Anda di halaman 1dari 13

MERANGKUM BUKU

FIKSI DAN
NONFIKSI
Tujuan Pembelajaran

Merangkum isi buku fiksi dan


nonfiksi yang dibaca.

Indikator Ketercapaian Tujuan


Pembelajaran

Pelajar dapat merangkum isi


buku fiksi dan nonfiksi.
Rangkuman adalah hasil ringkasan atau
merangkai semua gagasan-gagasan pokok
atau intisari suatu karangan atau buku menjadi
bentuk rinkas atau lebih pendek. Rangkuman
tidak boleh mengubah isi pokok atau gagasan
pokok dari teks aslinya.

1. Merangkum Buku dalam bentuk gagasan


pokok isi buku
2. Merangkum buku dalam bentuk peta
pikiran/ konsep
MERANGKUM BUKU DALAM BENTUK
GAGASAN POKOK ISI BUKU

Gagasan utama yang disebut juga dengan gagasan pokok,


pikiran utama, pokok pembicaraan, atau pokok pikiran
adalah suatau topiK yang sedang dibicarakan atau
dibahas dalam sebuah teks. Dalam buku fiksi, gagasan
pokok dapat ditemukan melalui peristiwa penting dalam
alur cerita, sedangkan dalam dalam buku nonfiksi
gagasan pokok dapat ditemukan dengan cara menentukan
gagasan pokok pada setiap paragraf atau hal penting pada
tiap bab. Setelah itu susunlah gagasan pokok ke dalam
satu paragraf atau satu teks.
Langkah-langkah merangkum buku dalam bentuk rangkaian
gagasan pokok isi buku :
Membaca informasi umum buku, seperti judul, pengarang,
penerbit.
Mengetahui secara umum isi buku melalui daftar isi dan kata
pengantar
Mengambil gagasan utama tiap paragraph masing-masing
subbab
Merangkum bacaan dapat dilakukan dengan menyusun pokok
pikiran atau gagasan utama di setiap paragraf
Gagasan utama setiap paragraf dapat diungkapkan dalam
satu kalimat.
Susun setiap kalimat yang menjadi gagasan utama atau
pokok pikiran setiap paragraf ke dalam satu karangan.
CONTOH MERANGKUM BUKU DALAM
BENTUK GAGASAN POKOK ISI BUKU
SINOPSIS BUKU LASKAR PELANGI
Merangkum buku dalam bentuk peta
pikiran/ konsep

Peta pikiran/konsep adalah suatu gambaran/bagan yang


memaparkan hubungan yang bermakna antara konsep satu dengan
konsep yang lain dari satu buku, materi atau pokok bahasan
tertentu.
Merangkum buku dalam bentuk peta
pikiran/ konsep

Langkah-langkah merangkum buku dalam bentuk peta pikiran/konsep


Menuliskan judul di tengah kertas dan beri gambaran yang sesuai
untuk memudahkan mengingat judul tersebut.
Buat cabang utama terkait topik atau buku
Teruskan dengan membuat cabnag-cabang utama lainnya dan
gunakan warna berbeda.
Ingat beri label setiap cabang hanya dengan kata kunci
Selanjutnya dari setiap cabang buat sub cabang untuk hal-hal yang
saling berhubungan
Gunakan hari-garis lengkung dan alur yang indah agar nyaman dilihat.
Jika adala hal-hal yang berhubungan pada sub yang berbeda, kalian
bisa menarik garis sebagai pengingat adanya kaitan antara kedua hal
tersebut.
CONTOH MERANGKUM BUKU DALAM BENTUK PETA PIKIRAN/ KONSEP
LEMBAR KERJA
Petunjuk
Silahkan baca salah satu teks cerita dari buku fiksi tersebut!
Diskusikan bersama anggota kelompok Anda untuk menemukan bagian-bagian yang harus diisi dalam
kolom peta konsep yang telah disediakan.
Komunikasikan dengan kelompok lain hasil kerja kalian!

KELAS :

NAMA KELOMPOK:

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


Dahulu kala, di suatu kampung dekat pantai buton, tinggalah seorang janda miskin bersama tiga orang anaknya yang masih kecil-
kecil.Untuk mencari nafkah sehari-hari, dengan terpaksa si ibu harus bekerja seorang diri. Pekerjaan yang dilakukan yakni
mengumpulkan kayu bakar, kemudian dijual atau ditukar dengan benda-benda lain untuk keperluan hidup sehari-hari.namun demikian,
seringkali kebutuhan pokok untuk makan sehari-hari amat sulit terpenuhi termasuk menyediakan ikan untuk laut. Keadaan yang
demikian menyebabkan si bungsu sehari-hari menangis tatkala anak makan karena tanpa ikan.

Suatu hari, si bungsu yang amat dikasihi oleh ibu dan kakaknya ini menagis tanpa henti dan merengek minta dihidangkan ikan. Berkali-
kali kedua kakaknya, terlebih si ibu, membujuknya dengan berbagai cara. Upaya yang ditempuh tidak mampu meredakan tangisnya ,
bahkan justru sebaliknya karena si bungsu tetap menangis dan si itu tak tega untuk membiarkan anaknya menangis, lalu si ibu
berupaya mewujudkan permintaan anaknya dengan jalan mencari sendiri ikan dilaut.

Saat tiba di tepi pantai, si ibu lalu menceburkan diri ke laut, berenang, menyelam dan menyelam lagi untuk mengejkar ikan – ikan di
dasar laut hingga berhasil ditangkap. Setelah mendapatkan beberapa ekor ikan,si ibu kembali ke rumah untuk menemui anak-anaknya
yang telah menunggunya. Setibanya di rumah ikan tangkapan dibersihkan lalu dimasak untuk selanjutnya disantap bersama. Kegiatan
mencari ikan di laut seorang diri telah merupakan tugas sehari-hari si ibu demi si bungsu yang amat dikasihinya.
Suatu waktu, si ibu yang telah dinanti-nantikan kedatangannya untuk membawa pulang ikan-ikan tangkapan tak kunjung tiba.
Sementara itu si bungsu terus menerus menangis meminta lauk dari ikan. Keesokan harinya si bungsu diajak oleh kedua kakaknya ke
tepi pantai untuk menjemput ibu mereka Beberapa saat kemudian si ibu datang menghampiri anak-anaknya sambil memberikan
beberapa ekor ikan. Kala itu si bungsu merengek minta di susui, sehingga si ibu yang sebagian tubuhnya masih terendam air harus
naik ke darat, ketiga anaknya terperenjat menyaksikan tubuh ibu mereka yang telah berubah.
Perubahan itu tampak mulai dari kaki hingga lutut, yang telah bersisik dan telah membentuk ekor ikan. Melihat ibu mereka
demikian, si ibu tetap menghibur ketiga anaknya dan menyusui si bungsu sambil menjanjikan akan kembali lagi membawakan
ikan pada anak-anaknya. Usai menyusui si bungsu, lalu pamit pada anak-anaknya untuk kembali ke laut.hari – hari berikutnya, si
ibu mulai jarang datang menghampiri anak-anaknya ditepi pantai. Karena si ibu tak muncul-muncul juga, sementara si bungsu
tetap menanyakan ibu mereka, juga minta disusui, maka si anak tengah berusaha menghibur si bungsu dan si sulung sambil
berdendang syahdu di tepi pantai :
Wa inaa wandiyu-diyu
Mayi paasusu andiku
Andiku Lambatatambata
Akaku Waturungkoleo
Artinya :
Wahai ibu wahai si duyung-duyung
Kemarilah susui adikku
Adikku Lambatatambata
Kakakku Waturungkoleo
Beberapa saat usai mendendangkan syair lagu dengan penuh perasaan dan harapan, lalu dengan penuh perasaan dan harapan,
lalu muncullah si ibu dari dalam laut dengan wujud separuh manusia dan separuh ikan. Ketika muncul ke permukaan air, si ibu
tidak lupa memberikan beberapa ekor ikan kepada anak-anaknya yang telah lama merindukannya.
Hari demi hari, bila ingin bertemu ibu mereka, dendangkan lagu Wandiu-diu lalu dilagukan. Akan tetapi bersamaan dengan
perjalanan waktu, kian hari di setiap kemunculannya menemui anak-anaknya di tepi pantai, sisik-sisik yang menutupi tubuhnya
semakin meluas hingga menutupi telinganya. Akibatnya sejak itu si ibu tak dapat mendengarkan dendang syahdu suara anak-
anaknya dan tak mampu lagi mengijakkan kakinya ke darat kembali. Karena telah berubah menjadi seekor ikan duyung.
TOKOH ALUR

TEMA
LATAR

WANDIU-
NDIU

PERMASALAHAN
AMANAT

Anda mungkin juga menyukai