Anda di halaman 1dari 28

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

“PENINGKATAN KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI DENGAN


PENGGUNAAN KMO (KARTU MINUM OBAT) DAN PMO (PENGAWAS
MINUM OBAT) DI WILAYAH KERJA
UPT PUSKESMAS LENANGGUAR”.

DISUSUN OLEH :
ERMA SURYANI S.Kep.,Ns

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKA


TAN XXVII
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH & PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MA
NUSIA PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERA
H PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
TAHUN 2022

I
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

Judul :
Peningkatan Kepatuhan Pasien Hipertensi Dengan Penggunaan Kmo (Kartu
Minum Obat) Dan Pmo (Pengawas Minum Obat) Di Wilayah Kerja
Uptd Puskesmas Lenangguar
Penulis : Erma Suryani S.Kep.,Ns
Jabatan : Ahli Pertama-Perawat
Tempat Tugas : UPT Puskesmas Lenangguar

Telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan.

Sumbawa 29 September 2022

Penulis,

ERMA SURYANI S.Kep.,Ns


NIP. 198712122022032002

Mentor, Coach,

Juliyanti A.Md.Keb Ir.H Hartina M.M


NIP. 196003121985032008
NJIP. 19720111991032001

II
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan ra
hmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi N
ilai-Nilai Dasar ASN yang berjudul “Peningkatan Kepatuhan Pasien Hipertensi Dengan
Penggunaan Kmo (Kartu Minum Obat) Dan Pmo (Pengawas Minum Obat) Di
Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Lenangguar” tepat pada waktunya.

Keberhasilan dalam laporan aktualisasi ini tidak lepas dari berbagai pihak. Untu
k itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. H. Mahmud Abdullah selaku Bupati Sumbawa


2. Ir. Lalu Hamdi, M.Si., selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Daerah Provinsi NTB

3. Tata Kostara, S.Sos., selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengemba


ngan Sumber Daya Manusia Pemerintah Kabupaten Sumbawa

4. M. Haris Syarafuddin., selaku Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Lantung


sekaligus mentor yang mtelah membimbing dan mendukung kegiatan aktu
alisasi ini.

5. Ir. Hj. Hartina M.M. selaku Coach yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikira
n serta motivasi dalam setiap proses coaching.

6. Seluruh widyaswara Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XXVII Kelompok 3 Tahun 2


022 yang telah memberikan ilmunya selama ini.

7. Teman - teman Latsar Golongan III Angkatan XXVII Kelompok 03 tahun 2022
yang sama - sama berjuang

8. Keluarga yang selalu memberikan support, doa, dan dukungan.


Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan. Semoga rancangan aktualisa
si kiranya dapat di setujui dan dilaksanakan oleh penulis dengan baik.
Sumbawa, 26 September 202
2

III
Penulis

IV
DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN RANCANGAN………………………………………. ii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. iii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….… iv

DAFTAR TABEL………………………………………………………………………. v

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….. 1
1.2 Tujuan Aktualisasi…………………………………………………………… 5
1.3 Ruang lingkup………………………………………………………………... 5
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI……………………………………………… 6
2.1 IDENTIFIKASI ISU…………………………………………………………. 7
2.2 analisis isu……………………………………………………………………. 6
2.3 penetapan isu………………………………………………………………… 7
2.4 Gagasan kreatif pemecahan isu……………………………………………… 8
2.5 rancangan aktualisasi………………………………………………………… 10
2.6 jadwal rencana kegiatan………………………………………………………….. 15

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….. 16
LAMPIRAN……………………………………………………………………………. 17

V
DAFTAR TABEL

Tabel Hal
2.1 Pemilihan Isu Menggunakan Kriteria USG...................................................................6
2.2 Prioritas Isu Menggunakan Kriteria APKL...................................................................7
2.3 Rancangan Aktualisasi...................................................................................................10
2.2 Jadwal Rencana Kegiatan..............................................................................................15

VI
DAFTAR DIAGRAM

DIAGRAM 1. Daftar 10 Penyakit Terbanyak Kabupaten Sumbawa 2020


DIAGRAM 2. Daftar 10 penyakit terbanyak Puskesmas Lenangguar tahun 2021
DIAGRAM 3. Daftar kunjungan puskesmas Lenangguar tahun 2021 -2022

VII
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto Dokumentasi konsul bersama Coach Ir.Hj Hartina M.M


lampiran 2 . Kontrak Waktu Konsul Dengan Mentor
Lampiran 3. konsul bersama mentor
Lampiran 4. Kartu Minum Obat (KMO)
Lampiran 5. Pengawas Minum Obat (PMO)

VIII
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan bangsa yang memiliki kekayaan alam yang melimpah,


potensi sumber daya manusia (SDM), peluang pasar yang besar, dan demokrasi yang relatif
stabil. Untuk dapat mengelola sumber daya yang melimpah tersebut diharapkan Sistem
Pemerintahan Negara Indonesia mempunyai sistem birokrasi dengan sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS) professional atau yang sekarang ini
dikenal dengan istilah Aparatur Sipil Negara (ASN).
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintahan dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintahan.
Pengertian tersebut sesuai dengan Undang – Undang no 5 tahun 2014. Peran Aparatur Sipil
Negara (ASN) sudah ditetapkan pada UU no 5 tahun 2014 pasal 12, yaitu “Sebagai
perencana, pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional, melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme.
Kesehatan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh semua makhluk hidup di
muka bumi ini. Karena kondisi tubuh yang sakit, akan membuat seseorang menjadi
tidak produktif dan bisa mendapatkan risiko kematian. Salah satu penyakit penyebab
kematian adalah Hipertensi.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang ditemukan pada m
asyarakat baik di negara maju maupun berkembang termasuk Indonesia. Peningkatan ju
mlah penderita hipertensi dari tahun ke tahun cukup signifikan karena perubahan pola da
n gaya hidup masyarakat yang mengkonsumsimakanan tinggi garam, tinggi lemak dan k
urang serat. Perubahan ini disertaidengan perkembangan teknologi yang merubah pola a
ktivitas fisik manusiamenjadi malas bergerak sehingga angka obesitas bertambah, yaitu
salah satufaktor pemicu hipertensi.
Hipertensi merupakan penyakit yang cukup terkenal dikalangan kita, penyakit in

1
i merupakan salah satu penyebab kecacatan bahkan kematian akibat komplikasi yang dit
imbulkannya, yaitu terjadinya stroke, serangan jantung, gagal jantung, aneurisme arteria
l. Kepatuhan dalam minum obat merupakan salah satu cara yang yang efektif untuk men
urunkan tekanan darah.
Badan kesehatan dunia/ World Health Organization (WHO) mendefinisikan k
epatuhan sebagai “sejauh mana perilaku seseorang minum obat, mengikuti diet, dan
/ atau menjalankan perubahan gaya hidup, sesuai dengan rekomendasi yang disepa
kati dari penyedia layanan kesehatan”(World Health Organization, 2003). Kepatuha
n terhadap pengobatan merupakan faktor yang sangat penting bagi pasien untuk me
ndapatkan hasil terapi yang diharapkan. Pasien yang patuh terhadap regimen pengo
batan yang sedang dijalaninya akan mendapatkan hasil kesehatan yang lebih baik, me
ngurangi kunjungan ke unit emergensi dan penggunanaan layanan rumah sakit jika di
bandingkan dengan pasien dengan kepatuhan yang buruk(Desai et al., 2014). Kepatuh
an yang rendah masih menjadi masalah yang dihadapi dalam pengobatan pasien saat
ini.
Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi merupakan peningkatan
tekanan darah sistolik di atas batas normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik lebih dari 90 mmHg (WHO, 2013; Ferri, 2017). Data World Health Organization
(WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang
hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang
hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5
Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta orang
meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya.
Di Indonesia di perkirakan prevalensi penderita hipertensi 63 ribu penderita
sepanjang tahun 2021 dan menjadi satu dari 12 prioritas indikator Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang digaungkan oleh Kementrian Kesehatan
Tahun 2015-2019 yang masih berlanjut hingga saat ini. Hal ini di tenggarai berbagai hal
diantaranya kurangnya penyuluhan tentang masalah hipertensi di masyarakat, pola
makan yang tidak sehat, dan aktivitas fisik yang kurang dan rendahnya tingkat kesadaran
masyarakat untuk melakukan pengobatan secara teratur.

2
Berdasarkan data kesehatan dari dinas kesehatan kabupaten Sumbawa tahun 2020 yang
menunjukkan bahwa hipertensi menduduki peringkat pertama yaitu :
Diagram 1.1 Daftar 10 penyakit terbanyak Kabupaten Sumbawa tahun 2020

(sumber: Seksi Yankes Primer dan Rujukan Bidang Yankes).


Sedangkan data di wilayah kerja UPT Puskesmas Lenagguar tahun 2021 menunjukkan
bahwa penyakit Hipertensi merupakan penyakit dengan urutan pertama dari 10 besar penyakit
terbanyak yang ada di puskesmas Lenangguar antara lain sebagai berikut :
Diagram 1.2 Daftar 10 penyakit terbanyak Puskesmas Lenangguar tahun 2021

3
(sumber: Puskesmas Lenangguar,2021)
Sedangkan berdasarkan kunjungan penderita hipertensi tahun 2021- 2022
sebagai berikut:
Diagram 1.3 Daftar kunjungan Puskesma Lenangguar tahun 2021-2022

(sumber: Puskesmas Lenangguar,2021- 2022)


Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa kunjungan penderita hipertensi
meningkat meskipun tidak signifikan.
Diagnosa yang tepat, pemilihan obat serta pemberian obat yang benar dari
tenaga kesehatan ternyata belum cukup untuk menjamin keberhasilan suatu terapi jika
tidak diikuti dengan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obatnya. Menurut
Pujiyanto, kepatuhan minum obat dipengaruhi oleh peran anggota keluarga sebagai
motivator minum obat dan akses terhadap pengobatan modern yang ditentukan oleh
ketersediaan dana/uang atau jaminan kesehatan yang dimiliki oleh pasien hipertensi.
Sedangkan menurut Khomaini dkk, edukasi terstruktur yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan kepada pasien hipertensi memiliki pengaruh bermakna terhadap kepatuhan
minum obat pasien sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
Penderita hipertensi kemungkinan harus meminum obat hipertensi disepanjang
hidupnya agar terhindar dari kerusakan ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung
coroner) dan kerusakan otak (stroke).
Berdasarkan informasi yang didapatkan, banyaknya penderita hipertensi di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Lenangguar salah satunya disebabkan pasien yang tidak teratur
mengkonsumsi obat hipertensi, tanpa mengetahui bahaya yang akan ditimbulkan dari hal
tersebut. Melalui permasalahan di atas maka penulis tertarik mengambil judul “Peningkatan
Kepatuhan Pasien Hipertensi dengan Penggunaan KMO (Kartu Minum Obat) dan PMO

4
(Pengawas Minum Obat) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lenangguar”.

1.2 Tujuan
a. Tujuan Jangka Pendek
Meningkatan Kepatuhan Pasien Hipertensi dengan Penggunaan KMO (Kartu Minum Obat) dan P
MO (Pengawas Minum Obat) di puskesmas Lenangguar
b. Tujuan Jangka Menengah
Setelah dilakukan aktualisasi diharapkan dalam jangka waktu 2 bulan semua pasien
hipertensi minum obat secara teratur sehingga menurunkan derajat hipertensinya dan
tekanan darah terkontrol
c. Tujuan Jangka Panjang
1. Setelah dilakukan aktualisasi diharapkan dalam jangka waktu 1 tahun tekanan darah
pasien hipertensi minum obat secara teratur dan tekanan darah terkontrol.
2. Mewujudkan pelayanan prima menuju Indonesia Smart Governance.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini yaitu Meningkatan Kepatuhan Pasien Hipertensi d
engan Penggunaan KMO (Kartu Minum Obat) dan PMO (Pengawas Minum Obat) di puskesmas
Lenangguar. Kegiatan ini akan dilakukan di ruang poli umum Puskesmas Lenangguar dari tangga
l 30 september sampai dengan 4 November 2022.

5
BAB II
RANCANGAN AKTUALUSASI

2.1 Identifikasi Isu


Isu-isu aktual yang dapat ditemukan selama penulis di tugaskan sebagai perawat di
ruang poli umum puskesmas lenangguar, adalah sebagai berikut :
Selama menjalankan tugas sebagai perawat ahli pertama yang berfungsi memberi pel
ayanan langsung di Puskesmas Lenangguar, penulis menemukan beberapa isu antara lain se
bagai berikut :
1. Rendahnya tingkat kesadaran perawat menggunakan alat pelindung diri di puskesmas len
angguar
2. Belum optimalnya penggunaan sterilizator alat Kesehatan di puskesmas lenagguar
3. Tingginya angka penderita hipertensi di puskesmas lenagguar
4. Belum optimalnya pendokumentasian catatan pada rekam medis pasien di puskesmas len
agguar
5. Belum maksimalnya sarana dan prasarana di poli umum puskesmas lenangguar
2.2 Analisis Isu
Tabel 2.1 Analisis masalah dengan metode USG

NO MASALAH U S G TOTAL PERINGKAT

Rendahnya tingkat kesadaran peraw


1 3 4 3 10 III
at menggunakan alat pelindung diri
di puskesmas lenangguar
Belum optimalnya penggunaan steri
2 2 3 3 8 IV
lizator alat Kesehatan di puskesmas
lenagguar

3 Tingginya angka penderita hipertens 4 4 4 12 I


i di puskesmas lenagguar
Belum optimalnya pendokumentasi
4 4 4 3 11 II
an catatan pada rekam medis pasien
di puskesmas lenagguar
Belum maksimalnya sarana dan pra
5 2 2 3 7 V
sarana di poli umum puskesmas len
angguar

6
Keterangan:
Sangat Urgent =5
Urgent =4
Cukup Urgent =3
Kurang urgent =2
Tidak urgent =1
Selanjutnya untuk memperkuat penapisan isu melalui istrumen USG (Urgency, Seriousness,
Growth, penulis juga membandingkanpenentuan masalah pokok dan isu prioritas menggunakan
metode APKL dengan skala penilaian 1 sampai 5.
Tabel 2.2 Tapisan masalah dengan metode APKL

NO ISU/MASALAH A P K L TOTAL
Rendahnya tingkat kesadaran perawat
1 menggunakan alat pelindung diri di pus 3 3 3 3 12
kesmas lenangguar
Belum optimalnya penggunaan steriliz
2 ator alat Kesehatan di puskesmas lenag 3 3 3 2 11
guar
Tingginya angka penderita hipertensi d
3 i puskesmas lenagguar 5 4 4 4 17
Belum optimalnya pendokumentasian c
4 atatan pada rekam medis pasien di pus 3 4 4 4 15
kesmas lenagguar
Belum maksimalnya sarana dan prasar
5 ana di poli umum puskesmas lenanggu 3 2 2 3 10
ar
Keterangan: (A: Aktual, P : Problematik, K : Kekhalayakan, L : Layak)
Keterangan:
Sangat setuju =5
Setuju =4
Ragu-ragu =3
Kurang setuju = 2
Tidaksetuju = 1

2.3 Penetapan Isu


Dari hasil analisis penetapan isu dengan metode APKL, maka isu terpilih adalah

7
tingginya angka penderita hipertensi di wilayah kerja UPT Puskesmas Lenangguar.
2.3.1 identifikasi permasalahan isu
Banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka penderita Hipertensi di puskesm
as Lenangguar diantaranya adalah pola makan yang tidak sehat, kurangnya pengetahuan mas
yarakat mengenai hipertensi, aktivitas fisik yang kurang dan tingkat kepatuhan penderita unt
uk melakukan pengobatan secara teratur masih rendah. Hal ini bisa di lihat dari pemetaan m
asalah melalui diagram fishbone.

Diagram 2.1 Fishbone

2.3.2 Dampak jika isu tidak pecahkan

a. Tekanan darah penderita hipertensi tidak terkontrol

b. Dapat menyebabkan resiko komplikasi dari penyakit hipertensi

c. Tidak tercapainya visi dan misi puskesmas dalam upaya meingkatkan derajat kesehatan
masyarakat.

2.4 Gagasan Kreatif Pemecahan Isu


Berdasarkan penapisan menggunakan instrumen USG dan APKL serta sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi penulis sebagai perawat di ruang poli umum, maka gagasan untuk
pemecahan isu adalah : “ menurunkan angka penderita hipertensi dengan
menggunakan Kartu Minum Obat (KMO) dan Pengawas Minum Obat (PMO) di
puskesmas Lenangguar, dengan urutan kegiatan sebagai berikut :
a. Melaksanakan pertemuan dengan pimpinan dan mentor

8
1) Membuat draf rancangan
2) Melakukan konsultasi
b. Pembuatan Kartu Minum Obat (KMO) dan Pengawas Minum Obat (PMO)
1) Menyiapkan bahan dan mendesain KMO dan PMO
2) Konsultasi pimpinan
c. Melakukan penjaringan pasien hipertensi pada kegiatan posyandu
1) Mengidentifikasi tingkat hipertensi yang diderita pasien diposyandu
2) Merujuk penderita hipertensi ke puskesmas
3) Konsultasi dan pemeriksaan penderita hipertansi di poli umum
4) Menyusun daftar harian minum obat pasien
5) Memberikan Kartu Minum Obat pasien (KMO)
d. Menentukan Pengawas Minum Obat (PMO)
1) Menyeleksi anggota keluarga yang akan menjadi calon PMO
2) Meminta kesediaan anggota keluarga untuk menjadi PMO
3) Edukasi keluarga tentang pentingnya minum obat bagi pasien
e. Evaluasi Minum Obat
1) Meminta PMO menceritakan sejauh mana tingkat kepatuhan penderita teratur
minum obat
2) Mengevaluasi hasil kegiatan minum obat pada lembar harian minum obat
3) Melakukan mengecek tekanan darah pasien hipertensi
4) Menyusun Kembali jadwal harian minum obat
f. Menyusun laporan aktualisasi

1) Menyiapkan draf laporan aktualisasi


2) Melakukan konsultasi draf laporan aktualisasi

9
2.5 Tabel Rancangan Aktualisasi

Tabel 2.3 Rancangan Aktualisasi Kegiatan

10
No Kegiatan Dan Ta Output Kegiatan Keterkaitan Dengan Core Value Keterkaitan Dengan Aksi Bela N Kontribusi Terhadap Visi Mi
hap Kegiatan s Berakhlak egara si Daerah

2 3 4 5 6

Perencanaan
Melakukan
1. konsultasi Kegiatan ini berkaitan dengan Sadar Berbangsa dan Bernegara: kegiatan ini adalah sebagai
dengan nilai dasar : perwujudan dari visi dan
 Disiplin dan Bertanggung ja misi UPTD Puskesmas
mentor . 1. Berorientasi pada pelayana wab terhadap tugas yang di
1. Menyiapkan 1. Tersedianya draf Lenangguar yaitu Misi ke 2;
n : penulis ramah, cekatan, sol berikan Meningkatkan mutu sumber
draf rancangan rancangan utif dalam meyelsaikan masal
 Menjalankan Hak dan Kewa daya manusia dalam
ah yaitu membuat janji denga pelaksanaan pelayanan
n pimpinan terlebih dahulu. jiban sesuai Peraturan dan P
erundangan yang berlaku. kesehatan
2. Adaptif : penulis bertindak pr
2. Konsultasi dra 2. pesetujuan oaktif dalam membuat janji m
f rancangan akdraf rancangan engenai kegiatan yang akan di
tualisasi aktualisasi dari mentor lakukan
3. akuntable : penulis bertangg
ung jawab atas tugas yang
diberikan mentor dan
mengerjakan dengan
sungguh-sungguh

Persiapan
Pembuatan Kartu Mempunyai Kemampuan Awal B
2 Minum Obat (KMO) Kegiatan ini berkaitan dengan nilai ela Negara : kegiatan ini adalah sebagai
1. Menyiapkan 1. Adanya dasar : perwujudan dari visi dan misi
Desain 1. Senantiasa menjaga kesehatannya UPTD Puskesmas Lenangguar
bahan dan KMO dan PMO 1. Berorientasi pada pelayanan :
mendesain sehingga memiliki kesehatan fisik yaitu Misi ke 1 dan 6 :yaitu
penulis mampu memberikan dan mental yang baik memberikan pelayanan
KMO dan PMO pelayanan yang di butuhkan Kesehatan yang berkualitas
dengan pembuatan KMO dan 2. Memiliki kecerdasan emosional d dan terjangkau serta
PMO yang merupakan salah an spiritual serta intelejensi yang t mengembangkan pelayanan
2. Konsultasi 2. Hasil desain satu bentuk pelayanan prima inggi
dengan kesehatan yang berorientasi
disetujui
pimpinan 2. Akuntabel : penulis Melaksana kepada kepuasan pelanggan
kan tugas dengan jujur, bertangg
ung jawab, cermat, disiplin, dan
berintegritas tinggi
3. Kompeten : penulis memiliki
kompetensi dalam mebuat
desain
11 KMO dan PMO
merupakan bukti bahwa penulis
mampu mengikuti perubahan
12
2.6 Jadwal Rencana Kegiatan

Tabel 2.4 Jadwal Rencana Kerja


Nama peserta Erma Suryani S.Kep,.Ns
Instansi Pemerintah kabupaten sumbawa
Unit Kerja Upt puskesmas Lenangguar
Unit Aktualisasi Ruang poli umum
No Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Output
1 Melakukan konsultasi dengan mentor: 19/09/2022 s/d 1. Tersedianya draf
27/09/2022 rancangan
1) Membuat draf rancangan 2. pesetujuan draf ra
2) Melakukan konsultasi coach terkait hasil ncangan aktualisa
diskusi dengan mentor tentang bentuk si dari mentor
laporan aktualisasi

2 28/09/2022 s/d
Pembuatan Kartu Minum Obat (KMO) 30/09/2022 1. Adanya Desain
KMO dan PMO
1) Menyiapkan bahan dan mendesain KMO
2) Konsultasi pimpinan 2. Hasil desain
disetujui
3 01/10/2022 s/d
Melakukan penjaringan pasien hipertensi pada 12/10/2022 1. Terdapat Data Pasi
kegiatan posyandu en hipertensi
1) Mengidentifikasi tingkat hipertensi yang 2. Mendapat kartu
diderita pasien diposyandu kunjungan ke
2) Merujuk penderita hipertensi ke puskesmas
puskesmas
3) Konsultasi dan pemeriksaan penderita 3. Hasil
hipertansi di poli umum pemeriksaan
4) Menyusun daftar harian minum obat tekanan darah
pasien dan resep obat
5) Memberikan Kartu Minum Obat pasien 4. Tersusunnya daftar
(KMO) harian minum obat
pasien
5. Pasien
mendapatkan
kartu KMO
4 Menentukan Pengawas Minum Obat (PMO) 01/10/2022 s/d
10/10/2022 1. Terdapat anggota
1) Menyeleksi anggota keluarga yang akan keluarga yang bisa
menjadi calon PMO di jadikan
2) Meminta kesediaan anggota keluarga Pengawas
untuk menjadi PMO Minum Obat
3) Edukasi keluarga tentang pentingnya
2. Anggota keluarga
minum obat bagi pasien
bersedia menjadi

13
PMO
3. Keluarga
mengerti tentang
pentingnya
minum oba
5 08/10.2022 s/d
Evaluasi Minum Obat 27/10/2022 1. Informasi tentang
kepatuhan
1) Meminta PMO menceritakan sejauh mana minum obat bisa
tingkat kepatuhan penderita teratur
minum obat 2. Data minum obat
2) Mengevaluasi hasil kegiatan minum obat penderita hipertensi
pada lembar harian minum obat
3) Melakukan mengecek tekanan darah pasien 3. Hasil Tekanan
hipertensi darah
4) Menyusun Kembali jadwal harian minum 4. Tersusun jadwal
obat baru Harian
Minum Obat
pasien

6 28/10/2022 s/d
Menyusun laporan aktualisasi 03/11/2022 1. Laporan di
sampaikan
1. Menyiapkan draf laporan aktualisasi kepada mentor
2. Melakukan konsultasi draf laporan
aktualisasi 2. pesetujuan draf ra
ncangan aktualisa
si dari mentor

14
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor


35 (2019).Jabatan Fungsional Perawat. Diakses Tanggal 13 September 2022 di https://
peraturan.bpk.go.id/Home/Download/135327/Permenpan%20Nomor%2035%20Tahun
%202019.pdf
Kemenkes P. buku ajar kesehatan ibu dan anak continuum of carelife cycle.cet. 2. Jakarta: pusdi
klatnakes kemenkes; 2015
Lembaga Administrasi Negara RI. Manajemen ASN: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN
RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Whole of Government: Modul palatihan dasar calon PNS, L
AN RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI. Pelayan Publik: Modul palatihan dasar calon PNS, LAN RI,
Jakarta, 2017
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.(2014).Hipertensi. Diakse
s Tanggal 20 September 2022 di https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusd
atin/infodatin/infodatin-hipertensi.pdf
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43.(2019). Pusat Kesehatan Masyaraka
t. Diakses Tanggal 20 September 2022 di https://peraturan.bpk.go.id/Home/Download/1
29900/Permenkes%20Nomor%2043%20Tahun%202019.pdf
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G.(2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddart
h, edisi 8.Jakarta:EGC

DAFTAR LAMPIRAN

15
Lampiran 1. Foto Dokumentasi konsul bersama Coach Ir.Hj Hartina M.M

lampiran 2 . Kontrak Waktu Konsul Dengan Mentor

16
17
Lampiran 3. konsul bersama mentor

Lampiran 4

18
KARTU MINUM OBAT (KMO)
HIPERTENSI

Nama peserta : Nama PMO :


Umur/JK : No.Tlp/WA :
Alamat : Petugas :

No Nama obat Tanggal waktu Keterangan


Pagi siang malam

19
Lampiran 5

KARTU PENGAWAS MINUM OBAT (PMO)


HIPERTENSI

NO Hari/tanggal Nama pasien Umur/ Nama PMO Alamat Terapi Tekanan Tujuan Keterangan
kunjungan JK darah kunjungan

20

Anda mungkin juga menyukai