Bab Ii Tinjauan Pustaka: A. Konsep Mekanisme Coping
Bab Ii Tinjauan Pustaka: A. Konsep Mekanisme Coping
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
beban yang diterima tubuh dan beban tersebut menimbulkan respon tubuh
dengan suatu usaha dalam rangka merubah domain kognitif dan atau
mengelola tekanan psikis (baik secara eksternal dan internal) yang terdiri
dari usaha baik tindakan nyata maupun tindakan dalam bentuk seperti
eksternal.
10
11
2. Mekanisme Koping
Individu berusaha menarik diri dari lingkungan atau tidak mau tahu
3) Kompromi (Compromise)
kepentingan pribadi.
padanya.
lain.
12
yang positif.
orang lain.
seperti kekanak-kanakan.
stroke.
atau dilakukan.
atau buruk.
berikut:
a. Active coping yaitu upaya yang bersifat aktif untuk mengatasi sumber
emosional.
14
serangan stroke.
menerus.
4. Sumber Koping
Abdul Muhith (2015), mengatakan bahwa sumber koping terdiri dari dua
faktor yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dari dalam
jenis kelamin perempuan lebih sensitif dari laki-laki. faktor dari luar
5. Klasifikasi
menghindar.
Pemahaman dari Faktor berasal dari dalam diri individu (Intenal) sesuatu
yang terjadi dalam diri individu itu sendiri, yaitu: Usia, jenis kelamin,
Faktor berasal dari luar (eksternal) sesuatu yang berasal dari luar
penyakit.
berikut:
17
1. Umur
mekanisme koping yang digunakan akan berbeda pada usia muda akan
2. Jenis Kelamin
pada emosi sedangkan pria lebih berorientasi pada masalah, Nicky, (2012)
Setiap orang melakukan cara yang berbeda untuk menghadapi stress yang
yang dilakukan oleh, Daniela, Afke.dkk, (2016) dengan “ Coping Style and
pengukuran.
18
3. Pengetahuan
pengetahuan akan lebih bertahan lama dari perilaku yang tidak didasari
konsep sehat.
4. Kepribadian
(2019) .
5. Pendidikan
lain yang dikemukakan oleh Yun hong Yu, Jie Hu, Jimmy, (2013)
koping seseorang dari pendidikan rendah dan lebih memahami emosi dari
6. Nilai
sesorang ,nilai dalam pengertian ini dapat juga buruk, Nasir & muhith
(2011). Nilai ini berhubungan dengan sikap manusia yang tidak dapat
adalah keputusasaan.
7. Keyakinan Beragama
penuh stres dan hal ini membantu individu untuk beradaptasi dalam situasi
8. Budaya
yang baik. Pembelajaran ini di lanjutkan sampai dengan usia anak tersebut
dewasa samapi usia tua. Kebiasaan yang baik sejak usia dini sangat
9. Emosi
kepada orang lain juga merupakan koping yang baik dalam penempatan
dalam segala situasi termasuk situasi yang penuh dengan tekanan, Anita
orang berbeda, tapi bagi banyak penyintas stroke merasa, jika mereka
10. Kognitif
Kognitif adalah kemampuan otak yang jadi salah satu faktor utama dalam
adalah bantuan yang diperoleh individu secra terus menerus dari individu
saling memberikan dukungan antara satu orang dengan orang lain dan
Pengelolaan keuangan oleh rumah tangga antara suami dan isteri atau cara
sangat besar. salah satu karakter yang harus dibentuk kepada anggota
sangat penting guna membantu kehidupan masa depan keluarga dan anak
24
serta masa pensiun dari dunia kerja. Kehidupan modern lebih membentuk
(Ridwan, 2011).
Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang
(Dharma, 2011). Pola makan kurang baik seperti pola makan yang
kurangnya aktivitas fisik yang dibutuhkan oleh tubuh hingga polah hidup
Kondisi fisik pada Penyintas stroke mengalami perubahan pada kondisi fisik,
gangguan yang sering terjadi berupa gangguan kognitif dan emosi seperti
bergerak yang dialami penyintas stroke. Hal ini merupakan suatu stressfull
sikap, perasaan, pikiran individu untuk mencegah efek negatif dari situasi
nyata.
4. Menjaga emosional.
D. Konsep Stroke
1. Definisi stroke
beberapa detik) atau secara cepat (dalam beberapa jam) timbul gejala dan
tanda yang sesuai dengan daerah fokal yang terganggu. Stroke secara umum
terbagi atas stroke iskemik dan stroke hemoragik yang dapat terjadi akibat
gangguan suplai darah otak karena adanya sumbatan pada pembuluh darah
Association (AHA, 2015). Stroke adalah serangan otak terjadi ketika suplai
manifestasi klinis dari gangguan fungsi otak, baik lokal maupun global yang
2. Klasifikasi stroke
Stroke di klasifikasi menjadi dua bagia antara lain : , stroke terjadi karena
20%.
temporalis.
b. Stroke Hemoragik
3. Pathway
Perdarahan Arakhnoid
Ventrikel Perfusi jaringan
cerebral tdk adekuat
4. Dampak Stroke
a. Sistem pancaindra
b. Sistem pencernaan
c. Sistem pernafasan
d. Sistem kardiovaskuler
e. Sistem persarafan
Hal ini berkaitan dengan dampak stroke yang menyerang otak dan
g. Sistem muskuloskeletal
5. Komplikasi Stroke
serangannya yaitu:
2) Infark miokard.
g. Mencegah obesitas
E. Penyintas Stroke
gangguan aliran darah otak yang dapat timbul secara mendadak dengan
tanda yang sesuai dengan daerah yang terganggu (Lasmiati, 1994). dan
kelumpuhan.
Depresi merupakan keadaan mental mood atau suasana hati yang menurun
kategori, yaitu: (a) ringan, (b) sedang (c) berat. Depresi berat dapat
Depresi yang terjadi setelah stroke disebut sebagai depresi pasca stroke.
Hal ini merupakan konsekuensi yang sering terjadi, dan mempunyai efek
yang negatif pada masa penyembuhan dari fungsi motorik dan kognitif.
beberapa penelitian cross sectional, dimana hal ini sering terjadi 3 hingga 6
bulan setelah stroke. Prevalensi depresi dapat menurun sampai 16% pada
12 bulan, 19% pada 2 tahun, dan meningkat sampai 29% pada 3 tahun.
Studi kasus yang dilakukan oleh Dewi Ayu (2012), Prevalensi gangguan
ini berkisar 2- 25%. Dimana sekitar 7-12 % pria dan 20-25% wanita
dalam terjadinya depresi maupun depresi pasca stroke. Astrom dan kawan-
kortisol dalam 3 bulan pertama, dimana yang kita ketahui kortisol berperan
cacat.
Konsep, teori dan Analisis Di buat oleh Herien puspitawa Departemen Ilmu
(2013)
1. Pengertian
fungsi, hak, tanggung jawab, dan perilaku yang dibentuk oleh tata nilai
sosial, budaya dan adat istiadat dari kelompok masyarakat yang dapat
perilaku yang dibentuk oleh tata nilai sosial, budaya dan adat istiadat dari
1. Tugas Kleuarga
keperawatan keluarga,
yang kesehatan.
ada
2. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi Reproduksi
keluarga.
d. Fungsi ekonomi)
Hasil
No Tahun Judul Metodelogi
1 J.Linda & Long-term participation 7-8 In-depth interviews were Pengalaman dari penderita stroke selama 7-8 tahun.
Khatarina years after stroke: conducted with nine dengan koping: memiliki tujuan, mencari aktivitas,
2019 Experiences of people in people living with berjiwa sosial, berinteraksi dengan orang lain, terbiasa
working-age. e, Section for moderate impairment after dengan situasi kehidupan yang dialami, khidupan akan
Clinical Neuroscience, berubah, jangan membuat frustasi dlam keadaan,
stroke and their closest
Institute of Neuroscience mengurangi masalah akibat kekuarangan.
relatives.
and Physiology.
2 R. Wiles, Patients’ expectations of a qualitative study Hasil: Penyintas mempertahankan harapan yang tinggi
Ashburn, recovery following stroke:
pada terapi rehabilitas menemukan itu pasien
Payne,
mempertahankan harapan pemulihan yang tinggi selama
Murphy,
(2002) proses rehabilitasi. Penyintas hanya berpaut pada terapi
38
Hasil
No Tahun Judul Metodelogi
3 Kelliat. Al. Sex Differences in Use of Qualitative data were Penelitian ini mengevaluasi perbedaan gender dalam
Sex. Coping Strategies : analysed using thematic
penggunaan coping dan hubungan antara stres, koping,
Predictors of anxiety and analysis
19 Februari dan depresi. Tiga strategi koping mendasar, pemecahan
Stressor Symptom
2015
masalah, mencari dukungan sosial,
4 By: Yunhong Social support, coping A quasi-random, sample of hasil. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi, perencanaan
Yu, Jie Hu, strategies and health- 121 survivor–caregiver
dan penanggulangan akan lebih baik lebih mudah dalam
Jimmy T related quality of life among
menjalin hubungan sosial kepada yang lain.
Efird, and primary caregivers of stroke
Thomas P survivors in China.
McCoy.
(2013)
5 C Donnellan, Defining and quantifying studied a series of 106 Mengevaluasi langkah-langakah dalam mengukur
consecutive patients (46
39
Hasil
No Tahun Judul Metodelogi
D Hevey, A coping strategies after women and 60 men, mean strategi koping tentang studi adaptasi psikologi terhadap
Hickey, D stroke age 65.8 years stroke.
Tahun (2006)
6 T.Tolker, The relationship between A systematic review” mengemukakan bahwa dukungan sosial diberikan
Tahun (2015)
social support and sepenuhnya pada penyintas stroke sampai dengan
participation in stroke: waktu 3-6 Bulan, bentuk dukungan adalah hal yang
penting dalam meningkatkan kualitas hidup dan
selebihnya diupayakan kepada penyintas untuk mandiri
dalam pencapaian proses pemulihan
7 Stina, Stroke patients’ and qualitative systematic Studi individu diperileh hasil otonomi, ketidakpastian,
Kathrine,Cari informal carers’ reviews The study
keterlibatan, harapan dan hubungan sosial. Jelas bahwa
na experiences with life after comprised in-depth
Jørgensena stroke. longitudinal case studies of stroke dialami sebagai hal yang mendalam, Gangguan
Camilla 16 stroke patients kehidupan setelah stroke terdiri dari proses adaptasi
Palmhøj,
non-linear dan dinamis, menciptakan kembali dan
8 Zarmi,Matha Hubungan kondisi fisik dan Hasil wawancara dengan keluarga pasien pasca stroke
40
Hasil
No Tahun Judul Metodelogi
Suri , mekanisme koping individu juga menyebutkan bahwa pasien sering merasa malu
Daryanto dengan harga diri penderita dan sering kali mengalami emosi yang tidak stabil,
Tahun (2016) pasca stroke di poliklinik seperti tiba-tiba marah atau menangis, sering menolak
saraf RSUD Raden minum obat atau therapy. Keluarga selalu berusaha
matamataher jambi. menenangkan dan memberi suport kepada pasien.
9 Kadarwati1 , Studi Fenomenologi: Kualitatif dengan pendekatan Hasil ditemukan empat tema yaitu: ketergantungan
Rahmi Ulfa2 Pengalaman Keluarga fenomenologi deskriptif. aktifitas sehari-hari pada keluarga, upaya yang
, Elvi Merawat Penderita Pasca Partisipan dalam penelitian dilakukan keluarga memenuhi aktifitas perawatan diri,
ini berjumlah sembilan orang
Oktarina, Stroke di Kota Jambi kendala yang dihadapi pada pemberi asuhan dan
yang dipilih menggunakan
Tahun (2019) harapan keluarga.
purposive sampling.
10 Nurgunawan Hubungan strategi koping Ada hubungan yang bermakna antara kualitas hidup
Tahun 2018 dengan kualitas hidup dengan strategi koping, dimana penggunaan cargiver
cargiver keluarga pendereita keluarga penderita skizofrenis, lebih efektif penggunaan
skizofrenia di RSj dr strategi koping Problem focused coping (PFC) lebih
Rajiman Wadiodiningrat efektif dan dapat di jangkau dengan waktu singkat dari
lawang penggunaan koping emosional focufocused coping
(EFC)
41
I. Kerangka Teori
Kerangka teori dalam penelitian ini adalah menurut Nasir & muhith (2011).
INTERNAL:
1. Mekanisme koping
2. Pengetahuan
3. Jenis kelamin
4. Keyakinan beragama
5. Budaya
6. Psikososial
Pengalaman Recovery
stroke laki-laki &
Perempuan
EXTERNAL:
1. Dukungan Sosial
2. Penyakit
3. Ekonomi Keluarga
4. Lingkungan
J. Kerangka Konsep
dari dokter, Adapun setelah stroke berhasil ditangani, penyintas stroke akan
47
48
Pengalaman Penyintas:
1. Mekanisme koping
2. Pengetahuan Pengalaman Penyintas
3. Kondisi Penyakit Stroke
4. Dukungan Sosial
5. Respon psikososial
Gambar 2.3 Kerangka Teori; Nasir & Muhith (2011), Notoatmodjo (2012)
Ahyarwahyudi (2010), Adistiani (2014), Mashudi (2013), Rubbyana (2012).
K. Definisi Istilah
terdiri atas usaha baik tindakan nyata maupun tindakan dalam bentuk
3. Pengetahuan :
(Irdawati, 2009).
dan keamanan
5. Dukungan Sosial
sosial adalah bantuan yang diperoleh individu secra terus menerus dari
50
6. Respon Psikososial
pada hubungan yang dinamis antara faktor psikis dan sosial, yang saling
dari kata psiko dan sosial. Kata psiko mengacu pada aspek psikologis