Anda di halaman 1dari 6

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIANJUR

PUSKESMAS CIBEBER
Jln. Raya Cibeber Km 14 Kec. Cibeber – Cianjur 43262
No. Telp (0263) 2330768

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS CIBEBER


NOMOR :

TENTANG

PELAYANAN FARMASI / OBAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


KEPALA PUSKESMAS CIBEBER

Menimbang : a. bahwa penyediaan obat merupakan langkah awal pengelolaan di


Puskesmas untuk melayani keperluan pelanggan dalam penanganan
kesehatannya sehingga perlu diberikan kewenangan kepada petugas yang
berhak untuk menyediakan obat dengan mengetahui persyaratan
penyimpanan obat sehingga tidak terjadi pemberian obat yang kadaluarsa;
b. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian yang berorientasi
kepada pasien maka pelayanan selama hari kerja harus diatur tentang
peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat yang meliputi persyaratan
petugas yang berhak memberi resep dan meresepkan obat narkotik dan
psikotropik, ketentuan tentang rekonsilasi obat, pencatatan dan pelaporan
ESO dan KTD, penanganan dan pelaporan obat kadaluarsa serta ketentuan
tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b perlu menetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas tentang Penyediaan Obat yang Menjamin
Ketersediaan Obat di Puskesmas Cibeber

Mengingat : a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;


b. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009, tentang Pekerjaan
Kefarmasian;
c. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 tahun
2011 tentang Registrasi, Ijin Praktek dan Ijin Kerja Tenaga Kefarmasian;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 30 Tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
e. Peraturan Pemerintah nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1998 nomor 138, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor
3781);
f. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Puskesmas;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PELAYANAN FARMASI / OBAT

KESATU : Keputusan Kepala Puskesmas Cibeber Tentang Pelayanan Farmasi;


KEDUA : Pelayanan Farmasi di Puskesmas Cibeber meliputi:
1. Ketentuan pengendalian penyediaan dan penggunaan obat
2. Ketentuan menjamin ketersediaan obat
3. Ketentuan pelayanan farmasi untuk Puskesmas dengan pelayanan
gawat darurat buka 24 jam
4. Ketentuan tentang petugas yang berhak memeberi resep
5. Ketentuan petugas yang berhak menyediakan obat
6. Ketentuan tentang larangan memberikan oabat kadaluarsa dengan
sistem FIFO dan FEFO
7. Ketentuan tentang yang berhak meresepkan obat psikotripika dan
narkotika
8. Ketentuan tentang rekonsilasi obat
9. Penanganan dan pelaporan obat kadaluarsa
10. Ketentuan tentang pencatatan dan pemantauan Efek Samping Obat
dan KTD (Kejadian Tidak Diinginkan)
11. Ketentuan tentang penyediaan obat emergensi di unit kerja

Adapun penjelasan dari pelayanan farmasi diatas sebagaimana terlampir


dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini;

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
KEPALA PUSKESMAS CIBEBER

ASEP ROSIHULHAQ
Daftar Lampiran :

Surat Keputusan Kepala Puskesmas Cibeber

Nomor :

Tanggal :

PELAYANAN FARMASI

1. Penyediaan obat yang menjamin ketersediaan bagi keperluan Puskesmas Cibeber harus mengikuti
Standard Prosedur Operasional Penyediaan Obat yang menjamin ketersediaan obat untuk Puskesmas
Cibeber.
2. Puskesmas Cibeber memberikan pelayanan obat selama jam kerja kepada pasien yang datang di
Puskesmas Cibeber
3. Peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat

TUJUAN :

a. Menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan Obat dan Bahan Medis


Habis Pakai yang efisien, efektif dan rasional
b. Meningkatkan kompetensi /kemampuan tenaga kefarmasian
c. Mewujudkan system informasi manajemen
d. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan

SASARAN :

a. Puskesmas
b. Polindes/Poskesdes
c. Posyandu
d. PengobatanLansia

BENTUK KEGIATAN :

a. Peresepan Obat
1) Obat diresepkan sesuai terapi atas diagnosis pasien
2) Pemberian resep dilakukan oleh petugas farmasi atau petugas lain yang diberi
kewenangan
b. Pemesanan Obat
1) Pemesanan obat untuk kebutuhan puskesmas dilakukan oleh petugas
2) Farmasi atau gudang obat puskesmas
3) Pemesanan obat untuk kebutuhan pelayanan dilakukan oleh petugas unit
4) Pelayanan terkait kepada petugas farmasi gudang obat puskesmas
c. Pengelolaan Obat
Pengelolaan obat di gudang obat dilakukan oleh petugas farmasi meliputi kegiatan perencanaan,
permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,pengendalian, pencatatan, pelaporan dan
pengarsipan, Pemantauan dan evaluasi.

4. Persyaratan patugas yang berhak menyediakan obat bagi pelanggan / pasien di Puskesmas Cibeber
antara lain:
 Tenaga non tekhnis kefarmasian terlatih, dibawah pengawasan dan tanggung jawab langsung
asisten apoteker;
Ketentuan tentang petugas yang berhak menyediakan obat ini berlaku untuk semua pelayanan obat
kepada pelanggan di Puskesmas Cibeber.

5. Pelatihan petugas yang diberi kewenangan menyediakan obat apabila tidak tersedia tenaga yang
berkopetensi dilakukan secara external Puskesmas Cibeber yang dilakukan Oleh Dinas Kesehatan
Kota / Kabupaten.

6. Persyaratan petugas yang berhak memberi resep bagi pelanggan di Puskesmas Cibeber antara lain :
a. Dokter umum yang telah memiliki izin praktek dokter di Puskesmas Cibeber.
b. Dokter gigi yang telah memiliki izin praktek dokter gigi di Puskesmas Cibeber.
c. Perawat umum yang telah memiliki izin praktek keperawat di Puskesmas Cibeber.
d. Perawat gigi yang telah memiliki izin praktek perawat gigi di Puskesmas Cibeber.
e. Bidan yang telah memiliki izin praktek bidan di Puskesmas Cibeber.

7. Peresepan Narkotika dan Psikotropika bagi pasien antara lain:


a. PERESEPAN NARKOTIKA :
1) Dokter penulis resep adalah dokter/ dokter gigi yang telah memiliki izin praktek dokter di
Puskesmas Cibeber.
2) Resep Narkotika ditulis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa menimbulkan kemungkinan salah
tafsir
3) Setiap resep dilengkapi dengan; kekuatan takaran, jumlah yang harus diberikan, dosis
pemakaian, cara pemakaian, dan dibubuhi tanda tangan penuh oleh dokter/ dokter gigi penulis
resep
b. PERESEPAN PSIKOTROPIKA :
1) Dokter penulis resep adalah dokter / dokter gigi yang telah memiliki izin praktek dokter di
Puskesmas Cibeber.
2) Resep Psikotropika ditulis dengan jelas dan dapat dibaca tanpa menimbulkan kemungkinan
salah tafsir
3) Setiap Resep dilengkapi dengan; kekuatan takaran, jumlah yang harus diberikan, dosis
pemakaian, cara pemakaian, dan dibubuhi tanda tangan penuh oleh dokter penulis resep.

8. Tidak ada ketentuan yang mengikat mengenai rekonsiliasi obat.


9. Ketentuan tentang penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh pasien/ keluarganya antara lain:
a. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga harus diketahui oleh dokter pemeriksa
pasien
b. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga telah mendapat persetujuan dari petugas
obat Puskesmas Cibeber.
c. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak mempunyai kontra indikasi dengan
kondisi fisik pasien
d. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien tidak mempunyai efek bertentangan dengan obat
yang dipergunakan dalam proses pengobatan oleh dokter di Puskesmas Cibeber.
e. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak menimbulkan efek ganda dengan obat
yang dipergunakan dalam pengobatan pelanggan
f. bahwa obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga tidak menimbulkan interaksi obat dan
berdampak negatif terhadap pengobatan pasien
10.Persyaratan Penyimpanan Obat:
a. Petugas obat menerima obat dari Gufa dengan memeriksa keadaan obat yang diterima antara
lain : kesesuaian jenis, jumlah, tanggal kadaluarsa serta kondisi fisik obat
b. Petugas obat menyusun obat kedalam rak obat secara alfabetis untuk setiap bentuk sediaan
c. Petugas obat mengendalikan sirkulasi obat mengikuti sistem FIFO dan FEFO
d. Petugas obat menyimpan obat Narkotika dan Psikotropika dalam lemari khusus
e. Petugas obat menyimpan sediaan cair dipisahkan dari sedian padat
f. Petugas obat menyimpan vaksin, dan suppositoria dalam lemari pendingin dan melakukan control
suhu setiap hari
g. Petugas obat mencatat semua obat ke dalam Buku Penerimaan Puskesmas dan Buku Pengeluaran
obat
h. Petugas Obat mencatat semua obat yang diterima dan dikeluarkan kedalam kartu stok obat
sebagai kartu kendali persediaan
i. Petugas obat membuat laporan persediaan obat melalui LPLPO setiap bulannya
j. Petugas obat melaporkan LPLPO kepada kepala puskesmas dan Gufa Kota Metro
11. Menjaga tidak terjadinya pemberian obat yang kadaluarsa
a. Petugas obat memeriksa semua obat yang diterima termasuk tanggal kadaluwarsa dan keadaan
fisik barang.
b. Petugas obat memasukkan obat ke dalam gudang penyimpanan obat Puskesmas Cibeber.
c. Petugas obat menyimpan obat dalam rak dan menyusun sesuai jenis obat dengan mengikuti
system FIFO dan FEFO.
d. Petugas obat melakukan pencatatan obat yang disimpan ke dalam Kartu Stock Obat sebagai kartu
kendali.
e. Petugas obat mendistribusikan obat dari dalam gudang mengikuti system FIFO dan
memperhatikan FEFO nya.
f. Petugas obat melakukan control rutin terhadap kualitas obat termasuk tanggal kadaluwarsa.
g. Petugas obat memilah obat yang telah kadaluwarsa dan menyimpan di tempat terpisah dari obat
lain.
h. Petugas obat membuat daftar obat yang telah kadaluwarsa.
i. Petugas obat melaporkan obat kadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas.
j. Petugas obat mengambil obat kadaluwarsa dengan membuat Berita Acara Serah Terima Obat
Kadaluwarsa kepada GUFA
12.Pencatatan, Pemantauan dan Pelaporan Efek Samping Obat dan Kejadian Tidak Diinginkan
a. Petugas obat menyampaikan formulir Monitoring efek samping obat (MESO) kepada petugas
kesehatan pemeriksa pasien.
b. Petugas kesehatan melakukan pemantauan terhadap kemungkinan timbulnya efek samping obat
yang dipergunakan dalam terapi terhadap pelanggan.
c. Petugas kesehatan mencatat kejadian efek samping obat dalam formulir MESO.
d. Petugas kesehatan menyerahkan laporan MESO kepada petugas obat.
e. Petugas obat memberikan kompilasi data hasil monitoring efek samping obat yang diterima dari
petugas kesehatan.
f. Petugas obat membuat laporan monitoring efek samping obat Puskesmas Cibeber.
g. Kepala puskesmas memeriksa dan menandatangani laporan Monitoring Efek Samping Obat.
h. Petugas tata usaha membubuhkan nomor surat keluar Laporan Monitoring Efek Samping Obat.
i. Petugas obat mengirimkan Laporan Monitoring Efek Samping Obat ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Cianjur.
j. Petugas obat mendokumentasikan arsip Laporan Monitoring Efek Samping Obat.

Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
KEPALA PUSKESMAS CIBBER

ASEP ROSIHULHAQ

Anda mungkin juga menyukai