Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN RESUME WEBINAR MANAJEMEN KEPERAWATAN

Dosen Pembimbing: Istichomah., S.Kep., Ns., M.Kes

Disusun oleh :
Firmina Theresia Kora
(20310192)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YOGYAKARTA

T.A. 2020/2021
RESUME WEBBINAR MANAJEMEN KEPERAWATAN

Pemateri I
Hari/Tgl: Kamis, 15 Juli 2021
Jam: 09.00-10.30 WIB
Pembicara: Ibu Nuryandari, SKM. M.Kes

Ada 3 topik:
1. Standart Akreditasi RS
2. Standart Manajemen Keperawatan
3. Peran perawat manajer dalam penanggulangan covid 19 di Rumah sakit

Topik 1.
Pelayanan rs sesuai SNARS.
Pelayanan covid sebenarnya sama seperti pasien lainnya hanya saja lebih ketat pada PPI
Peran perawat bagian integral dari pelayanan kesehatan.
Alur pikir sesuai SNARS tata kelola rs di uu kes tata kelola pasien yang baik (penekanan
pada leadership, assesment resiko) pelayanan kesehatan harus kualitas yang berfokus pada
pasien asuhan yang terintegrasi.
Semua profesi harus berkolaborasi untuk mewujudkan patient center care.
Di rs ada staff klinis dan manajer unit yang kompeten pelayanan terintegrasi pelayanan
rs bermutu dan fokus pada kualitas dan keamanan.

Topik 2.
Pelayanan Rs sesuai Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) yang dinilai oleh
KARS mengacu standart internasional dari Amerika.
Mahasiswa harus memahami standar akreditasi.
Saat ini sedang berkembang 4 lembaga baru akreditasi rs.
Tujuan akreditasi: Peningkatan mutu pelayanan rs, memenuhi kriteria, pelayanan berfokus
pada pasien, kesinambungan pelayanan, rujukan harus kesinambungan, ada level pencapaian
 pratama, madya, utama dan paripurna.

Saat ini pelayanan ke arah family dan patient center care.


Semua profesi sama penting untuk memberikan pelayanan kepada pasien.
Standart akreditasi internasional masuk 3 kategori akan tetapi jika di indonesia ditambah 2
standar lagi muatan program nasional (KIA, Tb, Hiv aids, PPRA dan geriatric)
Standar Patient center care ada 7 fokus.
Standart nilai lulus nasional adalah 80% dan standar internasional 95%.
Manajemen Keperawatan sesuai SNARS
Sumber daya 5M (man, money, material, machine, methode)
Ruang lingkup manajemen pelayanan keperawatan (proses manajemen) dan manajemen
asuhan keperawatan (proses keperawatan)
Fokus pelayanan untuk asuhan pasien (pengkajian s.d. evaluasi keperawatan)
Askep inputproseskeluaran

Profesional Pemberi Asuhan dokter, perawat, ahli gizi


Perawat manajer sangat dibutuhkan di Rs.
Proses manajemen (POSDC) planingorganizingstaffingdirectingcontroling
Pasien masuk hanya 2 profesi yang menangani assesment oleh perawat dan
doktersetelah itu baru ke profesi lain.
PPJAperawat primer bertanggung jawab asuhan pasien sejak pasien masuk hingga pulang.
Asuhan terintegrasi secara individu  1 pasien dirawat oleh beberapa profesi.
Asuhan pasien terintegrasi antar unit/departemen MPP (manajer pelayanan pasien/case
manajer) menghandel semua profesi. Pasien yang kompleks ditemukan berbagai masalah
kesehatan. Keluarga sebagai partner PPA. Kolaborasi antar profesi dan mengkoordinir antar
profesi hanya sifatnya operasional dan tidak mengkoreksi klinis profesi tersebut. Case
manajer sifatnya mengkoordinir pelaksanaan asuhan pasien.

Konsep Pemecahan Masalah


Dimulai pengkajian s.d evaluasi keperawatan
JSI/SNARS wajib melakukan pengkajian 12 area (alergi, alasan masuk rs, riwayat kes, px
fisik, status psikososial, risiko jatuh, status fungsional, nyeri, skreening nutrisi, kebutuhan
edukasi, discharge planing dan kebutuhan obat).
Diagnosa keperawatan di Rs mengacu pada SDKI, SLKI, SIKI.

Topik 3.
Peran Perawat Manajer di Rs dalam penanganan Covid-19
Kolaborasi 3t dan 5 m
Kasus covid 19 di DIY masih tertinggi. Data kematian hari ini 65 jiwa
Perubahan alur pelayanan covid berubah. Ugd ada 2 yaitu ugd pasien umum atau biasa dan
ugd pasien covid.
Registrasi online dan telemedicine.
Penguatan rujukan antar rs.
Menyesuaikan dengan kondisi saat ini dalam menghadapi covid 19.
Tujuan mampu mengelola pasien covid dan non covid.
Intinya sama seperti mengelola pasien umum akan tetapi lebih dikhususkan dalam menangani
pasien covid dengan memperhatikan PPI.

Supervisi: area asuhan keperawatan


Motivasi penting sangat mempengaruhi pimpinan dan kebutuhan staffnya.
Manajemen konflik
Controlling
Perawat manajer harus berfikir kritis, inovatif dan visioner serta kompeten sebagai integrator
untuk mewujudkan pelayanan yang bermutu yang berfokus pada keselamatan pasien.

Diskusi:
Penggunaan Nanda Nic Noc saat ini sudah banyak diganti dengan SDKI, SLKI, SIKI di Rs
karena standar nasional saat ini menggunakan 3S. Walaupun di kurikulum institusi masih
menggunakan Nanda Nic Noc.

Kenapa manajer punya jiwa enterpreuner?


Sangat penting karena jiwa enterpreuner dalam menjaga mutu, efisiensi, memberikan
kepuasan kepada pasien dan berinovasi.

Kompetensi terdiri dari pengetahuan, sikap dan ketrampilan.


Pemateri II
Hari/Tgl: Kamis, 15 Juli 2021
Jam: 15.30 – 17.00 WIB
Pembicara: Ibu Rohayati Masitoh, S.Kep., Ns., MM

Topik: Manajemen Keperawatan Pelayanan selama Pandemic Covid-19

Diketahui bahwa covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada tahun 2019.
Rantai infeksi covid-19  reservoir manusia melalui lendir, mulut, mata.
Manajemen sumber daya perawat:
1. Harus memastikan bahwa perawat sudah terlatih konsep PPI
2. Semua perawat harus dipastikan sehat jasmani dan rohani
3. Penyesuaian jumlah  dua kali lipat dari biasanya, karena akan ada pergantian 3 jam
diantara perawat. Shift juga demikian pagi 1x, siang 1x, malam 1x dan libur 2x.
4. Pengaturan jadwal (5 tim)

Pengelolaan SDM Keperawatan


Jangan panik dan harus dipastikan alur pasien covid 19. Ada pembagian zona hijau sampai
zona merah di rs. Ditekankan prinsip PPI.
Monitor kondisi sdm harus dalam kondisi sehat
Pemeriksaan berkala memastikan sdm baik-baik saja (komite K3)
Pendampingan psikolog mengurangi rasa stres yang luar biasa
Review insentif  mendapatkan tunjangan
Evaluasi pelayanan kep. Secara periodik  apakah pasien yang diarea covid-19 dilayani
dengan baik atau tidak.

Harus dipastikan perawat dalam keadaan sehat. Waktu kerja 48 jam/ minggu. Sehari 7-8jam.
Perawat yang mempunyai penyakit kormobid dan hamil tidak diperkenankan bekerja di
bagian covid-19.

Manajemen Asuhan Keperawatan berfokus pada:


Masalah keperawatan
Proses yang membedakan dalam asuhan adalah pengelolaan PPI APD
Menguasai menejemen asuhan dengan masalah cemas lebih dari 50% pasien covid-19
mengalami kecemasan.
Melakukan peningkatan terhadap pelayanan kesehatan.

Manajemen PPI
Triase, deteksi dini, source contamination diukur suhu, pemeriksaan apakah terpapar covid
atau tidak

Kewaspadaan isolasi ada 2 yaitu:


Lapis I: Kewaspadaan Standar kebersihan tangan (5 momen: sebelum kontak psien,
sebelum tindakan aseptic, setelah menyentuh spesimen, dll), pemakaian apd sesuai area.
Pemilihan penggunaan apd.
Lapis II Kewaspadaan penggunaan APD cukup masker bedah jika tidak menghasilkan
aerosol.
Merawat pasien dengan tindakan yang menghasilkan aerosol masker N95, gogles dan atau
faceshield.
Semua karyawan di rs wajib menggunakan masker bedah. Jaga jarak 1 meter.
Tanpa gejala menggunakan masker bedah.
Pengambilan sampel atau spesimen maka menggunakan masker N 95.

Faktor ketidakpatuhan penggunaan APD


Tidak ada kebijakan penggunaan Apd, tidak ada sop apd dll

Kewaspadan standar: pemrosesan alat kesehatan


Peralatan kritikalperalatan yang masuk ke dlama pembuluh darah
Peralatan semi kritikal

Kewaspadaan standar: penanganan linen


Tidak boleh mencampur dengan pasien covid-19. Jika ada darah maka tidak boleh dicuci
gabung. Linen pasien covid-19 infeksius.

Kewaspadaan Standar: Lingkungan


Ventilasi udara ruangan bersih dan baik, tidak bau
Kewaspadaan standar: limbah
Pastikan tempat penmbuangan sampah tidak boleh melebihi ¾
Seluruh limbah dari ruang isolasi dianggap infeksius

Kewaspadaan standart: kesehatan karyawan


Tidak boleh bertugas jika sedang flu
Tidak boleh menggunakan asesoris apapun
Pertahankan menggunakan pakaian seragam bersih
Sebelum pulang wajib mandi
Tidak boleh merokok
Tidak melakukan recapping jarum bekas pakai
Tidak boleh mengusap-usap wajah dengan tangan
Etika batuk harus diperhatikan

Manajemen Mandiri
Bila positif dan isolasi di rumah
Tingkatkan imun dan protokol kesehatan  jangan stress, makan makanan yang bergizi,
berbicaralah atau ajak ngobrol pada orang yang bisa dipercaya, jangan dipendam, berpikir
positif, usaha tetap bahagia, jangan merasa bersalah, optimis sembuh, batasi sosial media,
hanya kontak pada orang-orang terdekat, jangan baca berita buruk, sibukan dengan ibadah.
Bila ada anggota masyarakat yang terkonfirmasi positif maka jangan menstigma.

Anda mungkin juga menyukai