Anda di halaman 1dari 16

STUDI KASUS

Identitas pasien : Ruang rawat : Kenanga


Nama : Tn. Sub Bagian : IPD
KLM Jenis Kelamin : L No. Rekam Medik :
Usia : 72 tahun 02018XXX Tgl. Masuk :
Alamat : Bandung 22-02-2018
Status pasien : - Tgl. Keluar :-
Status pulang : -
Dokter : Dr. XYS
Data Klinis Awal Riwayat Konsumsi Obat
Kesadaran : Sakit sedang : Tidak Ada
Tekanan darah : 180/90 mmHg Alergi :
Nadi : 72 x /menit Pasien tidak mempunyai alergi
Respirasi : 28 x/menit terhadap obat.
Suhu : 37,10 C Pemeriksaan Penunjang Awal :
Gizi :- Keadaan umum : sakit sedang
Tinggi Badan : 170 cm Tekanan darah : 180/90 mmHg
Berat Badan : 54 kg HR : 72 X/ menit
Nadi :-
Kesadaran : Composmentis
Pernafasaan : 28 X/ menit
Suhu : 37,1C

Alasan Masuk RS/Keluhan Utama :


Sesak Nafas
Anamnesis :
Sejak 1 minggu SMRS pasien megeluh sakit sesak nafas. Sesak tidak berkurang
dengan beristirahat keluhan disertai dengan bengkak dikedua tungkai dan perut.
Karena sesak nya pasien sulit tidur dan hanya dapat berbaring dalam posisi
setengah duduk. Ada riwayatnya terbangun dimalam hari karena sesak dan
kencing dimalam hari. Pada 4 tahun SMRS pasien pernah berobat ke RS X
karena keluhan serupa. Saat itu dikatakan pasien sakit ginjal dan jantung, pasien
telah dirawat sebanyak 4 kali terakhir dirawat 2 tahunSMRS. Pasien tidak
teratur ke poli ginjal, jantung dan endokrin. Pasien memilikiriwayat diabetes
sejak 9 tahun yang lalu. Ada riwayat hipertensi sejak 9 tahun dan
riwayat merokok selama 30 tahun rata-rata 1-2 bungkus/hari.

Diagnosis Kerja :
- CKD dengan edema paru Hiperkalemia
- Hipertensi stage 2
- DM tipe 2 dengan nefropati Diabetikum.

1
DATA KLINIS PASIEN
No Tanggal Data Klinis Pasien Keterangan
1. 22/02/2018 Keadaan umum : sakit Berat Amlodipin 1 x 10
Tekanan darah : 170/108 mmHg mg Asam Folat 1x 5
Nadi : 84 x/menit mg Bicnat 3 x 1 mg
Respirasi : 28 x/menit Furosemid 10 mg/
Suhu : afebris jam iv
2. 23/2/2018 Tekanan darah : 145/73 mmHg Amlodipin 1 x 10
Nadi : 57 x/menit mg Asam Folat 1x 5
Respirasi : 24 x/menit mg Bicnat 3 x 1 mg
Suhu : afebris Furosemid 10 mg/
jam iv
3. 24/2/2018 Tekanan darah : 142/80 mmHg Amlodipin 1 x 10
Nadi : 84 x/menit mg Asam Folat 1x 5
Respirasi : 26 x/menit mg Bicnat 3 x 1 mg
Suhu : afebris Furosemid 10 mg/
jam iv
4. 25/2/2018 Tekanan darah : 143/70 mmHg Amlodipin 1 x 10 mg
Nadi : 85 x/menit Asam Folat 1x 5 mg
Respirasi : 22 x/menit Bicnat 3 x 1 mg
Suhu : afebris Furosemid 2x 80 mg/
jam iv
Dosis ditingkatkan dari
20 mg menjado 80 mg
5. 26/2/2018 Tekanan darah : 98/70 mmHg Amlodipin 1 x 10 mg
Nadi : 76 x/menit Asam Folat 1x 5 mg
Respirasi : 22 x/menit Bicnat 3 x 1 mg
Suhu : afebris Furosemid 2x 80 mg/
jam iv
6. 27/2/2018 Tekanan darah : 140/72 mmHg Amlodipin 1 x 10 mg
Nadi : 28 x/menit Asam Folat 1x 5 mg
Respirasi : 20 x/menit Bicnat 3 x 1 mg
Suhu : afebris Furosemid 2x 5 mg/
jam iv
Callos 3 x 1 mg
Dosis diturunkan lagi
menjadi 5 mg/ jam iv
7. 28/2/2018 Tekanan darah : 120/80 mmHg Amlodipin 1 x 10 mg
Nadi : 30 x/menit Asam Folat 1x 5 mg
Respirasi : 20 x/menit Bicnat 3 x 1 mg
Suhu : afebris Furosemid 2x 5 mg/
jam iv
Callos 3 x 1 mg

8. 29/2/2018 Tekanan darah : 120/90 mmHg Amlodipin 1 x 10


POD I Nadi : 92 x/menit mg Asam Folat 1x 5
mg

2
Respirasi : 22 x/menit Bicnat 3 x 1 mg
Suhu : afebris Furosemid 2x 5 mg/
jam iv
Callos 3 x 1 mg
9. 01/3/2018 Tekanan darah : 140/90 Furosemid 10 mg
Nadi : 26 x Amlodipin 1 x 10 mg
Respirasi : 90x Calos 3 X 1 mg
Suhu : 36.70 C Bicnat 3 x 1 mg
Asam folat 1x 5 mg
Urine 2.3
Na 137
K 5.2
O2 = 800cc/24 jam
10. 02/3/2018 Tekanan darah : 130/80 Furosemid 20 mg/jam
Nadi : 84 X/ menit Bicnat 3x1 mg
Respirasi : 24X/ menit Asam Folat 1 x 5 gram
Suhu : Afebris Amlodipin 1 x 5 gram

Periksa Cr, Cr Na, K, Ca, Mg

a) Data Laboratorium (Tgl. 22/02/2018)

Parameter
Hematologi Pasien Nilai Rujukan Satuan
Darah lengkap
Hemoglobin 8.4 13,5 – 17,5 g/dl
Hematokrit 26 40 – 52 +
150.000-
Trombosit 95000 / mm3
450.000
Leukosit 5600 4400 – 11.200 /mm3
Eritrosit 3,06 4,5 – 6,5 Juta/µL
Indeks Eritrosit
MCV 84,5 80-100 fL
MCH 27,5 26-34 Pg
MCHC 32,5 32-36 %
Hitung jenis leukosit
Basofil 0 0-1 %
Eosinofil 0 1-6 %
Batang 5 3-5 %
Segmen 87 40-70 %
Limfosit 3 30-45 %

3
Monosit 5 2-10 %
Kimia Klinik
Ureum 194 15-50 mg/dL
Kreatinin 4-60 P: 0,7 – 1,2 mg/dL
Glukosa darah
136 < 140 mg/dL
sewaktu
Natrium 129 135 – 145 mEq/L
Kalium 5,5 2,6 – 5,5 mEq/L

Data Laboratorium (Tgl. 22/02/2018)


Parameter
Urine / feses
Pasien Normal Satuan
Urine Rutin
Makroskopi
s urine
Warna Urine Kuning Kuning -
Kejernihan Urine Agak keruh Jernih -
Kimia Urine
Blood Urine 28/ml Negatif /Μl
Berat jenis urine 1,015 1,003 – 1,029 -
pH Urine 5,0 5-8 -
Nitrit Urine Negatif Negatif -
Protein Urine 500/+++ Negatif mg/dL
Glukosa Urine + 250 Negatif mg/dL
Keton Urine Negatif Negatif mg/dL
Urobilinogen
<1 <1 mg/dL
Urine
mg/dl
Bilirubin Urine Negatif Negatif
Mikroskopis
Urine
Eritrosit 2 <1 /1pb
Leukosit 2 <6 /1pb
Sel Epitel 2 - /1pk
Bakteri Negatif Negatif /1pk
Kristal Negatif Negatif /1pk
Silinder Negatif Negatif /1pk

a) Data Laboratorium (Tgl. 22/02/2018)

4
Parameter
Hematologi Pasien Nilai Rujukan Satuan
Analisis Gas
Darah
pH 7,419 7,34 – 7,44 MmHg
PCO2 24,8 35 – 45 MmHg
PO2 95,4 69-116 Meq/L
HCO3 16,2 22-26 Meq/L
TCO2 17,0 22-29 Meq/L

a) Data Laboratorium (Tgl. 23/02/2018)


Parameter
Pasien Nilai Rujukan Satuan
Kimia Klinik
Urea 196 18-30 mg/dl
Kreatinin 4,80 0,7 – 2,2 Mg/dl
Natrium (Na) 135 138-145 meq/ L
Kalium (K) 6,1 2,6- 5,5 Meq/ L
Kalsium (Ca 4,6 4,7-5,2 Mg/dL
Bebas)

b) Data Laboratorium (Tgl. 23/02/2018)


Parameter
Hematologi Pasien Nilai Rujukan Satuan
Analisis Gas
Darah
pH 7,362 7,34 – 7,44 MmHg
PCO2 31,9 35 – 45 MmHg
PO2 118,8 0,9-116 Meq/L
HCO3 18,3 22-26 Meq/L
TCO2 19,3 22-29 Mwq/L

c) Data Laboratorium (Tgl. 23/02/2018)


Parameter
Hematologi Pasien Nilai Rujukan Satuan
Kimia
Klinik
Albumin 2,6 2,4- 4,8 g/dL
Protein total 6,4 6,6 – 8,7 g/dl
Glukosa Darah
175 < 140 mg/dL
Sewaktu
Kalsium 5,5 2,6-5,5 Meq/L

5
d) Data Laboratorium (Tgl. 24/02/2018)

Parameter
Pasien Normal Satuan
Kimia Klinik
Ureum 124 15-50 mg/dL
Kreatinin 2,93 0,7 – 1,2 mg/dL
Kolesterol total 183 <200 mg/dL
Kolesterol HDL 78 >48 mg/dL
Kolesterol LDL 90 <180 Mg/dL
Trigliserida 77 <160 Mg/dL
Glukosa Darah
118 70-130 Mg/dL
Puasa
Asam urat 6,8 3,4- 7,3 Mg/dL
Natrium (Na) 134 135-145 Meq/L
Kalsium (K) 3.8 3,6-5,5 mEq/L

e) Data Laboratorium (Tgl. 24/02/2018)

Parameter
Pasien Normal Satuan
Kimia Klinik
Glukosa Darah 2
115 < 140 mg/dL
jam PP

f) Data Laboratorium (Tgl. 27/02/2018)

Parameter
Pasien Normal Satuan
Kimia Klinik
Natrium ( Na) 136 135-145 mEq/L
Kalsium (K) 4.1 3,6- 5,5 mEq/L
Kalsium
4,40 4,7 – 5,2 Mg/dL
(Ca
Bebas)
Magnesium ( Mg) 1,86 1,70-2,55 Mg/Dl

g) Data Laboratorium (Tgl. 27/02/2018)

Parameter
Pasien Normal Satuan
Kimia Klinik
Albumin 2,9 3,4 – 4,8 g/dL
Protein Total 6,4 6,6- 8,7 g/dL

6
Ureum 191 15-50 Mg/dL
Kreatinin 4,47 0,7- 1,2 Mg/dL

h) Hasil Pemeriksaan Mikrobiologi (Tgl. 29/02/2018)


- Biakan Mikro (Jenis sample : Sputum)
Ditemukan kuman Streptococcus viridans
Resistensi kuman terhadap antibiotik :

Antibiotik Org.1
1. Amikacin R
2. Cefadroxil I
3. Cefoperazone R
4. Cefoperazone R
Sulbactam R
5. Cefotaxim I
6. Ceftazidime R
7. Ceftriaxone R
R
8. Ciprofloxacin
I
9. Cotrimoxazol
10. Meronem

Keterangan : R (Resistant)
S (Susceptible)
I (Intermediate)

Ket:
Preparat Gram
Jenis sampel : Sputum
Prosedur : Pewarnaan gram
Ditemukan kuman coccus gram positif
Susunan : Bergerombol Seperti
Anggur Ditemukan kuman batang
gram positif Epitel = > 10/LpB
Lekosit = < 25/LpB

b) Data Laboratorium (Tgl. 29/02/2018)


Parameter
Hematologi Pasien Nilai Rujukan Satuan
Darah
Lengkap
Hemoglobin 7,8 13,5 – 17,5 g/dl
Hematokrit 23 40 – 52 %

7
Eritrosit 2,75 4,5-6,5 Juta/µL
Leukosit 3500 4400 – 11.300 /mm3
Trombosit 101.000 150000-450000 /mm3
Indeks
Eritrosit
MCV 83,4 80-100 fL
MCH 28,4 26-34 Pg
MCHC 34,0 32-36 %
Jenis Lekosit
Basofil 0 0-1 %
Kosinofil 0 1-6 %
Batang 1 3-5 %
Segmen 94 40-70 %
Limfosit L5 30-45 %
Monosit L0 2- 10 %
Kimia Klinik
Ureum 213 15-50 Mg/dL
Kreatinin 4,99 0,7-1,2 Mg/dL
Natrium (Na) 137 135-145 mEq/L
Kalium (K) 5,2 3,6-5,5 mEq/L

c) Data Laboratorium (Tgl. 02/03/2018)

Parameter
Pasien Nilai Normal Satuan
Kimia Klinik
Ureum 272 15-50 mg/dl
Kreatinin 5,57 0,7 – 1 mg/dl
Natrium (Na) 136 135-145 mEq/L
Kalium (K) 4,8 2,6-5,5 mEq/L
Kalsium 4,36 4,7-5,2 Mg/dl
Magnesium (Mg) 2.04 1,70 – 2,55 Mg/dl

8
Lembar Rekapitulasi Rekaman Pengobatan Pasien

Nama Obat
dan Pemberian Obat per Ket
Dosis Rute Hari
Bentuk
Sediaan 22/2 23/2 24/2 25/2 26/2 27/3 28/2 29/2 1/3 2/3
Furosemid 1 x 40 mg Iv √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Amlodipin 1 x 10 mg Po √ √ √ √ √ √ √ √ √
Calos 1 x1 mg Po √ √ √ √ √
Insulin 10 unit Iv √ √ √
Bicnat 3 x 500mg Po √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
As.Folat 1 x 5 mg Po √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

9
METODE SOAP
Identitas pasien :
Nama : Tn. KLM
Jenis Kelamin : L
Usia : 72 tahun (Geriatri)
Alamat: Bandung
Status pasien : -

Subjective
Pasien mengeluhkan :
- Sesak Nafas sejak 7 hari SMRS
- Ada bengkak dikedua tungkai dan perut
- Sulit tidur karena sesak (Hanya bisa berbaring dalam posisi tengah duduk)
- Memiliki Riwayat : sesak di malam hari, kencing di malam hari, hipertensi dan
DM Tipe 2 sudah 9 tahun
- 4 tahun SMRS pasien sempat berobat ke RS dan didiagnosis sakit ginjal dan
jantung, tetapi pasien tidak teratur kontrol ke poli penyakit dalam
- riwayat merokok selama 30 tahun rata-rata 1-2 bungkus/hari.

Objektive
A. Data Penunjang
Tanda-tanda vital
Nadi
Tekanan Respirasi Suhu
(kali
Tanggal darah (kali per tubuh Kesadaran
per
(mmHg) menit) (OC)
menit)
22-Feb-18 170/108 84 28 36 CM
23-Feb-18 145/73 57 24 36 CM
24-Feb-18 142/80 84 26 36 CM
25-Feb-18 143/70 85 22 36 CM
26-Feb-18 98/70 76 22 36 CM
27-Feb-18 140/72 28 20 36 CM
28-Feb-18 120/80 30 20 36 CM
29-feb-18 120/90 92 22 36 CM
01-Mar-18 140/90 90 26 36.7 CM
02-Mar-18 130/80 84 24 36 CM
Data Laboratorium yang Abnormal
Februari 2018 Maret
Pemeriksaan
22 23 24 29 2
Hemoglobin 8.4 7.8
Hematokrit 26 23
Trombosit 95000 101.000
Eritrosit 3.06 2.75
Ureum 194 196 124 213 272
Kreatinin 4.6 4.8 2.93 4.99 5.57

Parameter
Urine / feses
Pasien Normal Satuan
Urine Rutin
Makroskopi
s urine
Kejernihan Urine Agak keruh Jernih -
Kimia Urine
Blood Urine 28/ml Negatif /Μl
Protein Urine 500/+++ Negatif mg/dL
Glukosa Urine + 250 Negatif mg/dL
Mikroskopis
Urine
Eritrosit 2 <1 /1pb
Leukosit 2 <6 /1pb
Sel Epitel 2 - /1pk
Diagnosa Dokter
- CKD dengan edema paru Hiperkalemia
- Hipertensi stage 2
- DM tipe 2 dengan nefropati Diabetikum.

Assessment
Tabel Kesesuaian Indikasi
No Nama Obat, Indikasi Menurut Diagnos Ketepata
Kekuatan, Literatur a n
Bentuk Sediaan Pasien Indikasi

1 Furosemid Edema paru, Anti Hipertensi Sesuai


2 Amlodipin Antihipertensi CKD + Sesuai
3 Calos Hiperfosfatemia, Hipokalsemia Hiperkalemia Sesuai
+ Hipertensi
4 Insulin Antidiabetes melitus Stafe 2 + DM Sesuai
T2
5 Bicnat Anti asidosis metabolik Sesuai
6 Asam Folat Anemia Sesuai

Tabel Ketepatan Dosis


No Nama Obat, Dosis Menurut Dosis Ketepatan
Kekuatan, Literatur Pasien Dosis
Bentuk Sediaan

1 Furosemid (iv) For edema : 20-40 mg 1 x 40 mg Tepat


iv/im sehari, boleh
dinaikan 20 mg tiap 2
jam, tidak
diperkenankan lebih
dari 200 mg per dosis
2 Amlodipin (po) 5 – 10 mg per hari 1 x 10 mg Tepat

3 Calos 1 g – 3,5 g per hari, 1 x 1 mg Tidak


dapat dibagi dalam 4 Tepat
kali minum, dosis (sub
maksimum per hari terapi)
6,7 g – 7,5 g
4 Bicarbonat Natrium Asidosis metabolic : 3 x 500 mg Tepat
325 mg – 2000 mg per
hari, dapat dibagi
dalam 4x minum

5 Asam Folat 1 mg po per hari , 1 x 5 mg Tepat


boleh ditingkatkan
sampai 5 mg per hari

6 Insulin (sc) Dosis Individual 1 x 1 x 10 ui Tepat


sehari diinjeksi secara
subkutan diberi waktu
yang sama setiap
harinya

Tabel Interaksi Obat


Asam
Obat Furosemid Amlodipin Callos Insulin Bicnat
Folat
Furosemid (iv)            
Amlodipin (po)            
Callos (po)            
Insulin (sc)            
Bicnat (po)            
Asam Folat (po)            

No Nama Obat Berinteraksi Level Mekanisme IO Solusi


1 Amlodipin x Calcium Moderate Callos dapat Diberi jeda
carbonat menurunkan waktu minum
efek dari obat 3-4 jam
amlodipine
dengan Amlodipine
mekanisme diminum
antagonis malam hari
farmakodinamik pada saat mau
tidur

Monitor TD
pasien

Tabel Analisis Drug’s Related Problem (DRP’s)


No Jenis DRP’s Penilaian
1 Indikasi tidak terobati Ada
2 Obat tanpa indikasi Tidak Ada
3 Under dose Ada
4 Over dose Tidak Ada
5 ROTD ADA
6 Interaksi obat Ada
7 Ketidakpatuhan pasien Ada
8 Pemilihan obat tidak tepat Tidak ada

Plan / Rekomendasi yang diberikan


Catatan yang harus Ringkasan keseluruhan rekam medis
dilihat kembali
Rekomendasi kepada dokter - Pemberian Obat Eritropoetin Inj (sc)
untuk komplikasi anemia pasien
- Pemberian Antibiotik Inj Cefotaxime
untuk mengobati infeksi.
- Pergantian Obat Antihipertensi
Amlodipin, mungkin bisa diganti
dengan Gol ACEI/ARB sebagai first
line therapy Gagal ginjal dan
hipertensi serta DM T2.
- Pemberian Obat Kalsium Karbonat bisa
dinaikkan dosisnya menjadi Sehari 3 x
1 tab.

Rekomendasi kepada perawat - Rekomendasi kepada perawat juga perlu


dilakukan karena pengobatan pasien
harus diberikan sesuai dengan jadwal dan
tidak boleh ada yang terlewatkan serta
pemeriksaan tanda- tanda vital pasien
juga perlu dilakukan secara rutin setiap
waktu karena sangat penting untuk
memantau perkembangan kondisi pasien
selama pengobatan.dirawat inap.
Rekomendasi kepada keluarga - Rekomendasi kepada keluarga pasien,
pasien pemberian suportifitas dari keluarga,
pasien perlu secara rutin mengkonsumsi
makanan yang bergizi seperti buah dan
sayur untuk meningkatkan daya tahan
tubuhnya dan menjaga lingkungan yang
sehat dengan menjaga kebersihan.
- Disarankan penderita untuk mengurangi
mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung glukosa dan lemak jenuh.
Kurangi dan sampai tidak merokok lagi.
Rutin berobat Kontrol ke Fasilitas
Kesehatan, tidak lupa minum obat sesuai
jadwal..

Evaluasi dan Monitoring


A. Evaluasi
Masalah Terkait Obat :
1. Indikasi tidak terobati
a. tatalaksana anemia pada pasien gagal ginjal, karena kadar Hb dan
Eritrosit pasien tidak naik signifikan dengan pemberian hanya asam folat
saja, pada pemeriksaan darah dikemudian hari kadar Hb dan Eritrosit
terus menurun, rekomendasi agar pasien bisa mendapatkan obat
eritropoetin (Obat khusus penambah darah dengan kondisi gagal ginjal)
b. pada pemeriksaan sputum, telah ditemukan Preparat Gram Jenis sampel :
Sputum Prosedur : Pewarnaan gram Ditemukan kuman coccus gram
positif Susunan : Bergerombol Seperti Anggur Ditemukan kuman batang
gram positif Epitel = > 10/LpB Lekosit = < 25/LpB, hal ini menunjukan
bahwa saluran nafas khususnya paru-paru pasien telah terinfeksi bakteri,
sedangkan dalam pengobatan pasien belum mendapatkan obat antibiotic.
Rekomendasi kepada DPJP agar sekiranya pasien diberikan antibiotic,
karena sebagian besar sudah mengalami resistensi terhadap antibiotic.
Jadi antibiotic yang dipilih untuk digunakan adalah yang masih memiliki
sensitifitas antibiotic intermediate (Seperti Injeksi Cefotaxime iv) selain
cefotaxime sebagai antibiotic profilaksis pada kasus pasien, cefotaxime
juga bisa digunakan untuk pengobatan infeksi pada pada pasien karena
masih memiliki efek sensitifitas intermediate disbanding antibiotic yang
lainnya.

2. Under Dose (Sub Therapy)


Pada obat kalsium karbonat tertera dosis literatur : 1 g – 3,5 g per hari, dapat
dibagi dalam 4 kali minum, dosis maksimum per hari 6,7 g – 7,5 g, sedangkan
dosis terapi yang diberikan DPJP 1 X 1 mg, hal ini sangat dosis kecil sekali dan
tidak masuk rentang dosis terhadap literatur. Agar tujuan dari pengobatan
Kalsium karbonat terhadap pasien dengan gagal ginjal efektif/optimal,
rekomendasi kepada DPJP agar bisa menaikan dosis terapi terkait Callos, dari
Sehari 1 x 1 mg menjadi 3 x 500 mg.

3. Reaksi obat tidak dikehendaki (ROTD)


Mengingat efek samping obat amlodipine mengakibatkan kerusakan gagal
ginjal kepada pasien. Rekomendasi obat kepada DPJP agar pasien dapat
diberikan obat first line therapy seperti golongan ACEI (contoh : Lisinopril
atau Ramipril) atau ARB (Candesartan, Telmisartan) agar lebih nyaman dan
meminimalisir efek samping kerusakan gagal ginjal.

4. Interaksi Obat
Amlodipine x Kalsium Karbonat (Level : Moderate) Callos dapat
menurunkan efek dari amlodipine dengan mekanisme antagonis
farmakodinamik. Solusinya diberi jeda waktu minum obat 3-4 jam
Amlodipine diminum malam hari pada saat mau tidur, dan Monitor TD
pasien.

5. Ketidak patuhan pasien


Pasien tidak patuh tidak rutin control berobat ke fasilitas kesehatan,
akibatnya penyakit kronik pasien kambuh kembali dengan derajat yang
cukup parah. Tindak lanjuti oleh Apoteker beri intervensi pemberian
Komunikasi, Edukasi, dan Informasi terkait penyakit dan obat, serta
diberikan pengertian kepada pasien agar bisa kontrol rutin tiap bulan, dan
mendapatkan obat untuk menjaga kesehatannya dan mempertahankan
kualitas hidup pasiennya.

B. Monitoring
1. Pengawasan terhadap kondisi pasien penting untuk dilakukan (Parameter
utama pasien dengan CKD : keluar dan masuknya cairan, BB Pasien,
Hemodinamis, Kimia darah lengkap, Kadar Protein dan Glukosa Regimen
obat dan dosisnya, dan urinalisis).
2. Monitoring TTV Tekanan Darah, Heart Rate, Respiratory Rate, Kadar
Saturasi Oksigen
3. Monitoring asupan nutrisi
4. Monitoring kepatuhan minum obat

Anda mungkin juga menyukai