3.bab I-1
3.bab I-1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara
pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Bagi umat Islam tentunya pendidikan agama yang wajib
diikutinya itu adalah pendidikan agama islam. Dalam hal ini pendidikan agama
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
1
2
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
manusia menuju kehidupan yang lebih baik dan melatih manusia yang bermutu
"Mufarohah ( 2018 :1 )
imajinasi dan potensi yang ada pada diri orang tersebut untuk benar-benar
Pendidikan adalah suatu sistem yang dapat diikuti dan dipahami oleh
individu yang berdaya saing dan berdaya cipta kuat, guna meningkatkan mutu
orang untuk saling berkomunikasi antara satu dengan orang lain, dan orang lain
3
sebagai agen perubahan adalah mengubah orang yang tidak beradab menjadi
orang yang beradab, atau mengubah orang yang berperilaku buruk menjadi
“memainkan peran penting dalam reproduksi masyarakat dan kelas sosial yang
Seperti yang dikutip Ibnu Miskawi dalam “Abdul Majid” dan “Diane
moral terkait pendidikan anakanaknya kepada orang tua. Orang tua harus
ٍ يَرْ فَ ِع ٱللَّه ٱلَّ ِذين ءامنُواْ ِمْن ُكم وٱلَّ ِذين ُأوتُواْ ٱلعِلم در ٰج
ت َ ََ َ َ َْ َ َ َْ ُ
bertahap dan simultan (proses), terencana yang dilakukan oleh orang yang
ini dihubungkan dengan Agama Islam, dan menjadi satu kesatuan yang tidak
bagian dari pendidikan Islam dan pendidikan Nasional, yang menjadi mata
penciptaan manusia di bumi, yaitu membentuk manusia yang sejati dan selalu
sebagai khalifah di bumi. Ciri-ciri khalifah di bumi yang baik salah satunya
5
dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat.
Di era zaman milenial saat ini, begitu pentingnya nilai dalam menjaga
akhlak harus tetap dilestarikan dan ditanamkan kepada setiap manusia tanpa
mendapat banyak sorotan yaitu masalah karakter peserta didik yang tercermin
kehilangan jati diri bahkan karakter.Selain itu peserta didik saat ini sangat
Pada dasarnya ada alasan dalam pemillihan judul peneliti yaitu: alasan
1. Alasan Obyektif
a. Judul ini layak diteliti karena konsep yang baik akan memberikan
Pecalongan
moralnya
2.Alasan Subyektif
penulis seorang calon guru untuk lebih belajar dan mendalami tentang
Nilai-nilai keagamaan
7
C. Penegasan Judul
pembahasan ini maka penulis kemukakan arti kata-kata penting sesuai dengan
upaya peningkatan mental dan moral siswa adalah bagaimana upaya sekolah
mencangkup mental ataupun moral. Seperti yang kita semua ketahui bahwa
itu peran sekolah sangat penting dalam upaya peningkatan nilai-nilai agama
siswa.
8
D. Rumusan masalah
1. Pokok Masalah
2. Sub Masalah
siswa ?
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
dengan Tuhan.
F. Manfaat Penelitian
Adapunmanfaatdaripenelitianini,penulisharapkansepertiberikut:
lembaga.
9
nilai agama.
1. Asumsi Penelitian
dengan judul yang sedang diteliti, maka perlu kiranya membatasi ruang
khususnya bagi asatidz dan ustadzat dan pengelola lembaga dalam upaya
f. Keterbatasan Penelitian
diantaranya :
c. Terbatasnya tenaga dan waktu yang ada pada peneliti untuk menggali
skala sosial kecil dan mengamati budaya setempat. Dalam penelitian lapangan,
baru, mengembangkan persahabatan, dan menemukan dunia sosial baru, hal ini
terhadap multi perspektif yang beragam dari masukan segenap partisipan yang
2. Subjek penelitian
penelitian ini adalah kepala sekolah, guru pai, wali siswa, siswa.
3. Objek penelitian
a) Observasi
b) wawancara
Secara garis besar ada dua macam pedoman wawan cara yaitu:
c) metode dokumentasi
2013:74).
5. Analisis Data
digarisbawahi yaitu:
I. Sistematika Pembahasan
Skripsi ini membahas beberapa pokok bahasan yang terdiri dari 4 bab
BAB I : PENDAHULUAN
yang dikemukakan erat kaitannya dengan masalah yang sedang diteliti yang
dalam hal ini mengkaji tentang implikasi pendidikan karakter, akhlak, akhlak
terpuji.
Laporan penelitian, pada bab ini akan dijelaskan latar belakang objek
BAB IV : KESIMPULAN