Anda di halaman 1dari 5

KHUTBAH

Khutbah Jumat: Menjaga Alam, Merawat


Masa Depan
Muhammad Faizin  Rabu, 30 November 2022 | 19:00 WIB
Muh
Faiz

Materi khutbah Jumat kali ini mengingatkan kita semua untuk senantiasa menjaga alam
dan lingkungan sekitar, karunia Allah swt yang tak ternilai harganya. Dengan lestarinya
alam, sudah tentu kita bisa menjalankan misi dan tugas utama di dunia dengan baik yakni
sebagai khalifah untuk menyembah Allah swt.

Teks khutbah Jumat berikut ini dengan judul “Khutbah Jumat: Menjaga Alam, Merawat
Masa Depan”. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna
merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!

Khutbah I
‫ َنِبِّيَنا‬،‫ َوالَّص َلاُة َوالَّس َلاُم َعَلى َأ ْشَرِف ْالَأ ْنِبَياِء َواْلُمْرَس ِلْيَن‬،‫ َوِبِه َنْس َتِعْيُن َعَلى ُأ ُمْوِر الُّد ْنَيا َوالِّدْيِن‬،‫اْل َحْمُد ِلّٰلِه َرِّب اْلَعاَلِمْيَن‬
‫ َأ ْشَهُد َأ ْن َلا ِإ ٰلَه ِإ َّل ا الله‬،‫ُم َّمَح ٍد َص َّلى اللُه َعَلْيِه َوَس َّل َم َوَعَلى ٰاِلِه َوَأ ْص َحاِبِه َوالَّت اِبِعْيَن َوَمْن َتِبَعُهْم ِإِب ْح َساٍن ِإ لَى َيْوِم الِّدْيِن‬
‫ َأ َّم ا َبْعُد َفَيا َأ ُّي َها‬.‫ َوَأ ْشَهُد َأ َّن َسِّيَدَنا ُمَحـَّم ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه صاِدُق اْلَوْعِد ْالَأ ِمْين‬.‫َوْحَده َلا َشِرْيَك َلُه اْلَمِلُك اْلَحُّق ْالُمِبْين‬
‫ وَلا ُتْفِسُدوا ِفي اْلَأ ْرِض َبْعَد ِإ ْص َلاِحَها‬:‫ َفَقاَل اللُه َتَعاَلى‬.‫ْوُت ِإ َّل ا َوَأ ْنُتْم ُمْس ِلُمْوَن‬ ‫ ِاَّت ُقوا اللَه َحَّق ُتَقاِتِه َوَلا َتُم َّن‬.‫اْل َحاِضُرْوَن‬
‫َواْدُعوُه َخْوًفا َوَطَمًعاۚ ِإ َّن َرْحَمَت الَّل ِه َقِريٌب ِمَن اْلُمْح ِس ِنيَن‬

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,


Menjadi sebuah keniscayaan bagi kita semua untuk senantiasa memanjatkan rasa syukur
kepada Allah swt yang telah menganugerahkan berjuta nikmat sehingga kita bisa
menjalankan misi utama kita di dunia yakni beribadah kepada Allah swt. Nikmat yang tak
bisa kita hitung satu persatu ini harus senantiasa dirawat agar kita tidak tergolong orang
kufur nikmat. Nikmat ini harus kita kelola dengan baik sehingga mampu merubah
kehidupan kita ke arah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Allah swt berfirman:

Baca Juga:
Cara Nabi Muhammad Menjaga Lingkungan
‫ِاَّن الّٰلَه َلا ُيَغِّيُر َما ِبَقْوٍم َحّٰتى ُيَغِّيُرْوا َما ِبَاْنُفِسِهْۗم‬ 

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (Ar-Ra’du: 11)

Selain rasa syukur, kita juga harus senantiasa menguatkan keimanan dan ketakwaan kita
kepada Allah swt dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Di antara
bentuk menjalankan perintahNya adalah menjaga alam dan lingkungan. Adapun larangan
yang diperintahkan kepada kita adalah tidak boleh merusak lingkungan yang ini juga bisa
menjadi indikator kuatnya keimanan dan ketakwaan yang kita miliki. Perintah dan
larangan ini sudah termaktub dalam Al-Qur’an dan juga melalui hadits Nabi, di antaranya
Allah swt berfirman:

‫وَلا ُتْفِسُدوا ِفي اْلَأ ْرِض َبْعَد ِإ ْص َلاِحَها َواْدُعوُه َخْوًفا َوَطَمًعاۚ ِإ َّن َرْحَمَت الَّل ِه َقِريٌب ِمَن اْلُمْح ِس ِنيَن‬

Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan
harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang
yang berbuat baik.” (QS: Al-A'raf Ayat: 56)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,


Dalam menjaga lingkungan ini, Rasulullah telah memberi contoh konkret. Pada zaman
beliau, sudah ada sebuah kawasan khusus yang dilindungi untuk melestarikan lingkungan
sekaligus bentuk konservasi alam. Kawasan tersebut bernama Hima, sebuah kawasan cagar
alam di mana ada larangan merusaknya termasuk larangan menggembala onta dan
kambing di dalamnya. Pada masa itu Nabi memerintahkan para sahabat untuk menjaga
Kawasan Hima di sekitar Madinah guna melindungi lembah, padang rumput, dan
tumbuhan yang ada di dalamnya.

Kawasan ini tidaklah dimiliki oleh perorangan melainkan milik umum sebagaimana hadis
Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:

‫لَا ِحَمى ِإ لَّا َّلِلِه َوِلَرُسوِلِه‬

Artinya: “Tidak ada hima’ kecuali milik Allah dan rasul-nya.”


Rasulullah pun menyebut bahwa Kawasan Hima yang di dalamnya dipenuhi dengan
berbagai jenis tumbuh-tumbuhan dan vegetasi sebagai daerah atau tempat tinggal yang
paling menyenangkan jika saja tidak banyak ular di dalamnya. Ini menggambarkan bahwa
daerah hijau penuh dengan tumbuh-tumbuhan menjadi idaman untuk menjadi tempat
tinggal di tengah gersangnya Kawasan jazirah Arab. Sehingga sudah sepatutnya kita bangsa
Indonesia yang tinggal di daerah tropis dan dianugerahi dengan kesejukan udara serta
banyak pepohonan untuk senantiasa bersyukur dengan menjaga alam ini.

Jangan sampai kita merusak alam sekitar yang nyaman kita tempati ini dengan prilaku
buruk seperti menebang pohon, membuang sampah sembarangan, dan aktivitas lain yang
bisa menggangu keseimbangan alam. Allah sudah mengingatkan manusia jika merusak
alam dengan sebuah bencana yang akan dirasakan akibat ulahnya. Hal ini termaktub dalam
Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 41:

‫َظَهَر ٱْلَفَساُد ِفى ٱْلَبِّر َوٱْلَبْح ِر ِبَما َكَسَبْت َأ ْيِدى ٱلَّن اِس ِلُيِذيَقُهم َبْعَض ٱَّلِذى َعِمُلو۟ا َلَعَّل ُهْم َيْرِجُعوَن‬

Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). 

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,


Selain melalui Kawasan Hima, Rasulullah juga sudah mendidik umat Islam untuk
mencintai alam yang terlihat pada rangkaian ibadah haji. Saat melaksanakan ibadah haji,
para jamaah diuji kesalehan ekologinya dengan larangan menebang pohon bahkan dilarang
mencabut rumput atau mematahkan ranting. Jika ini dilakukan, maka jamaah harus
membayar dam atau denda. Ketentuan ini seharusnya menjadi ibrah bagi kita untuk sangat
peduli terhadap lingkungan. 

Terlebih di Indonesia yang dikaruniai Allah alam yang sangat indah dengan berbagai
macam kekayaan di dalamnya, semua harus dijaga untuk keberlangsungan perdaban di
masa yang akan datang. Bentuk menjaga ini bisa dilakukan dengan terus menanam pohon
yang sampai-sampai Rasulullah memerintahkan menanam pohon walaupun esok harinya
akan kiamat.

‫إن َقاَمِت الَّس اَعُة َوِفي َيِد َأ َحِدُكْم َفِسيَلٌة ِإَف ِن اْس َتَطاَع َأ ْن َلا َتُقوَم َحَّت ى َيْغِرَسَها َفْلَيْغِرْسَها‬

Artinya: “Jika terjadi hari kiamat sementara di tangan salah seorang dari kalian ada sebuah
tunas, maka jika ia mampu sebelum terjadi hari kiamat untuk menanamnya maka
tanamlah.” (HR. Bukhari dan Ahmad)

Menanam pohon juga menjadi amalan yang mendatangkan manfaat serta pahala bagi
pelakunya dan orang lain. Amalan menanam pohon akan mengalir terus pahalanya karena
menjadi salah satu bentuk sedekah jariyah. Rasulullah bersabda:

‫ َمْن َّل‬:‫حديث َأ َنس َقاَل َقاَل َرُسوُل الَّل ِه َص َّلى الَّل ُه َعَلْيِه َوَس َّل َم َسْبٌع َي ْجِرى ِلْلَعْبِد َأ ْجُرُهَّن َوُهَو ِفي َقْبِرِه َبْعَد َمْوِتِه‬
،‫َع َم ِعْلمًا‬
‫ َأ ْو َتَرَك َوَلدًا َيْس َتْغِفُر َلُه َبْعَد َمْوِتِه‬،‫ َأ ْو َوَّر َث ُمْص َحفًا‬،‫ َأ ْو َبَنى َمْسِجدًا‬،‫ َأ ْو َغَرَس َنْخلًا‬،‫ َأ ْو َحَفَر ِبْئرًا‬،‫َأ ْو َكَرى َنْهرًا‬
‫رواه البزار وأبو نعيم والبيهقي‬ 

Artinya: “Hadits sahabat Anas bin Malik ra, Rasulullah saw bersabda: Ada tujuh yang
pahalanya mengalir terus kepada seseorang di alam kuburnya: (1) orang yang mengajarkan
ilmu, (2) orang yang mengalirkan (mengeruk atau meluaskan) sungai, (3) orang yang
menggali sumur, (4) orang yang menanam pohon kurma, (5) orang yang membangun
masjid, (6) orang yang mewariskan mushaf, (7) orang yang meninggalkan anak keturunan
yang memintakan ampunan baginya sepeninggal kematiannya,’” (HR Al-Baihaqi). 

Maasyiral muslimin rahimakumullah,


Menjaga alam meruipakan investasi masa depan yang sangat bermanfaat bagi peradaban.
Bukan hanya bisa menjadikan keberlangsungan masa depan yang lebih baik, menjaga alam
juga merupakan wujud menjaga hubungan baik dengan alam yang akan mendapatkan
ganjaran dari Allah swt. Bukan hanya dalam bentuk yang besar, hal kecil dalam menjaga
keseimbangan alam pun juga akan mendapatkan balasan pahala dari Allah. Seperti
menyingkirkan duri di tengah jalan. Rasulullah bersabda:

‫ َفَشَكَر الَّل ُه َلُه َفَغَفَر َلُه‬،‫َبْيَنَما َرُجٌل َيْمِشي ِبَطِر يٍق َوَجَد ُغْص َن َشْوٍك َعَلى الَّط ِر يِق َفَأ َّخ َرُه‬

Artinya: “Ketika seorang laki-laki berjalan pada suatu jalan dan menemukan dahan berduri
lalu ia membuangnya maka Allah menyanjungnya dan mengampuni dosanya.” (HR.
Bukhari, Muslim)

Oleh karenanya, mari kita lebih meningkatkan kepedulian kepada alam dan lingkungan
sekitar agar anak cucu kita nanti bisa menikmati keindahan alam karunia Allah swt. Kita
perlu memperkuat tekat untuk menjadi insan-insan beriman dan bertakwa dalam wujud
nyata Merawat Jagat, Membangun Peradaban. 
‫َباَرَك الله ِلي َوَلُكْم ِفي ْالُقْرآِن ْالَعِظْيِم َوَنَفَعِني ِإَو َّي اُكْم ِبَما ِفْيِه ِمْن آَيِة َوِذْكِر اْل َحِكْيِم‪َ .‬أ ُقْوُل َقْوِلي َهَذا َفأْس َتْغِفُر اللَه الَعِظْيَم‬
‫ِإ َّن ُه ُهَو الَغُفْوُر الَّر ِحْيم‬

‫‪Khutbah II‬‬
‫اْل َحْمُد ِلّٰلِه َواْل َحْمُد ِلّٰلِه ُثَّم اْل َحْمُد ِلّٰلِه‪َ .‬أ ْشَهُد َأ ْن َلا إٰلَه ِإ َّل ا اللُه َوْحَدُه َلا َشِريَك َلُه‪َ ،‬وَأ ْشَهُد أَّن َسِّيَدَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه‬
‫اَّلِذْي َلا َنِبَّي َبْعَدُه‪ .‬لَاَّل ُهَّم َص ِّل ‪َ ‬وَسِّلْم َعَلى َنِبِّيَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى َأ ِلِه َوَأ ْص َحاِبِه َوَمْن َتِبَعُهْم ِإِب ْح َساٍن ِإ َلى َيْوِم الِقَياَمِة‪َ .‬أ َّم ا َبْعُد‪،‬‬

‫َفَيا َأ ُّي َها الَّن اُس ُأ ْوِصْيُكْم َوَنْفِسْي ِبَتْقَوى اللِه َفَقْد َفاَز اْلُمَّت ُقْوَن‪َ .‬فَقاَل اللُه َتَعاَلى‪ِ :‬إ َّن اللَه َوَمَلاِئَكَتُه ُيَص ُّل ْوَن َعَلى الَّن ِبِّي ‪ٰ ،‬يَأ‬
‫‪ُّ.‬ي ها اَّلِذْيَن ٰاَمُنْوا َص ُّل ْوا َعَلْيِه َوَس ِّلُمْوا َتْس ِلْيًما‬

‫لَاّٰلُهَّم َص ِّل َعَلى َسِّيَدَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى َأ ِل َسِّيَدَنا ُم َّمَح ٍد ‪ .‬لَاّٰلُهَّم اْغِفْر ِلْلُمْؤِمِنْيَن َوْالُمْؤِمَناِت َوْالُمْس ِلِمْيَن َوْالُمْس ِلَماِت ‪َ ،‬اْلَأ ْح ياِء ِمْنُهْم‬
‫َوْالَاْمَواِت ‪ .‬لَاّٰلُهَّم اْدَفْع َعَّن ا ْالَبَلاَء َوْالَوَباَء والُقُرْوَن َوالَّز َلاِزَل َوْالِمَحَن َوُسْوَء ْالِفَتِن َوْالِمَحَن َما َظَهَر ِمْنَها َوَما َبَطَن َعْن‬
‫َبَلِدَنا ِإ ْنُدوِنْيِس َّي ا خآَّص ًة َوَساِئِر ُبْلَداِن ْالُمْس ِلِمْيَن عاَّم ًة َيا َرَّب ْالَعاَلِمْيَن‪ .‬لَاّٰلُهَّم َأ ِرَنا اْلَحَّق َحًّق ا َواْرُزْقَنا اِّتَباَعُه َوَأ ِرَنا اْلَباِطَل‬
‫‪َ ‬باِطًلا َواْرُزْقَنا اْج ِتَناَبُه‪َ .‬رَّب َنا آِتنَا ِفى الُّد ْنَيا َحَسَنًة َوِفى ْالآِخَرِة َحَسَنًة َوِقَنا َعَذاَب الَّن اِر‪َ .‬وَاْل َحْمُد ِلّٰلِه َرِّب اْلٰعَلِمْيَن‬

‫ٍعَباَد اللِه‪ِ ،‬إ َّن اللَه َيْأ ُمُر ِبْالَعْدِل َوْالِإ ْح َساِن ِإَو ْيتاِء ِذي ْالُقْربَى َوَيْنَه ى َعِن ْالَفْح شاِء َوْالُمْنَكِر َوْالَبْغِي َيِعُظُكْم َلَعَّل ُكْم‬
‫َتَذَّك ُرْوَن‪َ ،‬واْذُكُروا اللَه ْالَعِظْيَم َيْذُكْرُكْم‪َ ،‬واْش ُكُرْوُه َعلَى ِنَعِمِه َيِزْدُكْم‪َ ،‬وَلِذْكُر اللِه َأ ْك َبُر‬

‫‪H Muhammad Faizin, Sekretaris PCNU Kabupaten Pringsewu, Lampung‬‬

‫‪Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan‬‬
‫‪informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.‬‬

‫‪TAGS:‬‬ ‫‪Lingkungan Hidup‬‬

Anda mungkin juga menyukai