Tugas Soal Prak. KBA
Tugas Soal Prak. KBA
1. Isi labu takar ukuran 1 liter dengan aquadest sebanyak 250 ml, lalu tambahkan 166,67
ml asam khlorida pekat secara perlahan - lahan dialirkan melalui dinding labu.
2. Gojog sebentar kemudian tambahkan aquadest sampai tanda batas. Tunggu hingga
dingin.
3. Pindahkan larutan tersebut ke dalam botol reagen dan beri label.
4. Pada pengenceran asam pekat, labu takar harus diisi aquadest terlebih dahulu untuk
menghindari perubahan panas yang spontan sehingga bisa menghasilkan letupan.
3. Membuat plat KLT, sebanyak 7 g absorben yang akan digunakan untuk pelapis dibuat bubur
dengan 21 ml aquadest. Bubur yang telah ada kemudian diratakan pada plat kaca dengan
ukuran 5x15 cm dengan menggunakan alat TLC plat coater dengan ketebalan 0,25 mm. Setelah
absorben pada plat rata, kemudian dikeringgkan dalam oven pada suhu 100-120 C selama
palingkurang 1 jam
Nilai Rf (Faktor Retensi / Retention Factor) didefinisikan sebagi perbandingan jarak yang
ditempuh oleh senyawa pada permukaan fase diam dibagi dengan jarak yang ditempuh
oleh pelarut sebagai fase gerak.
Semakin besar nilai Rf dari sampel maka semakin besar pula jarak bergeraknya senyawa
tersebut pada plat kromatografi lapis tipis. Saat membandingkan dua sampel yang
berbeda di bawah kondisi kromatografi yang sama, nilai Rf akan besar bila senyawa
tersebut kurang polar dan berinteraksi dengan adsorbent polar dari plat kromatografi
lapis tipis (Sa’adah, 2010).
Nilai Rf sangat karakterisitik untuk senyawa tertentu pada eluen tertentu. Hal tersebut
dapat digunakan untuk mengidentifikasi adanya perbedaan senyawa dalam sampel.
Senyawa yang mempunyai Rf lebih besar berarti mempunyai kepolaran yang rendah,
begitu juga sebaliknya. Hal tersebut dikarenakan fasa diam bersifat polar. Senyawa yang
lebih polar akan tertahan kuat pada fasa diam, sehingga menghasilkan nilai Rf yang
rendah. Rf KLT yang bagus berkisar antara 0,2 – 0,8. Jika Rf terlalu tinggi, yang harus
dilakukan adalah mengurangi kepolaran eluen, dan sebaliknya (Underwood, 1988).