Anda di halaman 1dari 4

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/357630425

Laporan Praktikum Sistem Tenaga Listrik Modul I -Pengenalan Single Line


Diagram dan Analisa Aliran Daya dengan ETAP

Experiment Findings · January 2022


DOI: 10.13140/RG.2.2.29133.15840

CITATIONS READS

0 2,337

1 author:

Eka Putra Prasetya


Universitas Islam Indonesia
135 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Asisten FGA IoT View project

Kerja Praktik Teknik Elektro UII 2018 View project

All content following this page was uploaded by Eka Putra Prasetya on 06 January 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Laporan Praktikum Sistem Tenaga Listrik
Modul I – Pengenalan Single Line Diagram dan Analisa Aliran Daya dengan ETAP
Eka Putra Prasetya/18524057
Asisten: Miftahul Royan
Tanggal praktikum: 30 November 2020
18524057@students.uii.ac.id
Teknik Elektro – Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia

Analisa besar daya, rugi-rugi daya, dan besar penurunan tenaga listrik secara real-time. Ada banyak analisa sistem
tegangan merupakan proses yang sangat kompleks dan tenaga listrik yang bisa dilakukan dengan ETAP diantaranya,
memakan waktu yang sangat lama jika sistem yang dianalisa koordinasi proteksi, starting motor, analisa kestabilan transien,
merupakan sistem yang besar. ETAP (Electric Transient and arc flash analysis, analisa hubung singkat, dan analisa aliran
Analysis Program) digunakan untuk mempermudah analisa daya. [1]
tersebut. ETAP dipilih karena sudah cukup terkenal atas akurasi
perhitungan, kemudahan penggunaan, dan kecepatan dalam B. Single Line Diagram
iterasi. Tujuan dari percobaan ini adalah mempelajari Diagram saluran tunggal atau Single line diagram adalah
penggunaan ETAP untuk menganalisa aliran daya dari Single diagram dari sebuah sistem tenaga listrik tiga fasa yang
Line Diagram. Hasil praktikum ini adalah Dari ketiga percobaan disederhanakan. Konduktor digunakan sebagai pengganti dari
yang dilakukan dapat diketahui bahwa semakin menambah
saluran tiga fasa yang terpisah. Dengan penggantian tersebut
beban dan menambah ukuran kabel maka semakin besar pula
dapat mempermudah dalam melakukan pembacaan maupun
daya yang dibangkitkan. Daya yang dibangktikan semakin besar
akan berimbas pada semakin besar pula rugi – rugi daya yang
analisa sistem. Simbol – simbol diagram saluran tunggal
dihasilkan. distandarisasi seperti transformator, bus bar, kapasitor,
pemutus rangkaian, dan konduktor lainnya. Elemen – elemen
Kata kunci— One line diagram, ETAP, Analisa aliran daya tersebut bukan merepresentasikan ukuran fisik ataupun lokasi
dari peralatan listrik, namun elemen tersebut merupakan
I. PENDAHULUAN kesepakatan umum dalam pengaturan diagram dengan urutan
Sistem tenaga listrik merupakan suatu sistem yang terdiri atas-ke-bawah, kiri-ke-kanan, konduktor atau alat-alat lainnya.
atas beberapa proses diantaranya, pembangkitan, transmisi, Contoh elemen – elemen yang digunakan dalam suatu diagram
distribusi, dan proteksi. Suatu sistem tenaga listrik dapat saluran tunggal adalah pemutus tenaga, Transformator,
dikatakan baik jika memiliki karakteristik ekonomis, aman, dan Generator, dan masih banyak lainnya.
faktor keandalan yang tinggi. Pencapaian karakteristik tersebut III. METODE PRAKTIKUM
memerlukan analisa besar daya, rugi – rugi daya, dan besar
penurunan tegangan di tiap-tiap prosesnya. Hal pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan praktikum
ini adalah membuka software ETAP 12.6.0. Setelah itu klik file
Analisa besar daya, rugi-rugi daya, dan besar penurunan >>new>>mengisi nama lembar kerja bebas sesuai
tegangan merupakan proses yang sangat kompleks dan keinginan>>pastikan bagian “Metric” sudah tercentang>>klik
memakan waktu yang sangat lama jika sistem yang dianalisa “Ok”. Jendela “Access Level Permission” akan muncul, Pada
merupakan sistem yang besar. ETAP (Electric Transient and bagian ini pastikan semua check list sudah dipilih kemudian
Analysis Program) digunakan untuk mempermudah analisa klik ”Ok”. Setelah klik ”Ok” maka jendela kerja muncul pada
tersebut. ETAP dipilih karena sudah cukup terkenal atas monitor dengan banyak pilihan tools yang disediakan ETAP
akurasi perhitungan, kemudahan penggunaan, dan kecepatan 12.6.0. Standar simbol yang digunakan pada percobaan ini
dalam iterasi. Tujuan dari percobaan ini adalah mempelajari adalah IEC (International Electrotechnical Commision)
penggunaan ETAP untuk menganalisa aliran daya dari Single symbol. Pengecekan dapat dilakukan dengan klik
Line Diagram. project>>standard>>IEC. Icon grid dipilih agar penyusunan
diagram saluran tunggal tampak lebih rapih.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Hal selanjutnya yang dilakukan selanjutnya adalah
A. ETAP merangkai komponen – komponen yang dibutuhkan sesuai
ETAP merupakan singkatan dari Electric Transient and dengan rangkaian yang ada pada modul. Terdapat 5 macam
Analysis Program. ETAP merupakan salah satu software yang komponen yang dibutuhkan diantaranya, 1 buah motor, 1 buah
berfungsi untuk mensimulasikan sistem tenaga listrik. ETAP transformator, 2 buah bus, dan 1 buah generator. Kemudian
dapat digunakan baik secara online ataupun offline. ETAP koneksikan tiap – tiap komponen tersebut.
digunakan offline ketika digunakan untuk mensimulasikan
sistem tenaga listrik. ETAP digunakan online ketika digunakan Langkah selanjutnya adalah memberi nilai pada masing –
untuk mengolah data secara real-time atau pengendalian sistem masing komponen. Pemberian nilai dapat dilakukan dengan
cara klik dua kali pada icon komponen. Nilai generator yang
diatur adalah nilai rating sebesar 20 MW dan 3,3 kV, sisanya Nilai tegangan bus digunakan untuk mengalirkan arus ke
akan otomatis terisi. Nilai trafo yang diatur adalah nilai Motor 1 dengan daya nyata sebesar 54 kW. Arus yang
tegangan sekunder sebesar 0,4 kV, dan 20 MVA. Typical Z & dialirkan sebesar 86,1 A. Disini terlihat bahwa suplai Motor 1
X/R perlu di klik agar nilai Z dan X/R dari trafo keluar. Nilai cukup efisien karena nilai persen PF sebesar 91,1 persen.
motor yang diatur adalah nilai rating sebesar 50 kW. Karena tidak sebesar 100 persen artinya terdapat rugi-rugi
Setelah komponen – komponen telah terhubung dan diberi daya juga di Motor1. Nilai tegangan bus juga digunakan untuk
nilai kemudian langkah selanjutnya adalah simulasi. Klik load mengalirkan arus ke lumped load 1 dengan daya semu sebesar
flow analysis. Tampilan sebelah kanan ETAP akan berganti. 2,2 kVA. Arus yang dialirkan sebesar 3,2 ampere. Disini
Kemudian klik run load flow untuk mensimulasikan rangkaian. terlihat bahwa suplai beban sangat efisien karena nilai persen
Secara default, ETAP menampilkan hasil simulasi dalam PF sebesar 100 persen.
parameter kW + j kVAR. Parameter tersebut dapat diganti
dengan cara klik display option dan pilih parameter yang ingin
diamati.
IV. HASIL DAN ANALISIS
Percobaan pertama yang dilakukan adalah menganalisa
daya dari beban 1 buah motor. Hasil dari percobaan ini dapat
dilihat pada Gambar 1. Pada Gambar 1 dapat terlihat bahwa
generator menghasilkan daya sebesar 54+j25 kVAR. Nilai
tersebut artinya dihasilkan daya nyata (P) sebesar 54 kW dan
daya reaktif (Q) sebesar 25 kVAR. Dapat terlihat bahwa daya
yang dibangkitkan generator pada saat ditransmisikan pada
beban motor masih sama sebesar 54+j25 kVAR, walaupun
terlihat persentasenya turun sebesar 0,01 persen. Penurunan
presentase tidak begitu berpengaruh karena sangat kecil
sehingga masih dapat dikatakan bahwa tidak terjadi rugi – rugi
daya saat proses transmisi dari generator ke motor. Hal
tersebut disebabkan karena jarak dari pembangkit ke beban
masih pendek dan resistansi dari kabel yang kecil. Gambar 2 Hasil percobaan penambahan beban statis
Percobaan ketiga yang dilakukan adalah dengan
menambah beban Lump pada diagram yang telah dibuat pada
percobaan kedua. Jumlah beban yang ada pada saat ini
terdapat 3 buah yaitu Lump, Motor dan beban statik. Hasil
diagram dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 memperlihatkan saat analisa tampilan yang
ditampilkan adalah dalam ampere. Dapat diketahui dari
Gambar tersebut bahwa arus listrik yang dihasilkan dari swing
generator adalah sebesar 11,6 ampere. Saat ditransmisikan
pada primer trafo arus yang masuk pada sisi primer trafo tetap
11,6 A. Disini berarti bahwa tidak terjadi rugi – rugi daya
karena arus yang dikirimkan bernilai sama dengan arus yang
diterima primer trafo.
Pada bus2, daya yang dikirimkan tadi dibagi ke motor,
beban statis, dan lump. Arus yang mengalir pada motor dan
beban statis sama seperti percobaan kedua. Arus yang
mengalir pada lump dengan daya semu 5 kVA yaitu sebesar
7,2 ampere. Hasil ampere tersebut dihasilkan dari perhitungan
arus yang melibatkan parameter daya yang diterima oleh
Gambar 1 Hasil percobaan dengan 1 buah beban Lump dan tegangan pada bus 2. Karena pada saat percobaan
Percobaan kedua dilakukan dengan menambah beban tidak menggunakan display daya, daya yang diterima beban
statik yaitu lumped load ke diagram yang sudah dibuat lump tidak diketahui.
sebelumnya. Hasil percobaan dapat dilihat pada Gambar 2.
Setelah ditambah lumped load dapat terlihat bahwa tegangan
pada bus yang dialirkan ke Motor 1 dan lumped load masih
sebesar 99,99 persen dari voltase yang diharapkan sebesar 400
V. Hal tersebut termasuk masih bagus karena tidak terlalu jauh
selisihnya hanya sebesar 0,01 persen.
Gambar 3 Hasil percobaan penambahan beban Lump
Percobaan keempat atau terakhir adalah sizing kabel. Pada Gambar 4 Hasil percobaan sizing cable
percobaan ini kabel transmisi diperhitungkan mulai dari besar
V. KESIMPULAN
hambatan, panjang kabel, dan jenis kabel. Dari gambar 4 dapat
terlihat bahwa setelah dilakukan sizing pada kabel daya nyata One line diagram digunakan untuk analisa aliran daya
yang dibangkitkan dari swing generator meningkat menjadi yang lebih mudah. Analisa aliran daya dilakukan untuk
65 kW, tanpa adanya daya reaktif. Kemudian pada bus 2 mengetahui bagaimana daya dibangkitkan, ditransmisikan,
memiliki daya yang hampir sama dengan daya saat hingga diterima beban sehingga diketahui rugi – rugi daya
dibangkitkan. Dapat dilihat pada bus 2 persentasenya turun diketahui agar daya yang dibangkitkan bisa dimanfaatkan
menjadi 99,99 persen yang berarti penurunan dayanya tidak secara lebih optimal. Dari ketiga percobaan yang dilakukan
terlalu besar. Jadi dapat diketahui sizing kabel dengan nilai dapat diketahui bahwa semakin menambah beban dan
yang ditentukan mempengaruhi besar daya yang dihasilkan. menambah ukuran kabel maka semakin besar pula daya yang
Daya yang ditransmisikan pada motor 1 sebesar 65 kW, dibangkitkan. Daya yang dibangktikan semakin besar akan
namun motor 1 hanya membutuhkan daya sebesar 50 kW. berimbas pada semakin besar pula rugi – rugi daya yang
Disini berarti terdapat rugi – rugi daya yang membesar akibat dihasilkan.
dari memperbesar panjang kabel. Daya sisa yang tidak
DAFTAR PUSTAKA
digunakan motor 1 terbuang ke hambatan kabel sehingga
menjadi rugi – rugi daya. [1] M. Wirandi, "ANALISIS ALIRAN DAYA PADA
JALUR KELISTRIKAN GEDUNG MENGGUNAKAN
APLIKASI ETAP 12.6.0. (STUDI KASUS GEDUNG
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK DAN
INSTALASI POLITEKNIK INDUSTRI LOGAM
MOROWALI", 2020. Tersedia:
https://www.researchgate.net/publication/343305209_A
NALISIS_ALIRAN_DAYA_PADA_JALUR_KELISTR
IKAN_GEDUNG_MENGGUNAKAN_APLIKASI_ET
AP_1260_STUDI_KASUS_GEDUNG_PROGRAM_ST
UDI_TEKNIK_LISTRIK_DAN_INSTALASI_POLITE
KNIK_INDUSTRI_LOGAM_MOROWALI. [Diakses
16 Desember 2020].
[2] "PERENCANAAN SINGLE LINE DIAGRAM SISTEM
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK PADA GEDUNG
KAMPUS UNISKA BANJARMASIN", 2017. Tersedia:
http://repository.uniska-
bjm.ac.id/14/1/Artikel%20Teknik%20Mesin%20%28Irfa
n%29%202017.pdf. [Diakses 16 Desember 2020].

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai