Askep Malaria
Askep Malaria
d. Plasmodium ovale, dijumpai pada daerah Afrika dan Pasifik Barat, diIndonesia
dijumpai di Nusa Tenggara dan Irian, memberikan infeksi yang paling ringan dan dapat
sembuh spontan tanpa pengobatan, menyebabkan malaria ovale.
Masa inkubasi malaria bervariasi tergantung pada daya tahan tubuh dan spesies
plasmodiumnya. Masa inkubasi Plasmodium vivax 14-17 hari, Plasmodium ovale 11-16
hari, Plasmodium malariae 12-14 hari dan Plasmodium falciparum 10-12 hari (Mansjoer,
2001).
3. . Manifestasi klinik Ada beberapa bentuk manifestasi penyakit malaria, antara lain :
- Malaria tertian : sakit kepala, sakit punggung, mual, malaise umum. Demam tidak teratur
pada 2-4 hari pertama,
- Malaria quartana atau Malaria malariae : Serangan demam lebih teratur dan terjadi pada sore
hari. Perjalanan penyakitnya tidak terlalu berat
- Malaria tropika atau Malaria serebral : Demam tidak teratur, disertai gejala terkenanya otak,
koma, dan kematian mendadak.
- Malaria ovale : Gejalanya mirip dengan malaria vivax, serangannya sama hebat tetapi
penyembuhannya sering secara spontan dan relapsnya lebih jarang.
5. Patofisiologi
5. . Komplikasi
Menurut Gandahusa, Ilahude dan Pribadi (2000) beberapa komplikasi yang dapat terjadi
pada penyakit malaria adalah :
a. Malaria otak
b. Anemia berat
c. Edema paru
d. Hipoglikemia
6. Pemeriksaan penunjang :
Malaria Falciparum
Medikamentosa yang diberikan untuk malaria falciparum adalah DHP selama 3 hari + primaquine
selama 1 hari dengan dosis sebagai berikut:
DHP
primaquine
Hari 1 - - ¼ ¼ ½ ¾ 1 1 1
Malaria Malariae
Medikamentosa yang diberikan untuk malaria malariae adalah DHP selama 3 hari dengan dosis yang sama
dengan malaria lainnya.[4]
Malaria Knowlesi
Malaria pada wanita hamil diobati hanya menggunakan DHP selama 3 hari.
B. Diagonosa keperawatan
1. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler
diaforesis.
mialgia, artralgia.
C. perencannaan / Intervensi
Diagnosa
No Keperawatan NOC NIC Rasional
1 Perubahan perfusi Tujuan : setelah 1. Memeriksa 1. Memantau
44
6. Kolaborasi 6. Pemberian
untuk
pemberian cairan infus
cairan infus. dapat mencegah
terjadinya
kekurangan cairan
serta untuk
mengganti cairang
tubuh yang hilang.
7. Kolaborasi 7. Anti piretik
untuk dapat
pemberian merangsang
antipiretik, hipotalamus
anti malaria, dan untuk
antii biotik. menurunkan
suhu tubuh,
pemberian anti
malaria dapat
membunuhparasit/
plasmodium
penyebab malaria,
antibiotik untuk
mengatasi
infeksi.
45
4 Ketidakseimbangan Tujuan : Setelah 1.Kaji 1. Tingkat
pengetahuan pengetahuan
nutrisi kurang dari dilakukan klien tentang dipengaruhi oleh
kebutuhan tubuh perawatan dalam intake nutrisi. kondisi sosial
berhubungan dengan waktu 5x24jam ekonomi klien.
intake yang tidak klien dapat Perawat mengunakan
dekuat: anorexia, mempertahankan pendekatan yang
mual/muntah. kebutuhan nutrisi sesuai dengan kondisi
yang adekuat. individu klien.
Dengan
Kriteria hasil :
Berat badan
klien
normalseimban mengetahui
4.Diskusikan 4. Dapat
makanan yang meningkatkkan
disukai klien masukan
dan masukan makanan klien.
dalam diet
murni.
D. Implementasi Keperawatan