SKRIPSI SUWANDI Full
SKRIPSI SUWANDI Full
SKRIPSI
Oleh:
SUWANDI
NIMKO: 1211.19.6863
Kepada Yth.,
Ketua STAI Madinatun Najah Rengat
Di –
RENGAT
Nama : Suwandi
NIMKO : 1211.19.6863
Jenjang : Sarjana (S1)
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Saya berpendapat bahwa skripsi saudara tersebut diatas dapat diajukan kepada
ketua program studi untuk diujikan dalam rangka memperoleh gelar sarjana
pendidikan (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
Wassalamu’laikum wr. wb
Pembimbing
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Suwandi
NIMKO : 1211.19.6863
Tempat Tanggal Lahir : Desa Manis, 12 Oktober 1998
Jenjang : Sarjana (S1)
Prodi : Pendidikan Agama Islam
SUWANDI
NIMKO. 1211.19.6863
MOTTO
ِ
ت غَ ًدا َ َوا ْع َم ْل آِل ِخ َرت،يش أبَ ًدا
َ َّك َكَأن
ُ ك تَ ُم ْو ِ َ َا ْع َم ْل لِ ُد ْني
ُ اك َكأنَّك تَع
“Work for your world as if you will live forever. And work for your hereafter as if
you will die tomorrow morning”
“and begin to be now what you will be tomorrow”
“Suwandi”
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN
KEPUTUSAN BERSAMA
A. Konsonan
Fonem konsonan bahasa Arab yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan
dengan huruf. Dalam transliterasi ini sebagian dilambangkan dengan huruf dan
Berikut ini daftar huruf Arab yang dimaksud dan transliterasinya dengan huruf
latin:
ﮬ Ha h ha
Hamzah ‘ apostrof
ء
Ya y ye
ي
B. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal
ﹷ Fathah a a
ﹻ Kasrah i i
ﹹ Dammah u u
2. Vokal Rangkap
Contoh:
C. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,
Contoh:
D. Ta’ Marbutah
Ta’ marbutah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah, dan
adalah “h”.
3. Kalau pada kata terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh kata yang
Contoh:
E. Syaddah (Tasydid)
sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid, ditransliterasikan dengan huruf,
yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu.
Contoh:
F. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu
ال, namun dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas:
1. Kata sandang yang diikuti huruf syamsiyah
sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf “l” diganti dengan huruf yang
dengan bunyinya.
Baik diikuti oleh huruf syamsiyah maupun qamariyah, kata sandang ditulis
terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanpa sempang.
Contoh:
G. Hamzah
bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata. Sementara hamzah yang
terletak di awal kata dilambangkan, karena dalam tulisan Arab berupa alif.
Contoh:
H. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fail, isim maupun huruf ditulis terpisah.
Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim
dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harkat yang dihilangkan,
maka penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain yang
mengikutinya.
Contoh:
I. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam
transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti
apa yang berlaku dalam EYD, di antaranya: huruf kapital digunakan untuk
menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bilamana nama diri itu
didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf
ِ ِّ هلل ر ِ
- َ ب الْ َعالَمنْي َ احْلَ ْم ُد Alhamdu lillāhi rabbi al-`ālamīn/
Alhamdu lillāhi rabbil `ālamīn
Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan
Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan
kata lain sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf kapital tidak
dipergunakan.
Contoh:
J. Tajwid
penulisan skripsi ini. Solawat beriring salam penulis kirimkan kepada nabi
junjungan alam yakni nabi Muhammad SAW. Terima kasih untuk semu pihak
skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
program studi Strata Satu (S1) pada Sekolah Tinggi Agama Islam Madinatun
Najah Rengat.
dorongan semangat dari berbagai pihak baik secara material maupun spiritual,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Untuk itu pada
1. Allah SWT atas bimbingan, hidayah dan ridho-Nya maka penulis dapat
2. Teristimewa kepada kedua orang tua, istri dan anakku tersayang yang selalu
skripsi ini.
disini penulis mengucapkan ribuan terima kasih atas ilmu yang telah
yang diberikan pada penulis baik berupa moril, materil, spiritual dan bantuan
tenaga/pikiran semoga mendapat balsan dan ridho dari Allah SWT. sekian dan
terima kasih.
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN KEASLIAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
PEDOMAN TRANSLITERASI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
ABSTRAK.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Fokus Masalah...............................................................................5
C. Rumusan Masalah..........................................................................5
D. Tujuan Penelitian...........................................................................6
E. Manfaat Penelitian.........................................................................6
F. Penegasan Istilah............................................................................7
A. Kajian Teori...................................................................................9
1. Pengertian Pondok Pesantren.................................................9
2. Pembentukan Karakter............................................................12
B. Penelitian Relevan.........................................................................19
C. Kerangka Berfikir..........................................................................23
A. Jenis Penelitian..........................................................................25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................26
C. Sumber Data..............................................................................26
D. Informan Penelitian...................................................................27
E. Teknik Pengumpulan Data........................................................27
F. Teknik Analisis Data.................................................................30
BAB V PENUTUP
A. Kesuimpulan.............................................................................163
B. Saran..........................................................................................164
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK
SUWANDI, 2023 Kontribusi Pendidikan Pesantren dalam
(1211.19.6863) Pembentukan Karakter Santri untuk Menghadapi
Tantangan Kehidupan Modern (Studi Kasus
Santriwan Pondok Pesantren Modern Syamsuddin
Kabupaten Indragiri Hulu).
Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam
Madinatun Najah Rengat.
PENDAHULUAN
memiliki banyak sekali manfaat bagi setiap individu salah satunya adalah
berkarakter.
peserta didik.
merupakan kunci dari masa depan manusia yang dibekali akal dan pikiran.
juang para santriwan, Kyai, Ulama saat itu. Bahkan perumusan ideologi
Negara pun tidak lepas dari peran para kyai dan ulama. Jika tidak karena sikap
dan semangat perjuangan para Ulama, sudah lama patriotisme di kalangan kita
mengalami kemusnahan.
mengerti serta paham akan agama dan bangsa. Pada hematnya, pesantren
nilai-nilai moral dan karakter yang selama ini dibutuhkan oleh masyarakat.
adanya. Pasalnya, berbagai kemerosotan moral dan ahlak saat ini sedang
Islam yang menerapkan sistem dimana peserta didik tinggal dan hidup dalam
pelajaran utama yang diajarkan di pesantren adalah segala hal yang berbau
ajaran Islam.
atau Ustadz para santriwan selalu menunduk dan mengucapkan salam sebelum
kakak kelas, dan orang yang lebih tua selalu berbicara menggunakan bahasa
yang sopan. Selain itu, dalam rangka membina pendidikan akhlak pada
santriwan. Hal ini dapat dilihat dari gejala-gejala bahwa berdasarkan observasi
yang dilakukan peneliti pada tanggal 17 Januari 2023 diketahui bahwa masih
ada santriwan yang berkelahi di asrama. Perilaku ini cenderung dilakukan oleh
santriwan usia remaja. Remaja identik dengan energi yang berlebih. Energi ini
asrama. Hal ini disebabkan karena rendahnya motivasi diri pada santriwan
dipengaruhi juga oleh usianya yang belum matang. Para santriwan yang
atau pencarian jati diri. Oleh karena itu, para santriwan yang berada pada fase
diam dikarenakan beberapa faktor yaitu letak gedung pondok putra dan
pondok putri hanya terpisah oleh bangunan masjid dan aula pondok pesantren,
adanya kesempatan untuk bertemu pada saat kegiatan bersama dan di hari
telah tampak adanya peran konkret yang dilakukan oleh Pondok Pesantren
kegiatan pramuka, latihan pidato bahasa Arab, les bahasa asing dan lain-lain.
Selain itu, terlihat para santriwan yang sedang sibuk melakukan beberapa
kegiatan seperti latihan tari tradisional, paduan suara, kasidahan dan juga
sibuk menghias panggung. Hal ini dilakukan oleh para santriwan untuk
B. Fokus Masalah
Indragiri Hulu).
C. Rumusan Masalah
Indragiri Hulu)?
D. Tujuan Penelitian
Hulu).
E. Manfaat Penelitian
manfaat bagi:
3. Secara praktis, bagi orang tua, bagi ustadz, pendidik dan Ustadz-Ustadz,
Rengat. Selain itu penelitian ini sangat barmanfaat bagi peneliti sebagai
F. Penegasan Istilah
berikut:
sekitar akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Pengertian Pesantren
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pondok Pesantren
pulau jawa sekitar akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. (Syafe'i,
Kata pondok berasal dari funduq (bahasa Arab) yang artinya ruang
seperti pendapat Cak Nur bahwa dimana ada Ustadz di sana ada
santriwannya.
Negara.
mentalspiritual.
6) Mendidik santriwan untuk membantu meningkatkan
umum dan tujuan khusus. Di dalam tujuan termuat tujuan utama dari
2. Pembentukan Karakter
1) Al-Qur’an
َواصْ ِبرْ ْل ُم ْن َك ِر َع ِن َوا ْن َه ِب ْال َمعْ ر ُْوفِ َوْأمُرْ الص َّٰلو َة اَق ِِم
َّٰي ُب َني
َّض َم َرحً ۗا اِن
ِ ْش فِى ااْل َر
ِ اس َواَل َت ْم ِ ك لِل َّن َ َواَل ُت
َ صعِّرْ َخ َّد
ٰ
ٍ اللّ َه اَل ُيحِبُّ ُك َّل م ُْخ َت
ال َف ُخ ْو ۚ ٍر
Artinya: Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)
mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari
perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa
yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian
itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari
manusia (karena sombong) dan janganlah kamu
berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri (QS. Luqman ayat 17-18)
Tidak diragukan lagi bahwa Al-Qur’an adalah sumber
2) Hadits
sesama.
secara baik.
untuk jauh dari orang tua. Para santriwan menjadi belajar untuk
dan lain-lain.
lain-lain.
karakter yang berasal dari nilai- nilai luhur universal, yaitu: (Ilahi,
2014, p. 52)
3) Kejujuran/amanah, diplomatis.
kerjasama.
6) Percaya diri dan pekerja keras.
perkembangan remaja.
inovatif.
B. Penelitian Terdahulu
karakter yang kurang baik dalam hal budi pekerti, (2) kurang optimalnya
membentuk karakter anak agar memiliki kepribadian yang baik dalam hal
kerja keras hanya 38%, kesopanan 40%, tanggung jawab 28%, dan
kreativitas 62%. (2) Upaya pondok pesantren yaitu mengelola
pola asuh orang tua dirumah dan pola pendidikan di pondok pesantren
masih belum sinkron sehingga perlu penyamaan persepsi antara orang tua
Barus dan Candra Wijaya Tahun 2019. Tujuan penelitian ini adalah
yang digunakan bersifat studi kasus. Objek dari penelitian ini adalah
C. Kerangka Berpikir
telah dipaparkan. Adapun bagan kerangka teori antara lain sebagai berikut:
Kontribusi Pembentukan
Pendidikan Pondok Karakter Santri
Pesantren
1. Cinta damai
2. Tanggung jawab
3. Kejujuran
Kehidupan Modern
Faktor Pendukung
dan Faktor
Penghambat
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
kualitatif.
yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk
kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
C. Sumber Data
dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
D. Informan Penelitian
oleh karena itu narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang
diminta peneliti, tetapi ia dapat lebih memilih arah dan selera dalam
menyajikan informasi yang ia miliki. Karena posisi inilah sumber data yang
(Arikunto, 2012, p. 129) Informan dalam penelitian adalah orang atau pelaku
yang benar-benar tahu dan menguasai masalah, serta terlibat langsung dengan
Tabel 1
Informan Penelitian
No Nama Jabatan
1. H. Aris Ulinnuha, Lc Pimpinan Pondok
2. Ust. Murni Darmawan Pengasuhan Santriwan
3. Ust. M. Muammarul Fadlil Pembina Asrama
4. Hafidz Khoirul Ihsan Santriwan
5. M. Eko Wahyudin Santriwan
6. Darma Mahendra Santriwan
7. Surya Hadi Romadon Santriwan
Sumber: Data Pondok Pesantren Syamsuddin Kabupaten Indragiri Hulu, Tahun 2023
E. Teknik Pengumpulan Data
berikut:
1. Metode Wawancara
2015, p. 130)
wawancaranya yaitu dapat dilihat pada tabel berikut ini: (Baharun, 2019,
pp. 79-85)
Tabel 2
Pedoman Wawancara
No Indikator Pertanyaan
a. Bagaimana cara pondok pesantren
mengajarkan tentang cinta damai kepada
santriwan?
b. Bagaimana cara pondok pesantren
menerapkan perilaku cinta damai kepada
santriwan?
c. Bagaimana metode yang digunakan
pondok pesantren dalam menerapkan
1. Cinta Damai perilaku cinta damai kepada santriwan?
d. Bagaimana dampak dari pelaksanaan
penerapan cinta damai kepada santriwan?
e. Bagaimana solusi yang diberikan apabila
santriwan tidak bisa menerapkan cinta
damai?
f. Bagaimana faktor yang mempengaruhi
pembentukan karakter santriwan dalam
menerapkan cinta damai?
2. Tanggung a. Bagaimana cara pondok pesantren
jawab mengajarkan tentang tanggung jawab
kepada santriwan?
b. Bagaimana cara pondok pesantren
menerapkan perilaku tanggung jawab
kepada santriwan?
c. Bagaimana metode yang digunakan
pondok pesantren dalam menerapkan
perilaku tanggung jawab kepada
santriwan?
d. Bagaimana dampak dari pelaksanaan
penerapan tanggung jawab kepada
santriwan?
e. Bagaimana solusi yang diberikan apabila
santriwan tidak bisa menerapkan tanggung
jawab?
f. Bagaimana faktor yang mempengaruhi
pembentukan karakter santriwan dalam
No Indikator Pertanyaan
menerapkan tanggung jawab?
a. Bagaimana cara pondok pesantren
mengajarkan tentang kejujuran kepada
santriwan?
b. Bagaimana cara pondok pesantren
menerapkan perilaku kejujuran kepada
santriwan?
c. Bagaimana metode yang digunakan
pondok pesantren dalam menerapkan
3. Kejujuran perilaku kejujuran kepada santriwan?
d. Bagaimana dampak dari pelaksanaan
penerapan kejujuran kepada santriwan?
e. Bagaimana solusi yang diberikan apabila
santriwan tidak bisa menerapkan
kejujuran?
f. Bagaimana faktor yang mempengaruhi
pembentukan karakter santriwan dalam
menerapkan kejujuran?
2. Metode Dokumentasi
Dalam penelitian ini, data yang telah terkumpul akan diolah dan
penarikan kesimpulan.
1. Triangulasi
2. Reduksi
oleh pemustaka.
3. Penyajian Data
data. Data disajikan dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Data
masing.
4. Penarikan Kesimpulan
Setelah data di sajikan, langkah selanjutnya yaitu penarikan
dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber,
abstraksi, yaitu mengambil data yang sesuai dengan konteks penelitian dan
terhadap hasil.
cermat.
data yang ditemukan. Apabila tidak ada data yang berbeda maka data
informan bahwa data yang telah diterima sudah sesuai dengan hasil
BAB IV
yang terarah dan terpadu antara Intelektual dan Akhlakul Karimah maka
irreversibel.
Yayasan Ibnu Syamsuddin pada tahun 2013 yang di pimpin oleh H. Aris
tahun 2019-2025.
berjalan waktu hingga pada tahun 2019 sudah mencapai 430 santriwan
serta agama.
program Penddikan.
yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dan Batang Tubuh UUD
Pada bab ini dibahas hasil dari paparan dan temuan data hasil
a) Cinta Damai
kepada santriwan?
pondok, bahwa:
bahwa:
harus bisa mneahan diri dari sifat tercela seperti dengki, iri
dan emosi.
bahwa:
bahwa:
kehidupan sehari-hari.
baik).
2) Bagaimana cara pondok pesantren menerapkan perilaku cinta
dilingkungan pondok.
Selanjutnya Pengasuhan santri Pondok Pesantren lebih
kasih juga maaf dua kata yang sangat memiliki arti atau nilai
pondok.
menjelaskan bahwa:
sesuai anjuran agama karena semua dalam dunia ini tidak ada
menjelaskan bahwa:
baik.
Syamsuddin
Darmawan bahwa:
bagi santri itu sendiri sehingga dia mau merubah diri mereka
menjadi yang lebih baik. dan jika ada wali santri yang tidak
bahwa
dari pondok.
melakukannya.
santrinya.
berbicara.
bahwa :
bahwa
santrinya
ada di pondok itu baik maka baik juga yang akan di terima
tidak baik maka tidak baik juga yang akan diterima oleh
santri
lainnya.
bahwa:
Wahyudin:
baik.
pelanggaran kembali.
Ikhsan bahwa:
dan ibadah.
di nasihati.
Darmawan.
ada factor selain dari santriwan itu sendiri yaitu factor dari
bahwa,
damai.
antara nilai tingkah laku dan sikap emosi yang kuat untuk
karena semua dalam dunia ini tidak ada yang instan butuh
tersebut.
ustadz yang ada di pondok itu baik maka baik juga yang akan
diberikan itu tidak baik maka tidak baik juga yang akan
lainnya.
Syamsuddin.
dan ibadah.
factor yang mempengaruhi penerapan Karakter cinta
damai.
b) Tanggung Jawab
Ulinnuha Lc.
bahwa:
kehidupan sehari-hari.
yang dilakukannya.
Pondok Pesantren.
Menyatakan bahwa:
Menyatakan bahwa:
pada umumnya.
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa
Pondok Pesantren.
Untuk menerapkan karakter tanggung jawab peserta
menjelaskan bahwa:
baik.
Modern Syamsuddin
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ustadz Murni
Darmawan bahwa:
bagi santri itu sendiri sehingga dia mau merubah diri mereka
menjadi yang lebih baik. dan jika ada wali santri yang tidak
bahwa
“Metode nasehat dan hukuman menurut saya selaku
pembina asrama sangat memberikan suatu perubahan
pada diri santri khususnya santri yang melanggar
peraturan yang ada maka dengan metode ini dia akan
mengintropeksi diri untuk menjadi lebih baik lagi”.
(Fadlil, 2023)
dari pondok.
melakukannya.
santrinya.
berbicara.
bahwa :
bahwa
santrinya
yang ada di pondok itu baik maka baik juga yang akan di
itu tidak baik maka tidak baik juga yang akan diterima oleh
santri
lainnya.
Syamsuddin.
bahwa:
Wahyudin:
“Saya sependapat dengan apa yang di katakana teman
saya tadi bahwa Dengan adanya pembentukan karakter
Tanggung Jawab maka kami takut melakukan perbuatan
yang dilarang oleh Pondok, seperti berkelahi, membeda-
bedakan sesama teman seasrama bahkan ke adik kelas”.
(Mahendra, 2023)
dengan baik.
pelanggaran kembali.
Ikhsan bahwa:
dan ibadah.
6) Bagaimana faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter
Darmawan.
ada faktor selain dari santriwan itu sendiri yaitu faktor dari
keluarga setiap santriwan memiliki latar belakang keluarga
masing-masing.
jawab bahwa,
damai.
agama karena semua dalam dunia ini tidak ada yang instan
maka baik juga yang akan di terima oleh santri begitu juga
sebaliknya jika yang diberikan itu tidak baik maka tidak baik
lainnya.
Modern Syamsuddin.
dan ibadah.
c) Kejujuran
kepada santriwan?
pondok, bahwa:
bahwa:
“Kehidupan pondok pesantren yang ditempati oleh
berbagai macam santriwan yang datang dengan
kepribadian yang berbeda-beda. Mereka diajarkan untuk
hidup rukun dan saling menyayangi. Para santriwan
diajarkan untuk mampu menahan diri dari sifat tercela
seperti iri, dengki, marah dan emosi. Banyak
pembelajaran yang dapat para santriwan dapatkan dari
teman sesama santriwan”. (Fadlil, 2023)
harus bisa mneahan diri dari sifat tercela seperti dengki, iri
dan emosi.
pondok.
Lebih lanjut hasil wawancara dengan salah seorang
bahwa:
bahwa:
kehidupan sehari-hari.
baik).
dilingkungan pondok.
dua kata yang sangat memiliki arti atau nilai tinggi. Jika
pondok.
menjelaskan bahwa:
sesuai anjuran agama karena semua dalam dunia ini tidak ada
menjelaskan bahwa:
baik.
Ada juga metode yang lain yang di terapkan oleh
Syamsuddin
Darmawan bahwa:
menjadi yang lebih baik. dan jika ada wali santri yang tidak
bahwa
dari pondok.
melakukannya.
santrinya.
berbicara.
bahwa :
bahwa
“Ustadz di Pondok memberikan teladan yang baik untuk
kami para santri agar menjadi pribadi yang baik juga
bagi sesama santri dalam lingkungan pondok pesantren”.
(Romadon, 2023)
santrinya
ada di pondok itu baik maka baik juga yang akan di terima
tidak baik maka tidak baik juga yang akan diterima oleh
santri
lainnya.
bahwa:
Wahyudin:
baik.
pelanggaran kembali.
Ikhsan bahwa:
dan ibadah.
di nasihati.
Darmawan.
ada faktor selain dari santriwan itu sendiri yaitu faktor dari
masing-masing.
bahwa,
damai.
antara nilai tingkah laku dan sikap emosi yang kuat untuk
karena semua dalam dunia ini tidak ada yang instan butuh
proses yang panjang dalam menerapkan karakter Kejujuran
tersebut.
ustadz yang ada di pondok itu baik maka baik juga yang akan
diberikan itu tidak baik maka tidak baik juga yang akan
lainnya.
Syamsuddin.
dan ibadah.
damai.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pendidikan Pesantren
a) Faktor Pendukung
Pesantren Syamsuddin.
mengungkapkan bahwa:
bahwa :
bahwa :
bahwa :
dan kejujuran.
b) Faktor Penghambat
Darmawan bahwa:
bahwa:
bahwa:
Romadon bahwa:
santriwan.
C. Analisa Data
1) Cinta Damai
bahkan lebih dari itu, teman satu Ustadz. Apabila dalam keadaan
seperti itu para santriwan tidak dapat hidup damai dan aman,
pembinaan.
2) Tanggungjawab
3) Kejujuran
1) Metode ceramah
2) Metode keteladanan
SWT.
3) Metode Pembiasaan
tertanam dalam dirinya menjadi sebuah hal yang biasa. Hal yang
santriwan.
1) Faktor Pendukung
dua faktor yaitu faktor internal dari diri santriwan itu sendiri dan
santriwan.
2) Faktor Penghambat
PENUTUP
A. Kesimpulan
Santriwan yaitu:
santriwan.
pembelajaran.
pondok.
kegiatan pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti mencoba menyampaikan saran
yang ditujukan sebagai bahan renungan bagi beberapa pihak yaitu antara lain:
2. Bagi pengasuh, dengan adanya skripsi ini para pengasuh dapat menjadi
3. Bagi pondok pesantren, dengan adanya skripsi ini semoga menjadi bahan
pesantren.
H.B. Sutopo, 2013, Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Terapannya dalam
Penelitian, Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
.
INSTRUMEN PENELITIAN
Pedoman Wawancara
No Indikator Pertanyaan
a. Bagaimana cara pondok pesantren
mengajarkan tentang cinta damai kepada
santriwan?
b. Bagaimana cara pondok pesantren
menerapkan perilaku cinta damai kepada
santriwan?
c. Bagaimana metode yang digunakan pondok
pesantren dalam menerapkan perilaku cinta
1. Cinta Damai damai kepada santriwan?
d. Bagaimana dampak dari pelaksanaan
penerapan cinta damai kepada santriwan?
e. Bagaimana solusi yang diberikan apabila
santriwan tidak bisa menerapkan cinta
damai?
f. Bagaimana faktor yang mempengaruhi
pembentukan karakter santriwan dalam
menerapkan cinta damai?
2. Tanggung jawab a. Bagaimana cara pondok pesantren
mengajarkan tentang tanggung jawab
kepada santriwan?
b. Bagaimana cara pondok pesantren
No Indikator Pertanyaan
menerapkan perilaku tanggung jawab
kepada santriwan?
c. Bagaimana metode yang digunakan pondok
pesantren dalam menerapkan perilaku
tanggung jawab kepada santriwan?
d. Bagaimana dampak dari pelaksanaan
penerapan tanggung jawab kepada
santriwan?
e. Bagaimana solusi yang diberikan apabila
santriwan tidak bisa menerapkan tanggung
jawab?
f. Bagaimana faktor yang mempengaruhi
pembentukan karakter santriwan dalam
menerapkan tanggung jawab?
a. Bagaimana cara pondok pesantren
mengajarkan tentang kejujuran kepada
santriwan?
b. Bagaimana cara pondok pesantren
menerapkan perilaku kejujuran kepada
santriwan?
c. Bagaimana metode yang digunakan pondok
pesantren dalam menerapkan perilaku
3. Kejujuran
kejujuran kepada santriwan?
d. Bagaimana dampak dari pelaksanaan
penerapan kejujuran kepada santriwan?
e. Bagaimana solusi yang diberikan apabila
santriwan tidak bisa menerapkan kejujuran?
f. Bagaimana faktor yang mempengaruhi
pembentukan karakter santriwan dalam
menerapkan kejujuran?