Anda di halaman 1dari 9

Red Dalfa and White vena

Di sebuah desa bawang bombai hiduplah seorang gadis muda yang cantik dan baik hati,
namanya adalah bawang putih. Dia tinggal bersama sang ibu dan hidup dengan bahagia
walaupun dia tidak memiliki seorang ayah. Suatu hari, seorang laki-laki muda mendatangi
sang ibu untuk melamar ibunya, tetapi sang ibu harus meminta persetujuan anaknya untuk
menikah dengan laki-laki itu.

Pre mother : Bawang putih! Kamu di mana? Ayo ke sini!


Bawang
White : Sebentar bu, saya sedang berdandan
Pre mother : Cepat anakku (Hurry up, my golden child), kamu sudah berada di kamar
24/7 (idiom)
White : iya bu, ada apa? Eh siapa ini bu?
Pre mother : ini perkenalkan calon bapak barumu!
Pre mother : father, ini anak ku namanya bawang putih.
Father : o iya, saya juga datang bersama anak saya, namanya bawang merah.
Pre mother : apa pendapa mu jika ibu menikah lagi?
White : jika itu membuat ibu bahagia (idiom), saya juga ikut bahagia (idiom)
Saya juga bahagia akan memiliki ayah baru.
Akhirnya Ibu mendapatkan persetujuan bawang putih (In the end, the mother can twist
bawang putih’s arm), kemudian menikahi bapak. Hidup mereka berjalan baik-baik saja.
Beberapa tahun berlalu, ibunya sudah mulai sakit parah. Bawang putih khawatir dengan
keadaan sang ibu.
Pre mother : uhuk-uhuk,
White : ini obatnya bu diminum ya agar cepat sembuh!
Pre mother : iya terimakasih anak. Kamu sungguh cekatan (You’re really on the ball)
(to white) Nak, aku rasa ibu hidup tidak lama lagi. nurut dengan bapakmu ya
Pre mother : father, tolong rawat bawang putih baik-baik ya. Jangan pilih kasih! (Don’t
(to father) play favorites). Dan Bawang jaga adikmu baik-baik.
father : jangan begitu istri ku, jangan menyerah dan teruslah berjuang (idiom), kamu
pasti bisa sembuh dari penyakit mu.
Pre mother : terimaksih father.
Setelah beberapa hari sang ibu meninggal dan semuanya sangat sedih (idiom) dengan
hal itu. Kemudian kehidupan bawang putih mulai berubah, sumuanya tidak berjalan baik-baik
saja. Setiap hari dia 22/7 (idiom) diperlakukan buruk oleh ayah tiri dan kakak tirinya. Dia
jarang (idiom) memiliki waktu untuk bermain dengna teman sebayanya.

(situasi white lagi nyapu di luar rumah) (si father lagi menikmati secangkir kopi
dan membaca koran)
Red : father, aku lapar saya mau makan nasi goreng, tetapi saya lagi malas (idiom)
masak sendiri.
Father : white o white……. Ke sini cepat.
White (dating dengan sapu)
: ada apa father?
Father : sana masakkan kakak mu nasi goreng yang enak (idiom)
White : tidak bisa father, saya sedang membersihkan rumah kita yang luas ini, capek
sekali father
Red : hem…., baru segitu doang sudah mengeluh kamu, sana cepat buatkan aku nasi
goreng yang enak!
White : iya saya buatkan (muka sedih)
(20 menit berlalu)
Red : bawang putih ……, mana nasi gorengku, kenapa lama sekali?
White : maaf kak lama, saya harus menonton video tutorial bagaiaman untuk membuaat
nasi goreng yang sangat enak (idiom)
Ini nasi gorengnya kak, sudah saya masakkan.
Red : udah sana pergi..
(White pergi untuk melanjutkan perkerjaannya, membersihkan rumah …
keesokan harinya)
Red : father, besok aku punya pesta bersama teman-temanku, tapi semua bajuku
kotor. Aku mau berpenampilan menawan. (I want to look like a million dollar)
Ayah, suruh si merah mencuci bajuku

father : siap anakku, aku akan menyuruh si putih mencuci semua bajumu
Putih, putih. Ke sini cepat (teriak), sana cuci baju kakakmu, dia besok akan
menghadiri pertemuan penting dengan temannya.
white : father, dia kan bisa mencuci bajunya sendiri. Aku lelah banget ini (I am going
to hit the sack)
father : jangan membantah, sana pergi cuci bajunya disungai karena kita lagi hemat air
di rumah.
white : baik father, saya cuci bajunya sekarang.
(white berjalan ke sungai membawa banyak baju kakaknya ke sungai,
sesampainya bawang putih di sungai di mulai mencuci sambil berbicara sendiri)

white : bu, semenjak ibu pergi ayah dan kaka memperlakukan aku layaknya sorang
pembantu, aku ingin hidupku seperti dulu lagi yang bahagia berdua bersama
ibu .
(bawang putih tidak sadar bahwa baju kakaknya yang mau dipakai besok sudah
hanyut terbawa air)
white : bagaimana ini? Itu baju kakak yang mau dipakai besok, aku harus mencarinya!

(Bawang putih berjalan menelusuri sungai untuk mencari baju kakaknya.


Beberapa saat, dia melihat ada gubuk kecil di pinggir sungai dan disitu ada
seorang kakek tua, lalu bawang putih bertanya kepada kakek tua itu)
White : permisi, kek apakah kamu melihat baju yang berwarna merah?
Kakek : ya aku melihatnya, namun kamu harus membantuku, setelah itu aku akan
memberi baju itu untukmu.
White : apa yang bisa aku bantu kakek?

Kakek : bantu saya mengambil air dan mencarikan kayu bakar

white : baik kek.

(setelah bawang putih selesai membantu kakek tua itu, kakeke itu memberikan
baju kakak tirinya, karena bawang putih telah membantu kakek itu, ia juga
memberikan sebuah labu)
Kakek : ini adalah pakaian yang sudah aku janjikan kepadamu gadis cantik, karena
kamu sudah benbantuku aku akan memberikan kamu labu ini, terimaralah
white ;terima kasih kakek

( setelah itu,bawang putih kembali kerumah dengan bembawa labu di tangan,


setibanya dirumah bawang putih kena marah oleh ayahnya karena lama
pulangnya)
father : kenapa kamu pulang terlambat? Kamu lupa untuk memasak makan siang untuk
kita.
red :karena kamu aku harus memasak dan membuat kukuku yang cantik ini jadi
rusak
( bawang putih menceritakan semua yang terjadi dan bagaimana dia
mendapatkan labu dari seorang kakek tua itu, tetapi sang ayah tetap
memarahinya dan membanting labu itu)
Father : aku tidak butuh labu itu
( mereka semua terkejut)
red :father,ini adalah emas

father : iya anaku, ini emas! Kita akan kaya, bawang putih temukan bawang merah
pada kakek tua itu.
Red : apa? Aku tidak mau ayah

Father :kamu harus membantu sang kakek, agar kamu bisa di bari labu juga

Setelah itu bawang putih membanwa bawang merah bertemu sang kakek, dan
bawang merah mulai bekerja apa yang kakek itu minta.
Red : kakek, aku sudah bekerja apa yang kakek minta.

Kakek Baiklah, aku akan memberikanmu upah, ini ada dua labu,ada yang besar ada
yang kecil, kamu bebas memilihnya
Red : aku akan pilih yang besar.

(Dengan senang hati bawang merah kembali kerumah dengan membawa labu
yang besar itu, sesampainya di rumah dia disambut bahagia oleh sang ayah)
Father : bagus bawang merah, kamu memiliki labu yang besar daripada bawang putih
sebelumnya.
Red : kita akan kaya ayah

Father : apapun yang kamu minta akan ayah belikan

( setelah membuka labu dengan semangat betapa terkejutnya bawang merah dan
sang ayah melihat isi labu tersebut.bukan emas, namun labu itu isinya
ular,kalejengking dan hewan berbisa lainnya, dengan cepat hewan itu keluar dari
labu dan menggigit sang ayah dan bawang merah,akhirnya mereka meninggal
bersama keserakahannya.
Bawang Merah and Bawang Putih
Long time ago, there was a village which far away from civilization. It’s name was
Onion Village. There lived a beautiful and lovely girl whose name was Bawang Putih. She
lived happily with his mother even though she didn’t have a father. One day, a man came to
her mother to ask her mother to be his wife. Before she accepted it, she had to ask her
daughter’s agreement.

Mother : Bawang Putih...., Where are you? Please come here!


White : Wait for a while mom! I am making up in my room
Mother 24
: Chop chop, my golden child, you have been in your room
7
White : Ok mom, what’s happens? Eh who is that mom?
Mother : My daughter, this is candidate of your father’s
Mother : Chili, this is my daughter, Bawang Putih.
She is an apple of my eyes
Father : Nice to meet you Bawang utih,
I come here with my daughter too, Bawang Merah.
Mother : What do you think if he marries me?
White : if it makes you are walking on air, I will be walking on air too.
I will be walking on air having new father
In the end, the mother can twist Bawang Putih’s arm and Bawang Putih’s mother get
married with the man. Their life run well with their new family. A few years later, Bawang
Putih’s mother got chronic illness and Bawang Putih worried about her mother’s situation.
Mother : uhuk-uhuk,
White : Mom, this is your medicine. Take this medicine mom, may you be well.
Mother : Thank you my daughter. You’re really on the ball
(to white) My daughter, I think I will die soon, Bawang Putih you must obey what your
father want.
Mother : Chili, please keep Bawang putih well, Don’t play favorites, and Bawang
(to father) Merah Keep your younger sister.
father : Don’t be like that my wife, don’t give up and break your leg, you must be
able to recover from your illness.
Mother : Thank you my lovely husband.
After a few days, Bawang putih’s mother passed away and all of them felt down in the
dumps. After that, Bawang Putih’s life had changed, everything didn’t flow well. She was
22
crushed by her stepfather and her stepsister . She didn’t have time playing with her
7
friends.
( bawang putih situation is sweeping outside the house) the father is having a
cup of coffee and reading book)
Red : Father, I’m hungry, I want to eat fried rice, but I feel bumming around to
cook by myself
Father : Bawang putih, come here.
White (she comes with a broom)
: What’s wrong dad?
Father : cook delicious fried rice for your sister!
White : Father I can’t father, I have bigger fish to fry, I must clean our house. I’m
tired dad.
Red : Hem...you have just done a few things, but you have complained cook fried
rice now!
White : yes I cook it now ( sad face)
( 20 minutes passed)
Red : Bawang Putih. Where is my fried rice?
White : I’m sorry sister, I must watch tutorial video how to make delicious fried rice.
This is your fried rice sister, I have cooked it for you.
Red : go there, continue sweeping!
Red : Dad, I will have party with my friend tomorrow, but all of my clothes are
dirty. I want to look like a million dollar
Dad, please make Bawang Putih to wash my clothes.
father : Ok my daughter, I will make Bawang Putih washing your clothes, Bawang
Putih, come here, wash your sister clothes, she will attend important party with
her friends.
white : Dad, she can wash by herself. I am going to hit the sack
father : Don’t argue! Go and wash the clothes in the river, because we must save the
water
white : Yes, Father. I am going to wash the clothes now.
Bawng Putih went the river and carried the clothes in the river. She was
washing the clothes in the river and talking by herself.
white : Mom! Since you passed away, father and older sister always treat me like a
servant. I miss my life before. I am happy with you.
Bawang Putih didn’t know that Bawang Merah’s clothes was floated by the
current of river.
white : Goodness! Where is my older sister’s clothes that is going to be worn
tomorrow. I must find it as soon as possible.
Bawang putih walked along the river. After a while, he saw a hut near the river.
There was an old man sitting casually there. Bawang Putih decided to ask him
about Bawang Merah’s clothes.
White : Excuse me, granfather. I have a question. Did you see a red clothes around
here?
Grandpa : Yeah! I know it. If you want to know where a red clothes is, you must help me
first.
White : What can I do for you?

Grandpa : You must help me fetching the water and look for some firewood.

white : Okay, Grandfather.

After Bawang Putih had helped The Grandfather, she got Bawang Merah’s
clothes back. Not only that, the grandfather gave him a small pumpkin as well.
After that, Bawang Putih went home and got angry from his father.
father : Why are you going home late? Did you forget that you must cook a lunch?

red : Yeah! Because of you. I had to cook the lunch and it broke my beautiful nail.
Where have you been?
Then Bawang Putih told them everything that happened and how she got the
small pumpkin. The Father remained angry and slammed the small pumpkin. To
their surprise, there are a lot of jewel in the small pumpkin. Then the father
decided to tell Bawang Merah doing like what Bawah Putih did next day.
Bawang Merah went to river and did what Bwang Putih did. After a few
minute, she saw the hut and the old man. Bawang Merah did what The grand
father wanted lazily.
Red : Old man, I have done what you wanted. Where is my reward?

Grandpa : Ok! Ok! Be patient, beautiful girl! Grandfather have two pumpkins. There are
small and big pumpkin. What do you want?
Red : I absolutely choose the bigger one, old man.

Bawang Merah went home happily after she choose the big pumpkin. In the
house, the father welcome Bawang Merah with joy.
Red : Fatheeeer! I am home! Where are you?

Father : I am here, my apple! Oh Dear! That is bigger than Bawang Putih’s. We must
be rich.
Without cutting the chase, they split the big pumpkin. For their surprise, the
precious big pumpkin was full of snakes, scorpions and other poisonous
animals. And the animals surrounded and bit the father and Bawang Merah. In
the end, they was dead. And what happened Bawang Putih? You can know it
next day! Stay tune!

Anda mungkin juga menyukai