Merangkum Buku Fiksi Dan Nonfiksi
Merangkum Buku Fiksi Dan Nonfiksi
FIKSI DAN
NONFIKSI
Tujuan Pembelajaran
KELAS :
NAMA KELOMPOK:
Suatu hari, si bungsu yang amat dikasihi oleh ibu dan kakaknya ini menagis tanpa henti dan merengek minta dihidangkan ikan. Berkali-
kali kedua kakaknya, terlebih si ibu, membujuknya dengan berbagai cara. Upaya yang ditempuh tidak mampu meredakan tangisnya ,
bahkan justru sebaliknya karena si bungsu tetap menangis dan si itu tak tega untuk membiarkan anaknya menangis, lalu si ibu
berupaya mewujudkan permintaan anaknya dengan jalan mencari sendiri ikan dilaut.
Saat tiba di tepi pantai, si ibu lalu menceburkan diri ke laut, berenang, menyelam dan menyelam lagi untuk mengejkar ikan – ikan di
dasar laut hingga berhasil ditangkap. Setelah mendapatkan beberapa ekor ikan,si ibu kembali ke rumah untuk menemui anak-anaknya
yang telah menunggunya. Setibanya di rumah ikan tangkapan dibersihkan lalu dimasak untuk selanjutnya disantap bersama. Kegiatan
mencari ikan di laut seorang diri telah merupakan tugas sehari-hari si ibu demi si bungsu yang amat dikasihinya.
Suatu waktu, si ibu yang telah dinanti-nantikan kedatangannya untuk membawa pulang ikan-ikan tangkapan tak kunjung tiba.
Sementara itu si bungsu terus menerus menangis meminta lauk dari ikan. Keesokan harinya si bungsu diajak oleh kedua kakaknya ke
tepi pantai untuk menjemput ibu mereka Beberapa saat kemudian si ibu datang menghampiri anak-anaknya sambil memberikan
beberapa ekor ikan. Kala itu si bungsu merengek minta di susui, sehingga si ibu yang sebagian tubuhnya masih terendam air harus
naik ke darat, ketiga anaknya terperenjat menyaksikan tubuh ibu mereka yang telah berubah.
Perubahan itu tampak mulai dari kaki hingga lutut, yang telah bersisik dan telah membentuk ekor ikan. Melihat ibu mereka
demikian, si ibu tetap menghibur ketiga anaknya dan menyusui si bungsu sambil menjanjikan akan kembali lagi membawakan
ikan pada anak-anaknya. Usai menyusui si bungsu, lalu pamit pada anak-anaknya untuk kembali ke laut.hari – hari berikutnya, si
ibu mulai jarang datang menghampiri anak-anaknya ditepi pantai. Karena si ibu tak muncul-muncul juga, sementara si bungsu
tetap menanyakan ibu mereka, juga minta disusui, maka si anak tengah berusaha menghibur si bungsu dan si sulung sambil
berdendang syahdu di tepi pantai :
Wa inaa wandiyu-diyu
Mayi paasusu andiku
Andiku Lambatatambata
Akaku Waturungkoleo
Artinya :
Wahai ibu wahai si duyung-duyung
Kemarilah susui adikku
Adikku Lambatatambata
Kakakku Waturungkoleo
Beberapa saat usai mendendangkan syair lagu dengan penuh perasaan dan harapan, lalu dengan penuh perasaan dan harapan,
lalu muncullah si ibu dari dalam laut dengan wujud separuh manusia dan separuh ikan. Ketika muncul ke permukaan air, si ibu
tidak lupa memberikan beberapa ekor ikan kepada anak-anaknya yang telah lama merindukannya.
Hari demi hari, bila ingin bertemu ibu mereka, dendangkan lagu Wandiu-diu lalu dilagukan. Akan tetapi bersamaan dengan
perjalanan waktu, kian hari di setiap kemunculannya menemui anak-anaknya di tepi pantai, sisik-sisik yang menutupi tubuhnya
semakin meluas hingga menutupi telinganya. Akibatnya sejak itu si ibu tak dapat mendengarkan dendang syahdu suara anak-
anaknya dan tak mampu lagi mengijakkan kakinya ke darat kembali. Karena telah berubah menjadi seekor ikan duyung.
TOKOH ALUR
TEMA
LATAR
WANDIU-
NDIU
PERMASALAHAN
AMANAT