Rang Kuman
Rang Kuman
Sistem operasi jaringan adalah sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Disebut
sebagai sistem karena terdiri dari serangkaian operasi server maupun jaringan tertentu.
Berikut beberapa fungsi dari sebuah sistem operasi jaringan.
1. Menghubungkan sejumlah komputer dengan perangkat lainnya ke sebuah jaringan yang
telah dibuat sebelumnya.
2. Mengelola sumber daya jaringan yang telah terbuat.
3. Menyediakan layanan tertentu bagi perangkat – perangkat yang terhubung dengan
jaringan ini.
4. Menyediakan keamanan jaringan bagi multiple user yang terhubung dengan suatu
jaringan.
5. Membantu kemudahan dalam proses penambahan perangkat client dan juga sumber daya
lainnya.
6. Melakukan proses monitor status dan fungsi elemen – elemen suatu jaringan.
7. Melakukan proses distribusi program dan juga update spftware kepada perangkat client
yang terhubung jaringan.
8. Membantu menggunakan kemampuan server pada jaringan komputer secara efisien.
9. Membantu menyediakan toleransi terhadap kesalahan yang mungkin terjadi.
Jenis Sistem Operasi Jaringan
Secara garis besar, sistem operasi jaringann terbagi menjadi dua. Yaitu sistem operasi jaringan
berbasis teks dan sistem operasi berbasis grafis.
1. Sistem operasi berbasis teks
Sistem operasi teks disebut juga dengan Command Line Interface (CLI). Jenis sistem operasi
berbasis teks menggunakan teks sebagai perintah dalam menjalankan sistem operasi serta proses
konfigurasi.
Perintah berbasis teks ini biasa kita kenal pula dengan syntax berupa rangkaian huruf, angka, dan
karakter khusus. Syntax memiliki aturan sehingga bisa diterjemahkan oleh bahasa pemrograman
untuk menjalankan sebuah sistem operasi.
Sistem operasi ini memiliki beberapa kelebihan khusus, diantaranya adalah sebagai berikut.
Pengoperasiannya cenderung mudah karena berupa text.
Tidak terlalu membutuhkan banyak space karena text lebih kecil ukurannya daripada
grafis.
Tidak memerlukan banyak memori.
Sesuai untuk hampir semua jenis software.
Kurang menyenangkan dari segi tampilan karena berupa text.
Kurang memudahkan untuk pengguna apabila tidak tersedia native language.
Tidak sesuai dengan software grafis.
2. Sistem operasi berbasis grafis
Sistem operasi grafis dikenal juga dengan nama Graphical User Interface (GUI). Jenis sistem ini
menggunakan grafis sebagai dasar sistem operasi. Sitem grafis ini merupakan pengembangan
dari sistem berbasis teks/CLI. Oleh sebab itulah, jenis operasi ini cenderung lebih mudah
digunakan oleh user.
Kelebihan dari sistem operasi grafis adalah sebagai berikut.
Desain grafis menjadikan lebih menarik ketika menggunakan.
Mudah digunakan karena disertai dengan grafis yang menyenangkan.
Penggunaan grafis yang bervariasi membuat minat pengguna bertambah.
Menyatu dan berinteraksi dengan gadget lebih baik.
Memiliki resolusi gambar yang lebih tinggi.
Sedangkan kekurangan dari sistem operasi berbasis grafis adalah sebagai berikut.
Membutuhan space dan memori yang lebih besar.
Bergantung pada spesifikasi hardware.
Tidak selalu kompatibel dengan semua jenis gadget atau komputer.
Kelebihan Linux
Berikut adalah beberapa kelebihan Linux:
Gratis digunakan
Open Source
Cenderung lebih aman dari virus
Program bisa dijalankan dengan bebas dengan tujuan apa pun
Dapat dijalankan dengan lancar di beberapa perangkat karena tidak terlalu membutuhkan
RAM, CPU dan Hard Drive yang powerfull
Kode yang ada dalam OS dapat diedit menyesuaikan kebutuhan dan keinginan dari user
Kesimpulan
Linux merupakan sistem operasi open-source yang didasarkan pada kernel Linux. Linux telah
mengalami banyak perkembangan mulai dari tahun 1983 hingga sekarang, mulai dari
pengembangannya dari GNU hingga telah disempurnakan dengan adanya Linux. Linux memiliki
beberapa kelebihan yang banyak digunakan dalam pembuatan infrastruktur jaringan internet,
keamanan, mesin industri hingga IT.
Secara sederhana HUB bisa dikatakan suatu perangkat yang memiliki banyak port yang akan
menghubungkan beberapa Node atau titik sehingga membentuk suatu jaringan pada topologi
star. Pada jaringan yang umum dan sederhana salah satu port menghubungkan HUB tersebut ke
komputer Server.Sedangkan port lainnya digunakan untuk menghubungkan komputer client atau
workstation yang sudah memiliki NIC untuk membentuk suatu jaringan.
Jika akan dilakukan pengembangan HUB juga bisa dihubungkan ke HUB berikutnya secara up-
link. Ini terjadi apabila HUB yang digunakan hanya memiliki port 16 port plus 1 port untuk
server atau hub lain. Sehingga untuk menambah jaringan diperlukan HUB tambahan.
Dari segi pengelolaan HUB yang saat ini beredar di pasaran ada dua jenis, yaitu manageable
HUB dan unmanageable HUB. Manageable HUB adalah HUB yang bisa dikelola atau di-
manage dengan software yang di bawahnya.
Sedangkan unmana-geable HUB cara pengelolaannya dilakukan secara manual. Perlu diketahui
bahwa HUB hanya memungkinkan pengguna atau user untuk berbagi (share) jalur yang sama.
Kumpulan HUB yang membentuk jaringan disebut ―Shared Ethernet.‖ Pada jaringan seperti itu,
setiap user hanya akan mendapatkan kecepatan dari bandwidth jaringan yang ada. Umpamanya
jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10 Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 20 unit
komputer yang semuanya menggunakan sistem operasi Windows 95/98, maka secara sederhana
jika semua komputer yang terhubung ke jaringan tersebut bersamaan mengirimkan data,
bandwidth rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing user tersebut hanya0.5Mbps.
Pada jaringan yang menggunakan topologi bus, ada juga perangkat sejenis yang mirip HUB
namanya repeater (pengulang).Sesuai namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar lalu
lintas data dari client ke server atau sebaliknya lebih cepat apabila jarak antara client atau
workstation ke server lebih jauh. Dengan repeater ini jaringan dan sinyal akan semakin kuat.
Bahkan apabila kabel yang digunakan jenis coaxial, jaringan akan lebih cepat.
7.Bridge
Bridge adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan sebuah jaringan(LAN)dengan
jaringan yang lain.
Bridge digunakan untuk menghubungan antar jaringan yang mempunyai protokol yang sama.
Hasil akhirnya adalah jaringan logis tunggal.Bridge juga dapat digunakan jaringan yang
mempunyai media fisik yang berbeda.
Contoh jaringan yang menggunakan fiber obtik dengan jaringan yang menggunakan coacial.
Bridge mempelajari alamat tujuan lalulintas yang melewatinya dan mengarahkan ke tujuan.Juga
digunakan untuk menyekat jaringan.Jika jaringan diperlambat dengan adanya lalulintas yang
penuh maka jaringan dapat dibagi menjadi dua kesatuan yang lebih kecil.
Kelebihan bridge adalah :
1. Dapat menghubungkan tipe jaringan yang berbeda seperti Ethernet dan Fast Ethernet atau tipe
jaringan yang sama
2. Bridge dapat memetakan alamat Ethernet dari setiap node yang ada pada masing-masing
segmen jaringan dan hanya memperbolehkan proses pengiriman data yang diperlukan oleh
bridge.
3. Dapat menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama paket akan ditolak
apabila segmennya berbeda akan diteruskan ke segmen tujuanya.
4. Dapat mencegah pesan rusak untuk tak menyebar keluar dari satu segmen.
Kekurangan bridge adalah :tidak memperbolehkan melakukan proses pengiriman selain proses
pengiriman data yang dibutuhkan oleh bridge dan tidak dapat menentukan segmen dan sumber
jika segmenya sama.
8.Router
Router adalah alat yang berfungsi untuk mengatur aliran data dari satu LAN/jaringan ke
LAN/jaringan lain sehingga arus data dari setia[ jaringan tidak bercampur.
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer, software dan perangkat
jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.
Router tidak mempunyai kemampuan untuk mempelajari, namun dapat menentukan path (alur)
data antara dua jaringan yang paling eficien.Router beroperasi pada lapisan Network (lapisan
ketiga OSI.).Router tidak mempedulikan topologi dan tingkat acces yang digunakan oleh
jaringan. Karena ia beroperasi pada lapisan jaringan. Ia tidak dihalangi oleh media atau protokol
komunikasi. Bridge mengetahui tujuan ahir paket data,
Router hanya mengetahui dimana router berikutnya ditempatkan.Ia dapat digunakan untuk
menghubungkan jaringan yang menggunakan protokoltingkat tinggi yang sama.
Jika paket data tiba pada router, ia menentukan rute yang terbaik bagi paket dengan mengadakan
pengecekan pada tabel router. Ia hanya melihat hanya melihat paket yang dikirimkan kepadanya
oleh router sebelumnya.
9.Switch
Merupakan pengembangan dari konsep Bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada
switch, yaitu cut-through dan store and forward. Switch cut-through mempunyai kelebihan di sisi
kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan
sebelum diteruskan ke segmen tijuannya, sedangkan switch store and forward merupakan
kebalikannya. Switch ini menerima dan memeriksa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke
tujuan dan untuk memeriksa satu paket merlukan waktu, tetapi proses ini memungkinkan switch
mengetahui adanya kerusakan pada paket data dan mencegahnya agar tidak mengganggu
jaringan.
Dalam Swith terdapat beberapa kelebihan karena semua segmen jaringan memiliki bandwidth 10
Mbps penuh. Tidak terbagi seperti share network pada penggunaan Hub.
10.Modem
Satu-satunya saat modem tidak diperlukan adalah saat telephone tombol digunakan sebagai
terminal. Semua saluran jaringan komputer lain memerlukan modem pada tiap ujungnya.
Modem dirancang untuk beroperasi pada kecepatan tertentu biasanya 300, 1200, 2400, 4800 atau
96000 bit per detik dan seterusnya kecepatan modem menentukan kecepatan transmisi data.
ADSL adalah type modem untuk penggunaan accses internet kecepatan tinggi. Umumnya
modem ADSL merupakan integrasi dari modem, firewall dan ethernet switch serta router dan
mungkin juga dengan transiever. Modem ADSL bekerja pada frekwensi yang berbeda dengan
frekwensi yang digunakan dalam percakapan telephon sehingga saluran telephon dapat
digunakan untuk percapapan bersamaan dengan penggunaan transmisi data melelalui modem
ADSL.
Proprietary Software
Proprietary adalah kata sifat yang menggambarkan sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan atau
individu tertentu. Dalam dunia komputasi, ―proprietary‖ sering digunakan untuk
mendeskripsikan perangkat lunak yang bukan open source atau berlisensi bebas. Contohnya
termasuk sistem operasi, program perangkat lunak, dan format file.
Proprietary software adalah software (perangkat lunak) apa pun yang memiliki hak cipta dan
memiliki batasan terhadap penggunaan, distribusi, dan modifikasi yang dikenakan oleh penerbit,
vendor, atau pengembangnya. Proprietary software tetap menjadi hak pemilik/pembuatnya dan
digunakan oleh pengguna/organisasi dalam kondisi yang telah ditentukan.
Proprietary software pada dasarnya adalah perangkat lunak komersial yang dapat dibeli,
disewakan, atau dilisensikan dari vendor/pengembangnya. Secara umum, Proprietary software
tidak memberi pengguna atau pelanggan akses ke kode sumbernya.
Perangkat lunak jenis ini dapat dibeli atau dilisensikan dengan biaya tertentu, tetapi pelisensian
ulang, distribusi atau penyalinan dilarang. Software jenis ini kebanyakan diproduksi oleh
independent software vendor independen (ISV).
Pembatasan atau ketentuan yang diberlakukan oleh vendor/pengembang pada Proprietary
software diuraikan dalam end-user license agreement (EULA) dan persyaratan perjanjian
layanan (TOS) atau perjanjian penggunaan terkait lainnya.
Pengguna / organisasi harus menyetujui dan menerima syarat dalam perjanjian sebelum
menginstal atau menggunakan perangkat lunak. Pengembang/vendor perangkat lunak dapat
mengambil tindakan hukum terhadap pengguna/organisasi jika melanggar EULA atau TOS
Contoh Proprietary Software
1. Sistem operasi (Operating Systems)
Proprietary operating systems (OS) tidak dapat dimodifikasi oleh pengguna atau perusahaan lain.
Sebagai contoh, Windows dan OS X keduanya adalah tipe OS Proprietary. Kode sumber
Windows dimiliki oleh Microsoft dan kode sumber OS X dimiliki oleh Apple.
Perusahaan lain dapat membuat program yang berjalan pada sistem operasi ini, tetapi mereka
tidak dapat memodifikasi OS itu sendiri. Sementara Linux dan Android bukanlah tipe
Proprietary, itulah sebabnya ada banyak versi berbeda dari sistem operasi ini.
2. Software Programs
Proprietary Software Programs adalah aplikasi yang semua haknya dimiliki oleh pengembang
atau penerbit. Mereka biasanya berjenis source-code, artinya pengembang tidak memberikan
kode sumber kepada siapa pun di luar perusahaan.
Proprietary program dilisensikan kepada pengguna di bawah persyaratan khusus yang ditentukan
oleh pengembang atau penerbit. Istilah-istilah ini sering kali membatasi penggunaan, distribusi,
dan modifikasi perangkat lunak.
Sebagian besar perangkat lunak komersial adalah Proprietary karena memberikan keuntungan
kompetitif kepada pengembang.
3. File Formats
Beberapa jenis file disimpan dalam format file eksklusif yang hanya dapat dikenali oleh program
tertentu. Jenis file ini biasanya dibuat oleh Proprietary Software dan biasanya disimpan dalam
format biner (bukan berbasis teks).
Dengan menyimpan data dalam format eksklusif, pengembang dapat memastikan bahwa file
yang dibuat dengan perangkat lunak mereka tidak dapat dibuka dengan program perangkat lunak
lain. Jenis Proprietary file yang disimpan oleh program perangkat lunak juga disebut native file.
FTP
FTP (File Transfer Protocol) adalah internet service yang dirancang untuk membuat
sambungan ke server internet tertentu atau komputer, sehingga user dapat mengirimkan
file ke komputer (download) atau mengirimkan file ke server (upload). FTP saat ini
banyak digunakan untuk melakukan pertukaran data, karena lebih mudah daripada
menggunakan perangkat kabel atau fisik.
REMOTE SERVER
Remote server adalah server yang menyediakan serangkaian layanan bagi pengguna yang
terhubung secara jarak jauh dalam internet atau jaringan tertentu. Jaringan ini terkoneksi
pada sistem internal organisasi, sehingga perlu izin atau autentikasi khusus untuk akses
terhadap data.
Untuk melakukan operasional pada remote server, maka perlu aplikasi pihak ketiga. Kami sudah
memiliki beberapa rekomendasi software yang bisa Anda gunakan untuk pemantauan server
secara remote.
TeamViewer
RemoteDesktop
Windows Remote Connection
Zoho Assist
Unified Remote
DW Service
Chrome Remote Desktop
Fungsi Remote Server
Inilah beberapa fungsi dari remote server yang bisa Anda manfaatkan.
1. Menyalakan dan Mematikan Server
Salah satu fungsi dari remote server, adalah bisa mengaktifkan dan mematikan server dari jarak
jauh. Jadi, Anda bisa lebih efektif dalam melakukan maintenance atau mengkonfigurasi server.
2. Memantau Penggunaan Resource
Ingin mengetahui penggunaan resource web server Anda? Nah, Anda bisa mengeceknya dengan
mudah melalui remote server. Anda bisa terus memantau dan melakukan optimasi supaya
resource tidak penuh.
Namun, jika diketahui penggunaan resource telah melebihi batas, Anda bisa merencanakan untuk
upgrade server. Sehingga performa website tidak terganggu.
3. Mudah memantau keamanan
Selain memantau penggunaan resource, Anda juga bisa memantau keamanannya. Menjaga
keamanan server dari serangan hacker sangatlah penting. Dengan ini, Anda bisa lebih mudah
mendeteksi dan menangani adanya serangan hacker.
4. Memudahkan Perbaikan Sistem
Remote server akan memudahkan Anda dalam melakukan perbaikan sistem. Misalnya, server
mengalami bug atau error, Anda dapat mengecek dan memperbaiki secara remote. Sehingga,
problem bisa segera diatasi dengan cepat.
5. Mengontrol Komputer Lain
Remote server bisa digunakan untuk mengendalikan komputer lain. Jika komputer Anda
didedikasikan sebagai remote server, Anda bisa melakukan kontrol terhadap komputer klien
yang terhubung dengan server ini.
Dengan begitu, Anda bisa membantu pemilik komputer tersebut untuk mengatasi error dengan
lebih efektif.
6. Menghidupkan dan Mematikan Komputer dari Jarak Jauh
Sebenarnya fungsi ini tidak jauh berbeda dengan fungsi pada poin pertama. Remote server juga
dapat digunakan untuk menghidupkan dan menyalakan komputer.
Di warnet misalnya, komputer server bisa langsung mematikan komputer client ketika tak lagi
digunakan. Anda tak perlu bersentuhan langsung dengan komputer client untuk menghidupkan
atau mematikan komputer tersebut. Anda jadi lebih hemat waktu dan tenaga, bukan?
SSH
Awalnya dikembangkan tahun 1995 oleh seorang peneliti di Universitas Teknologi Helsinki,
Tatu Ylonen yang membuat SSH membuat versi pertama dari protokol setelah jaringan
universitas diretas dan pelanggaran terhadap ribuan nama pengguna dan kata sandi. Tujuan
Ylonen adalah mengembangkan solusi yang dapat digunakan untuk login dari jarak jauh ke
internet dengan aman.
secara singkat pengertian dari secure shell atau ssh adalah protokol transfer yang
digunakan untuk mengontrol dan memodifikasi server dari jarak jauh.
Dengan SSH, Anda bisa mengakses dan memodifikasi berbagai macam pengaturan maupun file
yang ada di dalam server tersebut.
Fungsi SSH adalah sebagai media transfer data aman dan terpercaya yang bisa digunakan
secara remote atau dari jarak jauh.
Jika Anda pernah menggunakan aplikasi remote login seperti Telnet sebelumnya, SSH
adalah aplikasi pengganti yang lebih aman berkat teknologi secure shellnya.
Berbeda dengan aplikasi remote login generasi sebelumnya, SSH menggunakan tiga
teknologi enkripsi yang menjamin keamanan koneksi yang digunakan selama proses transfer.
Tiga teknologi enkripsi SSH adalah simetris, asimetris, dan juga hashing. Ketiga teknologi ini
merupakan teknik kriptografi yang menjamin semua data terlibat dalam transfer terenkripsi.
Dengan teknologi kriptografi ini, pengguna bisa dengan leluasa mengirim data kepada server
tanpa takut akan hacker dan pihak ketiga yang berniat untuk mencurinya.
Hal ini tentunya memberikan kebebasan lebih untuk melakukan koneksi remote secara aman
dimanapun Anda mau. Bahkan melalui jaringan rentan seperti wifi publik sekalipun.
Manfaat SSH
Selain menjadi sarana transfer data yang aman, SSH juga mempunyai banyak manfaat lainnya
loh Golden friends!
Mulai dari menginstal software secara remote, mencegah manipulasi data dan lain-lain. Berikut
beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan saat menggunakan SSH.
1. Mengontrol server dengan lebih mudah dan bebas — Anda bisa dengan
mudah mengakses dan mengontrol file dan pengaturan yang ada pada hosting tanpa
harus mendatangi dimana server fisik tersimpan.
2. Menghindari cyber crime — dengan ketiga teknik kriptografi yang ada, SSH akan
secara otomatis memutus koneksi jika mendeteksi aktivitas mencurigakan saat proses
transfer terjadi. Tentunya hal ini akan melindungi Anda dari hacker dan malware.
3. DNS dan IP spoofing — fitur spoofing yang ada di SSH berfungsi untuk melindungi
proses transfer dari hacker atau peretas, untuk lebih jelasnya baca artikel
tentang spoofing berikut ini.
4. Keamanan yang terjamin — dengan sistem autentikasi dan enkripsi data, koneksi data
yang dilakukan melalui SSH mempunyai keamanan yang ketat dan terjamin.
Untuk membuat Anda memahami lebih jelas cara kerja SSH, berikut adalah beberapa tahapan-
tahapannya:
1. SSH client melakukan koneksi ke SSH server menggunakan port default 22.
2. Jika SSH client dan SSH server menggunakan versi yang sama, koneksi akan sukses.
3. Selanjutnya, sSH client meminta public key dan host key dari SSH server dan melakukan
verifikasi.
4. Jika kedua kunci yang digunakan sama, SSH client akan membentuk session key dan
mengenkripsi kunci tersebut melalui public key milik SSH server.
5. Kemudian, SSH server akan mengenkripsi balik public key milik SSH client untuk
verifikasi.
6. User dari SSH client lalu harus melakukan otentikasi diri dengan cara memasukan
username dan password yang sudah ada.
Setelah verifikasi pengguna berhasil, koneksi sudah terbentuk dengan aman. Sekarang Anda
sudah bisa menggunakan SSH client untuk melakukan koneksi jarak jauh ke server Anda!
DHCP
DHCP kepanjangan dari Dynamic Host Configuration Protocol. DHCP adalah protokol yang
dipakai untuk memudahkan penyebaran alamat IP (internet protocol) secara otomatis ke
perangkat lainnya.
Tanpanya, konfigurasi harus dilakukan secara manual pada setiap komputer supaya mendapatkan
alamat IP yang berbeda. Hal ini tentu akan merepotkan dan menghabiskan banyak waktu, bukan?
Terlebih jika konfigurasi dilakukan pada jaringan besar.
IP Address atau alamat IP sendiri adalah barisan angka pada sebuah perangkat yang
memungkinkan perangkat Anda terhubung dengan Internet. Sehingga Anda dapat mengakses
halaman web, email, dan lainnya.
Nah, dengan menggunakan DHCP, alamat IP dapat dibagikan ke banyak perangkat dalam satu
waktu secara otomatis. Itulah mengapa perangkat ini banyak diterapkan pada jaringan baik skala
kecil maupun besar.
Dalam jaringan komputer, terdapat istilah server dan client. Server adalah perangkat yang
menyimpan seluruh data, mengelola, dan mengatur segala aktivitas yang ada di jaringan tersebut.
Sementara client adalah perangkat yang meminta layanan dari server.
Pada DHCP pun dikenal istilah DHCP server dan DHCP client. Lalu apa perbedaan keduanya?
DHCP server adalah sebuah perangkat yang bertugas untuk mengatur dan memberikan alamat
IP secara otomatis kepada komputer client yang ada. Sementara itu, komputer /perangkat lain
seperti handphone yang menerima alamat IP dari DHCP server disebut DHCP client.
DHCP server biasanya memberikan alamat IP khusus yang dinamis pada setiap komputer client.
Jadi, alamat IP yang dikirim oleh DHCP server dapat kadaluarsa pada waktu yang ditetapkan.
Namun, biasanya DHCP server akan memperbarui masa alamat IP tersebut secara otomatis. Di
sinilah kelebihan menggunakan perangkat ini, sehingga komputer client atau sysadmin sekalipun
tidak harus melakukan apa-apa.
DHCP Relay merupakan sebuah metode untuk distribusi IP Address ke perangkat client dengan
memanfaatkan DHCP server yang terpusat pada router lain. Sehingga bisa dikatakan router yang
menjadi DHCP relay hanya meneruskan ‗DHCP Request‗ dari perangkat client ke DHCP server.
Hal ini sangat membantu jika perangkat-perangkat client tidak berada dalam satu network
dengan DHCP Server
Fungsi DHCP Server
Berikut ini beberapa fungsi DHCP server yang perlu Anda ketahui:
1. Mengelola dan Mendistribusikan Alamat IP
Secara umum, fungsi DHCP adalah untuk mengelola dan memudahkan distribusi alamat IP ke
komputer client. Proses distribusi ini dapat dilakukan ke banyak perangkat sekaligus secara
otomatis. Artinya, Anda tak perlu melakukan konfigurasi pada setiap komputer.
2. Mencegah IP Conflict
IP conflict terjadi akibat adanya dua perangkat yang memiliki alamat IP yang sama. Jika hal ini
terjadi, perangkat tersebut tentu tak dapat terhubung dengan jaringan.
Dengan menggunakan perangkat ini, kesalahan dalam pembagian alamat IP dapat diminimalisir.
Selain itu, dapat juga mengelola pembagian alamat IP dengan baik sehingga kemungkinan terjadi
kesalahan sangat minim.
3. Memperbarui Alamat IP secara Otomatis
Alamat IP yang diberikan oleh server biasanya mempunyai masa pemakaian atau masa
kadaluarsa. Jika, alamat IP masih digunakan tetapi masa pemakaian telah berakhir, Anda perlu
memperbarui atau meminta alamat IP yang baru.
Dengan Dynamic Host Configuration Protocol, alamat IP dapat diperbarui kembali secara
otomatis tanpa perlu mengkonfigurasi kembali.
4. Mendukung Penggunaan Kembali Alamat IP
Alamat IP yang pernah digunakan dapat digunakan kembali oleh komputer client. Namun, untuk
menggunakan kembali, perlu dipastikan alamat IP sedang tidak digunakan oleh komputer lain.
Dynamic Host Configuration Protocol server akan membantu Anda mengecek apakah alamat IP
sedang off dan bebas pakai. Sehingga alamat IP dapat digunakan kembali.
Windows Server adalah suatu merek (brand) sistem operasi server yang dikembangkan
oleh Microsoft Corporation yang mendukung manajemen tingkat enterprise,
penyimpanan data, aplikasi, dan komunikasi. Windows server ini berperan sebagai server
atau data center yang berperan dalam pengelolaan jaringan server.
Berikut dibawah ini beberapa fungsi utama dari Windows Server.
1. Membantu mengoperasikan kebanyakan proses pelayanan server dari perintah sistem
operasi berdasarkan arsitektur yang dimiliki server tersebut.
2. Memberikan hak kepada para pengguna untuk mengakses dan memanajemen server baik
melalui GUI (Graphical User Interface) maupun CLI (Command Line Interface).
3. Membantu konfigurasi server lanjutan baik dari segi hardware, software maupun
konfigurasi layanan jaringan tersebut.
4. Membantu mengelola dan juga me-monitoring komputer client yang terhubung pada
sistem jaringan dan juga sistem operasi untuk menjalankan sistem jaringan tersebut.
5. Menyediakan sebuah antarmuka (interface) terpusat yang dapat membantu para
pengguna (para pelaksana keamanan atau admin) untuk menjalakan beragam proses,
salah satunya adalah proses administratif.