PEMERINTAH [RSUDJdr-R-KOESMAY
KABUPATEN TUBAN [KABUPATEN|TUBAN]
PANDUAN
PELAYANAN KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN
PADA RSUD dr. R. KOESMA TUBAN
KABUPATEN TUBAN
Pas Te ut a
CoS Ta aC
RRC etc tell}
OER Eke ty
BO ers Cate Los Lehr)
z Ee erat abe ca]KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr, Wb.
Puji syukur senantiasa penulis haturkan kehadapan Tuhan Yang
Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat, serta energi yang positif,
sehingga penyusun telah dapat menyelesaikan panduan_ ini dengan baik.
Salam tak lupa penyusun sampaikan kepada setiap inspirasi dan motivasi
yang selalu ada menemani peneliti selama menyusun panduan ini.
Panduan Pelayanan Kebutuhan Privasi Pasien di RSUD dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban diharapkan dapat menjadi acuan dalam proses pelayanan
yang dapat memenuhi kebutuhan pasien sesuai privasi yang diharapkan.
Selama penyusunan panduan ini penyusun mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, baik berupa bantuan moril, bimbingan, pengarahan,
pemikiran dan saran-saran yang sangat berarti dan bermanfaat bagi
penyusun didalam penyusunan panduan ini, Untuk itulah, penyusun ingin
mengucapkan banyak terima kasih.
Akhir kata penyusun berharap agar panduan ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi karyawan RSUD Dr. R.
Koesma Kabupaten Tuban, sehingga dapat tercipta pelayanan yang sesuai
dengan kebutuhan pasien dan keluarga.
Wassalamualaikum Wr.Wb
PenyusunSAMBUTAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM dr. R. KOESMA
KABUPATEN TUBAN
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat atas segala karunia dan
petunjuk-Nya sehingga penyusunan Panduan Pelayanan Kebutuhan Privasi
Pasien RSUD dr. R. Koesma Kabupaten Tuban telah dapat diselesaikan pada
waktunya,
Proses penyusunan Panduan Pelayanan Kebutuhan Privasi Pasien di
RSUD dr. R. Koesma Kabupaten Tuban ini melibatkan beberapa disiplin
Klinis di rumah sakit. Dengan telah disusunnya panduan ini diharapkan
dapat menunjang mutu pelayanan pasien di rumah sakit terutama dalam hal
peningkatan layanan rumah sakit dalam menghormati hak pasien terutama
hak privasi
Akhirnya kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada
semua pihak atas bantuan dan perhatiannya yang telah diberikan dalam
penyusunan Panduan Pelayanan Kebutuhan Privasi Pasien di RSUD dr. R.
Koesma Kabupaten Tuban.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk
kepada kita sekalian dalam melaksanakan tugas ini.Amin.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Direktut RSUD dry R. Koesma
dr. H, SAIFUL HADIPEMERINTAH KABUPATEN TUBAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER R.KOESMA
Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.800 Telp. (0356) 321010, 325696
TUBAN- 62315
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. KOESMA
KABUPATEN TUBAN
NOMOR 116 TAHUN 2018
TENTANG
PENETAPAN PANDUAN PELAYANAN KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN
PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. KOESMA
KABUPATEN TUBAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. KOESMA
KABUPATEN TUBAN,
Menimbang : 1. bahwa dalam menerima pelayanan di Rumah Sakit,
pasien memiliki hak dan kewajiban yang harus
dihormati dan dilindungi sehingga perlu adanya
panduan dalam melakukan hal tersebut;
2. bahwa berdasarkan pertimbangan _sebagaimana
dimaksud pada huruf (a) , maka perlu menetapkan
Panduan Pelayanan Kebutuhan Privasi Pasien pada
Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Koesma Kabupaten
‘Tuban,
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 08 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen;
2. Undang-Undang Noomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia;
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
itiMenetapkan
Kesehatan;
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Tuban Nomor 04 tahun
2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis Dacrah
Kabupaten Tuban
6. Peraturan Bupati Tuban Nomor 16 tahun 2013 tentang
Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Umum Daerah sebagaiman telah diubah kedua kali
dengan Peraturan Bupati Tuban Nomor 31 Tahun
2018.
MEMUTUSKAN
PERATURAN DIREKTUR TENTANG PENETAPAN PANDUAN
PELAYANAN KEBUTUHAN PRIVASI PASIEN PADA RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH dr. R. KOESMA KABUPATEN
TUBAN;
Pasal 1
Panduan Pelayanan Kebutuhan Privasi Pasien Pada
Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Koesma Kabupaten
‘Tuban sebagaimana tercantum dalam lampiran;
Pasal 2
Dalam pelaksanaan Pelayanan Kebutuhan Privasi Pasien
di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban wajib berpedoman pada Panduan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1;
Pasal 3
Pembinaan dan Pengawasan pelaksanaan Pelayanan
Kebutuhan Privasi Pasien pada Rumah Sakit Umum
ivDaerah dr. R. Koesma Kabupaten Tuban dilaksanakan oleh
Direktur;
Pasal 4
Peraturan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
DITETAPKAN DI TUBAN
PADA TANGGAL 3! DESEMBER 2018
Direktuf RSUD dr R. Koesma
dr. H. SAIFUL HADIBABI
DEFINISI
A. Pengertian Privasi
Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang
dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu.
‘Tingkatan privasi yang diinginkan itu menyangkut keterbukaan atau
ketertutupan, yaitu adanya keingingan untuk berinteraksi dengan orang
lain, atau justru ingin menghindar atau berusaha supaya sukar dicapai
oleh orang lain (Dibyo Hartono, 1986)
Pasal 22 ayat (1)b Peraturan Pemerintah No. 32 Th 1996 tentang
Tenaga Kesehatan bahwa bagi tenaga kesehatan jenis tertentu dalam
melaksanakan tugas profesinya berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan
identitas dan data kesehatan dari pasien.
Pasal 51 huruf c Undang-Undang Tentang Kesehatan No. 29
‘Tahun 2004 bahwa adanya kewajiban merahasiaan segala sesuatu yang
diketahuinya tentang pasien , bahkan juga setelah pasien itu meninggal
dunia.
B. Faktor - faktor yang mempengaruhi privasi
1. Faktor personal
Ada peredaan jenis kelamin dalam privasi, dalam suatu penclitian pria
lebih meilih ruangan yang terdapat tiga orang sedangkan wanita tidak
mempermasalahkan isi dalam ruangan. Menurut Maeshall perbedaan
dalam latar belakang pribadi akan berhubungan dengan kebutuhan
privasi
2. Raktor situasional
Kepuasan akan kebutuhan privasi sangat berhubungan dengan
seberapa besar lingkungan mengijinkan orang orang didalamnya untuk
mandiri.3. Faktor budaya
Pada penelitian tiap-tiap budaya tidak ditemukan perbedaan dalam
banyaknya privasi yang diinginkan tetapi berbeda dalam cara
bagaimana mereka mendapatkan privasi. Misalnya rumah orang jawa
tidak terdapat pagar dan menghadap ke jalan, tinggal dirumah kecil
dengan dinding dari bambu terdiri dari keluarga tunggal anak ayah
dan ibu.
C. Tujuan Privasi
Tujuan Privasi adalah guna mengetahui kebutuhan pasien akan
privasinya selama di rumah sakit sebagai bentuk kepedulian rumah
sakit yang diterapkan untuk melindungi hak-hak pasien (hak privasi)BABII
RUANG LINGKUP
A. Hak atas Privasi
Hak atas privasi adalah bersifat umum dan untuk setiap orang.
Inti dari hak ini adalah suatu hak atau kewenangan untuk tidak
diganggu. Setiap orang berhak untuk tidak dieampuri urusan pribadinya
oleh orang lain tanpa persetujuannya. Hak atas privasi disini adalah
hubungan terapeutik antara dokter-pasien, perawat-pasien, Hubungan
ini didasarkan atas kepercayaan bahwa dokter/perawat akan berupaya
semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan/pengobatan. Serta
kepercayaan bahwa penyakit yang diderita tidak akan diungkapkan lebih
lanjut kepada orang lain tanpa persetujuannya.
Sesuai dengan pasal 11 Peraturan Menteri Kesehatan No.
269/Menkes/Per/III/2008 diatur bahwa penjelasan isi rekam medis
hanya dilakukan oleh dokter atau dokter gigi yang merawat pasien
dengan izin tertulis pasien atau berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
Pada saat pemeriksaan seperti wawancara klinis, prosedur
tindakan, pengobatan, dokter atau perawat/bidan atau profesi lain wajib
melindungi privasi pasien seperti data pasien, diagnosa pasien, menutup
gorden/pintu pada saat dilakukan pemeriksaan/tindakan/pengobatan
sesuai dengan kebutuhan pasien.
B. Upaya rumah sakit memberikan perlindungan hak privasi pasien
1. Privasi kerahasian identitas pasien
Menjaga identitas/informasi tentang kesehatan pasien agar tidak dapat
dilihat atau dibaca oleh khalayak umum antara lain :
- tidak mencantumkan identitas di Nurse Station, di depan/di dalam
kamar pasien.
- Tidak menceritakan identitas pasien pada pasien lain, keluarga
pasien lain, atau orang yang tidak dikenal tanpa persetujuan pasien
bersangkutan.. Privasi saat dilakukan pemeriksaan/tindakan/pengobatan;
Setiap pasien yang akan dilakukan pemeriksaan/tindakan petugas
wajib menjaga privasi pasien dengan
a. menutup tirai/gorden
b, memakaikan selimut
c. menutup pintu sesuai dengan kebutuhan.
. Privasi saat transportasi
Pada saat dilaksanakan transportasi pasien dipastikan semua bagian
tubuh tertutup dengan selimut kecuali muka, serta _memberikan
pengaman pada alat transportasi.
. Privasi saat di kamar operasi
Pada saat sebelum, saat pelaksanaan dan sesudah operasi, petugas
wajib untuk memberikan privasi pada pasien
a. tidak membicarakan hal-hal privasi,
b. menertawakan keadaan pasien walaupun dalam kondisi dibius.
. Privasi pada saat pasien diakhir kehidupan
Berkaitan dengan pemberian privasi terhadap pasien di akhir hayat,
petugas wajib memfasilitasi dengan menawarkan kepada keluarga
pasien apakah memerlukan pendampingan pada pasien menjelang
akhir hayat.
. Privasi dari interaksi terhadap orang lain
Privasi yang dimaksud adalah privasi terhadap karyawan rumah sakit,
privasi dari pasien lain, privasi dari pengunjung dan privasi dari media
massa.
. Privasi Rekam Medik
Berkaitan dengan pengungkapan rahasia kedokteran tersebut diatur
dalam pasal 10 ayat (2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis sebagai berikut :Untuk kepentingan kesehatan pasien
Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka
penegakan hukum atas perintah pengadilan
c. Permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri
d. Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-
undangan
e, Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis,
sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien
Untuk keamanan, kerahasiaan dokumen rekam medik serta
penyimpanan dokumen rekam medik diluar Instalasi Rekam Medik
diatur dalam kebijakan direktur tentang pelayanan rekam medik.BAB III
TATA LAKSANA
A. Tata Laksana Pemberian Privasi Pasien Rawat Inap
I. Privasi kerahasian identitas pasien
a. Perawat menerima pasien baru dan melaksanakan identifikasi
pasien dengan meminta pasien menyebutkan identitas pasien
sesuai dengan yang ada pada form rawat inap.
b. Perawat memberikan informasi pada pasien dengan menjelaskan
mengenai hak dan kewajibannya termasuk di dalamnya hak akan
kebutuhan privasi pasien selama dalam perawatan
c. tidak mencantumkan identitas di Nurse Station, di depan/di dalam
kamar pasien.
d. Tidak menceritakan identitas pasien pada pasien lain, keluarga
pasien lain, atau orang yang tidak dikenal tanpa persetujuan pasien
bersangkutan.
¢. Adanya komitmen seluruh staf rumah sakit tidak membicarakan
hal-hal yang menyangkut pasien di area umum.
2. Privasi saat dilakukan pemeriksaan/tindakan/pengobatan
Pada semua pemeriksaan/tindakan atau pengobatan yang dilakukan
oleh dokter atau perawat di kamar perawatan pastikan privasi pasien
terlindungi antara lain :
a. menutup tirai/gorden
b. memakaikan selimut
c. menutup pintu sesuai dengan kebutuhan.
3. Privasi saat transportasi
Untuk pasien yang akan transfer antar unit baik untuk pemeriksaan
maupun pindah kamar atau ruang rawat pastikan privasi pasien
terlindungi yaitu
a. Merapikan pakaian pasienb. Merapikan rambut pasien
¢. menutup tubuh pasien dengan selimut kecuali wajah.
4. Privasi saat di kamar operasi
Pada saat sebelum, saat pelaksanaan dan sesudah operasi, petugas
wajib untuk memberikan privasi pada pasien
¢. tidak membicarakan hal-hal privasi,
d. menertawakan keadaan pasien walaupun dalam kondisi dibius.
5. Privasi pada saat pasien diakhir kehidupan
Berkaitan dengan pemberian privasi terhadap pasien di akhir hayat,
petugas wajib memfasilitasi dengan menawarkan kepada keluarga
pasien apakah memerlukan pendampingan pada pasien menjelang
akhir hayat.
6. Privasi dari interaksi terhadap orang lain
Perawat melakukan koordinasi dengan pihak terkait sesuai dengan
kebutuhan pasien guna menjaga privasinya selama dalam perawatan :
= Membatasi mobilisasi masuknya pengunjung
* Menempatkan tanda pada pintu masuk kamar
* Menempatkan pasien sesuai dengan gender
* Jika pihak media massa meminta untuk bertemu dengan pasien,
maka pihak rumah terlebih dahulu meminta persetujuan
kepada pasien.
7. Privasi Rekam Medik
Berkaitan dengan pengungkapan rahasia kedokteran tersebut diatur
dalam pasal 10 ayat (2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis sebagai berikut :
a.
b.
Untuk kepentingan kesehatan pasien
Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka
penegakan hukum atas perintah pengadilan
Permintaan dan/atau persetujuan pasien sendirid. Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-
undangan
€. Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis,
sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien
f, Pastikan dokumen/file pasien terdapat pada tempatnya
B. Tata Laksana Pemberian Privasi Pasien Rawat Jalan
1.Pada semua tindakan atau pemeriksaan yang dilakukan oleh
dokter/perawat/bidan di Instalasi Rawat Jalan pastikan privasi pasien
terlindungi dengan pintu dan gorden tertutup.
2. Pastikan dokumen/file pasien dalam posisi aman tidak tercecer dan
terbaca oleh pasien/keluarga pasien lainnya.
3. Pastikan seluruh staf rumah sakit tidak membicarakan hal-hal yang
menyangkut pasien di area umum.BABIV
DOKUMENTASI
Dokumentasi terkait pelayanan kebutuhan privasi pasien adalah
i
Lembar Persetujuan Umum Rawat Inap
Lembar ini diisi oleh petugas pendaftaran rawat inap pada saat pasien
akan masuk rawat inap, dimana setiap pasien ditawarkan mengenai
kebutuhan privasi yang dikehendaki.
Standar Prosedur Operasional (SPO) terkait dengan pelayanan
kebutuhan privasi pasien :
SPO Privasi kerahasian identitas pasien;
SPO Privasi saat dilakukan pemeriksaan/tindakan/ pengobatan;
SPO Privasi saat transportasi;
SPO Privasi saat di kamar operasi;
SPO Privasi pada saat pasien diakhir kehidupan;
SPO Privasi dari interaksi terhadap orang lain;
SPO Keamanan dan Kerahasiaan Dokumen Rekam Medis
SPO Penyimpanan Dokumen Rekam Medis di luar Rekam Medis.BABV
PENUTUP
Panduan perlindungan hak privasi pasien di RSUD dr. R. Koesma
Kabupaten Tuban disusun untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan
pelayanan yang mengutamakan hak pasien yang berhak dalam mendapatkan
privasi ketika pasien berada di rumah sakit. sudah kewajiban rumah sakit
untuk menghormati dan memberikan layanan yang melindungi_privasi
pasien schingga pasien dapat merasakan kenyamanan.
Buku panduan ini merupakan panduan bagi seluruh staf rumah sakit,
dan bukan buku standar yang bersifat mutlak oleh karena itu untuk
pelaksanaan dilapangan dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan masing ~ masing di rumah sakit.
Penyusun
10