Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BANGUNSARI
Jl. Panjang Punjung Kel. Bangunsari Kec. Dolopo
Telp. (0351) 368601 Email: pkmbangunsari@gmail.com
MADIUN 63174

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS BANGUNSARI
NOMOR: 445/....../KPTS/402.102.23/.....

TENTANG
INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS BANGUNSARI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


KEPALA PUSKESMAS BANGUNSARI,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya memberikan pelayanan klinis


yang bermutu perlu meningkatkan keselamatan pasien
b. bahwa untuk meningkatan keselamatan pasien perlu
menetapkan sasaran-sasaran keselamatan pasien;
c. bahwa untuk melaksanakan maksud pada huruf a dan
huruf b maka perlu ditetapkan Keputusan Kepala
Puskesmas Bangunsari tentang Indikator Sasaran
Keselamatan Pasien Puskesmas Bangunsari;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun


2009 tentang Pelayanan Publik;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Standar Pelayanan Minimal;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BANGUNSARI


TENTANG INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS BANGUNSARI.
Kesatu : Sasaran-sasaran keselamatan pasien di Puskesmas Bangunsari
sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Madiun
pada tanggal : ...............................
KEPALA PUSKESMAS BANGUNSARI,

...........................................................
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BANGUNSARI
NOMOR : 445/....../KPTS/402.102.23/......
TENTANG : INDIKATOR MUTU PRIORITAS PUSKESMAS BANGUNSARI

SASARAN-SASARAN KESELAMATAN PASIEN

DI PUSKESMAS BANGUNSARI

Penetapan Indikator sasaran keselamatan pasien seperti pada tabel berikut


ini:

NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN TARGET

1. Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar 100%

2. Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif 100%

3. Meningkatkan Keamanan Obat-obatan Yang Harus 100%


Diwaspadai

4. Memastikan Lokasi Pembedahan Yang Benar, Prosedur 100%


Yang Benar, Pembedahan Pada PasienYang Benar

5. Mengurangi Risiko Infeksi Akibat Perawatan Kesehatan 100%

6. Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh 100%

1. Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar


Identifikasi pasien yang tepat meliputi tiga detail wajib, yaitu:
nama, umur, dan alamat pasien. Kegiatan identifikasi pasien dilakukan
pada saat pemberian obat, darah atau produk darah, pengambilan
darah atau spesimen lain untuk pemeriksaan klinis atau memberikan
pengobatan atau tindakan lain.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah
pasien yang teridentifikasi tepat yang disurvei pada suatu unit
pelayanan dibagi jumlah seluruh pasien yang dilayani pada unit
pelayanan tersebut.

Jumlah pasien yang teridentifikasi


X 100%
Jumlah seluruh pasien yang dilayani
tepat
2. Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif
Komunikasi dapat dilakukan secara elektronik, lisan, atau tertulis.
Komunikasi yang efektif meliputi komunikasi yang tepat waktu, akurat,
lengkap, jelas, dan yang dipahami oleh penerima. Komunikasi yang
efektif akan mengurangi kesalahan, dan menghasilkan peningkatan
keselamatan pasien. Komunikasi yang paling mudah mengalami
kesalahan adalah perintah diberikan secara lisan dan yang diberikan
melalui telepon, pelaporan kembali hasil pemeriksaan kritis, seperti unit
laboratorium menelpon unit pelayanan pasien untuk melaporkan hasil
pemeriksaan segera/cito.
Setiap perintah atau pelaporan secara lisan atau melalui telepon di
Puskesmas Bangunsari dilakukan pengkajian untuk meminimalkan
terjadinya kesalahan. Pencegahan terjadinya kesalahan dilakukan
dengan cara mengembangkan suatu kebijakan dan/atau prosedur yang
mencangkup hal-hal sebagai berikut :
a. Untuk perintah lisan dan melalui telepon dengan menuliskan perintah
secara lengkap atau hasil pemeriksaan oleh penerima informasi;
penerima membacakan kembali (read back) perintah atau hasil
pemeriksaan; dan mengkonfirmasi bahwa apa yang sudah dituliskan
dan dibacakan ulang dengan akurat.
b. Untuk obat-obat yang termasuk obat NORUM/LASA dilakukan eja
ulang.
c. Kebijakan dan/atau prosedur mengidentifikasi alternatif yang
diperbolehkan bila proses pembacaan kembali (read back) tidak
memungkinkan seperti dalam situasi gawat darurat/emergensi di
IGD.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah
pasien yang mendapat komunikasi efektif pada suatu unit pelayanan
dibagi jumlah seluruh pasien yang dilayani pada unit pelayanan.

Jumlah pasien yang mendapat komunikasi efektif


X 100%
Jumlah seluruh pasien yang dilayani

3. Meningkatkan Keamanan Obat-obatan Yang Harus Diwaspadai


Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high-alert medications)
adalah obat yang persentasinya tinggi dalam menyebabkan terjadi
kesalahan/error dan/atau kejadian sentinel (sentinel event), obat yang
berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse
outcome) demikian pula obat-obat yang tampak mirip/ucapan mirip
(Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look-Alike Sound-
Alike/ LASA) dan elektrolit konsentrat (misalnya, kalium/potasium
klorida [sama dengan 2 mEq/ml atau yang lebih pekat)],
kalium/potasium fosfat [(sama dengan atau lebih besar dari 3
mmol/ml)], natrium/sodium klorida [lebih pekat dari 0.9%], dan
magnesium sulfat [sama dengan 50% atau lebih pekat].
Pengelolaan obat-obat yang perlu diwaspadai di Puskesmas
Bangunsari dilakukan untuk meminimalkan terjadinya kesalahan.
Pencegahan terjadinya kesalahan dilakukan dengan cara
mengembangkan suatu kebijakan dan/atau prosedur proses
pengelolaan obat-obat yang perlu diwaspadai yang mencangkup hal-hal
sebagai berikut :
a. Memindahkan elektrolit konsentrat dari unit pelayanan pasien ke
farmasi.
b. Menyusun daftar obat-obat yang perlu diwaspadai berdasarkan obat
yang dimiliki.
c. Mengidentifikasi area mana yang membutuhkan elektrolit konsentrat
secara klinis, seperti di IGD, serta menetapkan cara pemberian label
yang jelas serta bagaimana penyimpanannya di area tersebut
sedemikian rupa, sehingga membatasi akses untuk mencegah
pemberian yang tidak disengaja/kurang hati-hati.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung
pemberian obat yang tepat sesuai identifikasi pasien dibagi jumlah
seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat.

Jumlah pasien yang tepat teridentifikasi dalam pemberian obat


X 100%
Jumlah pasien yang mendapat pelayanan obat

4. Memastikan Lokasi Pembedahan Yang Benar, Prosedur Yang Benar,


Pembedahan Pada Pasien Yang Benar
Salah-lokasi, salah-prosedur, salah-pasien operasi, adalah
kejadian yang mengkhawatirkan dan biasa terjadi di fasilitas pelayanan
kesehatan. Kesalahan ini adalah akibat dari komunikasi yang tidak
efektif antara anggota tim bedah, kurang/ tidak melibatkan pasien di
dalam penandaan lokasi (site marking), dan tidak ada prosedur untuk
memverifikasi lokasi operasi. Di samping itu juga asesmen pasien yang
tidak adekuat, penelaahan ulang catatan medis tidak adekuat, budaya
yang tidak mendukung komunikasi terbuka antar anggota tim bedah,
permasalahan yang berhubungan dengan resep yang tidak terbaca
(illegible handwriting) dan pemakaian singkatan adalah merupakan
faktor-faktor kontribusi yang sering terjadi.

Setiap pasien yang dilakukan tindakan pembedahan di Puskesmas


Bangunsari dilakukan pengkajian untuk meminimalkan terjadinya
kesalahan dalam tindakan pembedahan. Pencegahan terjadinya
kesalahan dalam tindakan pembedahan dilakukan dengan cara
mengembangkan suatu kebijakan dan/atau prosedur yang mencangkup
hal-hal sebagai berikut :

a. Memverifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar;


b. Memastikan bahwa semua dokumen, foto (images), dan hasil
pemeriksaan yang relevan tersedia, diberi label dengan baik, dan
dipampang;
c. Memverifikasi keberadaan peralatan khusus dan/atau implant-
implant yang dibutuhkan.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung
pelaksanaan tindakan pembedahan yang dilaksanakan sesuai prosedur
dibagi dengan seluruh tindakan pembedahan yang dilaksanakan.

Jumlah tindakan pembedahan yang


dilaksanakan sesuai prosedur
X 100%
Jumlah seluruh pembedahan
yang dilaksanakan

5. Mengurangi Risiko Infeksi Akibat Perawatan Kesehatan


Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas
Bangunsari wajib menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci
tangan 7 langkah dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Tujuh
langkah Cuci tangan pakai sabun (CTPS) harus dilaksanakan pada lima
keadaan, yaitu:
a. Sebelum kontak dengan pasien
b. Setelah kontak dengan pasien
c. Sebelum tindakan aseptik
d. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
e. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.
Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Puskesmas dilakukan
dengan cara menghitung jumlah petugas yang melakukan cuci tangan
pakai sabun (CTPS) 7 langkah pada 5 keadaan tersebut di atas yang
disurvei dibagi dengan jumlah petugas pelayanan klinis yang disurvei.

Jumlah petugas yang melakukan CTPS 7 langkah pada 5 keadaan


X 100%
Jumlah semua petugas pelayanan
klinis

6. Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh


Setiap pasien yang dirawat di Puskesmas Bangunsari dilakukan
pengkajian terhadap kemungkinan risiko jatuh untuk meminimalkan
risiko jatuh. Pencegahan terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara:
a. Melakukan identifikasi jatuh pada setiap pasien yang mengalami
resiko jatuh
b. Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta
memberikan lingkungan yang aman.

Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan


dengan cara menghitung jumlah pasien yang jatuh dibagi dengan
jumlah semua pasien yang dilayani.

Jumlah pasien yang jatuh


X 100%
Jumlah semua pasien yang
dilayani

Kepala Puskesmas Bangunsari

CUKUP WIBOWO

Anda mungkin juga menyukai