Kopsep Pidato
Kopsep Pidato
Walaupun Air mengalir begitu deras tak sederas tetesan nikmatnya, Walaupun Indah pulau
telana di pulau banyak tak seindah kebesarannya dan walaupun tinggi gunung sibayak di
berastagi tak patut kita tinggikan kecuali Allah azza wazalla.
Sholawat bertangkaikan salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada putra Aminah
Pembeharu Kota mekkah jantungnya Siti Khodijah,intannya kota Madinah. Tiada lain dan tiada
bukan yakni yakni Nabi Besar Muhammad Saw.
Pada kesempatan yang berbahagia ini. Ijinkanlah (nama peserta) mensyarahkan Pidato yang
berjudul “ Meneladani Akhlak Rasululloh”.
Hadirin, Dalam Kitab Hayatu Muhammad, Karangan Dr. Muhammad Husen Haikal,
halaman 70 Mensyarahkan Kepada kita. Bahwa dahulu kala pernah terjadi di Kota Mekkah
banjir bandang yang begitu dahsyat bahkan hadirin, banjir tersebut sampai meratakan dinding –
dinding Ka’bah Sehingga pada saat itu, para Elit Qurais bersepakat untuk merombak dan
membangun Ka’bah sebagai Rumah Ibadah yang Agung warisan Nabi Ibrahim dan Nabi
Ismail.dari 4 sudut kabah dimulai perbaikan dan perombakan, setelah selesai hadirin perbaikan
dan perombakan tinggallah meletakkan batu yang agung yaitu Batu Hajarul Aswad yang
mendapat pro dan kontra antara Banu Abdud Dar dan Banu adi. Siapakah yang meletakkan batu
yang mulia ini ?. Yang pada akhirnya para Elit Quroisy memutuskan dan menetapkan melalui
Umayyah bin Al mughirah menyampaikan hasil keputusan “ bahwa siapa yang pertama
memasuki pintu safa ini dialah yang meletakkan batu hajarul aswad tersebut.”. Subhanalloh
hadirin . Ternyata orang yang pertama memasuki tempat itu adalah Nabi Muhammad Saw yang
mereka gelar Al – Amin. Bersorak dan merasa senang Para Elit Quroisy. Orang terpercaya telah
datang. Maka pada saat hadirin nabi Muhammad meminta sehelai kain. Dihamparkannya dan
diambilnya batu itu lalu diletakkannya di kain tersebut dan meminta setiap ketua kabilah
memengang ujung kain tersebut dan membawa bersama – sama batu tersebut ketempat dimana ia
diletakkan. Yang pada akhirnya hadirin perselisihan berakhir dan bencana pertikaian antar
kabilah dapat dihindarkan. Subhanallah
Sesuai apa yang telah disampaikan Dan diajarkan guru guru Agama Kita kita melalui
kurikulum 2013 dan menyususul kurikulum merdeka. Bahwa Nabi Muhammad Saw adalah
seorang pemimpin umat manusia,seorang panglima yang ahli starategi dan Bijaksana,seorang
kepala rumah tangga yang penyayang, seorang sahabat yang setia dan pemaaf, seorang yang
sangat mencintai orang yang lemah, seorang yang sangat memuliakan tamu, Seorang yang sangat
dermawan serta seorang yang sangat mencintai Ilmu Pengetahuan sebagai tonggak perubahan
dan peradaban di Kota Makkah dan di kota Madinah bahkan Dunia.
“Sungguh telah ada pada diri Rasulullah suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang
mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan banyak mengingat Allah.”
Akhirnya sebelum kami menutup Pidato Pentas PAI ini, kami akan mengisahkan kepribadian
Akhlak rasulullah dengan lelaki tua yahudi yang buta.
Hadirin disudut di dekat pintu kota madinah duduklah seorang pengemis buta yang berkeyakinan
yahudi. Setiap kali orang mendekatinya, dia selalu berpesan “ jangan pernah engkau dekati
Muhammad. Dia itu orang gila, pembohong, dan tukang sihir.’’
Padahal kawan – kawan,,,, setiap pagi rasulullah datang dan menyuapi kasih sayang sambil
mendengarkan pesan lelaki tua itu yang pada dasarnya menghina Rasulullah. Rasululah tidak
marah bahkan terus menyuapinya dengan penuh kasih sayang Sampai beliau wafat dan di
gantikan Abu bakar siddik yang cara penyuapannya berbeda dengan Rasulullah sehingga laki tua
yang buta itu berkata,,siapa yang menyuapi saya ini ? saya jawab Abu bakar,, kemana yang
menyuapi saya selama ini ? sambil meneteskan air mata, Ia telah wafat,,mengapa engkau
menangis dan lantas siapa namanya?, dia adalah junjungan kita nabi Muhammad Saw,
mendengar itu menangis lelaki tua buta itu dan mengucapkan dua kalimat shahadat, Subhanallah,
Begitu agung akhlak Rasulullah.
Terakhirnya kalau ada jarum yang patah ,siapa yang patahin, kalau ada kata (Nama Peserta) yang
salah, maafkan (nama peserta) lahir dan batin.