Makalah Pencemaran Lingkungan. Yunilda Manguki'
Makalah Pencemaran Lingkungan. Yunilda Manguki'
PENCEMARAN LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2023
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian dan faktor penyebab terjadinya pencemaran
lingkungan
2. Untuk mengetahui macam-macam dan dampak dari pencemaran lingkungan
3. Untuk mengetahui definisi dari limbah
4. Untuk mengetahui jenis-jenis limbah
5. Untuk mengetahui cara pembuangan limbah
6. Untuk mengetahui cara mendaur ulang limbah
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pencemaran Lingkungan
a. Pengertian Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan Undang-undang Lingkungan Hidup No. 32 Tahun2009,
pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energy, dana atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia
sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
Sedangkan bila ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut pencemaran
lingkungan adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang
dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi, baik keadaan struktur
maupun fungsinya sehingga mengganggu kesejahteraan manusia. Pencemaran
lingkungan ini perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak, karena
pencemaran lingkungan dapat menimbulkan gangguan terhadap kesejahteraan
kesehatan bahkan dapat berakibat terhadap jiwa manusia (Luthfi, Achmad. 2004).
Faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagai hasil
sampingan perbuatan manusia meliputi (Luthfi, Achmad. 2004) :
1) Faktor Industrialisasi
a. Pertambangan, transportasi, penyulingan dan pengolahan bahan hingga
menghasilkan barang yang dapat digunakan.
b. Pertambangan, transportasi, penyulingan dan penggunaan bahan bakar
untuk menghasilkan energy
c. Sisa-sisa buangan yang dihasilkan sebagai hasil sampinganselama proses-
proses di atas2)
2) Faktor Urbanisasi
1) Perkembangan/pertumbuhan penduduk yang pesat
a. Meningkatnya kebutuhan tempat tinggal/perumahan.
b. Meningkatnyakebutuhanpangandankebutuhanenergi.
c. Meningkatnya kebutuhan barang-barang konsumsi dan bahan- bahan
untuk hidup.
2. Pencemaran Air
Sumber pencemaran air berasal dari limbah (efluen) industri, rumah
tangga, pasar, daerah pertanian, dan kebocoran tanker minyak. Zat pencemar
yang dapat masuk ke air, antara lain: bahan yang mengandung bibit penyakit,
bahan yang membutuhkan banyak tidak terlarut, endapan, bahan yang
mengandung radionaktif dan panas. Limbah-limbah tersebut dapat mencemari
air karena di dalam komposisi kimianya terdapat zat-zat berbahaya (logam berat
dan bakteri), suhu dan pH nya dapat mematikan organisme di dalamnya, dan
kemampuan untuk menyerap oksigen dari air sangat besar sehingga organisme di
perairan menjadi kekurangan. Dampak negatif pencemaran air antara lain:
berubah warna dan berbau busuk, biota air mati, penyakit kulit, muntaber,
penyakit minamata (kabyo), air tanah tercemar, dan terjadinya cutrofikasi. Air
tanah yang tercemar sangat sulit untuk dikembalikan menjadi air bersih karena
airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai acrob,
pengenccrandan penguraian polutan tidak dapat berjalan (Dharmono, 2013).
Eutrofikasi adalah meningkatkan nutrisi atau zat-zat makan diperairan
sehingga menjadi sangat subur dan menyebabkan pertumbuhan tanaman air
(eceng gondok) dan genggang sangat subur. Eutrofikasi disebabkan akumulasi ion
nitrat dan ion pospat yang berasal dari limbah pupuk pertanian . Karena jumlah
tanaman air sangat banyak , proses penguraiannya memerlukan banyak oksigen.
Akibatnya perairan mengalami deoksigenasi (penurunan oksigen), sehingga
terjadi penguraian secara anacrob (pembusukan) yang menghasilkan gas
hydrogen sulfida. Untuk mengetahui perairan tercemar atau tidak digunakan
parameter limbah yaitu uji pengukuran jumlah bakteri, uji kandungan oksigen
dengan BOD,COD,dan DO, uji kandungan bahan organic dan bahan anorganic,
tingkat kekeruhan, kandungan logam berat, dan derajat keasaman (pH) limbah
cair. Semakin tinggi BOD dan COD suatu perairan, maka semakin tercemar
perairan tersebut , sedangkan bila semakin rendah nilai DO (Dissolved oxygen,
oksigen terlarut) maka semakin tercemar perairan tersebut (Dharmono , 2013).
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tana atau daratan terjadi jika ada bahan-bahan asing, baik
organik maupun anorganik, yang menyebabkan daratan atau tanah rusak.
Akibatnya, daratan tidak dapat digunakan untuk mendukung kehidupan manusia
seperti untuk pertanian, peternakan, kehutanan, pemukiman, dan lain-lain
(Luthfi, Achmad 2004).
b. Jenis-Jenis Limbah
Limbah Domestik
Limbah domestik lebih kita kenal dengan istilah limbah rumah
tangga. Limbah domestik ini berasal dari pembuangan dalam
rumah tangga, seperti sampah dan sejenisnya. Limbah ini
dihasilkan dari sisa pembuangan makanan, sisa barang-barang
yang sudah tidak terpakai dan ingin segera dibuang, air bekas
mencuci atau mandi atau kotoran yang berasal dari tubuh
manusia (feses dan urin). Sejatinya limbah domestik tidak
berbahaya seperti limbah industri. Akan tetapi jika
pembuangannya tidak tepat bisa menjadi sumber penyakit bagi
masyarakat. Limbah domestik dapat berupa cairan, limbah cair
yang dihasilkan dari rumah tangga ini cenderung merupakan
kotoran umum (Sugiharto, 1987).
Limbah B3 ( Bahan Berbahaya dan Beracun)
Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah kelompok limbah
yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
mencemarkan lingkungan, kesehatan dan keberlangsungan hidup
manusia dan mahluk hidup lainnya. Definisi limbah B3 menurut
BAPEDAL (1995), limbah B3 adalah setiap bahan sisa (limbah)
suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity, flammability,
reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya tidak
langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau
membahayakan kesehatn manusia.
Sifat limbah B3 dalam UU No. 18 Tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah, dikenal sampah spesifik, yaitu sampah yan
karena sifat, konsentrasi, dan atau volumenya memerlukan
pengelolaan khusus. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
mengandung satu atau lebih senyawa berikut ini:
a) Mudah meledak (explosive)
b) Pengoksidasi (oxidizing)
c) Beracun (moderatelytoxic)
d) Berbahaya (harmful)
e) Korosif (corrosive)
f) Bersifat mengiritasi (irritant)
g) Dll
Macam-macam Limbah B3
Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dikelompokkan menjadi:
a) Primary sludge
b) Chemicial sludge
c) Excess actived
d) Digisted sludge
Sugiharto, 1987