Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN IBADAT SABDA DI KELUARGA KATOLIK

PEMBUKA
Tanda Salib Dan Salam

P Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus


U Amin

P Tuhan beserta kita


U Sekarang dan selamanya

Tobat

P Mari kita awali ibadat ini dengan mengakui segala dosa dan kesalahan kita:
Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa dan kepada saudara sekalian
bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan dengan perbuatan dan
kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu
saya mohon kepada Santa perawan Maria, kepada para malaikat dan orang
Kudus, dan kepada saudara sekalian supaya mendoakan saya pada Allah Tuhan
kita.

P Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan
mengantar kita ke hidup yang kekal.
U Amin

Doa Pembuka

P Marilah berdoa: (Hening sejenak)


Allah Bapa Maha setia, Engkau mengasihi kami. Semoga kami pun mengasihi
Engkau dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi,
dan dengan segenap kekuatan kami. Dengan perantaraan Yesus Kristus putra-
Mu Tuhan kami yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup
dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa.
U Amin

MENDENGARKAN SABDA ALLAH

Bacaan Injil – Lukas 24:13-35


Pada hari Sabat sesudah Yesus dimakamkan, dua orang dari murid-murid
Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh
mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala
sesuatu yang telah terjadi.
Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus
sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi
ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat
mengenali Dia.
Yesus berkata kepada mereka, “Apakah yang kamu percakapkan sementara
kamu berjalan?” Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari
mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya, “Adakah Engkau satu-satunya
orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-
hari belakangan ini?” Kata-Nya kepada mereka, “Apakah itu?”
Jawab mereka, “Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret! Dia adalah
seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah
dan di depan seluruh bangsa kami.
Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan
Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami
dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa
Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.
Dan beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-
pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu
mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-
malaikat, yang mengatakan bahwa Yesus hidup.
Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati bahwa
memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Yesus sendiri
tidak mereka lihat.”

Lalu Ia berkata kepada mereka, “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya
hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah
dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk
masuk ke dalam kemuliaan-Nya?”
Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam
seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
Sementara itu mereka mendekati kampung yang mereka tuju.
Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanannya. Tetapi mereka
mendesak-Nya dengan sangat, “Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab
hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam.”

Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka. Waktu duduk


makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-
mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka.
Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi
Yesus lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang
lain, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di
tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”
Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka
mendapati kesebelas murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman
mereka. Kata mereka kepada kedua murid itu, “Sungguh, Tuhan telah bangkit,
dan telah menampakkan diri kepada Simon.”
Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan
bagaimana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan Rabu 12 April 2023

Apakah kita terkadang merasa down, putus asa dan putus asa karena
banyaknya tantangan hidup yang kita alami saat ini? Misalnya, pandemi covid-
19 yang lalu membuat begitu banyak malapetaka di dunia kita saat ini.
Apakah itu membuat kita merasa down, putus asa dan putus asa? Kita tidak
boleh membiarkan pandemi covid-19 ini membuat kita terpuruk. Kita harus
terus berharap karena tidak ada situasi tanpa harapan selama kita memiliki
iman kepada Tuhan.
Kedua pengikut yang pergi ke Emaus jelas putus asa, mereka merasa sedih
dan putus asa. Mereka berada dalam suasana hati yang demikian karena Tuhan
dan Tuan mereka mengalami kematian yang kejam di kayu salib. Mereka
berpikir bahwa Yesus adalah penyelamat mereka yang kuat tetapi mereka
kecewa. Karena Yesus mati di kayu salib dengan luka memar dan dipukuli.
Pengharapan mereka akan Yesus yang berkuasa tiba-tiba digantikan oleh
perasaan kesepian, kekalahan, dan keputusasaan. Sampai Kristus Yang Bangkit
berjalan bersama mereka, bercakap-cakap dengan mereka dan akhirnya pergi
ke rumah mereka untuk memecahkan roti bersama mereka.
Setelah memecahkan roti bersama mereka, Kleopas dan rekannya menyadari
bahwa Yesuslah yang berjalan, bercakap-cakap, dan memecahkan roti bersama
mereka. Setelah menemukan identitas Yesus, kesepian dan keputusasaan
mereka segera digantikan oleh kebahagiaan, keputusasaan mereka dikalahkan
oleh dorongan. Semangat putus asa mereka tiba-tiba menyala dan bersinar.
Apa yang kita lakukan ketika kita merasa putus asa, sedih dan putus asa?
Apakah kita hanya merajuk di satu sudut seolah-olah kita adalah orang yang
paling putus asa dan sengsara di dunia ini? Ataukah kita selalu memanggil
Yesus untuk memberi kita harapan dan kekuatan?
Ketika kita berada di titik terendah kita harus selalu ingat bahwa Yesus selalu
ada untuk kita dan berjalan bersama kita selalu siap untuk mendengarkan kita.
Dia ingin memberi kita harapan, Dia ingin menginspirasi kita dan memberi tahu
kita ini: Berharaplah karena Aku sudah bangkit.
Doa Harian
Allah Bapa sumber sukacita kami, setiap tahun Engkau menggembirakan kami
dengan perayaan Kebangkitan Kristus. Semoga perayaan yang kami
langsungkan ini membimbing kami menuju sukacita abadi.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan
berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala
masa. Amin

Doa Umat

P Tuhan Yesus Kristus yang berbelas kasih, Engkau menjelajah kota-kota dan
desa-desa, menyembuhkan
setiap kelemahan dan penyakit. Dengan Sabda-Mu, setiap orang yang sakit
menjadi sembuh. Datanglah menolong kami dari penyakit-penyakit lainnya,
agar kami mengalami kasih-Mu yang menyembuhkan. Mari berdoa bagi orang-
orang yang sakit:
Semoga mereka memperoleh kembali kekuatan dan kesehatan berkat
penanganan medis yang baik.
Marilah kita mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

L Mari berdoa bagi mereka yang meninggal:


Semoga berkat kerahiman Tuhan, mereka memperoleh istirahat kekal dalam
damai dan yang ditinggalkan mendapatkan anugerah kekuatan dan ketabahan
agar mereka tidak putus asa dan tetap berharap padaMu. Marilah kita mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

L Mari berdoa bagi para dokter, perawat, peneliti, dan semua tenaga
kesehatan.
Semoga Tuhan senantiasa menyertai mereka yang mengusahakan kesembuhan
dan menolong orang-orang yang sakit. Semoga Tuhan selalu melindungi
mereka dalam menjalankan tugasnya yang
mulia namun penuh resiko.
Marilah kita mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

L Mari berdoa bagi para pemimpin bangsa-bangsa:


Semoga Tuhan senantiasa menyertai dan membimbing mereka untuk bertindak
dengan tepat, penuh kasih
dan total bagi kebaikan orang-orang yang memang seharusnya mereka layani.
Marilah kita mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

L Mari berdoa bagi Bapa Suci, Para Uskup dan Para Imam:
Semoga Tuhan selalu menyertai mereka agar mereka mampu membimbing
umat dengan pengharapan yang kuat, iman yang teguh dan kasih yang nyata.
Marilah kita mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

L Mari berdoa bagi kita semua:


Sembuhkanlah kami dari sikap egois yang menghalangi kami untuk bekerja
sama. Sembuhkanlah kami dari rasa putus asa dan ketakutan akan masa
depan kami.
Marilah kita mohon:
U Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

P Tuhan Yesus sang penyembuh agung, tinggalah bersama kami, sertailah


kami, sehingga di tengah keputus-asaan kami, kami tetap merasakan damai-
Mu, sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami, kini dan
sepanjang masa. Amin.

Bapa Kami, Salam Maria 3x

PENUTUP
Doa Penutup

P Allab Bapa Mahakasih, Engkau telah menyatukan kami dalam ibadat ini.
Semoga kami makin mampu membangun persaudaraan kasih dengan semua
orang yang sedang mengalami keprihatinan ini, sambil menantikan kedatangan
kembali Putra-Mu. Sebab Dialah Tuhan, dan Pengantara kami. Amin

Berkat Dan Tanda Salib

P Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa, dan


menghantar kita ke hidup yang kekal.
U Amin.

P Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.


U Amin

P Dengan ini ibadat kita telah selesai.


U Syukur kepada Allah

Anda mungkin juga menyukai