Anda di halaman 1dari 7

Mempelajari Teks Anekdot: Pengertian, Ciri-Ciri,

Tujuan, dan Contohnya | Bahasa Indonesia Kelas


10

Apa itu teks anekdot? Yuk, kita belajar mengenai teks anekdot! Mulai dari pengertian,
tujuan, ciri-ciri, beserta contoh teksnya.

--

Kamu suka secara tiba-tiba mendapat pesan berantai lucu dari grup messenger teman
atau keluarga, nggak? Atau kamu pernah membaca teks cerita yang lucu di media sosial?

"Waduh, seringnya sih, dapet SMS 'Selamat, nomor Anda berhasil memenangkan hadiah
200 juta!' atau kalau nggak gitu dapet SMS 'Anda butuh dana darurat?'"

Yah, kalau yang kayak gitu mah, SMS penipuan :(

"Hehehe.. bercanda aja itu, mah. Aku juga pernah kok, liat cerita-cerita yang lucu gitu,
biasanya sih di sosial media."

Nah, kamu tahu nggak sih, kalau cerita-cerita lucu yang sering beredar di sekitar kita itu
merupakan anekdot. Kamu udah tahu belum, apa itu teks anekdot?

 
Pengertian Teks Anekdot

Sederhananya, anekdot itu adalah cerita yang terdiri atas rangkaian kalimat-kalimat
lucu. Tapi, nggak semua cerita lucu bisa dikategorikan sebagai anekdot, lho!

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks anekdot adalah cerita singkat
yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau
terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Jadi, pada dasarnya, anekdot
adalah cerita lucu yang didasari oleh kejadian nyata.

Biasanya, teks anekdot tidak memberikan detail cerita, sehingga dampak dari cerita yang
ditampilkan pun berjangka pendek. Anekdot bersifat lucu, menghibur, dan biasanya
terjadi pada kehidupan sehari-hari.

Selain itu, teks anekdot juga membicarakan topik secara spesifik dan kadang kala dibuat
berdasarkan pengalaman pribadi.

Ciri-Ciri Teks Anekdot

Teks anekdot memiliki beberapa ciri-ciri yang perlu kamu tahu. Ciri-ciri tersebut telah
dirangkum ke dalam infografik berikut.
Jadi, kalau kamu menemukan cerita atau teks lucu, coba dilihat dulu secara teliti ya,
karena belum tentu teks atau cerita tersebut merupakan teks anekdot. Coba kamu teliti
lagi apakah teks tersebut sesuai dengan ciri-ciri teks anekdot di atas.

Tujuan Penulisan Teks Anekdot

Selain itu, penulisan teks anekdot juga memiliki tujuan, lho! Biasanya, teks anekdot ditulis
dengan tujuan untuk membangkitkan tawa pembaca, sebagai sarana hiburan, atau
sebagai sarana untuk mengkritik.

Wah, ternyata kritik bisa juga ya, disampaikan dengan cara yang lucu dan menghibur!
Nggak perlu pakai kalimat-kalimat yang kasar dan menyakitkan hati. Hayoo, siapa di sini
yang masih suka mengkritik dengan cara yang kasar dan menyakitkan hati? Jangan
begitu ya, guys! Kritik itu harus bersifat membangun, bukan malah menjatuhkan. Oke?

 
Contoh Teks Anekdot

Sekarang, coba perhatikan contoh anekdot mengenai baju tahanan KPK di bawah ini!

Amar : “Mir, ternyata banyak politisi di negeri kita yang sudah kaya raya!”

Amir : “Kalau masalah itu aku juga sudah tau, Mar!”

Amar : “Saking kayanya mereka, sampai mampu memiliki baju termahal di Indonesia.”

Amir : “Hah, baju termahal di Indonesia? Baju apa itu?”

Amar : “Yah, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.”

Amir : “Kok malah baju tahanan KPK?” (Bingung)

Amar : “Iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal harus mencuri uang negara 1
milyar terlebih dahulu baru bisa memakai baju tersebut.”

Amir : “Ooohh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku.”

(Contoh diambil dari sahabatnesia.com)

Pada contoh anekdot di atas, secara jelas percakapan itu membicarakan topik yang
spesifik, yaitu KPK, sebuah lembaga pemberantas korupsi di Indonesia. Anekdot tersebut
juga tidak memberikan detail sehingga akibat dari percakapan tersebut hanya berjangka
pendek.

Jangan terkecoh dengan cerita humor yang banyak pula beredar luas di pasaran. Cerita
humor yang berbentuk novel atau komik (cerita bergambar), biasanya berisi detail
sehingga dampak dari cerita tersebut berjangka panjang. Selain itu, biasanya cerita
tersebut dibuat agar para pembaca merasa termotivasi atau pencerita sengaja membagi
pengalamannya kepada orang lain. Dalam cerita humor, tidak semua unsurnya
berdasarkan pengalaman pribadi atau fakta. Mudahnya, cerita bisa dibuat-buat atau
hanya bualan saja.

Untuk sekarang ini, teks anekdot tidak hanya dilakukan melalui lisan tetapi juga
tulisan. Contohnya seperti yang sudah dikatakan di awal paragraf, melalui broadcast
messages mengenai suatu kejadian lucu. Pesan ini bisa berupa dialog ataupun narasi.
Pesan ini pun biasanya membicarakan topik yang terkini sehingga terdapat konteks yang
berkaitan antara kejadian yang sedang berlangsung dan anekdot yang diceritakan.
Selain itu, teks anekdot dapat berupa meme  atau komik strip pendek yang sekarang
banyak diunggah di media sosial, terutama Instagram, kalian pastinya familier dong.
Dengan perkembangan informasi dan berita yang sangat cepat, para pengguna ini
kemudian membuat anekdot-anekdot dari kejadian yang masih hangat.

Tidak jarang juga teks anekdot digunakan untuk 'senjata' promosi atau


bahkan menyindir kejadian-kejadian yang sedang hangat. Seperti definisi yang
diberikan di KBBI, teks anekdot biasanya juga mengenai orang penting atau orang
terkenal. Oleh sebab itu, tidak jarang pula anekdot dijadikan bahan lelucon yang merujuk
ke satu orang yang spesifik.

Jadi, begitu teman-teman penjelasan mengenai teks anekdot, mulai dari pengertian, ciri,
tujuan, dan contohnya. Mudah kan menulis teks anekdot? Untuk sekarang ini, teks-teks
anekdot lebih sering digunakan untuk mengkritik dengan nada menyindir.
Tentunya mengkritik kondisi sosial, politik, dan budaya yang belakangan ini hangat
terjadi. 
Stuktur teks anekdot adalah:

1. Abstrak
2. Orientasi
3. Krisis
4. Reaksi
5. Koda

Kaidah kebahasaan teks anekdot adalah:

1. Penggunaan adverbia (kata keterangan) waktu lampau


2. Penggunaan konjungsi (kata penghubung)
3. Penggunaan verba (kata kerja)
4. Penggunaan kalimat imperatif (kalimat perintah)
5. Penggunaan kalimat tanya retorik (kalimat tanya yang seharusnya
tidak ditanggapi dengan jawaban langsung karena lebih merupakan
pernyataan dibanding pertanyaan)

PEMBAHASAN
Pernahkah kamu membaca teks di majalah, koran, atau artikel internet
yang membuat kamu tertawa atau tersenyum menyeringai? Terdapat
kemungkinan besar bahwa teks yang kamu baca adalah teks anekdot.
Jadi, apakah teks anekdot itu sebenarnya?
Teks anekdot merupakan teks yang ditulis sedemikian rupa sehingga
pembaca teks tersebut diharapkan dapat tertawa atau terhibur oleh teks
tersebut. Teks anekdot memiliki struktur sebagai berikut.

1. Abstrak: awalan teks; berisi pendahuluan atau latar belakang teks.


2. Orientasi: awal mula cerita; berisi pengenalan akan tokoh.
3. Krisis: pokok permasalahan dalam teks; berisi kejadian-kejadian
penting.
4. Reaksi: bagaimana tokoh dalam teks menanggapi krisis; umumnya
berupa hal-hal yang lucu atau menarik.
5. Koda: tambahan untuk teks anekdot; umumnya berisi tanggapan
penulis teks anekdot tersebut.
Sementara itu, kaidah kebahasaan teks anekdot adalah sebagai berikut.

1. Penggunaan adverbia waktu lampau, misalnya: kemarin, tadi,


semalam, dua hari yang lalu, tahun kemarin, dll.
2. Penggunaan konjungsi, misalnya: dan, atau, jika, oleh karena itu,
makanya, dll.
3. Penggunaan verba, misalnya: termenung, terpukau, bertarung,
berbelanja, memasak, pergi, masuk, dll.
4. Penggunaan kalimat imperatif (kalimat perintah), misalnya: "Tolong
jangan buka pintunya!", "Bangun!", "Boleh tolong angkat
barangnya?", "Silakan duduk, Pak," dll.
5. Penggunaan kalimat tanya retorik, misalnya: "Apakah kamu sudah
tidak waras lagi?", "Siapa juga yang mau bantuin?", "Kenapa sih
kamu selalu menggangguku?"

Anda mungkin juga menyukai