Anda di halaman 1dari 2

AUDIT

Case Study

 Perusahaan A bergerak di bidang property & perusahaan berdiri sejak tahun 2018
 Perushaan memiliki perumahan dengan luas 1,5 Ha dan jumlah unit direncanakan dibangun 120
Unit dengan tipe 36 & 72.
 Perusahaan mengambil segmen konsumen rumah subsidi dengan harga jual di rentang Rp
150.000.000 – 250.000.000.
 Semua unit berhasil sold out pada tahun 2020 dan semua unit masuk pada masa finishing
pembangunan.
 Pada akhir masa pembangunan semua unit, muncul kendala dalam pembiayaan pembangunan.
Dimana hamper kesuluruhan fasilitas umum tidak dapat dibangun secara optimal, diantaranya :
o Jalan perumahan 50 % dalam kondisi sudah di aspal dan 50 % kondisi campuran tanah
dan batu
o 10 % dari rumah yang dibangun tidak memiliki pembiayaan untuk diselesaikan
o 50 % rumah yang sudah jadi namun belum ditempati, memiliki permasalahan pada bagian
atap (atap melengkung) serta kusen kayu dan jendela mulai rusak. Dengan demikian
setiap konsumen yang masuk harus melakukan renovasi dahulu sebelum memasuki
rumah yang sudah dibeli
 Permasalah lainnya yang muncul :
o Biaya pembangunan (project cost) tidak memiliki dokumen pendukung transaksi
o Semua penarikan dana dari perusahaan menggunakan Giro (cek) yang di ttd oleh direktur
utama
o Penarikan cek dilakukan oleh staff dan setiap dana yang diambil diserahkan oleh staf yang
mengambil kepada direktur utama
o Untuk dana operasional diserahkan kepada bagian finance dan untuk pembayaran projek
dipegang oleh direktur utama untuk dibayarkan kepada kontraktor
o Setiap pembiayaan projek dilaporkan oleh kontraktor kepada direktur dan direktur
meminta untuk tidak perlu dibuatkan laporan pembiayaan proyek
o Penyusunan laporan keuangan disusun untuk biaya operasional berdasarkan biaya actual
yang muncul namun untuk biaya proyek berdasarkan laporan proyek yang diterima oleh
bagian akunting dari kontraktor tanpa dokumen pendukung penjualan.
o

Anda mungkin juga menyukai