Anda di halaman 1dari 3

POLITEKNIK ILMU PELAYARAN SEMARANG

UJIAN SEMESTER GASAL


_____________________________________________________________________
MATA UJIAN : MUATAN KAPAL DAN MUATAN BERBAHAYA (TEORI)
PROGRAM : D IV KALK
SEMESTER : III (Kelas A, B, C, D, E )
BIDANG KEAHLIAN : TATALAKSANA ANGKUTAN LAUT DAN KEPELABUHAN
WAKTU : 60 MENIT
PERIODE : AGUSTUS - DESEMBER 2022 KODE PENGAJAR 189

NAMA :MUHAMMAD RAHMAN


NIT : 582111317920
KELAS : K3A
ABSEN : 19
SOAL ESAY

1. Sebutkan dan jelaskan mengenai prinsip-prinsip penanganan dan pengaturan muatan?


Jawab:
a. Melindungi Kapal
Melindungi kapal berarti menciptakan suatu keadaan dimana dalam melaksanakan kegiatan
Penanganan dan Pengaturan muatan, kapal senantiasa tetap dalam kondisi yang baik, aman serta
layak laut.Untuk dapat mencapai maksud tujuan ini, malsa yang perlu untuk mendapatkan
perhatian adalah mengenai Pembagian muatan yang harus proporsional dalam pengaturannya
baik pembagian muatan secara Tegak. Melintang, Membujur serta pembagian muatan secara
Khasus pada Geladak antara.
b. Melindungi Muatan
Melindungi muatan adalah menyangkut tanggung jawab. pihak pengangkut (Carrier) terhadap
keselamatan muatan yang dimuat dari suatu pelabuhan ke pelabuhan tujuannya dengan aman
sebagaimana kondisi muatan seperti saat penerimaannya. Tanggung jawab pihak pengangkut
terhadap keselamatan muatan berdasarkan "From Sling to Sling" atau " From Tackle to tackle".
c. Pemanfaatan ruang muat semaksimal mungkin
Pemanfaatan ruang muat semaksimal mungkin adalah menyangkut penguasaan ruang rugi
(Broken stowage) yaitu pengaturan muatan yang dilakukan sedemikian rupa sehingga ruang muat
yang tersedia dapat diisi dengan muatan sebanyak mungkin dan ruang muat yang tidak terpakai
dapat ditekan sekecil mungkin.
d. Bongkar muat secara cepat, teratur, dan sistematis
Bongkar muat secara Cepat, Teratur dan Sistimatis adalah menciptakan suatu proses kegiatan •
bongkar muat yang el3sien dan efektif dalam penggunaan waktu serta biaya. Untuk mencapai
suatu hasil yang maksimal, .maka hal-hal yang hams dihindari / dicegah adalah terjadinya
1. Long Hatch: Penumpukan suatu jenis muatan dengan jumlah banyak pada sate palka untuk
satu pelabuhan tertentu, atau .terjadinya pembagian muatan yang tidak merata untuk masing-
masing palka bagi suatu pelabuhan tujuan tertentu: Akibatnya terjadi waktu bongkar yang lama
pada palka tersebut (Gang hours).
2. Over Stowage: Muatan yang seharusnya dibongkar di suatu pelabuhan tujuan, terhalang oleh
muatan lain yang berada diatasnya Oleh karena itu, maka muatan penghalang hams
dipindahkan atau dibongkar terlebih dahulu lalu membongkar muatan yang dimaksud.
Akibatnya . waktu pembongkaran akan bertambah demikian juga biaya pembongkaran dan
pemuatan kembali muatan penghalang itu, serta kemungkinan akan terjadi kerusakan - pada
muatan penghalang dalam proses kegiatan bongkar –muatnya.
3. Over Carriage: Muatan yang seharusnya dibongkar di suatu pelabuhan tujuan, terbawa ke
pelabuhan berikutnya (Next port) . .Akibatnya timbul claim yang sangat merugikan pihak
Perusahaan Pelayaran, dimana pihak perusahaan pelayaran wajib bertanggwig. jawab atas
biaya-biaya yang timbul untuk pengiriman muatan kembali ke pelabuhan tujuannya.
e. Melindungi ABK dan buruh
Melindungi ABK dan Buruh adalah menyangkut atas keselamatan Jiwa ABK dan Buruh, yang mana
bahwa selama ABK dan Buruh kerja melaksanakan kegiatannya senantiasa selalu terhindar dari
segala bentuk resiko-resiko yang mungkin atau dapat terjadi yang berasal akibat dari pelaksanaan
bongkar muat

2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis container dan berikan contoh muatan didalamnya ?

A. Dry cargo container/general cargo, adalah container yang digunakan untuk mengangkut
bermacam-macam muatan yang tidak memerlukan perhatian secara khusus. Contohnya
beras,kedelai, dan tepung.
B. Reefer container, adalah container ini dioperasikan untuk mengangkut muatan yang harus
didinginkan sampai -30 derajat celcius. Contohnya daging, ikan, buah-buahan, minuman, dan
obat-obatan.
C. Bulk container, adalah container yang digunakan untuk mengangkut muatan curah kering.
Ditempat tujuan container ini dikosongkan menggunakan peralatan hidraulik. Contohnya beras
dan gandum.
D. Open side container, adalah container yang dapat dibuka dari samping. Juga diberi pintu di
salah satu ujungnya (end door) untuk memudahkan keluar/masuk barang yang berukuran
normal. Pada dinding yang dapat dibuka, diberi pelindung dari terpal yang cukup kuat untuk
melindungi muatan secara efektif. Contohnya
E. Open top container, adalah container yang digunakan untuk mengangkut barang yang
ukurannya sangat besar yang cara memasukan muatan ke dalam container dari atas container.
Contohnya pipa, besi yang panjangnya melebihi tinggi container. Contohnya lemari.
F. Flat rack container, adalah container yang digunakan untuk mengangkut muatan berat. Bentuk
datar tanpa dinding samping, kanan, kiri, dan atas. Contohnya mesin dan spare part.
G. Tank container, adalah peti baja yang dibangun dalam kerangka container digunakan untuk
mengangkut tangki yang di dalamnya diisi barang-barang yang berbahaya. Contohnya gas,
minyak, dan bahan kimia yang mudah meledak.

3. Apakah perbedaan dari kemasan dan label?


Jawab:
Kemasan adalah bungkus pelindung barang dagangan. Sedangkan label adalah merk dan tanda
pengenal yang sederhana tetapi jelas dengan mempergunakan cat berwarna yang tidak akan luntur
selama dalam pelayaran.
Kemasan adalah salah satu komponen utama dari identitas produk yang lengkap. Namun, pelabelan
merupakan komponen penting dari pengemasan.
pengemasan adalah ilmu, seni, dan teknologi dalam merancang dan membuat kemasan yang sesuai
untuk produk agar siap untuk diangkut, disimpan, dan dijual. Di sisi lain, pelabelan berarti setiap teks
yang dicetak, simbol, desain, dll., yang ditempelkan pada kemasan atau pada produk, dengan tujuan
untuk memberi tahu pelanggan.

4. Jelaskan apa itu broken stowage ?


Broken stowage adalah prosentaseruang muatan yang tidak terisi oleh muatan karena bentuk dan jenis
muatan tersebut.

5. Kapal bisa di katakana full and down apabila, jelaskan?


Jawab:
Untuk memperoleh keuntungan yang semaksimal, maka tiap – tiap perusahaan perkapalan
menginginkan kapal – kapalnya membawa muatan secara maksimal pula, sehingga tercapai kondisi
kapal yang disebut full and down, yaitu kondisi full semua volume ruang muat terisi penuh oleh muatan
dan down yaitu dimana draft kapal sudah mencapai saratnya. Kondisi full and down tersebut agak sulit
didapatkannya, biasanya kendaan full tetapi tidak down, atau sebaliknya. Agar tercapai maksud kita
untuk menggunakan ruang secara maksimal.
Full and Down adalah suatu pemuatan yang dilakukan sedemikian rupa sehingga ruang muatan yang
tersedia terisi penuh dan kapal terbenam pada sarat maximal yang diijinkan.
Persyaratan untuk FULL & DOWN adalah sebagai berikut ;
 Volume muatan = Volume ruang muat
 Berat Muatan =Daya angkut (Cargo DWT)
 Sarat kapal = Sarat maximal yg diijinkan

Anda mungkin juga menyukai