Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM


UNIVERSITAS SURYAKENCANA
TAHUN AKADEMIK 2021-2022

Nama :
NIP :
Mata Kuliah : Teori Ilmu Hukum
Semester : I (Satu)
Dosen : Prof. Dr. H. Dwidja Priyanto, S.H., M.H., Sp.N.

JAWABAN :

1. Pokok-pokok pemikiran Aristoteles adalah :


 Alam semesta tercipta secara final sempurna sejak awal
mulanya;
 Mengakui adanya Pencipta alam semesta beserta seluruh
isinya, termasuk manusia. Tuhan menciptakan segala sesuatu
dengan maksud dan tujuan yag sempurna;
 Memandang hukum sebagai nilai moral, yaitu sebagai nilai
yang tidak terbantahkan (terberi/given), diterima begitu saja
(taken for granted);
 Hukum adalah penerapan Penguasa tidak tergantung dengan
pandangan manusia;
 Pandangan manusia tentang Keadilan tidak sama, sehingga
seolah-olah tidak ada Hukum Kodrat Asli;
 Hukum Kodrat, Hukum yang oleh orang-orang berpikiran sehat
dirasakan sebagai selaras dengan Kodrat manusia.
Pokok-pokok pemikiran Galilea adalah :
 Himpunan variable yang interaktif adalah variabel-variabel yang
berlaku secara empirik dan universal;
 Berlangsung tanpa mengenal titik henti dalam obyektif di luar
rencana/kehendak siapapun;
 Hubungan antar variable berlangsung dalam ranah indrawi
yang dapat disimak sebagai sesuatu yang factual;
 Delik-delik Ilmu Alam itu oleh filsuf juga seorang ilmuwan
bernama Augusto Comte, dipakai untuk mengetahui hubungan
sosial seseorang dalam masyarakat;
 Dengan Asumsi, kehidupan seseorang dalam masyarakat
tunduk kepada hukum alam. Maka hal inilah yang
memunculkan pemikiran positivisme.

Jadi secara singkat perbedaan mendasarnya adalah dalam


Paradigma Aristotelian hukum adalah god’s order ; pelanggaran
akan dikatakan sebagai perbuatan dosa sedangkan dalam
Paradigma Galilean hukum adalah human’s managed order ;
pelanggaran akan mengakibatkan sanksi sosial.

2. Pokok dari aliran positivisme adalah menolak segala sesuatu yang di


luar fakta pancaindra. Tolak ukurnya adalah nyata, bermanfaat,
pasti, tepat dan memiliki keseimbangan logika.
Tokoh-tokoh terkemuka yang menggagass maupun yang mendukung
aliran filsafat positivism. Diantaranya adalah :
1.    Auguste Comte
Auguste Comte merupakan tokoh pertama yang
memunculkan aliran positivisme. Sebuah karya pentingnya
yaitu “Cours de Philisophia Positivie “. Ia berpendapat bahwa
indera itu amat penting dalam memperoieh pengetahuan, tetapi
harus dipertajam dengan alat bantu dan diperkuat dengan
experiment. Kekeliruan indera akan dapat dikoreksi lewat
experiment-experiment yang memerlukan ukuran yang jelas.
2.    John Stuart Mill
Adalah seorang filsuf Inggris, ekonom politik dan pegawai negeri
sipil. Dia adalah seorang kontributor berpengaruh untuk teori
sosial, teori politik dan ekonomi politik. Ia menggunakan sistem
positivisme pada ilmu jiwa, logika, dan kesusilaan.
3.    Hippolyte Taine Adolphe
Adalah seorang kritikus Perancis dan sejarawan. Dia adalah
pengaruh teoritis kepala naturalisme Perancis, pendukung
utama positivisme sosiologis dan salah satu praktisi pertama
kritik historis. Ia mendasarkan diri pada positivisme dan ilmu
jiwa, sejarah, politik, dan kesastraan.
4.    Émile Durkheim
Sosiolog David Émile Durkheim adalah seorang sosiolog Perancis,
psikolog sosial dan filsuf. Ia secara resmi mendirikan disiplin
akademis dan, dengan Karl Marx dan Max Weber, yang sering
dikutip sebagai kepala sekolah. Ia menganggap positivisme
sebagai asas sosiologi.
5.    Charles D. Hardie
Ia mendasarkan teori positivisme pada dunia pendidikan. Dalam
bukunya “Truth and fallacy in education theory” ( kebenaran dan
kesalahan dalam teori pendidikan ) menyatakan bahwa tidak ada
yang bermakna tentang pendidikan jika pernyataannya secara
empiris tidak bisa diverifikasi secara benar. Para ahli  aliran
positivisme berpendapat bahwa pernyataan etika hanyalah
merupakan ungkapan perasaan seseorang.
3. Teori Hukum adalah ilmu yang mempelajari pengetian-pengertian
pokok dan sistem dari hukum. Pengertian-pengertian pokok seperti
itu misalnya subjek hukum, perbuatan hukum, dan lain-lain yang
memiliki pengertian yang bersifat umum dan teknis. Pengertian-
pengertian pokok ini sangat penting supaya dapat memahami sistem
hukum pada umumnya maupun pada sistem hukum positif.

Filsafat Hukum mengkaji hukum dari segi hakikat hukum. Filsafat


hukum merupakan subspesies dari etika dan dari genus filsafat yang
menjadi induk dari semua refleksi teoritik tentang hukum. Dengan
metode kontemplatif, spekulatif dan dedukatif, filsafat hukum
mengkaji secara kritis hakikat hukum sebagai perwujudan nilai,
hukum sebagai sistem kaidah dan hukum sebagai alat untuk
mengatur masyarakat.

Ilmu Hukum sebagai ilmu sui generis, artinya ilmu hukum


merupakan ilmu yang tersendiri karena dengan kualitas ilmiahnya
maka ilmu hukum sulit untuk dimasukan kedalam cabang ilmu lain.
Sifat ilmu hukum adalah preskriptif dan terapan artinya ilmu hukum
mempelajari tujuan hukum, nilai-nilai keadilan, validalitas aturan
hukum, konsep hukum dan norma hukum. Sebagai ilmu terapan
ilmu hukum menetapkan standar prosedur, ketentuan dan rambu-
rambu dalam melaksanakan aturan hukum.

Perbedaan:
hukum merupakan  peraturan atau norma yang berlaku dalam
masyarakat, bersifat mengikat, sedangkan ilmu hukum
merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari secara khusus
tentang hukum.

4. Ilmu hukum harus benar-benar didasarkan pada subyek dan obyek


serta tujuan hukum itu sendiri sebelum keluar dan berintegrasi
dengan ilmu-ilmu lain, sehingga pandangan hukum sebagai suatu
ilmu pengetahuan masih berdiri sesuai dengan koridor hukum itu
sendiri. Karena hukum bukan berarti bahwa harus menjadi beban
dalam masyarakat akan tetapi sebagai suatu seni (art of law) untuk
mengatur masyarakat dan hukum bukan sekedar suatu sanksi yang
harus di taati oleh masyarakat. Dalam hal ini ilmu hukum bukan
hanya menempatkan hukum sebagai suatu gejala sosial yang hanya
dipandang dari luar; melainkan masuk kedalam hal yang lebih
esinsial yaitu sisi intriksik dari hukum itu sendiri. Dan menurut saya
ilmu hukum termasuk sebuah ilmu karena, ilmu hukum berisi
tentang pengetahuan, pengetahuan yang berasaskan kenyataan dan
telah disusun dengan baik, bukan sekadar pengetahuan (knowledge),
tetapi merangkumi sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori
yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat
metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai