Proposal Yeni Hastuti-Lengkap
Proposal Yeni Hastuti-Lengkap
YENI HASTUTI
NIM. 042021077
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh:
YENI HASTUTI
NIM. 042021077
Skripsi ini telah disetujui untuk diuji dihadapan Tim Penguji Skripsi
Program Studi Sarjana Kebidanan Fakultas Kesehatan Institut Kesehatan dan
Bisnis Kurnia Jaya Persada
Pada tanggal 20 juni 2023
Mengetahui,
Ketua,
Program Studi Sarjana Kebidanan.
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
YENI HASTUTI
NIM. 042021077
Tim Penguji :
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang
berjudul “Hubungan derajat anemia dengan kejadian partus lama pada Ibu
Bersalin di Puskesmas Basse Sangtempe Kabupaten Luwu”. Skripsi ini
disusun dalam rangka untuk menempuh ujian sarjana Kebidanan Fakultas
Kesehatan Institut Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada.
Penulis menyadari bahwa penyususnan Skripsi ini jauh dari kata
sempurna, ketidaksempurnaan tersebut disebabkan oleh kemampuan, pengetahuan
serta pengalaman penulis yang masih terbatas. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan bagi kemajuan dimasa yang akan
datang.
Skripsi ini dapat terselesaikan tentu dari bimbingan serta dorongan dari
yakni:
1. Ibu Sri Devi Syamsuddin, S. ST., M.Keb. selaku pembimbing I yang telah
memberi arahan dan bimbingan serta saran yang sangat berarti dalam
memberi arahan dan bimbingan serta saran yang sangat berarti dalam
3. Ibu Prof. Dr. Rusdiana Djunaid, M.Hum., MA. selaku Rektor Institut
4. Ibu. Bd. Samsinar, S.ST., M.Kes. selaku Ketua Jurusan Sarjana Kebidanan
iv
5. Ibu Devi Darwin, S.ST., M.Keb. selaku Dekan Fakultas Kesehatan Institut
Kesehatan dan Bisnis Kurnia Jaya Persada yang telah memberikan ilmu dan
penelitian;
8. Suami, anak dan keluarga yang selalu memberikan dukungan baik berupa
9. Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis tuliskan satu persatu, penulis
Semoga kebaikan menjadi Amal Sholeh dan dibalas dengan kebaikan yang
lebih oleh Allah Subhannawataa’la. Aamiin. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat
Penulis
v
ABSTRAK
Hubungan derajat anemia dengan kejadian partus lama pada ibu bersalin Di
Puskesmas Basse Sangtempe Kabupaten Luwu Tahun 2023. (Yeni Hastuti1, Sri
Devi Syamsuddin2, Nursam Nurisal3)
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
ABSTRAK..............................................................................................................vi
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................2
A. Latar Belakang..............................................................................................2
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................5
D. Manfaat Penelitian........................................................................................5
A. Kerangka Konseptual..................................................................................46
B. Hipotesis......................................................................................................46
vii
B. Populasi.......................................................................................................38
C. Sampel Penelitian........................................................................................39
E. Variabel Penelitian......................................................................................40
F. Defenisi Operasional...................................................................................40
G. Lokasi Penelitian.........................................................................................41
H. Waktu Penelitian.........................................................................................41
J. Prosedur Penelitian.....................................................................................41
L. Etika Penelitian...........................................................................................44
A. Hasil Penelitian............................................................................................47
B. Pembahasan.................................................................................................49
BAB VI PENUTUP...............................................................................................47
A. Kesimpulan.................................................................................................47
B. Saran............................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................49
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 7. Hubungan derajat anemia dengan kejadian partus lama pada ibu bersalin
di Puskesmas Basse Sangtempe Kabupaten Luwu Tahun 2023............................49
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organization (WHO) tahun 2019, angka kematian ibu (AKI) di dunia yaitu
303.000 jiwa meninggal selama dan setelah persalinan. Angka kematian ibu
Afrika 179.000, Asia Selatan 69.000 dan Asia Tenggara 16.000 jiwa ( Nova
di Indonesia sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2020).
Angka kejadian ini masih jauh dibawah target Sustainable Development Goals
(SGDs) yaitu mengurangi angka kematian ibu sebesar 70 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2030. Untuk mencapai target tersebut diperlukan kerja keras,
Asian Nations (ASEAN), angka kematian ibu di Indonesia relatif masih sangat
kelahiran hidup. Bahkan, AKI di Singapura hanya 2-3 per 100.000 kelahiran
2
kematian ibu di berbagai negara, paling sedikit seperempat dari seluruh
bersalin disebabkan oleh anemia, 7% robekan jalan lahir dan sebagian besar
kurang darah yang di tandai dengan kadar hemogobin (Hb) dan sel darah
adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I
dan III atau kadar. Faktor predisposisi anemia adalah kurangnya kadar F, asam
folat, status nutrisi yang kurang bahkan thalassemia atau kelainan hemoglobin
juga menjadi penyebab. (Irawati, I., Muliani, M., & Arsyad, G. 2019).
berlangsung lebih dari 18 jam bayi belum lahir. Sebagian ibu mengalami
persalinan lebih lama daripada ibu bersalin lain. Beberapa persalinan lama
terjadi karena ukuran janin yang besar dan posisinya yang tidak normal. Partus
lama dapat menyebabkan kelelahan pada uterus, dimana tonus otot uterus tidak
3
Berdasarkan profil kesehatan Dinkes Kab. Luwu tahun 2022, prevalensi
anemia di masih tergolong cukup tinggi yaitu sebesar 31,1%. Angka tersebut
kematian ibu lebih besar akibat komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas
periode kehamilan, namun kasus anemia masih cukup tinggi. Angka cakupan
pemberian tablet di Dinkes Kab. Luwu mencapai 87% dari target 90% (Dinkes
(2019) menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara partus lama dan
anemia dalam kehamilan dengan kejadian atonia uteri. Pernyataan ini didukung
oleh penelitian Nova Winda Setiati & Nova, (2020), mengatakan partus lama dan
bermakna antara partus lama dengan kejadian anemia ( Nova Winda Setiati &
partus lama.
4
kejadian partus lama pada ibu bersalin di Puskesmas Basse Sangtempe
Kabupaten Luwu.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kabupaten Luwu.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
saat bersalin.
5
2. Manfaat Praktis
ilmu yang didapat selama masa pendidikan terutama dalam praktik ilmu
ilmu yang diperoleh menjadi pembawa informasi yang lebih tepat lagi
kepada masyarakat.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Defenisi
dalam darah lebih rendah dari normal (Nilam Fitriani Dai, 2021).
Kekurangan oksigen dalam jaringan otak dan otot akan menyebabkan gejala
aktivias. Hemoglobin dibentuk dari gabungan protein dan zat besi dan
membentuk sel darah merah (eritrosit). Anemia merupakan suatu gejala yang
6
2. Akibat Anemia pada kehamilan
kehamilan dapat berakibat fatal jika tidak segera di atasi, diantaranya dapat
pertumbuhan janin, bayi lahir dengan cadangan zat besi yang rendah, risiko
yang diharapkan setelah dilakukannya penyuluhan ini adalah ibu hamil dapat
karena kebutuhan yang tinggi untuk pertumbuhan. Anemia kurang zat besi
Anemia defisiensi vitamin B12 dan folat juga sering terjadi karena
3. Penyebab Anemia
karena peningkatan kebutuhan akan zat besi pada tubuh seseorang. seperti
7
pada mensturasi sementara zat besi yang masuk kedalam tubuh hanya sedikit
Defisiensi zat gizi seperti asupan asam folat dan vitamin A, B12, dan C
yang rendah dan penyakit infeksi seperti malaria dan cacingan dapat pula
menimbulkan anemia.
Nastiti. (2022), Penyebab utama anemia yang paling umum diketahui adalah :
d. Adanya parasit di dalam tubuh seperti cacing tambang atau cacing pita,
faktor-faktor yang terkait dengan kejadian anemia pada remaja putri, adalah
sebagai berikut:
penyerapan dan penggunaan zat gizi dari makanan dalam jangka waktu
yang lama.
b. Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian
50% tinggi badan dan 20% berat badan saat dewasa telah dicapai. Oleh
karena itu kebutuhan zat gizi mencapai titik tertinggi saat remaja. Adanya
kekurangan zat gizi makro dan mikro akan berdampak pada pertumbuhan
8
dan akan menghambat pematangan seksual. Wanita dengan status gizi baik
akan lebih cepat mengalami pertumbuhan fisik dan akan lebih cepat
tubuh, sehingga kebutuhan zat gizi yang tinggi terdapat pada periode
pertumbuhan cepat (growth spurt). Oleh karena itu kebutuhan zat gizi juga
meningkat pada remaja. Selain itu, peningkatan kebutuhan zat gizi ini juga
Growth spurt pada perempuan terjadi pada usia 10-12 tahun. Kebutuhan
pekerjaan, kebiasaan atau gaya hidup (diet, makanan siap saji, obat-obatan,
rokok atau alkohol). Pengaruh status gizi ini erat kaitannya dengan anemia
Zat gizi yang bersangkutan adalah protein, piridoksin (Vitamin B6) yang
molekul hemoglobin, selain itu zat besi (Fe) merupakan salah satu unsur
darah merah. Selain itu salah satu penyebab terjdinya anemia adalah
9
akan mempengaruhi pola konsumsi makanan (Yumna Sayyidah Titis
Nastiti. 2022).
4. Riwayat penyakit
infeksi, yaitu cacingan, TBC, dan malaria. Anemia zat besi dapat diperberat
dinding usus akan menghisap darah. Darah penderita sebagian akan hilang
karena gigitan dan hisapan cacing tambang. Setiap hari 1 ekor cacing dapat
tambang, cacing gelang secara langsung maupun tidak langsung juga dapat
gangguan penyerapan.
tambang masih merupakan masalah yang besar untuk kasus anemia gizi,
Remaja putri dengan investasi cacing memiliki resiko 4,47 kali lebih besar
(Yumna Sayyidah Titis Nastiti. 2022). Pada tahun 2006, penelitian Wijiastuti
Hal yang sama juga didapatkan dari hasil penelitian oleh Kaur. S dkk (tahun
10
memiliki risiko menderita anemia 4,11 kali dibandingkan dengan remaja
5. Konsumsi pangan
Sumber zat besi terutama zat besi heme yang biovailabilitasnya tinggi
sebagai sumber zat besi yang sulit diserap. Sementara itu, bahan pangan
hewani sebagai sumber zat besi yang baik (heme) sangat jarang dikonsumsi
(soft drink), teh dan kopi. Kebiasaan mengonsumsi teh dan kopi pada
absorbsi(penyerapan) zat besi hingga 40% untuk kopi dan 85% untuk teh
6. Etiologi
gizi, infeksi, atau genetik. Antara lain sebagai berikut (Nova Winda Setiati &
Nova, 2020) :
11
b. Anemia Hemolitik (Hemolytic anemia) disebabkan sel darah merah yang
c. Anemia Sel Sabit (Sickle Cell Anemia) terjadi karena kelainan sel darah
sangat sedikit, yang paling sering terjadi adalah anemia yang disebabkan
kekurangan asupan zat besi dan zat gizi lain serta rendahnya tingkat
Dalam hal ini anemia terjadi karena berbagai penyebab yang berbeda
a. Rendahnya asupan zat besi dan zat gizi lainnya yang disebabkan oleh
rendahnya konsumsi pangan sumber zat besi. Zat gizi lain yang terjadinya
menyebabkan zat besi tidak dapat diserab dan digunakan oleh tubuh.
12
d. Parasit, seperti cacing (hookworm) dan lainnya.
adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat.
Penderita anemia selain ditandai dengan mudah lemah, letih, lesu, nafas
pendek, muka pucat juga ditandai dengan susah berkonsentrasi serta fatique
atau rasa lelah yang berlebihan. Gejala anemia secara umum adalah sebagai
a. Cepat lelah
b. Pucat (kulit, bibir, gusi, mata, kulit kuku, dan telapak tangan)
e. Nyeri dada
8. Dampak Anemia
13
infeksi, karena defisiensi besi erat hubungannya dengan kerusakan
dan menurunnya tingkat kecerdasan. Remaja yang menderita anemia zat besi
(konsentrasi), kecerdasan dan prestasi belajar di sekolah (U. Evi Nasla. 2022).
panjang dari anemia zat besi pada adalah tidak akan mampu memenuhi
kebutuhan zat-zat gizi bagi dirinya dan juga bagi janin. Keguguran, kematian
bayi dalam kandungan, kelahiran prematur, bayi dengan berat badan lahir
adanya anemia dalam kehamilan (Rr. Catur Leny Wulandari dkk, 2021).
merupakan kelompok yang sangat potensial untuk menderita anemia zat besi.
Hal ini disebabkan oleh remaja putri pada tahap ini akan mengalami
zat besi dari dalam tubuh. Selain hal tersebut, aktivitas fisik yang tinggi,
14
kebutuhan akan zat besi yang meningkat dan pola nutrisi yang kurang baik
pada remaja putri juga akan sangat mempengaruhi status anemia pada
anemia karena dampak anemia pada remaja putri akan dirasakan saat ini dan
juga di masa yang akan datang ketika remaja tersebut memasuki masa
kehamilan Briawan (2014) dalam Rr. Catur Leny Wulandari dkk, (2021).
Hal ini sangat terkait dengan kuantitas dan kualitas makanan yang
dikonsumsi oleh seseorang. Hal ini sangat terkait dengan kondisi sosial
15
ditambah dengan 400 μg asam folat sebanyak 2 (dua) kali per minggu.
suplementasi besi diberikan pada remaja putri yang tidak anemia, kenaikan
yang terbaik adalah pada saat lambung kosong, diantara dua waktu makan,
namun preparat besi dapat menimbulkan efek samping pada saluran cerna.
Untuk mengatasi hal tersebut pemberian besi dapat dilakukan pada saat
hemoglobin dalam sehari adalah sekitar 0,25-0,4 mg/dl selama 7-10 hari
dalam 3- 4 minggu.
d. Fortifikasi makanan dengan zat besi Fortifikasi zat atau penambahan zat
16
merupakan tulang punggung pada beberapa negara. Hal ini sangat efektif
a. Pemberian informasi
b. Dukungan sosial
orang tua dan guru juga memberikan andil yang besar terhadap perubahan
perilaku remaja. Orang tua dan guru merupakan kontrol sosial yang dapat
17
sosial juga diperlukan melalui dukungan teman sebaya (peer group),
karena dengan adanya dukungan teman sebaya maka lebih mudah untuk
penanggulangan anemia.
d. Perilaku sehat
besi yang berasal dari sumber makanan yang bersifat non heme sangat
18
mempengaruhi asupan gizi bagi remaja. Body image yang terbentuk
dalam kuantitas dan kualitas yang layak. Bahkan remaja hanya cukup
perut” sehari-hari. Kebiasaan remaja untuk minum kopi, teh dan susu yang
1. Definisi
berlangsung lebih dari 18 jam bayi belum lahir (Lucia Sugiyarni dkk,
2023).
bersalin lain. Beberapa persalinan lama terjadi karena ukuran janin yang
besar dan posisinya yang tidak normal. . Partus lama dapat menyebabkan
kelelahan pada uterus, dimana tonus otot uterus tidak dapat berkontraksi
konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar
kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan
19
Partus lama merupakan fase terakhir dari suatu partus yang macet dan
a. Pada ibu Gelisah, letih, suhu badan meningkat, berkeringat, nadi cepat
b. Pada janin
kehijau-hijauan, berbau.
3. Etiologi
penyulit pada jalan lahir yang lazim terdapat pada setiap persalinan dengan
persalinan. Sifat his yang baik dan sempurna yaitu kontraksi yang simetris,
Adanya kontraksi diikuti dengan adanya relaksasi dan pada setiap his
20
membuka, hal ini berarti his memiliki peranan penting dalam membantu
dalam letak atau bentuk janin. Persalinan menjadi lebih dari 18 jam karena
Kelainan dalam ukuran atau bentuk jalan lahir bisa menghalangi kemajuan
2019)
4. Faktor predisposisi
a. Disproporsi Sefalopelvik
Merupakan kondisi dimana jika kepala bayi lebih besar dari pelvis, hal ini
sefalopelvik juga bisa terjadi akibat pelvis sempit dengan ukuran kepala
janin normal, atau pelvis normal dengan janin besar, atau kombinasi
Mal presentasi adalah bagian terendah janin yang berada disegmen bawah
21
presentasi janin adalah belakang kepala dengan penunjuk ubun-ubun kecil
dalam posisi transversal (saat masuk PAP), dan posisi anterior (setelah
terjadi persalinan yang lama atau bahkan macet. Pada penelitian yang
mengalami posisi normal. analisis Odd Ratio sebesar 1,2 artinya ibu yang
22
d. Primigraviditas
Pada primigravida lama rata-rata fase laten adalah 8 jam, dengan batas
normal sebelah atas pada 20 jam. Sedangkan fase aktif pada primigravida
lebih dari 12 jam merupakan keadaan abnormal. Hal yang lebih penting
dari fase ini adalah kecepatan dilatasi serviks. Laju yang kurang dari 1,2
persalinan, akan tetapi bila kantong ketuban pecah pada saat serviks
masih keras, dan menutup maka sering terjadi periode laten yang lama,
hal ini dikarenakan oleh ukuran Pintu Atas Panggul (PAP) yang sempit
lancar dan cepat serta kontraksi rahim yang tidak efisien inilah dapat
responden yang mengalami KPD saat inpartu 46%, jauh lebih tinggi di
bandingkan dengan yang belum inpartu 15% yang artinya kelompok yang
mengalami KPD saat belum inpartu jauh lebih beresiko mengalami partus
23
f. Analgesik dan anastesi yang berlebihan dalam fase laten Kadang-kadang
besar gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot abdomen sangat menurun
terlebih mengingat saat fase laten keadaan portio masih tebal dengan
pembukaan kurang dari 4 cm, hal ini akan menyebabkan portio semakin
Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kyo Hoon
Park dkk (2015) tentang studi komparatif induksi persalinan pada ibu
nulipara dengan KPD dibandingkan dengan ibu ketuban utuh dilihat dari
dengan induksi pada wanita nulipara dengan KPD dan pembukaan serviks
yang tidak baik berhubungan dengan lama waktu persalinan di kala II dan
24
5. Karakteristik Kala II
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II dikenal juga
sebagai kala pengeluaran. Pada primi berlangsung lebih kurang 2 jam, pada
rektum dan atau vaginanya, perineum menonjol, vulva dan vagina dan spinter
2017)
6. Patofisiologi
ini sebagai akibat empat abnormalitas yang berbeda yang dapat ditemukan
ekspulsi yaitu uterus tidak cukup kuat untuk mengahasilkan penipisan dan
dilatasi serviks (disfungsi uterus) atau upaya otot volunteer yang tidak
memadai pada kala II dan juga disebabkan karena kekuatan mengejan yang
mengejan setiap kali timbul his, dengan menarik nafas dalam, menutup glottis
25
selama berlangsungnya kontraksi uterus. Pada kala II kadang tenaga ekspulsi
tidak cukup kuat sehingga dapat menyebabkan pemanjangan pada kala II.
Partus lama menimbulkan efek berbahaya baik terhadap ibu maupun anak.
resiko tersebut naik dengan cepat setelah waktu 24 jam. Terdapat kenaikan
pada insidensi atonia uteri, laserasi, perdarahan, infeksi, kelelahan ibu dan
shock. Angka kelahiran dengan tindakan yang tinggi semakin memperburuk kondisi
ibu.
3) Cedera akibat tindakan ekstraksi dan rotasi dengan forceps yang sulit
26
apapun membawa akibat yang buruk bayi anak, bahaya tersebut lebih
bayi yang lahir setelah persalinan normal. (Irawati, Muliani, & Arsyad,
2019)
8. Penanganan
atau ketakutan ibu dengan cara : menjaga privasi ibu, penjelasan tentang
27
menjaga kandung kemih tetap kosong, ibu dianjurkan berkemih sesering
mungkin.
jumlah oksigen keplasenta. Mengejan dan menahan nafas yang terlalu lama
akibat lilitan tali pusat. Untuk penanganan awal berikan Oksitosin Drip. Bila
pemberian oksitosin drip tidak ada kemajuan dalam satu jam, maka :
gram IM, Infuse cairan: Larutan garam fisiologis dan atau Larutan glukosa
5-10% pada jam pertama: satu liter / jam, Istirahat 1 jam untuk observasi,
Arsyad, 2019) :
28
c. Bagian terendah janin terfiksasi
1. Defenisi
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan
melalui jalan lahir atau jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan
dan uri) yang dapat hidup ke dunia luar rahim melalui jalan lahir atau jalan
rahim pada ibu. Prosedur secara ilmiah lahirnya bayi dan plasenta dari
rahim melalui proses yang dimulai dengan terdapat kontraksi uterus yang
bayi yangh cukup bulan atau hampirh cukup bulan yang kemudian, disusul
29
dengan pengeluaran placenta dan selaput janin. Dalam proses persalinan
bahaya atas dirinya pada saat persalinan, takut yang dihubungkan dengan
serviks uterus yang terjadi secara bertahap selama beberapa hari sampai
mendahului kontraksi rahim dan pelebaran serviks dan semua kejadian ini
proses persalinan ialah proses pengeluaran janin yang matang dan telah
melewati masa kehamilan normal (Nova Winda Setiati & Nova, 2020).
(Nova Winda Setiati & Nova, 2020) yaitu proses pengeluaran janin yang
30
b. Persalinan Buatan, yaitu persalinan yang prosesnya berlangsung dengan
persalinan terjadi bila bayi sudah cukup besar untuk hidup diluar,
2017).
31
kebulan. Tetapi mulai bulan ke-7 dan seterusnya estrogen terus
2) Pengaruh Oksitosin
waktu persalinan,
dkk, 2021).
32
b. Teori Yang Berkaitan Dengan Mulai Terjadinya Kekuatan His
1) Teori Kerenggangan
tertentu
33
dibagian bawah, diatas simpisis pubis dan sering ingin kencing
rahim,
dilepaskan.
4) Teori Prostaglandin
34
5) Teori Hipotalamus Pituitari
hipotalamus.
3. Permulaannya Persalinan
b. Adanya gaya berat janin, kepala kearah bawah uterus Proses masuknya
kepala janin ini juga dapat diraakan oleh wanita hamil dengan tanda-
tanda diantaranya:
35
Faktor – faktor yang berperan dalam persalinan menurut Manuaba
terutama pada pasien dengan ambang rasa sakit yang dirasaknya. Adanya
4. Tanda Persalinan
Menurut Rose (2007) secara umum tanda awal bahwa ibu hamil untuk
36
sumbatan yang tebal pada mulut rahim terlepas, sehingga menyebabkan
pecahnya air ketuban. Selama sembilan bulan masa gestasi bayi aman
banyak, berasal dari ketuban yang pecah akibat kontraksi yang makin
sering terjadi.
s.tr.keb. 2022).
a. Rasa sakit karena adanya kontraksi uterus yang progresif, teratur, yang
37
Tanda Persalinan Palsu Menurut Stoppard, 2008, mengemukakan
kontraksi ini terjadi pada trimester tiga dan sering salah memperkirakan
Kontraksi Broxton Hiks yang kuat disalah artikan sebagai tanda datangnya
awal kontraksi selama lebih dari satu jam dan jika kontraksi tersebut
5. Mekanisme Persalinan
dan sikap yang diambil janin selama perjalanannya melalui jalan lahir.
verteks dan panggul ginekoid. Hubungan kepala dan tubuh janin dengan
panggul ibu berubah saat janin turun melalui panggul. Hal ini sangat
penurunan.
a. Engagement
38
persalinan, namun tidak terjadi pada sebagian besar wanita multipara.
terjadi. Jika lebih dari 2/5 kepala janin dapat dipalpasi melalui abdomen,
b. Penurunan (Descent)
tekanan pada janin untuk turun. Proses ini dipercepat dengan pecah
c. Fleksi
Ketika kepala janin turun menuju rongga tengah panggul yang lebih
melalui jalan lahir. Tekanan pada akses janin akan lebih cepat disalurkan
d. Rotasi Internal
Jika kepala fleksi dengan baik, oksiput akan menjadi titik utama dan saat
mencapai alur yang miring pada otot levator ani, kepala akan didorong
39
(putar paksi dalam) dapat terjadi dari posisi oksipitoposterior sampai
presentasi tengkorak janin pada pintu bawah panggul. Posisi ini dapat
e. Ekstensi
Setelah rotasi internal selesai, oksiput berada di bawah simfisis pubis dan
oksiput keluar dari bawah simfisis pubis dan mulai mendistensi vulva.
lebih lanjut dan oksiput yang berada dibawah simfisis pubis hanpir
bertindak sebagai titik tumpu wajah dan dagu tampak secara berturut-
turut pada lubang vagina posterior dan badan perineum. Ekstensi dan
f. Restitusi
Restitusi adalah lepasnya putaran kepala janin, yang terjadi akibat rotasi
40
lingkaran. Saat kepala dilahirkan, oksiput secara langsung berada
g. Rotasi
posterior, diameter terluas pada pintu bawah panggul. Saat ini terjadi,
Ketika restitusi dan rotasi eksternal terjadi, bahu akan berada dalam
dan lahir pertama kali dan bahu posterior lahir berikutnya. Meskipun
proses ini dapat terjadi tanpa bantuan, seringkali „traksi lateral‟ ini
Normalnya, sisa tubuh janin lahir dengan mudah dengan bahu posterior
Filza, 2020).
41
6. Tahapan persalinan
a. Kala I (Pembukaan)
membuka lengkap (10 cm). Kala satu persalinan terdiri atas dua fase,
yaitu:
jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan
42
b) Fase Dilatasi Maksimal. Pembukaan serviks berlangsung lebih
cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Pada kala pengeluaran janin his
terkoordinasi, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali.
air besar karena tekanan pada rektum dengan tanda anus terbuka. Pada
waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum
Intan. 2021)
c. Kala III
Proses ini berlangsung setelah kala II yang tidak lebih dari 30-86 menit,
kontraksi uterus berhenti sekitar 5-10 menit. Dengan lahirnya bayi dan
43
proses retraksi uterus, maka plasenta lepas dari lapisan Nitabusch atau
rahim
4) Terjadinya perdarahan.
d. Kala IV (Observasi)
pembekuan darah,
44
5) Resume/ observasi keadaan umum ibu dan bayi (Damayanti, Ika
45
BAB III
A. Kerangka Konseptual
Partus lama
Derajat Anemia
Keterangan:
Variabel Independen
Variabel Dependen
Penghubung
B. Hipotesis
46
BAB IV
METODE PENELITIAN
tujuan untuk menentukan hipotesis yang ada, hal ini dilakukan untuk melihat
Notoatmodjo, 2016 dalam Masturoh, I., dan N. Anggita. 2018). Penelitian ini
tertentu yang relative pendek serta tempat tertentu, penelitian ini dilakukan pada
B. Populasi
karakteristik yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan menarik
38
39
C. Sampel Penelitian
N
n=
1 + N(α)2
Keterangan:
N = jumlah populasi
n = jumlah sampel
α = tingkat kesalahan (10%)
63
n=
1 + 63(0,1)2
63
=
1,63
= 38,6
= 39 orang
bersalin.
(Sugiyono, 2019).
Kriteria inklusi
Kriteria ekslusi
E. Variabel Penelitian
F. Defenisi Operasional
Kabupaten Luwu.
H. Waktu Penelitian
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder adalah informasi yang
diperoleh secara tidak langsung dari pihak ketiga dan memiliki keterkaitan
struktur organisasi, buku, literatur, artikel, dan website. Alat ukur yang
digunakan dalam penelitian ini adalah lembar rekam medik dan aplikasi
J. Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
Sangtempe.
SPSS.
2. Tahap pelaksanaan
c. Dalam pengumpulan data, peneliti dibantu oleh tim rekam medic yang
3. Tahap penyelesaian
1. Pengolahan Data
a. Editing (penyuntingan)
data, apabila ada data yang tidak sesuai peneliti akan memeriksa kembali
sumber data.
b. Coding (Pengkodean)
Data)
Semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan,
2. Analisis Data
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah kategorik. Penyajian data
dapat berupa distribusi frekuensi dari setiap variabel yang diteliti. Data
44
uji normalitas data. Pada penelitian kali ini, uji statistik untuk
adalah:
L. Etika Penelitian
dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Etika yang
informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain :
lain–lain
ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau
3. Kerahasian (Convideniality)
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
BAB V
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
a. Paritas
16 orang (41%).
b. Umur
besar berada pada umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 35 orang (90%)
2. Univariat
a. Derajat Anemia
b. Partus Lama
ibu bersalin tidak mengalami partus lama yaitu 25 orang (64%) dan yang
3. Bivariat
Tabel 7. Hubungan derajat anemia dengan kejadian partus lama pada ibu
bersalin di Puskesmas Basse Sangtempe Kabupaten Luwu Tahun
2023
Partus Total
Status Partus Tidak partus
x
Anemia lama lama ρ-value
∑ % ∑ % ∑ %
Anemia 12 31 % 2 5% 14 36 %
Total 14 36 % 25 64 % 39 100%
dari 25 ibu bersalin yang tidak anemia, sebagian besar juga tidak
atau nilai probabilitas (0,000) jauh lebih rendah standart signifikan dari
0,05 atau (p < α), maka data Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti ada
hubungan derajat anemia dengan kejadian partus lama pada ibu bersalin di
B. Pembahasan
(64%) dan yang anemia sebanyak 14 orang (36%). Masih adanya ibu
50
bersalin yang anemia disebabkan karena masih banyak ibu bersalin yang
tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet tambah darah sesuai anjuran bidan
saat hamil, selain itu pemantauan kadar Hb pada masa kehamilan belum
semua ibu hamil melakukan pemeriksaan pada trimester III, hal ini dapat
Basse Sangtempe.
dari 11gr%. Selain berpengaruh pada ibu, anemia juga dapat berakibat buruk
gejala seperti pucat, lemah juga mudah pingsan meskipun tekanan darah
Bastem yang dijumpai pada waktu penelitian. Anemia adalah suatu keadaan
5,74 kali untuk persalinan lama (Nova Winda Setiati dan Novi, 2020).
Penelitian sejenis oleh Nova Winda Setiati dan Novi (2020) di RSUD
2. Partus Lama
partus lama yaitu 25 orang (64%) dan yang mengalami partus lama
persalinan yaitu saat pasien mengalami his persalinan sampai lahirnya bayi
dari dari 24 jam pada primigravida dan 18 jam pada multigravida dinamakan
partus lama. Lamanya proses persalinan dari mulai his sampai pada
persalinan bayi dan plasenta berlangsung lebih dari 24 jam pada primigravi
responden adalah kategori tidak normal yaitu persalinan yang berlangsung >
orang (60%), dari 15 orang ibu bersalin yang mengalami persalinan tidak
dengan paritas multigravida.. His yang tidak normal baik kekuatan maupun
terdapat 12 ibu bersalin (31%) yang mengalami partus lama. Sedangkan dari
25 ibu bersalin yang tidak anemia, sebagian besar juga tidak mengalami
nilai probabilitas (0,000) jauh lebih rendah standart signifikan dari 0,05 atau
(p < α), maka data Ho ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan
derajat anemia dengan kejadian partus lama pada ibu bersalin di Puskesmas
Penelitian yang sejalan dari Astin Nur Hanifah dan Sundari (2019)
menunjukkan hasil uji Fisher’s Exack Test ada hubungan antara derajat
ditolak dan Ha diterima. Hasil ini memiliki makna ada hubungan yang
persalinan tidak terjadi secara memadai selama periode itu situasi tersebut
penuh dalam jangka waktu yang layak (Oxorn,2010). Partus lama penyebab
kematian ibu dan bayi baru lahir, partus lama jika tidak ditangani dengan
postpartum yang dapat menyebabkan kematian ibu, pada janin akan terjadi
infeksi, cedera, dan asfiksia yang dapat meningkatkan kematian bayi (Nova
PENUTUP
A. Kesimpulan
dengan kejadian partus lama pada ibu bersalin di Puskesmas Basse Sangtempe
1. Sebagian besar ibu bersalin tidak anemia yaitu 25 orang (64%) dan yang
2. Sebagian besar ibu bersalin tidak mengalami partus lama yaitu 25 orang
3. Ada hubungan derajat anemia dengan kejadian partus lama pada ibu bersalin
B. Saran
1. Bagi Pemerintah
kehamilan.
tentang anemia dan partus lama dan sebagai referensi untuk pustaka
47
48
mengembangkan apa yang kurang atau yang belum ada dalam penelitian ini
DAFTAR PUSTAKA
Dian Eka Sari, La Tarifu, M. Najib Husain. 2022. Penggunaan Bahasa Daerah
Sebagai Strategi Penyuluhan Pada Perwakilan Bkkbn Provinsi Sulawesi
Tenggara. Jurnal Ilmu Komunikasi UHO : Jurnal Penelitian Kajian Ilmu
Komunikasi dan Informasi. Volume 7, No. 1, Januari 2022, hlm 47-62
Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan. 2021. Profil Kesehatan Sulawesi Selatan
Dinkes Kabupaten Luwu. 2022. Profil Kesehatan Dinkes Luwu.
Dyah dwi djyanti apriliani, s.tr.keb. 2022. Optimalisasi Komunikasi Informasi
Dan Edukasi (Kie) Pada Ibu Hamil Tentang Pentingnya Asupan Gizi
Selama Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Asera Kabupaten
Konawe Utara. Pemerintah kabupaten konawe utara bekerjasama dengan
badan pengembangan sumber daya manusia provinsi sulawesi tenggara.
Evi Soviyati. 2016. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Lama Persalinan Di Rsud
45 Kuningan Jawa Barat Tahun 2015. -XUQDO%LGDQ³Midwife
Journal¥9ROXPH2, No. 1, Januari 2016 pISSN 2477-3441 eISSN 2477-345X.
Diakses tanggal 20 Juni 2023. Pukul 12.00 wita
Irawati, I., Muliani, M., & Arsyad, G. (2019). Pengaruh Pemberian Kompres Hangat
terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Ibu Inpartu Kala Satu Fase Aktif. Jurnal
Bidan Cerdas (JBC), 2(3), 157. https://doi.org/10.33860/jbc.v2i3.218 . Diakses
tanggal 20 Juni 2023. Pukul 12.00 wita
Nilam Fitriani Dai. 2021. Anemia Pada Ibu Hamil. Yogyakarta: NEM.
50
Rr. Catur Leny Wulandari, S.SiT., M.Keb, Bd. Linda Risyati, M.Keb, Maharani,
S.ST., M.Keb · 2021. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jawa Barat: Media
Sains Indonesia
SDKI. (2017). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
Salsabila, filza (2020) Hubungan Anemia Pada Kehamilan Dengan Kejadian
Perdarahan Postpartum Di Rsia Sitti Khadijah I Muhammadiyah
Makassar Tahun 2018. Skripsi thesis, universitas hasanuddin
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alphabet.
Sukmawati, Mamuroh L, Nurhakim F.Pengaruh Edukasi Pencegahan dan
Penanganan Anemia terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil.
Jurnal Keperawatan BSI. 2019 Apr;7(1):42–7
U. Evi Nasla. 2022. Pengelolaan Anemia pada Kehamilan. Yogyakarta: NEM
Wiwit Dwi Nurbadriyah · 2019. Anemia Defisiensi Besi. Yogyakarta: Deepublish
Yumna Sayyidah Titis Nastiti. 2022. Pendidikan Gizi untuk Meningkatkan
Pengetahuan Anemia pada Ibu Hamil. National Confrence on Health
Sciene (NCoHS) 2022: E- ISSN : 2963-1149
Yuni Asmilawati, Ida Ayu Made Mahayani, Halia Wanadiatri, Adib Ahmad
Shammakh. 2023. Hubungan Partus Lama Dan Anemia Dalam Kehamilan
Dengan Kejadian Atonia Uteri Pada Ibu Bersalin. Journal Health Sains,
4(5). https://doi.org/ E-ISSN: 2722-5356 Published by: Ridwan Institute.
Diakses tanggal 10 Juni 2023. Pukul 12.00 wita
51
Frequency Table
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20-35 tahun 35 89.7 89.7 89.7
<20 dan >35 tahun 4 10.3 10.3 100.0
Total 39 100.0 100.0
Paritas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Primipara 16 41.0 41.0 41.0
Multipara 23 59.0 59.0 100.0
Total 39 100.0 100.0
Status Anemia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Anemia 14 35.9 35.9 35.9
Tidak Anemia 25 64.1 64.1 100.0
Total 39 100.0 100.0
Partus
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Partus Lama 14 35.9 35.9 35.9
Tidak Partus Lama 25 64.1 64.1 100.0
Total 39 100.0 100.0
53
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig.
Value df sided) sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 23.554a 1 .000
Continuity Correctionb 20.298 1 .000
Likelihood Ratio 25.499 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 22.950 1 .000
N of Valid Cases 39
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.03.
b. Computed only for a 2x2 table