Anda di halaman 1dari 16

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS ANJATAN
Jln. Raya Anjatan Utara No.3 DesaAnjatanUtara Kec. Anjatan 45256
Hotline : SMS 081284347460 E-mail : puskesmasanjatan6@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA

SISTEM INFORMASI KESEHATAN

LATAR BELAKANG

Puskesmas sebagai salah satu institusi pelayanan umum, dapat


dipastikan membutuhkan keberadaan sistem informasi yang akurat dan
handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanan
puskesmas kepada para pengguna (pasien) dan lingkungan terkait.
Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali
permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di

puskesmas. Banyaknya variabel di puskemas turut menentukan


kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan
lingkungan puskesmas.

Selama ini banyak puskesmas yang masih mengelola data-data


kunjungan pasien, data-data arus obat, dan juga membuat pelaporan
dengan menggunakan cara-cara yang manual. Selain membutuhkan
waktu yang lama, keakuratan dari pengelolaan data juga kurang dapat
diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Beberapa
puskesmas mungkin sudah memakai komputer sebagai alat bantu
untuk pengelolaan data, hanya saja sampai sekarang belum banyak
program komputer yang secara khusus didesain untuk manajemen data
di puskesmas.
SIMPUS dikembangkan dengan mempertimbangkan kondisi-kondisi
 yang secara umum banyak dijumpai di puskesmas. SIMPUS mempunyai
tujuan pengembangan yang jelas, antara lain :
   Terbangunnya suatu perangkat lunak yang dapat digunakan
dengan mudah oleh puskesmas, dengan persyaratan yang
seminimal mungkin dari segi perangkat keras maupun dari segi
sumber daya manusia yang akan menggunakan perangkat lunak
tersebut.
  Membantu dalam mengolah data puskesmas dan
dalam pembuatan berbagai pelaporan yang diperlukan.
   Terbangunnya suatu sistem database untuk tingkat kabupaten,
dengan memanfaatkan data-data kiriman dari puskesmas.
   Terjaganya data informasi dari puskesmas dan Dinas
Kesehatan sehingga dapat dilakukan analisa dan evaluasi untuk
berbagai macam penelitian.
   Terwujudnya unit informatika di Dinas Kesehatan Kabupaten yang
mendukung terselenggaranya proses administrasi yang dapat
meningkatkan kwalitas pelayanan dan mendukung pengeluaran
kebijakan yang lebih bermanfaat untuk masyarakat.

Berbagai kendala dalam implementasi SIMPUS ataupun program


aplikasi yang sudah pernah dialami di berbagai daerah ikut menjadi
masukkan untuk menentukan model pengembangan SIMPUS. Kendala-
kendala yang secara umum sering dijumpai di puskesmas antara lain :

   Kendala di bidang Infrastruktur

Banyak puskesmas yang hanya memiliki satu atau dua komputer,


dan biasanya untuk pemakaian sehari-hari di puskesmas sudah
kurang mencukupi. Sudah mulai banyak pelaporan-pelaporan
 yang harus ditulis dengan komputer. Komputer lebih berfungsi
sebagai pengganti mesin ketik semata. Selain itu kendala dari sisi
sumber daya listrik juga sering menjadi masalah. Puskesmas di

daerah-daerah tertentu sudah biasa menjalani pemadaman listrik


rutin sehingga pengoperasian komputer menjadi terganggu. Dari
segi keamanan, banyak gedung puskesmas yang kurang aman,
sering terjadi puskesmas kehilangan perangkat komputer.

   Kendala di bidang Manajemen 

Masih jarang sekali ditemukan satu orang staf atau petugas atau
bahkan unit kerja yang khusus menangani bidang
data/komputerisasi. Hal ini dapat dijumpai dari tingkat
puskesmas ataupun tingkat dinas kesehatan di kabupaten/kota.
Pada kondisi seperti ini nantinya akan menjadi masalah untuk
menentukan siapa yang bertanggung jawab atas data-data yang
akan ada, baik dari segi pengolahan dan pemeliharaan data,
maupun dari segi koordinasi antar bagian.

   Kendala di bidang Sumber Daya Manusia 

Kendala di bidang SDM ini yang paling sering ditemui di


puskesmas. Banyak staf puskesmas yang belum maksimal dalam
mengoperasikan komputer. Biasanya kemampuan operasional
komputer didapat secara belajar mandiri, sehingga tidak
maksimal. Belum lagi dengan pemakaian komputer oleh staf yang
kadang-kadang tidak pada fungsi yang sebenarnya.

Maksud dan Tujuan

   Mengumpulkan data dari tiap Puskesmas baik data orang sakit,


bayi lahir, ibu hamil, ketersediaan obat, penyuluhan kesehatan
masyarakat, dll
   Menghasilkan Informasi up to date tentang kondisi kesehatan di
suatu Puskesmas dari jumlah orang sakit sampai ketersediaan obat
sehingga dapat digunakan sebagai data awal dalam pengambilan
kebijaksanaan bagi pimpinan
   Membantu kelancaran administrasi dan Manajemen Puskesmas
dalam penyusunan laporan mengenai kondisi kesehatan di
Puskesmas masing – masing
   Memudahkan pekerjaan administrasi Puskesmas dalam
membuat laporan harian maupun bulanan.

Sasaran

    Terciptanya koordinasi yang harmonis diantara bagian-


bagian pelayanan Puskesmas
    Tersedianya informasi tentang kebijakan pengelolaan dan
pelayanan Puskesmas secara keseluruhan.

Lokasi

Lokasi Kegiatan ini berada pada Dinas Kesehatan dan Puskesmas


Kabupaten Tana Toraja Propinsi Sulawesi Selatan 

Ruang Lingkup

1.   Survei

•  Survei baseline

•  Survei tujuan organisasi

•  Survei ekspektasi stakeholder

2.  Identifikasi Kebutuhan

•  Identifikasi ekspektasi stakeholder

  
Identifikasi tujuan bisnis
   Identifikasi proses bisnis
   Identifikasi infrastruktur
  Identifikasi sumber daya manusia

3.  Desain

•  Desain aplikasi

   Desain database

4.  Pembangunan sistim Informasi

   Program Aplikasi Sistim Informasi Puskesmas

APLIKASI SIMPUS 

Dengan melihat berbagai tujuan dan berbagai kendala diatas,


SIMPUS dikembangkan. Kondisi-kondisi yang ada benar-benar menjadi
pertimbangan rancangan Aplikasi SIMPUS. Hal utama yang harus
diketahui dari SIMPUS ini adalah :

  SIMPUS adalah program aplikasi yang dikembangkan khusus dari


puskesmas, untuk puskesmas dengan melihat kebutuhan dan

kemampuan puskesmas dalam mengelola, mengolah dan


memelihara data-data yang ada.
  SIMPUS adalah program sistem informasi kesehatan daerah yang
memberikan informasi tentang segala keadaan kesehatan
masyarakat di tingkat PUSKESMAS mulai dari data diri orang
sakit, ketersediaan obat sampai data penyuluhan kesehatan
masyarakat .
  SIMPUS
 adalah aplikasi yang bersifat multi user  yang
memungkinkan satu database diolah bersama-sama oleh beberapa
staf, dari beberapa ruang pelayanan yang ada di puskesmas.

Dengan luasnya lingkup pekerjaan di puskesmas, maka SIMPUS


nantinya akan dikembangkan secara modular, atau terpisah antara
program kerja yang satu dengan program kerja yang lain.

Beberapa hal mengenai SIMPUS antara lain :

  Complete and Orderly Administration System

Sistem yang dikembangkan merupakan perangkat lunak yang


memiliki modul administrasi dan konfigurasi yang mudah dan

lengkap. Menunjang administrasi, pelayanan dan proses kerja


puskesmas secara elektronis guna tercapainya peningkatan dan
efisiensi pelayanan masyarakat dan pelaksanaan tugas dinas.

  Report Comprehensiveness

Sistem memiliki fungsi reporting & monitoring yang lengkap dan


handal (dengan beberapa format serta sesuai kebutuhan). Hal ini
akan sangat membantu eksekutif dalam menyusun/membuat

kebijakan.

  Medical Record-Based

Sistem mengelola informasi kesehatan di puskesmas secara


terintegrasi berbasis rekam medis, dimana informasi pasien akan
dikelola berdasarkan riwayat pasien selama menjalani perawatan di
puskesmas.
   Secured Access

Selain tingkat aksesibilitas data puskesmas yang mudah, sistem


 juga hanya dapat diakses oleh user yang memiliki login dan
password sesuai dengan kewenangan dan fungsionalitas yang
berbeda. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan pemasukan data
oleh petugas yang tidak berwenang.

   Total Management

Sistem mengakomodasi seluruh proses manajemen rumah sakit


mulai dari proses registrasi pasien, data rekam medis, billing,
farmasi, layanan instalasi, kepegawaian, keuangan hingga laporan
eksekutif.

   Customizable

Sistem dapat dikembangkan secara spesifik sesuai dengan


permasalahan dan kebutuhan setiap Puskesmas.

   Menggunakan Sistem Operasi Windows / Linux, menampilkan


tampilan secara grafis dan mudah digunakan. Untuk proses
keluaran data bahkan hampir semua tampilan bisa di akses dengan

menggunakan tetikus (mouse ).


   Menyimpan informasi riwayat kunjungan dari pasien
dengan akurat. Penomoran Index yang tepat dan benar akan lebih
mempermudah dalam proses pencarian data pasien tertentu.
   Input data yang cepat, dengan sumber data dari kartu registrasi
pasien. Desain masukkan data yang dikembangkan dengan
mengacu pada pengalaman di puskesmas menjadi pertimbangan
utama untuk membuat proses entry harus cepat. Dalam kondisi
normal hanya butuh waktu dibawah 1 menit untuk memasukkan
satu data pasien.
   Dapat menampilkan rekapitulasi data pasien dan obat, serta
membuat pelaporan LB1 dan LPLPO dengan cepat. Periode
keluaran data dapat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan, dari
data harian, periode harian, mingguan, bulanan atau tahunan.
   Dapat menampilkan data 10 Besar / 20 Besar penyakit dengan
cepat.
   Menampilkan data-data keluaran secara tabel maupun secara
grafik dengan cepat.
   Dapat digunakan untuk melakukan filter data kunjungan
dengan cepat dan mudah, sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

Sistem ini menggunakan jaringan sebagai basis operasi dengan


menempatkan Kantor Dinas Kesehatan sebagai pusat dari semua lalu
lintas aktifitas.Untuk lebih jauh mengenal bagian-bagian yang
membentuk sistem informasi terpadu, berikut adalah skema dan fitur
 yang terdapat dalam Aplikasi Simpus :

a.   Aplikasi Management Puskesmas (BackOffice Puskesmas)

Aplikasi Backoffice Puskesmas terdiri dari beberapa sub-sistem

 yang masing-masing sub-sistem ini mempunyai tanggung-


 jawab/fungsionilitas sendiri.

Sub-sistem tersebut meliputi registrasi pasien,


pemeriksaan/pemberian tindakan medis, monitoring register,
farmasi, billing, laporan, upload Laporan

Adapun modul terdiri dari : modul loket, modul poli umum,


modul poli gigi, modul KIA dan Gizi, modul KB, modul
Laboratorium Puskesmas, modul Ruang Obat, modul SP2TP,
modul Rekap Data Kegiatan dan Pustu, modul MTBS, modul
TB, modul Pelaporan dan Manajemen

b.   Portal Kesehatan

Aplikasi Portal Kesehatan merupakan fasilitas untuk


mengintegrasikan data antar puskesmas. Subsistem tersebut
meliputi Integrator, Rekapitulasi Laporan Puskesmas, Statistik
Data Kesehatan Kota dan Profil masing-masing puskesmas.Adapun
Modul terdiri dari : modul rekap SP2TP, modul Database tenaga
kesehatan / Nases, modul Gudang Farmasi, modul Data dasar
 puskesmas
 

PERANGKAT / PERALATAN

a.   Personal Computer  :Intel Core i3 Processor (3.10GHz, 3MB L3


Cache, 1333FSB), 2GB DDR3, 500GB HDD, DVD Super Multi Drive,
15" Wide LCD Monitor , Intel HD Graphics, 12 USB, Card Reader,
Keyboard & Mouse Optic
b.   Printer : High Speed Printing, 4800 x 1200 dpi, 4”x6” (4R)
borderless Aproxx 70 Sec, Twin Fine Catridge System, 20 ppm

Black Text, 16 ppm Colour Text


c.   Uninteruptible Power Supply (UPS) 
d.   UTP Cable (category 5) 
e.   Connector Rj45 
f.   Switch / Hub ( 8 Port )

METODOLOGI PENGEMBANGAN 

Metodologi yang digunakan di dalam pembangunan Sistim Informasi


ini disesuaikan dengan tahapan-tahapan yang dilakukan secara
berurutan di dalam pembangunan sebuah sistem yang berbasis
teknologi informasi. Ada 5 tahapan utama, yaitu survei, identifikasi
kebutuhan, desain, dan pegembangan aplikasi sistim informasi
Puskesmas.

Masing-masing tahapan tersebut akan dirinci sebagai berikut:

1. Survei

Survei merupakan sebuah tahapan paling awal yang bertujuan untuk


melakukan pengumpulan data terhadap kondisi-kondisi yang terjadi
di dalam objek yang akan dibuat sistemnya. Inventarisasi data-data

dasar,  baik untuk tingkat puskesmas ataupun tingkat


dinas kesehatan. Data-data dasar itu antara lain : kondisi eksisting,
proses bisnis, sumber daya manusia, data puskesmas, data petugas
medis, data tempat pelayanan kesehatan, data obat-obat gudang
farmasi, data diagnosis, dan beberapa data-data dasar lainnya.

2. Identifikasi

Identifikasi merupakan tahapan dimana hasil survei diolah untuk


dapat mengidentifikasi prioritas organisasi dalam hal teknologi
informasi, identifikasi yang dilakukan adalah, identifikasi sistem
informasi, identifikasi human resource, identifikasi business objective,
identifikasi infrastruktur.

3. Desain dan Pembangunan Aplikasi

Desain merupakan tahapan pembangunan desain sistem aplikasi dan


database menggunakan diagram dan kerangka terstandar. Penjelasan
mengenai pelaksanaan tahapan desain pada proyek ini adalah sebagai
berikut:
a) Desain aplikasi, yaitu tahapan pembuatan desain sistem aplikasi
menggunakan diagram dan kerangka terstandar dalam
Pengembangan Sistem Informasi

b) Desain database, yaitu tahapan pembuatan desain sistem aplikasi


menggunakan diagram dan kerangka Entity Relational Diagram (ERD).

4. Implementasi dan Pelatihan Petugas

Dalam proses masukkan data, tentunya dibutuhkan petugas khusus


 yang benar-benar menguasai program SIMPUS. Untuk itu perlu
minimal 2 orang dari tiap puskesmas yang harus di beri pelatihan
untuk awal pelaksanaan implementasi SIMPUS. Setelah beberapa saat
di implementasikan, maka diharapkan staf-staf puskesmas dapat
belajar dari petugas yang sudah menguasai.

5.  Evaluasi

Evaluasi, dilakukan untuk mencari masukkan dan juga memberi


masukkan kepada semua pihak yang terkait dalam pengembangan
SIMPUS.

INDIKATOR

Sasaran Indikator kinerja yang ingin di capai sekaligus sebagai alat ukur
kinerja kegiatan ini adalah:

MASUKAN   ␣

Sasaran masukan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini


mencakup:

• Tenaga pelaksana /ahli TIK yang diperlukan.


• Biaya Sebesar Rp .....................

• Dokumen proses bisnis, dokumen tata kelola, dan dokumen-dokumen


lainnya yang mendukung proses bisnis dan tata kelola di unit-unit dan
lembaga-lembaga terkait lainnya.

KELUARAN   ␣

Sasaran keluaran yang ingin dicapai dari pelaksanaan pekerjaan ini


 yaitu tersedianya Aplikasi Sistim Informasi Puskesmas yang
komprehensif dan mekanisme pemutakhiran data berbasis database
RDBMS yang sistematis, stabil dan terintegrasi.

PELAKSANAAN KEGIATAN

Rekanan Pelaksana yang di tunjuk benar-benar mempunyai tenaga ahli


dengan spesifikasi sebagai berikut:

1. Team Leader

Pendidikan minimal S2/ Informatikadengan pengalaman kerja minimal


3 tahun. Bertanggung jawab untuk:

  Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan secara


keseluruhan baik teknis maupun administrasi.
  Pembuatan jadwal pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai akhir
pekerjaan seperti yang diminta dalam kontrak kerja.
  Mengkoordinasi Tim Teknis baik tenaga ahli maupun tenaga
pendukung.
  Memastikan penyelesaian sub pekerjaan sesuai dengan jadwal yang
disepakati.
  Pengelolaan sumber daya untuk kordinasi pembuatan laporan
akhir.
2. System Engineer

Pendidikan minimal S1 Informatika. Bertanggung jawab untuk:

•   Menganalisa kebutuhan sistem

  Membuat dokumen teknis yang berisikan kebutuhan


fungsional,kebutuhan non-fungsional dan use case naratif
  Membuat dokumen teknis yang berisikan ERD, desain use case
diagram, sequence diagram, class diagram, user interface ,dan
activity diagram, dsb.

3. Surveyor

Pendidikan minimal D3 Informatika atau S1 Informatika. Bertanggung


 jawab untuk:

•   Mengumpulkan data dan melakukan wawancara.

•   Menganalisa hasil wawancara, hingga muncul kebutuhan sistem.

4. Database Administrator

  Pendidikan S1Informatika

  Berpengalaman dalam pengerjaan project teknologi informasi


minimal 2 tahun
  Berpengalaman dalam pengembangan sistem aplikasi sejenis.
  Fasih dalam menggunakan perangkat lunak baik database maupun
 jaringan.
  Paham dan mengerti proses desain basis data menggunakan ERD.
  Bertanggung jawab untuk:Merencanakan, Menerapkan,
Mengoperasikan, dan Menjaga keamanan database.

5. Software Engineer
   Pendidikan S1Informatika
  Berpengalaman dalam pengerjaan project teknologi informasi
minimal 2 tahun
   Berpengalaman dalam pengembangan sistem aplikasi sejenis.
  
Fasih dalam menggunakan perangkat lunak baik database maupun
 jaringan.
  Bertanggungjawab dalam pengembangan software mulai dari
perencanaan, pengembangan, dan implementasi. 

6. Dokumentator

Pendidikan minimal D3 Informatika atau S1 Informatika. Bertanggung


 jawab untuk:

• Mendokumentasikan user manual aplikasi yang telah dibuat


perusahaan.

PEMBIAYAAN

Pembiayaan untuk melaksanakan pekerjaan ini bersumber


dari ..........Kabupaten Tanah Torajadengan dana sebesar ..........
termasuk pajak-pajak yang telah ditentukan oleh pemerintah.

PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah dibuat sebagai


garis besar dari tugas Pengembangan Sistim Informasi Puskesmas dan
Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Toraja menjadi dasar dalam
pelaksanaan tugas Pembangunan Sistim Informasi selanjutnya,
sehingga tercipta kesamaan pemahaman dalam pembangunan Sistim

Informasi Kabupaten Tana Toraja

Anda mungkin juga menyukai