Anda di halaman 1dari 2

1.LED 1.

1 -Kesesuaian VMTS UPPS terhadap VMTS PT

Dalam menerapkan kesesuaian VMTS Upps harus sejalan dengan Prodi DIII Kebidanan yang
mana dalam upaya menghasilkan tenaga ahli madya kebidanan harus melibatkan semua stakeholder
sehingga dalam implementasi kurikulum kebidanan,diharapkan nanti bisa berkembang sesuai dengan
visi dan misi dari perguruan tinggi Akademi Kebidanan Yaleka Maro Merauke.

-Visi Keilmuan PS yang di kelola

Mengembangkan Pendidikan Kebidanan yang unggul dan selaras serta terintegrasi untuk menghasilkan
lulusan Ahli Madya Kebidanan yang handal sehingga kedepan mampu bersaing dalam dunia pekerjaan
secara umum dan kebidanan secara khusus.

2.LED 1.2 –Mekanisme penyusunan VMTS UPPS melibatkan para pemangku kepentingan

1.Pemangku kepentingan Internal

Mahasiswa: Mahasiswa berperan aktif dalam menyusun VMTS UPPS karena melalui
penyusunan VMTS ini juga mahasiswa dapat mengetahui aktivitas apa saja yang bisa dijalankan
kedepannya secara maksimal dan juga mahasiswa mempunyai andil dalam penyusunan VMTS UPPS
karena berhak memberikan saran/masukan yang baik guna penerapan VMTS UPPS tersebut.

Dosen : Dosen memberikan saran/masukan dan hal-hal yang senantiasa dapat dijadikan sebagai
sebuah pertimbangan untuk penyusunan sebuah VMTS UPPS di Perguruan Tinggi,karena pada dasarnya
sebuah keputusan pimpinan perguruan tinggi yang berkaitan dengan visi misi berasal dari
saran/masukan serta kesimpulan yang telah disepakati bersama yang kemudian menjadi bahan
pertimbangan untuk diputuskan nanti.

Tendik : Tenaga Kependidikan memberikan penilaian terhadap pemahaman visi misi yang akan
dilaksankan oleh sebuah perguruan tinggi sehingga dalam implementasi visi misi dapat berjalan dengan
baik sesuai dengan maksud dan tujuannya.

Pengelola : Pengelola juga mempunyai peran penting dalam penyusunan VMTS UPPS karena
sebuah penyusunan VMTS UPPS sebelum di putuskan menjadi Visi Misi yang tetap harus dilakukan
koordinasi antara Pimpinan Perguruan Tinggi dan Pengelola serta pengelola juga berhak merevisi
apabila terdapat sebuah kesalahan dan kekeliruan dalam penyusunan VMTS UPPS.

2.Pemangku Kepentingan Eksternal

Pemangku Kepentingan Eksternal adalah bagian dari pemangku kepentingan yang berada diluar sebuah
organisasi dan mereka tidak memiliki kapasitas dalam penyusunan sebuah VMTS UPPS seperti
Pemangku kepentingan internal.

3.LED 1.3.-Strategi pencapaian tujuan disusun berdasarkan analisis yang sistematis,pada


pelaksanaannya dilakukan pemantauan dan evaluasi yang ditindaklanjuti oleh UPPS.
Dalam pencapaian sebuah tujuan VMTS UPPS,strategi yang harus digunakan adalah melaksanakan
workshop kurikulum yang melibatkan pihak pemangku kepentingan sebagai narasumber yang dapat
memberikan kontribusi dalam pengembangan VMTS UPPS kedepannya,walaupun mereka tidak
dilibatkan secara langsung dalam strategi penyusunan VMTS UPPS dan strategi selanjutnya yang dapat
digunakan adalah melengkapi kurikulum pendidikan kebidanan dengan adanya portofolio
kurikulum,kelengkapan referensi pendukung seperti buku ajar,modul,penuntun praktikum dan lain lain
yang dianggap perlu dan penting.

4.-Audit internal terhadap pencapaian sasaran sesuai dengan rencana operasional setiap tahun pada
unit pengelola Program Studi.

Audit internal pencapaian sasaran yang dilakukan pada tahun 2020,2021 dan 2022 menunjukan bahwa
dampak perkembangan VMTS UPPS sangat mengalami kenaikan yang signifikan,karena banyak
masyarakat khususnya Kaum Perempuan yang sangat tertarik untuk menempuh perkuliahan di Akademi
Kebidanan Yaleka Maro Merauke,hal ini secara continue akan dilakukan oleh Institut pendidikan ini
sehingga kedepan diharapkan akan terus meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul
dengan mencetak tenaga Ahli Madya Kebidanan di Kawasan Papua Selatan.

Anda mungkin juga menyukai