SOP Ekstravasasi Kemoterapi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Penatalaksanaan Ektravasasi Kemoterapi

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Ditetapkan
Direktur,
STANDART
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPRASIONAL (SPO)
Dr. ferawati Simbolon

Pengertian Terjadinya infilterasi obat-obat kemoterapi yang diberikan atau


iritasi dari vena ke jaringan sekitarnya dekat lokasi kanul
penusukan infus.
Tujuan 1. Kuratif : sebagai pengobatan
2. Mengurangi massa tumor selain dengan pembedahan atau
radiasi.
3. Meningkatkan kelangsungan hidup dan kwalitas hidup
penderita.
4. Mengurangi komplikasi akibat metastase
5. Mencegah meluasnya kerusakan jaringan akibat efek
samping dari extravasasi.
6. Mengurangi rasa nyeri.
Kebijakan 1. Memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman
2. Memenuhi kebutuhan pengobatan dan proses penyembuhan
Prosedur 1. Persiapan :
1.1. Alat :
1.1.1. Jarum No. 25
1.1.2. Obat-obat anti dote atau kortikosteroid.
1.1.3. Balut verban
1.1.4. Kompres hangat
1.1.5. Kompres dingin
1.1.6. Obat analgetik
1.1.7. Sarung tangan
1.1.8. Bengkok
2. Langkah-langkah :
2.1. Stop infus jarum jangan dicabut
2.2. Lakukan aspirasi 3 – 5 ml darah untuk mengisap sedapat
mungkin obat sitostatika.
2.3. Lakukan aspirasi (mencoba mengisap) cairan sitostatika
selama masih mungkin dari jaringan sub kutan.
2.4. Berikan anti dote sesuai dengan jenis sitostatika (Jika
sudah tahu) atau berikan kortikosteroid untuk mengrangi
reaksi inflamasi.
2.5. Kemudian cabut wing nidle
2.6. Isi anti dote kedalam spuit 1 cc menggunakan
jarum no 25 sebanyak 2 – 4 cc tergantung
lebarnya ekstravasasi.
2.7. Suntikan secara sub butan searah jarum jam.
2.8. Hindari melakukan perabaan pada daerah
yang mengalami ekstrasasi.
2.9. lakukan pemotretan bila memungkinkan.
2.10. Balut dengan pembalut yang rapat.
2.11. Berikan kompres hangat pada pemberian obat
in cristin. berikan kompres dingin pada
pemberian doksorubikin.
2.12. Istirahatkan ekstremitas dan tinggikan
dganjal dengan bantal selama 48 jam setelah
itu kembali ke aktifitas normal.
2.13. Memberitahukan kepada dokter
2.14. Observasi tempat secara tertur terhadap nyeri,
bengkok, kemerahan, kekerasan atau
nekrosis.
2.15. Beri terapi anti nyeri dengan pemberian
analgetik.
2.16. Catat : tanggal dan waktu, jenis vena yang
ditusuk dan ukuran jarum tempat penusukan;
berapa kali penusukan dan lokasi, obat yang
diberikan urutan obat sitostatika.
3. Hal – hal yang harus diperhatikan :
3.1. Respon pasien
3.2. Kondisi vena

Unit Terkait  SMF


 RNA
 Instalasi Farmasi

Anda mungkin juga menyukai