07 Organisasi & Prosedur Keadaan Darurat
07 Organisasi & Prosedur Keadaan Darurat
TERDIRI DARI :
1. TIM TANGGAP DARURAT (EMERGENCY RESPON TEAM)
2. SATUAN TUGAS DARURAT (EMERGENCY TASK FORCE)
– Unsur Pimpinan
• Penanggung-jawab emergency
• Koordinator emergency
• Kepala Bagian Keamanan
• Komandan Regu dari masing-masing unit
• Unsur Staf
• Sekretariat emergency termasuk komunikasi dengan pihak luar
• Telephonist
• Operator radio
• Petugas sound system & panel kontrol
• Petugas telekomunikasi
• Kelompok Teknisi
• Operator listrik / genset
• Operator pompa kebakaran
• Operator sistem tata udara
• Operator lif
• Operator utilitas lainnya
•
ORGANISASI KEADAAN DARURAT
• Kelompok Sekuriti & Penyelamatan
– Tim pemadam kebakaran
– Tim sekuriti dan perparkiran
– Tim evakuasi
– Tim pembersih / janitorial
– Tim P3K
– Tim Pemandu orang-orang disabled
• Kelompok Evaluasi
• Tim evaluasi
• Pengawas
Prosedur Keadaan Darurat
1. Unsur Pimpinan
• Penanggung-jawab emergency
• Koordinator emergency
• Kepala Bagian Keamanan
• Komandan Regu dari masing-masing unit
2. Unsur Staf
• Sekretariat emergency termasuk komunikasi dengan pihak luar
• Telephonist
• Operator radio
• Petugas sound system & panel kontrol
• Petugas telekomunikasi
3. Kelompok Teknisi
• Operator listrik / genset
• Operator pompa kebakaran
• Operator sistem tata udara
• Operator lif
• Operator utilitas lainnya
4. Kelompok Sekuriti & Penyelamatan
• Tim pemadam kebakaran
• Tim sekuriti dan perparkiran
• Tim evakuasi
• Tim pembersih / janitorial
• Tim P3K
• Tim Pemandu orang-orang disabled
5. Kelompok Evaluasi
• Tim evaluasi
• Pengawas
ORGANISASI DALAM HAL KEADAAN DARURAT
Monitoring FLOORWARDEN
Operator Pompa
Kebakaran
Tim Pemadam Stair Warden
Evaluator
Kebakaran
Teknisi Lift
Kebakaran Tim Sekuriti Petugas
Kurir
Pemadam
Teknisi Lift Telefonis Tim Evakuasi Pencari
Penumpang
– Kurir
• Menyampaikan berita dari Chief Warden / Deputy Chief
Warden kepda Floor Warden pada saat ada gangguan pada
sarana komunikasi selama operasi penanggulangan tingkat
awal
– Telephonis
• Menerima dan mencatat laporan keadaan darurat
• Segera menghubungi Chief Warden atau Deputinya untuk
tugas penanggulangan kebakaran tingkat awal
– Operator Radio
• Melaksanakan hubungan komunikasi lewat handy talky dari
dan ke Chief Warden atau Deputy-nya
– Sound System
• Menyampaikan pengumuman atau perintah Chief Warden
atau Deputy Chief Warden ke setiap lantai atau seluruh
gedung melalui public address system.
- Operator kontrol panel
– Operator Lift
• Semua passenger lift tidak beroperasi dan kereta lift berada di lantai 1,
Main Lobby
• Service lift akan dioperasikan sebagai lift kebakaran untuk keperluan
petugas security dan petugas Dinas Kebakaran untuk pemadaman
kebakaran dan menolong korban
– Operator A/C
• Sistem AC tidak beroperasi atau pada posisi off.
– Operator Listrik / genset
• Siaga mengoperasikan on atau off listrik pada lantai tertentu atau
seluruh gedung sesuai instruksi Chief Warden
• Siaga mengoperasikan genset secara manual bila sistem otomatis tidak
bekerja pada saat pasokan listrik PLN terputus
– Operator Pompa Kebakaran
• Siaga mengoperasikan pompa air secara manual apabila sistem otomatis
tidak bekerja sehingga dapat menyediakan air untuk kebutuhan pemdaman
kebakaran
– Operator Pengendalian Asap
• Siaga untuk mengoperasikan pressurized fan / kipas udara tekanan positif
secara manual pada ruang tangga darurat bila sistem otomatis tidak
bekerja pada saat general alarm berbunyi.
5. Kelompok Sekuriti dan Penyelamat
– Tim Parkir
• Mengatur perparkiran saat penanggulangan keadaan darurat termasuk
pengaturan jalur dan rambu-rambu
• Mengatur ai-us mobil masuk dan ke luar termasuk mobil unit pemadam
• Bekerjasama dengan tim sekuriti dan Kepolisian dalam masalah parkir
– Tim PPPK
• Memberikan pertolongan kepada korban (sakit, cedera, meninggal) di luar
gedung setelah di-evakuasikan oleh petugas evakuasi.
• Berusaha memanggil ambulans dan mengatur penggunaannya
• Mengatur pengiriman orang sakit, cedera ke Rumah Sakit terdekat dengan
menggunakan ambulans
TUJUAN
Agar upaya dan tindakan terpadu dalam menanggulangi keadaan
darurat dapat dilaksanakan secara tepat waktu, tertib, efektif dan
efisien, sehingga penghuni gedung selamat dan aset terselamatkan.
GOAL/TARGET DARI PROSEDUR
KEADAAN DARURAT
• Memastikan adanya suatu organisasi keadaan
darurat yang lengkap dengan semua sasarannya.
• Mengidentifikasi tindakan-tindakan yang diperlukan
atau dilakukan untuk memperkecil kemungkinan
terjadinya suatu kejadian.
• Sebagai bahan masukan dalam pengambilan
keputusan Top Manajemen.
Prosedur Keadaan Darurat
– Prosedur saat melihat awal terjadinya kebakaran
– Prosedur pemberitahuan kondisi darurat
– Prosedur penanggulangan kebakaran
– Prosedur tindakan evakuasi
– Prosedur keadaan darurat medis
– Prosedur evaluasi pasca kebakaran
– Prosedur Menghadapi Ancaman Bom
– Prosedur Menghadapi Keadaan Darurat Sipil, Huru-hara,
demo dsb
– Prosedur Menghadapi bencana gempa
– Pedoman bagi setiap Orang dalam keadaan darurat
SKEMA PEMBUATAN
PROSEDUR TANGGAP DARURAT
BENTUK TUJUAN IDENTIFIKASI
RISK ASSESMENT
TIM LINGKUP POTENSI BAHAYA
UPAYA MEMINIMALISASI
RESIKO
Aspek Komersial :
• Memberikan informasi ke media masa dan bekerja sama dengan pihak luar tentang
keadaan darurat
• Menjamin kelangsungan operasi perusahaan agar kegiatan bisnis dan produksi tidak
terhenti/terputus.
• Memberikan informasi kepada anggota masyarakat tentang bahaya industri dan langkah-
langkah penanggulangannya dalam upaya mengurangi resiko bencana.
Jenis Prosedur Keadaan Darurat
Tim
Penanggulangan
Kebakaran Inti