Etika Dan Pasien Safety - Prof Ilyas - 2023
Etika Dan Pasien Safety - Prof Ilyas - 2023
Introduksi
Etik (Ethics) berasal dari kata Yunani ethos, yang berarti akhlak, kebiasaan,
watak, perasaan, sikap, yang baik dan layak. Menurut kamus kedokteran, etika adalah
pengetahuan tentang perilaku yang benar dalam suatu profesi. Profesi (professio
berarti pengakuan) merupakan pekerjaan yang memerlukan pendidikan dan latihan
tertentu, memiliki kedudukan yang tinggi dalam masyarakat seperti ahli hukum,
dosen, dokter, apoteker dan lainnya. Etik profesi merupakan seperangkat perilaku
anggota profesi dalam hubungannya dengan orang lain
Etik profesi kedokteran mengatur perilaku para dokter dan dokter gigi dalam
hubungannya dengan pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat dan mitra kerja.
Rumusan perilaku para anggota profesi ini disusun oleh organisasi profesi bersama-
sama pemerintah menjadi suatu kode etik profesi yang bersangkutan. Kode etik
tenaga kesehatan mengacu pada Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI)
Etika Radiologi
Ilmu radiologi saat ini telah memasuki era baru. Kredibilitas dan popularitas
pencitraan di masyarakat dan di komunitas medis meningkat, dengan kesan bahwa
saat ini tidak ada penanganan yang dilakukan tanpa konfirmasi pencitraan dan tidak
ada pasien yang dapat dipulangkan tanpa eksklusi lesi dengan pencitraan. 3,4
Dalam radiologi, walaupun tidak secara langsung berinteraksi dengan pasien,
namun dibalik setiap gambar terdapat pribadi seseorang, sehingga prinsip etika
kedokteran tidak dapat diabaikan dalam praktik sehari-hari. Konsep mengenai
tanggung jawab dokter radiologi dalam hubungan antara dokter dengan pasien
dirangkum menjadi tujuh elemen, yang mencakup ketepatan pemeriksaan pencitraan,
proses inform consent, proteksi pasien, interpretasi gambar, komunikasi dokter-
pasien, pendidikan berkelanjutan, dan peningkatan kualitas yang berkelanjutan. 3,4,5
2. Informed consent
Seorang dokter radiologi harus berpartisipasi dan mengerti elemen dari
informed consent yang meliputi memberikan informasi kepada pasien seperti
informasi pemeriksaan dan alternatifnya, serta konsekuensi dari tiap tindakan dan
menekankan akan prinsip otonomi pada pasien yang kompeten untuk memutuskan
tindakan yang akan dilakukan terhadap tubuhnya sendiri.4
3. Proteksi pasien
Dokter radiologi bertanggung jawab untuk memproteksi pasien pada saat
pemeriksaan atau prosedur intervensi dengan mempertimbangkan keamanan pasien,
waktu pemeriksaan, persiapan resusitasi dan pemantauan pasien. Proteksi pasien juga
mencakup melindungi pasien dari pemeriksaan yang tidak sesuai indikasi4
4. Interpretasi gambar
Seorang dokter radiologi bertanggung jawab atas proses akuisisi, analisa dan
interpretasi berbagai gambar medis dan proses dalam memberikan interpretasi gambar
yang baik meliputi pemantauan kualitas gambar dan performa dalam interpretasi,
mencegah kesalahan interpretasi terutama kelalaian dalam deteksi dan rekognisi.
1. Hanafiah JM, Amir A. Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan, 4th ed. Jakarta:
EGC; 2007.
2. IDI. KODEKI 2012. http://www.mkekpbidi.org/kodeki
3. Raymond J, Trop I. The practice of ethics in the era of evidence-based
radiology. Radiology 2007; 244(3)
4. Armstrong JD. Morality, Ethics, and Radiologist Responsibilities. American
Journal of Radiology 1999;173
5. Lozano KDS. Radiologists’ Ethical and Professional Obligations. American
Medical Association Journal of Ethics 2007; 9(11)
6. Malone J. Ethical Issues in Clinical Radiology. Radioactivity in the
Environment 2013; 19(7)
7. Barron BJ, Banja J. Radiologic Reporting: The Ethical Obligation of the
Interpreting Physician to Provide an Accurate Report. American Roentgen Ray
Society 2013; 201
8. Pinto A, Brunese L. Spectrum of diagnostic errors in radiology. World Journal
of Radiology 2010; 2(10)
9. David B. Larson , Key Concepts of Patient Safety in Radiology. RSNA.2015
10. Yuan-Hao, Patient safety during radiological examinations. BMJOpen. 2016