Anda di halaman 1dari 8

1. a.

Dari kasus PT Sarden Lezat (PTSL), jelaskan keuntungan yang diperoleh PT SL


setelah mengimplementasikan sistem penjaminan kualitas, berikan contoh nya.
Pada umumnya, pelanggan menginginkan produk yang memiliki karakteristik lebih
cepat, lebih murah, dan lebih baik. Dengan memahami dimensi kualitas, maka dapat
diketahui apa karakteristik produk yang diinginkan pelanggan. Sehingga dengan
memahami karakteristik produk yang diinginkan pelanggan, perusahaan dapat
menjadikannya sebagai masukan dalam proses perbaikan produknya.
secara umum akan terjadi biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mencapai
kualitas, diantaranya adalah :
 Biaya untuk penanggulangan (prevention costs);
 Biaya proposal (appraisal costs);
 Kegagalan internal (internal failure);
 Biaya-biaya eksternal (external costs).

Manfaat jangka panjang utama dari pengimplementasian penjamin kualitas


berkaitan dengan kepuasan pelanggan. Penjamin kualitas bertujuan untuk
meningkatkan kualitas, dan mengidentifikasi ukuran kualitas terbaik sesuai harapan
pelanggan dalam hal layanan, produk, dan pengalaman pelanggan. Hal ini tentu juga
akan meningkatkan competitive advantage perusahaan di mata pelanggan
dibandingkan dengan para kompetitor.
Namun selain itu, perusahaan bisa mendapat banyak keuntungan lain dari
implementasi penjamin kualitas. Beberapa di antaranya adalah:
1. Penghematan Biaya (Cost Reduction)
Ketika diterapkan secara konsisten dari waktu ke waktu, penjamin kualitas
dapat mengurangi biaya di seluruh organisasi, terutama di
bidang scrap, rework, layanan lapangan, dan pengurangan biaya garansi.
Karena pengurangan biaya ini mengalir langsung kepada laba bottom-
line tanpa biaya tambahan yang dikeluarkan, penjamin kualitas kemungkinan
akan memberikan peningkatan profitabilitas yang mengejutkan. 
2. Kepuasan pelanggan
Karena perusahaan memiliki produk dan layanan yang lebih baik
dibandingkan kompetitor, dan interaksinya dengan pelanggan relatif bebas
dari kesalahan, seharusnya ada lebih sedikit keluhan pelanggan. Lebih sedikit
keluhan juga dapat berarti bahwa sumber daya yang ditujukan untuk layanan
pelanggan dapat dikurangi.
Tingkat kepuasan pelanggan yang lebih tinggi juga dapat menyebabkan
peningkatan pangsa pasar, karena pelanggan yang ada bisa jadi bertindak
atas nama perusahaan untuk mendatangkan lebih banyak pelanggan. Anda
tentu tahu, penjualan melalui words of mouth pelanggan yang puas akan
lebih efektif dibandingkan upaya penjualan konvensional yang dilakukan
perusahaan.
3. Mengurangi Cacat (Defect)
Penjamin kualitas memiliki penekanan kuat pada peningkatan kualitas dalam
suatu proses, daripada memeriksa kualitas menjadi suatu proses. Ini tidak
hanya mengurangi waktu yang diperlukan untuk memperbaiki kesalahan,
tetapi membuatnya kurang perlu untuk mempekerjakan tim personel jaminan
kualitas. 
4. Peningkatan Moral Karyawan
Keberhasilan penjamin kualitas yang terus dirasakan dan terbukti—khususnya
karena partisipasi karyawan dalam keberhasilan itu—dapat mengarah pada
peningkatan yang nyata dalam moral karyawan. Hal ini pada gilirannya
mengurangi pergantian karyawan, dan karenanya mengurangi biaya untuk
mempekerjakan dan melatih karyawan baru. 
5. Membuat Perusahaan Kuat Menghadapi Kompetisi
Penjamin kualitas sangat membantu dalam memahami persaingan dan juga
mengembangkan strategi yang efektif dalam menghadapi kompetisi. Karena
kompetisi yang ketat, kelangsungan hidup banyak organisasi telah menjadi
masalah yang sangat vital. Penjamin Kualitas membantu dalam memahami
pelanggan serta pasar. Ini memberikan kesempatan kepada organisasi untuk
memenuhi kompetisi dengan menggunakan teknik penjamin kualitas .
6. Mengembangkan Sistem Komunikasi Memadai
Sistem komunikasi yang salah dan tidak memadai serta prosedur yang tidak
tepat adalah hambatan pengembangan organisasi ke arah yang benar.
Hambatan komunikasi menghasilkan kesalahpahaman, produktivitas rendah,
kualitas buruk, duplikasi upaya dan semangat kerja rendah. Teknik penjamin
kualitas mengikat staf dari berbagai bagian, departemen dan tingkat
manajemen untuk membentuk komunikasi dan interaksi yang efektif.
7. Progress yang Selalu Ditinjau
Penjamin kualitas membantu untuk meninjau proses yang diperlukan untuk
mengembangkan strategi perbaikan tanpa henti. Upaya peningkatan kualitas
harus dilakukan terus menerus untuk memenuhi tantangan yang dinamis.
Dari berbagai pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penjamin
kualitas menghasilkan keuntungan baik yang berwujud maupun tidak
berwujud.
Keuntungan nyata adalah dalam bentuk kualitas produk yang lebih baik,
peningkatan produktivitas, peningkatan pangsa pasar dan profitabilitas.
Sedangkan keuntungan tidak berwujud adalah, kerja tim yang efektif,
peningkatan minat kerja, peningkatan hubungan manusia, budaya
partisipatif, kepuasan pelanggan, peningkatan komunikasi dan membangun
citra perusahaan yang lebih baik.
Jika perusahaan sudah menjalankan penjamin kualitas dan mendapatkan
hasil, bukan tidak mungkin perusahaan bisa mendaftar untuk nominasi
Deming Prize. Seperti diketahui, selain bergengsi, penghargaan Deming Prize
memberikan keuntungan sangat besar bagi penerimanya.

b. Dari Kasus PT Sarden Lezat di atas, jelaskan dampak dari kontaminasi bakteri
pada produk PT SL serta komplain pemerhati lingkungan atas pelanggaran
rekanan PT SL terkait dengan ekploitasi wilayah non tangkap!
Penanganan complain membutuhkan perencanaan yang matang dan prosedur
sitematis agar kesalahan yang sama tidak terulang dan masalah yang dihadapi
bisa segera teratasi.
Ada 5(lima) aspek dalam penangan komplain agar bisa ditangani dengan baik :
1. Memudahkan pelanggan untuk menyampaikan komplain. Komplain
sejatinya peluang untuk memuaskan pelanggan dan memperbaiki kesalahan
yang berpotensi menciptakan silent complainers.
2. Mengatasi faktor penyebab adanya komplain. Idealnya complain yang sama
tidak perlu terulang lagi.
3. Menanggapi complain secara efektif
4. Menangani pelanggan yang marah. Sikap empati paling dibutuhkan sewaktu
berhubungan dengan pelanggan yang marah, staf harus menanyakan
persoalan secara rinci agar mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa
yang benar-benar terjadi.
5. Belajar dari kesalahan dan menerapkan standar kualitas yang
berkesinambungan.
Adapun terkait dampak kontaminasi bakteri pada produk sarden PT SL sangat
dokhawatirkan mempengaruhi angka penjualan produk sarden sehingga berimbas
pada menurunnta tingkat perekonomian.
Terhadap masalah tersebut pihak industri pangan yang bergerak di bidang produksi
ikan kalengan seharusnya perlu mengevaluasi beberapa langkah penanggulangan
produksi dengan mengaplikasikan GMP (Good Manufacturing Practices), GHP
(Good Handling Practices) dan prinsip HACCP (hazard Analytical critical Control
Point). Berikut beberapa saran dan rekomendasi yang dapat diaplikasikan oleh
pihak industri pangan diantaranya :
1. Pemilihan dan seleksi bahan baku ikan sarden dan makarel mentah yang
belum diproses sesuai dengan ketentuan SNI. Caranya adalah dengan
menganalisis sampel jaringan ikan tersebut untuk dianalisis keberadaan
cacing parasitnya dengan menggunakan mikroskop.
2. Proses klorinasi yang tepat untuk mencegah pertumbuhan mikrob
pembusuk dan mikroba patogen sehingga produk ikan kalengan tidak
mudah rusak dan memiliki umur simpan yang lebih panjang. Ada hal penting
yang harus diperhatikan yaitu dengan tidak menggunakan konsentrasi klorin
yang terlalu tinggi karena dapat membahayakan kesehatan manusia.
3. Melakukan sterilisasi pada kemasan kaleng dengan pemanasan retort
maupun teknik autoclaving (pemanasan bertekanan) pada suhu 121 derajat
celsius selama 15 menit.
4. Pengisian (filling) ikan sarden dan bumbu saus ke dalam kemasan kaleng
harus dilakukan secara aseptis (steril) dalam suatu ruangan maupun pipa
pengisian khusus. Untuk menjamin hal ini pihak industri harus benar-benar
memastikan aspek sanitasi dan kebersihan ruangan tempat pengisian
produk dan selalu membersihkan pipa-pipa yang digunakan untuk pengisian
produk.
5. Pengemasan (packaging) dan penutupan produk ikan kaleng harus
dilakukan secara praktis, hermetis dan septis (steril) serta jangan sampai
terjadi kebocoran kemasan akibat proses pengemasan yang kurang tepat.
6. Penyimpanan produk di ruangan yang tepat baik kondisi suhunya maupun
kelembabannya.
2. Penerapan TQM di perusahaan akan memberikan dampak positif bagi perusahaan maupun
karyawannya.

Dilihat dari diagram alir di atas, maka manfaat TQM yang diperoleh perusahaan
terdapat dua (2) hal, yaitu:

 Perbaikan dari posisi persaingan. Perusahaan yang menghasilkan mutu


produk yang lebih baik akan mendapatkan citra positif dari konsumen yang
akan berdampak positif pada pemasaran yang semakin luas, bahkan
sampai ke posisi ekspor.
 Peningkatan produk bebas cacat yang dihasilkan. Jika produk cacat dapat
diminimumkan, maka biaya mutu (produk gagal, pekerjaan ulang,
pemeriksaan dan pengembalian dari konsumen) akan berkurang, dan lebih
jauh lagi mengurangi total biaya produksi.

Jika kedua hal di atas dapat diraih, maka perusahaan dapat dengan mudah untuk
menaikan harga produk sehingga laba atau keuntungan yang diperoleh menjadi lebih
besar.
Sedangkan penerapan TQM akan memberikan dampak yang positif bagi pegawai,
yaitu :

1. Pegawai akan menjadi lebih loyal kepada organisasi atau perusahaannya.


2. Pegawai akan bekerja dengan menunjukkan pekerjaan mutu.
3. Pegawai akan mendedikasikan dirinya secara sukarela untuk melakukan
perbaikan dalam kinerjanya.
4. Meskipun pegawasi baru, mereka akan dengan mudah mampu
menyesuaikan diri pada budaya mutu yang telah terbentuk dalam organisasi
atau perusahaan.

Terkait rekanan PT SL terhadap ekspoitasi wilayah non tangkap PT SL harus melakukan


komunikasi kembali kepada rekanan karena jelas melanggar aturan yang berlaku.
Sama halnya melakukan illegal fishing karena dilakukan diluar wilayah tangkap karena
dapat merusak keaneka ragaman hayati yag ada di laut.

3. Untuk mengevaluasi permasalahan yang terjadi, apakah PT SL perlu melakukan


audit? Jika Iya audit jenis apa yang perlu dilakukan dan jelaskan mengapa?
Untuk mengukur efektivitas sistem manajemen mutu organisasi disini PT. SL penting
untuk melakukan evaluasi yaitu dengan audit internal perusahaan. untuk
mempersiapkan dan melihat sampai sejauh mana penerapan dari prosedur -
prosedur ISO 9001 (compliance audit).Dengan kata lain, sejauhmana prinsip-prinsip
atau prosedur-prosedur ISO dilaksanakan, dikerjakan dan dipatuhi secara konsisten.
Perencanaan tujuan AMI seperti di atas (surveillance audit) bukannya salah tetapi
hanya sekedar memenuhi persyaratan minimum, dan ini tidak banyak memberi
manfaat bagi manajemen organisasi. Selayaknya, tujuan AMI di samping
mempertimbangkan hasil audit yang lampau dan tingkat kepentingan dari area/
proses yang diaudit, alangkah baiknya bila tujuan AMI lebih terfokus pada masalah
identifikasi proses yang bernilai tambah, sehingga hasil auditnya betul-betul memiliki
manfaat bagi manajemen. Untuk dapat mencapai hasil yang demikian, maka AMI
yang dilakukan tersebut harus dapat:

a. Melihat apakah target mutu setiap departemen telah ditaksanakan sesuai


rencana;
b. Memastikan bahwa proses yang bermasalah dari hasil analisa keluhan pelanggan
telah dikoreksi;
c. Memastikan bahwa kebijakan atau prosedur baru telah dipahami dan diterapkan
oleh semua bagian terkait;
d. Memastikan kesiapan untuk diaudit oleh pelanggan;
Dengan mempertimbangkan tujuan di atas maka penyusunan jadwal audit tidak harus
selalu memakai cara yang sama tetapi dapat bervariasi mulai dari berdasarkan
departemen, pasal dalam standar, area, atau proses tertentu.

4. Alat analisis apa yang dapat digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya
kontaminasi bakteri pada salah satu produk PT SL, dan gunakan alat analisis untuk
menjawab permasalahan pada PT SL.

Pentingnya Standar Sistem Manajemen Mutu untuk Bisnis


Apa sajakah pentingnya Standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 untuk diterapkan
oleh perusahaan?
Dari segi bisnis, banyak perusahaan besar yang sudah memberikan syarat bagi
pemasok atau suplier nya untuk memenuhi sertifikasi ISO 9001.
Kemudian banyak negara di dunia juga sudah mensyaratkan produk atau jasa dari
perusahaan yang masuk ke negaranya sudah memenuhi sertifikasi ISO 9001.
Jadi sangat penting penerapan sertifikasi ISO 9001 di dunia bisnis, yakni supaya
produk atau jasa bisa dijual ke perusahaan besar di seluruh dunia.

Alat analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya


kontaminasi Bakteri pada PT SL dengan menggunakan 2 kelompok :

Kelompok pertama adalah tujuh alat dasar manajemen kualitas yang dikenal dengan
nama “Seven Basic Tools of Quality”. Tujuh alat dasar manajemen kualitas adalah
alat bantu yang bermanfaat untuk memetakan lingkup persoalan, menyusun data
dalam diagram-diagram agar lebih mudah untuk dipahami, menelusuri berbagai
kemungkinan penyebab persoalan dan memperjelas kenyataan atau fenomena yang
otentik dalam suatu persoalan. Ketujuh alat yang termasuk dalam kelompok alat
dasar manajemen kualitas mempermudah proses analisa dengan tetap mengacu
kepada prinsip manajemen kualitas yaitu berbicara dengan fakta. Tujuh alat dasar
manajemen kualitas merupakan koleksi alat-alat statistik yang berbasis matematika,
tetapi masih mudah untuk diajarkan, sehingga tujuh alat dasar manajemen kualitas
tersebut bisa diimplementasikan ke bidang non-engineering dan diajarkan tanpa
harus membutuhkan tingkat pendidikan tinggi. Alat yang termasuk dalam kelompok
tujuh alat dasar manajemen kualitas merupakan jenis alat yang lebih bersifat
eksploratif kuantitatif antara lain

1) Check Sheet*/ Check List/ Tally Chart,

2) Strattification Diagram dengan alternatif 2a) flowchart dan 2b) runchart,

3) Histogram,

4) Diagram Pareto,

5) Digram Scatter,

6) Diagram Fishbone,

7) Control Chart

Kelompok kedua adalah tujuh alat baru manajemen kualitas disebut “Seven New
Tools of Quality”. Sedangkan tujuh alat baru manajemen kualitas atau dikenal
juga dengan tujuh alat manajemen mulai diperkenalkan sekitar tahun 1970-an.
Tujuh alat baru manajemen kualitas didesain sebaai tanggapan terhadap adanya
kebutuhan untuk memecahkan permasalahan kualitatif pada tingkatan
manajemen. Permasalahan kualitatif tersebut misalnya Ketidaksamaan cara
pandang yang berujung kepada perdebatan yang berlebihan dipecahkan dengan
alat bantu diagram affinity. Kebutuhan pengelompokkan permasalahan atau
solusi digunakan alat bantu yang namanya diagram affinity. Masalah tentang
bagaimana caranya mengetahui resiko pelaksanaan diselesaikan dengan
menggunakan PDPC. Juga masalah kualitatif seperti bagaimana mengetahui
adanya pekerjaan yang paralel dan ada pekerjaan yang genting sehingga tidak
boleh mundur, untuk itu digunakan diagram panah. Untuk mengetahui apakah
permasalahan berdiri sendiri atau berhubungan dengan masalah yang lain pada
suatu permasalahan yang telah dicoba diselesaikan namun masalah yang sama
selalu muncul berulang, digunakan alat yang disebut diagram interrelationship
dan diagram matriks. Tujuan awal dari tujuh alat baru manajemen kualitas pada
prinsipnya adalah untuk mengembangkan teknik-teknik pengendalian kualitas
dengan menggunakan pendekatan desain. Tujuh alat baru manajemen kualitas
dikembangkan untuk dapat mengorganisasikan data-data verbal secara
terstruktur. Berbeda dengan tujuh alat dasar manajemen kualitas yang digunakan
untuk mengorganisasikan data numerik. Namun demikian, penggunaan tujuh alat
baru manajemen kualitas ini tidak bertentangan dengan tujuh alat dasar
manajemen kualitas, melainkan saling mendukung. Tujuh alat baru manajemen
kualitas merupakan seperangkat alat kualitas yang baru dan lebih bersifat
eksploratif kualitatif. Ketujuh alat manajemen kualitas yang masuk kelompok ini
antara lain:

1) Diagram Interrelationships;

2) Diagram Affinity;

3) Diagram Pohon;

4) Diagram Matriks;

5) Analisis Data Matriks;

6) Diagram Panah;

7) PDPC (Process Decision Program Chart).

Anda mungkin juga menyukai