Laporan Kasus MATA Nur Saskiah 11120202132 Revisi
Laporan Kasus MATA Nur Saskiah 11120202132 Revisi
KERATITIS
DISUSUN OLEH:
Nur Saskiah
FAKULTAS KEDOKTERAN
MAKASSAR
2023
1
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Keratitis
2
KATA PENGANTAR
laporan kasus ini dapat diselesaikan dengan baik. Salam dan salawat
ini.
semoga laporan kasus ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................58
4
BAB I
PENDAHULUAN
sklera. Skleritis jarang terjadi namun proses inflamasi yang terjadi cukup
berat dan bersifat progresif. Proses inflamasi pada skleritis dapat meluas
dengan autoimun sedangkan kasus infeksi terjadi pada sekitar 5-10 % kasus.
1–3
infeksius secara umum lebih buruk daripada yang disebabkan autoimun. Hal
5
BAB II
LAPORAN KASUS
Umur : 39 tahun
Pekerjaan : IRT
Alamat : Makassar
No. RM : 012-016-84-51
2.2 ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Mata merah
Anamnesis Terpimpin :
mata merah sebelah kiri yang dirasakan sejak kurang lebih 10 hari
mata berlebih, gatal ada, rasa seperti berpasir juga terkadang dirasakan
6
pasien, kotoran mata tidak banyak. Penglihatan buram dan silau disangkal.
merah
• Nadi : 80x/menit
• Pernapasan : 20x/menit
• Suhu : 36,5oC
C. Status Generalis
7
c. Pemeriksaan Jantung : Dalam batas normal
D. Status Oftalmologi
Jenis Pemeriksaan OD OS
OD Pemeriksaan OS
8
- RAPD -
E. Tekanan Intraokular
OD Metode Pemeriksaan OS
- Palpasi -
- Indentasi Schiotz
14 Tonometri 15
9
2.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes Fluorescein
(+) lesi dendritik di kornea, BMD ormal, iris coklat, kripte (+) pupil bulat,
2.5 RESUME
mata merah sebelah kiri yang dirasakan sejak kurang lebih 10 hari sebelum
datang ke klinik. Pasien juga mengeluhkan terkadang nyeri, air mata berlebih,
10
gatal ada, rasa seperti berpasir juga terkadang dirasakan pasien, kotoran
mata tidak banyak. Riwayat pengobatan menggunakan obat tetes mata yang
beredar dipasaran.
2.6 Diagnosis
Keratitis Virus OS
2.7 Tatalaksana
2.8 Prognosis
11
12
BAB III
PEMBAHASAN
yang menutupi pupil dan iris. Keratitis virus (VK) adalah salah satu bentuk
1,2
keratitis infeksi yang paling umum. Organisme penyebab keratitis virus ini
adalah virus Herpes simplex (HSV), virus Herpes zoster (HZV), Adenovirus,
dan lain-lain2 Gejala pada pasien keratitis yaitu mata merah, sekret, lakrimasi,
iritasi, gatal, nyeri, fotofobia dan penurunan penglihatan.4 Pada pasien ini
merah, lakrimasi, nyeri minimal, rasa berpasir yang dirasakan sudah sejak
kurang lebih 10 hari yang lalu Pasien ini didiagnosa keratitis viral dan
MD tube 4x1.
Dasar Diagnosis
Anamnesis
kabur, silau jika melihat cahaya, kelopak terasa berat atau merasa
mengganjal, bintik puith pada kornea , mata berair dan bisa juga ada kotoran
mata berlebih, yang juga harus digali ialah adanya riwayat trauma,
13
kemasukan benda asing, pemakaian lensa kontak, adanya penyakit vaskulitis
Pemeriksaan Fisik
siliar, kornea edema, hilangnya jaringan kornea dan pada kasus berat dapat
penurunan visus pada mata yang mengalami infeksi oleh karena adanya
Slit lamp seringkali iris, pupil, dan lensa sulit dinilai oleh karena adanya
Tes sensitivitas kornea untuk menilai ungsi nervus trigeminal pada kornea.
cepat pada permukaan kornea dan menanyakan pada pasien apakah terasa
atau tidak.
Pemeriksaan Laboratorium
Tes Fluorescein
14
Cara melakukan tes fluroscein adalah pertama kertas fluoresein yang
kornea bila terlihat hijau dengan sinar biru berarti ada kerusakan epitel
dan erosi kornea. Defek kornea akan terlihat berwarna hijau, akibat pada
setiap kornea, maka bagian tersebut akan bersifat basa dan memberikan
warna hijau pada kornea. Pada keadaan ini disebut uji fluoresein positif. Pada
melihat adanya daerah yang defek pada kornea. (warna hijau menunjukkan
daerah yang defek pada kornea, sedangkan warna biru menunjukkan daerah
yang intak).
Kultur :
beberapa kasus.
15
Pengobatan Umum:
Lesi kornea sekecil apa pun harus diperhatikan dan diobati sebaik-baiknya.
hidung, telinga, tenggorok, gigi atau tempat lain harus segera dihilangkan.
dipakai sulfas atropine karena lama kerjanya 1-2 minggu. Efek kerja
sulfas atropine:
o Analgetik
16
Biasanya diberi lokal kecuali keadaan berat. Diberikan dalam bentuk
Pengobatan Khusus:
Anti Viral
infeksi sekunder analgetik bila terdapat indikasi. Antivirus topikal yang biasa
Edukasi
17
2. Menjelaskan penatalaksanaan dari penyakit ini berdasarkan dari
etiologinya
18
BAB IV
KESIMPULAN
menutupi pupil dan iris. Keratitis virus (VK) adalah salah satu bentuk keratitis
infeksi yang paling umum. Anamnesis dan pemeriksaan fisis yang baik
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Ting DSJ, Ho CS, Deshmukh R, Said DG, Dua HS. Infectious keratitis:
https://doi.org/10.1016/j.exer.2021.108483
20