Kak Layanan Hiv-Ims 2022 Baru
Kak Layanan Hiv-Ims 2022 Baru
TAHUN 2022
I. Pendahuluan
Pelayanan HIV dan IMS meliputi pelayanan dalam Gedung dan di luar
Gedung Puskesmas. Pelayanan di luar Gedung yaitu kegiatan pemeriksaan HIV
dan IMS dilakukan di tempat populasi kunci yang menjadi sasaran puskesmas,
contohnya populasi WPS, populasi LSL dan populasi Waria. Kemudian untuk
kegiatan didalam Gedung yaitu dengan melakukan pemeriksaan HIV dan IMS
pada ibu hamil, calon pengantin, pasien dengan gejala dan Pasien VCT (pasien
resiko tinggi seperti pasangan risti, WPS, LSL dan Waria yang datang ke
puskesmas untuk melakukan skrining rutin).
Program pengendalian HIV tidak cukup hanya dilaksanakan olehjajaran
kesehatan saja namun harus pula melibatkan sektor lain danmasyarakat atau
komunitas terutama populasi kunci. Pelibatan ini mulai dari upaya pencegahan di
masyarakat hingga perawatan, dukungan dan pengobatan, sehingga program
pengendalian HIVtersebut merupakan upaya kesehatan masyarakat dan juga
sekaligus upaya kesehatan perorangan.
Pelaksanaan kegiatan layanan HIV dan IMS dilaksanakan sesuai Visi
Puskesmas Wanasari sebagai Puskesmas Terdepan Penggerak Pembangunan
Berwawasan Kesehatan yaitu memberikan pelayanan paripurna melalui
pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan yang cepat dan tepat sasaran
sesuai dengan tata nilai Puskesmas Wanasari yang telah ditetapkan yaitu SMART
( Sercice Excellent, Mandiri, Adil, Ramah, dan Tanggap.
III. Tujuan
A. Tujuan umum :
Layanan HIV dan IMS bertujuan mendeteksi HIV sedini mungkin dan membantu
mencegah, merawat, dan mengobati HIV sebelum terlambat.
B. Tujuan khusus:
1. Menyediakan layanan penunjang laboratorium HIV dan IMS yang efektif
dan efisien.
2. Untuk mencegah terjadinya penularan terutama bagi orang yang belum
tertular dan membantu orang yang telah terinfeksi untuk tidak menularkan
kepada orang lain atau pasangan.
3. Untuk menemukan pasien pada stadium awal dan memberikan akses
terhadap terapi ARV, profilaksis kotrimoksasol dan paket layanan HIV
lainnya.
4. Menegakkan diagnosis pada seseorang yang kemungkinan terinfeksi HIV.
(Kecurigaan kemungkinan terinfeksi didasarkan pada tanda dan gejala
penyakit yang terkait HIV atau adanya faktor risiko tertular HIV).
5. Kolaborasi program TB-HIV bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan
dan kematian akibat TB dan HIV di masyarakat
6. Mencegah terjadinya kasus baru HIV pada bayi dan terjadinya sifilis
kongenital
7. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat IMS yang sebenarnya
bisa dicegah dan diobati, serta mencegah infeksi HIV
8. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara mandiri pelaksanaan
program pengendalian HIV-AIDS dan IMS di puskesmas.
9. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan pengendalian HIV dan
IMS di FKTP.
10. Mendapatkan informasi yang akan digunakan sebagai dasar tindak lanjut
atau perancanaan ke depan.
N
Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
o
1 Pemeriksaan Mobile VCT Penyuluhan
pada Ibu Hamil di Posyandu Konseling
Pemeriksaan HIV dan IMS
2 Penyuluhan HIV di Pemaparan
Posyandu Tanya Jawab
3 Mobile VCT pada Populasi Penyuluhan
Kunci Konseling
Pemeriksaan HIV dan IMS
Posyandu RW perjalanan
dinas dari
BOK
3 Pemeriksaan - Menyusun - LSM - Sumber dana
Mobile VCT rencana - Koordin untuk
VI. Sasaran
N Kegiatan Jan feb Ma Apr Mei Ju Jul Agt Sept Okt Nov Des
r n
1 Pemeriksaan V
Mobile VCT
pada Ibu
Hamil di
Posyandu
2 Penyuluhan V V
HIV di
Posyandu
3 Mobile VCT V
pada
Populasi
Kunci
VIII. Monitoring Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya
Pemantuan/ Monitoring pelaksanaan Layanan HIV dan IMS dilakukan apakah ada
penyimpangan jadwal, sasaran, petugas, dan tempat dari perencanaan. Evaluasi
terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan, dengan pelaporan hasil-hasil
yang dicapai pada bulan tersebut.
Mengetahui
Kepala Puskesmas Wanasari
Kabupaten Bekasi