Makalah Asma
Makalah Asma
PENDAHULUAN
timbul secara episodik dan atau kronik, cenderung pada malam hari/dini
memiliki sifat yang khas, baik gambaran klinis, faktor pencetus proses
5,4-7,4%, India 0,2%; Jepang 0,7%; Barbados 1,1% (4). Prevalensi asma
di seluruh dunia adalah sebesar 8-10% pada anak dan 3-5% pada
dewasa, dan dalam 10 tahun terakhir ini meningkat sebesar 50% (5).
(1992), dari daerah perifer yang kering adalah sebesar 0,5% dari 215
anak dengan bakat atopi sebesar 20,5% dan mengi 2% (6). Beberapa
hari sekolah pada anak-anak di Asia, 43% anak-anak di Eropa, dan 40%
hari pada anak-anak di Amerika Serikat (7). Serangan asma yang terjadi
di Semarang tahun 1994 meneliti 632 anak usia 12-16 tahun dengan
prevalensi asma 6,2% (10). Laporan kasus penyakit tidak menular pada
2007 sampai pada bulan Maret sebanyak 2.958kasus asma bronkial pada
anak Rumah Sakit Daerah Kudus tahun 2005 sebanyak 160 penderita
asma bronkial, sedangkan tahun 2006 sebanyak 118 anak, dan pada
yang paling tepat dalam penanganan penyakit asma. Hal ini meliputi
akan meningkatkan rasa percaya diri, baik pada orang tua maupun anak
terjadi lingkungan indoor dan outdoor, serta perbedaan cara hidup yang
keberadaan alergen dan polusi udara yang dapat dipengaruhi oleh faktor
merokok dalam rumah. Disamping itu agent dan host memiliki andil
sakit sebenarnya sudah cukup baik, namun yang masih kurang adalah
bagaimana agar pasien tersebut tidak sesak nafas kembali. Sekali saja
TINJAUAN PUSTAKA
Sampai saat ini etiologi asma masih belum jelas diketahui secara
pasti, namun ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan
a. Faktor Predisposisi
Genetik
penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah
b. Faktor Presipitasi
Alergen
dan polusi
Perubahan Cuaca
musim bunga. Hal ini berhubungan dengan arah angin serbuk bunga dan
debu.
Stress
serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang timbul
Lingkungan kerja
asma. Hal ini berkaitan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja
melakukan aktifitas jasmani atau olah raga yang berat. Lari cepat paling
Obat-obatan
sel Th. Sel APC melalui penglepasan interleukin I (II-1) mengaktifkan sel
IgE yang terbentuk akan segera diikat oleh mastosit yang ada dalam
jaringan dan basofil yang ada dalam sirkulasi. Hal ini dimungkinkan oleh
IgE. Sel eosinofil, makrofag dan trombosit juga memiliki reseptor untuk IgE
tetapi dengan afinitas yang lemah. Orang yang sudah memiliki sel-sel
mastosit dan basofil dengan IgE pada permukaan tersebut belumlah
Bila orang yang sudah rentan itu terpapar kedua kali atau lebih
dengan alergen yang sama, alergen yang masuk tubuh akan diikat oleh
IgE yang sudah ada pada permukaan mastofit dan basofil. Ikatan tersebut
akan menimbulkan influk Ca++ ke dalam sel dan terjadi perubahan dalam
Dalam proses degranulasi sel ini yang pertama kali dikeluarkan adalah
(NCF), trypase dan kinin. Efek yang segera terlihat oleh mediator tersebut
(konstriksi) bila terpapar dengan bahan / faktor dengan kadar yang rendah
bauan yang tajam dan lainnya baik yang berupa iritan maupun yang
eosinofil ditemukan dalam jumlah besar dalam cairan bilas bronkus pasien
asma bronkiale sebagai bronkhitis kronik eosinofilik. Hiperreaktifitas
suatu keadaan stress yang akan merangsang HPA axis. HPA axis yang
kemampuan untuk melisis sel radang menurun yang direspon oleh tubuh
asma bronkiale.
2. Asma Bronkiale Tipe Non Atopik (Intrinsik)
saluran nafas atas, olah raga atau kegiatan jasmani yang berat, serta
nafas.
disebut juga messengger kedua. Bila reseptor ini dirangsang, maka enzim
sel menjadi 3’5’ cyclic AMP. cAMP ini kemudian akan menimbulkan
(baratawidjaja, 1990).
3. Asma Bronkiale Campuran (Mixed), Pada tipe ini keluhan diperberat
1. Asma intermiten
beberapa jam atau hari, gejala asma malam hari terjadi < 2 kali dalam 1
2. Asma ringan
Gejala muncul > 1 kali dalam 1 minggu tetapi < 1 kali dalam 1 hari,
terjadi > 2 kali dalam 1 bulan, PEF dan PEV1 > 80%
tidur, gejala asma malam hari terjadi >1 kali dalam 1 minggu,
asma malam hari sering terjadi, aktifitas fisik terganggu oleh gejala
yaitu:
satu kalimat, bisa berbaring, tidak ada sianosis dan mengi kadang
inspirasi,
3. Serangan kata demi kata, mulai ada sianosis dan mengi sangat nyaring
II.2 Patofisiologi
kedalam tubuh melalui saluran nafas, kulit, dan lain-lain akan ditangkap
IgE yang terbentuk akan diikat oleh mastosit yang ada dalam
jaringan dan basofil yang ada dalan sirkulasi. Bila proses ini terjadai pada
seseorang, maka orang itu sudah disensitisasi atau baru menjadi rentan.
Bila orang yang sudah rentan itu terpapar kedua kali atau lebih dengan
alergen yang sama, alergen tersebut akan diikat oleh Ig E yang sudah ada
dalam permukaan mastoit dan basofil. Ikatan ini akan menimbulkan influk
Ca++ kedalam sel dan perubahan didalam sel yang menurunkan kadar
cAMP.
lain. Hal ini akan menyebabakan timbulnya tiga reaksi utama yaitu :
kontraksi otot-otot polos baik saluran nafas yang besar ataupun yang kecil
dengan sirkulasi darah paru dan gangguan difusi gas ditingkat alveoli,
akibatnya akan terjadi hipoksemia, hiperkapnea dan asidosis pada tahap
jenis yaitu asma intrinsik dan asma ektrinsik. Asma ektrinsik (atopi)
dapat diidentifikasi seperti : tepung sari jamur, debu, bulu binatang, susu
asma intrinsik ( non atopi ) ditandai dengan mekanisme non alergik yang
bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik seperti : Udara dingin, zat
musim dan cuaca, aktifitas fisik yang berlebih , ketegangan mental serta
kering. Batuk ini terjadi karena iritasi mukosa yang kental dan mengumpul.
kedua ditandai dengan batuk disertai mukus yang jernih dan berbusa.
pucat, gelisah, dan warna kulit sekitar mulai membiru. Sedangkan stadiun
ketiga ditandai hampir tidak terdengarnya suara nafas karena aliran udara
kecil, tidak ada batuk,pernafasan menjadi dangkal dan tidak teratur, irama
gejala yang serupa. Ada kalanya gejala yang muncul hanya batuk atau
sesak atau mungkin hanya rasa berat di dada. Maka untuk kasus-kasus
seperti ini diperlukan pemeriksaan yang lebih cermat dan mungkin perlu
1. Anamnesis
pada penderita asma. Pada anamnesis akan kita jumpai adanya keluhan,
batuk, sesak, mengi dan atau rasa berat di dada yang timbul secara tiba-
umumnya timbul pada malam hari atau sewaktu kegiatan jasmani ataupun
serbuk sari, bulu binatang, kapas, debu kopi atau the, maupun yang
dan sebagainya.
sebagainya.
apabila:
berat atau tercekik pada dada sehabis olahraga (yang terbukti tidak
Batuk-batuk atau sesak yang sering timbul pada malam hari dan
Dengan kata lain, bila seseorang mengeluh sesak, batuk atau mengi
yang tidak bisa diterangkan penyebabnya, kita perlu mencurigai itu suatu
asma. Atau yeng membedakan asma dengan penyakit paru lain yaitu
pada asma serangan dapat hilang dengan atau tanpa obat. Artinya,
2. Pemeriksaan Fisik
statoskop, ekpirasi memanjang (lebih dari 4 deik atau 3 kali lebih panjang
dari inspirasi) disertai ronki kering dan mengi. Hiperinflasi paru yang
cuping hidung.
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
1. Pemeriksaan sputum
kristal eosinopil.
2. Pemeriksaan darah
LDH.
dari serangan
asma.
b. Pemeriksaan Radiologi
penyakit lain yang memberikan gejala serupa, seperti ggal jantung kiri,
atau menemukan penyakit lain yang menyertai asma
c. Uji Kulit
Tujuan tes ini adalah untuk mengetahui adanya antibody IgE yang
d. Pemeriksaan Spirometri
berarti bukan asma. Hal ini dapat dijumpai pada penderita yang sudah
normal atau mendekati normal. Respons mungkin juga tidak dijumpai
pada obstruksi saluran napas yang berat oleh karena dosis tunggal
dapat dilakukan tes pemantauan faal paru untuk jangka waktu 1-3
APE yang tertinggi dengan yang terendah 20% atau lebih merupakan
petanda asma.
ditambah kortikosteroid.
nilai APE > 20% diantara dua pengukuran pada pasien yang
mendapatkan bronkodilator (10% pada pasien yang tidak
mendapatkan bronkodilator).
APE tertinggi
bronkodilator.
atau lebih. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk tes provokasi
bronkus.
penyakit asma tersebut bisa dikontrol. Menurut GINA yang telah diakui
oleh WHO dan National Healt, Lung and Blood Institute-USA (NHBCLI),
seperti latihan fisik dan olahraga, fungsi paru normal atau mendekati
normal, minimal efek samping dari penggunaan obat dan idealnya tidak
1. Terapi awal
diteruskan setiap 3-4 jam selama 1-2 hari. Jika keadaan pasien
1. Terapi awal
atau metilprednisolon IV jika:
a. Serangan asma berat
secara teratur. Jika respon pasien tidak sempurna dalam 1-2 jam
Jika respon buruk dalam 1 jam maka pasien dirawat di ICU dengan
diberikan
Kortikosteroid IV
Beri oksigen
Aminofilin IV
(kurang dari satu kali seminggu), serangan singkat (beberapa jam sampai
hari), gejala asma malam kurang dari dua kali sebulan, diantara serangan
pasien bebas gejala dan fungsi paru normal, nilai APE dan VEP1 > 80%
dari nilai prediksi, variabilitas < 20%. Pada asma intermiten ini, tidak
dipakai untuk menghilangkan gejala yaitu agonis beta 2 inhalasi, obat lain
kortikosteroid oral.
dan tidur, serangan malam lebih dari 2x per bulan dan nilai APE atau
VEP1 > 80% dari nilai prediksi, variabilitas 20-30%. Pengobatan jangka
malam), dapat juga diberikan agonis beta 2 kerja lama inhalasi atau oral
digunakan: agonis beta 2 inhalasi bila perlu tapi tidak melebihi 3-4 kali per
per minggu dan nilai APE atau VEP1 antara 60-80% nilai prediksi,
untuk gejala malam: inhalasi atau oral agonis beta 2 atau teofilin lepas
terdiri dari: agonis beta 2 inhalasi bila perlu tapi tidak melebihi 3-4 kali per
fisik terbatas dan nilai APE atau VEP1 kurang dari 60% nilai prediksi,
agonis beta 2 kerja lama, teofilin lepas lambat, dan atau agonis beta 2
kerja lama tablet atau sirup; kortikosteroid kerja lama tablet atau sirup.
dengan baik, paling tidak untuk waktu 3 bulan, dapat dicoba untuk
Akhir-akhir ini diperkenalkan terapi anti IgE untuk asma alergi yang
beta 2 inhalasi aksi pendek lebih dari sekali sehari. Ada dua penelitian
dua kali lipat. Penelitian lain melaporkan perbaikan gejala fungsi paru dan
yang memperoleh dosis kortikosteroid dua kali lipat. Penelitian lain juga
hidup.
banyak dipilih oleh pasien karena kurangnya efek samping dibanding obat
sintetik. Obat-obat yang dapat langsung diperoleh dari alam antara lain :
Ramuan 1 :
15 gram bunga kenop segar direbus dengan 400 cc air hingga tersisa
Ramuan 2 :
Ramuan 3 :
Ramuan 4 :
15 gram bunga melati direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc,
Ramuan 5 :
15 gram bunga melati dan 15 gram jahe direbus dengan 600 cc air
sebanyak ½ gelas
Ramuan 6 :
3 siung bawang putih ditumbuk halus, lalu dicampur dengan 1 sendok
Ramuan 7 :
sembuh.
Ramuan 8 :
Cuci bersih 10 gram pegagan kering, 20 gram patikan kebo kering, dan 20
gram daun sendok kering. Rebus dengan 5 gelas air hingga hanya tersisa
3 gelas air.
Obat-obat yang sudah ada dipasaran dalam bentuk sediaan jadi antara
lain :
4. NRG Instant Tea ini terbuat dari daun teh Guarana dari Brazil, yang
sejak dulu dikenal dan dikonsumsi oleh suku Indian Amazon untuk
mendapatkan energi dan semangat. Rasa teh N.R.G INSTANT TEA ini
1/2 sendok teh NRG Instant Tea dengan 1 liter air hangat, kocok dan
5. Kapsul Asma,
Komposisi:
- Gamat
- Habasyi Sauda
- Bee Pollen
Fungsi membantu:
- Insomnia, Asthma
Masa penyembuhan:
1. Antialergika
berupa denyut jantung yang cepat, gelisah, sakit kepala dan tremor
lebih baru memiliki efek yang lebih panjang, tetapi karena mula
kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak digunakan untuk
tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet dan sirup short-
3. Obat Antikolinergik
4. Kortikosteroid
rangsangan.
perdarahan lambung
katarak prematur
kelaparan
kelainan mental