Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Muhammad Rahman

NIT : 582111317920

KELAS : K3A

MATA UJIAN : DOKUMEN KEPELABUHAN DAN PENGANGKUTAN

1.Dalam kegiatan pengangkutan melalui kapal laut perlu di sebutkan proses awal dimulai dari

rencana kedatangan kapal, Jelaskan :

a. Alur impor petikemas?

1) Hal yang penting dalam setiap transaksi impor adalah terbitnya L/C atau letter of

credit yang dibuka oleh pembeli di Indonesia melalui Bank (issuing bank)

2) Selanjutnya penjual di luar negeri akan mendapatkan uang untuk harga barangnya dari

bank di negaranya (correspondent bank) setelah mengirim barang tersebut dan

menyerahkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pengiriman barang dan

spesifikasi barang tersebut (bill of lading (BL), Invoice, dsb)

3) Dokumen-dokumen tersebut correspondent bank dikirim issuing bank yang ada di

Indonesia untuk di tebus oleh importir.

4) Dokumen yang kini telah dipegang oleh importir tersebut digunakan untuk mengambil

barang yang dikirim oleh penjual, pada tahap ini proses impor belum dapat dikatakan

selesai karena importir belum mendapatkan barangnya

5) Barang impor tersebut diangkut oleh sarana pengangkut berupa kapal-kapal

pengangkut barang (cargo) internasional dan hanya akan merapat di pelabuhan- pelabuhan

resmi pemerintah, misalnya Tanjung Priok (Jakarta) dimana sebagian besar kegiatan

importasi di Indonesia dilakukan, banyak proses yang harus dilalui hingga akhirnya

sebuah sarana pengangkut (kapal cargo) dapat merapat di pelabuhan dan membongkar

muatannya (barang impor)

6) Istilah “Pembongkaran ” bukanlah barang tersebut di bongkar dengan dibuka setiap

kemasannya, namun itu hanya istilah pengeluaran container/petikemas dari sarana

pengangkut kepelabuhan, petugas DJBC tidak membongkar isi dari container itu jika

memang tidak ada perintah untuk pemeriksaan.

7) Setelah barang impor tersebut dibongkar maka akan ditempatkan ditempat


penimbunan sementara (container yard) perlu diketahui bahwa menyimpan barang di

kawasan ini dikenakan sewa atas penggunaan ruangannya (demorage)

8) Setelah bank menerima dokumen-dokumen dari bank corresponden di negara

pengekpor maka importir harus mengambil dokumen-dokumen tersebut dengan

membayar L/C yang telah ia buka, dengan kata lain importir harus menebus dokumen

tersebut karena bank telah menalangi importir ketika bank membayar eksportir saat

menyerahkan dokumen tersebut

9) Setelah selesai urusan dokumen tersebut maka saatnya importir mengambil barang

tersebut dengan dokumen yang telah importir peroleh dari bank (B/L, invoice dll)

10) Untuk mengambil barangnya maka importir diwajibkan membuat pemberitahuan

impor barang (PIB) atau disebut sebagai pemberitahuan pabean atau dokumen pabean

sedangkan invoice, B/L, COO (sertificate of origin), disebut sebagai dokumen pelengkap

pabean. Tanpa PIB maka barang impor tersebut tidak dapat diambil oleh importir.

11) Istilah “ pembongkaran ” bukanlah barang tersebut di bongkar dengan dibuka setiap

kemasannya, namun itu hanya istilah pengeluaran container/peti kemas dari sarana

pengangkut kepelabuhan, petugas DJBC tidak membongkar isi dari container, itu jika

memang tidak ada perintah untuk pemeriksaan.

12) Setelah barang impor tersebut di bongkar maka akan ditempatkan ditempat

penimbunan sementara (container yard) perlu diketahui bahwa menyimpan barang di

kawasan ini dikenakan sewa atas pengunaan ruangnya (demorage).

13) Setelah bank menerima dokumen-dokumen impor dari bank corresponden di negara

pengekspor maka importir harus mengambil dokumen-dokumen tersebut dengan

membayar L/C yang telah ia buka. Dengan kata lain importir harus menebus dokumen

tersebut karena bank telah menalangi importir ketika bank membayar eksportir saat

menyerahkan dokumen tersebut.

14) Setelah selesai urusan dokumen tersebut maka kini saatnya importir mengambil

barang tersebut dengan dokumen yang telah importir peroleh dari bank (B/L.invoice dll).

15) Untuk mengambil barangnya maka importir diwajibkan membuat pemberitahuan

impor barang (PIB) atau disebut sebagai pemberitahuan pabean atau dokumen pabean

sedangkan invoice, B/L, COO (certificate of origin), disebut sebagai dokumen pelengkap
pabean. Tanpa PIB maka barang impor tersebut tidak dapat diambil oleh importir.

16) PIB dibuat setelah importir memiliki dokumen pelengkap pabean seperti B/L dll.

Importir mengambil dokumen tersebut melalui bank, maka jika bank tersebut merupakan

bank devisa yang telah on-line dengan computer DJBC maka pengurusan PIB dapat

dilakukan di bank tersebut.

17) Prinsip perpajakan di Indonesia adalah self assessment begitu pula dalam proses

pembuatan PIB ini, formulir PIB terdapat pada bank yang telah on-line dengan computer

DJBC setelah diisi dan membayar bea masuk kepada bank maka importir tinggal

menunggu barangnya tiba untuk menyerahkan dokumen yang diperlukan kepada DJBC

khususnya kepada kantor pelayanan DJBC dimana barang tersebut berada dalam wilayah

pelayanannya, untuk pelabuhan tanjung priok terdapat Kantor Pelayanan Utama (KPU)

Bea Cukai Tipe A Tanjung Priok.

18) Setelah importir menyelesaikan PIB dan membayar bea masuk serta (pungutan impor)

pajak-pajak dalam rangka impor di bank, maka bank akan memberitahukan kepada DJBC

secara on-line mengenai pengurusan PIB dan pelunasan bea masuk dan pajak impor.

b. Alur Ekspor Petikemas?

Pelayanan terhadap barang ekspor dimulai setelah pihak ekspor menyelesaikan

kewajibannya melalui lembaga keuangan yang ditunjuk, kemudian mengirimkan

Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) berikut bukti bukti pendukung. Proses dilanjutkan

dengan validasi data dan penelitian apakah barang tersebut termasuk barang yang

dikarantina atau bebas karantina pertanian, hewan, dan ikan. Jikalau barang bebas

karantina, petugas menentukan jalur pelayanan. Jalur merah memeriksa fisik dan

dokumen barang. Pelayanan pada semua jalur diakhiri dengan penerbitan persetujuan

ekspor (PE) atau Customs Approval .

2. Apa yang dimaksud dengan :

a. Bea masuk

Bea masuk adalah pungutan negara berdasarkan undang-undang yang dikenakan

terhadap barang yang memasuki daerah pabean. Aturan bea masuk yang telah

ditetapkan pemerintah atas barang impor menjadi hal yang sangat penting untuk

diketahui. Berkenaan dengan hal tersebut, terdapat beberapa ketentuan bea masuk
barang di dalam negeri

b. Fasilitas kepabeanan

Fasilitas Kepabeanan adalah pemberian insentif oleh pemerintah/DJBC berkaitan

dengan kegiatan ekspor-impor yang akan memberikan manfaat bagi perekonomian

nasional

c. Tempat penimbunan pabean

Menurut pasal 1 angka 18 UU Kepabeanan, tempat penimbunan pabean (TPP) adalah

bangunan atau lapangan atau tempat lain yang disamakan dengan itu. Tepat ini

disediakan pemerintah di kantor pabean, dibawah pengelolaan direktorat jendral bead

an cukai (DCBC). Tempat penimbunan pabean (TPP) disiapkan untuk menyimpan

barang yang dinyatakan tidak dikuasai (BTD), barang yang dikuasai negara (BDN),

dan barang yang menjadi milik Negara (BMN) berdasarkan UU Kepabeanan.

3. Sebutkan 3 (tiga) dasar hukum tempat penimbunan sementara lini I diluar terminal?

Jawab:

• Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor per - 10/BC/2020

• Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 109/PMK.04/2020

• Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 50 Tahun 2021

4. Jelaskan tentang pembetulan/pembentukan data PEB untuk barang ekspor.?

a. Pembetulan PEB dapat dilakukan terhadap Jenis Barang, Jumlah barang, dan/ atau

nomor peti kemas sebelum dimasukan kedalam kawasan pabean tempat pemuatan,

kecuali untuk :

1) Pembetulan terhadap barang ekspor yang tiidak keseluruhan diangkut, dilakukan

paling lama 30 hari sejak tanggal keberangkatan sarana pengangkut.

2) Pembetulan terhadap penjualan barang dan/atau makanan diatas pesawat udara,

dilakukan paling lama 30 hari terhitung sejak tanggal keberangkatan pesawat udara.

3) Ekspor barang curah (migas dan BBM) pembetulan data PEB dilakukan paling

lama 3 hari sejak tanggak keberangkatan sarana pengangkut.

4) Pembetulan PEB mengenai penggantian nama sarana pengangkut,


nomor voyage/flight/ nomor polisi atau tanggal perkiraan ekspor yang

disebabkan short shipping dilayanani paling lama 3 hari sejak tanggal

keberangkatan sarana pengangkut.

b. Pembetulan PEB mengenai nama sarkut, no voyage/flight atau tanggal perkiraan

ekspor yang disebabkab oleh short shipment dilayani paling lama 3 hari terhitung

sejak tanggal keberangkatan sarkut.

c. Pembetulan PEB mengenai jumlah barang atas barang ekspor yang diangkut dengan

pesawat dapat dilayani paling lama 3 hari sejak keberangkatan sarkut.

d. Pembetulan PEB mengenai data FOB dan valuta dilakukan paling lama 45 hari sejak

tanggal PEB atas ekspor migas dan BBM dan 30 hari sejak tanggal PEB atas ekspor

selain migas dan BBM.

e. Pembetulan PEB selain di atas dilayani paling lama 1 bulan sejak PEB mendapat

nomor pendaftaran.

5. Sebutkan lokasi-lokasi yang bias digunakan untuk pemriksaan fisik barang ekspor?

Jawab:

Pemeriksaan fisik atas Barang Ekspor dapat dilaksanakan di:

a. Kawasan Pabean pelabuhan muat;

b. Gudang Eksportir; atau

c. Tempat lain yang digunakan oleh Eksportir untuk menyimpan barang setelah mendapat

persetujuan Kepala Kantor Pabean.

6. Untuk kategori yang bagaimana barang ekspor yang tidak wajib menggunakan PEB,

jelaskan.?

Barang ekspor yang tidak diwajibkan menggunakan PEB, tetapi kewajiban

pemberitahuan ekspor adalah menggunakan pemberitahuan ekspor barang tertentu

(PEBT), yaitu:

a. barang kiriman yang nilainya 300 juta rupiah atau kurang.

b. barang pindahan, barang penumpang, barang awak sarana pengangkut, atau barang

pelintas batas.

c. barang yang dikirim ke luar negeri untuk dimasukkan kembali ke daerah pabean.
d. cendera mata.

e. barang kerajinan rakyat.

f. barang contoh, serta,

g. barang untuk kepentingan penelitian.

7. Sebutkan dan jelaskan jasa pelayanan kapal :

a. Jasa Labuh

Jasa yang diberikan terhadap kapal agar dapat berlabuh dengan aman menunggu

pelayanan seperti tambat, bongkar muat atau menunggu pelayanan lainya. Menghindari

kemungkinan bertabrakan dengan kapal lain yang sedang berlabuh. Memastikan

kedalaman air agar kapal tidak kandas.

b. Jasa Tunda

Bagian dari pemanduan yang meliputi kegiatan mendorong, menarik, menggandeng,

mengawal dan membantu kapal yang berolah gerak di alur pelayaran, daerah labuh

jangkar maupun kolam pelabuhan, baik untuk bertambat atau untuk melepas dari dermaga,

jetty, kapal dan fasilitas tambat lainya dengan mempergunakan kapal tunda sesuai dengan

yang dipersyaratkan.

c. Jasa Tambat

Jasa yang diberikan untuk kapal bertambat pada tambatan dan secara teknis dalam kondisi

yang aman, untuk dapat melakukan bongkar muat dengan lancar dan aman. Untuk

menghindari inefisiensi karena penggunaan tambatan tidak optimal.

d. Jasa Pemanduan

Kegiatan membantu memberikan saran dan informasi kepada Nakhoda dengan keadaan

perairan setempat yang penting. Agar navigasi pelayaran dapat dilaksanakan dengan

selamat, tertib, dan lancar demi keselamatan kapal dan lingkungan

Anda mungkin juga menyukai