Anda di halaman 1dari 12

DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA MELAKUKAN PERSALINAN DI FASILITAS KESEHATAN

MANUSIA METODE

Bidan Desa Kurang mempromosikan tentang persalinan di fasyankes


Pelaksanaan dan metode Kurangnya pendekatan kepada keluarga pasien
penyuluhan kurang efektif

Tingkatpendidikan yang masih rendah


Kurangnya kepercayaan kepada tenaga penolong Sosialisasi lintas untuk bersalin di nakes masih
persalinan kurang

Kemauan untuk bersalin di fasyankes masih Kurangnya memamfaatkan media elektronik dalam membuat penyuluhan
dukugan keluarga (suami) untuk bersalin di rumah
rendah
Masih ada 1,22%
persalinan tidak di
fasyankes
Kurangnya media informasi Biaya Persalinan mAsih dianggap Tidak ada pengawasan lanjut oleh bidan desa thdp
price bumil k4
Data tentang tafsiran
Jarak tempuhrumah ibu bersalin dengan persalinan tidak
fasyankes jauh upgrade
Data ibu hamil tidak terentri ke aplikasi E-Kohort Kurangnya dukungan dan suport dari
keluarga dan masyarkat
Keluarga Tidak mempunyai Jaminan
Buku KMS ibu hamil hilang atau lupa
Kesehatan

SARANA DANA LINGKUNGAN


DIAGRAM ISHIKAWA BALITA MENDAPATKAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

MANUSIA METODE

Ibu malas mengantarkan anaknya untuk ditimbang


Kuragnya stimulant posyandu
Pelaksanaan dan metode
penyuluhan kurang efektif
Tenaga gizi hanya 1 orang
Tidak adanya data pemantauan balita dari jaringan dan jejaring

Ibu merasa penimbangan tidak penting dilakukan Tidak adanya sweeping bayi balita yang tidak datang ke posyandu
Kader tidak melakukan penimbangan di luar jam
setelah imunisasi anak selesai
posyandu
Masih ada 13,26%
Penyebaran media informasi yang masih kurang (leaflet, poster, elektronik)
balita tidak Kurangnya tenaga penimbangan di kelurahan

mendapatkan
pemantauan
Tidak ada dana untuk pelaksanaan posyandu Orang tua yang bekerja dan menitipkan
pertumbuhan Kurangnya Sarana penimbangan bayi balita di anaknya kepada pengasuh
dari kelurahan
kelurahan yang dapat diakses kapan saja oleh
masyarakat
Tidak ada refreshing kader posyandu Kurangnya kepedulian dan peran masyarakat
dalam mendukung program posyandu
Hilangnya buku KMS
Kurangnya insentif kader

SARANA DANA LINGKUNGAN


DIAGRAM ISHIKAWA PENDERITA TB TIDAK BEROBAT SESUAI STANDAR

MANUSIA METODE

Kurangnya kesadaran penderita untuk minum obat


Pelaksanaan dan metode
penyuluhan kurang efektif Petugas konseling TB Paru masih kurang
Kurangnya peran PMO

1 pasien TB DO karena bosan minum obat Adanya pergantian tenaga penyuluh Kurangnya pendekatan kepada keluarga pasien

35% pendidikan masyarakat SLTP ke bawah


Masih ada 27,91 % Penyebaran media informasi yang masih kurang (leaflet, poster, elektronik)

penderita TB Paru
yang tidak berobat
sesuai standar
30,2% rumah pendudukan memiliki ventilasi yang tidak
Belum tersedianya leaflet tentang TB memenuhi syarat
paru di Puskesmas dan Posyandu

21% bekerja sebagai buruh, sehingga Tingkat Kurangnya dukungan dan suport dari keluarga
ekonomi masyarakat yang rendah dan masyarkat

SARANA DANA LINGKUNGAN


DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA SARANA AIR BERSIH

MANUSIA

METODE
Kesadran masyarakat kurang akan pentingnya
air bersih

Pelaksanaan dan metode Masyarakat menggantungkan air bersih kepada


penyuluhan kurang efektif pemerintah
Kurangnya pengetahuan akan pentingnya
air bersih
Kurangnya peran serta Kurangnya pendekatan kepada keluarga pasien
petugas kesling dan
petugas promkes
Tingakt pendidikan masih kurang
Masih ada 2,05% Pendataan laporan penderita gangguan jiwa masih rendah

keluarga yang tidak


mempunyai akses
sarana air bersih
Kurangnya sumber air bersih Lokasi sarana air dekat dengan sumber
Tingkat ekonomi masyarakat yang rendah

Kurangnya lahan untuk Kualitas Air dalam tanahkurang baik


Butuh dana yng lumayan besar untuk
membuat sumber air bersih
mendapatkan air bersih (Membangun sumur)

SARANA DANA LINGKUNGAN


DIAGRAM ISHIKAWA/FISHBONE KELUARGA MEMILIKI AKSES ATAU MENGGUNAKAN JAMBAN SEHAT

MANUSIA METODE

Kebiasaan BABS Belum ada ariasan jamban Kurangnya dukungan Toma,LPM

Tidak menganggap kebutuhan Kurangnya sosialisasi

Kurangnya pengetahuan Kinerja petugas kurang Media penyuluhan kurang

Rasa malu kurang Pemerintah desa kurang perhatian


Penduduk/RT dengan
akses terhadap fasilitas
sanitasi yang layak (jamban
Konsultasi sanitasi Tidak di anggarkan dlm ADD sulit membangun WC sehat( 10,65%)
Belum optimal kumonal

Dana sosialisasi kurang Tempat tinggal sempit

SARANA DANA LINGKUNGAN


PENDERITA HIPERTENSI MELAKUKAN PENGOBATAN SECARA TERATUR.

MANUSIA METODE

Dukungan keluarga kurang Enggan memanfaatkan PKM Kurangnya sosialisasi jadwal Posbindu

Peran kader kurang Posbindu PTM lansia tidak maksimal

lebih memilih pengobatan

alternatif Media Penyuluhan yang kurang

Penderita hipertensi
berobat tidak teratur
(12,01%)
Lokasi tempt tinggal Bukan peserta BPJS Sosek yang rendah
Jauh
Faskes swasta yg mahal

SARANA DANA LINGKUNGAN


BAYI MENDAPAT AIR SUSU IBU (ASI) EKSKLUSIF.

MANUSIA METODE

Merusak bentuk tubuh Kurangnya Penyuluhan yang diberikan

Peran kader kurang Ibu yang bekerja Posyandu tidak maksimal

Kurang nya pengetahuan ibu

Kesehatan ibu menyusui Media Penyuluhan yang kurang

menurun
BAYI
MENDAPATKAN ASI
EKSKLUSIF ( 12,23%)
Kurangnya fasilitas kurangnya gizi bagi ibu menyusui Dukungan keluarga kurang

Bagi ibu menyusui pembelian susu formula pengganti asi menerapkan tradisi yang salah

SARANA DANA LINGKUNGAN


PENDERITA GANGGUAN JIWA BERAT TIDAK MENDAPAT PENGOBATAN SESUAI STANDAR

MANUSIA METODE

Kurang kerjasama lintas sektor


Kurang dukungan keluarga Petugas belum dilatih
Kurang sosialiasi
Keluarga jenuh
Kurangnya buku pedoman
Kesulitan untuk merujuk pasien
Penderita membahayakan org sekitar
Pasientidak mau mkn obat
Saranan media social diabaikan
Kinerja petugas kurang
PENDERITA GANGGUAN
JIWA BERAT TIDAK
Lokasi tempt tinggal jauh Sosek yang rendah MENDAPAT
dari sarana pengobatan PENGOBATAN SESUAI
Tidak ada bantuan dana Anggota keluarga banyak STANDAR (1,98%)
Obat tidak tersedia di PKM
Keluarga tdk ada kendaraan Aparat desa kurang perhatian
untuk mengantar pasien
Beban keluarga tinggi Diskriminasi lingkungan sekitar

DANA
SARANA LINGKUNGAN
DIAGRAM ISHIKAWA BAYI MENDAPAT IMUNISASI DASAR LENGKAP

MANUSIA METODE

Tingginya kesadaran ibu balita untuk memberikan imuniasi pada bayi


Adanya kegiatan imunisai
dalam gedung dan luar
Petugas berperan aktif dalam sweeping balita gedung

Petugas terlatih dan terampil Pergantian tenaga penyuluh Pendekatan kader yang baik kepada keluarga dengan bayi

Kader pro aktif Pergantian tenaga penyuluh


Penyebaran informasi yang cukup

100% balita
mendapatkan IDL

Imunisasi tidak dipungut biaya Posyandu dan faskes mudah dijangkau


Tersedianya 18 posyandu aktif

Imunisasi tidak dipungut biaya

SARANA DANA LINGKUNGAN


DIAGRAM ISHIKAWA KELUARGA MENGIKUTI PROGRAM KB

MANUSIA METODE

Tingginya kesadaran masyarakat dalam menggunakan kontrasepsi Metode penyuluhan yang menarik

Petugas KB pro aktif


KIE tentang KB yang memadai

Penyuluhan KB yang adekuat


Kader yang aktif dalam mencari akseptor
Penyebaran media informasi cukup (leaflet, poster, elektronik)

Indikator KB melebihi
target 16,5%
Tersedianya dukungan yang baik untuk Tersedianya dana yang cukup untuk pelayanan
KB Tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap alat
masyarakat mencari informasi tentang KB
kontrasepsi

Cukupnya alat kontrasepsi untuk digunakan


oleh masyarakat Adanya support dana dari DP3APPKB

Tersedianya metode kontrasepsi yang


beragam

SARANA DANA LINGKUNGAN


DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA MASIH ADA ANGGOTA KELUARGA YANG MEROKOK

MANUSIA METODE

35% pendidikan masyarakat SLTP ke bawah


Pelaksanaan dan metode Kurangnya pendekatan kepada keluarga pasien
penyuluhan kurang efektif

Kebiasaan yang susah dihilangkan


Sosialisasi lintas sektor Perda Merokok dan
Belum ada petugas terlatih untuk klinik UBM kawasan bebas rokok rendah

Kemauan untuk berhenti merokok masih Penyebaran media informasi yang masih kurang (leaflet, poster, elektronik)
Kurangnya dukugan keluarga untuk berhenti merokok
rendah
Masih ada 16,57%
anggota keluarga
yang merokok
Kurangnya media informasi Harga rokok murah (10.000- Tingginya angka penderita Kebiasaan merokok di lingkungan sekitar
40.000 ribu rupiah)
ISPA

45% kelurahan belum menerapkan perda


KTR
Rokok mudah didapat, 12 minimarket di wilayah
Kurangnya dana untuk kegiatan Kurangnya dukungan dan suport dari
kerja puskesmas membebaskan pembelian rokok keluarga dan masyarkat
sosialisasi bahaya merokok
Belum tersedianya layanan terapi berhenti
merokok

SARANA DANA LINGKUNGAN


DIAGRAM ISHIKAWA KELUARGA MENJADI ANGGOTA JKN

MANUSIA METODE

Kurangnya kesadaran masyarakat untuk


menjadi peserta JKN
Pelaksanaanmetode
Kurangnya informasi tentang JKN
sosialisasi kurang efektif

Standar pelayanan yang sama atau lebih rendah


Anggapan masyarakat tentang perbedaan pelayanan
antara umum dan JKN

Masyarakat lebih memilih berobat ke Penyebaran media informasi yang masih kurang
praktik dokter (leaflet, poster, elektronik)
Pergantian tenaga penyuluh
Masih ada 36,37 %
keluarga yang tidak
menjadi peserta JKN
21% bekerja sebagai buruh, sehingga Tingkat Pemahaman masyarakat tentang pentingnya
ekonomi masyarakat yang rendah kesehatan masih rendah

Kurangnya media informasi

Masyarakat terbebani dengan iuran Masyarakat belum merasa perlu untuk


menjadi anggota JKN
Kurangnya media informasi /premi yang dibayar

Masih meenunggu kuota PBI dari


pemerintah

SARANA DANA LINGKUNGAN

Anda mungkin juga menyukai