PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. bergerak di bidang industri semen,
dimulai dari kegiatan penambangan limestone hingga pengepakan semen. Adapun rincian kegiatan proses produksinya adalah sebagai berikut: a. Penyediaan Bahan Baku Bahan baku utama yang diperlukan untuk proses produksi pabrik semen terdiri dari batu kapur, tanah liat, pasir silika, dan pasir besi, sedangkan untuk bahan penolong adalah gypsum. Bahan baku batu kapur dan tanah liat didapat dengan melakukan penambangan sendiri, sedangkan untuk bahan lainnya dipasok oleh perusahaan lain. Material dari hasil penambangan kemudian diangkut ke area plantsite menggunakan belt conveyor, dua jalur belt conveyor dioperasikan untuk mengangkut material dari mining, yaitu kuari D menuju plansite untuk mengangkut batu kapur (limestone) kuari hambalang untuk mengangkut tanah liat ( clay). Bahan bakar batu bara didatangkan dari luar pulau dengan menggunakan kapal laut. Dari pelabuhan, batu bara kemudian dikirim dengan kereta api dan selanjutnya dari stasiun kereta api, batu bara dikirim ke ITP unit Pabrik Citeureup dengan menggunakan truk yang ditutup terpal dan/atau dengan coal hauler.
b. Proses Penggilingan Bahan Baku
Dari masing - masing storage bin, bahan baku dialirkan menuju raw mill melalui belt conveyor dengan proporsi campuran batu kapur, tanah liat, pasir silika, dan pasir besi. Proses yang terjadi dalam raw mill adalah penggillingan dan pencampuran semua bahan baku dan pemanasan untuk mengurangi kadar air bahan baku. Sumber panas berasal dari aliran gas panas dari suspension preheater. Material yang telah digiling akan dibawa dengan aliran gas menuju separator untuk memisahkan partikel dengan aliran gas. Separator yang digunakan adalah cyclone dilanjutkan dengan Electrostatic Precipitator (EP) atau Bag Filter. Gas yang relatif bersih dialirkan menuju cerobong, sedangkan materi bahan yang terpisahkan di cyclone maupun EP atau Bag Filter dialirkan ke Blending Silo. Pada proses ini terjadi proses size reduction dan pengering. Hasil gilingan tepung baku disimpan ke silo-silo pencampuran dan penyimpanan tepung baku.
c. Proses Pembentukan Klinker
Tepung baku yang telah halus dan merata di dalam homogenizing silo akan dialirkan ke sistem pra-pemanasan ( pre-heater), kemudian dibakar pada tanur putar (rotary kiln) pada suhu 1.450° C. Bahan bakar utama yang digunakan adalah batu bara. Penerapan sistem pra-pemanasan membuat kinerja pemakaian bahan bakar dapat dimaksimalkan. Di dalam tanur terjadi pelelehan sebagian bahan yang disebut klinker. Klinker kemudian didinginkan secara mendadak dalam air quenching cooler sampai suhu 80 - 100° c dengan menggunakan media pendingin udara dan dihancurkan dengan crusher sehingga ukurannya menjadi berdiameter 2 - 3 cm, kemudian diangkut ke silo klinker menggunakan bucket elevator. Udara panas yang dihasilkan dimanfaatkan kembali untuk pemanasan bahan baku di suspension preheater dan sisa udara lainnya dialirkan ke electrostatic precipitator atau bag filter sebelum dibuang ke udara. Sedangkan gas panas dari proses pembakaran di kiln, dimanfaatkan untuk proses pemanasan awal bahan baku di raw mill dan pemanasan batu baru di coal mill.
d. Proses Penggilingan Akhir
Proses akhir pembuatan semen adalah penggilingan klinker di finish mill, yaitu klinker dicampur dengan gypsum sebanyak 4 - 5% ditambah dengan bahan aditif seperti slag sisa pembakaran, fly ash atau material alternatif lainnya, dengan bahan bantuan berupa cement grinding aid. Proses yang terjadi adalah pencampuran dan penggilingan hingga ukuran 325 mesh. Hasilnya kemudian dialirkan ke cement silo.
e. Pengepakan atau Pengemasan
Semen dari silo dikemas dalam kantong semen kantong semen dengan ukuran 40 kg, 50 kg, dan 1 - 2 ton big bag. Selain itu semen sebagian dikirim dalam bentuk curah yang didistribusikan dengan menggunakan bulk truck.
Adapun rangkaian proses-proses produksi tersebut dapat dilihat pada
gambar skema di bawah ini: Gambar 1. Skema produksi pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.