Anda di halaman 1dari 15

Nama : DERI PRAMITA, S.

Pd
SATUAN PENDIDIKAN : SMPN 2 BATIPUH
NO PESERTA : 201507273782
LPTK : Universitas Negeri Sriwijaya

LK 1: Modul 1
Judul Modul GEOMETRI
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Geometri Datar
2. Geometri Ruang
3. Geometri Transformasi
4. Pembelajaran Geometri
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah 1.
dan definisi) di modul ini GEOMETRI

Geometri Geometri Geometri Pembe


datar Ruang Transformasi lajaran
Geomet
ri

KEGIATAN BELAJAR 1 GEOMETRI DATAR

TITIK

Garis & Bidang


GEOMETRI
DATAR Segitiga

Segiempat

Pembelajaran
Geometri
DEFINISI / ISTILAH

1. Titik adalah benda geometri yang tidak memiliki


ukuran
2. Garis adalah dua buah titik minimal yang
dihubungkan dan memiliki tanda panah diujung atau
pangkalnya.
3. Ruas garis adalah sebagian dari suatu garis yang
dibatasi oleh 2 titik

4. 3 buah titik segaris disebut kolinear

5. Bidang terbentuk dari paling sedikit sebuah garis dan


titik yang tidak terletak pada garis tersebut. Bidang bisa
juga terbentuk dari 2 buah garis sejajar atau berpotongan.

6. Segitiga merupakan gabungan 3 ruas garis yang


titiknya tidak kolinear.

7. Garis istimewa pada segitiga

a. Garis berat : Garis yang ditarik dari suatu titik pada


segitiga ke pertengahan sisi depannya

b. Garis tinggi : Garis yang menghubungkan suatu titik


ke sisi didepannya secara tegak lurus.

c. Garis bagi : Garis yang membagi sudut pada segitiga


menjadi dua bagian sudut sama besar.

8. Luas segitiga =

a) Rumus keliling dan luas segitiga :


C

A B

K = AB + BC + AC (K adalah keliling)

L = x alas x tinggi (L adalah luas)

b) Kekongruenan segitiga adalah segitiga


yang sama dan sebangun.
9. Dua buah segitiga dikatakan sebangun apabila sudut
sudut yang bersesuaian sama dan sisi sisi yang
bersesuaian sebanding

10. Dua buah segitiga dikatakan kongruen apabila sudut-


sudut yang bersesuaian sama dan sisi sisi yang
bersesuaian memiliki ukuran yang sama.

11. Segiempat merupakan Gabungan dari 4 ruas garis


yang ditentukan 4 titiknya, 3 titik diantaranya tidak
segaris.

12. Jenis jenis segi empat

1. Luas dan Keliling Bangun datar


a) Persegi Panjang
D C

A p B

Luas persegi panjang

L=pxl

Keliling persegi panjang

K = AB + BC + CD + AD

b) Persegi
D C

A B

Luas persegi

L=sxs

Keliling persegi

K = AB + BC + CD + AD
c) Jajar genjang
D C

tt

A E B

Luas jajar genjang

L = AB x DE

Keliling jajar genjang

K = AB + BC + DC + AD

d) Belah ketupat
D

A C

Luas belah ketupat

L=

Keliling belah ketupat

K = AB + BC + DC + AD
e) Layang-layang
D

A C

Luas layang-layang

L=

Keliling layang-layang

K = AB + BC + DC + AD

f) Trapeisum
D C

A E B

Luas trapesium

L=

Keliling trapesium

K = AB + BC + DC + AD

13. Lingkaran : Garis lengkung yang terbentuk dari titik


titik yang berjarak sama dari pusat lingkaran

14. Garis singgung : Garis yang mempunyai persamaan


dengan lingkaran pada 2 titik yang berimpitan. Titik itu
disebut titik singgung.

15. Sudut Keliling : sudut yang dibentuk dari 2 tali busur


yang berpotongan pada lingkaran

16. Sudut pusat : sudut yang dibentuk dari dua jari jari
lingkaran
17. Unsur unsur lingkaran :

Lingkaran adalah garis lengkung (kurva) yang


bertemu pada kedua ujungnya, dan merupakan
himpunan titik-titik yang jaraknya sama terhadap
titik tertentu.
a) Jari-jari lingkaran adalah ruas garis yang
menghubungkan sebuah titik pada lingkaran
dengan titik pusat lingkaran.
b) Tali busur adalah ruas garis yang titik awal
dan akhirnya terletak pada lingkaran.
c) Diameter adalah garis lurus yang
menghubungkan dua titik pada garis
lengkung lingkaran yang melalui pusat
lingkaran.

d) Apotema dalah Ruas garis yang ditarik dari


pusat dan tegak lurus tali busur.

e) Busur adalah bagian dari lingkaran yang


terletak di antara kedua ujung tali busur AB
Juring adalah daerah pada lingkaran dibatasi
oleh dua jari jari dan busur.
f) Tembereng adalah daerah pada lingkaran
dibatasi
KEGIATAN BELAJAR 2 GEOMETRI RUANG

Kedudukan Titik, garis


& bidang dalam Ruang

Jarak dalam Ruang


GEOMETRI
RUANG Sudut dalam Ruang

Volume Bangun
Ruang

DEFINISI / ISTILAH

A. KEDUDUKAN TITIK, GARIS & BIDANG


1. Aksioma 1 : Melalui dua buah titik hanya dapat dilukis
sebuah garis lurus
2. Aksioma 2 : Jika sebuah garis lurus dan sebuah bidang
datar yang memiliki dua titik persekutuan maka garis
lurus itu terletak sepenuhnya pada bidang datar itu
3. Aksioma 3 : Tiga buah titik sebarang tidak segaris
selalu dapat dilalui oleh sebuah bidang datar.
4. Teorema 1 : sebuah bidang ditentukan oleh tiga titik
sebarang
5. Teorema 2 : Sebuah bidang ditentukan oleh sebuah
garis dan sebuah titik diluar garis itu.
6. Teorema 3 : Sebuah bidang ditentukan oleh dua buah
garis berpotongan.
7. Hubungan antar bidang
a. Dua bidang sejajar
b. Dua bidang berimpit
c. Dua bidang berpotongan ( titik persekutuan antara
dua bidang berupa garis
8. Dua buah garis dapat berpotongan dan sejajar apabila
terletak pada satu bidang. Dua buah garis dapat
bersilangan jika terletak pada bidang yang berlainan.
9. Garis tidak sejajar dengan bidang maka garis itu
memotong bidang atau dengan kata lain menembus
bidang.
10. Hubungan antara dua garis dalam ruang terdapat tiga
kemungkinan, yakni kedua garis sejajar, kedua garis
berpotongan, atau kedua garis bersilangan.
11. Jika garis itu tegak lurus pada dua garis berpotongan
yang terletak pada bidang.

B. JARAK DALAM RUANG


1. Jarak antara 2 titik dalam ruang
2. Jarak antara titik dan garis
3. Jarak titik dan bidang
4. Jarak antar 2 garis sejajar
5. Jarak antara garis dan bidang
6. Jarak antara 2 bidang sejajar
7. Jarak antara 2 garis bersilangan

C. SUDUT DALAM RUANG


1. Sudut dalam ruang terjadi pada
a. sudut antar dua garis;
b. sudut antara garis dan bidang;
c. sudut antara dua bidang atau lebih

2. Sudut antara garis dan bidang


3. Sudut antara dua bidang
Pada ruang, bidang membatasi ruang-ruang menjadi
bagian-bagian. Dua bidang yang tidak sejajar akan
memiliki persekutuan berupa garis, dan membentuk
sudut antara dua bidang.

D. VOLUME BANGUN RUANG


Definisi : Perhitungan seberapa banyak ruang yang bisa
ditempati dalam suatu objek
KEGIATAN BELAJAR 3 GEOMETRI
TRANSFORMASI

Pencerminan
( Refleksi)

Translasi (Pergeseran)
GEOMETRI
TRANSFOR
MASI
Rotasi (Perputaran)

Dilatasi
(Perbesaran/pengecilan)

DEFINISI / ISTILAH

1. Transformasi geometri pada bidang adalah proses


mengubah setiap titik koordinat menjadi titik
koordinat lain pada bidang tertentu.
2. Pencerminan atau refleksi adalah transformasi yang
memetakan suatu titik dengan menggunakan sifat
benda dan bayangan pada cermin datar
3. Jika titik ( , ), dicerminkan terhadap sumbu- maka
akan menghasilkan pencerminan titik ′( ′, ′) dengan
′= ( absis a tetap), dan ′=− (ordinat b menjadi
kebalikannya/lawannya)
( , ) dicerminkan sumbu x maka ′( ,− )
4. Jika titik P kita cerminkan terhadap sumbu , maka
sumbu Y merupakan sebagai sumbu cermin dalam
diagram kartesius. Jika titik ( , ) kita cerminkan
terhadap sumbu- , maka pencerminannya atau
P’( ′, ′) adalah P’(-a,b).
5. Jika titik ( , ) dicerminkan terhadap garis y = x ,
akan diperoleh bayangan ′( ′, ′), di mana ′= dan
′= .
6. Pencerminan titik ( , ) terhadap garis =−
menghasilkan bayangan ′( ′, ′) dengan ′=− dan
′=− .
7. Pencerminan titik ( , ) terhadap titik asal (0,0)
menghasilkan bayangan ′( ′, ′) dengan ′=− dan
′=−
8. Translasi adalah perpindahan atau pergeseran setiap
titik dengan arah dan jarak yang sama.
9. Jika sembarang trasnlasi dari A ke B, ditulis dengan
⃗⃗⃗⃗⃗ , kita bisa menyatakan pergeseran tersebut
sebagai vektor
10. Garis merupakan himpunan titik-titik tak kosong,
karena itu setiap titik pada garis bisa ditranslasikan.
11. Kurva juga merupakan himpunan titik-titik tak
kosong, karena itu setiap titik pada kurva juga bisa
ditranslasikan.
12. Rotasi atau perputaran pada bidang merupakan suatu
transformasi yang memutar setiap titik pada suatu
bidang
13. Rotasi terhadap titik pusat P(a,b) dilambangkan
dengan ( , ). Jika suatu titik Q(x,y) diputar sejauh
berlawanan dengan arah jam terhadap titik pusat P(a,b)
maka bayangannya adalah Q’(x’,y’) dengan
′− =( − ) −( − )
′− =( − ) +( − )
14. Dilatasi merupakan suatu transformasi mengubah
ukuran (memperbesar atau memperkecil) bentuk
bangun geometri tetapi tidak mengubah bentuk bangun
tersebut.
15. Dilatasi dengan titik pusat (0,0), dengan faktor k akan
membawa titik !(",#) ke titik !′("’,#’) dengan rumus
x’ = kx dan y’= ky.
KEGIATAN BELAJAR 4 PEBELAJARAN
GEOMETRI

Teori Belajar
Pembelajaran Geometri

Model PBM

PEMBELAJARAN Perangkat
GEOMETRI
Pembelajaran PBM

Perangkat
Pembelajaran
Geometri

Pelaksanaan
Pembelajaran

DEFINISI / ISTILAH

1. Untuk mengawali pembelajaran geomerti ruang


dapat memulai dengan sejumlah pertanyaan lainnnya
yang merangsang peserta didik untuk berpikir.
2. Geometri merupakan materi ajar yang abstrak
3. Ilmu yang mengkaji tentang bagaimana individu
belajar dikenal dengan teori belajar atau psikologi
pembelajaran
4. Kreasi dan inovasi dalam membelajarkan geometri
perlu dimiliki jika akan menjadi guru
5. Teori bruner adalah tiga tahapan belajar yaitu :
Tahap enaktif:
Adalah tahapan di mana seseorang atau anak dalam
memahami objek-objek atau dunia masih
menggunakan gerak atau aktivitas motorik, misalnya
melalui pegangan, gigitan, sentuhan.
Tahap ikonik
Adalah tahapan di mana anak atau individu dalam
memahami objek-objek melalui persepsi statik,
misialnya gambar-gambar dan visualisasi verbal.
Tahap simbolik:
Adalah tahapan di mana anak atau individu dalam
memahami objek sudah dapat menggunkan simbol-
simbol. Pada tahap ini seseorang yang telah memiliki
ide-ide atau gagasan-gagasan dalam berbahasa dan
logika.
6. Sudut keliling lingkaran yang menghadap busur yang
sama, memiliki besar sudut yang sama
7. Sebelum disajikan contoh penerapan model
pembelajaran terlebih dahulu perlu mengingat
kembali model pembelajaran:
Dl (discovery learning)
Pjbl (project based learning)
Pbl (problem based learning).
8. Pembelajaran berbasis masalah atau problem based
learning (pbl) adalah pembelajaran yang
menggunakan masalah sebagai konteks pembelajaran
9. Tujuan pembelajaran berbasis masalah adalah untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik dalam:
Berpikir kritis
Menyelesaikan masalah dan sekaligus
mengembangkan pengetahuannya
10. Prinsip utama pembelajaran berbasis masalah adalah
penggunaan masalah nyata sebagai sarana bagi
peserta didik untuk mengembangkan keterampilan
berpikir kritis, keterampilan menyelesaikan masalah
dan serta mengembangkan pengetahuan
11. Sintak atau fase-fase dari pbl melipute 5 fase atau
tahapan sebagai berikut
Mengorientasikan peserta didik pada masalah :
Pada tahapan ini sangat penting di mana guru
menyajikan masalah
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar :
Guru perlu mengorganisasi bagaimana peserta didik
diajak untuk kerjasama dan sharing antarpeserta didik
dalam memecahkan masalah.
Mengambangkan penyelidikan individu atau
kelompok :
Peserta didik perlu mendapat fasilitasi pada saat
peserta didik malakukan penyelidikan dengan cara
guru bertanya atau membantu dengan alat peraga
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan
mempamerkannya:
Hasil atau solusi dari permasahan selanjutnya
dipresentasikan atau dipamerkan pada peserta didik
lainnya.
Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah:
Guru dapat membantu peserta didik menganalisis dan
mengevaluasi proses kinerja peserta didik
12. Rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp)
didefinisikan sebagai suatu rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan
ataupun lebih
13. Kegiatan pembelajaran atas tiga tahap, yaitu
pendahuluan, inti, dan penutup
 Kegiatan pendahuluan: pada tahap ini, guru
membuka pelajaran dengan menyiapkan kondisi
fisik dan psikis siswa, memotivasi siswa,
menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran,
dan menyampaikan cakupan materi serta
menyampaikan skenario pembelajaran yang akan
dilakukan. Skenario pertama dimulai dari fase 1
(tahap 1), yaitu fase mengorientasi peserta didik
peserta didik pada masalah
 Kegiatan inti: skenario berikutnya adalah fase 2,
yaitu guru mengorganisasikan peserta didik untuk
belajar. Organisasi ini dapat berbentuk, peserta
didik belajar secara individu atau berdiskusi secara
kelompok dalam menyelesaikan masalah. Setelah
kelompok terbentuk, fase berikutnya adalah fase 3,
yaitu guru membimbing penyelidikan individu
maupun kelompok untuk menyelesaikan masalah.
Peserta didik difasilitasi dalam mencari pola atau
strategi penyelesaian. Cara ini dapat dilakukan
dengan menggunakan media alat peraga, petunjuk
kerja, atau eksperimen. Pada kegiatan ini dapat
juga peserta didik diajak untuk mengeksplorasi
sumber-sumber belajar yang mendukung. Fase 4
ini adalah mengembangkan dan menyajikan hasil
karya dan memamerkan hasil. Guru bersama
peserta didik menganalisis dan mengevaluasi
terhadap proses pemecahan masalah yang
dipresentasikan setiap kelompok maupun terhadap
seluruh aktivitas pembelajaran yang dilakukan.
Kegiatan ini merupakan fase yang ke 5 dari model
pembelajaran berbasis masalah.
 Kegiatan penutup: dengan bimbingan guru, peserta
didik menyimpulkan hasil diskusi.
14. Perangkat-perangkat pembelajaran yang saudara
siapkan antara lain:
(1) Silabus yang sudah dikembangkan,
(2) Rpp,
(3) Bahan ajar dan sumber belajar,
(4) Media pembelajaran,
(5) Instrumen penilaian dan kisi-kisi,
(6) Instrumen pengamatan dan kisi-kisi,
(7) Lembar jurnal siswa/guru,
(8) Bahan ajar remidial dan pengayaan,
(9) Jawaban tes/soal, dan
(10) Pedoman pensekoran jika dibutuhkan
15. Materi pengayaan bisa dikembangkan tidak hanya
berupa soal tetapi bisa materi yang tingkatannya lebih
tinggi untuk menambah wawasan peserta didik.

2 Daftar materi yang sulit 1. Menentukan Jarak garis ke bidang


dipahami di modul ini 2. Menghitung jarak dua garis bersilangan
3. Komposisi pencerminan, dilatasi dan
komposisi rotasi
4. Contoh Penerapan Pembelajaran Berbasis
Masalah dengan jarak garis ke bidang

3 Daftar materi yang sering 1. Mencari bayangan kurva pada dua


mengalami miskonsepsi transformasi
2. Ketegaklurusan
3. Discoveri dan Inquiri

Anda mungkin juga menyukai