Revisi Jurnal 7 Juni 2923
Revisi Jurnal 7 Juni 2923
ABSTRAK
Pendahuluan: Angka pemberian ASI Eksklusif di Jawa Timur tahun 2021 sejumlah 71,7%,
persentase tersebut juga mengalami penurunan sebanyak 7,3% dibandingkan tahun
sebelumnya. Di Kabupaten Magetan cakupan pemberian ASI eksklusif mengalami
peningkatan sebesar 3,6% dari 88,1% menjadi 91,7% pada tahun 2021. Sedangkan di wilayah
Puskesmas Kawedanan cakupan ASI eksklusif pada tahun 2021 sebesar 70,3%. Persentase
tersebut mengalami penurunan sebesar 6,6% dari tahun sebelumnya. Dukungan suami adalah
salah satu faktor penyebab keberhasilan ASI eksklusif. Peneliti telah melakukan survey pada
9 ibu di wilayah kerja Puskesmas Kawedanan Kabupaten Magetan Jawa Timur didapatkan
hasil bahwa 3 ibu mendapatkan dukungan suami dan 6 ibu tidak mendapatkan dukungan
suami. Selain dukungan dari suami, bidan juga berperan dalam memberikan informasi dan
edukasi tentang ASI kepada ibu dan keluarga. Metode: Metode penelitian ini observasional
analitik dengan menggunakam pendekatan cross sectional. Responden pada penelitoan ini
yaitu 90 dalam keadaan sehat yang masuk dalam daerah inklusi. Variabel utama yang diteliti
adalah dukungan suami dan keberhasilan ASI eksklusif yang diukur menggunakan kuesioner.
Hubungan antara dua variabel dianalisis menggunakan uji Chi-Square.Hasil: Hasil uji Chi-
Sqaure membuktikan adanya hubungan antara dukungan suami dengan keberhasilan ASI
eksklusif dengan p-value (0,003) < alpha (0,05). Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan
antara dukungan suami dengan keberhasilan ASI eksklusif pada ibu bayi usia 6-12 bulan.
Kata Kunci: ASI eksklusif, Dukungan suami, Nutrisi, Ibu, Suami
ASI eksklusif terbukti dapat membantu
LATAR BELAKANG perekonomian karena keluarga tidak perlu
membeli susu formula. Namun
Menyusui merupakan salah satu kenyataannya, sampai saat ini pemberian
cara terbaik untuk meningkatkan kesehatan ASI eksklusif masih menjadi permasalahan
dan ekonomi individu. Kemenkes (2017) yang belum dapat diselesaikan. Hal
menyatakan bahwa memberikan ASI dapat tersebut disebabkan karena banyaknya
menurunkan angka kematian bayi (AKB) hambatan dan tantangan dalam pemberian
akibat infeksi. Menyusui juga ASI eksklusif, salah satu hambatan
berkontribusi terhadap penurunan risiko terbesar adalah kurangnya
stunting, penyakit kronis,dan obesitas di dukungan keluarga (Kemenkes, 2021).
masa depan. Bayi yang tidak diberikan ASI Menurut UNICEF & WHO (2019)
secara maksimal akan mudah terkena persentase bayi yang mendapat ASI
infeksi sehingga mengganggu tumbuh eksklusif hanyalah 41 padahal target
kembang bayi. Selain itu, pemberian ASI persentase ASI eksklusif menunut WHO
eksklusif merupakan salah satu upaya sebesar 80. Persentase cakupan ASI
memutus rantai kemiskinan. Pemberian eksklusif di Indonesia pada tahun 2021
sebesar 56,9, persentase ini mengalami
penurunan sebanyak 9,16 dari tahun 2020. penilaian, emosional, dan instrumental
Persentase ASI Eksklusif di Jawa Timur kepada ibu menyusui.
pada tahun 2021 sebesar 71,7, persentase Berdasarkan studi pendahuluan
tersebut juga mengalami penurunan yang dilakukan peneliti pada 9 ibu di
sebanyak 7,3 dibandingkan tahun wilayah kerja Puskesmas Kawedanan
sebelumnya. Di Kabupaten Magetan Kabupaten Magetan Jawa Timur
cakupan persentase ASI eksklusif didapatkan hasil 3 ibu mendapatkan
mengalami peningkatan sebesar 3,6 dari dukungan suami. 2 ibu memperoleh
88,1 menjadi 91,7 pada tahun 2021. dukungan fisik, dukungan informasional
Sedangkan di wilayah Puskesmas dan dukungan emosional. 1 ibu
Kawedanan persentase cakupan ASI mendapatkan dukungan fisik dan
eksklusif pada tahun 2021 sebesar 70,3. dukungan penilaian. Kemudian 6 ibu tidak
Persentase tersebut mengalami penurunan memperoleh dukungan dari suami yaitu
sebesar 6,6 dari tahun sebelumnya dukungan fisik, dukungan emosional,
( Kemenkes, 2021). dukungan informasional dan dukungan
Faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian. Suami menganggap apabila
keberhasilan ASI eksklusif diantaranya tugas mereka hanyalah bekerja, sedangkan
umur ibu, pengetahuan ibu, dukungan urusan anak dan rumah tangga diserahkan
keluarga, kebiasaan ibu, dan petugas kepada istri. Padahal suami sebagai
kesehatan. Suami sebagai keluarga yang partner utama, seharusnya memberikan
paling dekat dengan ibu berperan dalam dukungan kepada istri sehingga dapat
memberikan dukungan dan kepercayaan memperlancar proses menyusui.
ibu yang dapat menentukan reflek Selain dukungan dari suami, bidan
pengeluaran ASI (milk let down reflex), juga berperan dalam memberikan edukasi
meningkatkan persepsi, dan motivasi dan informasi tentang ASI kepada keluarga
dalam pemberian ASI. Namun khusunya ibu dan suami. Hal tersebut
kenyataannya, suami kurang mendukung sudah dijelaskan pada Peraturan Menteri
dalam proses menyusui. Hal tersebut Kesehatan Republik Indonesia no 15 tahun
disebabkan banyak yang menganggap 2014 dan diperkuat oleh UU Nomor 4
apabila suami hanya bertugas sebagai Tahun 2019 tentang kebidanan yang
pencari nafkah sedangkan urusan rumah menyebutkan bahwa bidan memiliki peran
tangga dan anak semuanya dilimpahkan dalam pelayanan kesehatan, khusunya
kepada istri (Bich et al., 2016; Rahmawati pelayanan kesehatan ibu dan anak.
et al., 2017; Saputra, 2020; Baldwin, Bick Penelitian terkait hubungan
dan Spiro, 2021; Purwaningsih et al., dukungan suami dengan keberhasilan ASI
2022). eksklusif belum pernah dilakukan di
Silaen et al (2021) mengatakan Kabupaten Magetan. Penelitian ini
bahwa dukungan suami berpengaruh diharapkan dapat mengetahui bagaimana
terhadap keberhasilan ASI eksklusif. hubungan dukungan suami dengan
Seorang ibu yang mendapat dukungan keberhasilan ASI eksklusif.
suami akan merasa lebih tenang dan Berdasarkan latar belakang diatas,
bahagia sehingga ibu lebih termotivasi maka peneliti tertarik untuk melakukan
untuk memberikan ASI. Hal tersebut penelitian terhadap “Hubungan Dukungan
sesuai dengan penelitian yang dilakukan Suami dengan Keberhasilan ASI Eksklusif
oleh (Helfiva et al., 2022) di wilayah kerja di Wilayah Kerja Puskesmas Kawedanan
Puskesmas Banda Aceh didapatkan hasil Kabupaten Magetan Jawa Timur”.
bahwa adanya pengaruh peran suami
dalam keputusan ibu untuk menyusui
anakmua. Dukungan yang diberikan
meliputi dukungan informasional,
METODE memperoleh izin etik dari komisi etik
Fakultas Kedokteran Univeritas Sebelas
Penelirian ini merupakan penelitian
observasional analitik dengan metode
pendekatan cross sectional. Penelitian ini Karakteristik Frekuensi Presentase
dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Responden (f) (%)
Kawedanan Kabupaten Magetan Jawa
Timur. Berdasarkan jumlah anak di seluruh Usia Ibu
Wilayah Kerja Puskesmas, terdapat 115 19-25 32 35,6
ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan, 26-35 49 54,4
sehingga terdapat 115 responden dalam 36-45 9 10
penelitian ini. Sampel yang diambil 46-55 0 0
merupakan sebagian ibu yang masuk ke Pendidikan
dalam daerah inklusi. Responden yang Ibu
masuk dalam sampel penelitian ini adalah SD 1 1,1
ibu dengan kondisi sehat memiliki bayi
SMP 9 10
usia 6-12 bulan lahir pada bulan akhir
Maret-September 2022, ibu yang setiap SMA 60 66,7
hari tinggal bersama dengan suami dan ibu
yang bersedia menjadi responden. Teknik Perguruan 20 22,2
pengambilan sampel yang digunakan Tinggi
adalah proportionate stratified random Pekerjaan
sampling sehingga diperoleh 90 sampel. Ibu
Pengambilan data dilakukan pada 19 Maret Bekerja 15 16,7
– 14 April 2023 dengan cara melakukan
kunjungan rumah. Tidak 75 83,3
Alat ukur dalam penelitian ini Bekerja
menggunakan kuesioner dukungan suami Tipe
dan keberhasilan ASI eksklusif. Kuesioner Keluarga
keberhasilan ASI eksklusif terdapat 1 item Inti 17 18,9
pertanyaan dengan jawaban ASI eksklusif
dan tidak ASI eksklusif. Pertanyaan akan Besar 73 81.1
dihitung dengan menggunakan skala
Paritas
likert. Skala likert terdiri dari 5 jawaban
yaitu selalu, sering, kadang-kadang, jarang Primipara 41 45,6
dan tidak pernah. Uji validitas dan
reliabilitas telah dilakukan pada bulan Multipara 49 54,4
februari sebelum digunakan untuk Jenis
penelitian. Hasil perhitungan uji validitas Persalinan
menunjukkan bahwa dari 36 pertanyaan Normal 77 85,6
terdapat 32 pertanyaan yang valid dengan r
hitung 0,387-0,901 > r tabel (0,361) dan Operasi 13 14,4
nilai Cronbach Alpha pada uji reliabilitas
Berat Lahir
sebesar 0,942, sehingga dapat disimpulkan
Bayi
bahwa kuesioner ini valid dan reliabel. <2500 1 1,1
Pengolahan data hasil korelasi antara
variabel dukungan suami dan ASI 2500-3999 88 97,8
eksklusid menggunakan uji Chi-Square
dengan nilai signifikansi α (0,05). ≥4000 1 1,1
Pengambilan data dilakukan setelah Jumlah Anak
1 40 44,4
2 31 34,4
>2 19 21,2
Maret Surakarta dengan Nomor
62/UN27.06.11/KEP/EC/2023. Berdasarkan tabel 2 mayoritas
suami berusia 26-35 sebanyak 49 (54,4%).
Mayoritas suami berpendidikan SMA
HASIL dengan jumlah 59 orang (65,6%) dan
semua suami memiliki pekerjaan.
Tabel 1. Karakteristik Responden (n=90) Penelitian ini menganalisis dua
variabel utama yaitu variabel terikat dan
Berdasarkan tabel 1 jumlah paling variabel bebas . Variabel terikat yaitu
banyak terdapat pada ibu dengan usia 26- keberhasilan ASI eksklusif dan variabel
35 tahun yaitu sebanyak 49 (54,4%) dan bebas yaitu dukungan suami. Hasil analisis
memiliki tingkat pendidikan SMA 60 pada tiap variabel dapat dilihat dibawah ini.
(66,7%). Sebagian besar ibu tidak bekerja
sebanyak 75 (83,3%). Pada tipe keluarga Tabel 3. Keberhasilan ASI eksklusif
mayoritas termasuk dalam tipe keluarga (n=90)
besar sebanyak 73 (81,1%) dan mayoritas Status Frekuensi Presentase
memiliki anak lebih dari satu yaitu Pemberian ASI (f) (%)
multipara sebanyak 49 (54,4%).
Jenis persalinan sebagian besar ibu ASI Eksklusif 64 71,1
melahirkan secara normal 77 (85,6%) dan Tidak ASI 26 28,9
rata-rata berat lahir bayinya diantara 2500- Eksklusif
3999 gram 88 (97,8%).
Total 90 100
Tabel 2. Karakteristik Suami (n=90)
Karakteristik Frekuensi Presentase
Suami (f) (%) Hasil analisis menjelaskan bahwa dari 90
responden sebanyak 26 ibu (28,9%) tidak
memberikan ASI selama 6 bulan dan 64
Usia Suami ibu (71,1%) berhasil memberikan ASI
19-25 19 21,1 selama 6 bulan.
26-35 49 54,4
Tabel 4. Dukungan Suami (n=90)
36-45 18 20 Dukungan Suami Frekuensi Presentase
(f) (%)
46-55 4 4,5
Baik 34 37,8
SMA 59 65,6
Tabel 4 menunjukkan bahwa 34 ibu
Perguruan 22 24,4 (37,8%) mendapat dukungan baik, 47 ibu
Tinggi (54,45%) mendapat dukungan cukup dan 7
ibu (7,8%) mendapatkan dukungan kurang
Pekerjaan dari suami.
Suami
Bekerja 90 100
Tidak 0 0
Bekerja
Tabel 5. Hubungan Dukungan Suami dengan Keberhasilan ASI Eksklusif (n=90)
Keberhasilan ASI Ekslusif
Dukungan Tidak ASI ASI Total Presentase Hasil Uji X
2