KeynoteSpeaker MateriSeminarNasionalUNEJ2017 Presented

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.
net/publication/325595129
INOVASI TEKNOLOGI INDUSTRI PERKAPALAN

MENUJU KEMANDIRIAN DAN DAYA SAING
INDUSTRI KEMARITIMAN NASIONAL
Presentation · November 2017

DOI: 10.13140/RG.2.2.25036.31367
CITATIONS READS
0 894
1 author:
Buana Maruf
National Research and Innovation Agency (BRIN) of Indonesia
49 PUBLICATIONS 65 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Penelitian Tesis Mahasiswa S2 View project
Riset Insentif Dikti-KNRT, 2009 View project
All content following this page was uploaded by Buana Maruf on 06 June 2018.
The user has requested enhancement of the downloaded file.

Seminar Nasional Teknik Mesin, Universitas Jember,
Jember, 11-12 November 2017
INOVASI TEKNOLOGI INDUSTRI PERKAPALAN

MENUJU KEMANDIRIAN DAN DAYA SAING
INDUSTRI KEMARITIMAN NASIONAL
Prof. Dr. Ir. Buana Ma’ruf, M.Sc., MM, MRINA

NIP. 19611015 198703 1003
Kepala Program Inovasi Teknologi Industri Perkapalan, BPPT
Pendahuluan
•Indonesia membutuhkan sarana •Pemenuhan kapal umumnya •Standarisasi kapal dan penataan
Permasalahan
Solusi Konstruktif
adalah kapal bekas dari luar sistem transportasi yang efisien.
Latar Belakang
dan prasarana transportasi laut

yang memadai untuk mandiri & negeri. •Revitalisasi/modernisasi fasilitas,
berdaulat •Kapasitas galangan terbatas, peningkatan kapasitas, klasterisasi
•Posisi strategis Indonesia fasilitas/ peralatan tua & teknologi galangan.
berpotensi menjadi poros maritim konvensional. •Pengembangan industri komponen
dunia untuk perekonomian •Komponen dan material kapal kapal di dalam negeri untuk
nasional. baru sekitar 70%-80% impor, peningkatan TKDN.
•Program Tol Laut untuk berdampak pada devisa & delivery.
menciptakan konektivitas dan
sistem distribusi logistik yang
efektif & efisien.
Perlu harmonisasi kebijakan
Perlu solusi teknologi dan sektor maritim, dan
program inovasi yang implementasi program
Perlu penyediaan armada konstruktif & integratif yang
kapal yang memadai dan terkait yang terintegrasi,
mampu meningkatkan selain pemberian insentif
efisien serta galangan kapal efisiensi transportasi laut &
nasional yang berdaya fiskal & non-fiskal bagi
produktifitas galangan. pelaku usaha.
saing global.
Seminar Nasional Teknik Mesin 2017, Universitas Jember, 11-12 Nopember 2017 BM-2017
Potret Industri Kapal
di Dalam Negeri
Terdapat sekitar 250 galangan kapal, tetapi hanya 34 galangan yang mampu
Distribusi Lokasi Galangan membangun kapal 1000 DWT ke atas, bahkan hanya 6 galangan yang memiliki
kapasitas hingga 50.000 DWT, dengan total kapasitas 1.2 juta DWT/tahun. Di bisnis
reparasi kapal sekitar 250 galangan dengan total kapasitas 12 juta DWT/tahun.
PT PAL, Surabaya
Kapasitas dan Tingkat Utilitas
Pengalaman Bangunan Baru:

General cargo and semi container 3000 PT Orela, Gresik
dwt, 3500 dwt, and 4180 dwt (56 units);
No of Facilities: 160 unit
container ship 400 TEUs and 1600 TEUs
(+ 1,2 Million DWT/year)
(17 units); passanger vessel PAX-500 (3
Utilization : + 35 %
units); FPB 57 meter (9 units) and FPB 28
PT DKB, Jakarta
meter (15 units); tanker 3.500 dwt, 6.500
dwt, 17.500 dwt, and 30.000 dwt (25 units);
LPG Carrier 5.600 m3 (1 unit); offshore Tin
Bucket Dredger 12.000 ton; kapal bulk
carrier 42.000 dwt & 50.000 dwt (5 units); PT DPS, Surabaya
many tugboats upto 6000 HP; Ro-Ro Ferry
18.900 GT; container ship 100 TEUs (15
units), others.
Sumber: KEMENPERIN & IPERINDO (2015) PT IKI, Makassar
PT JMI, PT ASSI,
PT DBN, Cirebon PT DPL, Lamongan PT LMI, Lamongan PT Dumas, Surabaya Samarinda Semarang Madura
Distribusi Pangsa Pasar Dunia
Market Share of The Triangle:
. 1998 : 84.23% of 92.27 million DWT
. 2007 : 81.21% of
. 2014 : 91.29% of 63.66 million GT
. 2015 : 91.38% of 67.41 million GT
. 2016 : 91.75% of 66.26 million GT
Negara Strategi
Market Penetration,
Jepang Forward Integration, Joint
Venture
Korea Market Development,
Selatan Product Development,
Horizontal Integration
Eropah Market Development,
Focus to Niche Product
China Industry Cluster,
Bachward Integration,
Forward Integration,
Market Development
Philipina Foreign Investor,
Industry Cluster
Vietnam Industry Cluster, Foreign
Investor, Joint Venture,
Backward Integration
Sumber: Dirangkum dari beberapa majalah dan website, 2007-2015
Kondisi Armada Kapal Nasional
Sejak Asas Cabotage 2005
Armada Perusahaan Pelayaran Nasional
(Pemegang: SIUPAL):
10.926 Unit (17.372.887 GT/ 20.812.887 DWT)
Jumlah Kapal Pening
Tipe Kapal katan
Maret Agustus
(%)
2005 2013
General Cargo 1.388 2.021 45,6
Container 107 223 108,4
Ro Ro 60 54 (11.1)
Ferry - 47 100,0
Bulk Carrier 22 98 345,4
Tanker 224 613 173,7
Barge 1.236 3.620 192,9
Passanger 229 432 88,6
Tug Boat 1.188 3.407 186,8
Landing Craft 205 411 100,5
TOTAL 4.659 10.926 134,5
Penambahan (Unit) 6.267
Proyeksi Kebutuhan Kapal Negara
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN (2015-2016)

KAPAL PATROLI (DIT. KPLP): 73 Unit
Kapal Patroli Kelas I MDPS = 5 unit
Kapal Patroli Kelas I Fast Patrol = 25 unit
Kapal Patroli Kelas II = 2 unit
Kapal Patroli Kelas III Aluminium = 6 unit
Kapal Patroli Kelas IV Fiber = 10 unit
Kapal Patroli Kelas V FRP = 25 unit
KAPAL PERINTIS (DIT. LALA): 10 Unit

Kapal Perintis Tipe 200 DWT = 2 unit
KAPAL NAVIGASI (DIT. NAVIGASI): 10 Unit

Kapal Induk Perambuan = 5 unit
Kapal Pengamat Perambuan = 5 unit
RENCANA 2016 (APBN-P) : 85 Unit

Kapal Perintis Tipe 1200 GT = 20 unit
Kapal Perintis Tipe 2000 GT = 25 unit
Kapal Semi Container 100 TEUs = 15 unit
Kapal Rede = 20 unit
Kapal Ternak = 5 unit
Karakteristik & Kondisi Daya Saing
Karak- Daya
teristik Saing
Galangan Galangan
Nasional
. Padat karya, padat modal, padat teknologi . Fasilitas & peralatan terbatas & teknologi konvensional
. Waktu pengembalian investasi sgt lama Bisnis Mutu: . Volume pekerjaan di ruang terbuka dan proses manual
. Berkompetisi global (menengah & besar) . Volume rework di building berth masih besar
. Produk barang modal (ekonomi makro)
Rendah
. Kualifikasi tenaga kerja produksi langsung masih rendah
. Spek produk& proses produksi kompleks
. Pemesan & pihak ketiga terlibat dlm proses . Material impor 70%-80% (lebih mahal & lebih lama)
. Persyaratan ketat & sertifikasi pihak ketiga Harga: . Total jam-orang sangat besar (rework, fasilitas/alat)
. Butuh integrasi intensif antar unit kerja Operasi . Beban PPN dan BM, bunga & syarat bank, sewa lahan
Mahal
. Laba bergantung efisiensi proses produksi . Utilitas fasilitas dan peralatan sangat rendah
. Risiko kerugian jika penyerahan terlambat
. Fasilitas & peralatan tua, teknologi produksi konvesional
Waktu: . Perencanaan & pengendalian produksi masih lemah
Lama . Procurement barang impor masih lama
. Proses desain masih lama, belum ada yard standard.
Benang Kusut Permasalahn
Industri Galangan Kapal
Usulan Solusi yang Terintegrasi
Standarisasi tipe dan ukuran kapal, dan standarisasi komponen kapal.
Pengembangan kapasitas, modernisasi fasilitas galangan, dan inovasi

rancang bangun.
Pengembangan klaster industri perkapalan dan pola sinerji industri

yang efektif.
Pengembangan industri komponen kapal di dalam negeri.
Penciptaan daya tarik investasi asing, dan penguatan kelembagaan industri.
Inovasi Teknologi yang Terintegrasi
Standarisasi & Inovasi Disain Kapal
dan Penataan Rute Pelayaran
Usulan Perubahan:
Perubahan Trayek TOL LAUT 2017 T5: Makassar - Tahuna - Morotai - Ternate
Morotai-Tobelo dan Ternate- Babang dilayani oleh Kapal Feeder
T5: Makassar-Tahuna-Lirung-Morotai-Tobelo-
Ternate-Babang (pp), rata-rata 30 hari
Inovasi Proses Disain Kapal
The existing design process obviously takes

much longer because bidding is carried out
when basic design and general technical
specification is completed. Then, the building
yards have to prepare keyplan and submitted to
Class for approval, and model testing in
hydrodynamic laboratory. Therefore the
shipyards usually propose longer delivery time
to allow wnough construction period and ensure
the completion of the ships.
An improved ship design process may be made

by preparing standarized keyplan and bidding is
performed after the keyplan is approved by the
Class (BKI). This approach will make shorten
contructual building period.
The above scheme is supported by BKI as local

classification society, where keyplan of both
container ship 100 TEUs and Fishing Vessel
120 GT have been approved for production.
Standarisasi & Inovasi Disain Kapal
Development of future domestic

fleets in particular, is directed to
develop standarized types and
sizes of ship according to sea
transportation system & route
structure, aiming at optimization of
ship production, operation, and
maintenance, as well as promoting
local ship’s component industry to
increase local content.
Basic Design & Key Plan Kapal 100 TEUs
Kerjasama BPPT dengan

Kementerian Perhubungan
2016-2017:
1. Kapal Container 100 TEU’s

2. Kapal Feeder 500 DWT
Inovasi Desain & Uji Model di BTH
Daya Dukung Inovasi Desain Kapal
Towing Tank (TT)

Tank Dimensions: Length 235.4 m, Breadth 11 m, and This basin is used for testing resistance and self-propulsion
Depth 5.5 m, equipped by Wave Maker. in calm water, open water propeller, #D wake surveys, flow
Main Carriage: Manned, max acceleration 1 m/s2, max observation test paint or tufts, measurement of
speed 9 m/sec, 4x45 KW Thyristor DC motor. hydrodynamic forces and movement on bodies and foils,
Wave Maker: Hydraulically driven dual-dry-back-flap horizontal planar motion experiments, etc.
type, capable for both regular and irregular waves.
Maneuvering & Ocean Engineering Basin (MOB)

Tank Dimensions: Deep part 60 x 35 x 2.5 m, and Used mainly for: sea maneuvering test (zig-zag, turning
Shallow part 45 x 35 x 1.25 m. circles and spiral test), seakeeping test with measurement
Main Carriage: Manned, max acceleration 0.8 m/s2, max of motion and acceleration, sea transport and installation
speed 2 m/sec, 4x15 KW Thyristor controlled DC motor. test for offshore structure, testing with moored or fixed
Wave Maker: Hydraulically driven dual-dry-back-flap type, object to determine the motion and load due to wave, wind
capable of generating both regular and irregular waves. and current.
Cavitation Tunnel (CT)

Sectional dimensions of measuring section and max flow The cavitation tunnel is used to conducting: cavitation
speed: Square cross section 0.85 x 0.85 m, with rounded observation tests, cavitation inception tests, propeller
corners with length of 4 m. performance tests, hull pressure fluctuation test,
Pressure Range: 0.2-2 bar absolute measurement of force and torque on nozzle, rudders,
Model Propeller: Maximum diameter of 300 mm hydrofoils, etc.
Fasilitas Pengujian di BPPT
Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika Balai Pengkajian Dinamika Pantai

Memiliki 3 fasilitas utama, yaitu: towing tank, manoevering Memiliki 3 fasilitas utama, yaitu kolam simulator gelombang
offshore basin, dan cavitation tunnel. Fasilitas ini digunakan pantai, model pelabuhan, dan saluran simulator gelombang.
untuk menguji karakteristik hidrodinamika kapal: Melakukan pemodelan pelabuhan laut dengan infrastruktur
resistance & powering, manoevering, seakeeping. kepantaiannya, menguji bentuk dan dinamika gelombang
Telah berpengalaman dalam berbagai peng- laut dua dimensi. Saluran simulator dilengkapi sistem
ujian sarana transportasi laut (berbagai tipe pembangkit gelombang dengan sistem mekanik.
kapal), migas (sarana lepas pantai), dan Telah berpengalaman melakukan studi kelayakan,
Hankam (kapal patroli, kapal selam, kapal BPPH BPDP review/desain dan pengembangan pelabuhan,
siluman, kendaraan tempur Amphibi, rancang bangun dermaga, pengerukan sungai,
dan RB Surface Buoy Tsunami) dan berbagai kegiatan terkait lainnya.
Balai Termodinamika, Motor

Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur
dan Propulsi BTMP B2TKS Memiliki 3 fasilitas utama, yaitu: alat uji kekuat-
Memiliki 3 fasilitas utama, yaitu: alat uji
an struktur, alat uji getaran struktur, dan alat uji
kinerja motor, alat uji emisi gas buang,
keretakan dan kelelahan struktur. Fasilitas Pen-
dan alat uji sistem perpindahan kalor.
dukung: gamri potensiostat, dan chamber cortest.
Telah berpengalaman menguji motor kendaraan
Pengujian yang dapat dilakukan pada kapal, meliputi:
darat & kapal laut. Pengujian yang dapat dilakukan
uji kecepatan korosi dengan variabel konsentrasi larutan dan
pada kapal, meliputi: pengukuran unjuk kerja mesin
kecepatan air, dan uji mendapatkan E Corrosion baja, dan daerah
dengan menggunakan torsimeter, dan pengukuran emisi
aktif dan pasifnya untuk seleksi material tahan korosi.
gas buang dengan menggunakan portable emission analizer.
Inovasi Proses Produksi Kapal
Proses Produksi Kapal Berbasis IHOP
Design: Plate supply Plate painting Cutting & Bending Sub-assembly

o CAD soft-hardwares
o CAD/CAM integration
o Design for production
o Detail-piece drawings
o Yard standards Pre-painting Pre-outfitting Large-assembly Middle-assembly
Production:
o CNC machines
o Process lane prod.
o Covered workshops
Pre-erection Erection Launching Quay-outfitting
o Crane facility
o Jigs & scafoldings
o Outfitting work facility
o Buffer area
Management system: Sea trial Ceremony Delivery
o Production planning
o Procurement
o Inventory control
o Quality & A/C control
Tahapan Teknologi Produksi Kapal
Potensi Inovasi dalam Proses Produksi:
Integrasi Pekerjaan O/F
Inovasi Bisnis Industri Perkapalan
Faktor-Faktor Strategik Internal
dan Eksternal
Pemetaan Daya Saing Galangan Kapal
di Surabaya & Sekitarnya
Kesimpulan:
1. Kelemahan utama galangan adalah fasilitas dan peralatan tua/terbatas
(technoware), dan standar dan prosedur kerja yang belum baku
(inforware), sesuai hasil identifikasi awal yang menggunakan kriteria
pengukuran THIO sederhana.
2. Perlu revitalisasi dan modernisasi fasilitas dan peralatan, dan perbaikan
sistem manajemen produksi & standar galangan.
3. Perlu pemetaan secara lebih komprehensif dengan memakai standar
kriteria pengukuran yang telah dibuat (dengan metode teknometrik),
yang mengacu pada penerapan teknologi Product-oriented Work
Breakdown Structure (PWBS)
Klaster Industri Perkapalan Dunia
Klasterisasi industri gala-

ngan kapal merupakan sa-
lah satu kunci keunggulan
daya saing dan produktivi-
tas tinggi galangan kapal
negara maju.
Klaster berdasarkan fokus

produk (tipe dan ukuran
kapal), disertai infrastruktur
industri yg tertata & industri
pendukung dlm kawasan.
Percepatan dan kapasi tas

terpasang yg besar di
Vietnam dan Pilipina
didukung oleh investasi
asing yang memiliki pasar,
teknologi, dan modal dari
Jepang, Ko-rea dan China.
Model Klaster Industri Kapal di China
Lokasi industri galangan kapal di China

(Collins & Grubb, 2008) dan pembagian
klaster (OECD, 2008a) (diolah)
Klaster Galangan Kapal di Vietnam
TRIYARDS
MAIN GATE
Dasar Hukum Perwilayahan Industri
. UU No.3/2014 tentang Kawasan Industri
Konsep Klaster Industri Perkapalan . PP No.14/2015 ttg Rencana Induk Pemb. Industri Nasional 2015-2035
. PP No.142/2015 tentang Kawasan Industri
. Permenperin 39/2016 ttg Tata Cara Pemberian Izin Usaha Kawasan Industri
. Permenperin 40/2016 ttg Pedoman Teknis Pembangunan Kawasan Industri
Industri Inti:
1. PT PAL Indonesia
2. PT Dok Perkapalan Surabaya
3. PT Dumas Shipyard
4. PT Lamongan Marine Industry
5. PT Dok Pantai Lamongan
6. PT Adhiluhung (ASSI)
7. PT Orela Shipyard
8. …dan 8 galangan kecil di Nilam
dan bbrp gal di Jatim lainnya.
Institusi Pendukung:
1. BTH/LHI & PTRIM-BPPT
2. ITS, UNAIR, UNEJ, UB, UHT,
Poltek, ITATS, Unmuh, dll.
Industri Pemasok Barang & Jasa:

1. LHI BPPT, NASDEC, Terrafulk
2. PT Barata, dan PT BBI
3. PT GDS, PT Lelangon, dll
4. PT PAL, Kampuh Welding
5. BKI Cab Utama Surabaya
6. Sub-kontraktor Jasa, dll terkait
Rencana Klaster Industri di Jawa Timur
Inovasi Teknologi
untuk Peningkatan TKDN
TKDN Pembangunan Kapal Baru
Material dan Komponen Kapal
Jasa 12.6
Fasilitas Unloading 14.2

MATERIAL EQUIPMENTS PROPULSION
Electrical, & Navigation 5.7
1. Steel 1. Pompa 1. Propeller
- High Tensile Steel 2. Kompressor 2. Shaft
- Bulb Plate
Machinery 19.8
3. Purifier 3. Stern Tube
- Unequal Angle 4. Boiler 4. Steering gear
2. Aluminium 5. Anchor Hull Outfitting 8.8
- Marine Plate 6. Anchor Chain CARGO HANDLING 23.6
- Profile 7. Hydraulic Power Hull Construction
3. Stainless Steel Pack 1. Dry Bulk
- Marine Plate 8. Oil Water Separator 2. Liquid 0 5 10 15 20 25
- Profile 9. Sewage Treatment 3. Gas
4. Pipe 10. Valve 4. Container % Biaya 2.98
- Aluminium Pipe 11. Cathodic Protection 5. General Cargo Jasa
- Aluminium Pipe Tambat dan Labuh 17.53 IMPORT (USD-Juta)
Fittings DECK MACHINERY SAFETY EQUIPMENT 1.9
Tangki2
- Stainless Steel Pipe 0.28 1.85
1. Windlass 1. Life Buoy Piping System
- Stainless Steel Pipe 1.62
2. Capstan 2. Life Boat Pemadam Kebakaran 1.86
Fittings 1.34
3. Deck Crane 3. Life Raft 4.91
4. Life Jacket
Safety Eq.
4. Davits 0.80 0.77
ELECTRICAL EQP 5. Fi-Fi System Navigation and… 2.17
5. AC Unit
Electrical & Pump 3.04 0.30
1. Transformer MACHINERY NAVIGATION 23.65 0.10
Deck Machinery
2. Marine Cable
Machinery Outfiiting 3.69
3. Lighting 1. Main Engine 1. Radar
4. Electro Motor 2. Auxiliary engine 2. GPS Hull Outfitting 16.82
5. MCB 3. Gear Box 3. Radio Comm Hull Construction 13.01
32.7
ACCOMODATION SYSTEM
1. Lining 2. Ceiling 3. W.T Door 4. Heat Insulation 5. Side Scuttle
Material dan Komponen Kapal
Potensi Industri Komponen Lokal
MPK:
DI NASDEC CAT,
TESCO,
TEXMACO MAN,MWM,C
UMMINS,MT
U
BKI LHI
PRIORITAS PENGEMBANGAN
1. Umum di semua tipe dan ukuran kapal DESAIN & MACHINERY
KELAIKAN BCU SWASTA
EQUIPMENT
2. Volume kebutuhannya besar. WEAPON
3. Bahan baku tersedia di dalam negeri. PALK
A
POTENSI DECK
4. Teknologinya mudah dan dapat dikuasai. MACHINERY
COMMUNICA KOMPONEN
5. Dapat/mudah disertifikasi TION, KANDUNGAN SWASTA
NAUTICAL
6. Industri tersedia di dalam negeri EQUIPMENT
LOKAL
7. Sudah (pernah) diproduksi lokal ELECTRIC
& BBI
8. Bernilai tinggi BANGUNA
GENERATOR
9. Berpotensi ekspor N KAPAL EQUIPMENT

& ACCOMODATION
SWASTA
WIKA (MAKER)
INK
A
TIMAH MASPION TTS
Penutup
Industri galangan kapal nasional memiliki pengalaman membangun kapal baru yang cukup
memadai, namun perkembangannya sangat lambat dan tingkat produktivitasnya sangat
rendah, sehingga masih sulit bersaing di pasar global.
Besarnya kebutuhan pasar domestik terkait Asas cabotage 2005 dan program tol laut
merupakan peluang besar dan momentum yang tepat untuk membangun kemandirian dan
kedaulatan industri kemaritiman nasional secara menyeluruh.
Untuk mempercepat daya saing dan kemandirian industri kemaritiman nasional diperlukan
strategi dan kebijakan yang terintegrasi, meliputi: standarisasi kapal baru produksi dalam
negeri, modernisasi dan klasterisasi galangan, inovasi rancang bangun, dan dukungan
sistem pendanaan yang kompetitif.
Standarisasi tipe dan ukuran kapal, dan aplikasi teknologi produksi berbasis IHOP, akan
meningkatkan produktivitas galangan kapal nasional secara berkesinambungan, dan mampu
bersaing di pasar global, serta akan menarik minat investor dan kerjasama asing.
Standarisasi kapal nasional juga akan memberi nilai ekonomis operasional dan
perawatan/perbaikan kapal, pengembangan pelabuhan, dan efisiensi dalam pengembangan
sumber-sumber daya kemaritiman nasional lainnya.
Thank You!
Prof. Dr. Ir. Buana Ma’ruf, M.Sc., MM, MRINA

Email: buana.maruf@yahoo.com
buana.maruf@bppt.go.id
HP 0816525061
View publication stats

KeynoteSpeaker MateriSeminarNasionalUNEJ2017 Presented

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

KeynoteSpeaker MateriSeminarNasionalUNEJ2017 Presented

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

INOVASI TEKNOLOGI INDUSTRI PERKAPALAN

Presentation · November 2017

Penelitian Tesis Mahasiswa S2 View project

Riset Insentif Dikti-KNRT, 2009 View project

The user has requested enhancement of the downloaded file.

INOVASI TEKNOLOGI INDUSTRI PERKAPALAN

Prof. Dr. Ir. Buana Ma’ruf, M.Sc., MM, MRINA

dan prasarana transportasi laut

Kapasitas dan Tingkat Utilitas

Pengalaman Bangunan Baru:

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN (2015-2016)

KAPAL PERINTIS (DIT. LALA): 10 Unit

KAPAL NAVIGASI (DIT. NAVIGASI): 10 Unit

RENCANA 2016 (APBN-P) : 85 Unit

Standarisasi tipe dan ukuran kapal, dan standarisasi komponen kapal.

Pengembangan kapasitas, modernisasi fasilitas galangan, dan inovasi

Pengembangan klaster industri perkapalan dan pola sinerji industri

Pengembangan industri komponen kapal di dalam negeri.

Penciptaan daya tarik investasi asing, dan penguatan kelembagaan industri.

The existing design process obviously takes

An improved ship design process may be made

The above scheme is supported by BKI as local

Development of future domestic

Kerjasama BPPT dengan

1. Kapal Container 100 TEU’s

Towing Tank (TT)

Maneuvering & Ocean Engineering Basin (MOB)

Cavitation Tunnel (CT)

Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika Balai Pengkajian Dinamika Pantai

Balai Termodinamika, Motor

Design: Plate supply Plate painting Cutting & Bending Sub-assembly

Klasterisasi industri gala-

Klaster berdasarkan fokus

Percepatan dan kapasi tas

Lokasi industri galangan kapal di China

Industri Pemasok Barang & Jasa:

Fasilitas Unloading 14.2

9. Berpotensi ekspor N KAPAL EQUIPMENT

TIMAH MASPION TTS

Prof. Dr. Ir. Buana Ma’ruf, M.Sc., MM, MRINA

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai