Bawang Merah and Bawang Putih
Bawang Merah and Bawang Putih
Di sebuah desa bawang bombai hiduplah seorang gadis muda yang cantik dan baik hati,
namanya adalah bawang putih. Dia tinggal bersama sang ibu dan hidup dengan bahagia
walaupun dia tidak memiliki seorang ayah. Suatu hari, seorang laki-laki muda mendatangi
sang ibu untuk melamar ibunya, tetapi sang ibu harus meminta persetujuan anaknya untuk
menikah dengan laki-laki itu.
(situasi white lagi nyapu di luar rumah) (si father lagi menikmati secangkir kopi
dan membaca koran)
Red : father, aku lapar saya mau makan nasi goreng, tetapi saya lagi malas (idiom)
masak sendiri.
Father : white o white……. Ke sini cepat.
White (dating dengan sapu)
: ada apa father?
Father : sana masakkan kakak mu nasi goreng yang enak (idiom)
White : tidak bisa father, saya sedang membersihkan rumah kita yang luas ini, capek
sekali father
Red : hem…., baru segitu doang sudah mengeluh kamu, sana cepat buatkan aku nasi
goreng yang enak!
White : iya saya buatkan (muka sedih)
(20 menit berlalu)
Red : bawang putih ……, mana nasi gorengku, kenapa lama sekali?
White : maaf kak lama, saya harus menonton video tutorial bagaiaman untuk membuaat
nasi goreng yang sangat enak (idiom)
Ini nasi gorengnya kak, sudah saya masakkan.
Red : udah sana pergi..
(White pergi untuk melanjutkan perkerjaannya, membersihkan rumah …
keesokan harinya)
Red : father, besok aku punya pesta bersama teman-temanku, tapi semua bajuku
kotor. Aku mau berpenampilan menawan. (I want to look like a million dollar)
Ayah, suruh si merah mencuci bajuku
father : siap anakku, aku akan menyuruh si putih mencuci semua bajumu
Putih, putih. Ke sini cepat (teriak), sana cuci baju kakakmu, dia besok akan
menghadiri pertemuan penting dengan temannya.
white : father, dia kan bisa mencuci bajunya sendiri. Aku lelah banget ini (I am going
to hit the sack)
father : jangan membantah, sana pergi cuci bajunya disungai karena kita lagi hemat air
di rumah.
white : baik father, saya cuci bajunya sekarang.
(white berjalan ke sungai membawa banyak baju kakaknya ke sungai,
sesampainya bawang putih di sungai di mulai mencuci sambil berbicara sendiri)
white : bu, semenjak ibu pergi ayah dan kaka memperlakukan aku layaknya sorang
pembantu, aku ingin hidupku seperti dulu lagi yang bahagia berdua bersama
ibu .
(bawang putih tidak sadar bahwa baju kakaknya yang mau dipakai besok sudah
hanyut terbawa air)
white : bagaimana ini? Itu baju kakak yang mau dipakai besok, aku harus mencarinya!
(setelah bawang putih selesai membantu kakek tua itu, kakeke itu memberikan
baju kakak tirinya, karena bawang putih telah membantu kakek itu, ia juga
memberikan sebuah labu)
Kakek : ini adalah pakaian yang sudah aku janjikan kepadamu gadis cantik, karena
kamu sudah benbantuku aku akan memberikan kamu labu ini, terimaralah
white ;terima kasih kakek
father : iya anaku, ini emas! Kita akan kaya, bawang putih temukan bawang merah
pada kakek tua itu.
Red : apa? Aku tidak mau ayah
Father :kamu harus membantu sang kakek, agar kamu bisa di bari labu juga
Setelah itu bawang putih membanwa bawang merah bertemu sang kakek, dan
bawang merah mulai bekerja apa yang kakek itu minta.
Red : kakek, aku sudah bekerja apa yang kakek minta.
Kakek Baiklah, aku akan memberikanmu upah, ini ada dua labu,ada yang besar ada
yang kecil, kamu bebas memilihnya
Red : aku akan pilih yang besar.
(Dengan senang hati bawang merah kembali kerumah dengan membawa labu
yang besar itu, sesampainya di rumah dia disambut bahagia oleh sang ayah)
Father : bagus bawang merah, kamu memiliki labu yang besar daripada bawang putih
sebelumnya.
Red : kita akan kaya ayah
( setelah membuka labu dengan semangat betapa terkejutnya bawang merah dan
sang ayah melihat isi labu tersebut.bukan emas, namun labu itu isinya
ular,kalejengking dan hewan berbisa lainnya, dengan cepat hewan itu keluar dari
labu dan menggigit sang ayah dan bawang merah,akhirnya mereka meninggal
bersama keserakahannya.
Bawang Merah and Bawang Putih
Long time ago, there was a village which far away from civilization. It’s name was
Onion Village. There lived a beautiful and lovely girl whose name was Bawang Putih. She
lived happily with his mother even though she didn’t have a father. One day, a man came to
her mother to ask her mother to be his wife. Before she accepted it, she had to ask her
daughter’s agreement.
Grandpa : You must help me fetching the water and look for some firewood.
After Bawang Putih had helped The Grandfather, she got Bawang Merah’s
clothes back. Not only that, the grandfather gave him a small pumpkin as well.
After that, Bawang Putih went home and got angry from his father.
father : Why are you going home late? Did you forget that you must cook a lunch?
red : Yeah! Because of you. I had to cook the lunch and it broke my beautiful nail.
Where have you been?
Then Bawang Putih told them everything that happened and how she got the
small pumpkin. The Father remained angry and slammed the small pumpkin. To
their surprise, there are a lot of jewel in the small pumpkin. Then the father
decided to tell Bawang Merah doing like what Bawah Putih did next day.
Bawang Merah went to river and did what Bwang Putih did. After a few
minute, she saw the hut and the old man. Bawang Merah did what The grand
father wanted lazily.
Red : Old man, I have done what you wanted. Where is my reward?
Grandpa : Ok! Ok! Be patient, beautiful girl! Grandfather have two pumpkins. There are
small and big pumpkin. What do you want?
Red : I absolutely choose the bigger one, old man.
Bawang Merah went home happily after she choose the big pumpkin. In the
house, the father welcome Bawang Merah with joy.
Red : Fatheeeer! I am home! Where are you?
Father : I am here, my apple! Oh Dear! That is bigger than Bawang Putih’s. We must
be rich.
Without cutting the chase, they split the big pumpkin. For their surprise, the
precious big pumpkin was full of snakes, scorpions and other poisonous
animals. And the animals surrounded and bit the father and Bawang Merah. In
the end, they was dead. And what happened Bawang Putih? You can know it
next day! Stay tune!