Anda di halaman 1dari 3

RESUME 1 BK

NAMA : FITRIA MAHARANI


NIM : 20029058
PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA

Pengertian, Tujuan, dan Arah Pelayanan BK

A. Pengertian Bimbingan Dan Konseling


1. Bimbingan
✓ Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli
kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun
dewasa agar orang yang di bimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya
sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan
dapat dikembangkan; berdasarkan norma-norma yang berlaku (Prayitno & Erman
Amti, 2004:99).

✓ Secara etimologis, istilah bimbingan (guidance) mempunyai arti bantuan atau


tuntutan, namun tidak semua bantuan atau tuntutan menunjukkan konteks dari
bimbingan. Bimbingan dapat dijadikan sebagai suatu proses pemberian bantuan
kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut
dapat memahami dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan
dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungannya baik
itu di sekolah, keluarga dan masyarakat atau dikehidupan pada umumnya. Pemberian
bimbingan juga dapat membantu mereka mencapai tugas-tugas perkembangan secara
optimal dan membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi.

✓ Secara terminologis bimbingan merupakan suatu proses yang berkelanjutan, dapat


diartikan kegiatan bimbingan dilakukan secara sengaja, berencana, sistematis, dan
terarah kepada tujuan.

2. Konseling
✓ Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara
konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang
mengalami suatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah
yang dihadapi oleh klien (Prayitno & Erman Amti, 2004:105).

✓ konseling secara etimologis adalah pemberian nasihat, anjuran, dan pembicaraan


dengan bertukar pikiran (Tohirin, 2011). Dari beberapa penjabaran kita dapat
mengambil mengenai pengertian konseling. Konseling adalah kontak atau hubungan
timbale balik antara dua orang( konselor dan klien) untuk menangani masalah klien,
yang didukung oleh keahlian dan dalam suasana yang laras dan itegrasi, berdasarkan
norma-norma yang berlaku untuk tujuan yang berguna.
Jadi dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling merupakan proses
bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing (konselor) kepada individu
(konseli) melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbale balik antara keduanya
agar konseli mempunyai kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan
masalahnya serta mampu memecahkan masalahnya sendiri.

B. Tujuan BK

1. Umum, dimana membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai


dengan tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan
dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang
keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan positif
lingkungannya.

2. Khusus, dimana tujuan bimbingan dan konseling untuk seorang individu berbeda dari
(dan tidak boleh disamakan dengan) tujuan bimbingan dan konseling untuk individu
lainnya.

3. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan


peserta didik di masa yang akan datang.

4. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat.

5. Mengetahui hambatan dan kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam studi,
penyesuaian dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat.

Selain itu, Winkle (2005) mengemukakan bahwa tujuan pelayanan bk yaitu supaya orang
perorangan atau kelompok orang yang dilayani menjadi mampu menghadapi tugas
perkembangan hidupnya secara sadar dan bebas mewujudkan kesadaran dan kebebasan itu
dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana serta mengambil beraneka tindakan
penyusuaian diri secara memadai.

C. Arah Pelayanan BK (Pelayanan dasar, pelayanan pengembangan , dan peminatan)

1. Pelayanan Dasar

Pelayanan mengarah kepada terpenuhinya kebutuhan siswa yang paling elementer, yaitu
kebutuhan makan dan minum, udara segar, dan kesehatan, serta kebutuhan hubungan
sosio-emosional. Orang tua, guru dan orang-orang yang dekat memiliki peranan paling
dominan dalam pemenuhan kebutuhan dasar siswa. Dalam hal ini, guru bk atau konselor
pada umumnya berperan secara tidak langsung dan mendorong para significant persons
berperan optimal dalam memenuhi kebutuhan paling elementer siswa.
2. Pelayanan Pengembangan

Pelayanan untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan tahap-tahap dan
tugas-tugas perkembangannya. Dengan pelayanan pengembangan yang cukup baik siswa
akan dapat menjalani kehidupan dan perkembangan dirinya dengan perkembangan
dirinya dengan wajar, tanpa beban yang memberatkan, memperoleh penyaluran bagi
pengembangan potensi yang dimiliki secara optimal, serta menatap masa depan dengan
cerah. Upaya pendidikan pada umunya merupakan pelaksanaan pelayanan
pengembangan bagi peserta didik. Pada satuan-satuan pendidikan, para pendidik dan
tenaga kependidikan memiliki peran dominan dalam penyelenggaraan pengembangan
terhadap siswa. Dalam hal ini, pelayanan bk yang dilaksanakan oleh guru bk atau
konselor selalu diarahkan dan tugas perkembangan siswa.

3. Pelayanan Teraputik

Pelayanan untuk menangani permasalahan yang diakibatkan oleh gangguan terhadap


pelayanan dasar dan pelayanan pengembangan, serta pelayanan peminatan. Permasalahan
tersebut dapat terkait dengan kehidupan sosial, kehidupan keluarga, kegiatan belajar,
karir. Dalam upaya menangani permasalahan peserta didik, guru bk atau konselor
memiliki peran dominan. Peran pelayanan teraputik oleh guru bk atau konselor dapat
menjangkau aspek-aspek pelayanan dasar, pelayanan pengembangan dan pelayanan
peminatan.

4. Pelayanan Arah Peminatan/Lintas Minat/ Pendalaman Minat Studi Siswa

Pelayanan yang secara khusus tertuju kepada peminatan/lintas minat/pendalaman minat


peserta didik sesuai dengan konstruk dan isi kurikulum yang ada. Arah peminatan/lintas
minat/pedalaman minat ini terkait dengan bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan
karir dengan menggunakan segenap perangkat( jenis layanan dan kegiatan pendukung)
yang ada dalam pelayanan bk. Pelayanan peminatan/lintas minat/ pendalaman minat
peserta didik ini terkait pula dengan aspek-aspek pelayanan pengembangan tersebut di
atas.

5. Pelayanan Diperluas

Pelayanan dengan sasaran di luar diri siswa pada satuan pendidikan, seperti personil
satuan pendidikan, orang tua, dan warga masyarakat lainnya yang semuanya itu terkait
dengan kehidupan satuan pendidikan dengan arah pokok terselenggaranya dan suksesnya
tugas utama satuan pendidikan, proses pembelajaran, optimalisasi pengembangan potensi
siswa. Pelayanan diperluas ini dapat terkait secara langsung ataupun tidak langsung
dengan kegiatan pelayanan dasar, pengembangan peminatan, dan pelayanan teraputik
tersebut di atas.

Anda mungkin juga menyukai