Anda di halaman 1dari 196

KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

BAB I

KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN


IKAN

A. Analisis Karakteristik SMK Negeri Kartoharjo

1. Analisis Karakteristik Peserta Didik


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

a. Strength (Kekuatan) SMK Negeri Kartoharjo merupakan salah satu sekolah yang merupakan

perbatasan dari Kabupaten Magetan – Ngawi – Madiun sehingga Dari tahun ke tahun animo

masyarakat untuk sekolah di SMK Negeri Kartoharjo, Magetan sangat besar dan terus IKAN

bertambah, meskipun banyak juga tumbuh SMK-SMK Negeri di setiap kecamatan di wilayah

kabupaten Magetan dan di Kabupaten Ngawi

b. Weakness (Kelemahan) Latar belakang sosial peserta didik SMKN Negeri Kartoharjo rata-rata
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

dari menengah kebawah, dengan jumlah siswa yang besar maka pembelajaran berdeferiansi

belum dilaksanakan secara maksimal. Setelah pandemi berakhir ada pembelajaran yang hilang

motivasi belajar rendah. Kurangnya prestasi peserta didik yang membawa nama sekolah IKAN

dalam berbagai kompetesi yang diadakan dari luar sekolah terutama bidang akademik seperti

LKS,Olimpiade Matematika ke tingkat Nasional

c. Opportunity (Peluang) Hasil asesmen diagnostik yang dilakukan guru Bimbingan Konseling
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

adalah 180 siswa memiliki kreatifitas yang tinggi, 10 siswa memiliki kecerdasan supervior,

tingkat kesiapan belajar rata-rata baik, perasaan siswa dalam belajar juga menunjukkan sikap

positif. IKAN

d. Threat (Ancaman) Motivasi belajar setelah pandemi menyebabkan motivasi siswa menurun,

merasa nyaman di zona aman, kepedulian terhadap lingkungan, rasa empati juga menurun

yang disebabkan kecanggihan teknologi. Latar belakang sosial orang tua. Dengan latar
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

belakang orang tua yang sebagian besar dari kalangan ekonomi bawah, kurangnya perhatian

terhadap kebutuhan fasilitas pendidikan kepada anak- anaknya dan sekolah masih rendah.

Dampak negatif kecanggihan teknologi salah satunya adalah pergaulan peserta didik dan IKAN

penyalahangunaan IT

2. Anilissis Guru dan Tenaga Kependidikan

a. Strength (Kekuatan) Guru SMKN Negeri Kartoharjo tenaga pendidik sebanyak 50 orang,
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

dengan rincian 38 orang guru PNS dan 12 orang guru GTT. Tenaga Administrasi sebanyak 14

orang, 4 orang berstatus PNS dan 10 orang berstatus PTT dan 2 guru lolos dalam Guru

Penggerak. IKAN

Sekolah mendukung guru untuk meningkatkan kompetensi untuk memberikan layanan

pembelajaran dengan baik, sepeti mengadakan bimtek setiap semester. Supervisi akademik

dan penilaian kinerja guru dilakukan secara tersistem untuk menjamin terlaksananya
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

pembelajaran yang dilakukan kepala sekolah dan tim PKB.

b. Weakness (Kelemahan) Berdasarkan hasil supervisi ada beberapa guru yang belum

menerapkan pembelajaran aktif, pembelajaran masih teoritis dan ada beberapa guru yangIKAN

meninggalkan kelas tanpa memberikan tugas. Beberapa Guru dan Tenaga TU masih ada yang

kurang disiplin dan kurang berdedikasi dalam melaksanakan tugas- tugasnya. Pelayanan

administrasi kepada guru dan siswa dari petugas Tata Usaha masih perlu ditingkatkan.
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

Kurangnya sikap tanggap akan tugas pada kewajiban dan tanggung jawab pekerjaan..

IKAN
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

c. Opportunity (Peluang) Guru yang berada di SMKN Negeri Kartoharjo ada 33 sudah

bersertifikasi, sehingga peluang untuk meningkatkan mutu sekolah lebih tinggi.. Memiliki

perencanaan untuk tenaga pendidik dan kependidikan yang matang, seperti program tahunan, IKAN

jangka menengah dan jangka panjang, sehingga dalam pencapaian tujuannya mempunyai

peluang yang lebih tinggi

d. Threat (Ancaman) Beberapa guru yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

pendidikannya. Belum ada pengangangkatan PNS sesuai dengan kebutuhan sekolah.

3. Analisis Sarana dan Prasarana

a. Strength (Kekuatan) SMK Negeri Kartoharjo memiliki Sumber daya sarana dan prasaranaIKAN

yang dimiliki oleh SMK N Kartoharjo, Magetan cukup lengkap yang meliputi ruang belajar

teori dan ruang praktik peserta didik dengan peralatan praktik yang sesuai dengan kebutuhan

industri, dan didukung oleh fasilitas lainnya seperti ruang Kepala Sekolah, ruang Wakil
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

Kepala Sekolah, ruang Guru, ruang TU, ruang BK, Ruang BKK, ruang Lab Komputer, ruang

Ibadah, Kamar Mandi/Toilet, Ruang Seni, Lapangan Olah Raga, lahan Parkir, dan lain-lain.

b. Weakness (Kelemahan) Ruang perpustakaan masih kurang luas, Ruang Praktik Sekolah belum IKAN

semua konsentrasi Keahlian tercukupi, sarana olahraga juga belum memadai. Tempat parkir

kendaraan guru dan murid yang relatif belum memadai.

c. Threat (Ancaman) Kurangnya lahan hijau yang menyebabkan oksigen dengan jumlah warga
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

sekolah tidak seimbang. Ruang Praktik Siswa kurang mencukupi.

4. Analisis Lingkungan SMKN Negeri Kartoharjo

a. Strength (Kekuatan) Posisi dan letak sekolah yang strategis, berada di perbatasan kabupaten IKAN

Magetan- Ngawi- Madiun. Eksistensi Komite Sekolah yang proaktif dalam menggagas

perubahan inovasi pendidikan persekolahan serta mengoptimalkan sumber daya komite untuk

kepentingan peningkatan mutu sekolah.


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

b. Weakness (Kelemahan) Masih ada bagian dan unit kerja di SMKN Negeri Kartoharjo yang

menggunakan manual dalam bekerja. Lahan hijau sangat terbatas,

c. Opportunity (Peluang) Selain destinasi wisata, Magetan memiliki beberapa sentra kerajinan IKAN

kulit, anyaman bambu dan batik, industri tersebut sebagai asset daerah untuk meningkatkan

perekonomian masyarakat dan tentunya juga untuk mendukung implementasi proses

pembelajaran.
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

5. Analisis Kemitraan Satuan Pendidikan

a. Strength (Kekuatan) Salah satu ciri khusus dari SMK adalah menjalin kemitraan dengan Dunia

Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA) mulai dari kerjasama sinkronisasi kurikulum, guru tamu, IKAN

tempat Praktik Kerja Lapangan. SMKN Kartoharjo telah menjalin kerjasama dengan beberapa

DUDIKA yang ada di kota Magetan maupun yang di luar Magetan.

b. Weakness (Kelemahan) Ada beberapa tempat Praktik Kerja Lapangan peserta didik belum
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

memenuhi standar DUDIKA.

c. Opportunity (Peluang) Ada beberapa tempat PKL yang sesuai dengan standar di luar kota

Magetan IKAN

d. Threat (Ancaman) Banyak sekolah yang bersaing dengan SMA di sekitarnya.

6. Analisis Pembiayaan SMKN Negeri Kartoharjo

a. Strength (Kekuatan) SMK Negeri Kartoharjo memiliki pembiyaan yang tetap dari pemerintah
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

dari dana BOS dan BPOPP. Pengelolaan dana sekolah menggunakan aplikasi, Sipol dan

Arkas.

b. Weakness (Kelemahan) Dana BPOPP terkadang diberikan tidak utuh 12 bulan IKAN

c. Opportunity (Peluang) SMK Negeri Kartoharjo memiliki beberapa unit usaha yang bisa

membantu penyelenggaran pendidikan. Pelaporan di aplikasi mengurangi penyelewengan

d. Threat (Ancaman) Dana cair tiga bulan sekali namun kegiatan berjalan setiap bulan
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

SMK Negeri Kartoharjo, Magetan memiliki 4 program keahlian, yakni Teknik

Kendaraan Ringan ,Teknik sepeda Motor , Desain Komunikasi Digital, dan Kuliner

Kurikulum Operasional SMK N Kartoharjo, Magetan ini memuat seluruh rencana proses IKAN

belajar yang diselenggarakan dan dirancang sebagai pedoman dalam penyelenggaraan

pembelajaran. Untukmenjadikannya bermakna, kurikulum operasional ini dikembangkan

sesuai dengan konteks dankebutuhan peserta didik, guru dan dunia kerja. Kurikulum ini juga
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

menganut: (1) Pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk proses belajar mengajar yang

dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran teori dikelas dan di luar kelas,pembelajaran

keterampilan di ruangan praktik dan seluruhnya berbasis teaching factory agar peserta didik IKAN

memperoleh pengalaman dalam menerapkan budaya kerja; dan (2) Praktik Kerja Lapangan

(PKL) yaitu pengalaman belajar langsung di duniakerja untuk membangun kebiasan kerja dan

budaya kerja sehingga nantinya akan menjadi suatu kebiasaan dari peserta didik.
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

Demikian juga dengan pembelajaran langsung di masyarakat sesuai dengan latar

belakang,karakteristik, kompetensi dan kemampuan awal peserta didik. Sumber daya yang

dimiliki juga ikut mewarnai penyusunan kurikulum ini, karena tidak dapat dipungkiri bahwa IKAN

keragaman penguasaan keilmuan yang dimiliki oleh para guru, sumber dana yang dimiliki,

jumlah peserta didik yang mewakili minat dan kepercayaan masyarakat terhadap program

yang ditawarkan SMK N Kartoharjo, Magetan ikut mempengaruhi pengembangan kurikulum


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

operasional sekolah.

Saat ini SMK Negeri Kartoharjo, Magetan menjadi SMK kelompok Pariwisata

/Hospitality,Tehnologi, Seni dan Industri Kreatif yang mempunyai program keahlian yang IKAN

komplit.

Evaluasi kinerja pelayanan pendidikan SMKN Kartoharjo, Magetan bersandar pada

hasil raport Pendidikan terakhir yaitu tahun 2021. Untuk tahun 2021 hasil raport Pendidikan
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

terlihat bahwa SMKN Kartoharjo, Magetan telah menuju dan sesuai dengan SNP ( Standar

Nasional Pendidikan). Rata-rata pencapaian hasil dari rapor mutu SMK N Kartoharjo,

Magetan dapat dilihat pada lampiran. IKAN

Dari data diatas, Bidang Kurikulum menyusun evaluasi diri (EDS) baik internal maupun

eksternal untuk selanjutnya dilakukan analisis dan pemetaan mutu, menetukan rencana

pemenuhan mutu, melakukan pelaksanaan pemenuhan mutu, melakukan monev,dan


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

selanjutnya menentukan penetapan standart mutu baru. Hal in idilakukan agar kurikulum

sekolah ini semakin terasa kebermanfaatannya ketika dilaksanakan oleh seluruh warga

sekolah. IKAN

Adapun Kekuatan dan Peluang yang dimiliki antara lain:

Capaian pembelajaran seluruh mata pelajaran kejuruan telah mengadopsi kebutuhan

kompetensi yang adadi Dunia Kerja dan SKKNI, Naskah kerjasama yang meliputi
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

penyusunan bersama program PKL, pengawasan, evaluasi, penyempurnaan proses dan hasil

PKL, penyusunan bersama program sikronisasi kurikulum PKL, pembinaan sumber daya

manusia dan pendampingan pengembangan proses inovasi teknologi industri untuk teachingIKAN

factory, PKL bagi siswa dan pemagangan industry bagi guru, penyelarasan kurikulum

berbasis kompetensi sesuai dengan kebutuhan industry, pengembangan sarana prasarana,

penyediaan guru tamu dari industry serta memberikan peluang kerja bagi alumni sudah
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

terwujud dengan hampi rseluruh institusi pasangan/Dunia Kerja yang dimiliki,

1. Pelaksanaan pameran dan bazar sekaligus promosi sekolah untuk industri,


IKAN
stakeholder dan masyarakat umum yang dilakukan secara berkala setiap tahunnya

yang menggambarkan kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik dari berbagai

program keahlian sehingga rekrutmen dan kepercayaan dari masyarakat


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

meningkat,

2. Program penulusuran tamatan yang dilaksanakan oleh BKK cukup optimal,


IKAN

3. Dukungan penuh dari sekolah dan pemerintah kepada peserta didik dan alumni

yang ingin berwirausaha dengan cara memberikan pelatihan kewirausahaan dan

dukungan modal.
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

Sementara untuk penyusunan Kurikulum Paradigma Baru dirumuskan bersama

dengan Dunia Kerjasecara kolaboratif, bermakna, mendalam, dan memperhatikan

perkembangan teknologi terkini. Hal ini di karenakan Kurikulum Operasional Satuan IKAN

Pendidikan (KOS) akan menjadi pedoman bagi internal sekolah dalam penyelenggaraan

proses pembelajaran.
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

Pendekatan pembelajaran yang diterapkan di SMKN Kartoharjo, Magetan adalah

pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran yang membangun performa peserta didik

mencakup penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sebagai satu kesatuan utuh IKAN

yang tidak terpisahkan. Pendekatan pembelajaran ini menganut pembelajaran tuntas (mastery

learning) untuk dapat menguasai sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan

keterampilan (skills) agar dapat bekerja sesuai profesinya dan yang tidak kalah pentingnya
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

adalah penguasaan Soft skill untuk mendukung Hard Skill yang sudah dimiliki. Untuk

mendukung agar peserta didik dapat belajar secara tuntas, dikembangkan prinsip

pembelajaran sebagai berikut: IKAN

1. Learning by doing (belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata, otentik, kontekstual yang

memberikan pengalaman belajar bermakna), dikembangkan menjadi pembelajaran


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

berbasis projek, pembelajaran berbasis produksi, pembelajaran berbasis penyelesaian

masalah, pembelajaran berbasis kerja, dan lain-lain yang sesuai diterapkan di SMK;

IKAN
2. Individualized learning yakni pembelajaran dengan memperhatikan keunikan setiap

individu dan dilaksanakan dengan sistem modular.

3. Team work learning adalah pembelajaran yang mengembangkan kemampuan bekerja


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

secara tim dengan penguatan kompetensi diri bertanggungjawab dengan tugas-tugas dan

memahami posisi dan fungsinya dalam tim. Pembelajaran kejuruan tidak cukup belajar

menguasai kompetensi secara individu tetapi perlu belajar dalam kelompok. IKAN

Dari hasil analis konteks maka penyempurnaan Kurikulum Operasioanal Satuan

Pendidikan (KOS) ini diarahkan pada peningkatan hal-hal sebagai berikut:


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

1. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif;

2. Penguatan karakter positif dan s o f ts k i l l peserta didik dengan menjadikan nilai-nilai


IKAN
pada Profil Pelajar Pancasila sebagai prinsip utama dasar pengembangan;

3. Penguatan sarana dan prasarana untuk meningkatan pelayanan dalam proses

pembelajaran;
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

4. Penguatan kerja sama dengan Dunia Kerja melalui sharing sumber daya;

5. Pengelolaan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki
IKAN
pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;

6. Pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat/komunitas-

lingkungan alam, sumber/ medialainnya);


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

7. Pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari

mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

IKAN
8. Pembelajar an aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat

dengan model pembelajaran pendekatan sains);

9. Pembelajaran memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

didik agar berkembang sesuai potensinya, dan

10. Pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidiscipline) agar peserta didik luwes dalam

menerapkan kompetensi yang dimiliki ditengah masyarakat. IKAN

SMKN Kartoharjo, Magetan selalu terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak

sejauh itu menguntungkan dalam meningkatkan kualitas lulusan di semua program keahlian.
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

Banyaknya lulusan siap bekerja

IKAN
Keterserapan Alumni di Dunia Kerja dari tahun ke tahun juga sangat membanggakan

untuk semua program keahlian. Hal ini dibuktikan semakin banyak Dunia Kerja yang

percaya dan merekrut alumni SMK Negeri Kartoharjo, Magetan. Bahkan sebelum proses
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

kelulusan pun sudah beberapa Industri yang melakukan perekrutan dengan cara mereka

datang ke sekolah melakukan berbagai tes, Demikian pula untuk yang berwirausaha sesuai

program keahlian yang dipilihnya semasa sekolah juga semakin banyak dan berkembang. IKAN

Hal ini tentu membuat kami merasa sangat bersyukur dan semakin memberi tantangan untuk

memberi pelayanan terbaik pada peserta didik kami. Impact dari SMK Negeri Kartoharjo,

Magetan secara signifikan juga membanggakan , hal ini dikarenakan kepercayaan


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

masyarakat pada sekolah cukup tinggi, lulusan yang keluar professional, dibuktikan dengan

memiliki daya juang dan berkarakter serta citra sekolah juga meningkat. Sementara untuk

siswa yang melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi juga semakin IKAN

bertambah, semakin banyak alumni yang menempuh pendidikan di Unesa, Universitas PGRI

Madiun, Poltek Madiun ,dan masih banyak pendidikan tinggi yang dipilih oleh peserta didik.

Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari standar proses yang sudah dijalankan dan
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

dikembangkan di sekolah. Tidak kurang dari enam bulan sekolah dalam hal ini BKK dan

Humas sudah harus mampu telusur kemana saja alumni yang baru diserahkan kembali

kepada orangt uanya itu berada. Didata berapa alumni yang bekerja, berapa yang IKAN

berwirausaha, berapa yang kuliah, dan berapa yang belum terdeteksi harus sudah dapat

diketahui dan dilaporkan pada managemen sekolah, kacabdin dan masyarakat.


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

B. Landasan Pengembangan Kurikulum

1. Landasan Yuridis IKAN

a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

b. Undang-Undang Nomor 14Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

c. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan

atas Peraturan Pemerintah Nomo r74 Tahun 2008 tentang Guru; IKAN

d. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan

e. Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun

2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

f. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan IKAN

g. Instruksi Presiden Nomor 9Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK;

h. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2020

tentang Kerja Lapangan bagi Peserta Didik;


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

i. Peraturan Menteri Pendidikandan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

34 Tahu 2018 Lampiran 1 tentang Standar Kompetensi Lulusan

Pendidikan Dasar dan Menengah IKAN

j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun

2018 Lampiran 2 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34

Tahun 2018 Lampiran 3 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan

Menengah; IKAN

l. Peraturan Menteri Pendidikandan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34

Tahun 2018 Lampiran 4 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan

Menengah
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

m. Peraturan Presiden No 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter

(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2017 No.195);

n. Instruksi Presiden Republik Indonesia No.9 tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK;IKAN

o. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 62 Tahun 2014 tentang

Kegiatan Ekstra kulikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

p. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 63 Tahun 2014 tentang


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakulikuler Wajib pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;

q. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 79 Tahun 2014 tentang IKAN

Muatan Lokal Kurikulum 2013;

r. Peraturan Menter iPendidikan dan Kebudayan Nomor 111 Tahun 2014 tentang

Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah;


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

s. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 15 Tahun 2018 tentang

pemenuhan beban kerja guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah;

t. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 34 Tahun 2018 tentang IKAN

Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliah

Kejuruan;

u. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

Indonesia nomor 165 /M /2021 tentang program sekolah menengah kejuruan

pusat keunggulan;

v. Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Nomor IKAN

028/H/Ku/2021 Tentang Capaian Pembelajaran PAUD, SD, SMP, SMK, SDLB,

SMPLB, dan SMKLB Pada Program Sekolah Penggerak;

w. Keputusan Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Nomor


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

029/H/Ku/2021 Tentang Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pada Program

SMK Pusat Keunggulan;

2. Landasan Sosiologis IKAN


Kurikulum sebagai program pendidikan harus dapat menjawab tantangan

dan tuntutan masyarakat. Ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh

terhadap pengembangan kurikulum dalam masyarakat, antara lain:


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

a.  Kebutuhan masyarakat

Tuntutan masyarakat adalah salah satu dasar dalam mengembangkan kurikulum.

Kebutuhan masyarakat tak pernah tak terbatas dan beraneka ragam. Oleh karena IKAN

itu lembaga pendidikan berusaha menyiapkan tenaga-tenaga terdidik yang

terampil yang dapat dijadikan sebagai penggali kebutuhan masyarakat.

b.  Perubahan dan perkembangan masyarakat


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

Masayarakat adalah suatu lembaga yang hidup, selalu berkembang dan berubah.

Para Pembina dan pelaksana kurikulum dituntut lebih peka mengantisipasi

perkembangan masyarakat sesuai dengan IPTEK, agar apa yang diberikan kepada IKAN

peserta didik relevan dan dapat berguna bagi kehidupan peserta didik tersebut di

masyarakat. Perubahan dan perkembangan nilai yang ada dalam masyarakat

sering menimbulkan konflik antar generasi. Dengan diadakannya pendidikan


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

diharapkan konflik yang terjadi antar generasi dapat teratasi.

3. Landasan Pedagogis
IKAN
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan

konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta

konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

transformatif. Konsepsi ini menuntut bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai

wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya

dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan danIKAN

jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum

untuk jenjang pendidikan menengah kejuruan.

Oleh karena itu pendidikan di SMK yang selama ini masih menekankan
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

pada aspek kognitif, maka ke depan perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang

bersifat komprehensif. Konsep kurikulum komprehensif ini mencerminkan

pertimbangan psikopedagogis peserta didik yang menekankan penekanan padaIKAN

aspek kognitif, psikomotorik dan juga pembentukan karakter yang kuat. Selain hal

tersebut muatan kurikulum diarahkan untuk dapat membentuk peserta didik dalam

mengembangkan kecakapan abad 21


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

C. Prinsip Penyusunan KOSP

Adapun prinsip penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan yang IKAN

dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Berpusat pada peserta didik: pembelajaran dapat memenuhi keragaman potensi,

kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik.


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

2. Kontekstual: kekhasan dan kesesuaian dengan karakteristik satuan pendidikan,

konteks sosial budaya dan lingkungan

3. Esensial: semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di IKAN

satuan pendidikan.

4. Akuntabel: dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual.

5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan: orang tua, organisasi, berbagai sentra


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan

kewenangannya. IKAN
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

BAB II IKAN (KOSP)

VISI, MISI DAN TUJUAN

A. Visi Satuan Pendidikan

Menjadikan lembaga pendidikan yang unggul berwawasan IPTEK, IMTAQ, Profesional dan

berbudaya lingkungan serta sebagai pusat informasi


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

B. Misi Satuan Pendidikan


IKAN (KOSP)

1. Membentuk tamatan yang memiliki kemampuan professional di bidangnya.

2. Menjadikan siswa yang bertanggungjawab kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas,

kreatif, aktif, terampil, dan berkarakter

3. Mengembangkan kultur, sekolah yang berbudaya lingkungan

4. Menyiapkan tamatan untuk menjadi wirausahawan.


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

C. Tujuan Satuan Pendidikan


IKAN (KOSP)
a. Menghasilkan lulusan yang produktif memiliki sikap dan etos kerja profesional

b. Meningkatkan kompetensi guru dan peserta didik yang profesional sesuai dengan

kebutuhan IDUKA

c. Mempersuapkan peserta didik yang bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan

berakhlak mulia
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

d. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknilogi agar terserap di dunia
IKAN (KOSP)
Industri, Usaha dan Kerja

e. Mengembangkan kultur sekolah berwawasan pelestarian, pencegahan kerusakan dan

pencemaran lingkungan

f. Mengembangkan sarana dan prasarana berbasis digital

D. Tujuan Program Keahlian Kuliner


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

Membekali peserta didik dengan ketra,pilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten:
IKAN (KOSP)
1. Mendidik peserta didik dengan kehalian dan ketrampilan dalam program keahlian

Kuliner, agar dapat bekerja baik serta mamdiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang

ada di DU/ DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah

2. Mendidik peserta didik agar dapat mampu memiliki karir, berkompetensi dalam

mengembangkan sikap propesional dalam progaram kompetensi Kuliner


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

3. Membekali peserta didik agar mampu memiliki karier yang tepat dengan ketrampila
IKAN (KOSP)
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

BAB III IKAN (KOSP)

PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. Struktur Kurikulum

1. Bidang Keahlian : Teknik Otomotif

2. Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor


KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

ALOKASI
MATA PELAJARAN IKAN (KOSP)
WAKTU

A. UMUM
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti. 90*)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti IKAN (KOSP)


Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Budi
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 54
3. Bahasa Indonesia 108
4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 90
5. Sejarah Indonesia 54
6. Seni Budaya 54
7. Bahasa Jawa 74
Jumlah A 524
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

B.KEJURUAN IKAN (KOSP)


1. Matematika Kejuruan 108
2. Bahasa Inggris dan /atau Bahasa Asing Lainnya Kejuruan 108
3. Logika dan Teknologi Digital 108
4. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 162
5. Kejuruan
a. Dasar-dasar Otomotif 432
6. Proyek Kreatif dan Kewirausahaan
7. Praktik Kerja Lapangan
8. Mata Pelajaran Pilihan
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

Jumlah B 918
IKAN (KOSP)
Jumlah A dan B 1442
C.Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja Berbasis Profil Pelajar Pancasila 504

Kelas/ Jml Intra/ P5 Persemester, Pertahun dan Perminggu


Kelas X
No Mata Pelajaran Intrakur
Total Total Alokasi
ikuler/ P5/ Smt P5/ Th
Intra/ Th Per/ Th / mngg
Smt
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

1. Pendidikan Agama dan Budi 45 9 90 18 108 3


IKAN (KOSP)
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan 27 9 54 18 72 2
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 54 18 108 36 144 4
4. Pendidikan Jasmani, 45 9 90 18 108 3
Olahraga, dan Kesehatan
5. Sejarah Indonesia 27 9 54 18 72 2
6. Seni Budaya 24 9 54 18 72 2
7. Bahasa Jawa 27 9 54 18 72 2
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

8. Bimbingan Konseling 36 0 72 0 72 0
IKAN (KOSP)
Jumlah 288 72 576 144 720 20
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan
Matematika Kejuruan 54 18 108 36 144 4
Bahasa Inggris dan /atau 54 18 108 36 144 4
Bahasa Asing Lainnya
Kejuruan
Logika dan Teknologi 54 18 108 36 144 4
Digital
Ilmu Pengetahuan Alam dan 81 27 162 54 216 6
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDKAN

Sosial IKAN (KOSP)


Dasar- dasar Program 216 0 432 0 432 12
keahlian
Jumlah 459 81 918 162 1080 30
Jumlah Total (A+B) 747 153 1494 306 1800 50
2. Projek Penguatan Propil Pelajar Pancasila

Salah satu tantangan pendidikan saat ini adalah menciptakan peserta didik yang

berkarakter Pancasila dan berwawasan global, dan untuk menjawab tantangan tersebut

Kemendikbud meluncurkan program pendidikan karakter yang berlandaskan Pancasila dan

diberi nama profil pelajara Pancasila. Profil pelajar Pancasila adalah pelajar Indonesia

merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku

sesuai nilai-nilai Pancasila. Dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam individu

setiap peserta didik melalui budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, projek

penguatan, dan ekstra kurikuler.

Dimensi dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila

No Profil Pelajar Pancasila Sub


Elemen
1 Beriman, Bertakwa kepada Tuhan a) Ahlak beragama

YME, dan BerakhlakMulia b) Ahlak pribadi

c) Ahlak kepada manusia

d) Ahlak kepada alam

2 Berkebhinekaan global a) Mengenal dan menghargai budaya

b) Kemampuan komunikasi Interkultural

dalam berinteraksi dengan sesama.

c) Refleksi dan tanggung jawab

terhadap pengalaman kebinekaan

3 Gotong royong a) Kolaborasi

b) Kepedulian

Bidang Keahlian : Teknologi Otomotif 71


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor
c) Berbagi

4 Mandiri Kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi

5 Bernalar kritis a)
Memperoleh dan memproses

informasi dan gagasan


b)
Menganalisis dan mengevaluasi penalaran
c)
Merefleksi pemikiran dan proses berfikir
d)
Mengambil keputusan

6 Kreatif a. Menghasilkan gagasan yang original

b. Menghasilkan karya dan tindakan yang

orisial

Sekolah memfasilitasi program tersebut yang diberi nama projek penguatan

pelajar Pancasila. Strategi pelaksanaannya dibagi dalam 4 (empat) tahap :

a. Menjadikan peserta didik lebih sadar dan peka terhadap lingkungan dan keadaan sekitar

b. Membantu peserta didik untuk memahami konsep program yang disampaikan

c. Memotivasi peserta didik untuk mulai masuk kepada projek yang ditawarkan

d. Memfasilitasi peserta didik untuk mau melakukan dengan cara

mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

PROJEK ini akan dilaksanakan dengan 3 (tiga) cara, yaitu berbasis kelas, berbasis budaya

sekolah, dan berbasis masyarakat dan dilaksanakan melalui kegiatan intrakurikuler,

kokurikuler dan ekstrakurikuler.

Bidang Keahlian : Teknologi Otomotif 72


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor
Bidang Keahlian : Teknologi Otomotif 73
Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja

Profil Pelajar Pancasila terdiri atas (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak

Mulia, (2) Berkebhinekaan global, (3) Gotong royong, (4) Mandiri, (5) Bernalar kritis,

(6) Kreatif. Profil Pelajar Pancasila berbentuk softskill dan harus diterapkan dalam proses

pembelajaran, bukan dipisahkan dalam pembelajaran.

SMK Negeri Kartoharjo Magetan pada Program Keahlian Kuliner melaksanakan penguatan

Profil Pelajar Pancasila diimplemantasikan melalui berbagai kegiatan sebagai berikut.

No Profil Pelajar Pancasila Implementasi

1 Beriman, Bertakwa kepada Tuhan  Memiliki akhlak pribadi yang sopan dan

YME, dan Berakhlak Mulia santun (Grooming)

 Menghormati kepercayaan dan keagaam

masing-masing tamu hotel

2 Berkebhinekaan global  Belajar bahasa asing

 Mempelajari budaya Negara lain agar dapat

menghargai dan mengerti kebutuhan tamu

 Mendalami budaya dalam Negeri agar

tercermin kearifan lokal

dalam diri

3 Gotong royong  Kerjasama antar semua peserta didik pada

kegiatan operasional

di unit usaha Spa dan Kecantikan

Bidang Keahlian : Teknologi Otomotif 74


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor
4 Mandiri  Mengerti dan bertanggung jawab Job Desk

masing-masing

5 Bernalar kritis  Menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan

unit usaha Spa dan Kecantikan pada saat

pandemic.

 Menjalankan dan mengembangkan unit

usaha Spa dan Kecantikan di masa Pandemi

dengan cara jemput bola. Menawarkan jasa

dari rumah ke rumah, seperti creambalt,

potong rambut, cuci muka, manicure

pedicure, body massage, dll.

 Mengambil keputusan untuk

mengimplementasikan perencanaan

yang disusun oleh TIM dalam menghadapi

suatu masalah

6 Kreatif  Mencari ide-ide kreatif ketika Unit usaha

Spa dan Kecantikan mengalami masalah-

masalah tertentu. Contohnya, penjualan

produk dan jasa di Unit Usaha Spa dan

kecantikan menurun selama Covid-19, maka

peserta didik Spa dan Tata Kecantikan

menawarkan produk dan Jasa melalui

onlile/medsos masing-

Bidang Keahlian : Teknologi Otomotif 75


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor
masing peserta didik dan menawarkan jasa

home care.

PROJEK PENGUATAN PELAJAR PANCASILA

No Profil Pelajar Berbasis Kelas Berbasis Budaya Berbasis Masyarakat


Pancasila Sekolah
1 Beriman, ● Mewajibkan ● Mengadakan Mewajibkan setiap
Bertakwa seluruh lombamembuat kelas mengikuti
kepada Tuhan peserta didik konten medsos kegiatan sosial
YME, dan melaksanakan tentangprofil kemasyarakatan
Berakhlak ibadahsholat teman yang yang dilaporkan
Mulia di awal waktu dikagumi dalam dalambentuk video
saat di kegiatan dan diupload di
sekolah. keagamaan sehari- medsos. Tema dan
hari. kegiatan yang
● Mewajibkan diikuti disesuaikan
seluruh ● Mengadakan kemudian.
peserta didik lombakelas bersih
untuk berbasis cinta
bertingkah lingkungan
laku danalam sekitar
sopandan
menggunakan
bahasa yang
santun.
2 Berkebhine ● Setiap kelas Mewajibkan Mengikuti kegiatan
ka anglobal diwajibkan pesertadidik
merancang berpakaian Daerah webinar/seminar
sebuah pada hardiknas, hari yangbertemakan
kegiatan yang Kartinidan hari menghormati
memiliki Sumpah Pemuda keberagaman dan
nilaimenghormati rasatoleransi
keberagaman terhadapperbedaan.
danmemiliki rasa Hasilnya
toleransiterhadap dipresentasikan di
perbedaan. Hasilnya depan kelas
akan dipresentasikan
pada pelajaran PPKn

Bidang Keahlian : Teknologi Otomotif 76


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor
3 Gotong royong Masing-masing Memperhatikan Mewajibkan
Kelas membuat temanyang seluruhpeserta didik
sebuah sistem yang membutuhkan bantuan mengikuti kegiatan
menjadikan kelas baik moril maupun gotong royong
senantiasa bersi materil dan merancang dalam bentuk apa
h,nyaman dan aman. sebuah kegiatan yang saja di lingkungan
bisa mengurangi beban masing- masing.
teman tersebut.

4 Mandiri Tugas individu dari Seluruh pesdik mengikuti Mengikutkan


masing-masing kemah yang pesertadidik pada
guru tentang apa diselenggarakan kegiatan
saja yang terkait ekskulPramuka di awal pengembangan diri
dengan mapel tahun pelajaran di masyarakat yang
masing-masing Hasilnya akan
meningkatkan
kemandirian

5 Bernalar kritis Menyusun kisah Setiap kelas Setiap peserta didik


inspiratif tentang melakukananalisis membuat video
beritahoaks yang terhadapberita- berita pendektentang cara
beredar di yang viral dan mengetahui
masyarakat dan menghasilkan kebenaransebuah
akibatyang caramenarik berita, lalu
ditimbulkannya kesimpulanyang
praktis dalam
menentukan
kebenaran
6 Kreatif Menyusun cerita Mengadakan lomba Mengikuti lomba
Inspiratif tentang memperingati hari tentang kreatifitas
kegiatan Idul Fitri, lahir Pancasila di masyarakat.
idul Adha, Natal, (membuat komik,
Nyepi, dll. Hasilnya puisi, lagu,
diserahkan kepada animasi, video edukasi
guru B. Indonesia. tiktok, dll.)

3. Kegiatan Ekstrakulikuler

Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

Bidang Keahlian : Teknologi Otomotif 77


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor
yang demokratis serta bertanggung jawab. Pengembangan potensi peserta didik

sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan

melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Pembinaan minat dan bakat adalah kegiatan pendidikan di luar jam pelajaran biasa

yang dilakukan di sekolah/luar sekolah untuk membantu pengembangan siswa sesuai

dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat melalui kegiatan yang secara khusus

diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan

berkewenangan di sekolah secara berkala dan terprogram. Ekstrakulikuler dipecah kedalam

9 bidang yakni Bidang Seni dan Kreasi, Bidang Wawasan Kebangsaan (PHBN), dan

Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa (ROHIS), Kepramukaan,

Jurnalistik, UKS/PMR, Bahasa Asing, Olah Raga, dan PKS.

Kegiatan ekstrakurikuler dapat menemukan dan mengembangkan potensi peserta

didik, serta memberikan manfaat sosial yang besar dalam mengembangkan kemampuan

berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain. Disamping itu kegiatan ekstrakurikuler

dapat memfasilitasi bakat, minat, dan kreativitas peserta didik yang berbeda- beda.

Ekstra kurikuler dilaksanakan di luar jam pembelajaran dan setiap peserta didik

hanya boleh mengikuti maksimal 2 kegiatan. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan

ekstrakurikuler tidak mengganggu kegiatan intrakurikuler. Berikut ini adalah kegiatan

ekstrakurikuler yang difasilitasi oleh sekolah dan disajikan dalam bentuk tabel,

No Ekstra Kurikuler Keterangan

1. Pramuka Wajib bagi semua siswa

2. Seni dan kreasi

Bidang Keahlian : Teknologi Otomotif 78


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor
a. Seni Tari Pilihan

b. Seni Vokal Pilihan

c. Band / Musik Pilihan

d. Karawitan Pilihan

e. Seni Pencak Silat Pilihan

3. Rohis Pilihan

4. PKS Pilihan

5 UKS/PMR Pilihan

6 Jurnalistik/ Pilihan

8 Olah Raga

a. Voli Ball Pilihan

b. Futzal Pilihan

9. English Conversation Pilihan

10. Taruna Pilihan

11. KIR Pilihan

4. Penguatan Propil Pelajar Pancasila

TEMA Bhineka Tunggal Ika


JUDUL PROJEK Pagelaran seni drama keberagaman dan nasionalisme di masyarakat
BENTUK KEGIATAN Membuat proyek pertunjukan drama secara berkempok mengenai hasil eksplorasi
interaksi antar agama, budaya, dan nilai – nilai nasionalisme
WAKTU 18-27 JP
MATA PELAJARAN & CAPAIAN PEMBELAJARAN TERKAIT
MATA PELAJARAN CAPAIAN PEMBELAJARAN BENTUK AKTIVITAS
PPKN Mengkaji makna dan manfaat hidup Mengidentifikasi dan memilih simbol-
dalam kebhinekaan, kaya akan simbol eksplorasi interaksi antar budaya,
kearifan lokal, dan memiliki produk dan nilai – nilai nasionalisme yang akan

Bidang Keahlian : Teknologi Otomotif 79


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor
dalam negeri dipergunakan untuk membuat properti
drama.
Pendidikan Agama dan Menumbuhkan jiwa kewirausahaan, Mengidentifikasi dan memilih simbol-
Budi Pekerti kepedulian, dan kepekaan sosial simbol eksplorasi interaksi antar agama
yang akan dipergunakan untuk membuat
properti drama.
Seni Budaya Seni Musik : Memainkan, Seni Musik: Memilih musik pengiring dan
menghasilkan karya – karya musik memainkannya menggunakan alat musik
secara aktif, kreatif, bebas dan karawitan
bertanggung jawab, serta sensitif
Seni Tari : Memilih dan menampilkan
terhadap fenomena kehidupan
karya tari kreasi dalam drama.
manusia

Seni Tari : Mengevaluasi hasil


penciptaan karya tari dengan
mengapresiasi nilai estetis dalam
menggali tari tradisi berdasarkan
makna dan simbol
Sejarah Memahami konsep – konsep dasar Menyusun teks drama keberagaman dan
dalam sejarah dan mengkaitkannya nasionalisme dengan mengambil tema
dengan kehidupan sehari - hari sejarah perjuangan bangsa.
PJOK Mengembangkan tanggungjawab Membuat dan meyiapkan properti drama.
sosialnya dalam kelompok kecil
untuk melakukan perubahan positif
PROFIL PELAJAR PANCASILA YANG DIKEMBANGKAN
Profil Elemen Sub elemen
1. Beriman, bertaqwa Akhlak bernegara Memperoleh hak dan melaksanakan
kapada Tuhan Yang Maha kewajiban kewarganegaraan dan
Esa, berakhlak mulia terbiasa mendahulukan kepentingan
umum diatas kepentingan pribadi
sebagai wujud dari keimanannya
kepada Tuhan YME
2. Berkebhinekaan global Refleksi dan bertanggung jawab terhadap Merefleksikan secara kritis dampak
pengalaman kebhinekaan dari pengalaman hidup di
lingkungan
yang beragam terkait dengan
perilaku, kepercayaan serta
tindakannya terhadap orang lain
3. Bergotong - royong Kepedulian Tanggap terhadap lingkungan
sosial sesuai dengan tuntutan peran
sosialnya dan berkontribusi sesuai
dengan kebutuhan masyarakat
untuk menghasilkan keadaan yang
lebih baik
4. Kreatif Menghasilkan karya dan tindakan yang Mengeksplorasi dan
orisinal mengekspresikan pikiran dan/atau

Bidang Keahlian : Teknologi Otomotif 80


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor
perasannya dalam bentuk karya
dan/atau tindakan, serta
mengevaluasinya dan
mempertimbangkan dampak dan
risikonya bagi diri dan
lingkungannya
dengan menggunakan berbagai
perspektif
5. Bernalar Kritis Refleksi pemikiran dan proses Menjelaskan alasan untuk
berpikir mendukung pemikirannya dan
memikirkan pandangan yang
mungkin berlawanan dengan
pemikirannya dan mengubah
pemikirannya jika diperlukan
6. Mandiri Regulasi diri Mengembangkan pengendalian dan
disiplin diri – Melakukan tindakan
– tindakan secara konsisten guna
mencapai tujuan karir dan
pengembangan dirinya dimasa
depan, serta berusaha mencari dan
melakukan alternatif lain
yang dapat dilakukan ketika
menemui hambatan

Bidang Keahlian : Teknologi Otomotif 81


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor
TEMA Kewirausahaan
JUDUL PROJEK Pembuatan Business plan beserta aplikasinya untuk membangun jiwa
kewirausahaan
BENTUK KEGIATAN Merancang tugas proyek secara individu berupa pembuatan business plan
beserta aplikasinya untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal dan
kesejahteraan masyarakat
WAKTU 18-36 JP
MATA PELAJARAN & CAPAIAN PEMBELAJARAN TERKAIT
MATA PELAJARAN CAPAIAN PEMBELAJARAN BENTUK AKTIVITAS
Ekonomi Menyusun rencana investasi pribadi Melakukan analisis nilai
ekonomi dari produk potensi
ekonomi lokal yang akan
diangkat
Fisika Mengembangkan sikap rasa ingin tahu, Mendesain peralatan produksi
jujur, tanggung jawab, logis, kritis,
analitis, dan kreatif melalui pembelajaran
fisika.
Bahasa Inggris Menyajikan informasi menggunakan Menyusun materi tulis dan lisan
berbagai mode presentasi untuk yang dibutuhkan dalam
menyesuaikan dengan pembaca/pemirsa menyusun Business
dan untuk mencapai tujuan yang berbeda plan dengan menggunakan
– beda, dalam bentuk cetak dan digital Bahasa Inggris yang
baik, benar dan menggugah.
Kimia Menjelaskan bagaimana reaksi kimia
Menganalisis dan memilih
digunakan untuk menghasilkan produk
bahan baku yang paling cocok
tertentu dan bagaimana berbagai faktor
untuk diolah menghasilkan
mempengaruhi laju reaksi produk potemsi ekonomi
lokal
Matematika Menampilkan dan menginterprestasi data Menyusun statistik proyeksi
menggunakan statistik yang penjualan produk dan kebutuhan
sesuai bentuk distribusi data untuk investasi.
membandingkan nilai tengah dan sebaran
untuk membandingkan dua atau lebih
himpunan data
PROFIL PELAJAR PANCASILA YANG DIKEMBANGKAN
Profil Elemen Sub elemen

1. Kreatif Menghasilkan karya dan Mengeksplorasi dan mengekspresikan


tindakan yang orisinal pikiran dan/atau perasannya dalam bentuk
karya dan/atau tindakan, serta
mengevaluasinya dan mempertimbangkan
dampak dan risikonya bagi diri dan
lingkungannya
dengan menggunakan berbagai perspektif
2. Mandri Regulasi Percaya diri, resilien, dan adaptif.
Menyesuaikan dan mulai menjalankan
rencana dan strategi pengembangan
dirinya dengan mempertimbangkan minat
Bidang Keahlian : Teknologi Otomotif 82
Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor
dan tuntutan pada konteks belajar maupun
pekerjaan yang akan dijalaninya dimasa
depan, serta berusaha untuk mengatasi
tantangan –
tantangan yang ditemui
3. Bergotong - royong Kepedulian Tanggap terhadap lingkungan sosial.
Tanggap terhadap lingkungan sosial
sesuai dengan tuntutan peran sosialnya
dan berkontribusi sesuai dengan
masyarakat untuk menghasilkan keadaan
yang lebih baik

TEMA Perubahan Iklim Global


JUDUL PROJEK Aksi dan kampanye penyelamatan iklim global
BENTUK KEGIATAN Melaksanakan gerakan sosial berupa aksi (penanaman tanaman dengan
ketentuan 1 jiwa satu tanaman di lingkungan sekolah) dan kampanye
penyelamatan dan penanggulangan atau mitigasi dari iklim global melalui
pembuatan poster, video, dan webinar
WAKTU 18-36 JP
MATA PELAJARAN & CAPAIAN PEMBELAJARAN TERKAIT
MATA PELAJARAN CAPAIAN PEMBELAJARAN BENTUK AKTIVITAS
Biologi Menyimpulkan hubungan Menganalis dan memilih jenis tumbuhan
antara aspek kehidupan, yang memiliki daya absorbsi karbon
makhluk hidup dan paling efektif.
aktivitasnya pada skala lokal
dan global ; memprediksi
bagaimana
perubahan akan mempengaruhi
keseimbangan lingkungan dan
mengambil upaya pemecahan
masalah
Sosiologi Mengenali identitas diri dan Menyusun rencana sosialisasi dan
lingkungan sosial sekitarnya kampanye pentingnya penyelamatan dan
yang beragam/berkebhinekaan penanggulangan atau mitigasi dari iklim
beserta permasalahannya dari global pada masyarakat sekitar
mulai lingkungan terdekat
hingga kelompok masyarakat
sekitar

Geografi Menganalisa dan mengembangkan Menganalisis sumber daya alam


ide/solusi tentang keragaman fisik dan lingkungan sekitar yang bisa
sosial terhadap pemanfaatan dimanfaatkan untuk
sumberdaya alam membudidayakan tanaman yang
memiliki daya absorbsi
karbon paling efektif.
Informatika Menggunakan fitur lanjut aplikasi Mendesain alat bantu sosialisasi
emai, browser, pengelola folder, dan kampanye berupa poster dan
aplikasi perkantoran sehingga video.
aplikasi dapat dipakai dengan
lebih
efisien dan optimal
Bahasa Indonesia Berkontribusi dalam diskusi dengan Menyusun materi tulis dan lisan
Bidang Keahlian : Teknologi Otomotif 83
Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor
mempersiapkan materi yang yang dibutuhkan dalam
didiskusikan, menempatkan diri dalam sosialisasi dan kampanye dengan
diskusi, mendengarkan dengan aktif, menggunakan Bahasa Indonesia
dan menanggapi penjelasan teman yang baik, benar dan menggugah.
diskusi dengan relevan dan kritis,
mempresentasikan ide atau pendapat
tentang isi dari berbagai jenis teks
secara lisan, elaboratif dan perinci,
dilengkapi dengan argumen yang
dapat dipertanggungjawabkan.
Menulis esai lebih
panjang tentang fenomena sains,
sosial, humaniora yang dikenali
dengan koheren dan padu
PROFIL PELAJAR PANCASILA YANG DIKEMBANGKAN
Profil Elemen Sub elemen
1. Kreatif Menghasilkan karya dan Mengeksplorasi dan
tindakan yang orisinal mengekspresikan pikiran dan/atau
perasannya dalam bentuk karya
dan/atau tindakan, serta
mengevaluasinya dan
mempertimbangkan dampak dan
risikonya bagi diri dan
lingkungannya dengan menggunakan
berbagai perspektif
2. Bernalar Kritis Refleksi pemikiran dan proses Merefleksi dan mengevaluasi
berpikir pemikirannya sendiri : menjelaskan
alasan untuk mendukung
pemikirannya dan memikirkan
pandangan yang mungkin
berlawanan dengan pemikirannya
dan mengubah pemikirannya
jika diperlukan
3. Mandiri Regulasi Diri Mengembangkan pengendalian dan
disiplin diri : Melakukan tindakan –
tindakan secara konsisten guna
mencapai tujuan karir dan
pengembangan
dirinya di masa depan, serta berusaha
mencari dan melakukan alternatif
tindakan lain yang dapat dilakukan
ketika menemui hambatan

Bidang Keahlian : Teknologi Otomotif 84


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor
5. Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

A. Gerakan Literasi Sekolah (GLS)

1. Pengertian Literasi

Literasi merupakan kualitas atau kemampuan melek huruf/aksara yang di


dalamnya meliputi kemampuan membaca dan menulis. Namun lebih dari itu,
makna literasi juga mencakup melek visual yang artinya "kemampuan untuk
mengenali dan memahami ide- ide yang disampaikan secara visual (adegan, video,
gambar)." (Wikipedia). Berdasarkan itu, kami menyatakan bahwa melek membaca
dan menulis menjadi ruh gerakan literasi sekolah. Pengembangan lebih lanjut
sekolah memfasilitasi siswa meningkatkan melek budaya, tata nilai, lingkungan,
maupun peradaban secara luas.
Pengertian Literasi Sekolah dalam konteks GLS adalah kemampuan
mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai
aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/ atau berbicara.
GLS merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan
sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat
melalui pelibatan publik.
Tujuan Literasi :
Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem
literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka
menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Tujuan Khusus :
1) Menumbuhkembangkan budaya literasi di sekolah.
2) Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.
3) Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah
anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
4) Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku
bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.

Bidang Keahlian : Teknologi Otomotif 85


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor
2. Model Program Literasi
Beberapa model yang ditawarkan Kemendikbud sebagai berikut:

3. Pentahapan Kegiatan dan Penilaian


Kegaitan pengembangan literasi, sesuai panduan, sebagai gerakan berkelanjutan
dikelompokan dalam tiga tahap.
1) Kegiatan Meningkatkan Pembiasaan
Melalui kegiatan yang difasilitasi guru yang diintegrasikan dalam
pembelajaran. Contoh :
• guru memberikan peluang membaca 5-10 menit di awal pembelajaran
• guru memberi tugas siswa belajar di perpustakaan.
• siswa mencari bahan bacaan sendiri.

Bidang Keahlian : Teknologi Otomotif 86


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor
• guru menugaskan siswa menganalisis dan merumuskan resume
meningkatkan daya baca siswa dengan dukungan buku, e book, dan teknologi
digital
 Guru memberi tugas membaca al qur’an ( tadarus bersama ) pada awal jam
pelajaran pendidikan agama dan budi pekerti.

2) Kegiatan Pengembangan
Tahap pengembangan merupakan kelanjutan dari tahap pembiasaan.
Sekolah mengagendakan berbagai kegiatan seperti pada contoh berikut :
a) mengasah kemampuan peserta didik dalam menanggapi buku
pengayaan secara lisan dan tulisan dalam diskusi
b) membangun interaksi antar peserta didik dan antara peserta didik dalam
agenda khusus presentasi buku.
c) mengasah kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis, analitis, kreatif,
dan inovatif; seperti lomba menulis risensi atau menyajikan kritik buku.
d) mendorong peserta didik untuk selalu mencari keterkaitan antara buku
dalam kegiatan pengenalan alam sekitarnya.
e) Lomba menyajikan jurnal membaca buku.

Kegiatan pengembangan literasi yang dilaksanakan di SMK Negeri Kartoharjo


melalui :
a. Majalah dinding
b. Imagine (Majalah sekolah)
3). Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan literasi pembelajaran adalah mengembangkan pengalaman
belajar siswa baik yang dilakukan dalam proses pembelajaran maupun
kegiatan mandiri.
Kegiatan ini bertujuan:
a) mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan
pengalaman pribadi sehingga terbentuk pribadi pembelajar sepanjang hayat;
b) mengembangkan kemampuan berpikir kritis; dan
c) mengolah dan mengelola kemampuan komunikasi secara kreatif (verbal,

Bidang Keahlian : Teknologi Otomotif 87


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor
tulisan, visual, digital) melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan dan
buku pelajaran.
Kegiatan pembelajaran literasi yang dilaksanakan di SMKN Kartoharjo melalui :
1. Penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
2. Penyusunan Laporan Kunjungan Industri (KI)

Contoh kegiatan literasi yang diintegrasikan dalam pembelajaran


a) Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran melalui kegiatan
membacakan buku dengan nyaring, membaca dalam hati, membaca bersama,
dan/atau membaca terpandu diikuti kegiatan lain dengan tagihan non-akademik
atau akademik.
b) Kegiatan literasi dalam pembelajaran dengan tagihan akademik
c) Melaksanakan berbagai strategi untuk memahami teks dalam semua mata
pelajaran (misalnya, dengan menggunakan graphic organizers ).
d) Menggunakan lingkungan fisik, sosial dan afektif, dan akademik disertai
beragam bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang kaya literasi di luar buku
teks pelajaran untuk memperkaya pengetahuan dalam mata pelajaran.
e) Penulisan biografi siswa-siswa dalam satu kelas sebagai proyek kelas.
f) Aplikasi teknologi dalam pembelajaran.
g) Pemanfaatan jejaring dalam kegiatan kolaborasi antar siswa dalam satuan
pendidikan dan antar satuan pendidikan..
6. Penguatan Kompetensi

Jenis program penguatan kompetensi

Pendidikan mengemban peran penting dalam membangun sumber daya manusia yang
kompetitif dan mampu bersaing dengan negara lain. Oleh karena itu untuk menyambut
MEA, pendidikan harus mampu mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang
terampil, peka dan kritis dalam menghadapi tantangan maupun perubahan-perubahan yang
akan terjadi di dunia pendidikan. Tantangan MEA dalam dunia pendidikan yang akan
dihadapi antara lain, menjamurnya lembaga pendidikan asing, standar dan orientasi
pendidikan yang makin pro pasar, serta pasar tenaga kerja yang dibanjiri tenaga kerja asing.
  Untuk membekali siswa dalam memasuki dunia kerja baik sebagai entrepreneur

Bidang Keahlian : Teknologi Otomotif 88


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor
maupun sebagai tenaga kerja dalam persaingan pasar global dan melengkapi keterampilan
siswa, SMK Negeri Kartoharjo menyelenggarakan Progam Penguatan Kompetensi. Adapun
jenis program penguatan kompetensi yang diterapkan oleh SMK Negeri Kartoharjo adalah :
i). Guru Tamu
Pelaksanaan kegiatan guru tamu ini memiliki 3 (tiga) tujuan yaitu :
(1) Untuk tingkat X bertujuan untuk menyamakan konsep dan peningkatan pola pikir
tentang paket keahlian;
(2) Untuk tingkat XI bertujuan sebagai salah satu wadah pembekalan peserta didik
sebelum memasuki dunia industri atau institusi pasangan (istilah pada Kurikulum
2013) melalui program Praktik Kerja Lapangan (PKL);
(3) Untuk tingkat XII bertujuan untuk penguatan kompetensi dan penyegaran bagi
peserta didik dalam menghadapi Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) serta tentang
bagaimana persaingan dunia kerja yang akan mereka hadapi setelah
menyelesaikan pendidikan di SMK.

ii). TEFA
Teaching Factory (TEFA) adalah pembelajaran yang berorientasi produksi dan bisnis.
Pembelajaran melalui TEFA adalah proses penguasaan keahlian atau keterampilan
yang dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk
menghasilkan produk atau jasa yang dipesan oleh konsumen.
Pelaksanaan Tefa ini bertujuan :
(1) mempersiapkan individu untuk terus belajar ke level yang lebih tinggi;
(2) membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai kemampuannya;
(3) menunjukkan bahwa ‘learning by doing’ sangat penting bagi efektivitas
pendidikan dan menumbuhkan kreatifitas;
(4) mendefinisikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja;
(5) memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi siswa;
(6) membantu siswa dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja, bagaimana
menjalin kerjasama dalam dunia kerja yang aktual, dll;
(7) memberi kesempatan kepada guru memperluas wawasan instruksional;
(8) Memberi kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilannya sehingga dapat

Bidang Keahlian : Teknologi Otomotif 89


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor
membuat keputusan tentang karir yang akan dipilihnya;
(9) memberi kesempatan kepada guru untuk membangun ‘jembatan instruksional’
antara kelas dengan dunia kerja;
(10) membuat pembelajaran lebih menarik dan memotivasi siswa belajar.

Strategi pelaksanaan program penguatan kompetensi

Mendekatkan peserta didik dengan industri merupakan salah satu cara yang
dilakukan untuk membawa peserta didik belajar dunia nyata, tuntutan industri dan
kompetensi yang dituntut dari angkatan kerja.Kegiatan mengundang guru tamu industri
adalah sebagai bentuk inovasi pembelajaran, bahwa belajar dan mendapatkan ilmu tidak
semata dari guru di sekolah tetapi mendatangkan guru dari industri adalah sebagai upaya
pembelajaran sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan industri. Pada kegiatan guru
tamu ini, teori akan diberikan secara presentasi, sedangkan demo dan praktik secara
langsung. Sehingga siswa termotivasi dalam mempersiapkan dan menguasai
kompetensinya karena mereka dapat secara langsung berinteraksi dengan industri.
Perpaduan dari pembelajaran berbasis produksi dan pembelajaran kompetensi juga
didapat melalui TEFA. Dalam pembelajaran berbasis produksi, siswa terlibat langsung
dalam proses produksi, sehingga kompetensinya dibangun berdasar kebutuhan produksi.
Kapasitas produksi dan jenis produk menjadi kunci utama keberhasilan pelaksanaan
pembelajaran. Dalam teaching factory, sekolah melaksanakan kegiatan produksi atau
layanan jasa yang merupakan bagian dari PBM, dengan demikian sekolah diharuskan
memiliki sebuah pabrik, workshop atau unit usaha lain untuk kegiatan pembelajaran.

Bidang Keahlian : Teknologi Otomotif 90


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor
B. Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti

Pada akhir fase E, aspek Al-Qur`an dan hadist, peserta didik mampu memahami

kandungan ayat Al-Qur`an dan hadist tentang perintah untuk berkompetisi dalam 20 kebaikan

dan etos kerja serta larangan pergaulan bebas dan zina. Selain itu, peserta didik dapat

melafalkan Al-Qur`an dengan tartil dan fasih serta menghafal ayat Al-Qur`an dan hadist

terkait. Pada aspek akidah, peserta didik memahami dan menyakini makna syu’abul īmān

(cabang-cabang iman), pengertian, dalil, macam, dan manfaatnya. Pada aspek akhlak, peserta

didik mampu menerapkan dan menyakini manfaat menghindari akhlak maẑmūmah,

membiasakan diri untuk menghindari akhlak maẑmūmah, dan menampilkan akhlak mahmūdah

dalam kehidupan sehari- hari. Pada aspek fikih, peserta didik mampu menerapkan dan

menyakini ajaran Islam tentang fikih muamalah dan al-kulliyât al-khamsah (lima prinsip dasar

hukum Islam) serta mampu menumbuhkan jiwa kemandirian, kewirausahaan, kepedulian, dan

kepekaan sosial. Pada aspek sejarah peradaban Islam, peserta didik mampu mengenal dan

menyakini sejarah perkembangan dan perjuangan dakwah Islam periode Makkah dan Madinah

sebagai sunnatullah; dan meneladani keagungan akhlak Nabi Muhammad SAW.dan para

sahabatnya dalam mendakwahkan Islam yang rahmatan lil alamin.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 91
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

mencakup elemen keilmuan yang meliputi (1) Al-Qur‘an-Hadis, (2) Akidah, (3) Akhlak, (4)

Fikih, dan (5) Sejarah Peradaban Islam.Elemen-Elemen Mata Pelajaran Pendidikan Agama

Islamdan Budi Pekerti.

Fase E Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

Al- Peserta didik mampu menganalisis ayatAl- Qur‘an dan hadis

Qur‘andanHadis tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja

serta larangan pergaulan bebas dan zina; dapat membaca Al-Qur‘an

dengan tartil, menghafal dengan fasih dan lancar ayat Al-Qur‘an

serta Hadis tentang perintah untuk berkompetisi dalam kebaikan

dan etos kerja serta bahaya dari pergaulan bebas dan zina; dapat

menyajikan konten dan paparan tentang perintah untuk

berkompetisi dalam kebaikan dan etos kerja serta larangan

pergaulan bebas dan zina; meyakini bahwa sikap kompetitif dalam

kebaikan dan etos kerja serta menghindari

Pergaulan bebas dan perbuatan zina adalah perintah agama; dan

membiasakan sikap kompetitif dalam kebaikan dan etos

kerja serta menghindari pergaulan bebas dan perbuatan zina dengan

lebih berhati-hati dan menjaga kehormatan diri.

Akidah Peserta didik menganalisis makna syu-abal-īmān (cabang-cabang

iman), pengertian, dalil, macam dan manfaatnya;

mempresentasikan makna syu-abal-īmān (cabang-cabangiman),

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 92
pengertian, dalil, macam dan manfaatnya; meyakini bahwa dalam

iman terdapat banyak cabang-cabangnya; serta menerapkan

beberapa sikap dan karakter sebagai cerminan cabang iman dalam

kehidupan.

Akhlak Peserta didik menganalisis manfaat menghindari

akhlakmażmūmah; membuat karya yang mengandung konten

manfaat menghindari sikap mażmūmah; meyakini bahwa akhlak

mażmūmah adalah larangan dan akhlak mafimūdah adalah perintah

agama; serta membiasakan diri untuk menghindari akhlak

mażmūmah dan menampilkan akhlak mafimūdah dalam

kehidupan sehari-hari.

Fikih Peserta didik mampu menganalisis implementasi fikih

muāmalah dan al-kulliyyātal- khamsah (lima prinsip dasar hukum

Islam; menyajikan paparan tentang fikihmu-amalah dan al-

kulliyyātal- khamsah meyakini bahwa ketentuan fikih mu-amalah

dan al-kulliyyātal-khamsah adalah ajaran agama; serta

menumbuhkan jiwa kewirausahaan, kepedulian, dan kepekaan

sosial.

Sejarah Peserta didik mampu menganalisis sejarah dan peran tokoh ulama

Peradaban penyebar ajaran Islam di Indonesia; dapat membuat bagan time line

Islam sejarah tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia dan

memaparkannya; meyakini bahwa perkembangan peradaban di

Indonesia adalah sunatullah dan metode dakwah yang santun,

moderat, bi al-fiikmahwaal-mau„iẓatal-fiasanah adalah perintah

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 93
Allah Swt.; membiasakan sikap kesederhanaan dan

kesungguhan mencari ilmu, tekun, damai, serta semangat

menghargai adat isti adat dan perbedaan keyakinan orang lain

Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMK)

Pada akhir Fase F dalam elemen Al-Qur‘an dan Hadis, peserta didik dapat menganalisis

Al-Qur‘an dan Hadis tentang berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi, toleransi,

memelihara kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta tanah air dan moderasi beragama;

mempresentasikan pesan-pesan Al-Qur‘an dan Hadis tentang

pentingnya berfikir kritis (critical thinking), ilmu pengetahuan dan teknologi, toleransi,

memelihara kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta tanah air dan moderasi beragama;

membiasakan membaca Al- Qur‘an dengan meyakini bahwa berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan

teknologi, toleransi, memelihara kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta tanah air dan moderasi

beragama adalah ajaran agama; membiasakan sikap rasa ingin tahu, berfikir kritis, kreatif, dan

adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi, toleransi, peduli sosial, cinta

damai, semangat kebangsaan, dan tanggung jawab, sabar, tabah, pantang menyerah, tawakal, dan

selalu berprasangka baik kepada Allah Swt. dalam menghadapi ujian dan musibah, cinta tanah

air, dan moderasi dalam beragama.

Dalam elemen akidah, peserta didik menganalisis cabang-cabang iman, keterkaitan antara

iman, Islam dan ihsan, serta dasar- dasar, tujuan dan manfaat ilmu kalam; mempresentasikan

tentang cabang-cabang iman, dasar- dasar, tujuan dan manfaat ilmu kalam; meyakini bahwa

cabang-cabang iman, keterkaitan antara iman, Islam dan ihsan, serta dasar-dasar, tujuan dan

manfaat ilmu kalam adalah ajaran agama; membiasakan sikap tanggung jawab, memenuhi janji,

menyukuri nikmat, memelihara lisan, menutup aib orang lain, jujur, peduli sosial, ramah,

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 94
konsisten, cinta damai, rasa ingin tahu dan pembelajar sepanjang hayat.Dari elemen akhlak,

peserta didik dapat memecahkan masalah perkelahian antarpelajar, minuman keras (miras), dan

narkoba dalam Islam; menganalisis adab menggunakan media sosial dalam Islam, menganalisis

dampak negatif sikap munafik, keras hati, dan keras kepala dalam kehidupan sehari hari, sikap

inovatif dan etika berorganisasi; mempresentasikan cara memecahkan masalah perkelahian

antarpelajar dan dampak pengiringnya, minuman keras (miras), dan narkoba; menganalisisadab

menggunakan media sosial dalam Islam, dampak negatif sikap munafik, keras hati, dan keras

kepala dalam kehidupan sehari hari; meyakini bahwa agama melarang melakukan perkelahian

antarpelajar, minuman keras, dan narkoba, munafik, keras hati, dan keras kepala, meyakini bahwa

adab menggunakan media sosial dalam Islam dapat memberi keselamatan bagi individu dan

masyarakat dan meyakini bahwa sikap inovatif dan etika berorganisasi merupakan perintah

agama; membiasakan sikap taat pada aturan, peduli sosial, tanggung jawab, cinta damai, santun,

saling menghormati, semangat kebangsaan, jujur, inovatif, dan rendah hati Dalam elemen fikih,

peserta didik mampu menganalisis ketentuan pelaksanaan khutbah, tablig dan dakwah, ketentuan

pernikahan dalam Islam, mawaris, dan konsep ijtihad; mempresentasikan tentang ketentuan

pelaksanaan khutbah, tablig dan dakwah, ketentuan pernikahan dalam Islam, mawaris, dan

konsep ijtihad; menerapkan ketentuan khutbah, tablig, dan dakwah, ketentuan pernikahan dalam

Islam, mawaris, dan meyakini bahwa ijtihad merupakan salah satu sumber hukum Islam;

membiasakan sikap menebarkan Islam rafimat li al-ālamīn, komitmen, bertanggung jawab,

menepati janji, adil, amanah, terbuka terhadap ilmu pengetahuan, dan menghargai perbedaan

pendapat.

Dalam elemen sejarah peradaban Islam, peserta didik mampu menganalisis peran

dan keteladanan tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia, perkembangan peradaban Islam

di dunia, dan peran organisasi- organisasi Islam di Indonesia; mempresentasikan peran dan

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 95
keteladanan tokoh ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia, perkembangan peradaban Islam di

dunia, dan peran ormas (organisasi masyarakat) Islam di Indonesia; mengakui keteladanan tokoh

ulama Islam di Indonesia, meyakini kebenaran perkembangan peradaban Islam pada masa

modern, peradaban Islam di dunia, meyakini pemikiran dan pergerakan organisasi-organisasi

Islam berdasarkan ajaran agama; membiasakan sikap gemar membaca, menulis, berprestasi, dan

kerja keras, tanggung jawab, bernalar kritis, semangat kebangsaan, berkebinekaan global,

menebarkan Islam rafimat li al-ālamīn, rukun, damai, dan saling bekerjasama.

Fase F Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

Al-Qur‘an dan Peserta didik dapat menganalisis Al-Qur‘an dan Hadis

Hadis tentang berfikir kritis, ilmu pengetahuan dan teknologi, toleransi,

memelihara kehidupan manusia, musibah, ujian, cinta tanah air dan

moderasi beragama; mempresentasikan pesan- pesan Al-Qur‘an dan

Hadis tentang pentingnya berfikir kritis (critical thinking), ilmu

pengetahuan dan teknologi, toleransi, memelihara kehidupan manusia,

musibah, ujian, cinta tanah air dan moderasi beragama; membiasakan

membaca Al- Qur‘an dengan meyakini bahwa berfikir kritis, ilmu

pengetahuan dan teknologi, toleransi, memelihara kehidupan manusia,

musibah, ujian, cinta tanah air dan moderasi beragama adalah ajaran

agama; membiasakan sikap rasa ingin tahu, berfikir kritis, kreatif, dan

adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi,

toleransi, peduli sosial, cinta damai, semangat kebangsaan, dan

tanggung jawab, sabar, tabah, pantang menyerah, tawakal, dan selalu

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 96
berprasangka baik kepada Allah Swt. dalam menghadapi ujian dan

musibah, cinta tanah air, dan moderasi dalam beragama.

Akidah Peserta didik menganalisis cabang-cabang iman,

keterkaitan antara iman, Islam dan ihsan, serta dasar- dasar, tujuan dan

manfaat ilmu kalam; mempresentasikan tentang cabang- cabang iman,

dasar-dasar, tujuan dan manfaat ilmu kalam; meyakini bahwa cabang-

cabang iman, keterkaitan antara iman, Islam dan ihsan, serta dasar-

dasar, tujuan dan manfaat ilmu kalam adalah ajaran agama;

membiasakan sikap tanggung jawab, memenuhi janji, menyukuri

nikmat, memelihara lisan, menutup aib orang lain, jujur, peduli sosial,

ramah, konsisten, cinta damai, rasa ingin tahu dan pembelajarsepanjang

hayat.

Akhlak Peserta didik dapat memecahkan masalah perkelahian

antarpelajar, minuman keras (miras), dan narkoba dalam Islam;

menganalisis adab menggunakan media sosial dalam Islam,

menganalisis dampak negatif sikap munafik, keras hati, dan keras

kepala dalam kehidupan sehari hari, sikap inovatif dan etika

berorganisasi; mempresentasikan cara memecahkan masalah

perkelahian antarpelajar dan dampak pengiringnya, minuman keras

(miras), dan narkoba; menganalisis adab menggunakan media sosial

dalam Islam, dampak negatif sikap munafik, keras hati, dan keras

kepala dalam kehidupan sehari hari; meyakini bahwa agama melarang

melakukan perkelahian antarpelajar, minuman keras, dan narkoba,

munafik, keras hati, dan keras kepala, meyakini bahwa adab

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 97
menggunakan media sosial dalam Islam dapat memberi keselamatan

bagi individu dan masyarakat dan meyakini bahwa sikap inovatif dan

etika berorganisasi merupakan perintah agama;

membiasakan sikap taat pada aturan, peduli sosial, tanggung jawab,

cinta damai, santun, saling menghormati, semangat kebangsaan, jujur,

inovatif, dan rendah hati.

Fikih Peserta didik mampu menganalisis ketentuan pelaksanaan

khutbah, tablig dan dakwah, ketentuan pernikahan dalam Islam,

mawaris, dan konsep ijtihad; mempresentasikan tentang ketentuan

pelaksanaan khutbah, tablig dan dakwah, ketentuan pernikahan dalam

Islam, mawaris, dan konsep ijtihad; menerapkan ketentuan khutbah,

tabligh, dan dakwah, ketentuan pernikahan dalam Islam, mawaris,

dan meyakini bahwa ijtihad merupakan salah satu sumber hukum

Islam; membiasakan sikap menebarkan Islam rafimat li al-ālamīn,

komitmen, bertanggung jawab, menepati janji, adil, amanah, terbuka

terhadap ilmu pengetahuan, dan menghargai perbedaan pendapat.

Sejarah Peserta didik mampu menganalisis peran dan keteladanan tokoh

Peradaban Islam ulama penyebar ajaran Islam di Indonesia, perkembangan peradaban

Islam di dunia, dan peran organisasi- organisasi Islam di Indonesia;

mempresentasikan peran dan keteladanan tokoh ulama penyebar ajaran

Islam di Indonesia, perkembangan peradaban Islam di dunia, dan peran

ormas (organisasi masyarakat) Islam di Indonesia; mengakui

keteladanan tokoh ulama Islam di Indonesia, meyakini kebenaran

perkembangan peradaban Islam pada masa modern, peradaban Islam di

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 98
dunia, meyakini pemikiran dan pergerakan organisasi-organisasi

Islam berdasarkan ajaran agama; membiasakan sikap gemar membaca,

menulis, berprestasi, dan kerja keras, tanggung jawab, bernalar kritis,

semangat kebangsaan, berkebinekaan global, menebarkan Islam

rafimat li al-ālamīn, rukun, damai, dan saling bekerjasama.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 99
CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Setiap Fase Fase E (Umumnya untuk kelas X SMK)

Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar

sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Peserta didik mampu memahami,

mengolah, menginterpretasi, dan mengevaluasi informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang

beragam. Peserta didik mampu menyintesis gagasan dan pendapat dari berbagai sumber. Peserta

didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat. Peserta didik mampu menulis berbagai

teks untuk menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi

dan fiksi secara kritis dan etis.

Fase E berdasarkan elemen.

Elemen Capaian Pembelajaran

Menyimak Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi

berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan

yang akurat dari menyimak berbagai tipe teks (nonfiksi dan

fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan

Gelar wicara.

Membaca dan Memirsa Peserta didik mengevaluasi informasi berupa gagasan,pikiran,

pandangan, arahan atau pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi,

rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks visual dan

audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat.

Peserta didik menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan

gagasan dan perasaan simpati, peduli, empati dan/atau pendapat

pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif. Peserta


Bidang Keahlian : Teknik Otomotif
Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 100
didik menggunakan sumber lain untuk menilai akurasi dan

kualitas data serta

membandingkan isi teks.

Berbicara dan Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan,pikiran,

Mempresentasikan pandangan, arahan atau pesan untuk tujuan pengajuan usul,

perumusan masalah, dan solusi dalam bentuk monolog, dialog,

dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta

didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma

kesopanan dalam berkomunikasi. Peserta didik berkontribusi

lebih aktif dalam diskusi dengan mempersiapkan materi diskusi,

melaksanakan tugas dan fungsi dalam diskusi. Peserta didik

mampu mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasaan, dan

penghargaan secara

kreatif dalam bentuk teks fiksidan nonfiksi multimodal.

Menulis Peserta didik mampu menulis gagasan,pikiran, pandangan,

arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis,

kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional dan/atau fiksi.

Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian dan

teks fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 101
Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMK)

Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan

bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Peserta didik mampu

memahami, mengolah, menginterpretasi, dan mengevaluasi berbagai tipe teks tentang topik yang

beragam. Peserta didik mampu mengkreasi gagasan dan pendapat untuk berbagai tujuan. Peserta

didik mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan berbahasa yang melibatkan banyak orang. Peserta

didik mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi dan mengaktualisasi diri untuk selalu berkarya

dengan mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia di berbagai media untuk memajukan peradaban

bangsa.

Fase F berdasarkan elemen.

Elemen Capaian Pembelajaran

Menyimak Peserta didik mampu mengevaluasi berbagai gagasan dan pandangan

berdasarkan kaidah logika berpikir dari menyimak berbagai tipe teks

(nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara;

mengkreasi dan mengapresiasi gagasan dan pendapat untuk

menanggapi teks yang disimak.

Membaca dan Peserta didik mampu mengevaluasi gagasan dan pandangan

Memirsa berdasarkan kaidah logika berpikir dari membaca berbagai tipe teks

(nonfiksi dan fiksi) di media cetak dan elektronik. Peserta didik

mampu mengapresiasi teks fiksi dan nonfiksi.

Berbicara dan Peserta didik mampu menyajikan gagasan,pikiran, dan kreativitas dalam

Mempresentasikan berbahasa dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara secara logis,

sistematis, kritis, dan kreatif; mampu menyajikan karya sastra secara

kreatif dan menarik. Peserta didik mampu mengkreasi teks sesuai

dengan norma kesopanan dan budaya Indonesia. Peserta didik mampu


Bidang Keahlian : Teknik Otomotif
Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 102
menyajikan dan mempertahankan hasil penelitian, serta menyimpulkan

masukan dari mitra diskusi.

Menulis Peserta didik mampu menulis gagasan,pikiran, pandangan,

pengetahuan metakognisi untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan

kreatif. Peserta didik mampu menulis karya sastra dalam berbagai

genre. Peserta didik mampu menulis teksrefleksi diri. Peserta didik

mampu menulis hasil penelitian, teks fungsional dunia kerja, dan

pengembangan studi lanjut. Peserta didik mampu

memodifikasi/mendekonstruksikan karya sastra untuk tujuan ekonomi

kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan tulisan hasil karyanya di

media cetak maupun digital.

CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN

Fase E (Usia Mental ± 10 Tahun, Umumnya Kelas X) Pada fase ini, peserta didik mampu: a)

mengenal cara pandang para pendiri negara tentang rumusan Pancasila sebagai dasar negara; b) mengenal

fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan identitas nasional; c) mengenali

dan menggunakan produk dalam negeri sekaligus mempromosikan budaya lokal dan nasional; d) mengenal

hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945; e) mendemonstrasikan praktik kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan

informasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; 30 f) melaksanakan kegiatan bersama atau gotong royong

dalam praktik hidup sehari-hari untuk membangun masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia

berdasarkan nilai-nilai Pancasila; g) memberi contoh dan memiliki kesadaran akan hak dan kewajiban

sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan warga -80- negara; memahami peran dan kedudukannya

sebagai Warga Negara Indonesia.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 103
Fase E Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian
Pembelajaran
Pancasila Peserta didik dapat membandingkan cara pandangpara pendiri bangsa

tentang rumusan dan isi Pancasila; mengidentifikasi peluang dan

tantanganpenerapan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupan global; dan

mengkaji penerapan niai-nilai Pancasila dalam kehidupan

bermasyarakat dan berbangsa. Peserta didik juga dapat menginisiasi

sebuah kegiatan bersama dan menetapkan tujuan dan target bersama;

dan mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan masing-masing dalam

anggota kelompok untuk memenuhi kebutuhannya. Peserta didik dapat

menganalisis hal-hal yang dianggap penting dan berharga yang dapat

diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan di masyarakat luas,

dalam skala negara dan kawasan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila

dalam kehidupan kesehariannya sesuai dengan perkembangan dan

konteks peserta didik.

Undang-Undang Peserta didik dapat menganalisis norma dan aturan, hak dan

Dasar Negara kewajiban sebagai warga negara yang diatur dalam konstitusi dan

Republik Indonesia norma yang berlaku dan mempraktikkannya, mempraktikkan

Tahun membuat kesepakatan bersama di sekolah terkaitdengan norma

yang harus dipatuhi oleh seluruh peserta. Peserta didik juga dapat
1945
mengkaji ide-idepara pendiri bangsa tentang rumusan Pancasila

dan UUD 1945; dan mengidentifikasi tumpang tindih, kesesuaian,

dan pertentangan antara saturegulasi dengan regulasi yang setara.

Bhinneka Tunggal Peserta didik dapat mengidentifikasi pengaruh keanggotaan

Ika kelompok lokal, regional, nasional, dan global terhadap

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 104
pembentukan identitas; sertamemahami makna dan nilai dari

keragaman. Peserta didik dapat mengidentifikasi respon terhadap

kondisi dan keadaan yang ada di lingkungan dan masyarakat untuk

menghasilkan kondisi dan keadaan yang lebih baik. Peserta

didikjuga dapat mengidentifikasi perlunya melakukan pertukaran

budaya dan kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung;

mengkaji makna dan manfaat hidup dalam kebinekaan, kaya akan

kearifan lokal; dan memilih produk dalam negeri. Peserta didik

dapat mengidentifikasi beberapa contoh kasus wilayah yang

diperebutkan berdasarkan fakta dan regulasi; menemukan

beberapa praktik baik dan sikap menjaga keutuhan NKRI yang

telah dilakukan oleh orang/kelompok sebelumnya. Peserta didik

juga dapat memahami konsep sistem pertahanan dankeamanan

Nasional; dan mengidentifikasi peran Indonesia sebagai negara

kesatuan dalam pergaulan antarbangsa dan negara di dunia.

Negara Kesatuan Peserta didik dapat mengidentifikasi beberapa contoh kasus

Republik Indonesia wilayah yang diperebutkan berdasarkan fakta dan regulasi;

menemukan beberapa praktik baik dan sikap menjaga keutuhan

NKRI yang telah dilakukan oleh orang/kelompok sebelumnya.

Peserta didik juga dapat memahami konsep sistem pertahanan

dankeamanan Nasional; dan mengidentifikasi peran Indonesia

sebagai negara kesatuan dalam pergaulan antarbangsa dan negara

di dunia.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 105
Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMK)

Pada fase ini, peserta didik mampu: a) mengenal kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka

serta peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan global; b) menerapkan nilai-

nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari; mengenal salah satu produk perundang-undangan; 31 c)

mempraktikkan sikap dan perilaku sebagai warga negara dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia; d) berperan aktif dalam mempromosikan Bhinneka Tunggal Ika; memahami sistem

pertahanan dan keamanan nasional; mengenal peran Indonesia dalam hubungan antar bangsa dan

negaraFase Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

Pancasila Peserta didik dapat menganalisis perdebatan para pendiri bangsa

tentang rumusan dan isi Pancasila; menganalisis secara kritis

penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara; mempresentasikan peluang dan tantangan penerapan

nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan global. Peserta didik dapat

membangun tim dan mengelola kerja sama untuk mencapai tujuan

bersama sesuai dengan target yang sudah ditentukan;

menyinkronkan kelompok agar para anggota kelompok dapat

saling membantu satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan

merekabaik secara individual maupun kolektif. Peserta didik juga

dapat mengupayakan memberi bantuan kepada orang yang

membutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara, serta masyarakat yang lebih luas (regional dan global);

dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan

Undang-Undang Peserta didik dapat menganalisis kasus-kasus pelanggaran terhadap

Dasar Negara norma dan aturan dengan berdasarkan ketentuan normatif dalam

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 106
Republik konstitusi, dan mencari solusi dan inovasi untuk memecahkan kasus

Indonesia Tahun tersebut. Peserta didik mengevaluasi pelaksanaan kesepakatan

bersama di sekolah; serta menghubungkannya dengan konstitusi


1945
dan norma sebagai kesepakatan bersama, sehingga muncul

kesadaran untuk mematuhi konstitusi dan norma.

Peserta didik juga dapat mengklasifikasi dan mensimulasikan

musyawarah para pendiri bangsa berdasarkan ide-ide yang lebih

kompleks tentang rumusan Pancasila dan UUD

Bhinneka Tunggal Peserta didik dapat menganalisis pengaruh keanggotaan elompok

Ika lokal, regional, nasional, dan global terhadap pembentukan

identitas; menghargai keragamaan budaya yang ada; dan

menanggapi secara memadai terhadap kondisi dan keadaan yang

ada di lingkungan dan di masyarakat untuk menghasilkan kondisi

dan keadaan yang lebih baik. Peserta didik dapat memahami

pentingnya serta menunjukkan sikap saling menghormati dalam

mempromosikan pertukaran budaya dan kolaborasi dalam dunia

yang saling terhubung; aktif mempromosikan kebinekaan;

mempertautkan kearifan lokal denganbudaya global; mendahulukan

produk dalam negeri, serta menganalisis secara kritis kasus- kasus

yang merusak kebinekaan dan secara kreatif dan inovatif

memberikan solusinya.

NegaraKesatuan Peserta didik dapat mengkaji secara kritis kasus wilayah yang

Republik sering diperebutkan; kreatif dan inovatif terlibat mempromosikan

Indonesia perlunya menjagakeutuhan wilayah Indonesia sebagai satu

kesatuan. Peserta didik dapat mendemonstrasikan praktik baik dan

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 107
sikap menjaga keutuhan NKRI dan kerukunan bangsa di

lingkungan lokal dan regional; mengidentifikasi tantangan yang

dihadapi Indonesia sebagai negara kesatuan, serta menganalisis

peran Indonesia sebagai negara kesatuan dalam pergaulan

antarbangsa dan negara di dunia.

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifatsifat operasi bilangan

berpangkat (eksponen), serta menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan geometri) dalam

bunga tunggal dan bunga majemuk. Mereka dapat menggunakan sistem persamaan linear tiga

variabel, sistem pertidaksamaan linear dua variabel, persamaan dan fungsi kuadrat dan

persamaan dan fungsi eksponensial dalam menyelesaikan masalah. Mereka dapat menentukan

perbandingan trigonometri dan memecahkan masalah yang melibatkan segitiga siku-siku.

Mereka juga dapat menginterpretasi dan membandingkan himpunan data berdasarkan distribusi

data, menggunakan diagram pencar untuk menyelidiki hubungan data numerik, dan

mengevaluasi laporan berbasis statistika. Mereka dapat menjelaskan peluang dan menentukan

frekuensi harapan dari kejadian majemuk, dan konsep dari kejadian saling bebas dan saling lepas

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 108
Fase E (Umumnya untuk kelas X SMK)

Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat operasi bilangan berpangkat

(eksponen) dan logaritma, serta menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan geometri). Peserta

didik dapat menginterpretasi ekspresi eksponensial. Menggunakan sistem persamaan linear tiga

variabel, sistem pertidaksaman linear dua variabel, fungsi kuadrat dan fungsi eksponensial dalam

menyelesaikan masalah.

Peserta didik juga dapat melakukan operasi Vektor. Peserta didik dapat menentukan perbandingan

trigonometri dan memecahkan masalah yang melibatkan segitiga siku-siku. Peserta juga didik

dapat memilih tampilan data yang sesuai dan menginterpretasi data menurut bentuk

distribusi data menggunakan nilai tengah (median, mean) dan sebaran (jangkauan interkuartil,

standar deviasi).

Fase E Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

Bilangan Di akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-

sifat operasi bilangan berpangkat (eksponen) dan logaritma, serta

menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan geometri).

Aljabar Di akhir fase E, peserta didik dapat menginterpretasi ekspresi

and Fungsi
eksponensial. Menggunakan sistem persamaan linear tiga variabel, sistem

pertidaksaman linear dua variabel, fungsi kuadrat dan fungsi

eksponensial dalam menyelesaikan

masalah. Peserta didik juga dapat melakukan operasi Vektor

Fungsi -

Pengukuran -
Bidang Keahlian : Teknik Otomotif
Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 109
Geometri Di akhir fase E, peserta didik dapat menentukan

perbandingan trigonometri dan memecahkan masalah yang

Analisis Data Di akhir fase E, peserta didik dapat menampilkan dan menginterpretasi data

dan menggunakan statistik yang sesuai bentuk distribusi data untuk

Peluang membandingkan nilai tengah (median, mean) dan sebaran (jangkauan

interkuartil, standar deviasi) untuk membandingkan dua atau lebih

himpunan data. Mereka dapat meringkas data kategorikal untuk dua

kategori dalam tabel frekuensi dua arah, menafsirkan frekuensi relatif

dalam konteks data (termasuk frekuensi relatif bersama, marginal, dan

kondisional), dan mengenali kemungkinan asosiasi dan tren dalam data.

Mereka dapat membedakan antara korelasi dan sebab-akibat. Mereka dapat

membandingkan distribusi teoretis diskrit dan distribusi eksperimental, dan

mengenal peran penting dari ukuran sampel. Mereka dapat menghitung

peluang dalam situasidiskrit.

Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMK)

Pada akhir fase F, peserta didik dapat menentukan fungsi Invers, komposisi fungsi dan

transformasi fungsi untuk memodelkan situasi dunia nyata berdasarkan fungsi yang sesuai

(linier, kuadrat, eksponensial). peserta didik menerapkan teorema tentang lingkaran, dan

menentukan panjang busur dan luas juring lingkaran. Peserta didik juga dapat mengevaluasi

berbagai laporan berbasis statistik.

Fase F Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 110
Bilangan -

Aljabar Di akhir fase F, peserta didik dapat menentukan fungsi Invers,

dan Fungsi
komposisi fungsidan transformasi fungsi untuk memodelkan situasi dunia

nyata berdasarkan fungsi yang sesuai (linier, kuadrat,

Pengukuran -

Geometri Di akhir fase F, peserta didik menerapkan teorema tentang

lingkaran, dan menentukan panjang busur dan luas juring

Analisis Di akhir fase F, peserta didik dapat merumuskan pertanyaan,

Data dan
mengumpulkan informasi, menyajikan, menganalisis, hingga menarik
Peluang
kesimpulan dari suatu data dengan membuat rangkuman statistik

deskriptif. mengevaluasi proses acak yang mendasari percobaan statistik,.

Mereka menggunakan peluang bebas dan bersyarat untuk menafsirkan

data.

Fungsi -

Kalkulus -

Fase F+ (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMK Pilihan)

Pada akhir fase F+, peserta didik dapat menyatakan bilangan kompleks dan operasinya

pada bidang koordinat kompleks, menyatakan data dalam bentuk matriks dan melakukan

operasi terhadap matriks dalam menerapkannya dalam transformasi geometri dan

penyelesaian sistem persamaan. Peserta didik melakukan operasi aritmatika pada polinomial.

Peserta didik dapat menyatakan sifat-sifat geometri dengan persamaan (titik, garis, lingkaran,

elips, parabola, dsb.). Peserta didik dapat dapat memodelkan fenomena dengan fungsi

trigonometri dan fungsi logaritma. Mereka dapat menggunakan sistem koordinat untuk

menyatakan bentuk geometris dalam bentuk aljabar. Psereta didik dapat mengevaluasi hasil

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 111
keputusan dengan menggunakan distribusi probabilitik dengan menghitung nilai yang

diharapkan. Peserta didik juga dapat menerapkan konsep dasar kalkulus di dalam konteks

pemecahan masalah aplikasi dalam berbagai bidang

Fase F+ Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

Bilangan Di akhir fase F, peserta didik melakukan operasi aritmetika dengan

bilangan kompleks, mewakili bilangan kompleks dan operasinya pada

bidang kompleks, dan menggunakan bilangan kompleks dalam identitas

dan persamaan polinomial (suku banyak).

Aljabar dan Di akhir fase F, peserta didik melakukan operasi aritmetika pada

Fungsi polinomial (suku banyak), menentukan faktor polinomial, dan

menggunakan identitas polinomial untuk menyelesaikan masalah. Mereka

menyatakan data dalam bentuk matriks dan melakukan operasi terhadap

matriks dalam menerapkannya dalam transformasi geometri dan

penyelesaian sistem persamaan. Mereka menyatakan fungsi trigonometri

menggunakan lingkaran satuan, memodelkan fenomena periodik dengan

fungsi trigonometri, dan membuktikan serta menerapkan identitas

trigonometri. Mereka dapat memodelkan berbagai fenomena dengan

fungsi rasional, fungsi akar, fungsi eksponensial, fungsi logaritma, fungsi

nilai mutlak, fungsi

tangga dan fungsi piecewise.

Pengukuran -

Geometri Di akhir fase F, peserta didik dapat menyatakan sifat- sifat

geometri dari persamaan (garis singgung, lingkaran, elips, parabola,

hiperbola). Mereka menggunakan sistem koordinat untuk membuktikan

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 112
sifat geometri sederhana secara aljabar.

Analisa Data Di akhir fase F, peserta didik dapat menginterpretasi parameter

dan Peluang distribusi data secara statistik (seragam, binomial dan normal). menghitung

nilai harapan distribusi binomial dan normal dan menggunakannyadalam

penyelesaian masalah

Fungsi -

Kalkulus Di akhir fase F, peserta didik menerapkan konsep dasar

kalkulus, yaitu limit, turunan dan integral dalam penyelesaian masalah.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 113
CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Fase E (Usia Mental ± 10 Tahun dan Umumnya Kelas X) Pada akhir Fase E, peserta didik

menggunakan teks lisan, tulisan, dan visual dalam bahasa Inggris untuk berkomunikasi sesuai dengan

situasi, tujuan, dan pemirsa/pembacanya. Jenis teks berupa deskripsi menjadi rujukan utama dalam

mempelajari bahasa Inggris. Peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk menyampaikan

keinginan/perasaan dan berdiskusi mengenai topik yang dekat dengan keseharian. Mereka membaca

teks tulisan untuk mempelajari sesuatu/mendapatkan informasi. Fase E Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian pembelajaran

Menyimak-Berbicara Listening- Speakin Pada akhir fase E, peserta didik menggunakan


bahasa Inggris sederhana untuk berinteraksi dalam
situasi sosial 45 Elemen Capaian pembelajaran
maupun kelas yang sering digunakan seharihari.
Peserta didik dapat menggunakan bahasa yang
tersusun dalam kegiatan belajar seperti membuat
pertanyaan sederhana. Peserta didik
mengidentifikasi teks deskripsi sederhana. By the
end of phase E, students use English to interact in
expanding language range of predictable social and
classroom situations. They use formulaic language
to participate in learning activities such as asking
simple questions. Students identify simple
descriptive text.
Membaca-Memirsa Reading-Viewing Pada akhir fase E, peserta didik memahami kata-kata
yang sering digunakan sehari-hari dan memahami
kata-kata baru dengan bantuan gambar/ilustrasi serta
kalimat dalam konteks yang dipahami peserta didik.
Peserta didik memahami kosakata akrab dan baru
dengan dukungan dari isyarat visual atau petunjuk
konteks. Mereka membaca dan menanggapi teks
deskripsi sederhana dan familier dalam bentuk teks
cetak atau digital, termasuk teks visual, multimodal
atau interaktif. Mereka menemukan informasi dasar
dalam sebuah kalimat dan menjelaskan topik dalam
teks yang dibaca atau dilihat. At the end of phase E,
students understand words that are often used daily
and understand new words with the help of
pictures/illustrations and sentences in the
context that students understand. Learners
understand familiar and new vocabulary with the
support of visual cues or context clues. They read

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 114
and respond to simple, familiar descriptive texts in
printed or digital form, including visual, multimodal
or interactive text. They find basic information in a
sentence and explain the topic in the text they read
or viewed
MenulisMempresentasikan Writing-Presentin Pada akhir fase E, peserta didik mengomunikasikan
ide dan pengalamannya melalui tulisan sederhana
dengan kalimatnya sendiri serta menunjukkan
perkembangan pemahaman terhadap proses menulis.
Peserta didik dapat menuliskan teks deskripsi
sederhana dalam bahasa Inggris yang ditulis dengan
kaidah (konvensi) sesuai dengan konteks dan
tujuannya. By the end of phase E, students
communicate their ideas and experience 46 Elemen
Capaian pembelajaran through their own basic
writing, showing evidence of a developing
understanding of the writing process. They
demonstrate an early awareness that written simple
descriptive text in English are presented through
conventions, which change according to context and
purpose
Fase F (Usia Mental ± 10 Tahun dan Umumnya Kelas XI dan Kelas XII) Pada akhir

Fase F, peserta didik menggunakan teks lisan, tulisan, dan visual dalam bahasa Inggris untuk

berkomunikasi sesuai dengan situasi, tujuan, dan pemirsa/pembacanya. Berbagai jenis teks

deskripsi, prosedur, dan narasi menjadi rujukan dalam mempelajari bahasa Inggris pada fase

ini. Peserta didik menggunakan bahasa Inggris sederhana untuk berdiskusi dan

menyampaikan keinginan/perasaan. Peserta didik menggunakan keterampilan berbahasa

Inggris untuk mengeksplorasi berbagai teks dalam berbagai macam topik kontekstual. Mereka

membaca teks tulisan untuk mempelajari sesuatu/mendapatkan informasi dan untuk

kesenangan. Pemahaman mereka terhadap teks tulisan semakin mendalam. Keterampilan

inferensi tersirat ketika memahami informasi dan kemampuan evaluasi berbagai jenis teks

dalam bahasa Inggris sudah berkembang. Mereka memproduksi teks lisan dan tulisan serta

visual dalam bahasa Inggris yang terstruktur dengan kosakata yang lebih beragam. Peserta

didik memproduksi beragam teks tulisan dan visual.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 115
Fase F Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian pembelajaran

Menyimak-Berbicara Listening- Pada akhir fase F, peserta didik

Speaking mengidentifikasi informasi penting/inti

dalam dua teks (prosedur dan narasi)

sederhana. Teks dapat berbentuk cetak

atau digital termasuk teks visual,

multimodal, atau interaktif. Peserta didik

menggunakan dan merespons

pertanyaan pembicara atau bertanya arti

sebuah kata. Mereka mengikuti

rangkaian instruksi sederhana yang

berkaitan dengan prosedur kelas dan

aktivitas belajar. By the end of phase F

students identify important information in

2 simple texts (procedures and

narratives). 47 Elemen Capaian

pembelajaran Text can be printed or

digital including visual, multimodal or

interactive text. Students use and

respond to speaker questions or ask the

meaning of a word. They follow a series

of simple instructions relating to

classroom procedures and learning

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 116
activities

Membaca-Memirsa Reading- Pada akhir fase F, peserta didik

Viewing membaca dan memberikan respons

terhadap beragam teks sederhana

(prosedur dan narasi), dalam bentuk

tulisan atau digital, termasuk teks visual,

multimodal, atau interaktif. Mereka

menemukan informasi pada sebuah

kalimat dan menjelaskan topik sebuah

teks yang dibaca atau diamatinya. By

the end of phase F students read and

respond to a variety of simple texts

(procedures and narratives), in written or

digital form, including visual, multimodal

or interactive text. They find information

in a sentence and explain the topic of a

text that they read or observe

MenulisMempresentasikan Pada akhir fase F, dengan bantuan guru,

Writing-Presenting peserta didik menghasilkan teks

prosedur dan narasi sederhana

menggunakan tata bahasa dan kalimat

sederhana. Mereka menunjukkan

kesadaran atas pentingnya tanda baca

dasar dan penggunaan huruf kapital.

Mereka menunjukkan pemahaman

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 117
terhadap beberapa hubungan bunyi-

huruf dalam bahasa Inggris dan ejaan

dari katakata yang umum digunakan.

Dalam menulis mereka menggunakan

kosakata yang berkaitan dengan

lingkungan kelas dan rumah. Mereka

juga menggunakan beberapa strategi

dasar, seperti menyalin kata atau frasa

dari buku atau daftar kata,

menggunakan gambar dan bertanya

bagaimana cara menuliskan sebuah

kata. Peserta didik mengomunikasikan

ide, pengalaman melalui dua jenis teks

(prosedur dan narasi) sederhana. By the

end of phase F, with teachers’ support,

they produce simple descriptions,

recounts and procedures using formulaic

language and modelled examples at

word and simple sentence level. They

show awareness of the need for basic

punctuation and capitalization. They

demonstrate knowledge of some English

letter-sound relationships and the

spelling of high-frequency words. In their

writing, they use vocabulary related to

their class and home environments, and

use basic strategies, such as copying

words or phrases from books or word

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 118
lists, using images and asking how to

write a word.

CAPAIAN PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN JASMKNI, OLAHRAGA, DANKESEHATAN

(PJOK)

Fase E (Umumnya untuk kelas X SMK)

Pada akhir fase E, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan berbagai penerapan

keterampilan gerak sebagai hasil evaluasi pengetahuan yang benar, mengevaluasi dan

mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran jaSMKni terkait kesehatan (physicsl fittness

related health) dan kebugaran jaSMKni terkait keterampilan (physical fittness related skills),

pola perilaku hidup sehat, serta menunjukkan perilaku dalam menumbuh kembangkan nilai-

nilai aktivitas jaSMKni.

Fase E Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

Keterampilan Gerak Pada akhir fase ini peserta didik dapat menunjukkan

kemampuan dalam mempraktikkan hasil evaluasi penerapan

keterampilan gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas

senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan

olahraga air (kondisional) secara matang.

Pengetahuan Gerak Pada akhir fase ini peserta didik dapat mengevaluasi

fakta, konsep, prinsip, dan prosedur dalam melakukan

evaluasi penerapan keterampilan gerak berupa permainan dan

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 119
olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan

aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional).

Pemanfaatan Gerak Pada akhir fase ini peserta didik dapat mengevaluasi
fakta,konsep, prinsip, dan prosedur dan
mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran jaSMKni
terkait kesehatan (physicsl fittness related health) dan
kebugaran jas SMKn terkaitketerampilan (physical
fittness related skills) berdasarkan prinsip latihan
(Frequency, Intensity, Time
Type/FITT) untuk mendapatkan kebugaran dengan status baik
Peserta didik juga dapat menunjukkan kemampuan dalam
mengembangkan pola perilaku hidup sehat
berupa penerapan konsep dan prinsip pergaulan
sehat antara remaja dan orang lain di sekitarnya
Pengembangan Karakter dan Pada akhir fase ini peserta didik mengembangkan tanggung

Internalisasi Nilai- nilai Gerak jawab sosialnya dalam kelompok kecil untuk melakukan

perubahan positif, menunjukkan etika yang baik, saling

menghormati, dan mengambil bagian dalam kerja kelompok

pada aktivitas jaSMKni atau kegiatan sosial lainnya.

Pesertadidik juga dapat menumbuhkembangkan cara

menghadapi tantangan dalam aktivitas jaSMKni.

Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMK)

Pada akhir fase F, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan merancang dan

mempraktikkan berbagai aktivitas penerapan keterampilan gerak dilandasi dengan

pengetahuan yang benar, merancang dan mempraktikkan program latihan pengembangan

kebugaran jasmani terkait kesehatan (physicsl fittness related health) dan kebugaran

jasmani terkait keterampilan (physicsl fittness related skills) dan pengukurannya, pola

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 120
perilaku hidup sehat, serta menunjukkan perilaku mengambil peran sebagai pemimpin

kelompok yang lebih besar dengan tetap menjunjung tinggi moral dan etika, selain itu

peserta didik juga dapat memengaruhi kelompoknya dalam menerapkan nilai-nilai aktivitas

jasmani.

Fase F Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

Keterampilan Pada akhir fase ini peserta didik dapat menunjukkan kemampuan

Gerak dalam mempraktikkan hasil rancangan aktivitas penerapan

keterampilan gerak berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam,

aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air

(kondisional) dengan berbagai bentuk taktik dan strategi.

Pengetahuan Pada akhir fase ini peserta didik dapat merancang prosedur, strategi,

Gerak dan taktik,terkait dengan aktivitas penerapan keterampilan gerak

berupa permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak

berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air (kondisional).

Pemanfaatan Pada akhir fase ini peserta didik dapat merancang dan mempraktikkan

program latihan pengembangan kebugaran jaSMKni terkait kesehatan


Gerak
(physicsl fittness related health) dan kebugaran jaSMKni terkait

keterampilan (physicsl fittness related skills) secara sederhana serta

penggunaan instrumen pengukurannya, untuk mendapatkan kebugaran

dengan status baik. Peserta didik juga dapat menganalisis bahaya, cara

penularan, dan cara pencegahan HIV/AIDS, serta menganalisis

langkah-langkah melindungi diri dan orang lain dari Penyakit Menular

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 121
Seksual (PMS).

Pengembangan Karakter Pada akhir fase ini peserta didik dapat mengambil peran sebagai

dan Internalisasi Nilai- pemimpin kelompok yang lebih besar dalam aktivitas jaSMKni dan

nilai Gerak olahraga dengan tetap menjunjung tinggi moral dan etika. Selain

itupeserta didik dapat menginisiasi pembentukan komunitas peminatan

agar orang lain menjalankan etika yang baik, saling menghormati, dan

mengambil bagian dalam kerja kelompok sosial lainnya. Peserta didik

juga dapat memengaruhi kelompoknya dalam mengekspresikan diri

melalui aktivitas jaSMKni

CAPAIAN PEMBELAJARAN SEJARAH SMK

Fase E (Umumnya Kelas X SMK)

Pada akhir Fase E, peserta didik mampu memahami konsep-konsep dasar manusia, ruang,

waktu, diakronis (kronologi), sinkronis, guna sejarah, sejarah dan teori sosial, metode penelitian

sejarah, serta sejarah lokal. Melalui literasi, diskusi, dan penelitian berbasis proyek

kolaboratif peserta didik mampu menjelaskan berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di

Indonesia meliputi konsep asal- usul nenek moyang dan jalur rempah di Indonesia, kerajaan

Hindu- Buddha, dan kerajaan Islam di Indonesia.

Pada akhir Fase E, peserta didik mampu menggunakan sumber primer dan sekunder untuk

melakukan penelitian sejarah sejarah lokal secara diakronis atau sinkronis kemudian

mengomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau media lain. Selain itu mereka juga

mampu menggunakan keterampilan sejarah untuk menjelaskan dan menganalisis peristiwa

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 122
sejarah serta memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Elemen Capaian Pembeajaran

Pemahaman Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami

Konsep
konsep dasar ilmu sejarah yang dapat digunakan untuk menjelaskan

Sejarah peristiwa sejarah; memahami konsep dasar ilmu sejarah sebagai pisau

analisis untuk mengkaji peristiwa sejarah; memahami manusia sebagai

subjek dan objek sejarah; memahami peristiwa sejarah dalam ruang

lingkup lokal, nasional, dan global; memahami sejarah dalam dimensi

masa lalu, masa kini, dan masa depan; memahami sejarah dari aspek

perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; memahami

peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) maupun sinkronis.

Peserta didik juga dapat memahami konsep dasar asal usul nenek moyang

dan jalur rempah; menganalisis manusia dalam asal usu nenek moyang dan

jalur rempah; menganalisis asal usul nenek moyang dan jalur rempah dalam

ruang lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisis asal usul nenek

moyang dan jalur rempah dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa

depan; menganalisis asal usu nenek moyang dan jalur rempah dari pola

perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis

asal usul nenek moyang danjalur rempah secara diakronis (kronologi)

maupun sinkronis.

Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan Hindu- Buddha;

menganalisis manusia dalam kerajaan Hindu - Buddha; menganalisis

kerajaan Hindu-Buddha dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global;

menganalisis kerajaan Hindu-Buddha dalam dimensi masa lalu, masa kini,

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 123
dan masa depan; menganalisis kerajaan Hindu- Buddha dari pola

perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis

kerajaan Hindu-Buddha secara diakronis (kronologi) maupun sinkronis.

Peserta didik mampu memahami konsep dasar kerajaan Islam;

menganalisis manusia dalam kerajaan Islam; menganalisis kerajaan Islam

dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global;

menganalisis kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan

masa depan; menganalisis kerajaan Islam dari pola perkembangan,

perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; menganalisis kerajaan Islam

secara diakronis (kronologi) maupun sinkronis.

Keterampilan Proses Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengamati, menanya,

Sejarah mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi, menarik

kesimpulan, mengomunikasikan, merefleksikan dan merencanakan

proyek lanjutan secara kolaboratif tentang pengantar dasar ilmu sejarah,

jalur rempah dan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia, kerajaan

Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam meliputi:

1. Penelitian sejarah lokal dimulai dari lingkungan terdekat (sejarah

keluarga, sejarah sekolah, sejarah jalur rempah di daerah, sejarah

kerajaan di daerah, dan lain- lain); mengumpulkan sumber-sumber

primermaupun sekunder melalui sarana lingkungan sekitar,

perpustakaan, dan internet; melakukan seleksi dan kritik terhadap

sumber-sumber primer maupun sekunder; melakukan penafsiran

untuk mendeskripsikan makna di balik sumber- sumber primer dan

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 124
sekunder; dan menuliskan hasil penelitian dalam bentuk historiografi.

2. Penjelasan peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) yang

menitikberatkan pada proses dan sinkronis yang menitikberatkan pada

struktur; Penjelasan peristiwa sejarah berdasarkan hubungan

kausalitas; Mengaitkan peristiwa sejarah dengan kehidupan sehari-

hari; dan menempatkan peristiwa sejarah pada konteks zamannya.

3. Penjelasan peristiwa sejarah dalam perspektif masa lalu, masa kini,

dan masa depan; Penjelasan peristiwa sejarah dari pola perkembangan,

perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan.

4. Penjelasan peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional,

dan global; Mengaitkan hubungan antara peristiwa sejarah

lokal, nasional, dan global.

5. Memaknai nilai-nilai dari peristiwa sejarah dan

dikontekstualisasikan dalam kehidupan masa kini.

6. Mengolah informasi sejarah secara non digital maupun digital dalam

berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman suara, film dokumenter,

foto, maket, vlog, timeline, story board, infografis, videografis,

komik, poster, dan lain-lain.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 125
Fase F (Umumnya untuk kelas XI-XII SMK)

Pada Fase F, peserta didik di Kelas XI dan XII mampu mengembangkan konsep- konsep

dasar sejarah untuk mengkaji peristiwa sejarah dalam lintasan lokal, nasional, dan global.

Melalui literasi, diskusi, dan penelitian berbasis proyek kolaboratif peserta didik mampu

menjelaskan berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia dan dunia meliputi

Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa Indonesia, Pergerakan Kebangsaan Indonesia,

Pendudukan Jepang di Indonesia, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Perjuangan

Mempertahankan Kemerdekaan, Pemerintahan Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin,

Pemerintahan Orde Baru, Pemerintahan Reformasi, serta Revolusi Besar Dunia, Perang Dunia I

dan II, Perang Dingin, dan Peristiwa Kontemporer Dunia sampai abad-21.

Peserta didik di Kelas XI mampu menggunakan sumber primer dan sekunder untuk

melakukan penelitian sejarah nasional dan/atau sejarah lokal yang berkaitan dengan sejarah

nasional secara diakronis atau sinkronis kemudian mengomunikasikannya dalam bentuk lisan,

tulisan, dan/atau media lain. Selain itu mereka juga mampu menggunakan keterampilan sejarah

untuk menjelaskan, menganalisis dan mengevaluasi peristiwa sejarah, serta memaknai nilai-

nilai yang terkandung di dalamnya.

Peserta didik di Kelas XII mampu menggunakan sumber sekunder dan sumber primer

untuk melakukan penelitian sejarah nasional, sejarah dunia, dan/atau sejarah tematis, secara

sinkronis atau diakronis kemudian mengomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau

media lain. Selain itu mereka juga mampu menggunakan keterampilan sejarah untuk

menjelaskan dan menganalisis peristiwa sejarah dari berbagai perspektif dan

mengaktualisasikan minat bakatnya dalam bidang sejarah melalui studi lanjutan atau kegiatan

kesejarahan di luar sekolah

Elemen Pemahaman Konsep Sejarah

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 126
Keterampilan Pada akhir fase kelas XI ini, peserta didik mampu mengembangkan

Konsep Sejarah konsep sejarah yang dapat digunakan untuk mengkaji peristiwa sejarah;

(Historical mengidentifikasi kiprah orang-orang atau kelompok masyarakat dalam

Conceptual Skills) menciptakan dan menggerakan sejarah; mengidentifikasi peristiwa

sejarah lokal yang berkontribusi bagi pembentukan identitas nasional;

mengidentifikasi dan menganalisis pola perkembangan, keberlanjutan,

perubahan, dan pengulangan dalam peristiwa sejarah; dan

mengembangkan konsep diakronis (kronologi) untuk mendeskripsikan

peristiwa sejarah.

Pada akhir fase kelas XII ini, peserta didik mampu

mengembangkan konsep sejarah yang dapat digunakan untuk

menganalisis berbagai peristiwa aktual yang terjadi;

mengidentifikasi kiprah orang-orang atau kelompok masyarakat

pada masa kini yang membawa dampak bagi kehidupan

manusia; mengidentifikasi hubungan atau keterkaitan peristiwa

sejarah nasional dan dunia; membandingkan dan mengaitkan

sejarah; dan mengembangkan konsep sinkronis untuk menganalisis

peristiwa sejarah.

Keterampilan Pada akhir fase Kelas XI dan XII ini, peserta didik mampu melakukan:

Berpikir 1. Penjelasan peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) yang

Sejarah menitikberatkan pada proses dan sinkronis yang menitikberatkan

(Historical pada struktur; penjelasan peristiwa sejarah berdasarkan hubungan

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 127
Thinking Skills) kausalitas; mengaitkan peristiwa sejarah dengan kehidupan sehari-

hari; dan menempatkan peristiwa sejarah pada konteks zamannya.

2. Penjelasan peristiwa sejarah dalam perspektif masa

lalu, masa kini, dan masa depan; penjelasan peristiwa sejarah dari

pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan;

memaknai nilai-nilai atau hikmah dari peristiwa sejarah.

3. Penjelasan peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan

global; mengaitkan hubungan antara peristiwa sejarah lokal, nasional,

bahkan global.

Kesadaran Pada akhir fase kelas XI dan XII ini, peserta didik

mampu memahami fakta sejarah serta melihat keterkaitan antara


Sejarah

masa lalu, masa kini, dan masa depan; mengaitkan peristiwa


(Historical

sejarah dengan realitas sosial dan mengevaluasi peristiwa sejarah;


Consciousness

memaknai nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa sejarah;

mengembangkan minat untuk memperdalam atau melanjutkan studi ilmu

sejarah atau pendidikan sejarah; mengembangkan kepedulian untuk

mengunjungi dan menjaga benda-benda atau situs-situs peninggalan

sejarah; dan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan kesejarahan.

Penelitian Pada akhir fase kelas XI ini, peserta didik mampu

Sejarah melakukan penelitian sejarah nasional dan/atau sejarah lokal yang

(Historical berkaitan dengan sejarah nasional dengan menerapkan langkah- langkah

mencari sumber (heuristik), kritik dan seleksi sumber (verifikasi),


Research)
analisa dan sintesa sumber (interpretasi), dan penulisan sejarah

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 128
(historiografi); menuliskan biografi tokoh nasional dan tokoh lokal.

Pada akhir fase kelas XII ini, peserta didik mampu melakukan penelitian

sejarah nasional yang berkaitan dengan sejarah dunia atau sejarah

tematis (sejarah politik, sejarah sosial, sejarah maritim, sejarah agraris,

sejarah IPTEK, sejarah kesehatan, sejarah mitigasi, dan lain- lain)

dengan menerapkan langkah-langkah mencari sumber (heuristik), kritik

dan seleksi sumber (verifikasi), analisa dan sintesa sumber (interpretasi),

dan penulisan sejarah

(historiografi); Menuliskan biografi tokoh nasional dan tokoh dunia.

Keterampilan Pada akhir fase kelas XI ini diharapkan peserta didik mampu membaca

Praktisboard, buku teks, buku referensi, dan internet; menuliskan dan menuturkan

infografis, sejarah nasional dan/atau sejarah lokal yang berkaitan dengan sejarah

videografis, nasional; mengolah informasi sejarah secara non digital maupun digital

komik, poster, dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman suara, film dokumenter,

dan lain- Sejarah foto, maket, vlog, timeline, story

Practice Skills)

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 129
CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI TARI

Fase E (Umumnya untuk kelas X SMK)

Pada akhir fase, peserta didik mampu mengevaluasi hasil penciptaan karya tari dalam

menggali tari tradisi berdasarkan makna dan simbol sebagai inspirasi saat membuat gerak

tari kreasi secara individu ataupun kelompok sebagai wujud aktualisasi diri. Peserta didik

mengekspresikan diri dengan menciptakan karya tari yang berpijak dari tradisi.

Fase E Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

Berpikir dan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu

bekerjaartistik menunjukkan hasil karya tari kreasi secara

(Thinking and working artistically) individu maupun berkelompok.

Mengalami Pada akhir fase ini, peserta didik mampu

(Experiencing) Menggali makna dan simbol pada tari tradisi kreasi ke

dan dalam bentuk karya seniper tunjukkan.

Menciptakan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu

(Creating) mencipta karya tari kreasiberdasarkan makna dan

simbol dari tari tradisi ke dalam bentukkarya seni

pertunjukkan.

Merefleksikan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengevaluasi

(Reflecting) hasil penciptaan karya tari dengan mengapresiasi

makna dan simbol tari tradisi dan kreasi saat

menciptakan ide-ide baru ke

dalam karyanya.

Berdampak Pada akhir fase ini, peserta didik

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 130
(Impacting) mampu mengaktualisasikan diri melalui pertunjukan

tari.

Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMK)

Pada akhir fase, peserta didik mampu mengevaluasi hasil penciptaan karya tari dengan

membandingkan berbagai macam pertunjukkan tari tradisi dan kreasi berdasarkan makna,

simbol, nilai estetis dari perspektif berbagai aspek seni yang dapat dijadikan inspirasi untuk

menciptakan karya tari secara individu ataupun kelompok sebagai bentuk aktualisasi diri dalam

mempengaruhi orang lain. Peserta didik mampu mencipta karya seni dengan menggunakan

prinsip-prinsip manajemen produksi.

Fase F Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

Berpikir dan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menunjukan

hasil penciptaan tari kreasi secara individu ataupun


bekerjaartistik
kelompok dengan manajemen pertunjukan.

(Thinking and working artistically)

Mengalami Pada akhir fase ini, peserta didik mampu

(Experiencing) membandingkan berbagai macam

pertunjukkan tari tradisi dan kreasi berdasarkan makna,

simbol, nilai estetis dari perspektif berbagai aspek seni

sesuai dengan pengalaman dan wawasan.

Menciptakan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menciptakan

(Creating) tari kreasi yang terinspirasi dari hasil membandingkan

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 131
berbagai pertunjukkan tari tradisi dan kreasi berdasarkan

makna, simbol, dan nilai estetis dari

perspektif berbagai aspek seni.

Merefleksikan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengevaluasi

(Reflecting)
hasil penciptaan karya tari dengan mengapresiasi nilai

estetis tari tradisi berdasarkan makna dan simbol.

Berdampak Pada akhir fase ini, peserta didik mampu

(Impacting) mengaktualisasikan diri dalam mempengaruhi orang

lain untuk mengapresiasi pertunjukan tarinya.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 132
CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI MUSIK

Fase E (Umumnya untuk kelas X SMK)

Pada akhir Fase E, peserta didik mampu menyimak dengan baik dan cermat, melibatkan diri

secara aktif dalam pengalaman atas bunyi-musik. Peserta didik dapat mengkaji, memberi kesan,

dan merekam beragam praktik bermusik baik sendiri maupun bersama- sama baik sebagai

dokumentasi maupun alat komunikasi secara umum serta menyadari hubungannya dengan

konteks dan praktik- praktik lain (di luar musik) yang lebih luas untuk perbaikan hidup baik diri

sendiri, sesama, lingkungan dan alam semesta. Peserta didik mampu menjalani kebiasaan praktik

musik yang baik dan rutin dalam melakukan praktik musik mulai persiapan, penyajian, maupun

setelah melakukan praktik musik dengan kesadaran untuk perkembangan, perbaikan, kelancaran

serta keluwesan dalam melakukan praktik musik. Peserta didik mampu memilih, memainkan,

menghasilkan, menganalisa, merefleksi karya-karya musik secara aktif, kreatif, artistik, dan

musikal secara bebas dan bertanggung jawab, serta sensitif terhadap fenomena kehidupan

manusia serta terus mengusahakan mendapatkan pengalaman dan kesan baik dan berharga bagi

perbaikan dan kemajuan diri sendiri secara utuh dan bagi kemajuan bersama.

Fase E Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

Mengalami Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menyimak, melibatkan

(Experiencing diri secara aktif dalam pengalaman atas kesan terhadap bunyi-

musik, peka dan paham, serta secara sadar melibatkan konteks

sajian musik dan berpartisipasi aktif dalam sajian musik yang

berguna bagi perbaikan hidup baik untuk diri sendiri. sesama,

lingkungan, dan alam semesta.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 133
Merefleksikan(Reflecting) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menyimak, melibatkan

diri secara aktif dalam pengalaman atas kesan terhadap bunyi-

musik, peka dan paham, serta secara sadar melibatkan konteks

sajian musik dan berpartisipasi aktif dalam sajian musik yang

berguna bagi perbaikan hidup baik untuk diri sendiri. sesama,

lingkungan, dan alam semesta.

Berpikir dan Bekerja Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjalani kebiasaan

Secara Artistik baik dan rutin dalam berpraktik musik sejak dari persiapan,

(Thinking and Working saat, maupun usai berpraktik musik dengan kesadaran

Artistically) untuk perkembangan dan perbaikan

kelancaran serta keluwesan

bermusik, serta memilih, memainkan,

menghasilkan, menganalisa, dan merefleksi karya-karya musik

secara aktif, kreatif, artistik, dan musikal secara bebas dan

bertanggung jawab, serta sensitif terhadap fenomena kehidupan

manusia.

Menciptakan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menghasilkan

(Creating) gagasan dan karya musik yang otentik dalam sebuah sajian

dengan kepekaan akan unsur-unsur bunyi-musik baik

intrinsik maupun ekstrinsik, keragaman konteks,

melibatkan praktik-praktik selain musik (bentuk seni yang lain)

baik secara terencana maupun situasional yang berguna bagi

perbaikan hidup diri sendiri, sesama, lingkungan, dan alam

semesta.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 134
Berdampak (Impacting) Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjalani kebiasaan

bagi diri sendiri dan orang baik dan rutin dalam berpraktik musik dan aktif dalam

lain kegiatan- kegiatan bermusik lewat bernyanyi, memainkan

media bunyi-musik dan memperluas wilayah praktik musiknya

dengan praktik- praktik lain di luar musik serta terus

mengusahakan mendapatkan pengalaman dan kesan baik dan

berharga bagi perbaikan dan kemajuan diri sendiri secara utuh

dan bersama

Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMK)

Pada akhir Fase F, peserta didik mampu menyimak dengan baik dan cermat, melibatkan

diri secara aktif dan kreatif dalam pengalaman atas bunyi-musik. Peserta didik menunjukkan

kepekaannya terhadap unsur-unsur bunyi-musik dan kepekaan serta menunjukan adanya

penambahan wawasan atas beragam konteks dari sajian musik seperti: lirik lagu, kegunaan

musik yang dimainkan, era, style, kondisi sosial-budaya, ekologis, dan sebagainya. Peserta didik

menghasilkan gagasan dan karya musik yang otentik dengan menunjukkan kepekaan terhadap

unsur-unsur bunyi-musik dan memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman atas keragaman

konteks. Peserta didik mampu melibatkan praktik- praktik selain musik (bentuk seni lain,

pelibatan dan penggunaan teknologi yang sesuai) baik secara terencana maupun

situasionalsesuai kaidah tata bunyi/musik.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 135
Fase F Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

Mengalami Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menyimak dengan baik

(Experiencing dan cermat, melibatkan diri secara aktif dalam pengalaman atas

bunyi-musik, peka dan paham, serta secara sadar melibatkan

konteks sajian musik dan berpartisipasi aktif dalam sajian musik

secara luas.

Merefleksikan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menyimak dengan baik

(Reflecting) dan cermat, melibatkan diri secara aktif dalam pengalaman atas

bunyi-musik, peka dan paham, serta secara sadar melibatkan

konteks sajian musik dan berpartisipasi aktif dalam sajian musik

secara luas.

Berpikir dan Bekerja Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menyimak dan menjalani

Secara Artistik kebiasaan bermusik secara baik dan cermat, serta menuntukkan

(Thinking and tingkat kepekaan yang tinggi akan unsur- unsur bunyi-musik,

pengetahuan dan pemahaman bermusik, serta keberagaman


Working Artistically)
konteks musik, dalam praktik musik yang terencana secara sadar

maupurn situasional akan kaidah tata bunyi-musik.

Menciptakan Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menghasilkan gagasan

(Creating) dan karya musik yang otentik dalam sebuah sajian dengan

kepekaan akan unsur-unsur bunyi-musik baik intrinsic maupun

ekstrinsik, keragaman konteks, melibatkan praktik-praktik selain

musik (bentuk seni yang lain, penerapan dan penggunaan

teknologi yang sesuai) baik secara terencana maupun situasional

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 136
sesuai dan sadar akan kaidah tata bunyi/musik

Berdampak Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjalani kebiasaan

(Impacting) bagi baik dan rutin dalam berpraktik musik dan aktif dalam kegiatan-

diri sendiri dan kegiatan bermusik lewat bernyanyi, memainkan media bunyi-

orang lain musik dan memperluas wilayah praktik musiknya dengan praktik-

praktik lain di luar musik, serta penambahan wawasan akan

keberagaman konteks bermusik: lirik lagu, kegunaan musik yang

dimainkan, era, style, konsidi social- budaya, ekologis, dan lain-

lainnya, yang dapat berdampak bagi perbaikan dan kemajuan diri

sendiri secara utuh dan bersama.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 137
CAPAIAN PEMBELAJARAN

PROJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL

(IPAS)

Pada akhir fase E, peserta didik diharapkan dapat memahami dan membuat teks

informasi, mendeskripsikan kejadian dan fenomena, melaporkan percobaan, menyajikan dan

mengevaluasi data, memberikan penjelasan, dan menyajikan opini atau klaim sesuai dengan

lingkup bidang keahliannya. Mereka juga dapat memahami serta membuat teks multimedia

seperti bagan, grafik, diagram, gambar, peta, animasi, dan media visual. Peserta didik

menggunakan struktur bahasa untuk menghubungkan informasi dan ide, memberikan deskripsi

dan penjelasan, merumuskan hipotesis, dan 50 mengkonstruksi argumen yang didasarkan pada

bukti-bukti sehingga dapat mengekspresikan posisinya. Peserta didik memahami ketujuh aspek

Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial yang terdiri dari makhluk hidup dan lingkungannya; zat dan

perubahannya; energi dan perubahannya; bumi dan antariksa; keruangan dan konektivitas antar

ruang dan waktu; interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika sosial; serta

perilaku ekonomi dan kesejahteraan sesuai dengan karakteristik bidang keahliannya.

Elemen Capaian Pembelajaran

Menjelaskan fenomena Peserta didik diharapkan dapat memahami pengetahuan ilmiah dan

menerapkannya; atau membuat prediksi sederhana disertai dengan


secara ilmiah
pembuktiannya. Peserta didik menjelaskan fenomena- fenomena yang

terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti

makhluk hidup dan lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan

perubahannya; bumi dan antariksa; keruangan dan konektivitas antar

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 138
ruang dan waktu; interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial

dan dinamika sosial; serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan.

Peserta didik juga mengaitkan fenomena-fenomena tersebut dengan

keterampilan teknis pada bidang keahliannya.

Mendesain dan Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti prosedur yang tepat

untuk melakukan penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara


mengevaluas i
penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah, serta
penyelidikan
diharapkan dapat mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan pada
ilmiah
desain percobaan ilmiah.

Menerjemahkan data dan Peserta didik dapat menerjemahkan data dan bukti dari berbagai

sumber untuk membangun sebuah argumen serta dapat


bukti-bukti secara ilmiah
mempertahankannya dengan penjelasan ilmiah. Peserta didik

diharapkan dapat mengidentifikasi kesimpulan yang benar diambil

dari tabel hasil, grafik, atau sumber data lain. Peserta didik

merencanakan dan melaksanakan aksi sebagai tindak lanjut,

mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajarannya, melakukan

refleksi diri terhadap tahapan kegiatan yang dilakukan.

CAPAIAN PEMBELAJARAN INFORMATIKA

Fase E (Umumnya untuk kelas X SMK)

Pada akhir fase E, peserta didik: a) mampu mendeskripsikan fungsi dan cara kerja sistem

komputer, bagaimana komponen-komponen sistem bekerja dan saling berinteraksi, memahami

internet dan jaringan lokal serta mengkoneksikan perangkat ke jaringan lokal dan internet, enkripsi

data, mengumpulkan dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber baik secara manual atau

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 139
otomatis menggunakan perkakas yang sesuai, mengintegrasikan potongan objek dalam berbagai

format dari berbagai aplikasi untuk disajikan dalam berbagai representasi yang memudahkan

analisis dan interpretasi, dan menggunakan fitur lanjut dan otomasi dari aplikasi perkantoran; b)

mampu menerapkan berpikir komputasional dengan strategi algoritmik standar untuk

mengembangkan program komputer yang terstruktur dalam bahasa pemrograman prosedural

tekstual sebagai solusi atas persoalan berbagai bidang yang mengandung data diskrit bervolume

tidak kecil, bergotong royong untuk menyelesaikan suatu persoalan kompleks dengan

mengembangkan (merancang, mengimplementasi, memperbaiki, menguji) artefak komputasional

yang bersentuhan dengan bidang lain sesuai kaidah proses rekayasa, serta mengomunikasikan

secara lisan dan tertulis rancangan produk, produk, dan prosesnya; dan c) mampu mengenal

sejarah perkembangan komputer dan tokoh-tokohnya, memahami aspek teknis, hukum, ekonomi,

lingkungan, dan sosial dari produk TIK,hak kekayaan intelektual, dan lisensi. mengenal berbagai

bidang studi dan profesi terkait informatika serta peran informatika pada bidang lain.

Fase E Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

BK Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan strategi algoritmik

standar pada kehidupan sehari-hari maupun implementasinya dalam sistem

komputer, untuk menghasilkan beberapa solusi persoalan dengan data diskrit

bervolume

TIK Pada akhir fase E, peserta didik mampu memanfaatkan berbagai aplikasi

secara bersamaan dan optimal untuk berkomunikasi, mencari informasi di

internet, serta mahir menggunakan fitur lanjut aplikasi perkantoran (pengolah

kata, angka, dan presentasi) beserta otomasinya untuk mengintegrasikan dan

menyajikan konten aplikasi dalam berbagai representasi yang memudahkan

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 140
analisis dan

SK Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan cara kerja komputer dan

masing-masing komponen-komponennya, menjelaskan peran sistem operasi

dan mekanisme internal yang terjadi pada interaksi antara perangkat keras,

perangkat

JKI Pada akhir fase E, peserta didik menjelaskan Internet dan jaringan lokal,

komunikasi data via ponsel, konektivitas internet melalui jaringan kabel dan

nirkabel (bluetooth, wifi, internet), menerapkan enkripsi untuk memproteksi

data pada saat melakukan koneksi perangkat ke jaringan lo

AD Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan aspek privasi dan

keamanan data, mengumpulkan data secara otomatis dari berbagai sumber

data, memodelkan data berbagai bidang, menerapkan seluruh siklus

pengolahan data (pengumpulan, pengolahan, visualisasi, analisis dan

interpretasi data, publikasi) dengan menggunakan perkakas yang sesuai,

menerapkan strategi pengelolaan data yang tepat

AP Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan praktik baik konsep

pemrograman prosedural dalam salah satu bahasa pemrograman

prosedural dan mampu mengembangkan program yang terstruktur dalam

notasi algoritma atau notasi lain, berdasarkan strategi algoritmik yang tepat.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 141
DSI Pada akhir fase E, peserta didik mampu mendeskripsikan dan menarik

pelajaran dari sejarah perkembangan komputer dan tokoh- tokohnya;

menjelaskan hak kekayaan intelektual dan lisensi, aspek teknis, hukum,

ekonomi, lingkungan dan sosial dari produk TIK, , serta mampu menjelaskan

berbagai bidang studi dan profesi bidang informatika serta peran informatika

PLB Pada akhir fase E, peserta didik mampu bergotong royong dalam tim inklusif

untuk mengerjakan proyek bertema informatika sebagai solusi persoalan

masyarakat, mulai dari mengidentifikasi persoalan, merancang,

mengimplementasi, menguji, dan menyempurnakan program komputer

didasari strategi algoritma yang sesuai, dan mengkomunikasikan secara lisan

maupun tertulisproduk, proses pengembangan solusi dan manfaat solusinya

bagi masyarakat.

Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMK)

Pada akhir fase F, peserta didik: a) mampu mengkaji berbagai strategi algoritmik

yang menghasilkan lebih dari satu solusi persoalan, menganalisis setiap solusi,

serta menentukan solusi yang paling efisien dan optimal untuk dikembangkan menjadi

program komputer, mengkritisi kasus-kasus terkini terkait informatika di masyarakat,

merancang dan mengimplementasi struktur data abstrak yang lebih kompleks

menggunakan beberapa library standar termasuk library untuk kecerdasan buatan

(Artificial Intelligence) dan pengolahan data bervolume besar, mengembangkan,

melakukan pemeliharaan, dan penyempurnaan kode sumber program dengan tetap

memperhatikan kualitasnya serta menuliskan dokumentasi dan menjelaskan aspek statik

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 142
dan dinamik dari program komputer, menerjemahkan sebuah program dalam satu

bahasa yang sudah dikenalnya ke bahasa lain berdasarkan kaidah translasi yang

diberikan, memahami jaringan komputer dari sisi teknis, termasuk cyber security, dan

tata kelola untuk mengontrol akses data ke sistem, mampu melakukan konfigurasi dan

setting komputer ke jaringan komputer dan internet untuk menjamin keamanan dirinya

dan b) mampu bergotong royong dengan menggunakan berbagai perkakas TIK untuk

merancang, mengimplementasi, menguji, memperbaiki, menghasilkan prototipe

perangkat lunak yang berinteraksi dengan single board computer/controller atau kit

elektronika untuk edukasi yang bisa diprogram atau mengembangkan program untuk

mengolah data bervolume besar serta mampu mengkomunikasikan produk dan proses

pengembangan perangkat lunak yang dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak

aplikasi

Fase F Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran

BK Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis beberapa strategi

algoritmik secara kritis dalam menghasilkan banyak alternatif solusi untuk satu

persoalan dengan memberikan justifikasi efisiensi, kelebihan, dan

keterbatasan dari semua alternatif solusi, kemudian memilih dan menerapkan

solusi terbaik, paling efisien, dan optimal dengan merancang struktur

TIK Capaian pembelajaran terintegrasi dalam PLB.

SK Capaian pembelajaran terintegrasi dalam PLB.

JKI Pada akhir fase F, peserta didik memahami konsep lanjutan jaringan komputer

dan internet, meliputi topologi jaringan yang menghubungkan beberapa

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 143
komputer, memahami aspek teknis berbagai jaringan komputer, lapisan

informasi dalam suatu sistem jaringan komputer (OSI Layer), komponen

jaringan komputer dan mekanisme pertukaran data, konsep cyber security, tata

kelola kontrol akses data, serta faktor- faktor dan konfigurasi keamanan

jaringan.

Elemen Capaian Pembelajaran

AD Capaian pembelajaran terintegrasi dalam PLB.

AP Pada akhir fase F, peserta didik mampu bergotong-royong dalam

mengembangkan program modular yang berukuran besar menggunakan

bahasa pemrograman yang ditentukan, mampu memahami struktur program

( aspek statik) dan eksekusi (aspek dinamik) suatu program sumber (source

code) serta memelihara dan menyempurnakannya, mampu mengenal algoritma

standar dan strategi efisiensinya, mampu merancang dan

mengimplementasikan struktur data abstrak yang kompleks seperti beberapa

library standar termasuk library untuk kecerdasan buatan (Artificial

Intelligence) dan pengolahan data bervolume besar, serta mampu

menerjemahkan sebuah program dalam satu bahasa yang sudah dikenalnya ke

bahasa lain berdasarkan kaidah translasi yang diberikan.

DSI Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengkaji secara kritis kasus- kasus

sosial terkini terkait produk TIK dan sistem komputasi, menganalisis kasus,

memberikan berbagai argumentasi dan rasionalnya.

PLB Pada akhir fase F, peserta didik mampu bergotong royong dalam tim inklusif

untuk mengerjakan proyek pengembangan sistem komputasi mulai dari

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 144
menganalisis, mengidentifikasi persoalan, merancang, mengimplementasi,

menguji, dan menyempurnakan sistem komputasi yang merupakan solusi

dari persoalan tersebut, serta mengkomunikasikan secara lisan dan tertulis

produk, proses pengembangan solusi serta manfaat dari solusi tersebut.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 145
CAPAIAN PEMBELAJARAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


Bidang Keahlian : Teknik Otomotif
Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor
Mata Pelajaran : Dasar-dasar Otomotif

Waktu : 432 jam Pelajaran

Pada akhir fase E (kelas X SMK) peserta didik akan mendapatkan gambaran
menyeluruh mengenai program keahlian Pekerjaan Sosial, dalam rangka menumbuhkan
renjana (passion), visi (vision), imajinasi, dan kreativitas untuk merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar. Capaian pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran
Dasar-dasar Otomotif dapat diuraikan sebagai berikut:

Elemen Capaian Pembelajaran


Proses bisnis bidang Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami proses
otomotif secara bisnis bidang otomotif secara menyeluruh pada berbagai
menyeluruh jenis dan merk kendaraan, serta pengelolaan sumber daya
manusia dengan memperhatikan potensi dan kearifan
lokal.
Perkembangan teknologi Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
otomotif dan dunia kerja serta perkembangan teknologi otomotif dan dunia kerja serta
isu-isu global menganalisis isu-isu global terkait dunia otomotif, antara lain
penerapan elektronik di otomotif, mobil listrik, kendaraan
dengan kendali jarak jauh dan sejenisnya.
Profesi dan kewirausahaan (job- Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami profesi
profile dan technopreneurship)), dan kewirausahaan di bidang otomotif (job-profile dan
serta peluang usaha di bidang technopreneurship), serta peluang usaha di bidang otomotif,
otomotif. untuk membangun vision dan passion, dengan
melaksanakan pembelajaran berbasis proyek nyata sebagai
simulasi proyek kewirausahaan.

Teknik dasar pemeliharaan dan Pada akhir fase E, peserta didik peserta didik mampu
perbaikan yang terkait dengan memahami teknik dasar bidang otomotif melalui
seluruh proses bidang otomotif. pengenalan dan praktik singkat penggunaan alat ukur,
pemeliharaan, perbaikan, pembentukan body kendaraan,
perakitan, serta pengenalan alat berat, dump-truck, dan
sejenisnya.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 146
Keselamatan dan Kesehatan Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan K3LH
Kerja serta Lingkungan Hidup dan budaya kerja industri, antara lain: praktik-praktik kerja
(K3LH) dan budaya kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur-
industri prosedur dalam keadaan darurat, dan penerapan budaya
kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).

Gambar teknik Pada akhir fase E, peserta didik mampu menggambar teknik
dasar, termasuk pengenalan macam-macam peralatan
gambar, standarisasi dalam pembuatan gambar, serta
praktik menggambar dan membaca gambar teknik, dan
menentukan letak dan posisi komponen otomotif
berdasarkan gambar buku manual.

Peralatan dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu menggunakan


perlengkapan peralatan dan perlengkapan kerja, antara lain persiapan,
tempat kerja kalibrasi, dan penggunaan peralatan dan perlengkapan
sesuai jenis, fungsi dan manual perbaikan.

Pemeliharaan komponen Pada akhir fase E, peserta didik mampu


mengidentifikasi komponen utama dan menjelaskan proses
kerja motor 2 langkah dan 4 langkah, menerapkan persiapan
form pemeriksaan, manual perbaikan, tools, dan SST di
tempat kerja, menerapkan pemeriksaan komponen dengan
alat sesuai dengan manual perbaikan serta menyimpan hasil
pemeriksaan.
Pekerjaan elektronika dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
pematrian dasar komponen elektronika dasar, termasuk fungsi dan cara kerja
komponen- komponen elektronika dasar, perakitan, diagnosa
gangguan, perawatan komponen-komponen elektronika,
serta pematrian komponen sesuai prosedur manual
perbaikan, pemeriksaan hasil pematrian secara visual, dan
pengujian fungsi komponen hasil pematrian.

Dasar sistem hidrolik dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Pneumatik memahami prinsip dasar sistem hidrolik danpneumatik,
termasuk komponen sistem hidrolik dan pneumatik.

C. Layanan Bimbingan Kompetensi

1. Konsep dan Fungsi Layanan BK


Bimbingan merupakan suatu proses yang berkesinambungan sehingga
bantuan itu diberikan secara sistematis, berencana, terus menerus dan terarah kepada
tujuan tertentu. Dengan kata lain, bimbingan adalah suatu kegiatan yang prosesnya
berkesinambungan dengan sistematis, terencana, tahap demi tahap dan terarah
kepada tujuan yang ingin dicapai oleh pembimbing dan orang yang dibimbing. 

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 147
Beberapa fungsi dari bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :
a. Pemahaman yaitu membantu konseli agar memiliki pemahaman yang lebih baik
terhadap dirinya dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, budaya, dan norma
agama).
b. Fasilitasi yaitu memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang
seluruh aspek pribadinya
c. Penyesuaian yaitu membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri
sendiri dan dengan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
d. Penyaluran yaitu membantu konseli merencanakan pendidikan, pekerjaan dan
karir masa depan, termasuk juga memilih program peminatan, yang sesuai
dengan kemampuan, minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadiannya.
e. Adaptasi yaitu membantu para pelaksana pendidikan termasuk kepala satuan
pendidikan, staf administrasi,dan guru mata pelajaran atau guru kelas untuk
menyesuaikan program dan aktivitas pendidikan dengan latar belakang
pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan peserta didik/konseli.
f. Pencegahan yaitu membantu peserta didik/konseli dalam mengantisipasi
berbagai kemungkinan timbulnya masalah dan berupaya untuk mencegahnya,
supaya peserta didik/konseli tidak mengalami masalah dalam kehidupannya.
g. Perbaikan dan Penyembuhan yaitu membantu peserta didik/konseli yang
bermasalah agar dapat memperbaiki kekeliruan berfikir, berperasaan,
berkehendak, dan bertindak. Konselor atau guru bimbingan dan konseling
melakukan memberikan perlakuan terhadap konseli supaya memiliki pola fikir
yang rasional dan memiliki perasaan yang tepat, sehingga konseli berkehendak
merencanakan dan melaksanakan tindakan yang produktif dan normatif.
h. Pemeliharaan yaitu membantu peserta didik/konseli supaya dapat menjaga
kondisi pribadi yang sehat-normal dan mempertahankan situasi kondusif yang
telah tercipta dalam dirinya.
a. Pengembangan yaitu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang
memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli melalui pembangunan
jejaring yang bersifat kolaboratif.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 148
b. Advokasi yaitu membantu peserta didik/konseli berupa pembelaan terhadap
hak-hak konseli yang mengalami perlakuan diskriminatif.

2. Asas Pelayanan
Asas Dalam Bimbingan Dan Konseling
a. Kerahasiaan yaitu asas layanan yang menuntut konselor atau guru bimbingan
dan konseling merahasiakan segenap data dan keterangan tentang peserta
didik/konseli, sebagaimana diatur dalam kode etik bimbingan dan konseling.
b. Kesukarelaan, yaitu asas kesukaan dan kerelaan peserta didik/konseli
mengikuti layanan yang diperlukannya.
c. Keterbukaan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling
yang bersifat terbuka dan tidak berpura-pura dalam memberikan dan
menerima informasi.
d. Keaktifan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling
kepada peserta didik/konseli memerlukan keaktifan dari kedua belah pihak.
e. Kemandirian yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling
yang merujuk pada tujuan agar peserta didik/ konseli mampu mengambil
keputusan pribadi, sosial, belajar, dan karir secara mandiri.
f. Kekinian yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling
yang berorientasi pada perubahan situasi dan kondisi masyarakat di tingkat
lokal, nasional dan global yang berpengaruh kuat terhadap kehidupan peserta
didik/konseli.
g. Kedinamisan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling
yang berkembang dan berkelanjutan dalam memandang tentang hakikat
manusia, kondisi-kondisi perubahan perilaku, serta proses dan teknik
bimbingan dan konseling sejalan perkembangan ilmu bimbingan dan
konseling.
h. Keterpaduan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling
yang terpadu antara tunjuan bimbingan dan konseling dengan tujuan
pendidikan dan nilai – nilai luhur yang dijunjung tinggi dan dilestarikan oleh
masyarakat.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 149
i. Keharmonisan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan
konseling yang selaras dengan visi dan misi sekolah, nilai dan norma
kehidupan yang berlaku di masyarakat.
j. Keahlian yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling
berdasarkan atas kaidah-kaidah akademik dan etika profesional, dimana
layanan bimbingan dan konseling hanya dapat diampu oleh tenaga ahli
bimbingan dan konseling.
k. Tut wuri handayani yaitu suatu asas pendidikan yang mengandung makna
bahwa konseloratau guru bimbingan dan konseling sebagai pendidik harus
memfasilitasi setiap peserta didik/konseli untuk mencapai tingkat
perkembangan yang utuh dan optimal.

3. Komponen Program BK ( Program dan Layanan )


Layanan bimbingan dan konseling di sekolah atau madrasah diklasifikasikan
ke dalam empat komponen layanan, ialah sebagai berikut:
a. Pelayanan Dasar
Layanan dasar adalah layanan bantuan kepada semua peserta didik melalui
kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan untuk membantu para peserta didik
mencapai kompetensi dan keterampilan dasar yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga diharapkan dapat melaksanakan tugas-tugas
perkembangan secara efektif dan sehat. Layanan ini dilaksanakan melalui
kegiatan di dalam kelas (klasikal), kelompok-kelompok kecil, dan kerjasama
antara konselor dan guru dalam pengembangan kompetensi tertentu yang
diperlukan oleh peserta didik dalam kehidupannya.

b. Pelayanan Responsif
Pelayanan responsif adalah layanan bimbingan dan konseling bagi peserta
didik yangmemiliki  kebutuhan  dan  menghadapi  masalah  yang 
memerlukan  penanganan dengansegera,  sebab  jika  tidak  segera  dibantu 
dapat  menilmbulkan  gangguan  dalam  proses pencapaian tugas-tugas
perkembangannya. Dalam hal ini konseling mungkin berinisiatif mendatangi
konselor untuk memanfaatkan bantuan profesional yang diperlukannya dari

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 150
konselor karena mengalami masalah atau kesulitan tertentu karena adanya
rujukan dari guru, orangtua atau profesional lain

c. Perencanaan Individual
Perencanaan individual ialah proses bantuan yang diberikan kepada peserta
didik sebagai upaya merencanakan, memonitor dan mengelola aktivitas yang
berkaitan dengan kemajuan dan kesuksesan masa depannya berdasarkan
pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan
peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya.

d. Dukungan Sistem
Dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan
untuk memantapkan, memelihara dan meningkatkan program bimbingan
secara menyeluruh. Layanan dukungan sistem sangat banyak dan bervariasi,
antara lain dapat berupa kegiatan pengembangan profesional konselor;
hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat,
masyarakat yang lebih luas; peningkatan mutu manajemen program;
peningkatan anggaran dan fasilitas, pelatihan BK bagi para Pengawas dan
Kepala Sekolah/Madrasah.

4. Bentuk Layanan BK ( Dalam dan luar kelas )


a. Di dalam Kelas
1) Layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas (bimbingan klasikal)
merupakan layanan yang dilaksanakan dalam seting kelas, diberikan kepada
semua peserta didik, dalam bentuk tatap muka terjadwal dan rutin setiap
kelas/per minggu.
2) Volume kegiatan tatap muka secara klasikal (bimbingan klasikal) adalah
untuk 1 (satu) jam per kelas (rombongan belajar) perminggu dan
dilaksanakan secara terjadwal di kelas.
3) Materi layanan bimbingan klasikaaaal meliputi empat bidang layanan
Bimbingan dan Konseling yang meliputi aspek perkembangan pribadi, sosial,

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 151
belajar dan karir dalam kerangka pencapaian perkembangan optimal peserta
didik dan tujuan pendidikan nasional.
4) Materi layanan bimbingan klasikal disusun dalam bentuk rencana
pelaksanaan layanan bimbingan klasikal (RPLBK).

b. Di Luar Kelas
1) Kegiatan layanan bimbingan dan konseling di luar kelas, meliputi
konseling individual, konseling kelompok, bimbingan kelompok,
bimbingan kelas besar atau lintas kelas, konsultasi, konferensi kasus,
kunjungan rumah (home visit), advokasi, alih tangan kasus, pengelolaan
media informasi yang meliputi website dan/atau leaflet dan/atau papan
bimbingan dan konseling, pengelolaan kotak masalah.
2) Kegiatan lain yang mendukung kualitas layanan bimbingan dan konseling
yang meliputi panajemen program berbasis kompetensi, penelitian dan
pengembangan,pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB)
3) Kegiatan tambahan yang relevan dengan profesi bimbingan dan konseling
atau tugas kependidikan atau lainnya yang berkaitan dengan tugas profesi
bimbingan dan konseling yang didasarkan atas tugas dari pimpinan satuan
pendidikan atau pemerintah.
5. Pola Analisis Hasil Kerja Guru BK
Rencana evaluasi perkembangan peserta didik/konseli didasarkan pada
rumusan tujuan yang ingin dicapai dari layanan yang dilakukan. Di samping itu,
dilakukan evaluasi keterlaksanaan program, dan hasilnya sebagai bentuk
akuntabilitas layanan bimbingan dan konseling. Hasil eveluasi dilaporkan dan
diakhiri dengan rekomendasi tentang tindak lanjut pengembangan program
selanjutnya.

D. Pendidikan Anti Korupsi

1. Uraian Pendidikan Anti korupsi di sekola


Korupsi merupakan masalah paling krusial yang dihadapi negara dan bangsa

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 152
Indonesia saat ini. Tindak pidana korupsi yang terjadi terentang mulai dari korupsi kecil-
kecilan seperti pemberian uang pelicin ketika berurusan di kelurahan sampai ke korupsi
besar-besaran seperti penyelewengan dana bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI)
yang bernilai triliunan rupiah. Kejadian ini makin mempertegas anggapan bahwa korupsi
sudah membudaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Berbagai upaya telah
dilakukan untuk memberantas korupsi di bumi Indonesia antara lain dengan membentuk
badan Negara yang diberikan kewenangan luar biasa seperti Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK). Semenjak didirikan tahun 2002 sampai sekarang KPK telah menindak
berbagai kasus korupsi. Akan tetapi Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia
sebagaimana dilansir oleh Transparansi Internasional (TI) tetaplah rendah. Bahkan untuk
tahun 2010 Indonesia berada pada peringkat Negara terkorup di Asia Pasifik, dan tahun
2011 indek persepsi korupsi (IPK) Indonesia adalah 3.0 peringkat 100 dari 183 negara di
dunia (Transparansi Internasional, 2011) Menyikapi fenomena tersebut diperlukan suatu
upaya yang holistik dalam pemberantasan korupsi baik dari segi aparat penegak hukum,
kebijakan pengelolaan Negara sampai ke pendidikan formal di sekolah. (Aditjondro,
2002) Beberapa Negara telah melaksanakan pendidikan antikorupsi di sekolah dan telah
menunjukan hasil yang signifikan. Hongkong yang melaksanakan semenjak tahun 1974
dan menunjukan hasil yang luar biasa. Jika tahun 1974 Hongkong adalah Negara yang
sangat korup dan korupsi dideskripsikan dengan kalimat ³IURP WKH ZRPE WR
WRPE¥ maka saat ini Hongkong 294 adalah salah satu Negara di Asia dengan IPK yang
sangat tinggi yaitu 8,3 dan menjadi negara terbersih ke 15 dari 158 negara di dunia
(Harahap, 2009). Keberhasilan ini merupakan efek simultan dari upaya pemberantasan
korupsi dari segala segi termasuk pendidikan anti korupsi yang dilaksanakan di sekolah
secara formal.( Tony Kwok Man-wai, 2002) Jika dibandingkan dengan strategi
pemberantasan korupsi lainnya pelaksanaan pendidikan anti korupsi di sekolah secara
formal akan memberikan berberapa keuntungan kepada negara baik secara pragmatis
maupun secara teoritis dan filosofis. Pertama, lembaga pendidikan formal merupakan
lembaga yang sudah stabil. Kedua, tidak menambah budget pemerintah secara besar-
besaran. Ketiga, dapat dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan, dan
terakhir merupakan investasi bangsa dalam jangka penajang. Perlunya pendidikan
antikorupsi sebenarnya sudah menjadi bagian dari pendidikan nasional sebagaimana

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 153
dinyatakan dalam peraturan menteri pendidikan nasional (Permendiknas) No.22 dan No.
23 Th.2006 tentang standar isi dan Standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan
dasar dan menengah. Dalam permendiknas tersebut dinyatakan bahwa pengembangan
sikap dan perilaku antikorupsi merupakan bagian dari kurikulum bidang studi Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) Fenomena yang ditemui di lapangan menunjukan bahwa
pembelajaran tentang korupsi yang dilaksanakan dalam mata pelajaran PKn belum sesuai
dengan sasaran yang dikehendaki, terutama menyangkut penanaman sikap dan perilaku
antikorupsi pada siswa. Pembelajaran masih terkonsentrasi pada pembentukan kognisi
melalui pemberian informasi secara verbal, tanpa memberi kesempatan kepada siswa
untuk mengembangkan wawasan dan nalar akan dimensi moral dari korupsi.
2. Pelaksanaam Pendidikan Anti Korupsi
Pendidikan anti korupsi adalah program pendidikan tentang korupsi yang
bertujuan untuk membangun dan meningkatkan kepedulian warganegara terhadap bahaya
dan akibat dari tindakan korupsi. Target utama Pendidikan anti korupsi adalah
memperkenalkan fenomena korupsi yang mencakup kriteria, penyebab dan akibatnya,
meningkatkan sikap tidak toleran terhadap tindakan korupsi, menunjukan berbagai
kemungkinan usaha untuk melawan korupsi serta berkontribusi terhadap standar yang
ditetapkan sebelumnya seperti mewujudkan nilai-nilai dan kapasitas untuk menentang
korupsi dikalangan generasi muda. Disamping itu siswa juga dibawa untuk menganalisis
nilainilai standar yang berkontribusi terhadap terjadinya korupsi serta nilai-nilai yang
menolak atau tidak setuju dengan tindakan korupsi. Karena itu pendidikan antikorupsi
pada dasarnya adalah penanaman dan penguatan nilai-nilai dasar yang diharapkan mampu
membentuk sikap antikorupsi pada diri peserta didik. Departemen pendidikan Lithuania
yang telah mengimplementasikan pendidikan antikorupsi di negaranya sejak 2005
mengatakan bahwa tugas utama dari pendidikan anti korupsi di sekolah adalah untuk
memberikan pemahaman kepada siswa bagaimana siswa bisa membedakan antara
kejahatan korupsi dengan bentuk kejahatan lainnya, memberikan argumen yang logis dan
rasional kenapa korupsi dianggap sebagai suatu kejahatan, serta menunjukan cara-cara
yang bisa ditempuh dalam mengurangi terjadinya tindakan korupsi. (Ministry of
Education Lithuania, 2006) Hal yang sama dinyatakan oleh Dharma (2003) secara umum
tujuan pendidikan anti-korupsi adalah :

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 154
(1) pembentukan pengetahuan dan pemahaman mengenai bentuk korupsi dan aspek-
aspeknya;
(2) pengubahan persepsi dan sikap terhadap korupsi; dan
(3) pembentukan keterampilan dan kecakapan baru yang ditujukan untuk melawan
korupsi.
Dengan ketiga tujuan itu dapat dilihat bahwa pendidikan antikorupsi meskipun
mempunyai sasaran utama sebagai pendidikan nilai akan tetapi tetap meliputi 295 ketiga
ranah pendidikan sebagaimana dikemukakan oleh Bloom yaitu pengembangan ranah
kognitif, afektif dan psikomotor siswa. Berdasarkan rumusan yang ditentukan oleh
komisi pemberantasan korupsi (KPK), ada sembilan nilai dasar yang perlu ditanamkan
dan diperkuat melalui pelaksanaan pendidikan antikorupsi di sekolah, yaitu nilai
kejujuran, adil, berani, hidup sederhana, tanggung jawab, disiplin, kerja keras, hemat dan
mandiri. Nilai-nilai ini sebenarnya ada di masyarakat sejak zaman dahulu, dan termuat
secara jelas dalam dasar falsafah negara Pancasila, namun mulai tergerus oleh budaya
konsumerisme yang dibawa oleh arus modernisasi dan globalisasi. Sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai, maka pelaksanaan pendidikan antikorupsi di sekolah perlu
memperhatiakan beberapa hal terkait (Modern Didactic Center, 2006) diantaranya
adalah :
1. Pengetahuan tentang korupsi.
Untuk memiliki pengetahuan yang benar dan tepat tentang korupsi, siswa perlu
mendapatkan berbagai informasi yang, terutama informasi yang memungkinkan mereka
dapat mengenal tindakan korupsi dan juga dapat membedakan antara tindakan kejahatan
korupsi dengan tindakan kejahatan lainnya. Untuk itu pembahasan tentang kriteria,
penyebab dan akibat korupsi merupakan materi pokok yang harus diinformasikan pada
siswa. Disamping itu siswa juga memiliki argumen yang jelas mengapa perbuatan
korupsi dianggap sebagai perbuatan yang buruk dan harus dihindari. Analisis penyebab
dan akibat dari tindakan korupsi pada berbegai aspek kehidupan manusia, termasuk aspek
moralitas akan memberi siswa wawasan tentang korupsi yang lebih luas. Pada akhirnya
berbagai alternatif yang dapat ditempuh untuk menghindari korupsi dapat menjadi
inpirasi bagi siswa tentang banyak cara yang dapat dilakukan dalam memberantas
korupsi. Kesemua ini merupakan modal dasar dalam penanaman atau pembentukan sikap

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 155
dan karakter antikorupsi. Berdasarkan pengetahuan yang dimiliki tersebut diharapkan
siswa mampu untuk menilai adanya perilaku korup dalam masyarakat atau institusi
disekitarnya. Karena itu pemberian informasi tentang korupsi bukanlah untuk
memberikan informasi sebanyak mungkin kepada siswa, melainkan informasi itu
diperlukan agar siswa mampu membuat pertimbangan pertimbangan tertentu dalam
menilai. Dengan kata lain berdasarkan informasi dan pengetahuannnya tentang korupsi
siswa mampu menilai apakah suatu perbuatan itu termasuk korupsi atau tidak, dan apakah
perbuatan tersebut dikategorikan baik atau buruk. Dengan pertimbangan tersebut
selanjutnya siswa dapat menentukan perilaku yang akan diperbuatnya.

2. Pengembangan sikap
Sebagai pendidikan nilai dan karakter, pendidikan antikorupsi memberi perhatian yang
besar pada pengembangan aspek sikap siswa. Sikap adalah disposisi penilaian yang
diberikan terhadap suatu objek yang didasarkan atas pengetahuan, reaksi afektif, kemauan
dan perilaku sebelumnya akan objek tersebut (Fishbean, & Ajzen 1973).). Kesemua
elemen diatas saling berhubungan dan saling bertukar tempat misalnya reaksi afektif
dibayangi oleh perilaku yang biasa dilakukan. Karena itu sikap yang pro pada korupsi
bukanlah sebuah kategori saja melainkan juga mengandung hal lainnya . Perubahan pada
satu elemen akan merubah pula elemen yang lainnya. Misalnya menghilangkan intensi
dan perilaku mungkin akan merubah kognisi, sikap dan reaksi afektif. Oleh karena itu
ketika memberikan informasi tentang korupsi, guru berusaha mengembangkan sikap
berdasarkan kognisi. Untuk itu siswa harus memiliki kognisi atau pengetahuan yang
benar dan dipahami secara baik, sehingga pengetahuan itu bisa bertahan lama dalam
memorinya dan dapat dipergunakan setiap kali mereka akan membuat pertimbangan
tertentu. 296 Disamping itu keterlibatan yang intens dalam aktifitas yang mengandung
nilai-nilai antikorupsi juga akan mengembangkan sikap yang sesuai dengan nilai tersebut.

3. Perubahan sikap
Merubah sikap yang telah dimiliki sebelumnya merupakan pekerjaan dan tugas yang
tidak gampang dan terkadang menimbulkan rasa frustasi. Apalagi jika sikap yang telah

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 156
dimiliki tersebut berlawanan dengan sikap yang dikehendaki guru atau pendidik,
misalnya sikap yang menganggap curang dalam ujian adalah hal yang biasa dikalangan
siswa, atau mencontoh tugas kawan untuk diakui sebagai tugas sendiri merupakan hal
yang lumrah. Hal ini akan berlanjut terus dengan sikap terhadap fenomena dalam
masyarakat seperti menyogok polisi karena melanggar peraturan lalu lintas, dan lain
sebagainnya. Pendidikan antikorupsi menghendaki sikapsikap seperti ini perlu untuk
dirubah agar sesuai dengan nilai-nilai dasar antikorupsi. Untuk itu diperlukan pola dan
strategi perubahan sikap yang bisa dipakai dari berbagai sumber misalnya untuk
membentuk persepsi tentang korupsi yang berlawanan dengan persepsi yang dimiliki
siswa dapat dilakukan dengan menyajikan informasi secara tak terduga melaui permainan
atau parodi. Strategi lain dalam merubah sikap adalah dengan didasarkan pada fakta
bahwa pengetahuan dan sikap disimpan dalam tempat atau memori yang berbeda, karena
itu diperlukan waktu untuk mencapai keduanya, artinya proses pengetahuan berubah
menjadi sikap memerlukan waktu yang cukup panjang. Karena itu jika ada sikap yang
pro pada korupsi sebaiknya tidak diserang secara langsung atau diatasi dengan cara
persuasif. Dalam waktu panjang sikap tersebut akan berganti dengan sendirinya jika
informasi yang mendiskreditkan korupsi disajikan dalam cara yang bermakna dan
memancing siswa untuk berpikir secara kritis tentang fenomena tersebut. Karena disinilah
reaksi yang disebut postponement effect, (Innerney, 2006), dimana pada awalnya
informasi tidak akan dipercayai tapi kemudian pengetahuan yang benar akan mengatasi
reaksi afektif.

4. Perspektif Moral dan Konvensional


Pendidikan anti korupsi didasarkan pada pendidikan nilai yang tidak begitu
membedakan secara tegas antara dua regulasi sosial yaitu moralitas dan konvensi. Dalam
perspektif moral, perilaku yang baik dikatakan baik karena diterima secara universal dan
merupakan kewajiban semua orang tanpa melihat apa yang dipikirkan orang secara
individual. Selanjutnya dari perspektif moral suatu tindakan dinilai sebagai baik atau
buruk dengan melihat pada konsekuensinya, apakan tindakan itu menyakitkan bagi orang
laian, atau membawa kerusakan, atau melanggar rasa keadilan bagi semua orang.
Selanjutnya kualitas suatu tindakan mungkin ditentukan oleh niat seseorang. Suatu

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 157
tindakan tidak dapat diterima jika niat atau maksud pelakunya itu buruk, meskipun pada
suatu situasi hasilnya tidak jelek atau buruk, dan sebaliknya dapat dipertimbangkan jika
niatnya baik meskipun hasilnya gagal. Konvensi adalah norma yang didasarkan pada
kesepakatan bersama yang ada pada suatu masyarakat pada suatu waktu tertentu, jadi
tidak menjadi wajib bagi komunitas lain karena itu tidak universal. Dalam kehidupan
nyata moralitas dan konvensi saling terkait. Prinsip moral yang umum turun menjadi
norma seperti jangan mencuri, jangan berbohong, bertindak adil pada orang lain.
Sedangkan pelanggaran terhadap konvensi yang dianggap sangat penting oleh suatu
komunitas seperti menghormati orang yang telah mati, bisa juga menjadi pelanggaran
moral karena itu menyakiti perasaan orang lain. Dengan kata lain moralitas dan konvensi
berada pada konsep yang berbeda dan juga punya logika yang berbeda pula. Pendidikan
antikorupsi sebaiknya memperhatikan perbedaan antara moralitas dengan konvensi. Dari
perspektif konfensional apapun boleh dilakukan selama tidak dilarang, sedangkan dari
perspektif moral suatu tindakan dilihat 297 apakah itu ada dalam norma atau tidak.
Perspektif moral lebih sensitif melihat kerusakan yang ditimbulkan atas seseorang
sedangkan perspektif konvensi lebih melihat pada pelanggaran kesepakaran, konsistensi
dan ekspektasi dari pemilik otoritas. Pelanggaran terhadap prinsip moralitas
menimbulkan rekasi afektif yang lebih kuat. Perilaku manusia dalam menanggapi
pelanggaran moral atau konvensi juga berbeda. Jika mereka melanggar prinsip moral
mereka minta maaf atau mencoba mencari pembenaran atau alasan dari tindakan mereka
itu, tetapi prinsip moral itu sendiri tidaklah dipertanyakan. Sementara kalau mereka
melanggar konvensi maka mereka akan mengkritisi sumber norma tersebut. Karena itu
manusia tahu secara instingtif mana yang moralitas dan mana yang konfensi. Berdasarkan
pandangan Kohlberg (dalam Slavin, 2004) tentang tahap-tahap perkembangam moral
siswa dan penerimaannya atas konvensi, maka pendidikan antikorupsi, sebaiknya
dilaksanakan sesuai dengan kematangan perkembangan moral yang dimiliki siswa. Siswa
sekolah menegah atas yang telah berusia antara 14 sampai dengan 17 tahun dapat diberi
penjelasan bahwa standar perilaku antikorupsi adalah wajib bagi setiap orang dalam
posisi apapun untuk mempertahankan sistem sosial yang ada. Satu hal yang paling
penting adalah korupsi itu dinilai jahat dilihat dari perspektif moral dan konvensi. Lebih
lanjut Aspin (2007) juga mengemukakan bahwa apapun juga nilai yang ingin dimasukan

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 158
dalam pendidikan, maka pendidikan menyangkut moral adalah hal yang utama, karena itu
merupakan bagian dari kewajiban untuk mempersiapkan generasi muda memasuki dunia
yang menghendaki perilaku lebih baik dari yang pernah ada. Oleh karena itu pendidikan
yang memperkuat moralitas peserta didik haruslah ditangani oleh institusi pendidikan
secara serius.

5. Pengembangan Karakter Antikorupsi


Pendidikan antikorupsi bukanlah seperangkat aturan perilaku yang dibuat oleh
seseorang dan harus diikuti oleh orang lain. Sebagaimana halnya dengan kejahatan
lainnya, korupsi juga merupakan sebuah pilihan yang bisa dilakukan atau dihindari.
Karena itu pendidikan pada dasarnya adalah mengkondisikan agar perilaku siswa sesuai
dengan tuntutan masyarakat. Agar perilaku tersebut dapat menjadi karakter siswa, maka
beberapa langkah bisa dilakukan dalam pendidikan antikorupsi, diantaranya adalah:
a. Melatih siswa untuk menentukan pilihan perilakunya. Untuk itu siswa harus diberi tahu
tentang hak, kewajiban dan konsekuensi dari tindakan yang dilakukannya. Jika dalam
diskusi siswa mengemukakan pilihannya terhadap sesuatu maka guru bisa memberikan
beberapa alternatif lain, misalnya untuk mendapatkan nilai bagus banyak cara yang bisa
dilakukan. Berdasarkan alternatif pilihan tersebut siswa bisa menentukan mana yang baik
atau yang buruk. Jika siswa mampu memutuskan sendiri berdasarkan pilihan yang
dibuatnya, maka mereka juga berani mengatakan tidak atau ya terhadap sesuatu.
b. Memberi siswa kesempatan untuk mengembangkan pemahaman yang luas dengan
menciptakan situasi yang fleksibel dimana siswa bisa berkerjasama, berbagi, dan
memperoleh bimbingan yang diperlukan dari guru. Karena itu kegiatan dalam
menganalisis kasus, diskusi, bermain peran atau wawancara siswa merupakan situasi
yang akan mengembangkan karakter antikorupsi pada diri siswa.
c. Tidak begitu terfokus pada temuan fakta seperti, berapa persen PNS yang terlibat
korupsi, berapa banyak uang Negara yang hilang dikorupsi pertahun atau berapa
hukuman yang tepat untuk pelaku korupsi dsb. Hal itu juga penting tetapi yang lebih
penting adalah bagaimana membantu siswa menemukan sumber informasi, seperti
bagaimana dan dengan cara apa 298 informasi bisa dikumpulkan, seberapa penting

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 159
informasi yang didapat, pengetahuan apa yang bisa diandalkan, dan posisi apa yang harus
dipilih dsb. Siswa diminta untuk menganalisis posisi yang diambilnya, menyatakan
pilihanya dan mengapa posisi lain tidak diambil. Dengan melatih siswa menggunakan
tehnik berpikir kritis pertanyaan tersebut akan dapat dijawabnya.
d. Melibatkan siswa dalam berbagai aktifitas sosial disekolah dan di lingkungannya. Ini
ditujukan untuk menanamkan rasa tanggung jawab dan respek pada orang lain dalam
rangka melatih mereka untuk berbagi tanggung jawab sosial dimana mereka tinggal.
Bukan berarti karakter lain tidak penting tetapi dengan mengemukakan rasa tanggung
jawab dan respek pada orang lain akan mengurangi rasa egoisme dan mementingkan diri
sendiri yang pada umumnya banyak dimiliki para koruptor.

Implikasi Terhadap Pembelajaran


Mengacu pada tujuan dan target pendidikan antikorupsi di atas, maka
pembelajaran antikorupsi hendaklah didisain secara moderat dan tidak indoktrinatif.
Pembelajaran yang dialami siswa merupakan pembelajaran yang memberi makna bahwa
mereka merupakan pihak atau warganegara yang turut serta memikirkan masa depan
bangsa dan Negara ini ke depan, terutama dalam upaya memberantas korupsi sampai ke
akarnya dari bumi Indonesia. Hanya dengan menempatkan siswa pada posisi inilah
pendidikan antikorupsi akan mempunyai makna penting bagi siswa, jika tidak mereka
akan cenderung beranggapan bahwa pendidikan antikorupsi hanyalah urusan politik
semata sebab mereka bukanlah orang-orang yang melakukan korupsi dan belum tentu
juga akan berbuat korup dimasa depannya. Mengingat peran kognisi dalam pembentukan
sikap dan perilaku manusia, maka pembentukan pengetahuan yang tepat tentang korupsi
merupakan langkah pertama dalam pendidikan antikorupsi. Untuk itu pembelajaran harus
memberi perhatian pada proses bagaimana pengetahuan itu bisa dimiliki siswa.
Pengetahuan mungkin bisa diperoleh melalui berbagai sumber, terakumulasi dan
disimpan dalam bentuk sebagaimana dia diterima, tetapi pengetahuan yang kuat dan
mendalam berasal dari keaktifan individu dalam membangun makna akan sesuatu seiring
dengan interaksinya dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya (Kozulin, 2003).
Karena itu belajar adalah proses aktif dalam membangun pengetahuan dan makna, dan

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 160
membangun pengetahuan akan memberi jalan untuk membangun pemahaman konseptual
yang merupakan faktor penting dalam memecahkan suatu masalah. Dengan demikian
pembelajaran antikorupsi haruslah melibatkan siswa secara aktif dalam membangun
pengetahuan yang bermakna. Belajar secara aktif memerlukan aktifitas belajar dimana
siswa diberikan otonomi yang cukup untuk mengontrol arah aktifitas belajar seperti
menginvestigasi, memecahkan masalah, belajar dalam kelompok kecil, dan sebagainya.
Dengan kata lain pembelajaran antikorupsi dapat menggunakan berbagai cara atau
strategi, asalkan cara atau strategi tersebut melibatkan siswa secara aktif baik fisik
maupun mental. Proses belajar secara aktif melibatkan dua aspek yaitu pengalaman dan
dialog (Dee Fink, L 2002). Dua hal yang terkait dengan pengalaman adalah melakukan
dan mengamati. Melakukan dalam belajar secara aktif meliputi aktifitas dimana siswa
benar-benar melakukan sesuatu seperti menganalisa suatu tulisan atau artikel tentang
korupsi disuatu departemen, menginvestigasi factor-faktor penyebab korupsi melalui
internet, atau mempresentasikan prosedur pengadilan perkara korupsi di pengadilan
tipikor, dan lain sebagainya. Dengan kata lain suatu proses belajar secara aktif
menempatkan siswa dalam suatu situasi yang membuat 299 mereka terlibat dalam
aktifitas yang telah dirancang oleh guru untuk tujuan tertentu. Oleh karena itu aktifitas
tersebut terencana dan teragenda dengan baik. Disisi lain mengamati dalam proses belajar
secara aktif terjadi ketika siswa mengamati atau mendengarkan seseorang ketika
melakukan sesuatu yang terkait dengan topic yang dipelajari. Misalnya mengamati ketika
guru menunjukan table indeks persepsi korupsi Negara-negara di dunia, mendengarkan
dialog tentang korupsi melalui audio, atau menonton potret kemiskinan masyarakat yang
tidak terselesaikan oleh Negara. Proses mengamati ini bisa dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung. Dialog yang terjadi dalam proses belajar aktif bisa dengan diri
sendiri dan juga bisa dengan orang lain. Dialog dengan diri sendiri terjadi apabila siswa
berfikir reflektif tentang korupsi yang terjadi. Misalnya siswa bertanya pada dirinya
sendiri tentang bagaimana seharusnya dia berpikir dan berpendapat tentang korupsi. Pada
saat ini siswa berpikir tentang pikirannya sendiri dan ini menyangkut berbagai pertanyaan
yang tidak hanya berada pada aspek kognitif saja. Guru bisa meminta siswa untuk
menulis catatan di buku harian pada skala kecil atau membuat portofolio belajar pada
skala yang lebih besar. Pada kesempatan lain siswa bisa menulis tentang apa yang dia

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 161
pelajari dari topic tersebut, bagaimana peranan pengetahuan itu dalam kehidupannya,
bagaimana hal ini bisa membuat dia merasa seperti itu dan lain sebagainnya. Sementara
dialog dengan orang lain dapat dilakukan dan muncul dalam berbagai bentuk. Dialog
yang dinamis dan aktif adalah ketika guru menempatkan siswa dalam kelompok kecil
untuk mendiskusikan suatu topik. Kadang kadang guru juga bisa menciptakan cara kreatif
untuk terjadinya dialog dengan orang lain, seperti mengundang nara sumber yang akan
berbicara tentang pemberantasan korupsi yang bisa dilakukan di kelas atau diluar kelas.
Dialog bisa dilakukan secara langsung, melalui tulisan atau melalui email. Proses belajar
secara aktif adalah belajar yang berpusat pada siswa, karena itu guru harus memiliki
tujuan yang jelas dan persiapan yang matang sebelum proses belajar dimulai. Tujuan
yang jelas merupakan hal yang penting dalam menyususn perencanaan pembelajaran aktif
karena itu akan membantu guru dalam menentukan materi dan cara penyampaian materi
itu serta jenis pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukannya (Eggen and Kauchack,
2001) Pengetahuan yang dalam dan bermakna tentang antikorupsi akan mempengaruhi
pembentukan sikap antikorupsi pada siswa. Untuk itu pembelajaran haruslah betul-betul
memastikan bahwa siswa mengerti dan paham akan kriteria, sebab dan akibat dari
korupsi. Guru dapat mengulang pemberian informasi tersebut dengan berbagai cara yang
berbeda agar siswa betul mengerti dan menangkap makna. Eksplorasi berbegai sumber
belajar seperti modul, LKS, internet, Koran dan sebagainnya akan membantu guru dan
siswa dalam membangun pemahaman yang kuat akan segala aspek korupsi. Aspek
penting lain dari pendidikan antikorupsi adalah kemampuan siswa untuk membuat
pertimbangan moral terkait perbuatan korupsi, dan ini juga sangat ditentukan oleh kognisi
yang dimiliki. Berdasarkan klasifikasi Kohlberg siswa yang sudah berada pada usia
remaja sudah mampu melihat sesuatu diluar dirinya, karena itu mereka sudah dapat
dilatih untuk membuat pertimbangan moral tertentu, apakah suatu perbuatan tersebut
dapat dikategorikan baik atau buruk dari sisi moralitas. Untuk itu pembelajaran melalui
pengelaborasian alasan-alasan moral tentang suatu perbuatan akan membantu siswa
dalam membuat pertimbangan, dan selanjutnya akan meningkatkan perkembangan
moralnya. Melalui diskusi kelas tentang aspek moral dari suatu kasus korupsi, siswa
dapat melihat lebih jauh akan alasan-alasan moral 300 terkait korupsi, sekaligus
mengemukakan pendapatnya, dan ini akan meningkatkan kemampuan penalaran moral

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 162
siswa, dan selanjutnya akan membantu siswa untuk membuat pertimbangan moral
terhadap kasus tersebut. Dengan bermain peran tentang kasus korupsi, siswa juga bisa
menempatkan dirinya jika berada pada posisi koruptor dan bagaimana tanggapan siswa
yang lain kepadanya. Hal seperti ini jika di elaborasi dengan perencanaan yang baik akan
memberikan makna dan pesan kepada siswa bahwa korupsi merupakan perbuatan yang
buruk dan harus di hindari. Selanjutnya kreatifitas guru dalam merancang pembelajaran
akan sangat menentukan bagaimana pembelajaran antikorupsi dapat mencapai
sasarannya. Implikasi lainnya terhadap pembelajaran adalah menjadikan aktifitas di kelas
sebagai tempat bagi siswa untuk melatihkan dan membiasakan teraplikaskannya nilai-
nilai dasar antikorupsi. Melalui pengerjaan tugas yang benar dan sesuai tuntutan yang
diharapkan, siswa dilatih untuk menilai tinggi kerja keras. Melalui pelaksanaan yang
ujian tanpa mencontek berarti menanamkan nilai kejujuran, melalui keterbukaan hasil
penilaian guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memaknai keuntungan dari
suatu keterbukaan. Untuk itu pembelajaran pendidikan antikorupsi dapat dikemas sesuai
dengan sasaran dan tujuan pendidikan antikorupsi. Kerangka dasar filosofis sementara
untuk mengembangkan moralitas peserta didik dalam pendidikan antikorupsi di sekolah,
maka beberapa pendekatan perlu dipertimbangkan: (1). Pembentukan kebiasaan, (2).
Pembelajaran, (3). Pemodelan (social learning). Semua pendekatan ini cukup relevan
dicermati dan diformulasikan ulang agar target transfer of learning, transfer of values, dan
transfer of principles dapat berinteraksi dengan persoalan dan realitas sosial di kalangan
siswa. Ghofur (2009)

E. Beban Mengajar

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta


didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di SMK/MAK dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu. Beban
belajar satu minggu adalah minimal 50 jam pelajaran.
2. Beban belajar di Kelas XI dalam satu semester minimal 21 minggu.
3. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil minimal 18 minggu dan maksimal
20 minggu

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 163
4. Beban belajar di kelas XII pada semester genap minimal 14 minggu dan paling
banyak 16 minggu
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling
banyak 40 minggu.
6. Jam pembelajaran 45 menit ( 1 JP )
7. Pemanfaatan Waktu Untuk Penugasan Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak
Terstruktur.
Berdasarkan panduan penyusunan KOSP, kegiatan pembelajaran di SMK Negeri
Kartoharjo terdiri dari kegiatan tatap muka, kegiatan penugasan terstruktur (PT),
dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT). Sekolah standar yang menetapkan
sistem paket, beban belajarnya dinyatakan dalam jam pembelajaran ditetapkan
bahwa 1 jam pelajaran tingkat SMK terdiri dari 45 menit tatap muka untuk tugas
terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur memanfaatkan 60% dari waktu
kegiatan tatap muka pada mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi
waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi.
a) Kegiatan tatap muka
Untuk sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tatap muka dilakukan
dengan bervariasi baik ekspositori maupun diskoveri inkuiri. Metode yang
digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok,
pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di
sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, tanya jawab atau simulasi.
b) Kegiatan tugas terstruktur
Bagi sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tugas terstruktur tidak
dicantumkan dalam jadwal namun dirancang oleh guru dalam silabus maupun RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Oleh karena itu pembelajaran dilakukan
dengan strategi diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti penugasan,
observasi lingkungan atau proyek.
c) Kegiatan mandiri tidak terstruktur
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
dirancang oleh guru namun tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran baik untuk

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 164
sistem paket maupun sistem sks. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah
diskoveri inkuiri dengan metode penugasan, observasi lingkungan atau proyek.
d) Penambahan jam pelajaran dilakukan di kelas XII untuk mata pelajaran produktif .

F. Kenaikan Kelas

1. Kenaikan Kelas

Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan yang menegaskan


bahwa peserta didik telah kompeten dan berhak melanjutkan ke jenjang kompetensi-
kompetensi tahun selanjutnya. Pernyataan kompeten atau yang berarti dapat
melanjutkan, ditetapkan berdasarkan pertimbangan kinerja peserta didik yang meliputi
aspek :
a. Akademik : sesuai dengan KKM
b. Nonakademik :
1). Kehadiran ≥ 80%
2). Sikap/kepribadian minimal B
3). Menyelesaikan Program PKL dengan kehadiran ≥ 80%

Pernyataan kenaikan kelas dilakukan melalui pembagian buku rapor yang


dilakukan di akhir tahun pelajaran.Setiap siswa akan memperoleh buku rapor yang berisi
laporan hasil belajar sesuai dengan jumlah kompetensi yang telah dinyatakan kompeten.
Adapun untuk mencapai kenaikan kelas di SMK Negeri Kartoharjo dengan
mempertimbangkan hal-hal di atas dan berbagai aspek dan kondisi yang ada di SMK
Negeri Kartoharjo sendiri.
KRITERIA KENAIKAN KELAS DI SMK NEGERI KARTOHARJO
Adalah seluruh hasil penilaian untuk semua mata pelajaran yang diperoleh siswa baik
sikap, pengetahuan, maupun keterampilan setelah diolah dan dianalisis yang akan
menentukan apakah siswa tersebut berhak naik atau tidak.
Siswa dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 165
2. Memiliki nilai sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan satuan pendidikan.
3. Nilai ekstrakurikuler kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK.
4. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran muatan nasional, muatan
kewilayahan, dasar bidang keahlian (C1) yang masing-masing nilai kompetensi
pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah kriteria ketuntasan
minimal (KKM)
5. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester
ganjil, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran
tersebut.
6. Tidak memiliki nilaimata pelajaran C2, C3 ( produktif ) yang masing-masing nilai
kompetensi pengetahuan dan / atau kompetensi keterampilannya di bawah skor
ketuntasan minimal (SKM) atau predikat D.
7. Ketidakhadiran siswa maksimal 20% dari jumlah hari efektif.
8. Sampai dengan batas waktu tanggal kenaikan kelas peserta didik tidak :
a. Terlibat perbuatan kriminal ( dinyatakan tersangka oleh Kepolisian )
b. Terlibat penyalahgunaan narkoba, napza dan miras.
c. Melakukan perbuatan asusila dan pelanggaran norma di masyarakat

G. KALENDER PENDIDIKAN

A. Dasar Penetapan Kalender Pendidikan

SMK Negeri Kartoharjo dalam menyusun dan menetapkan kalender pendidikan


sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pendidikan sistem ganda (pembelajaran di
sekolah dan pembelajaran di dunia kerja), pembelajaran berbasis kompetensi,
karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat .

1. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 166
2. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran.

4. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,


meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari
libur khusus.

6. Kalender pendidikan ditetapkan oleh sekolah dan mengacu pada Kalender


Pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

7. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan
Juni tahun berikutnya.

8. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan


Nasional dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan, Kepala Daerah Kabupaten/Kota. Organisasi penyelenggara
pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

9. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak


untuk satuan-satuan pendidikan.

10. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing
satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen
Standar Isi dengan memperhatikan ketentuan dari Pemerintah/pemerintah daerah.

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel
dibawah ini:

Pedoman pada Kelender Pendidikan

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 167
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

Minimum 18 Digunakan untuk kegiatan


minggu dan pembelajaran efektif pada
1. Minggu efektif belajar
maksimum 21 setiap satuan pendidikan
minggu

Maksimum 1 Satu minggu setiap


2. Jeda tengah semester
minggu semester

Maksimum 2
3. Jeda antar semester Antara semester I dan II
minggu

Digunakan untuk penyiapan


Libur akhir tahun Maksimum 3 kegiatan dan administrasi
4.
pelajaran minggu akhir dan awal tahun
pelajaran

Daerah khusus yang


memerlukan libur
keagamaan lebih panjang
5. Hari libur keagamaan 2 - 4 minggu dapat mengaturnya sendiri
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif

Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan


6.
umum/nasional minggu Peraturan Pemerintah

Untuk satuan pendidikan


Maksimum 1
7. Hari libur khusus sesuai dengan ciri
minggu
kekhususan masing-masing

Kegiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan


8. yang diprogramkan secara
sekolah/madrasah minggu
khusus oleh

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 168
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

sekolah/madrasah tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 169
B. Waktu Pembelajaran

SMK Negeri Kartoharjo memiliki alokasi waktu pembelajaran / Beban belajar SMK
meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah, dan kegiatan kerja praktik di
dunia usaha/industri dengan jumlah 50 jam pelajaran per minggu @ 45 menit.
Penyelenggaraan pendidikan SMK maksimum 40 minggu efektif dalam satu tahun pelajaran.

Dalam satu tahun pelajaran dibagi menjadi semester gasal (bulan Juli - Desember) dan
semester genap (bulan Januari – Juni).

Kegiatan pembelajaran teori praktek dilaksanakan selama 5 hari dengan alokasi waktu
sebagai berikut :
WAKTU BELAJAR HARI
SENIN-KAMIS
JAM KETERANGAN
SEMESTER GASAL DAN
GENAP
1 07.00 - 07.45 UPACARA + GLS
2 07.45 - 08.30
3 08.30 - 09.15
4 09.15 - 10.00
ISTIRAHAT
5 10.15 - 11.00
6 11.00 - 11.45
7 11.45 - 12.30
ISTIRAHAT
8 13.00 - 13.45
9 13.45 – 14.30
10 14.30 – 15.15

WAKTU BELAJAR HARI


JUM’AT
JAM KETERANGAN
SEMESTER GASAL DAN
GENAP
1 07.00 – 07.40
2 07.40 – 08.20
3 08.20 – 09.00
4 09.00 - 09.40
ISTIRAHAT
5 09.50 - 10.30
6 10.30- 11.10

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 170
WAKTU BELAJAR HARI
JUM’AT
JAM KETERANGAN
SEMESTER GASAL DAN
GENAP
7 11.10 - 11.50
ISTIRAHAT
8 13.00 - 13.40
9 13.40 – 14.20
10 14.20 – 15.00

C. Kegiatan Pembelajaran
Berdasarkan Kalender Pendidikan Tahun 2022 – 2023 yang ditetapkan SMK Negeri
Kartoharjo dan mengacu pada Kalender Pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur bahwa kegiatan awal tahun pelajaran sebagai berikut :
Kegiatan kelas X
MINGGU ALOKASI
NO KEGIATAN BULAN
KE WAKTU
1 Penerimaan siswa baru Juni - Juli 4–2 10 hari
2 Masa Orientasi Siswa Baru Juli 3 3 hari
Juli –
3 Pembelajaran efektif semester gasal 111 hari
Desember
4 Ujian Tengah Semester Oktober 2 5 hari
Nopember 4
5 Penilaian Akhir semester 10 hari
Desember 1
6 Penerimaan Rapor semester gasal Desember 3 1 hari
7 Libur semester Gasal Desember 3-4 11 hari
Pembelajaran efektif semester Januari –
8 100 hari
genap Juni
9 Ujian Kompetensi Keahlian Pebruari 3-4 10 hari
10 Ujian Satuan Pendidikan (USP) Maret 2-3 10 hari
11 Ujian Tengah Semester Maret 1 5 hari
12 Penilaian Akhir semester Juni 1-2 10 hari
13 Penerimaan Rapor semester genap Juni 3 1 hari

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 171
MINGGU ALOKASI
NO KEGIATAN BULAN
KE WAKTU
kenaikan kelas X dan XI

Kegiatan Akhir Pendidikan khusus kelas XII semester 6


MINGGU ALOKASI
NO KEGIATAN BULAN
KE WAKTU
1 Uji Kompetensi Keahlian Pebruari 3- 4 10 hari
2 Ujian Satuan Pendidikan Maret 1-2 10 hari

A. Kegiatan Pendukung Pembelajaran

Pada Kalender Pendidikan Tahun 2022 – 2023 yang ditetapkan SMK Negeri Kartoharjo
terdapat kegiatan pendukung pembelajaran yang diprogramkan setiap semester / tahun
pelajaran bejalan sebagai berikut :
Rapat bersama guru / tenaga kependidikan

MINGGU ALOKASI
NO KEGIATAN RAPAT BULAN
KE WAKTU
1 Awal tahun pelajaran Juli 1 1 hari
2 Penyusunan evaluasi awal semester Agustus 1 1 hari
Penyusunan evaluasi tengah
3 Oktober 1 1 hari
semester
Penyusunan evaluasi akhir
4 Nopember 4 1 hari
semester
5 Akhir semester gasal Desember 3 1 hari
6 Penyusunan evaluasi awal semester Pebruari 1 1 hari
Penyusunan evaluasi tengah
7 April 1 1 hari
semester
Penyusunan evaluasi akhir
8 Mei 1 1 hari
semester
9 Verifikasi hasil ujian Nasional Juni 1 1 hari
Akhir semester genap / kenaikan
10 Juni 2 1 hari
kelas

Jadwal pelajaran terlampir

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 172
BAB IV

PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A. Ruang Lingkup Satuan Pendidikan

Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, ada beberapa aspek yang perlu

diperhatikan. Aspek-aspek yang dibutuhkan serta konsep dari alur tujuan pembelajaran akan

diuraikan di bawah ini. Sejumlah aspek dan konsep alur tujuan pembelajaran adalah sebagai

berikut:

Kompetensi, yaitu kemampuan yang dapat didemonstrasikan oleh siswa. Hasil dari

kompetensi berupa aktualisasi diri siswa yang tercermin dalam bentuk produk, kinerja, atau

performa siswa (abstrak maupun konkret). Kemampuan yang ditampilkan siswa menunjukkan

sejauh mana keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Contoh kompetensi

adalah siswa dapat menjelaskan kembali materi yang dijelaskan guru, siswa dapat menyajikan

hasil observasi sesuai dengan yang diharapkan, siswa dapat mengutarakan pendapat, dan lain-

lain.

Konten, yaitu konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit pembelajaran.

Aspek ini berupa ilmu pengetahuan inti yang telah dimengerti oleh siswa usai guru

menjelaskan materi. Konten berkaitan dengan pertanyaan yang bisa dijawab siswa. Contoh

aspek ini adalah pengaruh globalisasi terhadap interaksi sosial.

Variasi, yaitu keterampilan berpikir yang perlu dikuasai oleh siswa untuk dapat

mencapai tujuan pembelajaran. Tidak hanya berupa produk atau kinerja yang ditunjukkan

siswa dalam bentuk abstrak maupun konkret. Tujuan pembelajaran juga membantu siswa

dalam mengasah kemampuannya agar terampil dalam berpikir. Keterampilan berpikir pada

siswa meliputi kreativitas, bernalar kritis, komputasional, maupun kemampuan berpikir tingkat

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 173
tinggi (higher order thinking skills). Contoh aspek variasi adalah menganalisis suatu

permasalahan yang ada di lingkungan sekitar → menggali sebab dan pengaruh, hingga mencari

solusi terbaik.

Berdasarkan konsep alur tujuan pembelajaran (ATP), guru bisa menuliskan terlebih dulu

capaian pembelajaran (CP) sesuai pilihan fase dan kelas yang diajar. Kemudian, guru dapat

menuliskan tujuan pembelajaran yang dijabarkan dari capaian pembelajaran seperti berikut ini.

B. Ruang Lingkup Kelas

Strategi Mengembangkan Modul Ajar

1. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang bisa dikelompokkan dalam satu lingkup materi.

Satu MA bisa mencakup beberapa tujuan pembelajaran.

2. Lakukan asesmen diagnosis mengidentifikasi penguasaan kompetensi awal peserta didik.

3. Tentukan teknik dan instrumen asesmen sumatif beserta indikator keberhasilan asesmen

sumatif yang akan dilakukan pada akhir lingkup materi.

4. Tentukan periode waktu atau jumlah JP yang dibutuhkan.

5. Tentukan teknik dan instrumen asesmen formatif berdasarkan aktivitas pembelajaran.

6. Buat rangkaian kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir.

7. Pastikan aktivitas pembelajaran selaras dengan tujuan pembelajaran.

8. Setiap kegiatan dilengkapi dengan pemahaman bermakna dan pertanyaan esensial  yang

menjadi acuan.

9. Persiapkan lembar belajar, materi belajar, dan media belajar sesuai dengan kesiapan, minat,

dan profil belajar peserta didik.

10. Lampirkan instrumen asesmen seperti ceklis, rubrik atau lembar observasi yang

dibutuhkan.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 174
11. Periksa kembali kelengkapan komponen modul ajar.

C. Asesmen

1. Prinsip Asesmen

i. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi


pembelajaran, dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk
pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.

ii. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran.

iii. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat


dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan
tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang
sesuai selanjutnya.

iv. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan
kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut.

v. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

2. Mekanisme Asesmen

Asesmen formatif

Yaitu asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi
pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar.
a. Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui kesiapan peserta
didik untuk mempelajari materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang
direncanakan. Asesmen ini termasuk dalam kategori asesmen formatif karena
ditujukan untuk kebutuhan guru dalam merancang pembelajaran, tidak untuk
keperluan penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaporkan dalam rapor.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 175
b. Asesmen di dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama proses
pembelajaran untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan sekaligus pemberian
umpan balik yang cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah
kegiatan/langkah pembelajaran, dan dapat juga dilakukan di akhir langkah
pembelajaran. Asesmen ini juga termasuk dalam kategori asesmen formatif.
Asesmen sumatif

Yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian keseluruhan tujuan


pembelajaran. Asesmen ini dilakukan pada akhir proses pembelajaran atau dapat juga
dilakukan sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai dengan
pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan pendidikan. Berbeda dengan asesmen
formatif, asesmen sumatif menjadi bagian dari perhitungan penilaian di akhir
semester, akhir tahun ajaran, atau akhir jenjang.

Kedua jenis asesmen ini tidak harus digunakan dalam suatu rencana pelaksanaan
pembelajaran atau modul ajar, tergantung pada cakupan tujuan pembelajaran.
Pendidik adalah sosok yang paling memahami kemajuan belajar peserta didik
sehingga pendidik perlu memiliki kompetensi dan keleluasaan untuk melakukan
asesmen agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik masingmasing. 

Keleluasaan tersebut mencakup perancangan asesmen, waktu pelaksanaan,


penggunaan teknik dan instrumen asesmen, penentuan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran, dan pengolahan hasil asesmen.

Termasuk dalam keleluasaan ini adalah keputusan tentang penilaian tengah semester.
Pendidik dan satuan pendidikan berwenang untuk memutuskan perlu atau tidaknya
melakukan penilaian tersebut.
3. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Kriteria ini dikembangkan saat pendidik merencanakan asesmen, yang dilakukan

saat pendidik menyusun perencanaan pembelajaran, baik dalam bentuk rencana

pelaksanaan pembelajaran ataupun modul ajar.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 176
Kriteria ketercapaian ini juga menjadi salah satu pertimbangan dalam

memilih/membuat instrumen asesmen, karena belum tentu suatu asesmen sesuai

dengan tujuan dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.

Kriteria ini merupakan penjelasan (deskripsi) tentang kemampuan apa yang perlu

ditunjukkan/didemonstrasikan peserta didik sebagai bukti bahwa ia telah mencapai

tujuan pembelajaran.

Dengan demikian, pendidik tidak disarankan untuk menggunakan angka

mutlak (misalnya, 75, 80, dan sebagainya) sebagai kriteria. Yang paling disarankan

adalah menggunakan deskripsi, namun jika dibutuhkan, maka pendidik diperkenankan

untuk menggunakan interval nilai (misalnya 70 - 85, 85 - 100, dan sebagainya).

Dengan demikian, kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta didik

telah mencapai tujuan pembelajaran dapat dikembangkan pendidik dengan

menggunakan beberapa pendekatan, di antaranya:

Menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria

tersebut maka dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran

Menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik

mencapai tujuan pembelajaran

Menggunakan skala atau interval nilai, atau pendekatan lainnya sesuai dengan

kebutuhan dan kesiapan pendidik dalam mengembangkannya. Berikut adalah contoh-

contoh pendekatan yang dimaksud. Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata

pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik mampu menulis laporan hasil

pengamatan dan wawancara”

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 177
4.Kriteria Kenaikan Kelas

Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan yang menegaskan bahwa

peserta didik telah kompeten dan berhak melanjutkan ke kelas selanjutnya.

Pernyataan kompeten ditetapkan berdasarkan pertimbangan kinerja peserta didik

yang meliputi aspek sebagai berikut:

• Akademik

• Memperoleh Capaian Pembelajaran minimal pada tahap baik atau berkembang baik.

• Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun

pembelajaran yang diikuti

• Tidak terdapat lebih dari 2 mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan,

keterampilan, dan/atau sikap yang belum tuntas/belum baik pada semesterkedua.

• Non akademik:

• Presentase kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran selama satu tahun

minimal 90% diperhitungkan dari tatap muka tanpa memperhatikan ketidakhadiran

karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan peraturan yangberlaku,

• Sikap/kepribadian minimal B (ada peningkatan/perubahan sikap kearah lebih

baik terkait dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa serta nilai-nilai

kewirausahaan) serta tidak terlibat narkoba, perkelahian / tawuran dan tidak

melawan tenaga pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau non fisik dantidak

terlibat tindak kriminal

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 178
• Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK. Kriteria

lain yang ditentukan terkait dengan kenaikan kelas antara lain:

Kriteria Kelulusan

Kriteria Kelulusan peserta didik dari SMK Negeri Kartoharjo Magetan ditetapkan

berdasarkan:

• Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan/ program

pendidikan

• Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan/program pendidikan setelah :

• Menyelesaikan program pembelajaran yang dibuktikan dengan rapor tiap semester

• Memperoleh nilai sikap/perilaku baik; dan

• Mengikuti ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan

• Menyelesaikan Program PKL dengan Hasil Baik.

• Jadwal rapat penentuan kelulusan dan pengumuman kelulusan peserta didik akan

disampaikan kemudian

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 179
BAB V

PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

A.Kerangka/ Bentuk Pendampingan

Pendampingan pengembangan diri bagi guru dikembangkan melalui supervisi

akademik dan klinis.

1. Supervisi Akademis

Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh seseorang

(kepala sekolah) kepada guru, yang bertujuan untuk menguatkan dan meningkatkan kualitas

kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan pada gilirannya akan berkontribusi untuk

meningkatkan kualitas proses belajar peserta didik

Melalui kegiatan supervisi akademik, kepala sekolah memastikan bahwa guru

melaksanakan tugas mengajar mereka dengan baik dan siswa menerima layanan

pembelajaran yang terbaik. Melalui supervisi akademik, guru diharapkan dapat

meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dan kepala sekolah juga dapat membuat

program pengembangan profesionalisme guru. Hal ini dapat dicapai bila guru mendapatkan

bantuan dari kepala sekolah dalam mengembangkan kemampuannya mengelola proses

pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam pelaksanaan supervisi

akademik, kepala sekolah berlaku adil terhadap semua guru tanpa membedakan suku,

agama, ras, golongan, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan yang berkebutuhan khusus

dalam mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 180
Pengembangan profesionalsime guru dalam konteks supervisi akademik tidak hanya

fokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, tetapi juga pada

pembaharuan komitmen (commitment), kemauan (willingness), dan motivasi (motivation)

guru. Peningkatkan pada kemampuan dan motivasi kerja guru tentu akan berdampak pada

peningkatan kualitas pembelajaran. Minimal terdapat 3 (tiga) tujuan supervisi akademik

dalam peningkatan kualitas pembelajaran, yaitu sebagai berikut.

1. Supervisi akademik dilaksanakan untuk membantu guru meningkatkan kemampuan

profesionalnya, yang mencakup pengetahuan akademik, pengelolaan kelas,

keterampilanproses pembelajaran, dan dapat menggunakan semua kemampuannya ini

untuk memberikan pengalaman belajar yang berkualitas bagi peserta didik.

2. Supervisi akademik dilakukan untuk memeriksa atau memastikan proses pembelajaran

disekolah berjalan sesuai ketentuan dan tujuan yang ditetapkan. Kegiatan pengawasan

ini dapat dilakukan melalui kunjungan ke kelas-kelas di saat guru sedang mengajar,

percakapan pribadi dengan guru, teman sejawatnya, maupun dengan peserta didik.

3. Supervisi akademik dilakukan untuk mendorong guru meningkatkan kompetensinya,

melaksanakan tugas mengajarnya dengan lebih baik dengan menerapkan pengetahuan

dan keterampilannya, dan memiliki perhatian yang sungguh-sungguh (commitment)

terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru.

Supervisi akademik berkaitan erat dengan pembelajaran berkualitas, karena proses

pembelajaran yang berkualitas memerlukan guru yang profesional, dan guru profesional

dapat dibentuk melalui supervisi akademik yang efektif. Guru sebagai pelaku utama dalam

proses pembelajaran dapat ditingkatkan profesionalitasnya melalui supervisi akademik

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 181
sehingga tercapai tujuan pembelajaran.

Melalui supervisi akademik, refleksi praktis untuk asesmen unjuk kerja guru dapat

dilaksanakan, kesulitan dan permasalahan dalam proses pembelajaran dapat diidentifikasi,

informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dapat

diketahui, dan program tindak lanjut untuk pengembangan profesionalitas guru dapat

disusun. Dengan demikian, supervisi akademik adalah bagian dari proses pengembangan

keberlanjutan profesionalitas guru agar semakin mampu menyediakan layanan belajar yang

berkualitas bagi peserta didik.

2. Supervisi Klinis

Supervisi klinis adalah supervisi akademik yang menggunakan model pendekatan

berbasis permintaan/kebutuhan guru. Supervisi klinis berlangsung dalam bentuk hubungan

tatap muka antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekolah/pengawas dan

guru. Fokus pengamatan pada saat supervisi klinis adalah hal yang menjadi permasalahan

bagi guru yang disupervisi, dan pengamatan dilakukan secara teliti dan mendetail.

Hubungan antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekola/pengawas sebagai

supervisor dan guru sebagai hubungan kolegial, bukan atasan bawahan, karena supervisi

klinis dilakukan secara bersama antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala

sekolah/pengawas dan guru. kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala

sekolah/pengawas melakukan supervisi klinis atas dasar permintaan guru yang mengalami

kesulitan dalam melaksanakan proses pembelajaran, karena itu kepala sekolah/guru senior

yang ditunjuk kepala sekola/pengawas dalam melaksanakan supervisi didasarkan pada

semangat tolong menolong. Langkah-langkah yang dilakukan dalam supervisi klinis

meliputilangkah awal, observasi, dan umpan balik.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 182
a. Tahap Pertemuan Awal

Pertemuan awal, bertujuan agar kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala

sekola/pengawas dan guru bersama-sama mengembangkan kerangka kerja observasi kelas

yang akan dilaksanakan. Guru yang akan disupervisi menyiapkan CP dan ATP, dan kepala

sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekola/pengawas sebagai supervisor mempelajari

dan memahami tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Langkah selanjutnya menetapkan

waktu dan tempat pelaksanaan supervisi, proses pelaksanaan pembelajaran, dan

menentukan aspek-aspek yang akan diobservasi dan cara mengobservasinya. Hasil akhir

pertemuan awal ini adalah kesepakatan (contract) kerja antara supervisor dan guru.

b. Tahap Observasi Pembelajaran

Tahap kedua dalam proses supervisi klinis adalah mengamati proses pembelajaran secara

sistematis dan objektif, dimana supervisor mengamati guru mengajar sebagaimana

digariskan dalam ATP. Aspek-aspek yang akan diobservasi harus sesuai dengan hasil

diskusi antara supervisor dan guru pada pertemuan awal.

c. Tahap Pertemuan Balikan

Pertemuan balikan atau pertemuan pemberian umpan balik dilakukan segera setelah

melaksanakan observasi proses pembelajaran, dengan ketentuan bahwa hasil observasi

sudah dianalisis terlebih dahulu. Tujuan utama pertemuan balikan ini adalah bersama-sama

membahas hasil pengamatan proses belajar-mengajar yang dilakukan oleh sekolah. Inti

pembicaraan dalam pertemuan balikan ini difokuskan pada identifikasi dan analisis

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 183
persamaan dan perbedaan antara perilaku guru dan peserta didik yang diharapkan dengan

perilaku aktual guru dan peserta didik, serta membuat keputusan tentang apa dan

bagaimana langkah yang seharusnya diambil untuk menindaklanjuti perbedaan tersebut.

B. Evaluasi

Evaluasi di SMK Negeri Kartoharjo Magetan dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu evaluasi

pembelajaran dan evaluasi kurikulum.

1. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi yang

diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah berjalan

agar dapat membuat asesmen (judgement) dan perbaikan yang dibutuhkan untuk

memaksimalkan hasil pembelajaran peserta didik.

Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah antara lain untuk: (1) meningkatkan hasil belajar,

keterlibatan, dan kepuasan belajar peserta didik; (2) menunjukkan kekuatan dari program

belajar sebagai implementasi kurikulum operasional; (3) mengevaluasi perubahan terkini

dari implementasi yang dilakukan; (4) mengidentifikasi program belajar yang perlu

diperbaiki; (5) mengukur ketercapaian visi dan misi lewat program yang diajarkan di

sekolah;dan (6) sarana pemberian umpan balik pada kompetensi mengajar guru, yang

selaras dengan tujuan dan kebutuhan belajar peserta didik.

Beberapa aspek yang ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara lain: (1) alur

pembelajaran dan tujuan pembelajaran; (2) pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan

disasar; (3) sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun auditori, kesesuaian dengan

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 184
tahapan perkembangan anak; (4) persepsi peserta didik dalam proses belajar; (5) persepsi

Dunia Kerja dalam melihat perkembangan penguasaan kompetensi; dan (6) persepsi orang

tua peserta didik dalam melihat perkembangan peserta didik.

Beberapa cara yang ditempuh dalam melakukan evaluasi pembelajaran antara lain sebagai berikut.

a. Kolaboratif, dengan melibatkan seluruh stakeholder sekolah.

b. Reflektif, dengan melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai aspek,

jujur, dan berdasarkan bukti.

c. Berdasarkan Data: Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang ditelaah secara seksama.

d. Berpusat pada Anak: Mengedepankan kepentingan anak dalam

mengambil kesimpulanmaupun keputusan.

e. Fokus pada perbaikan dan pengembangan kompetensi peserta didik.

Kegiatan evaluasi pembelajaran melibatkan berbagai pihak, agar hasilnya objektif dan

mendalam. Pihak-pihak yang terlibat tersebut antara lain: guru mata pelajaran umum dan

kejuruan, wakasek bidang kurikulum, kepala sekolah, peserta didik, orang tua peserta didik,

dan duni industry, dunia usaha, dan Dunia Kerja.

Langkah terakhir dari evaluasi pembelajaran adalah refleksi dan pemberian umpan

balik, yang dilakukan secara terus menerus dalam keseharian belajar mengajar. Guru

diwajibkan untuk melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria kesuksesan yang telah

ditetapkan (Capaian Pembelajaran, ATP, profil Pelajar Pancasila). Beberapa pertanyaan

yang dapat digunakan guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran antara lain data apa

yang dibutuhkan dalam proses evaluasi?; Bagaimana program/pembelajaran dijalankan?;

Faktor apa saja yang memengaruhi keberhasilan program/pembelajaran?; Faktor apa saja

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 185
yang menjadi tantangan pelaksanaan program/pembelajaran?; Apa saja hal-hal yang

dibutuhkanuntuk meningkatkan keberhasilan pembelajaran?; Bagaimana pemimpin satuan

pendidikan dapat mendukung pengembangan profesional guru?; Apa saja yang sudah

dilakukan dengan baik dalam pelaksanaan pembelajaran?; Faktor apa saja yang

mempengaruhinya?; dan Apa yang perlu diperbaiki ke depannya? Guru dapat

mengembangkan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang dirasa dapat mengumpulkan data

yang lebih akurat dan mendalam.

2. Evaluasi Kurikulum

Kurikulum operasional SMK Negeri Kartoharjo Magetan dievaluasi secara periodik,

untuk mendapatkan perbaikan sesegera mungkin. Guru dan/atau instuktur industri setiap

hari membuat catatan anekdotal secara informal mengenai bagaimana proses belajar

berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai, bagaimana peserta didik merespon proses

kegiatan belajar, bagaimana persepsi Dunia Kerja. Setelah melakukan asesmen formatif,

secara individual maupun tim, guru dan/atau instruktur industri mereview proses belajar dan

tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar

untuk setiap unit pembelajaran. Setiap akhir semester, dan/atau instruktur industri dan tim

melihat kontinum pencapaian, serta setiap akhir tahun pembelajaran, dan/atau instruktur

industri dan tim melakukan evaluasi terhadap pencapaian satu tahun dan bagaimana hal

tersebut berkontribusi dengan tujuan sekolah, serta visi dan misi sekolah. Sumber-sumber

informasi yang dapat digunakan dalam melakukan evaluasi kurikulum antara lain data

asesmen: hasil asesmen peserta didik per unit; projek peserta didik; survey lulusan; refleksi

proses belajar oleh dan/atau instruktur industri; observasi Kepala Sekolah; karya yang

dihasilkan peserta didik; portofolio peserta didik, dan pameran karya hasil belajar peserta

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 186
didik.

Dalam pengumpulan informasi untuk evaluasi kurikulum operasional sekolah dilakukan

dengan berbagai metode antara lain: belajar mandiri; melakukan asesmen berupa refleksi

mandiri secara individual terhadap kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (tujuan belajar,

capaian pembelajaran, ATP, profil pelajar pancasila); focus group discussion dan dialog

data per level ajar; melakukan diskusi secara berkelompok untuk melihat hubungan antar

data yang dimiliki pada catatan anekdotal, hasil belajar peserta didik, serta refleksi dalam

self-study, untuk menganalisa masalah dan menarik kesimpulan, persepsi Dunia Kerja, serta

mengambil keputusan untuk melakukan perbaikan; kuesioner peserta didik; mengumpulkan

persepsi peserta didik terhadap proses, materi/bahan ajar, serta bagaimana peserta didik

memaknai hasil belajarnya; kuesioner orang tua untuk mengumpulkan persepsi orang tua

peserta didik terhadap perkembangan belajar peserta didik.

C. Pengembangan Profesional

SMK Negeri Kartoharjo Magetan dalam meningkat profesional guru dilakukan dengan

berbagai program, antara lain sebagai berikut.

1. Sertifikasi guru

SMK Negeri Kartoharjo Magetan memiliki 38 orang guru ASN PNS dan GTT 12, 87

persen PNS sudah mendapatkan sertifikasi demikian pula sebagian dari GTT. Pengajuan

sertifikasi guru berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh

Pemerintah Pusat. Sertifikasi adalah sebagai penghargaan dan peningkatan profesionalitas

guru, sehingga diharapkan guru yang telah memiliki sertifikasi memiliki etos kerja yang

tinggi.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 187
2. Magang industri

Peningkatan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dilakukan dengan

magang industri. Setiap tahun sekolah merancang program magang bagi PTK. Selain itu

setiap PTK juga diberi kesempatan untuk melaksanakan magang secara mandiri. Magang

diutamakan bagi guru kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya.

Perencanaan magang diawali dengan analisis kebutuhan peningkatan kompetensi guru,

selanjutnya disusun prioritas disesuaikan dengan kemampuan pendanaan sekolah dan

kemitraan dengan Dunia Kerja

Beberapa Dunia Kerja mitra sekolah memiliki program magang secara periodik bagi

gurukejuruan. Biaya magang yang dilaksanakan atas dasar kemitraan dilakukan dalam dua

strategi, yaitu: (1) magang dengan biaya penuh dari Dunia Kerja; dan (2) magang dengan

sharing pendanaan antara sekolah dan Dunia Kerja.

3. Pelatihan kompetensi pedagogik dan profesional

Mengirim beberapa guru atau tenaga kependidikan ke lembaga-lembaga pelatihan

seperti Balai Besar Pengembangan Penjamin Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bisnis

dan Pariwisata Jakarta.

4. Studi Tiru

SMK Negeri Kartoharjo Magetan secara berkala memberi kesempatan kepada PTK

untuk studi di industri dan dunia usaha terkait sebagai penambahan wawasan, khususnya

untuk melihat tren karya kecantikan masa kini dan yang akan datang, profesi dan jabatan

yang ada di industri, manajemen bisnis, pemasaran produk, kemitraan/kolaborasi dalam

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 188
berbisnis, kewirausahaan, penerapan teknologi 4.0, serta isu-isu penting lainnya yang

berkaitan dengan Dunia Usaha dan Dunia industri.

5. Kewirausahaan

Sekolah memberi kesempatan pada guru untuk mengembangkan kemampuan dalam

bidang kewirausahaan, melalui peningkatan usaha mandiri yang telah dilakukan secara

individu atau mendorong guru untuk menjadi pengusaha pemula bekerja sama dengan Dunia

Kerja.

Tujuan utama dari program ini adalah agar guru memberikan keteladanan dan menjadi

sosok inspiratif bagi peserta didik, dan diharapkan guru dapat membimbing peserta didik

secara optimaldalam berwirausaha. Jika guru telah memiliki kemampuan nyata dalam

berwirausaha niscaya tidak akan lagi dianggap hanya memiliki kemampuan teoritis semata.

6. Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP

SMK Negeri Kartoharjo Magetan juga memberi kesempatan kepada guru kejuruan

mengikuti seminar/webinar, lokakarya, kegiatan di MGMP, uji kompetensi, dan lain-lain

secara periodik di sekolah atau di luar sekolah. Hal tersebut dilakukan dalam rangka

memberikan kesempatan pada guru untuk meningkatkan kompetensi, sehingga diharapkan

guru secara terus menerus meningkatkan kemampuannya.

Guru diberikan kesempatan kepada guru-guru kejuruan mengikuti seminar/webinar,

lokakarya, kegiatan di MGMP, uji kompetensi, dan lain-lain secara periodik di sekolah atau

di luar sekolah. Hal tersebut dilakukan dalam rangka memberikan kesempatan pada guru

untuk meningkatkan kompetensi, sehingga diharapkan guru secara terus menerus

meningkatkan kemampuannya.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 189
7. Studi lanjut

Sekolah memberikan kesempatan kepada PTK untuk melanjutkan studi ke jenjang yang

lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan secara individu, sekolah hanya

memberikan regulasi untuk memermudah proses studinya. Sekolah juga berupaya untuk

mencarikan peluang beasiswa dari pemerintah, lembaga-lembaga swasta, dan Dunia Kerja.

Bidang Keahlian : Teknik Otomotif


Program Keahlian : Teknik Sepeda Motor 190
Lampiran

CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMKN KARTOHARJO MAGETAN

Bidang Keahlian : Teknologi Manufaktur dan Rekayasa Program


Keahlian : Teknik Otomotif
Mata Pelajaran : Dasar-dasar Otomotif
Waktu : 216 Jam Pelajaran
Sekolah : SMKN Kartoharjo Magetan

A. Rasional
Mata Pelajaran Dasar-dasar Otomotif merupakan mata pelajaran yang mempelajari tentang dasar-
dasar dari alat transportasi, alat angkut dan alat angkat serta alat berat yang menggunakan mesin.
Mata Pelajaran Dasar- dasar Otomotif merupakan mata pelajaran pengantar keilmuan otomotif yang
membekali peserta didik dengan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan proses pencarian
pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana
dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan eksperimen ilmiah (penerapan saintifik), dengan
demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan
nilai-nilai baru secara mandiri.
Mata Pelajaran Dasar-dasar Otomotif berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan
keahlian teknik otomotif yang nantinya menentukan pemilihan konsentrasi pada kompetensi tingkat
selanjutnya, antara lain Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, Teknik Bisnis Sepeda Motor, Teknik
Alat Berat, Teknik Bodi Otomotif, Teknik Ototronik, Teknik dan Manajemen Perawatan Otomotif
dan lain-lain. Mata Pelajaran Dasar-dasar teknik otomotif merupakan fondasi dalam perancangan,
pengoperasian, dan pemeliharaan teknik otomotif. Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan
dengan perkembangan teknologi otomotif pada saat ini dan yang akan datang, budaya kerja, dunia
kerja, jabatan kerja setelah lulus dari program keahlian di satuan Pendidikan, dan konsentrasi yang
dapat dipelajari pada kelas XI dan XII untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi),
imajinasi, dan kreativitas.
Pada era digitalisasi dan otomatisasi di dunia industri seperti saat ini peserta didik menerapkan Profil
Pelajar Pancasila dengan sifat gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif sehingga peserta
didik dapat memecahkan masalah dan menemukan solusi dalam mempelajari Dasar- dasar Otomotif.
Mata pelajaran Dasar-dasar Otomotif tidak hanya membekali peserta didik pada dasar keahlian

191
teknik otomotif tetapi juga mendorong peserta didik untuk meningkatkan akhlak pribadi seperti
disiplin, menghargai dan menghormati budaya sehingga peserta didik menjadi masyarakat yang
senantiasa beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, bernalar kritis,
mandiri, kreatif, bergotong royong dan peduli terhadap lingkungan.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Otomotif bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-dasar
pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills) meliputi:
1. Memahami manajemen atau proses bisnis bidang otomotif secara menyeluruh pada berbagai
jenis dan merk kendaraan;
2. Memahami perkembangan teknologi otomotif dan dunia kerja serta isu-isu global terkait
dunia otomotif;
3. Memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile dan
technopreneurship), dan peluang usaha di bidang otomotif;
4. Memahami kegiatan praktik yang terkait dengan seluruh teknologi yang diaplikasikan dalam
industri otomotif.
5. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup (K3LH) di tempat
kerja;
6. Menggambar teknik dasar sesuai standar yang digunakan;
7. Menggunakan peralatan dan perlengkapan di tempat kerja;
8. Melakukan pemeriksaan komponen dengan alat sesuai dengan manual perbaikan;
9. Melakukan perakitan komponen-komponen elektronika dasar dan pematrian sesuai Prosedur
Operasional Standar (POS);
10. Memahami dasar-dasar sistem hidrolik dan pneumatik.

C. Karakteristik
Pada pembelajaran Dasar-dasar Otomotif peserta didik harus mempunyai keterampilan personal dan
sosial berupa critical thinking (berpikir kritis), creativity (berpikir kreatif), collaboration (bekerja
sama), communication (keterampilan berkomunikasi) dan budaya kerja dalam mempelajari aspek
hard skills.

Pada awal pembelajaran siswa dikenalkan kepada lapangan pekerjaan, jabatan kerja yang dapat
dimasuki, dan konsentrasi yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII. Untuk menumbuhkan passion
(renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas dapat dilakukan melalui:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di bengkel kerja/laboratorium;
3. Kegiatan berbasis projek sederhana;

192
4. Berinteraksi dengan alumni atau praktisi industri di bidang otomotif;
5. Kunjungan lapangan ke projek/industri yang relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap ini membutuhkan porsi dominan (sekitar 75%) untuk pengembangan soft skills pada
pembelajaran sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana tercantum pada elemen mata
pelajaran.

Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model
pembelajaran berbasis projek (project-based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis
masalah (problem-based learning), atau inquiry learning serta metode antara lain ceramah, tanya
jawab, diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi
dan tujuan pembelajaran. Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non- tes, aspek sikap
melalui observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian antar-teman, dan
penilaian diri serta aspek keterampilan melalui penilaian proses, produk, dan portofolio.
Pembelajaran Dasar-dasar Otomotif dapat dilakukan secara sistem blok disesuaikan dengan
karakteristik elemen materi yang dipelajari.

Karakteristik Mata Pelajaran Dasar-dasar Otomotif terdiri dari elemen beserta deskripsinya sebagai
berikut:

Elemen Deskripsi
Proses bisnis bidang otomotif secara Meliputi proses bisnis bidang otomotif secara
menyeluruh menyeluruh pada berbagai jenis dan merk kendaraan,
serta pengelolaan sumber daya manusia dengan
memperhatikan potensi dan kearifan lokal.
Perkembangan teknologi Meliputi perkembangan teknologi otomotif dan dunia
otomotif dan dunia kerja serta kerja serta isu-isu global terkait dunia otomotif.
isu-isu global
Profesi dan kewirausahaan (job- Meliputi profesi dan kewirausahaan (job-profile dan
profile dan technopreneurship)), technopreneurship) serta peluang usaha di bidang
serta otomotif.
peluang usaha di bidang
otomotif.
Teknik dasar pemeliharaan dan Meliputi praktik dasar yang terkait dengan seluruh
perbaikan yang terkait dengan proses bidang otomotif, antara lain penggunaan alat
seluruh proses bidang otomotif. ukur, pemeliharaan, perbaikan, pembentukan bodi
kendaraan, perakitan, serta pengenalan alat berat, dump-
truck, dan sejenisnya.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Meliputi penerapan K3LH dan budaya kerja industri, antara
serta Lingkungan Hidup (K3LH) lain: praktik-praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di
dan budaya kerja industri tempat kerja, prosedur- prosedur dalam keadaan darurat,

193
dan penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat, Rajin).
Gambar teknik Meliputi menggambar teknik dasar, termasuk pengenalan
macam-macam peralatan gambar, standarisasi dalam
pembuatan gambar, serta praktik menggambar dan
membaca gambar teknik, dan menentukan letak dan posisi
komponen otomotif berdasarkan gambar buku manual.

Peralatan dan perlengkapan Meliputi penggunaan peralatan dan perlengkapan tempat


tempat kerja kerja antara lain alat-alat tangan (tools), alat ukur,
perlengkapan bengkel (equipment), Special Service Tools
(SST) serta alat pengangkat.
Pemeliharaan komponen Meliputi pemeliharaan dan penggantian komponen
mencakup dan tidak terbatas pada engine, chasis
kelistrikan, dan bodi kendaraan.
Pekerjaan elektronika dan Meliputi pelaksanaan pekerjaan elektronika dasar yang
pematrian dasar sesuai permintaan atau kebutuhan, fungsi, cara kerja,
perakitan, dan gangguan rangkaian komponen-komponen
elektronika dasar, teknik pematrian.
Dasar sistem hidrolik dan pneumatik Meliputi prinsip dasar sistem hidrolik dan penumatik,
termasuk komponen sistem hidrolik dan pneumatik.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK) peserta didik akan mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai
program keahlian Pekerjaan Sosial, dalam rangka menumbuhkan renjana (passion), visi (vision),
imajinasi, dan kreativitas untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Capaian
pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran Dasar-dasar Otomotif dapat diuraikan sebagai
berikut:

Elemen Capaian Pembelajaran


Proses bisnis bidang Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
otomotif secara proses bisnis bidang otomotif secara menyeluruh pada
menyeluruh berbagai jenis dan merk kendaraan, serta pengelolaan
sumber daya manusia dengan memperhatikan potensi
dan kearifan lokal.

Perkembangan teknologi Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami


otomotif dan dunia kerja perkembangan teknologi otomotif dan dunia kerja serta
serta isu-isu global menganalisis isu-isu global terkait dunia otomotif, antara
lain penerapan elektronik di otomotif, mobil listrik,
kendaraan dengan kendali jarak jauh dan sejenisnya.

194
Profesi dan kewirausahaan Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
(job-profile dan profesi dan kewirausahaan di bidang otomotif (job-
technopreneurship)), serta profile dan technopreneurship), serta peluang usaha di
peluang usaha di bidang bidang otomotif, untuk membangun vision dan
otomotif. passion, dengan melaksanakan pembelajaran berbasis
proyek nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan.

Teknik dasar pemeliharaan dan Pada akhir fase E, peserta didik peserta didik mampu
perbaikan yang terkait dengan memahami teknik dasar bidang otomotif melalui
seluruh proses bidang otomotif. pengenalan dan praktik singkat penggunaan alat ukur,
pemeliharaan, perbaikan, pembentukan body
kendaraan, perakitan, serta pengenalan alat berat,
dump-truck, dan sejenisnya.

Keselamatan dan Kesehatan Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan
Kerja serta Lingkungan Hidup K3LH dan budaya kerja industri, antara lain: praktik-
(K3LH) dan budaya kerja praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat
industri kerja, prosedur- prosedur dalam keadaan darurat, dan
penerapan budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat, Rajin).

Gambar teknik Pada akhir fase E, peserta didik mampu menggambar


teknik dasar, termasuk pengenalan macam-macam
peralatan gambar, standarisasi dalam pembuatan
gambar, serta praktik menggambar dan membaca
gambar teknik, dan menentukan letak dan posisi
komponen otomotif berdasarkan gambar buku manual.

Peralatan dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu menggunakan


perlengkapan peralatan dan perlengkapan kerja, antara lain persiapan,
tempat kerja kalibrasi, dan penggunaan peralatan dan perlengkapan
sesuai jenis, fungsi dan manual perbaikan.

Pemeliharaan komponen Pada akhir fase E, peserta didik mampu


mengidentifikasi komponen utama dan menjelaskan
proses kerja motor 2 langkah dan 4 langkah,
menerapkan persiapan form pemeriksaan, manual
perbaikan, tools, dan SST di tempat kerja, menerapkan
pemeriksaan komponen dengan alat sesuai dengan
manual perbaikan serta menyimpan hasil pemeriksaan.

Pekerjaan elektronika dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
pematrian dasar komponen elektronika dasar, termasuk fungsi dan cara
kerja komponen- komponen elektronika dasar,
perakitan, diagnosa gangguan, perawatan komponen-
komponen elektronika, serta pematrian komponen
sesuai prosedur manual perbaikan, pemeriksaan hasil
pematrian secara visual, dan pengujian fungsi
komponen hasil pematrian.

195
Dasar sistem hidrolik dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Pneumatik memahami prinsip dasar sistem hidrolik danpneumatik,
termasuk komponen sistem hidrolik dan pneumatik.

E. Referensi
Kepmenaker Nomor 97 Tahun 2018 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia (SKKNI) Kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan

Sepeda Motor Golongan Pokok Perdagangan, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Bidang Otomotif

196

Anda mungkin juga menyukai