Bahan Belajar Mandiri Tahapan Verifikasi Dusun SBS Dan CTPS Final1
Bahan Belajar Mandiri Tahapan Verifikasi Dusun SBS Dan CTPS Final1
A. Latar Belakang
Salah satu tujuan program Pamsimas adalah meningkatkan akses sanitasi dengan
pendekatan pemberdayaan dan perubahan perilaku di masyarakat. Realisasi komitmen
untuk mencapai tujuan tersebut tertuang dalam indikator kinerja kunci utama (Key
Performance Indicator – KPI) capaian program Pamsimas bidang Kesehatan, yaitu KPI 2,13
dan 14. KPI 2 terkait dengan tambahan akses sanitasi, KPI 13 terkait dusun Stop BABS dan
KPI 14 terkait dusun CTPS. Ketiga KPI tersebut dapat terwujud dengan pelaksanaan
program STBM pilar 1 dan 2. Sebagai upaya memastikan tercapainya KPI tersebut di
dusun intervensi Pamsimas tidak hanya dibuktikan dari keterangan atau pengakuan
masyarakat tetapi perlu kegiatan yang disebut Verifikasi.
Apa itu Verifikasi? Verifikasi adalah kegiatan untuk memastikan terjadinya perubahan
perilaku masyarakat dengan serangkaian kegiatan penilaian yang dilakukan oleh tim
verifikasi STBM terhadap pernyataan bahwa telah terjadi perubahan perilaku pada
masyarakat terkait pilar-pilar STBM. Verifikasi pilar STBM dilakukan oleh sebuah tim
beranggotakan 3-5 orang yang ditunjuk dan ditetapkan oleh pemerintah daerah sesuai
tingkatannya.
Berdasarkan pedoman Verifikasi yang dikeluarkan oleh Kemenkes, disebutkan bahwa
verifikasi dilaksanakan ketika satu tingkatan komunitas telah menyatakan;
1. Pilar pertama telah mencapai 100 % untuk status Stop Buang Air Besar Sembarangan
2. Empat pilar lainnya telah mencapai minimal 50 % untuk status telah melaksanakan
STBM 5 pilar
Sedangkan untuk desa Pamsimas, Verifikasi dilaksanakan ketika satu tingkatan
komunitas yaitu dusun/desa intervensi Pamsimas telah menyatakan
1. Pilar pertama telah mencapai 100 % untuk status Stop Buang Air Besar Sembarangan
2. Pilar kedua telah mencapai 100% untuk status adopsi Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS)
B. Tujuan
Tujuan dilakukannya verifikasi di dusun atau Desa Pamsimas adalah:
1. Sebagai langkah untuk melakukan penilaian atas kondisi perubahan perilaku yang telah
terjadi di Masyarakat terkait dengan pilar-pilar STBM, dan khusus Pamsimas fokus
pada pilar 1 dan 2 STBM sesuai dengan indikator yang tertuang dalam Key
Performance Indicator (KPI)
Pilar 1 : Stop BABS
Pilar 1 atau Stop Buang Air Besar Sembarangan terpenuhi jika kondisi setiap individu
dalam suatu komunitas tidak lagi melakukan perilaku buang air besar sembarangan
baik di tempat terbuka atau di jamban tetapi masih disalurkan langsung ke badan air
atau selokan yang berpotensi menyebarkan penyakit
Pilar 2 : Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Pilar ke 2 atau Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dipenuhi ketika setiap individu
anggota rumah tangga membudayakan perilaku cuci tangan dengan air mengalir yang
memenuhi syarat kesehatan dan menggunakan sabun secara berkelanjutan,
menyediakan dan memelihara sarana cuci tangan dan saluran pembuangan air serta
mengetahui waktu kritis yang mengharuskan melakukan cuci tangan pakai sabun
Pilar 3 : Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM RT)
Pilar ke 3 atau Penyehatan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMMRT)
dipenuhi dengan membudayakan perilaku pengolahan air minum dan makanan yang
aman secara berkelanjutan dan menyediakan,memelihara tempat pengolahan air
minum dan makanan aman rumah tangga yang sehat.
Pilar 4 : Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PS RT)
Pilar ke 4 atau Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PS RT) yaitu kondisi ketika
setiap rumah tangga mengelola sampah dengan prinsip pengurangan dan penanganan
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dengan indikasi tidak ada sampah
berserakan di lingkungan sekitar rumah, tersedia tempat sampah yang tertutup, kuat
dan mudah dibersihkan sehingga tidak berpotensi menyebarkan penyakit.
Pilar 5 : Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga (PLC RT)
Pilar ke 5 yaitu Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga Non Kakus dipenuhi jika, tidak
terlihat genangan air di sekitar rumah karena limbah cair domestik (termasuk kran
umum atau WC umum), melakukan pemisahan saluran limbah cair rumah tangga
melalui sumur resapan dan saluran pembuangan air limbah yang tertutup, menyediakan
dan menggunakan penampungan limbah cair rumah tangga (sumur resapan),
memelihara saluran pembuangan dan penampungan limbah cair rumah tangga
2. Sebagai alat untuk menyatakan bahwa komunitas telah mencapai status pilar-pilar
STBM dan sebagai acuan bagi pemangku kepentingan untuk memberikan sertifikasi
serta dasar bagi masyarakat untuk melaksanakan deklarasi.
3. Sebagai bentuk strategi advokasi bagi pemangku kepentingan untuk keberlangsungan
STBM, melalui peran pemerintah dalam mengeluarkan regulasi untuk mendorong
penganggaran dan perencanaan program berdasarkan data hasil verifikasi.
4. Sebagai langkah dalam menyusun strategi untuk mempertahankan status
komunitas,masyarakat, institusi yang telah Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop
BABS), telah adop CTPS dan atau untuk mencapai Desa STBM ( 5 pilar ).
C. Prinsip Verifikasi
Prinsip Verifikasi mengacu pada pembuktian akan kebenaran berdasarkan data yang telah
dilakukan dan dikumpulkan sebelumnya melalui kegiatan monitoring dan evaluasi STBM.
Data bisa berupa data primer yaitu catatan buku kader atau data yang tercatat dalam form
sanitarian serta data yang diupdate di IMIS Pamsimas.
Prinsip dalam pelaksanaan verifikasi antara lain:
1. Transparan, masyarakat mengetahui tentang kondisi sanitasi di komunitasnya.
2. Independen, melibatkan unsur dari luar komunitas yang diverifikasi.
3. Obyektif, hasil verifikasi mencerminkan kondisi sebenarnya yang ada di masyarakat.
4. Kesetaraan Gender, memperhatikan keterlibatan dan keseimbangan antara laki-laki
dan perempuan
5. Inklusi Sosial ,memperhatikan yang berkebutuhan khusus
Langkah-langkah persiapan :
a. Mengidentifikasi, memastikan pelaku verifikasi siap melakukan kegiatan
pembekalan dan penyamaan persepsi serta dapat hadir dalam satu satuan
waktu yang ditetapkan bersama.
b. Meminta penjelasan dari pihak perwakilan komunitas yang akan diverifikasi
sehingga tim verifikasi memiliki pemahaman tentang wilayah yang akan
diverifikasi. Penjelasan berdasarkan data yang dapat diambil dari peta sanitasi.
c. Pembahasan strategi, tahapan verifikasi, tingkatan wilayah dan pilar STBM yang
akan diverifikasi.
d. Memperbanyak format verifikasi sesuai dengan kebutuhan.
e. Penyamaan persepsi tentang format verifikasi yang akan digunakan (tergantung
pilar yang akan diverifikasi). Form dibahas secara rinci dan jika memungkinkan
tim verifikasi membuat catatan-catatan penting dalam form tersebut untuk
memudahkan tim dalam menggunakannya.
f. Membagi tim verifikasi menjadi sub tim berdasarkan titik wilayah yang akan
diverifikasi. Tim dapat dibagi berdasarkan clustering wilayah dengan melihat peta
sosial atau peta desa yang menggambarkan sebaran rumah-rumah penduduk
yang akan diverifikasi.
g. Tim verifikasi menyepakati jadwal dan estimasi waktu yang diperlukan untuk
semua titik yang akan diverifikasi serta pelaksanaan proses review dan rekap
data.
Dalam seluruh tahapan persiapan, karena masih dalam pandemi Covid sehingga harus
dipastikan :
a. Pelaku verifikasi dalam kondisi sehat
b. penyediaan alat pelindung diri bagi pelaku verifikasi seperti masker, face shield,
hand sanitizer atau sabun cair.
c. Selalu menerapkan 3 M ( menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan)
d. Berkoordinasi dengan tim satgas COVID-19 yang ada untuk memastikan wilayah
dan atau rumah yang dikunjungi tidak berada pada zona merah.
Tujuan :
a. Melihat kondisi sarana dan prasarana pilar-pilar STBM secara langsung yang
akan diverifikasi berbekal data primer, peta dan data WEB untuk pilar 1 dan pilar
2
b. Mengetahui kondisi perubahan perilaku warga masyarakat yang akan
diverifikasi.
3. Pelaksanaan Verifikasi
Kegiatan Verifikasi dilakukan berjenjang, dan dimulai dari verifikasi tingkat dusun.
a. Verifikasi Dusun/RW/RT
Verifikasi dilaksanakan untuk lokasi Pamsimas ketika satu tingkatan komunitas
telah menyatakan pilar pertama 100% untuk status Stop Buang Air Besar
Sembarangan dan pilar ke dua 100% untuk adop Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS) berdasarkan hasil data monitoring unit kesehatan/ kader kesehatan.
Kepala Dusun/RW/RT akan membuat permohonan verifikasi kepada Kepala
Puskesmas yang ditembuskan kepada Kepala Desa. Puskesmas memfasilitasi
dengan membentuk tim verifikasi Dusun/RW.
METODE KETERANGAN
(1) Dilaksanakan pada semua KK yang ada di
Dusun/RW/RT.
(2) Tim verifikasi harus mengunjungi SEMUA
DUSUN / RUMAH (100%) yang berada di Dusun/RW/RT
Sensus
RW/RT yang diverifikasi.
(3) Verifikasi dilakukan sekaligus untuk ke lima
pilar STBM walaupun prioritas lokasi
Pamsimas adalah pilar 1 dan pilar 2 STBM.
Pada masa pandemi Covid, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan dalam
pelaksanaan kegiatan kunjungan rumah, yaitu
1) Untuk itu pelaksanaan verifikasi harus memperhatikan protokol kesehatan
yaitu :
2) Tim verifikasi dapat berkoordinasi dulu dengan tim satgas COVID-19 yang
ada di dusun/RW/RT untuk memastikan wilayah dan/ atau rumah yang
dikunjungi tidak zona merah.
3) Melakukan protokol kesehatan, cuci tangan pakai sabun dan/ atau hand
sanitizer sebelum masuk dan keluar dari rumah yang diverifikasi
4) Wajib pakai masker. Disarankan menggunakan face shield/pelindung wajah.
5) Tidak bersalaman ,tidak saling bersentuhan dan menjaga jarak aman (1,5
meter -2 meter)
6) Tim verifikasi dusun/RW/RT mengisi form verifikasi secara benar sesuai form
yang tersedia. Bila menggunakan kertas, pastikan bahwa kertas tersebut diisi
oleh satu orang.
7) Saat tiba di rumah, segera mandi dan berganti pakaian sebelum kontak
dengan anggota keluarga di rumah. Bersihkan handphone, kacamata, tas,
dan barang lainnya dengan cairan disinfektan.
b. Verifikasi Desa
Verifikasi dilaksanakan untuk lokasi desa Pamsimas ketika satu tingkatan
komunitas (skala desa) telah menyatakan pilar pertama 100% untuk status Stop
Buang Air Besar Sembarangan dan pilar ke dua 100% untuk adop Cuci Tangan
Pakai Sabun (CTPS) berdasarkan hasil data monitoring unit kesehatan/ kader
kesehatan. Kepala Desa/ Lurah akan membuat permohonan verifikasi kepada
Kepala Puskesmas yang ditembuskan kepada Camat dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Dinas Kesehatan Kab/Kota memfasilitasi dengan membentuk
tim verfikasi Desa.
Pelaksanaan Verifikasi tingkat desa;
1) Verifikasi Administrasi (tentatif/boleh dilakukan)
Proses memastikan apakah semua RT/RW/Dusun sudah dilakukan verifikasi;
a) Kroscek ke Ketua RT/RW/Kepala dusun dan Perangkat desa serta Kader
Kesehatan tentang pelaksanaan kegiatan verifikasi tingkat
RT/RW/Dusun.
b) Melakukan pemeriksaan Berita acara kegiatan verifikasi tingkat
RT/RW/Dusun
c) Melakukan pengecekan data yang tercatat di catatan primer sanitarian
dan data IMIS Pamsimas
4. Rekapitulasi Data
Tahapan ini dilaksanakan setelah tim verifikasi melakukan kegiatan verifikasi. Pada
tahap ini tim verifikasi melakukan review untuk mengevaluasi kegiatan verifikasi.
Semua data yang diperoleh tim verifikasi direkap dengan menggunakan form yang ada.
Penerapan protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan memakai masker harus
selalu dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan ini
Tujuan:
a. Mengkaji ulang dan mengevaluasi hasil verifikasi yang telah dilaksanakan oleh
tim verifikasi.
b. Melakukan rekapitulasi data bersama tim verifikasi yang dipergunakan dalam
proses pleno.
Tujuan:
Mengidentifikasi pembelajaran dan tantangan dari hasil verifikasi. Hasil review dan
refleksi pelaksanaan verifikasi menjadi bahan perbaikan dalam pelaksanaan verifikasi
berikutnya dengan harapan akan ada peningkatan kualitas verifikasi baik dari sisi
proses maupun hasil.
Jika dari hasil pleno masyarakat telah memenuhi salah satu atau beberapa pilar STBM
maka komunitas tersebut berhak mendapatkan sertifikasi dari stakeholder terkait dan
dapat digunakan sebagai dasar bagi masyarakat untuk melaksanakan deklarasi. Jika
belum memenuhi, maka akan dirancang bersama tentang strategi kongkrit untuk
perbaikan dan perubahan perilaku.
Hasil dari proses Pleno juga dapat dipergunakan sebagai media advokasi kepada
Kepala Desa atau Lurah, Kecamatan, Puskesmas dan Pemerintah Kabupaten/Kota
untuk memberikan dukungan terhadap upaya perubahan perilaku yang sudah dilakukan
oleh masyarakat.
E. Tim verifikasi
Tim verifikasi disesuaikan dengan kebutuhan pada tingkatan mana verifikasi dilakukan.
Tim verifikasi disahkan melalui Surat Keputusan (SK) Tim Verifikasi.
ANGGOTA TIM ALAT
TINGKATAN PENDAMPING
VERIFIKASI VERIFIKASI
DUSUN/RW Sanitarian Kader Data Primer
Puskesmas Dusun/RW Peta Sosial
PKK Desa/ Komite Form
Kelurahan Dusun/RW Verifikasi dan
Aparat Desa/ Kepala Dusun/ Rekap
Kelurahan Ketua RW lokasi
Tim dari dusun lain verifikasi
dalam satu desa
Perwakilan
kelompok marginal
seperti kelompok
disabilitas
DESA/ Sanitarian Aparat Data Primer
KELURAHAN Puskesmas Desa/Kelurahan Peta Sosial
Promkes Kader Data Web
Puskesmas Desa/Kelurahan STBM
UPTD Kecamatan PKK Format
ANGGOTA TIM ALAT
TINGKATAN PENDAMPING
VERIFIKASI VERIFIKASI
PKK Kecamatan Desa/Kelurahan Verifikasi dan
Tim STBM dari Kepala Rekap
Desa/ Kelurahan Desa/Lurah
lain dalam 1 (satu) lokasi verifikasi
Kecamatan
Perwakilan
kelompok marginal
seperti kelompok
diabilitas
Pada hari ini jumat tanggal dua puluh bulan April tahun Dua ribu dua puluh satu, Kami yang
bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama :
Instansi :
Jabatan :
2. Nama :
Instansi :
Jabatan :
3. Nama :
Instansi :
Jabatan :
Berdasarkan :
1. Surat Perintah Tugas Kepala ……….. .Nomor …………… Tanggal ………………...
2. Surat Perintah Tugas Kepala ………… Nomor …………… Tanggal ………………...
3. Surat Perintah Tugas Kepala ………… .Nomor …………… Tanggal ………………...
Telah melakukan verifikasi teknis selama (satu) hari terhitung mulai tanggal ……..s.d
………………………
Dengan hasil sebagai berikut :
1…………………………………………………………………………………………………………
……
2…………………………………………………………………………………………………………
……
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenar benarnya untuk digunakan sebagai
mestinya.
Tim Verifikasi Teknis
1……………………………………………………………… (…………………………)
2……………………………………………………………… (…………………………)
G. Pemanfaatan data hasil verifikasi Tingkat Dusun/Desa untuk
1. Dokumen hasil verifikasi dijadikan media, referensi dan bahkan sebagai data dasar
bagi Desa untuk perencanaan program menuju Desa 100% Air minum dan sanitasi
aman.
2. Data dan informasi hasil verifikasi menjadi dasar advokasi untuk anggaran dan
kebijakan Pemerintah Desa. Data tersebut juga dapat dipergunakan Pemerintah
setempat dalam kegiatan sosialisasi peningkatan peran swasta dalam mendukung
STBM melalui CSR (Corporate Social Responsibility).
3. Data hasil verifikasi akan mendorong peran Pemerintah setempat dalam
mengeluarkan regulasi. Hal ini untuk mendorong komunitas yang sudah mencapai
status pilar STBM yang terverifikasi akan terjaga karena adanya enabling
environment termasuk kelembagaan yang memadai.
4. Sebagai dasar dalam penerapan sanksi sebagai upaya untuk menjaga status pilar-
pilar STBM yang telah dicapai dan tidak kembali lagi pada perilaku lama
5. Dan bagi program Pamsimas, dengan sudah dilakukan verifikasi dusun/desa
menunjukkan bahwa data yang diupdate dalam IMIS pamsimas dapat
dipertanggungjawabkan dari sisi perubahan perilaku masyarakat yang sudah
terwujud yang tertuang dalam capaian KPI 2,13 dan 14.
8
7
6
5
4
3
2
1
1
No Urut
2
No KK
32010022111
3
Budi Setiawan
Nama KK
5
4
Jlj Jiwa
Y
5
1
T
6
2
7
Y
disalurkan ke Sistem Pengolahan Air
Limbah (SPAL)
T
8
9
Y
T
Isi jawaban dengan huruf yang sesuai Kriteria ; Ya = Y ; Tidak = T
tanah lapang/kebun
Y
4
13
FORM VERIFIKASI PILAR 1 (STOP BABS) DAN PILAR 2 (CTPS)
Sebelum makan;
14
Y
15
menghidangkan makanan;
3
T
16
Keterangan :
1. Akses Aman : Jika no 2 dan 3 dan 4 A dijawab YA
2. Akses Layak : JIka no. 2 dan 3 dan 4 B dijawab YA
3. Akses Belum Layak :
a. Jika no. 2 dan 3 dan 4C dijawab YA
b. Menggunakan Bersama-sama fasilitas akses belum layak.
4. OD/BAB Sembarangan di tempat terbuka : Jika tidak memiliki fasilitas dan tidak
menggunakan fasilitas
5. Sharing/Bersama : Menggunakan bersama-sama fasilitas sanitasi Akses Aman dan
Layak
PILAR 2
KK
NO Indikator
1 2 3 4 5 6
1. Memiliki sarana cuci tangan pakai Y Y T
sabun, dengan air bersih mengalir
dan dilengkapi sabun
Lokasi :
a. Sarana yang di dalam
jamban/kloset/kamar mandi tidak
termasuk
b. Disekitar tempat makan atau
dapur
2. Mengetahui waktu-waktu kritis cuci Y T
tangan pakai sabun;
a. Setelah BAB
b. Sebelum
menyiapkan/mengolah
makanan
c. Sebelum makan
d. Setelah menceboki anak
e. Setelah kontak dengan
hewan
f. Sebelum menyusui
bayi/menyuapi anak
Minimal dapat menjawab 3 waktu
kritis
3. Mampu mempraktekkan cara cuci Y T
tangan pakai sabun
KATEGORI CTP TCTPS TCTPS
S
Keterangan :
Rumah tangga melakukan Pilar 2 (Adop CTPS) jika ke no 1, 2 dan 3 dijawab YA
TCTPS = Tidak (berperilaku) Cuci Tangan Pakai Sabun