Anda di halaman 1dari 3

Angka Kematian Ibu menjadi salah satu indikator penting dari derajat kesehatan masyarakat.

Angka
Kematian Ibu meningkat disebabkan karena gangguan kehamilan atau penanganannya, melahirkan, dan
dalam masa nifas .Angka kematian ibu dan anak di Indonesia pada Januari sampai September 2021
meningkat 746 orang. Berdasarkan data dari kementrian kesehatan kasus kematian ibu dan anak pada
Januari sampai September 2021 mencapai angka 3794 orang, sedangkan pada Januari sampai
September 2020 angka kematian pada ibu dan anak tercatat sebanyak 3048 orang. Kemudian kunjungan
kunjungan pasien puskesmas mengalami penurunan sebanyak 84 persen, kunjungan ibu hamil menurun
69 persen, kegiatan posyandu menurun sebanyak 46 persen. Berdasarkan data Direktorat Kesehatan
Keluarga per 14 September 2021 tercatat sebanyak 1086 ibu meninggal dengan hasil pemeriksaan swab
PCR/antigen positif. Sementara dari data, jumlah bayi meninggal yang dengan hasil swab/PCR positif
tercatat sebanyak 302 orang.

Masa nifas merupakan masa pertama dimana setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa ini berlangsung selama kurang lebih 6 minggu.
Pada masa nifas terdapat suatu proses yang disebut involusi uteri. Involusi uteri merupakan kembalinya
uterus ke keadaan sebelum hamil, baik posisi maupun bentuk. Ada tiga proses yang berperan dalam
pengembalian uterus ke keadaan sebelum hamil yaitu, kontraksi uterus, pengeluaran lokia, dan
penurunan tinggi fundus uteri. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses terjadinya
involusi uteri, diantaranya adalah mobilisasi dini, pengosongan kandung kemih, laktasi, status gizi,
menyusui dan masase fundus uteri. Masase uterus merupakan tindakan yang dilakukan untuk
mempertahankan kontraksi uterus tetap baik sehingga dapat mencegah terjadinya perdarahan. Masase
dilakukan dengan meletakkan tangan di abdomen bagian bawah ibu dan merangsang uterus dengan
pijatan yang teratur untuk merangsang kontraksi uterus. Manfaat masase fundus uteri untuk
merangsang uterus berkontraksi baik dan kuat, dengan terus berkontraksi rahim menutup pembuluh
darah yang terbuka pada daerah plasenta, penutupan ini akan mencegah perdarahan yang hebat.

Kemajuan perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut kalangan mahasiswa
kesehatan untuk dapat menciptakan dan meningkatkan perkembangan teknologi pada masyarakat
terutama teknologi kesehatan ibu dan anak. Dengan adanya teknologi dalam kebidanan khususnya
kesehatan ibu dan anak , maka tenaga Kesehatan dan masyarakat akan mendapat kemudahan dalam
menjaga kesehatan yang lebih efisien dan efektif. Teknologi yang ada, dapat membuat kegiatan
khususnya di dalam kebidanan akan lebih sederhana dan mudah.

Selama ini Tindakan masase uterus masih dilakukan secara manual dilakukan oleh bidan dibantu
keluarga menggunakan tangan dan selama ini masih belum ada teknologi yang dapat menggantikan
manusia melakukan Tindakan masase uterus. Dengan adanya hal tersebut, saya ingin merencanakan
pembuatan teknologi baru berupa alat pijat masase uterus elektrik yang dapat menggantikan tenaga
manusia. Tujuan pembuatan alat ini adalah mempermudah Tindakan masase uterus dan menghemat
tenaga, karena selama ini masase uterus membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga cukup
menguras tenaga.

Teknologi yang saya rancang bernama “Digital Therapy Massage Machine For Uterine
Massage” yang berfungsi untuk masase pada uterus untuk mengontrol perdarahan dan mencegah
terjadinya atonia uteri. Alat ini memiliki bentuk lingkaran dengan tentakel yang digunakan
sebagai alat pijatnya. Alat pijat ini terdiri dari gagang yang dapat berdiri terbuat dari besi kuat
yang dapat diatur tinggi rendahnya. Gagang ini berfungsi sebagai tempat pemasangan alat pijat,
kemudian untuk alat pijat ini berbentuk seperti selang vacum cleaner tetapi bagian ujung
memiliki kepala dengan bentuk bulat pipih dan sedikit tebal disertai lima lubang yang berfungsi
sebagai tempat pemasangan tentakel.Alat pijat ini memiliki 2 bentuk tentakel sesuai dengan
kebutuhanya, dengan bentuk pertama bulat seperti bola kecil dan bentuk kedua bundar pipih dan
tebal. Tentakel ini memiliki teksture elastis dan lembut sehingga tidak melukai perut dan kulit
ibu. Alat ini berbahan alumunium dengan tentakel yang berbahan silicon dengan ukuran yang
dapat disesuaikan. Kemudian pada alat ini disertai tombol power yang digunakan untuk
mematikan dan menyalakan alat. Kemudian terdapat tombol yang dapat digunakan untuk
mengatur getaran sesuai kebutuhan.Disini memiliki 3 tombol untuk menyesuaikan getaran.
Tombol pertama dengan getaran yang cepat, kemudian tombol kedua dengan getaran sedang atau
tidak terlalu cepat dan tombol yang terakhir dengan kecepatan getaran lambat. Alat ini bekerja
menggunakan baterai dan tanpa listrik. Saya memilih menggunakan baterai dengan tujuan untuk
mengurangi resiko, apabila menggunakan listrik resiko ibu tersengat listrik juga tinggi.

Berikut Renacana Penggunaan Alat masase uterus “Digital Therapy Massage Machine For Uterine
Massage”. Pertama, Siapkan gagang Panjang berfungsi sebagai tempat pemasangan alat pijat. Pasang
disamping perut ibu dan sesuaikan tinggi rendahnya gagang berada diatas perut ibu. Kemudian pasang
baterai pada tempat yang sudah disediakan. Kedua, Pasang tentakel pada alat pijat, sebelum alat pijat
dipasang pada gagang. Sebelumnya pastikan pemilihan tentatel sesuai dengan kebutuhan ibu. Ketiga,
pasang alat pijat pada gagang yang sudah disediakan dengan tepat. Kemudian cek Kembali dan pastikan
alat sudah terpasang pada gagang dengan tepat. Keempat, setelah alat terpasang pada gagang nyalakan
alat dengan menekan tombol power pada ujung alat pijat dan pastikan tentakel sudah bergerak. Ketiga,
atur kecepatan gerakan tentakel dengan menekan salah satu tombol pada bagian kepala alat sesuai
dengan kebutuhan pemakaian. Keempat, letakkan alat pijat diatas perut ibu bagian bawah, maka alat
pijat ini bisa bergerak.

Alat masase uterus “Digital Therapy Massage Machine For Uterine Massage” ini adalah rancangan alat
masase uterus pertama di Indonesia, karena tergolong teknologi baru maka belum ada penelitian secara
langsung kepada pasien. Meskipun alat ini belum dibuat dan dilakukan penelitian langsung kepada
pasien, saya sebagai perencana pembuatan teknologi baru ini memperkirakan “Digital Therapy Massage
Machine For Uterine Massage” bahwa alat ini mempermudah Tindakan masase uterus serta lebih efektif
dan efisien. Tetapi disamping kelebihan tersebut, untuk pembuatan alat ini diperkirakan membutuhkan
biaya yang cukup banyak. Kemudian saya sebagai perencana pembuatan alat ini, belum menemukan
bagaimana alat ini dapat mendeteksi letak Rahim, sehingga ketika alat ini digunakan kita harus
memposisikan tepat diatas Rahim.

Pembuatan alat ini membutuhkan kolaborasi antara bidang Kesehatan dan bidang teknologi. Saya
berharap semoga teknologi baru yang saya rencanakan dapat terealisasikan. Di masa depan tenaga
Kesehatan khususnya mahasiswa kebidanan bisa berkolaborasi dengan tenaga lain seperti Teknik mesin
bisa mencurahkan ide dan pikirannya untuk membuat alat ini. Selain itu, diharapkan pemerintah juga
ikut mendukung dalam merealisasikan alat tersebut. Apabila alat ini sudah dibuat dan dilakukan
penelitian kepada pasien dengan hasil positif. Alat ini dapat digunakan di seluruh fasilitas Kesehatan
yang menangani persalinan.
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20210914/3738491/kemenkes-perkuat-upaya-
penyelamatan-ibu-dan-bayi/

Anda mungkin juga menyukai