Jurnal Armand Maulana
Jurnal Armand Maulana
Jurnal Armand Maulana
Abstract
In the Makassar City Spatial Plan for 2015-2034, Losari Area is located in the City Service Center (PPK) I which
functions as a center for city government activities, a center for cultural activities, and a center for trade and services,
city landmarks, and green open spaces. The potential of the Losari Area is not supported by infrastructure especially
pedestrian way infrastructure. The poor quality of these pedestrians makes people feel insecure and uncomfortable
walking. This study aims to measure the level of walkability, level of services, arranging directions for improving the
quality of pedestrian ways. This study uses a walkability index analysis method to measure the level of walkability and
guidelines from Permen PU Number 03/PRT/M/2014 to measure the level of services (LOS) of the pedestrian way. After
knowing the level of walkability and level of services of the pedestrian ways, then arrange directions for the
improvement of the pedestrian ways. The results showed that the Losari area is at a low level of walkability or it can be
said that it is still not feasible to walk. The highest level of service (LOS) of the pedestrian ways is on the South side of
the Penghibur Street and the lowest is on the East side of Somba Opu Street. Directions for improving pedestrian ways
include increasing the width of pedestrian ways, providing crossings, providing pedestrian ways with special needs,
providing parking lots, and arranging street vendors.
Keywords: pedestrian-way, walkability, LOS, Losari, Makassar.
Abstrak
Dalam RTRW Kota Makassar Tahun 2015-2034, Kawasan Losari berada dalam Pusat Pelayanan Kota (PPK) I yang
berfungsi sebagai pusat kegiatan pemerintahan kota, pusat kegiatan budaya, dan pusat perdagangan dan jasa, landmark
kota dan ruang terbuka hijau. Potensi yang dimiliki Kawasan Losari kurang didukung dengan prasarana khususnya
prasarana jalur pejalan kaki. Buruknya kualitas pejalan kaki tersebut membuat orang merasa tidak aman dan nyaman
untuk berjalan kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kelayakan berjalan kaki, tingkat pelayanan,
menyusun arahan peningkatan kualitas jalur pejalan kaki. Penelitian ini menggunakan metode analisis indeks
walkability untuk mengukur tingkat kelayakan berjalan kaki dan pedoman dari Permen PU Nomor 03/PRT/M/2014
untuk mengukur tingkat pelayanan (LOS) jalur pejalan kaki. Setelah mengetahui tingkat kelayakan dan pelayanan jalur
pejalan kaki, maka menyusun arahan peningkatan jalur pejalan kaki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kawasan
Losari berada pada tingkat walkability rendah atau dapat dikatakan masih belum layak untuk berjalan kaki. Tingkat
pelayanan (LOS) jalur pejalan kaki yang tertinggi berada di Jalan Penghibur sisi Selatan dan terendah berada di Jalan
Somba Opu sisi Timur. Arahan peningkatan jalur pejalan kaki meliputi penambahan lebar jalur pejalan kaki,
penyediaan jalur penyeberangan, penyediaan jalur pejalan kaki berkebutuhan khusus, penyediaan lahan parkir, dan
penataan PKL.
Kata kunci: jalur-pejalan-kaki, walkability, LOS, Losari, Makassar.
PENDAHULUAN
Berjalan kaki merupakan salah satu sistem
Pertumbuhan penduduk dan laju urbanisasi yang transportasi atau sistem penghubung kota yang
tinggi di kota-kota besar mendorong berbagai sangat penting karena vitalitas kota terlihat adanya
kegiatan di wilayah perkotaan. Hal tersebut aktivitas pejalan kaki di ruang kota [5]. Berjalan
mengakibatkan mobilitas penduduk semakin tinggi kaki umumnya sangat penting dilakukan dengan
dan meningkatnya kebutuhan transportasi. Oleh tujuan mengurangi kemacetan lalu lintas. Beberapa
karena itu mobilitas perkotaan akan menjadi suatu manfaat dapat diperoleh dari berjalan kaki seperti
tantangan yang besar bagi kota-kota di dunia yang mengurangi kemacetan, menjaga lingkungan,
tentunya membutuhkan investasi transportasi meningkatkan interaksi sosial, dan yang terakhir
berkelanjutan untuk masa yang akan datang, salah meningkatkan kesehatan fisik dan mental [11]. Oleh
satunya ialah berjalan kaki [8].
*Armand Maulana. Tel.: +62-82-3552-16483
Jalan Poros Malino km. 6 Bontomarannu, Gowa
Sulawesi Selatan, Indonesia, 92711
karena itu, jalur pejalan kaki merupakan elemen dimana pada jalur tersebut juga terjadi interaksi
penting dalam perancangan kota [10]. sosial antar masyarakat [3].
Kawasan Losari merupakan ruang publik yang Dari beberapa pendapat, dapat disimpulkan bahwa
menjadi landmark atau icon Kota Makassar yang jalur pejalan kaki merupakan jalur yang
terletak di sebelah Barat Kota Makassar. Kawasan diperuntukkan bagi pejalan kaki yang dapat
Losari berada dalam Pusat Pelayanan Kota (PPK) I menghubungkan suatu tempat ke tempat lain serta
yang berfungsi sebagai pusat kegiatan pemerintahan menjadi ruang interaksi sosial masyarakat. Sehingga
kota, pusat kegiatan budaya, pusat perdagagan dan dapat memberikan dampak yang baik seperti
jasa, landmark kota, dan ruang terbuka hijau [6]. meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan
Sebagai ikon dari Kota Makassar, kawasan ini aktivitas perdagangan.
menjadi salah satu tempat yang paling sering
dikunjungi baik oleh wisatawan maupun masyarakat Kelayakan Berjalan Kaki (Walkability)
lokal. Walkability didefinisikan sebagai ukuran seberapa
ramah suatu daerah untuk berjalan. Walkability juga
Potensi yang dimiliki Kawasan Losari kurang merupakan istilah yang digunakan untuk
didukung dengan prasarana khususnya prasarana menggambarkan dan mengukur konektivitas dan
jalur pejalan kaki yang memadai. Penggunaan badan kualitas jalur pejalan kaki di kota-kota [8]. Dalam
jalan dan jalur pejalan kaki (trotoar) sebagai tempat mewujudkan suatu lingkungan yang ramah
parkir sering terjadi di kawasan ini. Hal ini (walkable) bagi pejalan kaki terdapat beberapa
mengakibatkan sering terjadinya konflik antara aspek yang harus diperhatikan, yaitu akses,
pejalan kaki dengan moda transportasi lain. Fasilitas keselamatan dan keamanan, dan kenyamanan [1].
pejalan kaki yang tersedia di sana juga masih minim
baik dalam hal kualitas maupun kuantitas. Buruknya Tingkat Pelayanan (LOS) Jalur Pejalan Kaki
kualitas fasilitas pejalan kaki tersebut membuat Tingkat pelayanan atau level of services (LOS)
orang merasa tidak aman dan nyaman untuk berjalan merupakan salah satu yang mempengaruhi
kaki. penyediaan pelayanan jalur pejalan kaki, termasuk
ukuran dan dimensinya. Menurut Pedoman
Dengan adanya permasalahan yang dialami oleh Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan
pejalan kaki, perlu adanya evaluasi terhadap kualitas Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di
jalur pejalan kaki yang ada di Kawasan Losari, baik Kawasan Perkotaan [7], bahwa tingkat pelayanan
dari segi tingkat kelayakan berjalan kaki jalur pejalan dapat diketahui dari perbandingan luas
(walkability) dan tingkat pelayanan (level of service) jalur pejalan kaki dengan arus pejalan kaki.
jalur pejalan kaki yang ada di Kawasan Losari,
Makassar. METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
KAJIAN PUSTAKA
Penelitian ini dilakukan pada jalur-jalur pejalan kaki
Pengertian Jalur Pejalan Kaki yang ada di Kawasan Losari yang mencakup
Jalur pejalan kaki merupakan sebuah lintasan yang Kelurahan Losari, Kelurahan Losari, Kelurahan
diperuntukkan untuk berjalan kaki untuk Maloku, Kelurahan Bulogading, dan Kelurahan
memberikan pelayanan kepada para pejalan kaki [7]. Baru. Jalur-jalur pejalan kaki yang diteliti berada di
Jalur pejalan kaki dapat berupa trotoar, Jalan Pasar Ikan, Jalan Penghibur, Jalan Somba
penyeberangan sebidang, dan penyeberangan tidak Opu, Jalan Datu Museng, Jalan Lamadukelleng, dan
sebidang. Jalur pejalan kaki harus menjadi sebagai Jalan Pattimura. Penentuan ruas-ruas jalan yang
salah satu elemen perencanaan kota khususnya diteliti berdasarkan fungsi masing ruas seperti Jalan
kawasan perdagangan dapat memberikan dampak Pasar Ikan dan Penghibur sebagai wisata pantai;
yang baik dan merangsang aktivitas perdagangan, Jalan Somba Opu sebagai pusat suvenir; Jalan Datu
mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan dan Museng, Jalan Lamadukelleng, dan Jalan Pattimura
meningkatkan kualitas lingkungan dan udara karena sebagai pusat kuliner. Sehingga hal tersebut menjadi
berkurangnya polusi kendaraan [10]. Jalur pejalan dasar penentuan lokasi penelitian Adapun peta
kaki diartikan sebagai pergerakan atau sirkulasi atau lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 1
perpindahan orang atau manusia dari satu tempat dibawah ini.
sebagai titik asal (origin) ke tempat lain sebagai
tujuan (destination) dengan berjalan kaki [9]. Jalur
pejalan kaki juga merupakan suatu ruang publik
kenyamanan. Dari indikator tersebut terdapat
beberapa parameter yang diuraikan sebagai berikut: