Bekerja Di Ketingian
Bekerja Di Ketingian
1. PENDAHULUAN
Setiap pekerja yang bekerja di ketinggian lebih dari 1,8 m dari atas
permukaan mempunyai resiko
jatuh dengan cedera parah. OSHA menyatakan bahwa resiko terjatuh
tersebut tergantung pada beberapa faktor, diantaranya adalah manusia
dan peralatan.
Semua pekerjaan pada ketinggian harus dilakukan dengan persiapan
sebagai berikut:
Terencana dengan baik mulai dari persiapan, perizinan dan prosedur
yang harus dipenuhi.
Dilakukan hanya oleh orangyang berkualifikasi, dan
Dilakukan dengan menggunakan peralatan kerja yang sesuai.
Hal yang paling penting untuk melakukan setiap pekerjaan dengan aman
adalah perencanaan.
Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi harus diidentifikasi dengan benar
sesuai dengan tempat kerja dan proses kerja yang akan
dilakukan, sebelum pekerjaan tersebut dimulai.
Bekerja di ketinggian lebih dari 1,8 m dari atas permukaan tanah tidak
dapat dilaksanakan tanpa perlengkapan sebagai berikut :
b. Pengendalian Administrasi
Tidak ada satu sistem yang dapat menyediakan sistem pelindung jatuh dari
ketinggian untuk semua jenis pekerjaan. Kita harus menilai setiap jenis
pekerjaan untuk menentukan sistem pelindung jatuh mana yang tepat
untuk digunakan.
Pasif, yaitu sistem yang dibuat untuk menyediakan pelindung jatuh dari
ketinggian tanpa memerlukan tindakan dari pekerja, seperti platform,
guardrail / pagar, tangga, jaring, penutup / cover, perancah, dan
sebagainya
Aktif, yaitu bagian dan sistem yang harus dihubungkan satu dengan
yang lainnya dan diaktifkan oleh pekerja, seperti sistem penahan dan
pengekang jatuh personal.
Sebelum digunakan
Menggunakan Scaffold
3.3. TANGGA
Tangga digunakan untuk mencapai suatu tempat kerja pada
ketinggian yang berbeda dari dasar. Tangga boleh digunakan
sebagai tempat kerja untuk pekerjaan yang sangat singkat dan
ringan. Jika tangga digunakan sebagai tempat kerja, maka:
• Hanya satu tangan yang digunakan untuk melakukan
pekerjaan.
• Pekerjaan dapat dijangkau tanpa berlebihan.
• Tangga diletakkan sedemikian rupa agar tidak meleset.
• Mempunyai pegangan yang baik.
Kedua kaki tangga harus berpijak pada permukaan yang kuat dan rata
serta tidak licin. Jika tinggi tangga lebih dari 3 m atau digunakan sebagai
jalan untuk ke dan dari tempat kerja, maka tangga tersebut harus diikat.
Jika tidak memungkinkan untuk diikat, maka seseorang harus
memeganginya dengan kuat pada saat tangga tersebut digunakan. Ujung
tangga paling atas harus menjulur sekitar 1 m di atas tempat paling atas
pekerja berpijak, dimana pekerja akan masuk dan keluar ke tempat kerja.
Ketika tangga digunakan secara vertikal lebih dari 9 m, harus dilengkapi
dengan platform untuk istirahat.
Tangga logam / besi tidak boleh digunakan ketika ada bahan listrik di
sekitarnya. Gunakan tangga dari bahan fiberglass atau kevlar untuk
pekerjaan listrik.
Sistem tiga titik kontak (three point contact) adalah konsep sederhana yang
digunakan untuk mencegah jatuh dan terpeleset dari tangga, dimana tiga
dari empat anggota badan kita harus berkontak dengan tangga yang kita
naiki / turuni (dua tangan dan satu kaki, atau dua kaki dan satu tangan).
Cara ini akan memberikan kestabilan dan dukungan maksimum, sehingga
akan mengurangi kemungkinan terpeleset dan jatuh.
Mengenakan sepatu yang baik alasnya – bukan sandal atau tanpa alas
kaki.
Bersihkan lumpur dan bahan-bahan yang licin yang menempel di alas
sepatu sebelum menaiki tangga.
Tempatkan kaki-kaki tangga pada permukaan padat / stabil. Step ladder
harus berdiri diatas keempat kakinya.
Selalu menghadap ke dan berada ditengahtengah tiang tangga ketika
menaiki dan menuruni tangga.
Memegang anak tangga saat menaiki atau menuruni tangga akan
memberikan dukungan dan kendali yang lebih baik jika kaki terpeleset.
Pelan-pelan dan berhati-hati saat menuruni tangga. Selalu lihat kendala
atau penghalang dibawah tangga.
Kaitkan peralatan yang dibawa, sehingga kedua tangan bebas bergerak.
Naikkan atau turunkan peralatan atau material yang berat dengan
menggunakan alat bantu angkat.
Bahaya utama dari penggunaan alat ini adalah terguling dan jatuh. Oleh
karena itu pelatihan yang ditentukan oleh OSHA 29 CFR 1926.454 harus
dipenuhi sebelum menggunakan alat ini.
Identifikasi bahaya dan penilaian resiko harus dilakukan sebelum
alat ini digunakan di tempat yang khusus. Tempat kerja harus rata, dengan
kondisi (cuaca, lingkungan, dsb) yang baik serta terlindung dari
kemungkinan bahaya tabrakan dengan kendaraan lain.
Alat pelindung jatuh personal harus dikenakan pada saat bekerja di atas
platform alat ini. Jangan mengaitkan tali pengaman pada tiang, struktur
atau peralatan lain yang berdekatan ketika bekerja menggunakan platform
jenis ini. Tali pengaman dan lanyard yang digunakan harus dikaitkan ke
pagar platform atau keranjang yang ada di alat ini.
Aerial lift dengan boom lebih dari 10 m, harus dioperasikan oleh operator
yang berlisensi.
8. Restraining belt.
9. Restraining lanyard.
10. Carabineer.
Jatuh
Pengertian Jatuh adalah dimulai dari saat kaki kita meninggalkan
permukaan dimana kita berdiri sebelumnya. Jarak jatuh diukur dari pundak
ke lantai dan setiap jarak di bawah permukaan lantai dimana kita jatuh,
sebelum berhenti karena berbenturan dengan permukaan bagian bawah.
Jika menggunakan sistem penahan jatuh personal yang biasa, maka jatuh
diukur dari titik pengait (anchorage) ke ujung tali penyandang (lanyard)
ketika jatuh benar-benar berhenti.
Gaya ini disebut gaya penahan yang dapat melebihi 16,9 kN, tergantung
jenis alat penahan jatuh yang digunakan.
Full body harness juga tersedia dengan yang dilengkapi ring D di kedua
sisi, depan dan pundak. Ring di sisi dan depan digunakan untuk menahan
posisi pekerja sedangkan yang di pundak digunakan untuk menarik pekerja
saat bekerja di ruang tertutup (confined space).
Full body harness:
Terbatas hanya untuk gaya penahan maksimum (MAF) 8 kN.
Pengaruh yang kuat akibat jatuh akan mengenai seluruh bagian tubuh /
mendistribusikan gaya penahan jatuh ke bagian yang lebih luas, serta
mengurangi kemungkinan kerusakan tubuh.
Gaya penahan maksimum (MAF) dapat dikurangi dengan menggunakan
alat pelambat (deceleration device).
Tali yang melilit pinggang untuk safety belt dan full body harness harus
mempunyai lebar minimum 4,4 cm +/- 0,3 cm. Ring D dan snap hook harus
mempunyai kekuatan renggang minimum 22,2 kN. Snap hook harus sesuai
dengan alat lain yang akan dikaitkan serta dilengkapi dengan alat
pengunci.
Snap hook tidak boleh digunakan langsung dengan tali, pita (webbing), ring
D, antara snap hook, dan penyambung lainnya yang ukurannya tidak
sesuai sehingga dapat menyebabkan snap hook terbuka dan terlepas
dengan sendirinya.
Tiga faktor yang akan menentukan besarnya gaya penahan jatuh, adalah:
Jenis material / bahan tali penyandang.
Jarak jatuh bebas.
Berat pekerja yang jatuh.
Penggunaan tali penyandang yang dilengkapi peredam hentakan atau titik
kaitan yang lebih tinggi akan mengurangi gaya tumbukan atau hentakan.
Ada beberapa jenis alat perlambatan, seperti ropes grabber, rip stitch
lanyard, specially woven lanyard, tearing / deforming lanyard, shock
absorber lanyard dan automatic self retracting lifelines / lanyard.
Pada shock absorber lanyard, gulungan akan lebih tertarik dan terlepas
sehingga menyerap tegangan. ANSI mengharuskan untuk menggunakan
gulungan sepanjang 1,1 m untuk penyerap hentakan (shock absorber).
Bagian-4: Titik Pengait (Anchorage Points)
Titik pengait adalah titik aman untuk mengaitkan lifeline, lanyard, perlatan
perlambatan atau self retracting lanyard.
Titik pengait dapat berupa pengait tunggal pada struktur yang kokoh diatas
permukaan dimana pekerja berjalan atau bekerja, atau dapat berupa satu
atau dua pengait yang digunakan sebagai jangkar tali vertikal atau
horizontal.
Titik pengait untuk penahan jatuh dan sistem pengekang (lanyard dan
lifeline) harus mempunyai kemampuan menahan gaya 22,2 kN untuk
setiap pekerja yang mengaitkannya, serta harus berdiri sendiri, terpisah
dari pengikat lain yang digunakan untuk platform.
Lifeline adalah sistem pengait yang berbentuk tali pengait yang
dihubungkan dengan titik pengait, tergantung vertikal atau menjulur secara
horizontal yang mengaitkan lanyard ke titik pengait.
Sabuk dan ring: Mulai dari salah satu ujung, pegang sabuk menghadap
ke muka. Genggam sabuk dengan tangan setiap 0,1 m atau 0,2 m.
Bengkokkan sabuk membentuk huruf U. Permukaan yang tertarik yang
rusak atau tergores akan mudah terlihat. Lakukan cara ini untuk
keseluruhan sabuk.
Gesper / Buckle:
Perhatian khusus harus diberikan untuk gesper / buckle pengait dan ring D.
Catat setiap keausan yang tidak biasa, fiber yang terpotong atau
kelainan pada gesper atau ring D. Paku keling harus kuat dan tidak
dapat digerakkan oleh jari. Sisi dan kepala paku keling harus rata terhadap
material. Paku keling yang bengkok akan gagal menahan tegangan.
Untaian pita / webbing: Untaian pita / webbing yang rusak secara umum
tampak seperti tumpukan pada permukaan pita / webbing. Setiap jahitan
yang rusak, terpotong atau terbakar akan mudah terlihat.
Inspeksi Lanyard / Tali Penyandang
Snap:
Periksa dengan cermat kelainan, retak, korosi atau karat di permukaan
dari hook dan matanya. Pengunci harus tetap sesuai dengan dudukannya,
tidak bengkok, berubah atau terhalang. Per pengunci harus terpasang dan
dapat menekan dengan gaya yang cukup dan merata.
4. RENCANA PENYELAMATAN
Self rescue devices, ladders, man-lift atau apapun yang akan dapat
dijadikan jalan masuk dan keluar yang aman untuk pekerja dalam kurun
waktu tertentu dapat digunakan untuk menyelamatkan manusia.
Alasan urutan di atas dari yang paling baik adalah sebisanya pertolongan
dilakukan tanpa memerlukan naiknya tim penyelamat ke atas. Pilihan no. 1
lebih baik dari no. 2 karena menurunkan lebih mudah dari pada menaikkan
korban sampai tempat terdekat yang aman.