Anda di halaman 1dari 21

PERBANDINGAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DAN

DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) DALAM TEKNIK


STEGANOGRAFI PADA AUDIO DIGITAL MENGGUNAKAN MATLAB

PROPOSAL

Oleh:
Agung Wahyu Laksono
531416061

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FEBRUARI 2023
Daftar Isi

DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
BAB 2......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Ruang Lingkup Penelitian..................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian...............................................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian.............................................................................................3
BAB 2......................................................................................................................4
2.1 Steganografi.......................................................................................................4
2.2 Audio..................................................................................................................5
2.3 Waveform Audio Format (WAV).......................................................................6
2.4 ASCII.................................................................................................................7
2.5 Metode Steganografi Least Significant Bit (LSB)..............................................8
2.6 Metode Steganografi Discrete Cosine Transform (DCT)..................................9
2.7 MSE (Mean Signal Error) dan PSNR (Peak Signal to Noise Ratio).................9
2.8 MATLAB.........................................................................................................11
2.9 Penilitian Terkait..............................................................................................12
BAB 3....................................................................................................................13
3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian..........................................................13
3.2 Kerangka pikir..................................................................................................13
3.2.1 Analisa Sistem.......................................................................................13
3.2.2 Analisa Data.........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Analisa Data...........................................................................................13

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.2 Kerangka Pikir...................................................................................13


Gambar 3.3 Analisa Data.......................................................................................14

iv
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat memudahkan seseorang

untuk menyampaikan pesan kepada orang lain secara instan. Berbagai cara untuk

menyampaikan pesan pun semakin beragam contohnnya menggunakan Surat

elektronik atau aplikasi pesan instan. Dalam proses pengiriman pesan, penyadapan

dapat terjadi, terutama jika pesan yang ingin disampaikan bersifat penting dan

rahasia sehingga masalah keamanan menjadi salah satu aspek penting dalam

pengiriman data dan informasi digital.

Pesan Digital dapat berupa teks, gambar, suara, atau video. Keamanan suatu

pesan digital merupakan salah satu hal yang penting untuk di lakukan. Pesan

dapat disisipkan dalam suatu media digital. Hal ini tentu saja agar orang lain tidak

dapat mengetahui pesan rahasia yang tersimpan dalam pesan digital yang

diperuntukan untuk penerima, menurut (Umafagur, dkk 2016)

Salah satu cara yang biasa digunakan untuk mengamankan data digital ini

adalah dengan memanfaatkan Steganografi. Steganografi adalah suatu seni untuk

menyembunyikan suatu data, dimana data tersebut disembunyikan ke dalam suatu

media atau citra digital yang tampak biasa saja. Teknik dalam Steganografi

memiliki beberapa metode untuk menyisipkan suatu pesan tersembunyi. Dua

diantaranya yaitu metode Least Significant Bit (LSB) Dan metode Discrete Cosine

Transform (DCT). Least Significant Bit (LSB) merupakan metode yang digunakan

dalam domain spasial sedangkan Discrete Cosine Transform (DCT) merupakan

metode yang digunakan dalam domain transformasi.


2

Dalam Penelitian ini akan dianalisis perbandingan kedua metode yaitu LSB

dan DWT berdasarkan nilai Peak Signal to Noise Ratio (PSNR), Ukuran citra

yang dihasilkan dan kecepatan proses metode. PSNR merupakan nilai

perbandingan Citra asli dan Citra hasil Steganografi. Tujuan dilakukan

perbandingan ini adalah untuk melihat kualitas serta kecepatan proses kedua

metode.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang diatas rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

1. Bagaimana cara menyisipkan pesan teks pada audio digital dengan metode

Least Significant Bit (LSB) atau Discrete Cosine Transform (DCT) dalam

teknik Steganografi?

2. Bagaimana efisiensi kedua metode dalam teknik steganografi?

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Adapun yang menjadi ruang lingkup penelitian ini adalah:

1. Data yang digunakan untuk penelitian ini merupakan Audio digital yang

diambil dari google.

2. Penelitian hanya dilakukan pada Satu jenis media yaitu audio digital dalam

format Waveform Audio Format (WAV).


3

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Membuat program steganografi dengan mengimplementasikan metode

Least Significant Bit (LSB) dan Discrete Cosine Transform (DCT) untuk

penyisipan teks pada Audio digital

2. Untuk mengetahui metode mana yang lebih efisien dalam teknik

steganografi yang dianalisa dengan parameter PSNR, durasi proses, serta

ukuran berkas yang dihasilkan.

1.5 Manfaat Penelitian

Dari Penelitian ini diharapkan :

1. Mengetahui bagaimana cara mengamankan pesan teks ke dalam audio


digital dengan menggunakan metode dalam teknik Steganografi serta
tingkat efisiensi dari kedua metode.
2. Hasil Analisa dapat digunakan sebagai acuan maupun kajian untuk
pengembangan teknik steganografi yang lebih efisien kedepannya.
3. Menambah Literatur pengamanan pesan dengan kedua metode dan
menambah Pengetahuan tentang teknik steganografi menggunakan
metode Least Significant Bit (LSB) dan Discrete Cosine Transform
(DCT).
4

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Steganografi

Steganografi merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang

bagaimana menyembunyikan suatu informasi rahasia di dalam suatu informasi

lainya. Steganografi sudah digunakan sejak dahulu kala sekitar 2500 tahun yang

lalu untuk kepentingan politik, militer, diplomatik, serta untuk kepentingan

pribadi. Prinsip dasar dalam steganografi lebih dikonsentrasikan pada kerahasian

komunikasinya bukan pada datanya.(Darwis, D. 2015)

Secara teori, semua berkas umum yang ada di dalam komputer dapat

digunakan sebagai media tampung, seperti berkas gambar berformat JPEG, PNG,

GIF, BMP, atau di dalam berkas musik MP3, atau bahkan di dalam sebuah film

dengan format WAV atau AVI. Semua dapat dijadikan tempat bersembunyi,

asalkan berkas tersebut memiliki bit - bit data redundan yang dapat dimodifikasi.

Setelah dimodifikasi berkas media tersebut tidak akan banyak terganggu

fungsinya dan kualitasnya tidak akan jauh berbeda dengan aslinya. (Darwis, D.

2015)

Steganografi merupakan suatu ilmu atau seni dalam menyembunyikan

informasi dengan memasukkan informasi tersebut kedalam pesan lain. Dengan

demikian keberadaan informasi tersebut tidak diketahui oleh orang lain. Tujuan

dari steganografi adalah menyembunyikan keberadaan pesan. Oleh karena itu,

berbeda dengan kriptografi, dalam steganografi pesan disembunyikan sedemikian

rupa sehingga pihak lain tidak dapat mengetahui adanya pesan rahasia. Pesan

rahasia tidak diubah menjadi karakter aneh seperti halnya kriptografi. Pesan
5

tersebut hanya disembunyikan ke dalam suatu media berupa gambar, teks, musik,

atau media digital lainnya dan terlihat seperti pesan biasa. (Naharuddin, A. 2018)

Beberapa contoh media penyisipan pesan rahasia yang digunakan dalam

teknik Steganography antara lain adalah :

a) Teks. Dalam algoritma Steganografi yang menggunakan teks sebagai

media penyisipannya biasanya digunakan teknik LSB sehingga teks yang

telah disisipi pesan rahasia tidak akan mencurigakan untuk orang yang

melihatnya.

b) Audio. Format ini pun sering dipilih karena biasanya berkas dengan

format ini berukuran relatif besar. Sehingga dapat menampung pesan

rahasia dalam jumlah yang besar pula.

c) Citra atau gambar. Format ini juga sering digunakan, karena format ini

merupakan salah satu format berkas yang sering dipertukarkan dalam

dunia internet. Alasan lainnya adalah banyaknya tersedia algoritma

Steganografi untuk media penampung yang berupa citra.

d) Video. Format ini memang merupakan format dengan ukuran berkas yang

relatif sangat besar namun jarang digunakan karena ukurannya yang terlalu

besar sehingga mengurangi kepraktisannya dan juga kurangnya algoritma

yang mendukung format ini. (Darwis, D. 2015)

2.2 Audio

Menurut seorang pakar multimedia bernama Lu pada tahun 1999, audio

adalah salah satu elemen dari multimedia yang tercipta karena adanya perubahan

tekanan udara yang menjangkau gendang telinga manusia. Sedangkan menurut

Andleigh, jika frekuensi tekanan udara berada pada 20 sampai 20.000 Hz, maka
6

telinga manusia akan mengidentifikasinya sebagai suara. (Wijaya, H. dan

Wilianti, K. 2013)

Frekuensi adalah banyaknya gelombang suara yang dihasilkan dalam satuan

waktu, suatu gelombang dikatakan sebagai periode apabila gelombang tersebut

memiliki pola yang sama dan berulang pada interval tertentu. Menurut (E-jurnal,

2016), suara dibedakan menjadi 2 :

 Suara Periodik : Adalah suara yang terjadi secara terus-menerus/kontinyu


dan getaran yang dihasilkan sama. Contoh : instrumen musik dan nyanyian
burung.
 Suara Non-periodik : Adalah suara yang tidak terjadi secara berlanjut dan
memiliki bentuk gelombang kotak-kotak. Contoh : suara batuk dan
percikan ombak
2.3 Waveform Audio Format (WAV)

Adalah format file audio yang dibuat oleh Microsoft dan pertama kali dirilis

pada tahun 1991. WAV merupakan format audio standar untuk PC mulai dari

suara yang terdapat pada sistem dan permainan, sampai kualitas standar audio CD.

File WAV biasanya tidak tekompresi, namun dapat juga menyimpan file yang

sudah terkompresi.

File WAV menggunakan sample rate 44,1KHz yang berarti audio dengan

format WAV memainkan 44.100 sample setiap detiknya dan setiap sample

berukuran 2 byte untuk mono, dan 4 byte untuk stereo Sehingga perhitungan

untuk memainkan sebuah lagu WAV stereo berdurasi 4 menit adalah 2 x 2 byte x

44.100 kali/detik x 4 x 60 detik = 42.336.000 byte (42MB). Sebagai

perbandingan, perhitungan untuk memainkan sebuah file audio dengan format


7

mp3 dengan bit rate 128 kbps berdurasi 4 menit adalah 128 kbps x 4 x 60 detik =

30720 kilobit (4,25MB) (Salikin, 2008).

Dari kedua perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk memainkan

file audio berdurasi 4 menit dengan format WAV membutuhkan kapasitas

penyimpanan yang jauh lebih besar dibandingkan file audio berdurasi 4 menit

dengan format mp3. Hal tersebut disebabkan oleh kerapatan sample rate format

WAV yang jauh lebih rapat dibandingkan format mp3. Itulah mengapa file WAV

biasanya memiliki ukuran yang relatif lebih besar dan lebih mumpuni untuk

dijadikan media steganografi jika dibandingkan dengan format audio .mp3.

(Kurniawan, 2013)

2.4 ASCII

ASCII merupakan kependekan dari kata American Standard Code for

Information Interchange, dan pengertian dari ASCII sendiri adalah suatu standar

internasional dalam kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII

lebih bersifat universal, contohnya 124 adalah untuk karakter "|" selalu digunakan

oleh komputer dan alat komunikasi lain untuk menunjukkan teks, sedangkan

fungsi dari kode ASCII ialah digunakan untuk mewakili karakter – karakter,

angka maupun huruf didalam komputer.

Awal mula pengembangan ASCII hanya terdapat 7 bit atau 128 karakter.

Kemudian seiring berkembangnya penggunaan penyimpanan 8 bit byte pada

memori, ASCII dikembangkan berdasarkan standarisasi ISO/IEC 8859-1 dan

Microsoft Windows Latin-1 ASCII pada saat sekarang ini dikenal dengan

Extended ASCII dengan peningkatan menjadi 8 bit yang memiliki 256 karakter.
8

Pada ASCII juga berisi karakter kontrol yang di khususkan untuk sistem dan

perintah - perintah dari keyboard (Naharuddin, A. 2018)

2.5 Metode Steganografi Least Significant Bit (LSB)

Teknik Steganografi dengan menggunakan metode modifikasi Least

Significant Bit (LSB) adalah teknik yang paling sederhana dalam penyesipan

pesan teks, pendekatan yang sederhana untuk menyisipkan informasi di dalam

suatu citra digital (medium cover). Jika konversi suatu media gambar yang

merekonstruksi pesan yang sama dengan aslinya (lossless compression) ke JPEG

yang lossy compression, dan ketika dilakukan kembali akan menghancurkan

informasi yang tersembunyi dalam media gambar tersebut. Pada struktur biner,

ada bit yang paling besar nilainya (Most Significant Bit atau MSB) dan bit yang

paling sedikit nilainya (Least Significant Bit atau LSB).

Contoh : [ 1 1 0 1 0 0 1 0 ]

Bit pada digit pertama merupakan MSB, dan bit pada digit terakhir

merupakan LSB. Bit yang cocok untuk diganti adalah bit LSB, sebab perubahan

tersebut hanya mengubah nilai byte satu lebih tinggi atau satu lebih rendah dari

nilai sebelumnya.

Untuk menyembunyikan suatu gambar dengan LSB, pada setiap byte dari

gambar 24-bit dapat disimpan 3 byte dalam setiap piksel. Gambar 1,024 x 768

mempunyai potensi untuk disembunyikan seluruhnya dari 2,359,296 bit (294,912

byte) pada informasi. Jika pesan tersebut dikompres untuk disembunyikan

sebelum ditempelkan, dapat menyembunyikan sejumlah besar dari informasi.


9

Pada pandangan mata manusia, hasil stego-image akan terlihat sama dengan

gambar cover atau gambar sebelumnya.

2.6 Metode Steganografi Discrete Cosine Transform (DCT)

Discrete Cosine Transform (DCT) biasa digunakan untuk mengubah sebuah

sinyal menjadi komponen frekuensi dasarnya. DCT adalah sebuah transformasi

yag mengubah sebuah kawasan spasial menjadi kawasan frekuensi dan sebaliknya

kawasan frekuensi dapat dikembalikan ke kawasan spasial dengan menggunakan

invers DCT. DCT pertama kali diperkenalkan oleh Ahmed, Natarajan dan Rao

pada tahun 1974 dalam makalahnya yang berjudul "On image processing and a

discrete cosine transform" (Watson, 1994)

2.7 MSE (Mean Signal Error) dan PSNR (Peak Signal to Noise Ratio)

Dalam citra digital terdapat suatu standar pengukuran error atau galat pada

kualitas citra, yaitu besar PSNR dan MSE tingkat keberhasilan dan kinerja dari

suatu metode filtering pada citra dihitung dengan menggunakan Peak Signal to

Noise Ratio atau biasa disingkat dengan PSNR. Meskipun metode filtering juga

dapat diukur dengan teknik visual hanya melihat pada citra hasil dan

membandingkannya dengan citra yang terdapat noise. Namun hasil pengukuran

teknik visual setiap orang berbeda- beda.

Sehingga MSE dan PSNR merupakan solusi pengukuran kinerja yang baik.

Peak Signal to Noise Ratio PSNR adalah sebuah perhitungan yang menentukan

nilai dari sebuah citra yang dihasilkan. Nilai PSNR ditentukan oleh besar atau

kecilnya nilai MSE yang terjadi pada citra. Semakin besar nilai PSNR, semakin

baik pula hasil yang diperoleh pada tampilan citra hasil. Sebaliknya, semakin kecil
10

nilai PSNR, maka akan semakin buruk pula hasil yang diperoleh pada tampilan

citra hasil. Satuan nilai dari PSNR yaitu decibel atau singkatannya dB.

Kurniawan, (2013)

Hubungan antara nilai PSNR dengan nilai MSE adalah semakin besar nilai

PSNR, maka akan semakin kecil nilai MSE. PSNR secara umum digunakan untuk

mengukur kualitas pada penyusunan kembali citra. Hal ini lebih mudah

didefinisikan dengan Mean Square Error (MSE). Mean Square Error (MSE)

adalah kesalahan kuadrat rata-rata. Nilai MSE didapat dengan membandingkan

nilai selisih piksel-piksel citra asal dengan citra hasil pada posisi piksel yang

sama. Semakin besar nilai MSE, maka tingkat derau pada citra hasil akan semakin

besar. Sebaliknya, semakin kecil nilai MSE, maka tampilan pada citra hasil

semakin mirip dengan citra awal.Misal f(x,y) adalah citra masukkan g(x,y) adalah

citra keluaran (stego image), keduanya memiliki M baris dan N kolom, maka

didefinisikan sebagai berikut :

Rumus untuk menghitung MSE adalah:

MSE = 1/(m × n) ∑_(y=0)^(n-1)▒∑_(x=0)^(m-1)▒〖[f(x,y)-g(x,y)]〗^2

Rumus untuk menghitung PSNR adalah:

PSNR = 10 ×log⁡〖10 ×( 255^2/MSE )〗

Dimana : x = ukuran baris dari gambar

y = ukuran kolom dari gambar

f = matriks gambar awal

g = matriks gambar hasil


11

2.8 MATLAB

MATLAB (Matrix Laboratory) adalah sebuah lingkungan komputasi

numerikal dan bahasa pemrograman komputer generasi keempat. Dikembangkan

oleh The MathWorks. MATLAB memungkinkan manipulasi matriks,

menampilkan plot fungsi dan data, implementasi algoritma, pembuatan antarmuka

pengguna, dan peng-antarmuka-an dengan program dalam bahasa lainnya.

MATLAB merupakan bahasa berkinerja tinggi untuk komputasi teknis. Ini

mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan pemrograman dalam lingkungan

yang mudah digunakan di mana masalah dan solusi diekspresikan dalam notasi

matematika yang sudah dikenal.

Meskipun hanya bernuansa numerik, sebuah kotak kakas (toolbox) yang

menggunakan mesin simbolik MuPAD, memungkinkan akses terhadap

kemampuan aljabar komputer. Sebuah paket tambahan yaitu Simulink,

menambahkan simulasi grafis multiranah dan Desain model untuk sistem terlekat

dan dinamik. Sehingga Matlab banyak digunakan pada:

a) Matematika dan Komputasi,

b) Pengembangan dan Algoritma,

c) Pemrograman pemodelan, simulasi, dan pembuatan prototipe,

d) Analisa Data , eksplorasi dan visualisasi,

e) Analisis numerik dan statistik,

f) Pengembangan aplikasi teknik.

2.9 Penilitian Terkait

1. Penelitian dengan judul : Steganografi Teks Menggunakan Pemetaan

Digit Biner Pada Karakter ASCII Untuk Keamanan Plain Text. Oleh
12

Naharuddin, A. 2018, metode yang digunakan yaitu pemetaan bit pada

karakter ASCII, dari penelitian dapat disimpulkan bahwa semua karakter

teks sampul dapat digunakan sebagai media penyembunyian teks rahasia

di mana 1 karakter teks rahasia membutuhkan 7 karakter teks sampul.

Selain itu, teks stego yang dihasilkan terlihat sama persis dengan teks

sampul, hal ini dibuktikan dari hasil pengukuran dengan similarity

distance menggunakan Jaro-Winkler Distance yang menghasilkan nilai

1, dan setelah disertakan identifier nilai Jaro Distance bernilai 0,9972

dan Jaro-Winkler Distance bernilai 0,9983.

2. Penelitian dengan judul : Penyisipan Teks dengan Metode Low Bit

Coding Pada Media Audio Menggunakan Matlab 7.7.0 oleh Wijaya, H.

dan Wilianti, K. 2013 dengan menggunakan metode teknik steganografi,

dari penelitian ini dapat disimpulkan aplikasi audio steganografi dengan

metode Low Bit Coding yang dibuat ini adalah sebagai berikut : Aplikasi

steganografi yang dibuat dapat menyisipkan karakter pesan text untuk

digunakan sebagai media penyampaian pesan yang bersifat rahasia

dengan menggunakan media audio

Keterkaitan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu sama-sama

menggunakan teknik metode steganografi dalam menyembunyikan sebuah pesan

rahasia , hasil nanti penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu sebagai

media penyisipan dalam penyampaian pesan yang bersifat rahasia .

BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
13

3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2022. Proses penelitian dilakukan di

daerah Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

3.2 Kerangka pikir

Gambar 3.2 Kerangka pikir

3.2.1 Analisa Sistem


Analisa sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennnya dengan maksud untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-

hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat

diusulkan perbaikan-perbaikannya. Sistem yang dibangun ini secara umum dapat

digambarkan sebagai sistem yang mampu menyisipkan pesan yang bertujuan

untuk mengamankan pesan tersebut. Sehingga terdapat dua proses utama dalam

sistem ini, yaitu proses penyisipan pesan dan proses ekstraksi pesan. Proses

penyisipan pesan akan memproses pesan teks dan media penampung, sedangkan
14

proses ekstraksi akan menampilkan pesan rahasia setelah memproses hasil

steganografi. Proses utama tersebut digambarkan seperti gambar

Pengembangan Sistem dalam penelitian ini menggunakan model RAD

Gambar 3.3 Proses Steganografi

Pengirim akan memasukan media penampung seperti citra, audio, atau

video dengan pesan rahasia berupa teks kemudian sistem menyisipkan pesan

tersebut dan menghasilkan file steganogarfi. Sedangan penerima akan melihar

pesan rahasia setelah memproses ekstraksi dari file steganografi yang telah

disisipkan.

3.2.2 Analisa Data


Dalam sistem steganografi pesan pada file audio ini, dibutuhkan beberapa

data yang akan digunakan sebagai wadah penampung pesan dan juga pesan yang

disisipkan, yaitu:

Wadah Penampung Pesan


Tipe Data Format File Tipe Data Format File
File Audio : WAV Teks : Txt
Tabel 3.1 Analisa Data
15

Proses pengambilan pesan untuk tipe pesan teks dapat dilakukan dengan

cara menginputkan pesan secara langsung pada aplikasi.


16

Daftar Pustaka
Naharuddin, A. 2018. Steganografi Teks Menggunakan Pemetaan Digit Biner
Pada Karakter ASCII Untuk Keamanan Plain Text. Doctoral dissertation,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Wijaya, H. dan Wilianti, K. 2013. Penyisipan Teks dengan Metode Low Bit
Coding Pada Media Audio Menggunakan Matlab 7.7.0. Jurnal TICOM. Vol.
1, No. 3, pp. 28-35.

Darwis, D. 2015. Implementasi Steganografi pada Berkas Audio Wav untuk


Penyisipan Pesan Gambar Menggunakan Metode Low Bit Coding. EXPERT:
Jurnal Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi. Vol, 5. No. 1.

Atoum, M.S., Al-Rababah, O.A. and Al-Attili, A.I. 2011. New Technique for
Hiding Data in Audio File. International Journal of Computer Science and
Network Security. Vol. 11, No. 4, pp. 183-187.

Langi, E.R., Sambul, A.M., and Kambey, F.D. 2021. Perbandingan Metode
Least Significant Bit dan Discrete Wavelet Transform dalam Teknik
Steganografi pada Citra Batik Bentenan. Skripsi Program S1 Teknik
Elektro Universitas Sam Ratulangi. Manado.

Pricillia, T., Zulfachmi. 2021. Survey Paper: Perbandingan Metode


Pengembangan Perangkat Lunak (Waterfall, Prototype, RAD). Vol. X,
No. 1, pp. 6-12.

Kurniawan, I. 2013. Implemantasi dan Studi Perbandingan Steganografi pada


File Audio WAVE Menggunakan Teknik Low-Bit Encoding dengan
Teknik End Of Life. Journal of Informatics and Technology, Vol 2, No 3,
Tahun 2013, p 1-12.

Ria, G. 2010. Studi Perbandingan Steganografi pada Audio, Video, dan


Gambar. Program Studi Sistem dam Teknologi Informasi, Institut
Teknologi Bandung.
17

Pranoto, B. 2011. Steganografi Pada Citra Digital Menggunakan Metode


Spread Spectrum dan Metode Least Significant Bit Modification. Tugas
Akhir Program S1 Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau Pekanbaru

Anda mungkin juga menyukai