Anda di halaman 1dari 24

Kedatangan Amerika ke Jepang dan Akibatnya

Disusun oleh:
Muhammad Rizky
Kelas: XI IPA 5

SMA Negeri 4 Cimahi


Kihapit Barat No 323
2023
Daftar Isi
Bab I: Pendahuluan........................................................................................................................3
Bab II: Tujuan dan Rumusan Masalah...........................................................................................4
Bab III: Isi Materi...........................................................................................................................5
Bab IV: Kesimpulam......................................................................................................................22
Penutup...........................................................................................................................................23
Daftar pustaka................................................................................................................................24

2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Restorasi Meiji merupakan peristiwa pembaruan secara besar-besaran yang menyebabkan


perubahan pada struktur politik dan sosial negara Jepang.

Tokoh Restorasi Meiji adalah Kaisar Jepang Matsuhito atau lebih dikenal sebagai Kaisar
Meiji.

Restorasi Meiji yang berlangsung antara 1866-1869 dilatarbelakangi oleh kondisi Jepang
saat itu, yang mengalami krisis ekonomi dan politik akibat kebijakan Keshogunan Tokugawa.

Oleh karena itu, salah satu tujuan Restorasi Meiji adalah melawan Keshogunan Tokugawa
dan mengembalikan kekuasaan Jepang pada kaisar.

Sejak restorasi ini terjadi, Jepang yang semula menutup diri dari pengaruh asing, berubah
menjadi terbuka terhadap segala bentuk kehadiran asing.

Bahkan Restorasi Meiji menjadi titik balik, di mana Jepang segera tumbuh dan berkembang
menjadi negara yang maju dan kuat.

Sejak saat itu pula, Jepang berhasil mengikuti jejak Inggris, Perancis, Amerika Serikat,
Jerman, dan Rusia, sebagai negara imperialis.

3
BAB II
Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan restorasi Meiji?
2. Apa pengaruh Amerika terhadap penyerangan Jepang ke Indonesia?
3. Apa pengaruh Amerika terhadap terjadinya Restorasi Meiji?
4. Kapan restorasi Meiji terjadi?
5. Apa penyebab restorasi Meiji?
6. Apa dampak dari Restorasi Meiji?
7. Siapa tokoh yang berpengaruh di restorasi Meiji?
8. Kapan Jepang menyerang ke Indonesia?
9. Kenapa Jepang menyerang Indonesia?
Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang restorasi Meiji
2. Untuk mengetahui Amerika terhadap penyerangan Jepang ke Indonesia.
3. Untuk mengetahui pengaruh Amerika terhadap terjadinya Restorasi Meiji.
4. Untuk mengetahui kapan restorasi Meiji terjadi.
5. Untuk mengetahui penyebab restorasi Meiji.
6. Untuk mengetahui dampak dari Restorasi Meiji.
7. Untuk mengetahui tokoh-tokoh yang berpengaruh di restorasi Meiji.
8. Untuk mengetahui Kapan Jepang menyerang ke Indonesia.
9. Untuk mengetahui alasan Jepang menyerang Indonesia.

4
BAB III
ISI MATERI
A. Pembukaan Politik Sakoku

Jepang telah mengalami keterasingan dari segala informasi dunia. Namun disisi lain
negara asing terutama bangsa Barat sedang terkontaminasi dengan ideologi Kapitalisme
yang sedang menjamur. Hal itu membuat bangsa barat mulai mengibarkan sayapnya dengan
mau tidak mau harus mencari daerah pemasok modal, maka dari itu bangsa barat mulai
mencoba datang ke Jepang dan merentangkan tangannya ke sana untuk melakukan
hubungan kerjasama. Bangsa barat yang mulai mencoba pertama kali menjejaki Jepang
adalah Rusia pada tahun 1792 sebelum itu Rusia sudah meluaskan wilayahnya hingga ke
Siberia. Orang yang pertama diutus untuk ke Nemuro di Hokkaido adalah Adam Laxmann
ia diutus untuk memulangkan awak kapal Jepang yang kandas di Perairan Rusia, selain itu
juga Rusia membuat dan mengajukan nota resmi yang memohon dibukanya hubungan
antara Rusia dan Jepang.

Dengan pembuatan nota perjanjian resmi tersebut Bakufu memberitahu utusan


tentang kebijakan tentang isolasi diri, ia akan membahas tentang apa yang dilakukan oleh
Rusia dengan melakukan rapat mengenai itu di Nagasaki, dan meminta Rusia agar kembali
ke negaranya terlebih dahulu. Setelah Rusia kembali ke negaranya, ia menyuruh utusannya
untuk pergi ke Nagasaki untuk memenuhi permintaan Jepang, namun lagi-lagi
perwakilannya itu diusir oleh Jepang. Hal tersebut membuat Rusia marah dan melakukan
kekerasan dengan kekuatan militernya untuk menyerang Jepang bagian utara. Bakufu pun
bergerak dengan melakukan pengawasan langsung Hokkaido dan membuat pertahanan
disana. Setelah Rusia gagal dalam melakukan perjanjian kemudian datang Amerika
(Commodore Biddle) dengan tujuan membuka hubungan perdagangan dengan Jepang pada
1846, hasilnya juga gagal. Karena hal tersebut Amerika tidak berhenti untuk tetap
menaklukan Jepang pada 8 juli 1853, (Commodore Perry) seorang Squadron Hindia Timur
dari Amerika kembali mencoba melakukan perjanjian dengan Jepang dengan membawa
kapal perang di Teluk Edo.

Perry membawakan surat dari presiden Amerika Millard Fillmore, suratnya tersebut
berisikan pernyataan bahwa Amerika ingin membuka hubungan baik dengan Jepang dan
meminta perlakuan yang baik bagi awak kapal yang karam di laut Jepang, diberikan dan
dibebaskan dalam pengisian batu bara dan perbekalan di pelabuhan-pelabuhan Jepang
kemudian intinya adalah izin untuk bisa melakukan hubungan perdagangan dengan Jepang.

5
Tidak berhenti di sepucuk perjanjian dari presiden Amerika, Perry secara khusus
memberikan surat juga kepada Jepang yang isinya apabila Jepang tidak menyetujui
permintaan Amerika, maka pada musim semi berikutnya Amerika akan datang dan akan
membawa kekuatan yang lebih besar dan kuat. Akhirnya surat tersebut diterima oleh Bakufu
dan ia meminta untuk diberikan pertimbangan untuk menanggapi balasan surat tersebut
kepada daimyo. Namun hasil dari tanggapan para daimyo malah membuat perselisihan
paham antar mereka, ada yang mengizinkan Amerika untuk berhubungan dengan Jepang,
dan ada yang menuntut supaya diusir dari Jepang atau menolaknya. Sebenarnya ada alasan
khusus mengapa Amerika menginginkan Jepang untuk bisa berhubungan dengannya, karena
pada saat Amerika meluaskan wilayahnya yang mencangkup California dan Meksiko. Saat
berhasil mendapatkan California Amerika mendapatkan pantai yang luas wilayahnya hingga
perairan Pasifik. Lalu pada saat itu Shanghai menjadi tempat terpenting dalam perluasan
perdagangan Amerika dan Amerika berencana untuk membuka jalur pelayaran baru dari San
Francisco di California ke Shanghai. Ada laporan juga yang masuk dari Belanda bahwa
Jepang memiliki pulau-pulau kecil yang ada endapan batu bara yang menurut Amerika itu
sangat menguntungkan baginya dan membuat Amerika bersikeras memaksa Jepang.

Tidak lama berselang Rusia kembali ke Jepang dengan membawa 4 pasukan


Angkatan laut yang dipimpin oleh Laksamana Putyatin yang singgah di Nagasaki, mereka
memiliki tujuan yang sama dengan Amerika tentang hubungan perdagangan. Rusia
memaksa Jepang agar membuka pelabuhannya sebagai tempat persinggahan dan
perdagangan. Namun tetap saja Bakufu tidak memberikan jawaban mengenai permintaan
Rusia. Pasukan Amerika kembali datang ke Jepang pada Februari 1854, dengan dipimpin
Perry dan delapan kapal beserta pasukannya ia menaggih jawaban dari Jepang. Sebelum itu
setengah tahun setelah Perry datang untuk pertama kalinya para kaum Edo khususnya bagi
penentu kebijakan telah berdiskusi dengan para kamu Feodal di Jepang. Akhirnya dalam
keadaan yang tidak jelas itu membuat Abe Masahiro, salah satu anggota dewan senior
Tokugawa (rôjû), memutuskan untuk menerima sebagian besar apa yang diinginkan oleh
Amerika, apabila upaya yang lain tidak bisa dilakukan. Karena Amerika akan
mempersiapkan kekuatan yang akan menghancurkan Jepang. Kebijakan yang sangat tidak
populis, namun tidak bisa dihindari. Semuanya menganggap bahwa ini adalah sebuah
keputusan yang besar dan sangat bersejarah bagi 2,5 abad dalam kepemimpinan Bakufu
Tokugawa. Peristiwa ini juga membuka pintu diskusi dan kritik terhadap seluruh kebijakan
bakufu walaupun berdampak pula dengan turunnya prestise dan wewenang Tokugawa.

6
Namun tetap saja pendapat Abe mendapatkan penolakan dari daimyo karena terlalu ambigu
dan mereka tidak mau Jepang dimasukin negara Asing lagi setelah Portugis.

Namun para penguasa feodal setuju dengan Abe dimana Jepang harus mulai
membuka hubungan perdagangan dengan bangsa Asing lalu keuntungannya digunakan
untuk memperkuat pertahanannya. Sementara ada yang menolak bahwa tidak boleh
membuat kesepakatan apapun da menolak bangsa Amerika. Kondisi yang lebih tersebut
akhirnya membuat Abe turun tangan dan membuat perjanjian dengan Amerika dan membuat
Perundingan di Yokohama, dibawah meriam kapal Amerika, namun Perry menunjukan
sikap yang tidak bisa menerima pendapatan dari Jepang.

Kondisi yang tidak jelas itu akhirnya memaksa Abe untuk menerima sebagian besar
usul Perry. Kemudian pada 31 Maret 1854, bertemu perjanjian dan ditandatangani oleh
kedua belah pihak yang dinamakan dengan perjanjian Persahabatan Jepang-Amerika Serikat
(Nichibei Washin Jôyaku). Berikut alasan mengapa perjanjian tersebut dibuat :

1. Pemerintahan Bakufu tetap mempertahankan politik isolasi, karena takut dengan


dibukanya jalur perdagangan itu akan memunculkan imperialisme oleh bangsa
asing.
2. Pada tahun 1842, Tiongkok telah dibuka untuk bangsa asing oleh Inggris, (Perang
Candu) membuat Tiongkok habis terbagi menjadi daerah-daerah kecil, kecuali
Jepang yang belum disinggung-singgungkan.
3. Amerika membutuhkan tempat beristirahat dalam perjalanan dari pantai barat
Amerika dan Tiongkok. Kebetulan Jepang tempat yang paling dekat untuk
bersinggah dan memiliki potensi perdagangan (teh dan sutera) yang
menguntungkan.
4. Kepulauan Jepang adalah tempat loncatan ke Tiongkok yang baik.

Adapun isi perjanjian persahabatan antara Jepang-Amerika Serikat yaitu :

1. Terciptanya perdamaian yang nyata dan menyeluruh, serta perjanjian yang benar
terjadi antara sahabat yaitu Amerika dengan kekaisaran Jepang.
2. Pelabuhan Shimoda dan Hokadate dijamin oleh Jepang sebagai tempat yang bisa
dimasuki oleh kapal-kapal Amerika.
3. Apabila ada awak kapal atau kapal dari Amerika ada yang karam atau kecelakaan
maka awal kapal ke Shimoda dan Hokadate akan menolong Amerika.
4. Konsul Jendral dibuka di Shimoda.

7
Setelah dibuat perjanjian tersebut, negara Barat lainnya seperti Inggris, Rusia dan
Belanda membuat perjanjian perdagangan yang sama dengan Amerika. Hal tersebut
membuat Jepang terbuka untuk bangsa asing, dan pada akhirnya politik isolasinya Jepang
sudah gugur yang telah berlangsung dua abad. Dalam suatu perjanjian itu Jepang merasa
bahwa ada dua pelabuhan yang dianggap tidak penting namun terisolasi, akhirnya dibuka
yaitu Shimoda yang terletak di ujung Semenanjung Izu yang bergunung-gunung dan
pelabuhan Hokodate yang ada di Hokkaido. Mereka juga menyepakati penempatan konsulat
Amerika di Shimoda dan berjanji memperlakukan awak kapalnya karam dengan baik. Tidak
ada perjanjian menyangkut hak dan pasal perdagangan.

Dengan bergerak cepat Amerika menempatkan Jendralnya yang bernama Townsend


Harris, seorang mantan pengusaha, ia tiba di Shimoda pada 1856. Harris memiliki suatu
peran yang sangat penting untuk menekan bakufu agar membuka perdagangan dengan
Amerika. Dalam suatu krisis untuk pertama kalinya shogun meminta pertimbangan seorang
kaisar untuk kembali merundingkan permintaan Amerika. Namun, Ii Naosuke, Abe
Masahiro, dan Tokugawa Yoshinobu (Keiki), yang merupakan para pembela bakufu agar
menyetujui permintaan Amerika dan terbentuklah perjanjian perdagangan antara Jepang dan
Amerika yang dikenal dengan (Nichibei Shûkô Tsûshô Jôyaku), yang isinya:

1. Pajak akan dibayar kepada pemerintahan Jepang dari barang yang di ekspor oleh
Jepang sesuai dengan tarif yang telah disepakati bersama.
2. Jika tawaran diterima oleh pemilik, maka harga penjualan dimiliki oleh Jepang
tanpa potongan.
3. Barang untuk kebutuhan kapal Amerika boleh dibongkar dan ditumpuk dalam
gudang dan tidak wajib membayar pajak.
4. Akan tetapi jika barang dijual kepada Jepang maka penjual harus membayar pajak
kepada Jepang.
5. Pemasukan candu dilarang, kapal Amerika hendak berdagang candu lebih dari 3
kali beratnya, maka kelebihannya menjadi hak milik Jepang atau dimusnahkan.

Selain itu, perjanjian ini juga berisi:

1. Orang Amerika jika bersalah maka harus diadili di pengadilan konsulat Amerika,
dan mendapatkan hukuman sesuai hukum Amerika.
2. Orang Jepang Bersalah maka harus diadili oleh penjabat Jepang dan dihukum
dengan hukum Jepang.

8
3. Pengadilan Amerika terbuka untuk orang Jepang yang mempunyai hutang dan
memungkinkan dapat ganti terhadap tuntutan mereka.
4. Pengadilan Jepang terbuka untuk orang Amerika yang mempunyai hutang dan
memungkinkan dapat ganti terhadap tuntutan orang Jepang.
5. Amerika dan Jepang tidak dapat dipertanggungjawabkan untuk pembayaran yang
dilakukan oleh warganya masing-masing.

Setelah perjanjian tersebut dirundingkan dan ditandatangani 29 Juli 1858, Jepang


harus membuka 4 pelabuhan lain selain Hakodate untuk jalur perdagangan yaitu Kanagawa,
Nagasaki, Niigata dan Hyogo.

Nampaknya perjanjian yang dibuat dengan Amerika membuat negara barat yang lain
ingin mengikuti jejaknya dalam berhubungan dengan Jepang. Duta Besar khusus Inggris
mempelajari perjanjian yang dibuat oleh Amerika kepada Jepang lalu mencontohnya, dia
adalah Lord Elgin. Ia membuat perjanjian yang hampir sama dengan Amerika dengan
menambahkan pasal yang menyangkut perlakuan sama antar negara yang berdagang di sana.
Elgine menyelesaikan perjanjian itu pada tanggal 26 Agustus 1858, tidak lama lagi
perjanjian semacam itu dibuat oleh negara lainnya seperti perancis, Rusia dan Belanda.

Sayangnya hal ini membuat Jepang termakan dengan kekacauan internasional, dan
itu semua lebih banyak disebabkan oleh negara Asing. Hal ini terjadi karena bangsa Barat
menganggap dirinya yang paling berkuasa dan paling hebat daripada negara-negara di
Timur, tak terkecuali Jepang. Lama kelamaan hal ini membuat bangsa Barat mendominasi
dan membuat ketidakadilan dengan perjanjian yang telah disepakatinya. Bangsa Barat sudah
tidak lagi peduli dengan biaya pajak ataupun hukum yang berlaku, bahkan mereka bisa
dengan mudahnya menikmati hak ekstrateritorial yang bukan milik mereka.

B. Dampak Pembukaan Politik Sakoku

Perjanjian Shimoda (1854) Sebuah perjanjian yang dibuat oleh Amerika dan Jepang
sebagai bentuk perjanjian persahabatan untuk pembukaan pelabuhan Jepang sebagai
persinggahan Amerika dari pantai barat menuju Tiongkok. Perjanjian ini juga menjadi
simbolik untuk perjanjian perdagangan bebas yang pada akhirnya membuka politik isolasi di
Jepang dan membuat bangsa Asing banyak yang ikut untuk membuat perjanjian denagn
Jepang agar bisa berhubungan. Inti isi dari perjanjian ini adalah dibukanya pelabuhan
Shimoda dan Hokodate yang bebas dilalui oleh bangsa-bangsa yang sudah memiliki
perjanjian dengan Jepang. Karena Jepang menganggap bahwa dua pelabuhan ini tidak
penting dan tidak berpengaruh juga terhadap negara Jepang.
9
Pada tahun 1858 Jepang kembali membuka pelabuhan-pelabuhan lainnya untuk
memperluas wilayahnya agar bisa dilewati sebagai jalur perdagangan bebas. Pelabuhannya
diantaranya adalah Yokohama, Nagasaki, Kobe, Tokyo, dan Osaka, dan Nigata. Dampak
dari Pembukaan Jepang bagi Bangsa Asing diantaranya:

1. Meluapnya Perasaan Anti Shogun

Hal ini terjadi karena para masyarakat kecewa terhadap keputusan para shogun
yang dianggap terlalu mudah takluk dengan ancaman yang diberikan oleh bangsa Asing.
Dan semua menganggap bahwa mereka telah menjual tanah airnya sendiri kepada
bangsa Asing dengan menandatangani perjanjian antara Jepang dengan bangsa Eropa
yang lainnya.

2. Gerakan Pro-kaisar (Tenno)semakin kuat

Para masyarakat mendukung penuh Komei Tenno sebagai orang yang kuat
untuk menolak dan tidak menandatangani perjanjian dengan bangsa Asing yang pada
akhirnya membuka politik Isolasi yang sudah dua abad lebih dialkukan. Sehingga
semua memaksa shogun untuk turun dan menyerahkan kekuasaan negara kepada
Kaisar. Intinya masyarakat sudah tidak lagi percaya dengan para shogun yang dianggap
sangat lemah.

3. Terjadinya Restorasi Meiji (pengembalian kekuasaan Tenno kepada Meiji Tenno).

Pada 8 November 1867 M, para shogun menyerahkan kekuasaan kepada para


kaisar karena aspirasi dari rakyatnya dan itu juga merupakan usaha keras dari kaisar
Koumei. Tetapi kaisar Koumei telah meninggal dunia delapan bulan sebelum Shogun
terakhir meletakkan jabatannya pada 3 Februari 1867 M. Akhirnya jabatan kaisar
digantikan kepada Kaisar Mutsuhito yang saat itu masih berusia 14 tahun, masa
pemerintahannya dikenal sebagai nama Kaisar Meiji (Meiji Tenno). Pada 25 Januari
1868-30 Juli 1912 kaisar Meiji sudah resmi diberikan kekuasaan sepenuhnya untuk
memegang pemerintahan di Jepang saat itu. Pengalihan kekuasaan kepada kaisar Meiji
inilah yang pada akhirnya menimbulkan perubahan yang sangat signifikan bagi Jepang
yang dikenal dengan Restorasi Meiji yang disebut sebagai masa pemulihan Jepang
untuk kembali dalam kebangkitan.

Bangsa Jepang juga pada akhirnya memikirkan cara untuk modernisasi dengan cara
mencari bagaimana mengejar ketertinggalan yang sangat jauh dari arus yang sudah
berkembang saat itu. Berbagai cara yang dilakukan :

10
1. Bidang Pemerintahan

Jepang mencoba memperbarui tatanan pemerintahannya karena ingin benar-


benar berubah. Jepang membuat pemerintahan diatur secara barat dengan menggunakan
sistem Monarki Parlementer, dimana seluruh kekuasaan berada ditangan pemimpin atau
kaisar. 11 Februari 1890 Jepang mengesahkan UUD yang dilakukan oleh kaisar. Ada
pemerintahan yang dihapuskan yaitu daimyo.

2. Angkatan Perang

Jepang menjadikan angkatan perang menjadi dua bagian yang dipegang oleh
keluarga Chosu dan keluarga Satsuma yang akan meniru angkatan perang milik barat
caranya. Keluarga Chosu memegang angkatan perang dengan meniru sistem yang ada di
Jerman. Sedangkan keluarga Satsuma dan meniru sistem angkatan laut milik Inggris.
Para mentri juga akan bertanggung jawab langsung kepada kaisar yang pada akhirnya
akan tercipta Gunbatsu (Pemerintahan diktator militer).

3. Bidang Industri

Jepang ingin mensetarakan industrinya sama dengan Eropa agar bisa mengejar
ketertinggalan yang sudah sangat lama sekali, oleh karena itu semua tenaga yang
memiliki keahlian dan potensial akan dikirim untuk belajar teknologi industri di Eropa.
Disisi lain juga Jepang berhasil mendatangkan mesin-mesin dari negara inggris dengan
menjual hasil alamnya yaitu teh dan kain sutera yang memiliki nilai jual sangat tinggi.

4. Bidang Pendidikan

Jepang sangat mengutamakan tentang pengetahuan agar bisa sejajar dengan


bangsa barat sehingga ia memberikan wajib belajar bagi anak-anak yang ada di Jepang
dengan sekolah wajib selama 6 tahun dengan tanpa perbedaan. Selain itu Jepang
memiliki terobosan untuk mengirim pelajar yang sangat berpotensi untuk sekolah dan
menyerap ilmu diluar negeri khususnya di Eropa untuk memperdalam ilmu pengetahuan
dan tekhonologi, agar bisa diterapkan di negaranya sendiri.

C. Restorasi Meiji
1. Penyebab Restorasi Meiji

Jepang merupakan negara dengan bentuk pemerintahan kekaisaran, sehingga


secara teoretis pemegang kekuasaan tertinggi adalah kaisar. Namun dalam praktiknya,
sejak abad ke-12, yang memiliki peran dan kekuatan besar dalam menjalankan

11
pemerintahan adalah panglima militer atau shogun. Sementara kaisar memiliki peran
terbatas dalam aktivitas sosial politik, bahkan hanya menjadi semacam simbol.

Selama shogun berkuasa, tidak jarang terjadi peperangan dan pemberontakan


yang berupaya memulihkan peran kaisar. Konflik semakin memanas saat Keshogunan
Tokugawa mulai berkuasa pada 1633.

Pasalnya, dinasti ini menjalankan kebijakan baru yang dikenal dengan nama
"sakoku", di mana orang Jepang tidak boleh pergi ke luar negeri, begitu pula sebaliknya.
Upaya menutup diri juga dilakukan dengan melarang peredaran buku-buku berbahasa
asing.
Alasan utama penerapan kebijakan sakuku adalah, Tokugawa khawatir Jepang
akan mendapatkan pengaruh buruk dan dikuasai oleh pihak asing. Kebijakan ini terbukti
mematikan ekonomi Jepang.
Memasuki abad ke-18, timbul kemerosotan ekonomi akibat bencana alam dan
korupsi.
Untuk menyiasati kondisi itu, pemerintahan Tokugawa lantas menaikkan pajak
kepada petani, yang kemudian menyulut penolakan serta kerusuhan di berbagai daerah.
Dari pihak asing, muncul tekanan agar Jepang kembali membuka diri dan
menormalkan hubungan perdagangan dengan negara-negara Barat.
Jepang baru bersedia membuka hubungan ketika armada militer Amerika Serikat
yang dipimpin oleh Komodor Matthew Perry berlabuh di negaranya pada 1853.
Namun, masuknya kembali bangsa-bangsa asing ke Jepang membuat Tokugawa
kehilangan wibawanya dan dianggap mengingkari janji oleh rakyatnya.
Dikombinasikan dengan faktor-faktor internal, yakni krisis ekonomi dan
pemerintahan Tokugawa yang goyah, tuntutan agar kekuasaan pemerintahan
dikembalikan ke tangan kaisar terus bergaung.

Alhasil, kelompok anti-shogun pun bermunculan di Jepang, utamanya di


Satsuma dan Choshu.

2. Perang Boshin

Dalam perkembangannya, kelompok anti-shogun di Satsuma dan Choshu mulai


menjalin kontak dengan Inggris dan Amerika agar mau membantu memodernisasi
pasukan mereka.

12
Upaya modernisasi militer yang dilakukan kelompok anti-shogun mulai
membuahkan hasil pada 1866.

Keberuntungan kembali berpihak kepada mereka saat Kaisar Komei meninggal


dan digantikan oleh putranya, Matsuhito, yang nantinya dikenal sebagai Kaisar Meiji.

Menyadari kekuatannya semakin rapuh dan tekanan terus berdatangan,


Tokugawa akhirnya setuju untuk mundur dari posisinya sebagai shogun pada November
1867.

Kendati demikian, mereka masih memiliki pengaruh kuat dalam aktivitas


pemerintahan Jepang.

Hal inilah yang berakibat pada pecahnya Perang Boshin antara pasukan
Tokugawa melawan pasukan pro-kekaisaran.

Perang Boshin menjadi titik awal dari gerakan Restorasi Meiji dan kemajuan
Jepang. Pada 1868, pasukan kekaisaran berhasil menguasai tiga dari empat pulau utama
di Jepang, yakni Kyushu, Shikoku, dan Honshu.

Dalam perang ini, perlawanan pasukan dan pendukung Tokugawa akhirnya


dapat dihentikan pada Mei 1869.

3. Tokoh Restorasi Meiji

Restorasi Meiji diprakarsai oleh Kaisar Jepang Matsuhito atau Kaisar Meiji dan
berlangsung antara tahun 1866-1869.

Pada periode ini, Jepang memasuki era baru, yang dimulai dengan penghapusan
politik isolasi oleh Kaisar Meiji.

Kaisar Meiji mereformasi Jepang secara mendasar dan menekankan pada


pembaharuan kehidupan manusia melalui pembangunan industri serta teknologi.

Hal ini dilakukan untuk mengejar ketertinggalan Jepang dari negara-negara


Barat sekaligus menaikkan posisinya di mata internasional.

Salah satu kebijakan Restorasi Meiji adalah mengirimkan para pemuda untuk
belajar ke luar negeri.

Mereka dikirim ke Amerika dan Eropa untuk mempelajari bidang teknologi


yang dapat diterapkan di negaranya.

13
Di saat yang sama, Jepang juga mengundang para pakar dan ahli dari luar negeri
untuk mengajar di negaranya.

Hasilnya, dalam waktu relatif singkat, Jepang tumbuh menjadi sebuah negara
industri yang maju.

Selain Kaisar Meiji, berikut ini beberapa tokoh penting selama Restorasi Meiji.

a. Saigo Takamori (pemimpin Satsuma)


b. Kido Takayoshi (pemimpin Choshu)
c. Sakamoto Ryoma (pencetus aliansi Satsuma dan Choshu)
d. Fukuzawa Yukichi (modernisasi pendidikan)
4. Dampak Restorasi Meiji
Restorasi bukan hanya mengenai pengembalian kekuasaan kepada Kaisar, tapi
sebagai titik tolak perkembangan Negara Jepang menuju Negara yang maju dan modern
dalam berbagai bidang, antara lain:
a. Dalam Bidang pemerintahan.

Setelah terjadinya Restorasi Meiji, sistem pemerintahan Negara Jepang


bergeser dari Negara Feodal menjadi Negara Monarki. Pimpinan Negara pun telah
dikembalikan kepada Kaisar. Jepang pun berusaha untuk menyusun UUD dan
sistem ketatanegaraan. Sejak tahun 1882, beberapa orang Jepang memulai survey
UUD Negara Barat dan akhirnya memilih konstitusi Negara German sebagai
contoh UUD Jepang yang baru. Pada tanggal 25 Februari 1889 diumumkan dan
diberlakukan pada tahun 1890. UUD Jepang yang baru bersifat Monarkis dan
Kaisar memegang kekuasaan tertinggi (Kaisar dianggap sebagai dewa tertinggi).

Meskipun belum sempurna, namun UUD 1889 adalah UUD modern kedua
di Asia setelah UUD Ottoman Empire (Turki) pada tahun 1876. Jepang akhirnya
berkembang menjadi Negara yang maju dan diperhitungkan hingga akhirnya ikut
terseret dalam Perang Dunia II dan akhirnya mengalami kekalahan.

Kekalahan ini membawa dampak luka yang sangat besar bagi rakyat. Ada
yang menganggap ikutnya Jepang dalam perang ini karena Konstitusi Jepang yang
kurang baik yang tidak bisa membatasi kekuasaan eksekutif hingga akhirnya terjadi
perubahan UUD dan konstitusi di Negara Jepang. Pada tanggal 3 November 1946
diumumkan konstitusi baru dan berlaku pada tanggal 3 Mei 1947. UUD ini dikenal
dengan UUD 1947.

14
UUD ini sangat berbeda dengan UUD 1889. Dalam UUD 1947 diberlakukan
pembatasan kekuasaan Kaisar, Kaisar sebagai symbol rakyat, membatalkan kekuatan
militer dan penolakan perang serta kedaulatan rakyat.

Jika UUD 1889 mengikuti konstitusi German maka UUD 1947 lebih banyak
mencontoh Negara Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan Amerika Serikat
menguasai Jepang setelah Perang Dunia II sebagai pemenang pihak yang menang
pada Perang Dunia II.

Namun,ada pihak yang menganggap bahwa UUD 1947 yang berlaku hingga
saat ini bukan milik warga Jepang, tapi paksaan dari luar (Amerika Serikat). Namun
dikarenakan UUD Jepang termasuk UUD Rigid, maka prosedur perubahan UUD
jauh lebih susah daripada UUD biasa. Sampai saat ini, perubahan UUD adalah salah
satu isu krusial yang membagi kanan dan kiri aliran politik.

b. Pendidikan

Selama pemerintahan Tokugawa pendidikan di sekolah hanya melanjutkan


pendidikan dan keterampilan yang didapatkan seorang anak didalam keluarganya.
Sekolah hanya sebagai pelengkap. Setelah Restorasi Meiji, bidang pendidikan
merupakan yang mendapatkan perhatian khusus. Pendidikan mulai melakukan
modernisasi dan banyak meniru sistem Barat.

Jepang banyak mengirimkan pelajar-pelajar untuk melakukan pendidikan di


Negara-negara Eropa salah satunya adalah Fukuza Yukichi yang akhirnya menjadi
bapak pendidikan Jepang.

Pada tahun 1886 pemerintahkan wajib beajar di sekolah dasar selama tiga
atau empat tahun. Kemudian perauran itu diubah pada tahun 1900 pendidikan wajib
diberika cuma-cuma dan pada tahun 1908 menjadi enam tahun. Setelah Perang
Dunia II masa wajib belajar menjadi Sembilan tahun hingga kini, mencakup
sekolah dasar dan sekolah lanjutan pertama.

c. Militer.
Selama masa feodal dan Tokugawa, militer dipegang dan dikendalikan oleh
Golongan Samurai secara turun temurun. Namun setelah masa Restorsi Meiji,
Jepang membangun militer dengan bantuan Negaranegara Barat. Jepang
bekerjasama dengan Negara Inggris dalam mengembangkan Angkatan Laut.

15
Pemerintah juga segera mangambil alih fasilitas pembuatan senjata dan
penggunaannya untuk industri perang. Pada tahun 1873 pemerintah
memberlakukan wajib militer untuk menggantikan pola lama yang didasarkan pada
kelas bagi dinas militer. Wajib militer ini diberlakukan untuk semua laki-laki
berumur 20 tahun keatas.

Disamping itu Jepang juga mengirimkan seorang utusan bernama Yamagata


Aritomo ke Perancis dan Prusia (Jerman) untuk mempelajari organisasi militer
modern model Barat.

Sekembalinya ke Jepang Yamagata Aritomo membentuk tentara yang terdiri


atas para Samurai dan rakyat umum. Pada tahun 1878 Yamagata
mengorganisasikan Staf Angkatan perang Jepang menurut model Perusia (Jerman)
dan pada tahun 1883 sebuah akademi Militer dibangun, sehingga para perwira
muda Jepang tidak perlu dikirim untuk belajar ke luar negeri. Rencana
pembangunan Angkatan Laut dimulai dengan pembuatan badan-badan kapal oleh
Jepang sendiri.

Pembinaan pertahanan nasional Jepang didasarkan atas dua unsur, angkatan


Pertahanan diri dan system keamanan kolektif dengan Amerika Serikat.

d. Ekonomi

Sebagian besar masyarakat selama masa feodal Jepang hidup dengan


mengandalkan usaha keluarga yang dijalankan secara turun temurun. Karena itu
kehidupan ekonomi tidak berkembang dengan baik. Namun setelah Restorasi Meiji,
ekonomi Jepang mengalami perkembangan yang pesat. Seiring dengan kedatangan
bangsa Barat dan perkembangan ilmu pengetahuan Jepang menjadi salah satu
negara yang maju.

Sebelum Restorasi Meiji, Jepang adalah negara dengan masyarakat


agrikultur dan hanya meneruskan usaha keluarga secara turun temurun. Namun
pasca Restorasi Meiji, Jepang menjadi sangat unggul dalam bidang manufaktur.

Sarana untuk memajukan kehidupan ekonomi pun mulai dikembangkan.


Jepang membangun jalan raya dan jalur kereta api. Jepang juga mendirikan bank-
bank untuk mempermudah transaksi ekonomi. Pemerintah juga membangun
berbagai industri, setelah industri tersebut dapat berjalan dengan baik kemudian
secara bertahap akan dijual kepada pihak swasta dengan harga yang murah.

16
Meskipun kesulitan karena kurangnya modal dan kurangnya pengalaman,
Jepang hanya melakukan peminzaman modal kepada Inggris. Jepang tidak ingin
modal asing menguasai perekonomian di Negara mereka.

e. Budaya

Walaupun zaman Meiji merupakan titik balik dalam perkembangan politik,


ekonomi dan pendidikan Jepang, namun dalam bidang kebudayaan hampir tidak
memperlihatkan perubahan-perubahan besar. Pakaian Kimono, upacara minum teh,
seni merangkai bunga dan pembuatan taman pemandangan alam, yang berpangkal
pada kebiasaan dan adat istiadat Jepang yang telah berlaku sejak ratusan tahun yang
lalu merupakan sendi-sendi kebudayaan Jepang.

Orang Jepang amat memperhatikan perkembangan seni, baik sebagai


penonton maupun pelaku. Sejak perang telah terjalin pertukaran seni internasioal
dengan giat. Banyak lukisan Jepang dan karya-karya seni lain nya dipamerkan
diluar negeri.

Beberapa kebudayaan Jepang yang tetap dilestarikan hingga saat ini:


1. Festival Hinamatsuri
Hinamatsuri adalah festival yang dirayakan oleh para gadis dan anak
perempuan. Mereka akan menggunakan kimono terbaik yang mereka miliki
dan bersilaturahmi ke rumah teman dan tetangga. Pada festival ini biasanya
dipajang sejumlah boneka atau Hina Ningyo di setiap rumah, sehingga festival
ini juga disebut Festival Boneka. Pada awalnya, Hinamatsuri dirayakan setiap
hari ke-3 bulan 3 menurut Kalender Lunisolar/Kalender Suryacandra (kalender
yang menggunakan fase bulan sebagai acuan utama, namun juga
menambahkan pergantian musim dalam perhitungan tahunnya), setelah
terjadinya Restorasi Meiji, dan Jepang mulai menggunakan Kalender Masehi,
perayaan Hinamatsuri berubah menjadi tanggal 3 maret.
2. Teater
Tiga bentuk penting drama klasik Jepang adalah Noh, Bunraku (drama
Jepang) dan Kabuki. Namun diantaka ketiga drama ini yang paling popular
adalah Kabuki. Kabuki adalah bentuk drama Jepang yang berasal dari Noh
(lebih banyak menggunakan nyanyian dan tarian) dan Bunraku serta mencakup
seni-seni teater lainnya. Drama ini berkembang pada penghujung abad ke-17.
Awalnya kabuki dipertunjukkan oleh rombongan wanita. Namun setelah

17
Restorasi Kabuki ini hanya dimainkan oleh para pria saja dengan menggunakan
riasan yang mencolok, cerita kabuki yang awalnya bersifat Feodal pun mulai
ditinggalkan dan berubah menjadi cerita yang lebih moderen. Seni drama ini
juga memperoleh reputasi Internasional dan sejak tahun 1955 telah diadakan
sebelas perjalanan pertunjukan ke luar negeri. (Jepang Dewasa Ini, Tanpa
angka tahun: 142)
3. Pakaian
Pakaian Barat mulai menyebar setelah Restorasi Meiji. Pakaian Barat
mulai dipakai oleh para pegawai pemerintahan dan pada acara-acara resmi,
namun baru beberapa lama kemudian pakaian tersebut menjadi popular di
kalangan rakyat biasa. Selama masa-masa sulit, masa perang antara tahun 1930
dan 1945, pakaian Barat yang lebih sederhana menggantikan kimono yang
dinilai tidak praktis. Pada masa pendudukan Amerika Serikat pasca perang,
periode dimana terjadi Westernisasi besar-besaran, banyak orang beralih dari
pakaian masa perang ke pakaian Barat. Mulai sekitar tahun 1960, pakaian
Barat menjadi pilihan yang lebih disukai oleh mayoritas masyarakat Jepang,
kimono umumnya hanya disimpan untuk acara-acara special dan telah
dimodifikasi dalam bentuk yang lebih sederhana.
4. Agama
Kebebasan agama dijamin bagi setipa orang berdasarkan konstitusi
1946. Pada permulaan abad ke 19 suatu gerakan Shinto patriotic mulai
menanamkan pengaruhnya. Setelah Restorasi Meiji dalam tahun 1868 dan
khususnya selama perang dunia ke II, Shinto dianggap sebagai agama Negara
dan amat ditunjang oleh para penguasa. Namun berdasarkan konstitusi, agama
Shinto tidak lagi menerima bantuan resmi atau hak-hak istimewa, walaupun
masih memainkan peranan penting seremonial dan simbolis dalam banyak
aspek kehidupan Jepang.
D. Pendudukan Jepang di Indonesia
a. Latar Belakang
Bulan Oktober 1941, Jenderal Hideki Tojo menggantikan Konoe sebagai
Perdana Menteri Jepang. Sebenarnya, sampai akhir tahun 1940, pimpinan militer Jepang
tidak menghendaki melawan beberapa negara sekaligus, namun sejak pertengahan tahun
1941 mereka melihat, bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Belanda harus dihadapi
sekaligus, apabila mereka ingin menguasai sumber daya alam di Asia Tenggara.

18
Apalagi setelah Amerika melancarkan embargo minyak bumi, yang sangat mereka
butuhkan, baik untuk industri di Jepang, maupun untuk keperluan perang.
Admiral Isoroku Yamamoto, Panglima Angkatan Laut Jepang, mengembangkan
strategi perang yang sangat berani, yaitu mengerahkan seluruh kekuatan armadanya
untuk dua operasi besar. Seluruh potensi Angkatan Laut Jepang mencakup 6 kapal
induk (pengangkut pesawat tempur), 10 kapal perang, 18 kapal penjelajah berat, 20
kapal penjelajah ringan, 4 kapal pengangkut perlengkapan, 112 kapal perusak, 65 kapal
selam serta 2.274 pesawat tempur. Kekuatan pertama, yaitu 6 kapal induk, 2 kapal
perang, 11 kapal perusak serta lebih dari 1.400 pesawat tempur, tanggal 7 Desember
1941, akan menyerang secara mendadak basis Armada Pasifik Amerika Serikat di Pearl
Harbor di kepulauan Hawaii. Sedangkan kekuatan kedua, sisa kekuatan Angkatan Laut
yang mereka miliki, mendukung Angkatan Darat dalam Operasi Selatan, yaitu
penyerangan atas Filipina dan Malaya/Singapura, yang akan dilanjutkan ke Jawa.
Kekuatan yang dikerahkan ke Asia Tenggara adalah 11 Divisi Infantri yang didukung
oleh 7 resimen tank serta 795 pesawat tempur. Seluruh operasi direncanakan selesai
dalam 150 hari. Admiral Chuichi Nagumo memimpin armada yang ditugaskan
menyerang Pearl Harbor.
Hari minggu pagi tanggal 7 Desember 1941, 360 pesawat terbang yang terdiri
dari pembom pembawa torpedo serta sejumlah pesawat tempur diberangkatkan dalam
dua gelombang. Pengeboman Pearl Harbor ini berhasil menenggelamkan dua kapal
perang besar serta merusak 6 kapal perang lain. Selain itu pemboman Jepang tesebut
juga menghancurkan 180 pesawat tempur Amerika. Lebih dari 2.330 serdadu Amerika
tewas dan lebih dari 1.140 lainnya luka-luka. Namun tiga kapal induk Amerika selamat,
karena pada saat itu tidak berada di Pearl Harbor. Tanggal 8 Desember 1941, Kongres
Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang.
Perang Pasifik ini berpengaruh besar terhadap gerakan kemerdekaan negara-
negara di Asia Timur, termasuk Indonesia. Tujuan Jepang menyerang dan menduduki
Hndia-Belanda adalah untuk menguasai sumbersumber alam, terutama minyak bumi,
guna mendukung potensi perang Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dirancang
sebagai pusat penyediaan bagi seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera
sebagai sumber minyak utama.
b. Pendaratan Jepang di Indonesia

19
Pasukan Jepang sejak awal berusaha menguasai Indonesia sejak pecah perang
Pasifik. Alasannya, Angkatan Perang Jepang (Dai Nippon) membutuhkan minyak bumi
dan bahan mentah lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan angkatan perangnya.

Pada 10 Januari 1942, tentara Jepang telah mendarat di Tarakan, Kalimantan


Timur kemudian disusul dengan penguasaan daerah Balikpapan, Pontianak dan
Banjarmasin.

Daerah-daerah pertambangan minyak di Kalimantan dengan mudah dikuasai


Jepang. Tentara Jepang bergerak ke Suamtera, menduduki Palembang pada 14 Februari
1942. Sehingga makin mudah merebut Pulau Jawa.

Tentara Jepang menjalankan siasat perang kilat (Blitz Krieg) untuk mewujudkan
Imperium Asia Timur Raya. Dalam menghadapi ekspansi Jepang, Sekutu membentuk
ABDACOM (American, British, Dutch, Australian Command) dengan markas di
Lembang, Bandung.

Sementara itu Letjend Hein Ter Poorten diangkat sebagai Panglima Tentara
Hindia Belanda (KNIL). Namun dalam waktu relatif singkat tentara Jepang dapat
menguasai hampir seluruh kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara.

c. Pendudukan Jepang di Indonesia


Markas besar Kemaharajaan Jepang membentuk tentara umum selatan, yang
meliputi:
 Tentara ke-14 dipimpin Letjend Honma Masaharu dengan wilayah operasi di
Philipina.
 Tentara ke-15 dipimpin Letjend Iida Shojiro dengan wilayah operasi di
Thailand dan Burma.
 Tentara ke-16 dipimpin Letjend Imamura Hitoshi dengan wilayah operasi di
Indonesia (Hindia Belanda).
 Tentara ke-25 dipimpin Letjend Yamashita Tomoyuki dengan wilayah
operasi di Malaya (Malaysia).

Selain itu, terdapat beberapa divisi dalam struktur pasukan tersebut. Pada 1
Maret 1942, tentara ke-16 Angkatan Darat Jepang yang dipimpin Letjend Hitoshi
Imamura telah mendarat di Pulau Jawa di tiga tempat, yaitu:

 Di teluk Banten, Jawa Barat


 Di Eretan Wetan, Jawa Barat
20
 Di Kragan, Rembang, Jawa Barat

Tentara Jepang dengan mudah merebut kota-kota penting di Jawa seperti


Batavia, Bandung dan lain-lain. Pada 8 Maret 1942, Letjend Hein Ter Poorten selaku
Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda dan atas nama Angkatan Perang Sekutu di
Indonesia menyerah tanpa syarat kepada pasukan Jepang.

Perundingan penyerahan tersebut berlangsung di Kalijati, Subang, Jawa Barat.

Dalam Perundingan Kalijati, dari Jepang diwakili Gubernur Jenderal Imamura,


sedangkan dari pihak Belanda diwakili Gubernur Jenderal Tjarda dan Jenderal Ter
Poorten. Pada 8 Maret 1942 dimulai zaman pendudukan Jepang di Indonesia.

21
BAB IV
KESIMPULAN
Pada masa Restorasi Meiji, Kaisar Meiji mereformasi Jepang secara mendasar dan
menekankan pada pembaruan kehidupan melalui pembangunan industri serta teknologi.

Restorasi Meiji menjadi sejarah besar yang pengaruhnya abadi bagi bangsa Jepang.

Hanya dalam waktu sekitar tiga dekade, Jepang yang awalnya negara terisolasi, terbelakang,
dan tradisional, menjadi negara maju yang kompetitif dengan negara-negara Barat.

Jepang berhasil membuktikan diri kepada dunia sebagai bangsa yang memiliki kompetensi
ilmu pengetahuan dan teknologi maju yang dapat disejajarkan dengan negara-negara maju. Selain
itu, Jepang tumbuh menjadi salah satu negara dengan militer terkuat dan termodern pada awal abad
ke-20.

22
PENUTUP
Segala Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, bimbingan dan kasih karunia-
NYA yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan
tugas makalah ini yang berjudul " Kedatangan Amerika ke Jepang dan Akibatnya " tepat pada
waktunya.

Dalam menyusun tugas ini, penulis tidak luput dari berbagai kesulitan dan hambatan,
namun atas bantuan dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya penulisan tugas ini dapat
terselesaikan.

Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu serta
mendukung penulis dalam menyusun dan menyelesaikan tugas ini.

23
DAFTAR PUSTAKA

NIngsih, W. L. (2023, Januari 29). Apa Tujuan Restorasi Meiji? Retrieved from kompas.com:
https://www.kompas.com/stori/read/2022/11/21/140000279/apa-tujuan-restorasi-meiji-?page=all

Ningsih, W. L. (2023, Januari 29). Restorasi Meiji: Tokoh, Penyebab, dan Dampak. Retrieved from
kompas.com: https://www.kompas.com/stori/read/2021/10/29/150000079/restorasi-meiji-tokoh-
penyebab-dan-dampak?page=all

Sari, Y. N. (2020). PENGARUH RESTORASI MEIJI TERHADAP MODERNISASI DI NEGARA. Pendidikan


Sejarah,FKIP-Universitas Riau, 1-9.

Winarti, R. (2023, Januari 28). Pembukaan Politik Sakoku Jepang Pada Abad ke-19. Retrieved from
narasisejarah.id: https://narasisejarah.id/pembukaan-politik-sakoku-jepang-pada-abad-ke-19/

24

Anda mungkin juga menyukai