SUKSESI
SUKSESI
Jenis suksesi primer dapat terjadi pada daerah baru yang sebelumnya tidak ada
kehidupan. Fenomena ini disebabkan karena adanya aliran lava, gletser yang menyusut,
bukit pasir yang terbentuk, dan lainnya. Lambat laun akan terjadi invasi oleh makhluk hidup
perintis sampai terbentuk vegetasi yang stabil.
Contoh suksesi primer adalah ketika gunung berapi yang telah meletus, maka daerah
sekitar akan mengalami kerusakaan dan tidak terdapat organisme. Seiring berjalannya waktu
daerah tersebut akan ditempati kembali oleh organisme awal (pionirnya) biasanya adalah
lichenes atau lumut kerak.
2. Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder adalah pembentukan suatu ekosistem yang telah rusak ke keadaan
awalnya yang belum terganggu. Jenis suksesi ekologi ini biasanya terjadi karena kebakaran,
perusakan oleh manusia, dan gempa bumi.
Proses suksesi sekunder pada umumnya lebih cepat dibandingkan dengan suksesi
primer. Karena pada suksesi sekunder tidak diperlukan lagi adanya tahapan komunitas
pionir, kerusakan terjadi hanya sebagian pada komunitas alami dan masih meninggalkan
sisa-sisa kehidupan. Sisa kehidupan tersebut akan berkembang kembali membentuk
komunitas klimaks seperti awal.
Contoh suksesi sekunder adalah gangguan alami seperti banjir, kebakaran, angin
kencang, dan gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakaran padang rumput
dengan sengaja. Contoh komunitas yang menimbulkan suksesi ekologi di Indonesia antara
lain tegalan-tegalan, padang alang-alang, belukar bekas ladang, dan kebun karet yang
ditinggalkan dan tidak terurus.