566. Ketika aku sedih atau murung , perkejaanku menjadi terlantar.
567. Kebanyakan pasangan perkawinan tidak banyak menunjukan rasa kasih sayang satu sama lain.
Bagi anda yang membutuhkan referensi bisa melihat daftar Kunci Jawaban 567 Soal Tes Psikologi MMPI
berikut. Tentu bukan menjadi acuan karena setiap orang akan berbeda beda jawabanya. Tergantung kondisi
psikologis setiap orang.
Daftar
Kunci Jawaban 567 Soal Tes Psikologi MMPI
Tes MMPI (Inggris: Minnesota Multiphasic Personality Inventory) adalah tes psikometri yang digunakan untuk mengukur
psikopatologi orang dewasa di dunia .
Biasanya disertakan juga untuk memberikan surat kesehatan jasmani dan rohani, dengan biasa kisaran Rp 350.000,-
Tujuan dari tes MMPI ini adalah memberikan gambaran tentang dimensi-dimensi kepribadian dan psikopatologi yang
penting dalam klinik psikiatri secara akurat. MMPI merupakan hasil kolaborasi yang dikembangkan pada tahun 1930 dari
seorang psikolog dan psikiater bernama Starke R Hathaway PhD dan Dr JC McKinley di Universitas Minnesota.[2] Untuk
pertama kali MMPI direvisi pada tahun 1989 menjadi MMPI-2, dan versi untuk remaja dikembangkan menjadi MMPI-A,
serta versi singkat yaitu MMPI-3.
Starke R Hathaway dan JC McKinley pada awalnya menggabungkan 1000 item terpilih dari berbagai sumber, termasuk
sejarah kasus, laporan psikologis, buku bacaan dan tes yang sudah ada.[3] Kemudian mereka memilih 504 item yang
dinilai independen satu sama lain.[3] Skala lalu ditentukan secara empiris dengan memberikan item kepada kelompok
kriteria dan kelompok kontrol.[3] Kelompok kriteria yang digunakan untuk mengembangkan MMPI terdiri dari pasien
psikiatri di University of Minnesota Hospital.[3] Pasien psikiatri tersebut dibagi menjadi delapan kelompok berdasarkan
diagnosis kejiwaan mereka.[3] Meskipun pada awalnya ada pasien sebanyak 800 orang, tetapi jumlah tersebut secara
besar dikurangi untuk mendapatkan kelompok yang homogen melalui kesepakatan yang kuat dengan diagnosis.[3]
Delapan kelmpok kriteria akhir terdiri atas setidaknya lima puluh pasien :
Hipokondriasis
Pasien depresi
Histeria, yaitu individu yang menunjukkan masalah fisik tanpa adanya sebab fisik
Penyimpangan terkait psikopati, yaitu individu yang nakal, kriminal atau antisosial
Psychasthenics, yaitu individu dengan gangguan yang memiliki ciri penyangkalan yang brelebihan dan ketakutan yang
tidak rasional
Skizofrenia, yaitu individu dengan gangguan psikotik seperti halusinasi dan masalah berpikir (seperti penalaran yang
tidak logis)
Hipomania, yaitu individu dengan gangguan yang memiliki ciri hiperaktivitas dan mudah marah.
Skoring, Interpretasi, dan Administrasi Tes MMPI Menurut Ahli - MMPI adalah salah satu tes pertama yang
mengembangkan skala-skala untuk mendeteksi apakah responden menjawab dengan cara yang akan membuat hasilnya
secara keseluruhan tidak valid. Meta analisa terhadap studi-studi tentang skala validitasnya secara umum menunjukkan
bahwa mereka mampu mendeteksi kepura-puraan secara efektif. Strategi yang paling efektif adalah kemampuan skala F
untuk mendeteksi overreporting patologi. Skala K, meskipun masih berguna, sedikit kurang efektif dalam mendeteksi
underreporting (R. Baer, Wetter, & Berry, 1992; Putzke, Williams, Daniel, & Boll, 1999).
Skala ? (Cs) bukan benar-benar sebuah skala formal tetapi sekadar mempresentasikan jumlah item yang dibiarkan tak
terjawab pada lembar profil. Kegunaan mencatat total jumlah pertanyaan yang tak terjawab adalah memberikan salah
satu di antara beberapa indeks validitas.
2. Skala F (Infrequency)
Skala F (infrequency) mengukur sejauh mana seseorang menjawab dengan cara yang menyimpang. Item-item skala F
MMPI dan MMPI-2 di seleksi berdasarkan dukungan (endorsement) oleh kurang dari 10% populasi. Jadi, dari segi
definisi statistik, mereka merefleksikan cara berpikir yang non-konvensional.
Keempat puluh item Fb MMPI-2 dirancang untuk mengidentifikasi cara merespons “fake-bad” (pura-pura sakit) untuk
197 item terakhirnya. Hal ini mungkin penting karena skala F tradisional didapatkan dari beberapa item yang diperoleh
dari apa yang sekarang merupakan 370 pertanyaan pertama pada MMPI-2. Tanpa skala Fb, tidak akan ada pengecekan
pada validitas beberapa item selanjutnya.
4. Skala Fp (Infrequency-Psychopathology)
Oleh karena skala F biasanya terelevasi pada pasien-pasien psikiatrik, seringkali sulit untuk membedakan antara para
penyandang psikopatologi sejati dengan mereka yang memiliki sedikit patologi, tetapi berpura-pura sakit. Hal ini
terutama terjadi jika psikopatologinya cukup berat.
Blog Psikologi_
Fake Bad Scale (FBS) dikembangkan dengan harapan bahwa skala ini akan dapat mendeteksi pihak yang mengajukan
tuntutan cedera pribadi yang membesar-besarkan masalahnya (Less-Haley, English, & Glenn, 1991).
Skala Lie (kebohongan) terdiri atas 15 item yang mengindikasikan sejauh mana seorang klien berusaha mendeskripsikan
dirinya dengan cara positif yang tidak realistis. Jadi, mereka yang mendapat skor tinggi mendeskripsikan dirinya secara
terlalu besar perfeksionistik dan idealis. Skor tinggi pada skala L (T = 65) sedangkan skor rendah pada skala L (T = 35-45).
7. Skala K (Correction)
Skala K dirancang untuk mendeteksi klien-klien yang terlalu positif dalam mendeskripsikan dirinya. Jadi, skala ini
mempunyai kesamaan dengan skala L. Akan tetapi, skala K lebih subtil dan efektif. Individu dengan skor sedang sering
kali mempunyai kekuatan ego yang baik, pertahanan emosional yang efektif, kontak yang baik dengan realitas, dan
keterampilan coping yang sangat baik. Skor tinggi pada K (T = 65 atau 70), skor sedang pada K (T = 56-64), dan skor
rendah pada K (T = profil fake bad).
8. Skala S (Superlative)
Oleh karena efektivitas skala K dan L ditemukan hanya sedang-sedang saja dalam membedakan orang yang pura-pura
baik-baik, skala S dikembangkan dengan harapan bahwa skala bisa mengidentifikasi dengan lebih akurat orang yang
berusaha tampak selalu baik (Butcher & Han, 1995).
Skala-Skala Klinis
Skala 1 : Hypochondriasis
Skala 2 : Depression (D)
Skala 5 : Masculinity-Feminimity
MMPI-2 dan MMPI-A hanya memiliki satu booklet form, meskipun mereka tersedia dengan softcover atau hardcover.
Penyelesaian 370 item yang pertama pada MMPI-2 dan 350 item pertama pada MMPI-A memungkinkan untuk
penskoran beberapa skala validitas dasar dan skala klinis standar; 197 item terakhir MMPI-2 dan 128 item terakhir
MMPI-A digunakan untuk menskor skala-skala suplementer dan skala isi yang berbeda. Untuk individu yang mempunyai
kesulitan khusus, sebuah form/bentuk individual (Box) dan sebuah bentuk rekaman suara telah dikembangkan. Form
Box paling cocok bagi individu yang mengalami kesulitan konsentrasi dan/atau membaca. Masing-masing item diberikan
pada sebuah kartu, yang subyek diperintahkan untuk menempatkannya ke dalam salah satu di antara tiga bagian yang
berbeda untuk menunjukkan respon “benar”, ”salah”, dan “cannot say”. Bentuk rekaman suara digunakan bagi individu
yang mengalami kesulitan membaca akibat faktor-faktor seperti buta huruf, kebutaan atau afasia.
Jadi, administrasi apapun seharusnya mengikuti prosedur administrasi yang digunakan untuk sampel normatif. Hal ini
berarti memberikan instruksi yang jelas dan konsisten, memastikan bahwa pengarahannya dipahami, memberikan
pengawasan yang adekuat, dan memastikan bahwa settingnya akan meningkatkan konsentrasi dengan membatasi suara
yang menggangu dan kemungkinan interupsi.
Waktu Penyelesaian
Waktu penyelesaian total untuk MMPI-2 seharusnya kira-kira 90 menit. Administrasi komputer biasanya 15 sampai 30
menit lebih singkat (60 sampai 75 menit secara total). MMPI-A biasanya membutuhkan waktu 60 menit, dengan
komputer biasanya 15 menit lebih singkat (45 menit secara total). Jika dibutuhkan waktu 2 jam atau lebih untuk MMPI-2
atau 1,5 jam atau lebih untuk MMPI-A, kemungkinan adanya gangguan psikologis berat khususnya depresi atau psikosis
berat, tidak mampu memutuskan, IQ dibawah rata-rata atau kemampuan membaca yang buruk akibat latar belakang
pendidikan yang tidak adekuat, hendaya serebral. Jika klien menyelesaikan dalam waktu kurang dari 60 menit,
seharusnya dicurigai bahwa profil itu tidak valid, ada kepribadian implusif, atau keduanya.
Petunjuk khusus untuk menabulasikan skor-skor kasar MMPI-2 dan mengonversikannya menjadi profil tersedia dalam
lampiran D. Kalau tester ingin menskor atau membuat profil dari skala-skala isi, subskala Harris-Lingoes dan subskala Si,
skala-skala suplementer yang paling sering digunakan, skala-skala klinis yang direkstrukturisasi, atau lima skala
psikopatologi kepribadian, kunci tambahan dan form profil dapat diperoleh melalui National Computer Systems. Selain
kemungkinan menskor skala-skala alternatif, klinis seharusnya mengompilasikan informasi lain, termasuk skor IQ,
riwayat yang relevan, variabel demografis, dari observasi yang didapatkan dari langkah 1 dan 2.
Mengembangkan kode-kode rangkuman (tipe kode) memberikan metode cepat untuk mencatat hasil-hasil MMPI-
2/MMPI-A. Skor-skor dapat dirangkum dengan sekadar memerinci skor-skornya sesuai urutan kemunculannya di
lembaran profil (VRIN, TRIN, L, Fb, Fp, L, K, S, 1, 2, 3 dan sebagainya) dengan skor-skor T di kanan skala-skala ini. Maksud
mengkomunisasikan skor-skor skala, skor T adalah yang seharusnya digunakan, bukan skor kasar.
Baca Juga:
Ases validitas profil dengan mencatat pola skala-skala validitasnya. Ada sejumlah indikator yang menunjukkan profil-
profil yang tidak valid, yang dideskripsikan di bagian berikutnya. Pola-pola dasarnya yaitu :
Gaya defensif yang meminimalkan patologi (elevasi L, K, dan, S pada MMPI-2 dan L dan K pada MMPI-A).
Melebih-lebihkan patologi (elevasi F, Fb, Fp, FBS, pada MMPI-2 atau F, F1, atau F2 pada MMPI-1).
Catat jumlah skala yang di atas 65 dan elevasi relatif skala-skala tersebut. Sejauh mana F terelevasi juga dapat menjadi
indikator yang sempurna untuk tingkat patologi (dengan asumsi bahwa skala tidak terlalu tinggi yang mengindikasikan
profil yang tidak valid). Semakin banyak elevasi relatif skala-skala ini, semakin besar pula kemungkinan individu untuk
mendapatkan kesulitan dalam melaksanakan tanggung jawab dasarnya dan mengalami ketidaknyamanan sosial maupun
pribadi.
Langkah ini merepresentasikan proses inti dalam interpretasi. Skor-skor dalam rentang ini pada MMPI-A disoroti dengan
shading, sehingga menunjukkan zona marginal dan transisional antara normalitas dan patologi. MMPI-2 dan MMPI-A
merupakan karakteristik yang lebih kuat dari individu dan dengan peningkatan yang secara progresif semakin besar,
cenderung mempretasikan fitur-fitur inti dari fungsi kepribadian. Akan tetapi mendasarkan interpretasi pada elevasi-
elevasi skor T tertentu semata bisa menyesatkan, karena ciri-ciri demografis atau tingkat fungsi seorang klien bisa
mengubah interpretasinya.
Meskipun MMPI-2/MMPI-A belum berhasil untuk langsung menghasilkan diagnosis, mereka sering menyumbangkan
informasi yang cukup banyak, yang relevan untuk formulasi diagnosis. Di bagian tipe-tipe kode, berbagai kemungkinan
diagnosis DSM-IV-TR yang konsisten dengan masing-masing tipe kode telah dimasukkan.
Kemungkinan klien untuk mendapatkan manfaat intervensi, berarti mengelaborasi kekuatan dan kelemahan seseorang,
tingkat defensifnya, kemampuannya untuk membentuk hubungan penanganan, prediksi respon terhadap psikoterapi
(terutama skala Es/Ego Streght dan TRT), tendensi anti sosial, dan tingkat insight. Lewak et al (1990) tidak hanya
memberikan saran-saran untuk penanganan tetapi juga mengikhtisarkan prosedur-prosedur langkah demi langkah
untuk menstralasikan hasil-hasil MMPI-2 menjadi umpan balik yang jelas dan relevan bagi klien. Langkah-langkah ini
termasuk isu-isu spesifik untuk latar belakang dan pengalaman hidup awal klien dan saran-saran untuk menolong diri
sendiri