Anda di halaman 1dari 10

ASUHANA KEPERAWATAN BEDAH

PADA PASIEN Ny. B .R. DENGAN PENYAKIT


DIABETES MELITUS (DM ) DI RUANG WANITA
RSUD MAREN .H. NOHO RENUAT

Di Susun Oleh :

Kiky Rizkyah Serang

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN STIkes

MALUKU HUSADA

2022/2023

ASUHAN KEPERAWATAN
Tanggal Mrs : 08/05/2023 Jam Masuk : 17.00
Tanggal Pengkajian : 10/05/2023 Jam Pengkajian : 09.00
No Register :- Diagnosa Medis : DM TIPE 2

I. IDENTITAS
A. Identitas Klien :
1. Nama Pasien : Ny. B Pendidikan : SR
2. Umur : 73 Tahun Pekerjaan : Pensiunan veteran
3. Suku bangsa : KEI-Indonesia Alamat : Desa Letvuan
4. Agama : Katolik

B. Identitas Penggung Jawab :


1. Nama : Tn. B Suku/Bangsa : Kei-Indonesia
2. Umur : 75 Tahun Pendidikan : SPG
3. Alamat : Desa Letvuan Pekerjaan : Pensiunan
4. Agama : Katolik Hubungan K : Keluarga KK

II. RIWAYAT KESEHATAN


A. Riwayat Penyakit Sekarang :
1. Keluhatan Utama :
Klien mengatakan nyeri pada kaki kanan dan terdapat luka, serta klien
mengatakan tubuhnya terasa lemas
2. Keluhan Saat Pengkajian :
Pasien mengatakan kurang lebih 6 bulan yang lalu mulai merasakan kelemahan
pada kakinya dan adanya luka yang tidak sembuh-sembuh juga. Kemudian
mulai terasa parah 3 hari yang lalu hingga sulit untuk berjalan. Sebelumnya
pasien memeriksakan dirinya ke puskesmas lalu pihak puskesmas menyarankan
untuk dirujuk ke RS
B. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit hipertensi. Pasien juga menderita
penyakit DM sejak 5 tahun yang lalu. Selain itu pasien pernah mengalami penyakit
seperti batuk, pilek dan pusing
C. Riwayat Kesehatan Keluarga :
I. Dalam keluarga ayah pasien menderita penyakit DM dan hipertensi
II. Dalam keluarga tidak ada riwayat alergi.
Gambar Genogram

Keterangan :

: Laki- laki : Perempuan

: Tinggal serumah : Garis keturunan

: meninggila dunia : klien

III. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL


1. Pola persepsi dan pemeliharaan
Sebelum sakit:Klien mengatakan selama ini menganggap penyakit yang diderita
hanya penyakit ringan, sehingga pasien berfikir lama kelamaan akan
sembuh sendiri
Selama sakit: Klien mengatakan setelah dibawa ke RS pasien dapat mengetahui
ternyata penyakitnya cukup serius dapat mengetahui penyakitnya.
Pasien juga mengurus KIS agar dapat mempermudah dirinya ketika
nanti ingin memeriksakan kesehatannya.
2. Pola Nutrisi dan Cairan :
Sebelum sakit:pasien mengatakan ketika sebelum sakit, pasien akan makan dan
minum ketika ingat saja.
Selama sakit: pasien mengatakan selama sakit makan sesuai jatah dari RS. Pasien
mengatakan sering merasa kehausan.
3. Pola Eliminasi Alvi/BAB :
Sebelum sakit:Pasien mengatakan pola eliminasi baik BAK dan BAB lancar tidak
ada masalah. BAB 1X sehari dan BAK kurang lebih 5x sehari
Selama sakit:Pasien mengatakan pasien sempat diare ketika di RS. Dan pasien
dipasang popok untuk eliminasinya karena pasien belum dapat
berjalan ke kamar mandi. Pasien mengatakan sering merasa BAK.
4. Pola aktifitas dan latihan :
Sebelum sakit: pasien mengatakan sehari-harinya dilakukan dengan mengemis di
jalanan. Untuk ADL sebelum sakit pasien melakukannya secara
mandiri.
Selama sakit: Pasien mengatakan selama sakit hanya berbaring di kasur RS.
Sedangkan untuk ADL selama di RS pasien dibantu oleh perawat.

5. Pola Istirahat Dan Tidur :


Sebelum sakit: Pasien mengatakan sebelum sakit tidak sulit tidur dan dapat tidur
nyenyak. Tidur kurang lebih 6-8 jam perhari.
Selama sakit: selama sakit pasien mengalami kesulitan tidur karena nyeri pada
kaki kanan
6. Pola kognitif-perseptual sensori:
Sebelum sakit: pasien mengatakan tidak mengalami gangguan kognitif-sensori
seperti penglihatan, pendengaran, berbicara, mengingat dan
sebagainya.
Selama sakit: pasien mengatakan tidak mengalami gangguan kognitif-
sensori seperti penglihatan, pendengaran, berbicara, mengingat dan
sebagainya.

IV. PEMERIKSAAN FISIK :


1. Keadaan Umum: Ku baik, composmentis
2. Tanda-tanda Vital :
TD : 148/ 79 RR : 21 x/m
Suhu : 35,6 C SpO2 : 98% Nadi : 101
3. Kepala
a. Rambut: pertumbuhan rambuh merata, rambut pendek dan beruban
b. Mata: Sklera putih, konjungtiva anemis, reflek cahaya ada, pupil isokor.
c. Hidung:lubang hidung bersih, Tidak terdapat sekret, tidak ada tanda-tanda
infeksi perdarahan
d. Mulut: Bibir pucat, tidak ada gigi palsu, gigi sbagian atas ompong 2, dan
berwarna putih kekuningan, terdapat stomatitis pada lidah, Mulut tampak
kering
e. Telinga: Telinga simetris, tidak terdapat lesi, tidak terdapat gangguan
pendengaran dan tidak terdapat alat bantu dengar.
4. Paru-paru
Inspeksi: Bentuk dada simetris, tidak terdapat sesak nafas
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan.
Perkusi: Sonor.
Auskultasi: Suara napas vesikuler
5. Jantung
Inspeksi: Tidak ada lesi, bentuk simetris.
Palpasi Tidak ada benjolan dan ictus cordis
teraba. Perkusi: Redup.
Auskultasi: Bunyi jantung normal, tidak ada bunyi tambahan.
6. Abdomen
Inspeksi: Simetris, tidak ada luka dan tidak ada benjolan.
Auskultasi: Bising usus 14x/menit.
Perkusi: Timpani.
Palpasi: tidak terdapat nyeri
7. Integumen
Kulit kering, tekstur kulit kasar, kulit berwarna sawo matang
8. Genetalia
Tidak terpasang kateter, tidak ada edema dan infeksi, tidak terdapat benjolan.
9. Ekstremitas
Atas kanan: dapat bergerak bebas
Atas kiri : terpasang infuse NaCL
Bawah kanan: tidak dapat bergerak bebas serta terdapat luka
Bawah kiri: tidak dapat bergerak bebas Kekuatan otot:
5 5
2 2

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1) Persepsi klien tentang penyakit :
Klien percaya bahwa penyakit yang dideritanya sakarang merupakan faktor umur
2) Ekspresi klien terhadap penyakit : Klien tampak tegang
3) Reaksi saat interaksi : klien kooperatif saat dilakukan pengkajian.
4) Gangguan konsep diri : tidak ada
VI. PENGKAJIAN SPIRITUAL
1. Kebiasaan beribadah sebelum sakit :
 Tekun kegereja setiap hari minggu
 Klien aktif mengikuti sembang rukun
2. Perubahan saat ini : klien mengatakan saat sakit tidak bisa mengikuti ibadah.
VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG : Laboratorium :
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan

HbA1c 11,3 % 4,8-5.9

Glukosa darah 203 mg/dl 70-100

puasa Glukosa 2 253 mg/dl 80-140

jam PP Asam urat 4,8 mg/dl 2,4-6,1

Kolesterol total 58 mg/dl 50-200

Kolesterol LDL 25 mg/dl 89-210

Kolesterol HDL 15 mg/dl 37-91

Trigliserida 49 mg/dl <150

VIII. PENGOBATAN DAN PERAWATAN


1. Terapi
a. NaCL 0,9% 22 tpm
b. Inj Metamizol 1 gr/8 jam
c. Inj Novorapid 4 iu
d. Ramipril tablet 5 mg 1x1
e. Omeprazole tablet 20 mg 1x1

IX. ANALISA DATA


NO Data Etiologi Masalah
1 DS :
Pasien mengeluh lemas dan
pusing, sering merasa haus, Resistensi insulin Ketidakstabilan
sering BAK, penglihatannya kabur kadar glukosa
DO : darah
 GDS pasien yaitu 217
 HbA1c 11,3
 GDP 203 mg/dl
 Mulut pasien tampak
kering
2 DS :
 Pasien mengatakan sulit untuk
menggerakkan serta adanya nyeri Penurunan curah Peningkatan
ekstremitas bawahnya. jantung tekanan darah
 Pasien mengatakan tidak bisa ke 5 5
2 2
kamar mandi karena sulit untuk
berjalan
 Pasien mengatakan merasa lemas
dan lelah

DO :
- KU : lemah
- TD : 148/ 79, RR : 21 x/m
Suhu : 35,6 C, SpO2 : 98%
Nadi : 101
- Pasien tampak kesulitan
menggerakkan esktremitas
bawahnya dan tampak hanya
berbaring
- Kekuatan Otot:
5 5
2 2
X. DIAGNNOSA KEPERAWATAN
Ruangan Perawatan : Ruangan Bedah Diagnosa Medis : DM TIPE 2
Nama Klien : Ny. B No Register :

No Diagnosa Keperawatan Ditemukan Maslah


Tgl Paraf
1 Ketidakstab ilan kadar glukosa darah b/d resistensi insulin 10/06/2023
2 Intoleransi aktivitas b/d kelemahan 10/06/2023

XI. RENCANA KEPERAWATAN

Ruangan Perawatan : Ruangan Bedah Diagnosa Medis : DM TIPE 2


Nama Klien : Ny. B No Register :-

Hari/tgl Diagnosa kep Tujuan intervensi


Sabtu, Ketidakstab ilan kadar Setelah dilakuakan 1. Observasi
10/06/202 glukosa darah b/d tindakan keperawatan a. Monitor kadar glukosa darah.
3 resistensi insulin 2x24 jam diharapakn : b. Monitor tanda dan gejala hiperglikemi
- Kadar glukosa dalam 2. Terapeutik
darah membaik. a. Berikan asupan cairan oral
3. Edukasi
a. Ajarkan
pengelolaan diabetes.
4. Kolaborasi
 Kolaborasi dengan tim medis mengenai terapi farmakologi.
Sabtu, Intoleransi aktivitas b/d Setelah dilakuakan
10/06/202 kelemahan tindakan keperawatan 2 x 1. Observasi
3 24 jam diharapakn :
 Perasaan lemah  Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
menurun. kelelahan.
 Keluhan lelah 2. Terapeutik
menurun.  Latihan rentang gerak aktif maupun pasif.
 Kemudahan dalam 3. Edukasi
 Anjurkan tirah baring.
melakukan aktivitas
 Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap.
sehari- hari meningkat.
4. Kolaborasi
 Kekuatan otot  Kolaborasi dengan medis mengenai terapi
meningkat farmakologi

XII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


Ruangan Perawatan : Ruang Bedah Diagnosa Medis : DM TIPE 2
Nama Klien : Ny. B No Register :-

Hari/tgl/jam Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
Sabtu, 1. Observasi Sabtu, 10-06-2023
10/06/2023 Ketidakstab ilan S: - Pasien mengatakan badan lemas, pusing.
kadar glukosa  Monitor kadar glukosa O: - GDS: 240 mg/Dl
darah.
darah b/d - Pasien tampak lemas dan lemah, pasien tampak memegang
 Monitor tanda dan gejala
resistensi insulin kepala menahan pusing
hiperglikemi
A: - Masalah belum teratasi
2. Terapeutik
 Berikan asupan cairan oral P: intervensi dilanjutkan
3. Edukasi 1. Monitor kadar glukosa darah.
 Ajarkan 2. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia.
pengelolaan diabetes. 3. Berikan asupan cairan oral
4. Kolaborasi 4. Ajarkan pengelolaan diabetes.
 Kolaborasi dengan tim medis 5. Kolaborasi dengan tim medis mengenai terapi farmakologi
mengenai terapi farmakologi. Senin, 12-06-2023
S:
- Pasien mengatakan badan sudah lebih sehat sudah tidak lemas
dan pusing
O:
- GDS: 165 mg/dL
- Pasien tampak lebih segar
A:
- Masalah ketidakstabilan gula darah teratasi

P:
- Lanjutkan intervensi pemberian novorapid 4 iu
Sabtu, Sabtu, 10-06-2023
10/06/2023 Intoleransi aktivitas S:
b/d kelemahan 1. Observasi - Pasien mengatakan kaki kanan dan kiri susah untuk
 Identifikasi gangguan fungsi digerakkan.
tubuh yang mengakibatkan O:
kelelahan. - Kekuatan otot
2. Terapeutik 5 5
 Latihan rentang gerak aktif
2 2
maupun pasif.
A: Masalah belum teratasi
3. Edukasi
 Anjurkan tirah baring. P:Intervensi dilanjtkan
 Anjurkan melakukan Senin, 12-06-2023
aktivitas secara bertahap. S:
4. Kolaborasi - Pasien mengatakan kadang-kadang mencoba
 Kolaborasi dengan medis menggerakkan kaki seperti yang dicontohkan.
mengenai terapi farmakologi - Pasien mengatakan sudah bisa duduk
O:
- Kekuatan otot
5 5
3 3
A:
- masalah sebagaian teratasi

P:
- intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai